Anda di halaman 1dari 10

A.

LATAR BELAKANG

Program "Merdeka Belajar" merupakan inisiatif yang diluncurkan oleh Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Diperkenalkan pada akhir tahun 2019,
program ini bertujuan untuk mereformasi sistem pendidikan di Indonesia. Inisiatif ini fokus
pada penciptaan lingkungan pendidikan yang lebih fleksibel, inklusif, dan berorientasi pada
pengembangan kompetensi siswa.

Filosofi dan Prinsip Dasar

Filosofi "Merdeka Belajar" berakar pada kebebasan dan kemerdekaan dalam proses
pembelajaran. Program ini menekankan pentingnya memberikan ruang bagi siswa untuk
mengeksplorasi dan mengembangkan potensi mereka, jauh dari pendekatan pendidikan yang
kaku dan uniform. Hal ini juga mencerminkan pengakuan terhadap keragaman kebutuhan dan
bakat setiap siswa.

Tujuan Program

Tujuan utama "Merdeka Belajar" adalah untuk menciptakan sistem pendidikan yang
adaptif dan relevan dengan kebutuhan abad ke-21. Program ini dirancang untuk meningkatkan
kualitas pendidikan, memperkaya pengalaman belajar siswa, serta mempersiapkan generasi
muda Indonesia dengan keterampilan dan pengetahuan yang dibutuhkan dalam dunia yang
terus berubah.

Komponen Utama

Program "Merdeka Belajar" mencakup beberapa komponen utama, seperti:

1. Kurikulum Merdeka: Mengubah kurikulum untuk lebih fleksibel, memungkinkan guru


dan sekolah untuk mengadaptasi materi pelajaran sesuai dengan konteks dan kebutuhan
siswa.
2. Penilaian Kompetensi Minimum dan Asesmen Nasional: Penggantian ujian nasional
dengan penilaian yang lebih berfokus pada kompetensi dasar dan keterampilan.
3. Kebijakan Zonasi: Penyempurnaan sistem zonasi dalam penerimaan siswa baru, untuk
mendorong pemerataan kualitas pendidikan.
4. Pengembangan Profesional Guru: Inisiatif untuk meningkatkan kualitas pengajaran
melalui pelatihan dan pengembangan profesional berkelanjutan bagi guru.

Dampak yang Diharapkan

"Dampak yang diharapkan dari program ini adalah terciptanya sistem pendidikan yang lebih
dinamis dan responsif terhadap perkembangan zaman. Hal ini mencakup pembentukan generasi
muda yang kreatif, kritis, dan mampu beradaptasi dengan berbagai perubahan global.

Program "Merdeka Belajar" merupakan langkah penting dalam upaya menyongsong masa depan
pendidikan di Indonesia. Dengan pendekatan yang lebih terbuka dan fleksibel, diharapkan siswa
Indonesia dapat mengembangkan diri secara optimal dan siap menghadapi tantangan global di
masa depan.

Episode ke-15 dari seri "Merdeka Belajar" berfokus pada dua konsep utama dalam reformasi
pendidikan di Indonesia, yaitu "Kurikulum Merdeka" dan "Platform Merdeka Mengajar". Kedua
inisiatif ini dirancang untuk mendukung visi pendidikan yang lebih adaptif, inklusif, dan
berorientasi masa depan. Berikut adalah penjelasan lebih detil tentang kedua konsep tersebut:

B. Kurikulum Merdeka

Kurikulum Merdeka merupakan bagian integral dari program Merdeka Belajar yang
bertujuan untuk memberikan fleksibilitas dan otonomi lebih kepada sekolah dan guru dalam
proses pembelajaran. Hal ini diharapkan dapat memfasilitasi pengembangan kurikulum yang
lebih sesuai dengan kebutuhan dan konteks lokal siswa, serta memungkinkan pendekatan
yang lebih personal dalam pendidikan.

