Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH

KURIKULUM
MERDEKA BELAJAR
(PENGERTIAN, TUJUAN & LATAR BELAKANG)

Oleh: Mahmud
SDIT Al Istiqomah

2023
1. Pengertian Kurikulum Merdeka Belajar
Kurikulum Merdeka Belajar merupakan salah satu inovasi dalam dunia
pendidikan Indonesia yang bertujuan untuk mengembangkan potensi dan minat
belajar siswa secara maksimal. Kurikulum ini didesain agar siswa dapat belajar
sesuai dengan minat dan bakat mereka, tanpa merasa terbebani oleh tuntutan
akademik yang terlalu tinggi.
Dalam kurikulum ini, konten pembelajaran dirancang agar lebih optimal,
memberikan waktu yang cukup bagi peserta didik untuk memahami konsep dan
mengembangkan kompetensi. Guru juga memiliki kebebasan dalam memilih
berbagai perangkat pembelajaran, sehingga pembelajaran dapat disesuaikan
dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Projek yang bertujuan untuk memperkuat pencapaian profil pelajar Pancasila
dikembangkan dengan pendekatan berbasis tema yang ditetapkan oleh
pemerintah. Projek ini tidak ditujukan untuk mencapai target capaian
pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran
tertentu.

2. Tujuan Kurikulum Merdeka Belajar


Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai melalui penerapan Kurikulum
Merdeka Belajar ini, diantaranya:
a. Meningkatkan kualitas pembelajaran yang lebih menyenangkan dan
efektif.
b. Mengurangi beban akademik siswa sehingga mereka lebih memiliki waktu
untuk menggali bakat dan minat mereka.
c. Mendorong guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam membuat metode
pembelajaran yang relevan.
d. Membentuk karakter siswa yang mandiri, kritis, dan memiliki kepekaan
sosial yang baik.

3. Latar Belakang Kurikulum Merdeka Belajar


Kurikulum Merdeka Belajar dikembangkan sebagai respons terhadap hasil
Program for International Student Assessment (PISA) yang menunjukkan bahwa
70% siswa usia 15 tahun berada di bawah tingkat kompetensi minimum dalam
memahami bacaan sederhana atau menerapkan konsep matematika dasar. Skor
PISA ini tidak mengalami peningkatan yang signifikan dalam 10-15 tahun
terakhir. Selain itu, terdapat kesenjangan yang besar antara wilayah dan
kelompok sosial-ekonomi dalam hal kualitas pembelajaran yang diperparah oleh
pandemi COVID-19.
Untuk mengatasi situasi ini, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) melakukan penyederhanaan kurikulum
dalam kondisi darurat yang disebut sebagai Kurikulum Darurat. Kurikulum ini
diterapkan untuk mengatasi dampak kekurangan pembelajaran (learning loss)
selama pandemi. Hasilnya, dari 31,5% sekolah yang menggunakan Kurikulum
Darurat, ditemukan bahwa penggunaan kurikulum ini dapat mengurangi
dampak pandemi sebesar 73% dalam bidang literasi dan 86% dalam bidang
numerasi. Keberhasilan Kurikulum Darurat ini menunjukkan bahwa perubahan
kurikulum yang lebih komprehensif sangat penting. Oleh karena itu, Kurikulum
Merdeka Belajar dirancang sebagai kurikulum baru yang lebih komprehensif
dibandingkan kurikulum sebelumnya.
Latar belakang lainnya terkait Kurikulum Merdeka Belajar antara lain sebagai
berikut:
a. Adanya kebutuhan untuk mengembalikan hak dan kebebasan belajar
pada siswa, sehingga mereka dapat tumbuh menjadi individu yang lebih
kreatif dan inovatif.
b. Meningkatkan kesadaran akan pentingnya pendidikan yang berbasis
karakter dan kepekaan sosial, tidak hanya berfokus pada pencapaian
akademik.
c. Penyederhanaan kurikulum yang dianggap terlalu padat dan membebani
siswa, serta perlu adanya penekanan pada aspek kehidupan, seperti
kemampuan berpikir kritis, kemampuan berkomunikasi efektif, dan
kemampuan bekerja sama dalam tim.
d. Adaptasi terhadap perkembangan dunia yang semakin cepat dan
perubahan kebutuhan masyarakat yang memerlukan tenaga kerja yang
fleksibel, kreatif, dan inovatif.
4. Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar
Implementasi kurikulum merdeka melibatkan tiga tahapan utama sebagai
berikut:
a. Asesmen Diagnostik: Tahap pertama adalah melakukan asesmen diagnostik
untuk mengidentifikasi potensi, karakteristik, kebutuhan, perkembangan,
dan pencapaian peserta didik dalam pembelajaran. Asesmen ini dilakukan
pada awal tahun ajaran untuk memperoleh pemahaman yang lebih baik
tentang kemampuan dan kebutuhan siswa. Hasil asesmen diagnostik ini
menjadi dasar untuk perencanaan pembelajaran yang lebih efektif.
b. Perencanaan: Tahap kedua melibatkan perencanaan pembelajaran yang
mencakup tujuan, strategi, metode, dan materi pembelajaran. Guru
menggunakan hasil asesmen diagnostik untuk menyusun perencanaan yang
sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan siswa. Selain itu, guru juga dapat
mengelompokkan siswa berdasarkan tingkat kemampuan mereka sehingga
pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan individu.
c. Pembelajaran: Tahap terakhir adalah implementasi pembelajaran. Guru
melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang telah
disusun. Selama proses pembelajaran, guru melakukan asesmen formatif
secara berkala untuk memantau perkembangan siswa. Hal ini
memungkinkan guru untuk menyesuaikan metode pembelajaran jika
diperlukan. Pada akhir periode pembelajaran, guru juga melakukan asesmen
sumatif sebagai evaluasi akhir untuk mengukur pencapaian tujuan
pembelajaran.

Dengan mengikuti tahapan ini, implementasi Kurikulum Merdeka Belajar dapat


memastikan pembelajaran yang lebih efektif, sesuai dengan kebutuhan dan
kemampuan peserta didik.

5. Kesimpulan
Kurikulum Merdeka Belajar adalah inovasi dalam pendidikan Indonesia yang
bertujuan untuk mengembangkan potensi dan minat belajar siswa. Kurikulum
ini memberikan kebebasan kepada siswa dalam memilih minat belajar mereka,
mengurangi beban akademik, dan mendorong kreativitas guru. Tujuannya
adalah meningkatkan kualitas pembelajaran, membentuk karakter siswa yang
mandiri, dan mengurangi kesenjangan dalam pendidikan.
Latar belakang Kurikulum Merdeka Belajar adalah hasil PISA yang
menunjukkan rendahnya tingkat kompetensi siswa, kesenjangan dalam kualitas
pembelajaran, dan dampak pandemi COVID-19. Implementasinya melibatkan
asesmen diagnostik, perencanaan pembelajaran yang disesuaikan dengan
kebutuhan siswa, dan implementasi pembelajaran yang melibatkan asesmen
formatif dan sumatif.
Dengan Kurikulum Merdeka Belajar, diharapkan pendidikan di Indonesia
menjadi lebih inklusif, kreatif, dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

Sumber: https://arrohmah.co.id/kurikulum-merdeka-belajar-pengertian-
tujuan-latar-belakang/

Anda mungkin juga menyukai