Aspek Utama Kurikulum Merdeka:

1. Fleksibilitas dalam Pembelajaran: Kurikulum ini memberikan ruang bagi guru untuk
mengembangkan materi pembelajaran yang lebih kreatif dan inovatif, sesuai dengan
minat dan kebutuhan siswa.
2. Pendekatan Holistik: Kurikulum Merdeka lebih menekankan pada pengembangan
kompetensi siswa secara keseluruhan, termasuk aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
3. Integrasi Teknologi: Penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran ditingkatkan
untuk mendukung metode pengajaran yang lebih efektif dan interaktif.

Platform Merdeka Mengajar

Platform Merdeka Mengajar adalah sebuah platform digital yang dirancang untuk mendukung
implementasi Kurikulum Merdeka. Platform ini bertujuan untuk memberikan sumber daya,
materi, dan dukungan bagi guru dalam menyusun dan mengelola pembelajaran yang efektif dan
inovatif.

Fitur-Fitur Utama Platform Merdeka Mengajar:

1. Sumber Belajar dan Materi Pembelajaran: Platform ini menyediakan berbagai materi
pembelajaran dan sumber daya yang dapat digunakan guru untuk merancang pelajaran.
2. Komunitas Guru: Menyediakan ruang bagi guru untuk berkolaborasi, berbagi
pengalaman, dan praktik terbaik dalam pengajaran.
3. Pelatihan dan Pengembangan Profesional: Menawarkan peluang bagi guru untuk
meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka melalui kursus dan pelatihan
online.

Dampak yang Diharapkan:

Kombinasi antara Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar diharapkan dapat
menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih dinamis, memberdayakan guru, dan pada
akhirnya meningkatkan kualitas pembelajaran bagi siswa di Indonesia. Kedua inisiatif ini juga
merupakan respons terhadap kebutuhan pendidikan yang terus berkembang di era digital,
menyiapkan siswa dengan keterampilan dan pengetahuan yang relevan untuk masa depan
mereka.

1. Krisis pembelajaran di Indonesia telah berlangsung lama dan belum membaik dari
tahun ke tahun
1. Studi-studi nasional maupun internasional, salah satunya PISA, menunjukkan bahwa
banyak siswa kita yang tidak mampu memahami bacaan sederhana atau menerapkan
konsep matematika dasar.
2. Skor PISA tidak mengalami peningkatan yang signifikan dalam 10 sampai 15 tahun
terakhir. Sekitar70% siswa usia 15 tahun berada dibawah kompetensi minimum membaca
dan matematika.
3. Studi tersebut memperlihatkan adanya kesenjangan besar antar wilayah dan antar
kelompok sosial- ekonomi dalam hal kualitas belajar. Setelah pandemi, krisis belajar ini
menjadi semakin parah.
2. Krisis pembelajaran diperparah oleh pandemi COVID-19 dengan hilangnya
pembelajaran (learning loss) dan meningkatnya kesenjangan pembelajaran
1. Sebelum pandemi, kemajuan belajar selama satu tahun (kelas 1 SD) adalah sebesar 129
poin untuk literasi dan 78 poin untuk numerasi.
2. Setelah pandemi, kemajuan belajar selama kelas 1 berkurang secara signifikan (learning
loss).
3. Untuk literasi, learning loss ini setara dengan bulan belajar.
4. Untuk numerasi, learning loss tersebut setara dengan 5 bulan belajar.
3. Efektivitas kurikulum dalam kondisi khusus semakin menguatkan pentingnya
perubahan rancangan dan strategi implementasi kurikulum secara lebih komprehensif
a. Rancangan dan Implementasi Kurikulum Saat Ini:
1. Struktur kurikulum yang kurang fleksibel, jam pelajaran ditentukan per minggu
2. Materi terlalu padat sehingga tidak cukup waktu untuk melakukan pembelajaran
yang mendalam dan yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta didik
3. Materi pembelajaran yang tersedia kurang beragam sehingga guru kurang
leluasa dalam mengembangkan pembelajaran kontekstual
4. Teknologi digital belum digunakan secara sistematis untuk mendukung proses
belajar guru melalui berbagi praktik baik
b. Arah Perubahan Kurikulum:
1) Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam pelajaran ditargetkan untuk
dipenuhi dalam satu tahun
2) Fokus pada materi yang esensial, Capaian Pembelajaran diatur per fase, bukan
per tahun
3) Memberikan keleluasaan bagi guru menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai
kebutuhan dan karakteristik peserta didik
4) Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi bagi guru untuk dapat terus
mengembangkan praktik mengajar secara mandiri dan berbagi praktik baik.
4. Dalam pemulihan pembelajaran, sekarang sekolah diberikan kebebasan
menentukan kurikulum yang akan dipilih
1) Kurikulum 2013 secara penuh
2) Kurikulum Darurat yaitu Kurikulum 2013 yang disederhanakan
3) Kurikulum Merdeka
5. Satuan pendidikan dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara
bertahap sesuai kesiapan masing-masing

Sejak Tahun Ajaran 2021/2022 Kurikulum Merdeka telah diimplementasikan di


hampir 2.500 sekolah yang mengikuti Program Sekolah Penggerak (PSP) dan 901 SMK
Pusat Keunggulan (SMK PK) sebagai bagian dari pembelajaran dengan paradigma baru.

Kurikulum ini diterapkan mulai dari TK-B, SD & SDLB kelas I dan IV, SMP & SMPLB kelas
VII, SMA & SMALB dan SMK kelas X. Mulai Tahun Ajaran 2022/2023 satuan pendidikan
dapat memilih untuk mengimplementasikan kurikulum berdasarkan kesiapan masing- masing
mulai TK B, kelas I, IV, VII, dan X.. Pemerintah menyiapkan angket untuk membantu satuan
pendidikan menilai tahap kesiapan dirinya untuk menggunakan Kurikulum Merdeka. Tiga
pilihan yang dapat diputuskan satuan pendidikan tentang implementasi Kurikulum Merdeka pada
Tahun Ajaran 2022/2023:

1. Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti


kurikulum satuan pendidikan yang sedang diterapkan
2. Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan
3. Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat
ajar.
6. Keunggulan Kurikulum Merdeka
1) Lebih Sederhana dan Mendalam

Fokus pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta didik
pada fasenya. Belajar menjadi lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan
menyenangkan.

2) Lebih Merdeka
a. Peserta didik: Tidak ada program peminatan di SMA, peserta didik memilih mata
pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.
b. Guru: Guru mengajar sesuai tahap capaian dan perkembangan peserta didik.
c. Sekolah: memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum dan
pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.
3) Lebih Relevan dan Interaktif

Pembelajaran melalui kegiatan projek memberikan kesempatan lebih luas kepada


peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan,
kesehatan, dan lainnya untuk mendukung pengembangan karakter dan kompetensi Profil
Pelajar Pancasila

7. Penerapan Kurikulum Merdeka didukung melalui penyediaan beragam perangkat ajar


serta pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala sekolah, dan dinas
pendidikan.
1) Penyediaan Perangkat ajar: buku teks dan bahan ajar pendukung
a. Perangkat ajar (buku teks, contoh-contoh alur tujuan pembelajaran, kurikulum
operasional sekolah, serta modul ajar dan projek penguatan profil Pelajar
Pancasila disediakan melalui platform digital bagi guru. Sekolah dapat melakukan
pengadaan buku teks secara mandiri dengan BOS reguler atas dukungan Pemda
dan Yayasan
b. Buku cetak dapat dibeli menggunakan dana BOS melalui SIPLah atau cetak
mandiri
2) Pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala sekolah, dan pemda
a. Pelatihan mandiri bagi guru dan kepala sekolah melalui micro learning di aplikasi
digital.
b. Menyediakan berbagai narasumber dalam pelatihan Kurikulum Merdeka.
Misalnya, melalui pengimbasan dari Sekolah Penggerak.
c. Berbagai sumber belajar untuk guru dalam bentuk e-book, video, podcast dll.,
yang dapat diakses daring dan didistribusikan melalui media penyimpanan
(flashdisk).
d. Guru membentuk komunitas belajar untuk saling berbagi praktik baik dalam
adopsi Kurikulum Merdeka, baik di sekolah maupun di komunitasnya
3) Jaminan jam mengajar dan tunjangan profesi guru
a. Perubahan struktur mata pelajaran tidak merugikan guru
b. Semua guru yang berhak mendapatkan tunjangan profesi ketika menggunakan
Kurikulum 2013 akan tetap mendapatkan hak tersebut

C. Platform Merdeka Mengajar

Selain itu, penerapan Kurikulum Merdeka juga didukung oleh Platform Merdeka
Mengajar. Platform Merdeka Mengajar membantu guru dalam mendapatkan referensi,
inspirasi, dan pemahaman untuk menerapkan Kurikulum Merdeka. Platform Merdeka
Mengajar adalah platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk guru dalam
mewujudkan Pelajar Pancasila

Platform Merdeka Mengajar adalah sebuah inisiatif pendidikan yang didedikasikan


untuk mendukung para guru dalam mengembangkan pembelajaran yang mewujudkan nilai-
nilai Pancasila di kalangan pelajar. Platform ini dirancang untuk memberikan sumber daya,
alat, dan dukungan yang diperlukan oleh para guru untuk menciptakan lingkungan belajar
yang mempromosikan Pancasila sebagai dasar nilai-nilai dan moral dalam pendidikan.
Beberapa aspek penting terkait dengan Platform Merdeka Mengajar:

1. Materi Pembelajaran: Platform ini menyediakan berbagai materi pembelajaran yang


dapat membantu guru mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila ke dalam kurikulum mereka.
Materi ini mungkin mencakup teks, video, dan sumber daya pendidikan lainnya yang
relevan.
2. Pelatihan dan Pengembangan Profesional: Platform ini mungkin menawarkan pelatihan
dan program pengembangan profesional bagi guru. Hal ini dapat membantu guru
memahami lebih baik cara mengajar nilai-nilai Pancasila dan mengembangkan
keterampilan pedagogis yang diperlukan.
3. Rujukan Pedagogis: Guru dapat menggunakan platform ini sebagai sumber rujukan
pedagogis untuk merancang rencana pelajaran yang berfokus pada nilai-nilai Pancasila.
Ini dapat mencakup metode pengajaran, strategi evaluasi, dan saran praktis lainnya.
4. Komunitas Guru: Platform Merdeka Mengajar juga dapat menyediakan ruang bagi guru
untuk berinteraksi, berbagi pengalaman, dan belajar dari satu sama lain. Ini
memungkinkan kolaborasi antar guru dalam memperkuat pendidikan Pancasila.
5. Pemantauan dan Evaluasi: Platform ini dapat memiliki alat pemantauan dan evaluasi
untuk mengukur dampak pembelajaran Pancasila pada pelajar. Guru dapat menggunakan
data ini untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.
6. Keterlibatan Orang Tua dan Masyarakat: Platform ini mungkin juga berfungsi sebagai
jembatan komunikasi antara guru, orang tua, dan masyarakat. Ini membantu memastikan
bahwa pendidikan Pancasila juga terjadi di luar lingkungan sekolah.
7. Mendukung Nilai-nilai Pancasila: Tujuan utama dari Platform Merdeka Mengajar adalah
untuk mendukung dan mewujudkan nilai-nilai Pancasila, seperti gotong royong, keadilan
sosial, persatuan, dan demokrasi. Platform ini membantu guru dan pelajar dalam
memahami, menginternalisasi, dan menerapkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-
hari.

Penting untuk diingat bahwa kesuksesan dari Platform Merdeka Mengajar akan
sangat tergantung pada kolaborasi antara guru, pemerintah, lembaga pendidikan, dan
masyarakat secara keseluruhan. Dengan upaya bersama, platform ini dapat menjadi alat
yang efektif dalam mempromosikan dan mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam
pendidikan di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai