Anda di halaman 1dari 68

Implementasi Kurikulum Merdeka

Mata Kuliah : Filsafat Penelitian dan Evaluasi Pendidikan


Dosen Pengampu : Prof. Dr. Marsigit, MA

Oleh :
SUNJONO – 22701269010
Overview Kurikulum Merdeka

Agenda
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan

Capaian Pembelajaran, Tujuan Pembelajaran


dan Alur Tujuan Pembelajaran

Pembelajaran dan Asesmen

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


1
Overview Kurikulum
Merdeka
Kurikulum merdeka diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan
untuk melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan
kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama
masa pemulihan pembelajaran.

<2020 2020-2021 2021-2022 2022-2024 2024

Pra pandemi PANDEMI pandemi Pemulihan


Penentuan kebijakan
pembelajaran
Kurikulum 2013 Kurikulum 2013 Kurikulum 2013, kurikulum nasional
dan Kurikulum Kurikulum berdasarkan evaluasi
Darurat (Kur- Darurat, dan Kurikulum 2013, terhadap kurikulum pada
2013 yang Kurikulum Kurikulum Darurat, masa pemulihan
disederhanakan) Merdeka di SP dan Kurikulum Merdeka pembelajaran
. dan SMK PK sebagai opsi bagi .
semua satuan
pendidikan
Benang Merah Pengembangan Kurikulum

Kurikulum merdeka melanjutkan arah pengembangan


kurikulum sebelumnya:
1. Orientasi holistik: kurikulum dirancang untuk
mengembangkan murid secara holistik, mencakup
kecakapan akademis dan non-akademis,
kompetensi kognitif, sosial, emosional, dan spiritual.
2. Berbasis kompetensi, bukan konten: kurikulum
dirancang berdasarkan kompetensi yang ingin
dikembangkan, bukan berdasarkan konten atau
materi tertentu.
3. Kontekstualisasi dan personalisasi: kurikulum
dirancang sesuai konteks (budaya, misi sekolah,
lingkungan lokal) dan kebutuhan murid.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 5


Efektivitas kurikulum dalam kondisi khusus semakin menguatkan
pentingnya perubahan rancangan dan strategi implementasi kurikulum
secara lebih komprehensif
Rancangan dan Arah Perubahan Kurikulum:
Implementasi Kurikulum Saat Ini:

Struktur kurikulum yang kurang fleksibel, jam Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam
pelajaran ditentukan per minggu pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam
satu tahun
Materi terlalu padat sehingga tidak cukup waktu
untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan Fokus pada materi yang esensial, Capaian
yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta Pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun
didik
Memberikan keleluasaan bagi guru
Materi pembelajaran yang tersedia kurang beragam menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai
sehingga guru kurang leluasa dalam kebutuhan dan karakteristik peserta didik
mengembangkan pembelajaran kontekstual
Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi
Teknologi digital belum digunakan secara sistematis
bagi guru untuk dapat terus mengembangkan
untuk mendukung proses belajar guru melalui
berbagi praktik baik
praktik mengajar secara mandiri dan berbagi
praktik baik.
Keunggulan Kurikulum Merdeka

1. Lebih Sederhana
dan Mendalam

Fokus pada materi yang esensial dan


pengembangan kompetensi peserta didik
pada fasenya. Belajar menjadi lebih
mendalam, bermakna, tidak terburu-buru
dan menyenangkan.
Keunggulan Kurikulum Merdeka

Peserta didik: Tidak ada program peminatan


2. Lebih Merdeka di SMA, peserta didik memilih mata
pelajaran sesuai minat, bakat, dan
aspirasinya.

Guru: Guru mengajar sesuai tahap


capaian dan perkembangan
peserta didik.

Satuan pendidikan: memiliki wewenang


untuk mengembangkan dan mengelola
kurikulum dan pembelajaran sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan dan peserta
didik.
Keunggulan Kurikulum Merdeka

3. Lebih Relevan dan


Pembelajaran melalui kegiatan Interaktif
projek memberikan kesempatan
lebih luas kepada peserta didik
untuk secara aktif mengeksplorasi
isu-isu aktual misalnya isu
lingkungan, kesehatan, dan lainnya
untuk mendukung pengembangan
karakter dan kompetensi Profil
Pelajar Pancasila.
Kesiapan satuan pendidikan untuk mengimplementasi kurikulum
berbeda-beda, terutama dalam situasi Pandemi COVID-19. Menyadari
kompleksitas tersebut, maka:

Pemerintah tidak
1 mewajibkan satuan
pendidikan untuk
mengimplementasika
n Kurikulum Merdeka

Implementasi
2 Kurikulum Merdeka
dapat disesuaikan
dengan kesiapan
masing-masing satuan
pendidikan
Sumber: Kepmendikbudristek Nomor 56 Tahun 2022
Kepmendikbudristek Nomor 262 Tahun 2022
Dalam pemulihan pembelajaran, sekarang sekolah diberikan
kebebasan menentukan kurikulum yang akan dipilih

Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan 3


Kurikulum Darurat
Kurikulum 2013 yaitu Kurikulum 2013 Kurikulum
Secara penuh yang disederhanakan Merdeka
Untuk satuan pendidikan yang memilih Kurikulum Merdeka,
implementasinya dapat disesuaikan dengan kesiapan masing-masing
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Prototipe
yang mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada
pilihan yang paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi
Kurikulum Prototipe.

Pilihan 1: Mandiri Belajar Angket Kesiapan Implementasi


Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Kurikulum Prototipe dapat diakses
Merdeka, tanpa mengganti kurikulum satuan pendidikan melalui:
yang sedang diterapkan.
https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id
/
Pilihan 2: Mandiri berubah
Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan
perangkat ajar yang sudah disediakan pada satuan
pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.

Pilihan 3: Mandiri Berbagi


Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan
mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar di
satuan pendidikan PAUD, kelas 1, 4, 7 dan 10.
Dukungan untuk kesiapan implementasi

Dukungan apa yang diberikan


Pemerintah untuk satuan pendidikan
yang menerapkan Kurikulum
Merdeka?
Penerapan Kurikulum Merdeka didukung melalui penyediaan beragam
perangkat ajar serta pelatihan dan penyediaan sumber belajar guru, kepala
sekolah, dan dinas pendidikan.

Penyediaan ● Perangkat ajar (buku teks, contoh-contoh alur tujuan pembelajaran, kurikulum operasional
Perangkat ajar: sekolah, serta modul ajar dan projek penguatan profil Pelajar Pancasila disediakan melalui
01 buku teks dan platform digital bagi guru. Satuan pendidikan dapat melakukan pengadaan buku teks secara
mandiri dengan BOS reguler atas dukungan Pemda dan yayasan
bahan ajar
● Buku cetak dapat dibeli menggunakan dana BOS melalui SIPLah atau cetak mandiri
pendukung

● Pelatihan mandiri bagi guru dan kepala sekolah melalui micro learning di aplikasi
Pelatihan dan digital.
penyediaan ● Menyediakan berbagai narasumber dalam pelatihan Kurikulum Merdeka. Misalnya,
sumber belajar melalui pengimbasan dari Sekolah Penggerak.
02 guru, kepala ● Berbagai sumber belajar untuk guru dalam bentuk e-book, video, podcast dll., yang
dapat diakses daring dan didistribusikan melalui media penyimpanan (flashdisk).
sekolah, dan ● Guru membentuk komunitas belajar untuk saling berbagi praktik baik dalam adopsi
pemda Kurikulum Merdeka, baik di satuan pendidikan maupun di komunitasnya

Jaminan jam
mengajar ● Perubahan struktur mata pelajaran tidak merugikan guru
03 dan tunjangan ● Semua guru yang berhak mendapatkan tunjangan profesi ketika menggunakan
profesi Kurikulum 2013 akan tetap mendapatkan hak tersebut
guru
Kepmendikbudristek Nomor 56 Tahun 2022
Kepmendikbudristek Nomor 262 Tahun 2022
Pengembangan Karakter
Dalam struktur kurikulum
prototipe, 20 - 30 persen
jam pelajaran digunakan Pembelajaran berbasis projek penting
untuk pengembangan untuk pengembangan karakter
karakter Profil Pelajar karena:
Pancasila melalui a) memberi kesempatan untuk
pembelajaran berbasis belajar melalui pengalaman
projek. (experiential learning)
b) Mengintegrasikan kompetensi
esensial yang dipelajari peserta
didik dari berbagai disiplin ilmu
c) struktur belajar yang fleksibel

Kurikulum 2013 sudah


menekankan pada
pengembangan
karakter, namun belum
memberi porsi khusus
dalam struktur
kurikulumnya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 25


Kerangka Dasar TETAP
Ditetapkan oleh pemerintahpusat Tujuan Pendidikan Nasional
Kurikulum
ditetapkan oleh Profil PelajarPancasila
Pemerintah Pusat
dengan mengacu
Standar KompetensiLulusan
pada Tujuan (untuk PAUDSTPPA)
Pendidikan Nasional
dan SNP
Standar Isi Standar Proses Standar Penilaian Standar lainnya

Struktur Kurikulum Capaian Pembelajaran Prinsip Pembelajarandan


Asesmen

Contoh Perangkat Ajar: Buku Teks Pelajaran, BahanAjar, modul ajar mata pelajaran
dan projek profil pelajar Pancasila, contoh kurikulum satuan pendidikan

FLEKSIBEL/DINAMIS
Satuan pendidikan
● Visi & Misi satuan pendidikan ● Kurikulum operasional di
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkankerangka ● Konteks dan kebijakanlokal satuan pendidikan
dan struktur kurikulum, sesuai ● Perangkat ajar yang
karakteristik satuan pendidikan dikembangkan secaramandiri
Struktur Kurikulum Merdeka:

Apa kekhasan dari


Kurikulum Merdeka?
Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang
PAUD SD SMP SMA SMK SLB
Kegiatan bermain Penguatan kompetensi yang Penyesuaian dengan Program peminatan/ penjurus Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
sebagai proses belajar mendasar dan pemahaman perkembangan teknologi an tidak diberlakukan pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat
yang utama holistik: digital, mata pelajaran hanya untuk yang
Informatika menja di mata Di kelas 10 pelajar menyiap Struktur lebih sederhana dengan memiliki hambatan
Penguatan literasi dini • Untuk memahami
pelajaran wajib kan diri untuk menentukan dua kelompok mata pelajaran, intelektual
dan penanaman karakter lingkungan sekitar, mata
pilihan mata pelajaran di yaitu Umum dan Kejuruan.
melalui kegiatan bermain- pelajar an IPA dan IPS Panduan untuk guru
kelas 11. Mata pelajaran yang Persentase kelompok kejuruan Untuk pelajar di SLB yang
belajar berbasis buku diga bungkan Informatika disiapkan untuk
dipelajari serupa dengan di meningkat dari 60% ke 70% tidak memiliki hambatan
bacaan anak sebagai mata pelajaran membantu guru-guru
SMP intelektual, capaian
Ilmu Pengetahuan Alam pemula, sehingga guru mata
Fase Fondasi untuk Penerapan pembelajaran ber pembelajarannya sama
dan Sosial (IPAS) pelajaran tidak harus Di kelas 11 dan 12 pelajar
meningkatkan kesiapan basis projek dengan mengintegra dengan sekolah reguler
berlatar belakang pendidikan mengikuti mata pelajaran dari
bersekolah • Integrasi computational sikan mata pelajaran terkait. yang sederajat, dengan
informatika Kelompok Mapel Wajib, dan
thinking dalam mata menerapkan prinsip
Pembelajaran berbasis memilih mata pelajaran dari
pelajaran Bahasa Pembelajaran berbasis pro Praktek Kerja Lapangan (PKL) modifikasi kurikulum
projek untuk penguatan kelompok MIPA, IPS, Bahasa,
Indonesia, Matematika, jek untuk penguatan profil Pe menjadi mata pelajaran wajib
profil Pelajar Pancasila dan Keterampilan Vokasi
dan IPAS lajar Pancasila dilakukan minimal 6 bulan (1 semester). Sama dengan pelajar di
dilakukan melalui sesuai minat, bakat, dan
minimal 3 kali dalam satu sekolah reguler, pelajar di
kegiatan perayaan hari • Bahasa Inggris sebagai aspirasi nya
tahun ajaran Pelajar dapat memilih mata pelajar SLB juga menerapkan
besar dan perayaan mata pelajaran pilihan
Pembelajaran berbasis an di luar program keahliannya pembelajaran berbasis
tradisi lokal
Pembelajaran berbasis projek untuk penguatan profil projek untuk menguatkan
projek untuk penguatan Pelajar Pancasila dilakukan Alokasi waktu khusus projek Pelajar Pancasila dengan
profil Pelajar Pancasila minimal 3 kali dalam satu penguatan profil pelajar mengusung tema yang
dilakukan minimal 2 kali tahun ajaran, dan pelajar Pancasila dan Budaya Kerja sama dengan sekolah
dalam satu tahun ajaran menulis esai ilmiah untuk peningkatan soft skill regu ler, dengan
sebagai syarat kelulusan (karakter dari dunia kerja) kedalaman materi dan
aktivitas sesuai dengan
karakteristik dan
kebutuhan pelajar di SLB
KementerianPendidikan,
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,
Riset, dandan Teknologi 28
Teknologi
Muatan Lokal

Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah


daerah sesuai dengan karakteristik daerah. Satuan pendidikan dapat menambahkan
muatan tambahan sesuai karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3
(tiga) pilihan sebagai berikut:

1. Mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;


2. Mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila;
dan/atau

3. Mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.


2
Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan

Kurikulum operasional yang dikembangkan menunjukkan


kesesuaian dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik,
satuan pendidikan, dan daerah. Dalam mengembangkan dan
mengelola kurikulum operasional, satuan pendidikan
sebaiknya melibatkan seluruh pemangku kepentingan,
termasuk siswa, komite sekolah, dan masyarakat.

Pemerintah menyediakan contoh-contoh kurikulum


operasional sekolah yang dapat dimodifikasi, dijadikan
contoh, atau rujukan untuk satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum operasionalnya.
Prinsip pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan

1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan
perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi
rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial
budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau
kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB)

3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan
pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan
komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai
sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau
kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan
kewenangannya.
Komponen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan
pendidikan terdiri atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan
pendidikan, pengorganisasian pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran.

Untuk dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran ruang lingkup kelas, satuan


pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar
yang disediakan Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang
mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran. Satuan pendidikan
memiliki keleluasaan untuk menentukan format dan sistematika penyusunan
kurikulum operasional satuan pendidikan.
Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Secara Umum

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

SNP
Struktur Kurikulum
Capaian Pembelajaran
TETAP Prinsip Pembelajaran danAsesmen
Ditetapkan oleh pemerintah pusat
Kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah
pusat
.

1 3
Menganalisis konteks Menentukan
KARAKTERISTIK PENGORGANISASIAN
SATUAN
PENDIDIKAN
2 PEMBELAJARAN 4
Merumuskan Menyusun
VISI RENCANA
FLEKSIBEL/DINAMIS MISI PEMBELAJARAN
Satuan pendidikan TUJUAN
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan
kerangka dan struktur
kurikulum, sesuaikarakteristik
dan kebutuhan satuan
pendidikan
DINAS
Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan UPT
MKKS
Sebelum mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, sekolah perlu melakukan
Berikut adalah pilihan cara untuk
analisis karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung aspirasi anggota
mengumpulkan informasi
komunitas, dan menjadikan visi dan misi sebagai arahan yang disepakati oleh seluruh
● Kuesioner, dengan pertanyaan
warga satuan pendidikan.
disesuaikan dengan tujuan dan
sasaran yang dibutuhkan.
Prinsip-prinsip analisis lingkungan belajar: ● Wawancara, untuk mendapatkan
● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan data secara langsung.
● Menggunakan data-data yang diperoleh darisituasi nyata/kondisi satuan
● Diskusi kelompok terpumpun
pendidikan
(FGD) dengan mengundang
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis perwakilan dari seluruh warga
dan dokumentasi data
satuan pendidikan dan tokoh
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan
masyarakat.
strategi atau solusi
● Observasi
● Rapor pendidikan, terkait mutu
Contoh informasi yang perlu didapatkan dalam analisis lingkungan belajar satuan dan hasil belajar, kompetensidan
pendidikan: kinerja guru dan tenaga
● Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan? kependidikan, mutu danrelevansi
● Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat setempat? pembelajaran
● Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh
warga masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)? Beberapa alat yang dapat digunakan
● Bagaimana peran satuan pendidikan dalam menyiapkan peserta didik mencapai untuk menganalisis informasi:
profil Pelajar Pancasila? ● Analisis SWOT
● [SMK] Apa potensi daerah dan kondisi dunia kerja yang relevan? ● Root Cause
● Fish Bone
[CONTOH] Proses Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Analisis lingkungan belajar Visi - Misi - Tujuan Analisis kebutuhan satuan pendidikan
DINAS
● Seperti apakah gambaran ideal tentang
UPT
Sumber daya alam, sosial, dan budaya
● Bagaimana mendokumentasikan masa depan dan ingin diwujudkan oleh MKKS
semua informasi sistem, sumber daya satuan pendidikan? Peserta didik
dan fasilitas dan mitra yang ada? ● Bagaimana satuan pendidikan bisa ● Siapa sajakah peserta didik yang ada di sekolah? Bagaimana
● Apakah ada sumber daya dari mencapai gambaran ideal tersebut? sekolah bisa mengklasifikasi peserta didik tersebut?
lingkungan sekitar yang dapat
dimanfaatkan oleh satuan Berdasarkan apakah klasifikasi tersebut?
Review Visi Misi ● Dari klasifikasi tersebut, apa saja kebutuhan masing-masing
pendidikan dalam proses belajar?
● Bagian mana yang perlu ditajamkan kelompok? Apakah ada kelompok tertentu yang memerlukan
dalam visi dan misi? perhatian dan pendampingan yang lebih banyak?
Sumber pendanaan
● Apakah perlu membuat visi dan misi baru
● Bagaimana proses pendanaan satuan
yang lebih sesuai dengan kondisi Guru dan tenaga kependidikan
pendidikan?
lingkungan dan karakteristik peserta ● Profil atau kompetensi guru yang diperlukan untuk
● Bagaimana penggunaan dana ini?
didik?? pembelajaran yang optimal menuju visi-misi sekolah
● Apa saja prioritasnya? ● Apa saja kelompok-kelompok guru dan tenaga kependidikan
Sistem dan kebijakan di daerah
● Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah? yang ada di satuan pendidikan? Apa saja kebutuhan setiap
● Apa saja kebijakan satuan pendidikan Review Tujuan kelompok tersebut?
terkait indikator? ● Apa yang menjadi prioritas bagi satuan ● Apakah ada kelompok guru dan tenaga kependidikan yang
● Apa saja perubahan sistem yang pendidikan (atau program keahlian untuk membutuhkan bantuan/dampingan lebihbanyak?
terjadi? SMK) dalam mendukung kompetensi ● Apakah guru siap memfasilitasi peserta didik dengan berbagai
● Apakah ada integrasi aktivitas untuk peserta didik? latar belakang dan kebutuhan?
mendukung pencapaian indikator? ● Apa yang mendasari tujuan ini?
● Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki Sarana dan prasarana
Kemitraan oleh peserta didik? ● Apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
● Siapa saja pihak-pihak yang dapat ● Mengapa kompetensi ini dianggap pembelajaran yang optimal?
dilibatkan untuk mendukung program penting? ● Apakah satuan pendidikan menjadi lingkungan yang aman dan
satuan pendidikan? (organisasi, ● Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai sehat (fisik dan mental) bagi warganya?
komunitas, tokoh, dll.) peserta didik? ● Apakah satuan pendidikan memiliki perangkat yang memadai
● Apa karakteristik individu yang ingin untuk menyelenggarakan pembelajaran yang optimal dan
dibangun? mengelola data?
● [SMK] Jabatan pekerjaan/okupasi apa saja
yang berpotensi untuk diisi oleh lulusan Strategi
Capaian
Pembelajaran,
Tujuan Pembelajaran
dan Alur Tujuan
Pembelajaran

3
Komponen CP 1

Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran


● Alasan mempelajari mapel Kemampuan yang perlu ● Deskripsi umum tentang apa yang
tersebut dicapai pelajar setelah dipelajari dalam mata pelajaran
● keterkaitan antara Mapel mempelajari mata ● Elemen-elemen (strands) atau 2
dengan salah satu (atau lebih) pelajaran tersebut domain mata pelajaran serta
Profil Pelajar Pancasila deskripsinya

Capaian dalam setiap fase secara keseluruhan Capaian setiap fase menurut elemen 3
Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai Dibuat dalam bentuk matriks. Setiap elemen
peserta didik pada setiap fase. Dibuat dalam dipetakan menurut perkembangan siswa
bentuk pernyataan yang disajikan dalam paragraf
yang utuh.
4
KI/KD Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Capaian Pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Indonesia di Kurikulum 2013
Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.

Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan
Menyimak lisan dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan
yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu
memahami informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan,
Membaca & Memirsa
narasi imajinatif, dan puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang
dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.

Capaian pembelajaran dalam bentuk Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan
KI KD sangat banyak dan terpisah- volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu,
menjawab, dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan
pisah. Berbicara &
baik dan santun dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan
Mempresentasikan
secara lisan dengan bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan
kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi
yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan.

Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital.
Pelajar mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang
Menulis pengalaman diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar,
menulis prosedur tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan
sehari-hari. Pelajar mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.

CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan


mudah dipahami sebagai satu kesatuan.

40
Tujuan kegiatan analisis capaian pembelajaran untuk:
Untuk menyusun rencana ● mendapatkan peta kompetensi yang akan menjadi rujukan
pembelajaran, jabaran kompetensi
pada Capaian Pembelajaran perlu untuk pelaksanaan pembelajaran; dan
dipetakan ke dalam tujuan ● menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan Pembelajaran.
pembelajaran dan alur tujuan
pembelajaran. Peta kompetensi
tersebut kemudian digunakan sebagai Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan
acuan untuk mengembangkan
perangkat ajar. berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan
alur tujuan. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur
tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria
berikut ini:
● Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari
beberapa komponen
● Kriteria alur tujuan Pembelajaran
Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari beberapa komponen
sebagai berikut:
● Kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik
yang menunjukkan peserta didik telah berhasil mencapai tujuan
pembelajaran.
● Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu
dipahami di akhir satu unit pembelajaran.
● Variasi yaitu pendekatan yang berbeda sesuai karakteristik peserta
didik berkebutuhan khusus *)

Kriteria alur tujuan Pembelajaran:


● Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus
dikuasai peserta didik
● ATP dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.
● ATP pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran yang menggambarkan tahapan perkembangan
kompetensi antar fase dan jenjang
Contoh Hasil Pemetaan CP ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran
Menganalisis Capaian Merumuskan Tujuan Pembelajaran dan Alur Memetakan bagian ATP per kelas sesuai
Pembelajaran Tujuan Pembelajaran dengan alokasi waktu

Fase B
Matematika Fase B:Kelas 3 dan 4 Kelas 3 Kelas 4
Pada akhir fase B, peserta didik dapat menggeneralisasi pemahaman
3.1. Menyajikan bilangan dan 4.1. Memperumum pemahaman
dan melakukan operasi hitung bilangan cacah sampai dengan 1.000.000 menggeneralisasi pemahaman dan mengenai urutan dan nilai tempat
(atau maksimum enam angka), serta memahami hubungan antara membandingkan urutan dan nilai tempat sampai 999.999
sampai 999.999
operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) 4.2. Mengidentifikasi kelipatan, faktor,
3.2. Memperkirakan dan membulatkan
termasuk menggunakan sifat-sifat operasi dalam menentukan hasil bilangan ke nilai tempat terdekat sampai pola perkalian dan pembagian dengan
999.999 tabel kelipatan
perhitungan, menentukan faktor, kelipatan, KPK, dan FPB dari bilangan
3.3. Mengukur panjang dengan satuan 4.3. Menentukan hubungan antar satuan
cacah, memahami pecahan dan menentukan posisinya pada garis
baku (mm, cm, dan m) serta mengukur baku panjang (mm, cm, dan m)
bilangan, serta membandingkan dua pecahan. Peserta didik dapat keliling bidang datar dengan
menyelesaikan persamaan sederhana, memahami hubungan antara menambahkan semua rusuknya. 4.4. Menyelesaikan permasalahan
3.4. Mengukur luas dengan menghitung
operasi perkalian dan pembagian, menemukan pola gambar, objek berkaitan dengan keliling berbagai
jumlah bujur sangkar berukuran 1 cm2
sederhana, dan pola bilangan melibatkan operasi hitung (penjumlahan, yang menutup bidang datar bangun datar (segitiga, segiempat, segi
pengurangan, perkalian, dan pembagian). Peserta didik dapat dan 3.5. Menemukan hubungan antara banyak)
operasi penjumlahan dan pengurangan. 4.5. Menyelesaikan permasalahan
mengukur panjang benda menggunakan satuan baku, menggunakan
3.6. Menyelesaikan kalimat bilangan berkaitan dengan luas dan keliling
satuan baku luas dan volume, serta menyelesaikan masalah berkaitan dengan satu variabel berupa simbol berbagai bentuk bangun datar
dengan keliling bangun datar. Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri- gambar yang belum diketahui nilainya
melibatkan penjumlahan dan
ciri berbagai bentuk bangun datar dan bangun ruang (prisma dan balok).
pengurangan bilangan dst ...
Peserta didik juga dapat menyajikan dan menganalisis data sederhana 3.7. Mengobservasi, menentukan dan
menggunakan turus dalam bentuk bentuk bentuk tabel, diagram menggambar sisi sejajar dan sisi
berpotongan pada sebuah bidang datar.
gambar, piktogram, diagram batang, dan diagram garis, serta
menentukan kejadian yang lebih mungkin di antara beberapa kejadian. dst ….

43
4 Pembelajaran dan
Asesmen
Komponen Modul Ajar

Penulisan modul ajar bertujuan untuk memandu pendidik untuk melaksanakan proses pembelajaran.
Komponen dalam modul ajar ditentukan oleh pendidik berdasarkan kebutuhannya. Secara umum modul ajar
memiliki komponen sebagai berikut:
Informasi umum Komponen inti Lampiran

● Identitas penulis modul ● Tujuan pembelajaran ● Lembar kerja peserta didik


● Kompetensi awal ● Asesmen ● Pengayaan dan remedial
● Profil Pelajar Pancasila ● Pemahaman bermakna ● Bahan bacaan pendidik dan
● Sarana dan prasarana ● Pertanyaan pemantik peserta didik
● Target peserta didik ● Kegiatan pembelajaran ● Glossarium
● Model pembelajaran yang ● Refleksi peserta didik ● Daftar pustaka
digunakan dan pendidik

Tidak semua komponen di atas wajib tercantum dalam modul ajar yang dikembangkan oleh pendidik.
Pendidik di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul ajar sesuai
47
dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.
Contoh Cuplikan Modul Ajar MA untuk Kelas 3 Matematika 12 JP

Profil Pelajar Pancasila: Aktivitas 1 (Kinerja)


● Bernalar kritis Mengukur panjang dengan satuan baku (mm, cm, dan m) pada objek yang
● Mandiri ditemukan dalam kehidupan sehari-hari

Tujuan pembelajaran Aktivitas 2 (Tes)


Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan panjang dengan satuan baku
● Mengukur panjang dengan
(mm, cm, dan m)
satuan baku (mm, cm, dan m) Asesmen Sumatif
serta mengukur keliling bidang Menggambar denah rumah dengan
Aktivitas 3 (Kinerja)
datar dengan menambahkan menyertakan ukuran panjang dengan
Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan keliling segiempat, segitiga,
semua rusuknya. satuan baku dan luas (dengan
dan segibanyak dengan menambahkan panjang rusuk-rusuk bidang
● Mengukur luas dengan menghitung jumlah bujur sangkar) pada
menghitung jumlah bujur sangkar kertas isometrik.
berukuran 1 cm2 yang menutup Aktivitas 4 (Kinerja)
bidang datar Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan luas suatu gambar benda
dengan menghitung jumlah bujur sangkar berukuran 1 cm2 yang menutup
bidang datar

Aktivitas 5 (Sumatif 2 : Proyek)


Menggambar denah rumah dengan menyertakan ukuran panjang dengan
satuan baku dan luas (dengan menghitung jumlah bujur sangkar) pada kertas
Asesmen Diagnostik: isometrik.
Tes :
● Operasi hitung (Penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian) Diskusi dan kegiatan berkelompok dibagi berdasarkan kelompok dengan kesiapan yang berbeda,
● Konversi satuan (meter ke centimeter, Contoh penerapan penyesuaian sehingga pembelajaran sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik.
cm ke milimeter) pembelajaran dan pengembangan Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan pemantik adalah pembelajaran yang
PPP membangun elemen bernalar kritis dan juga mandiri dengan melibatkan peserta didik dalam
Untuk mengidentifikasi kemampuan berhitung diskusi dan pemilihan bentuk untuk tugas asesmen sumatif.
dan pemahaman hubungan antar satuan
panjang.
48
ASESMEN

Bagaimana
ya?
5
PROJEK PENGUATAN
PROFIL PELAJAR
PANCASILA
Bagaimana profil pelajar dibangun di satuan
pendidikan Dasar dan Menengah ?
Intrakurikuler
Kompetensi dan karakter yang
Muatan Pelajaran
dijabarkan dalam Profil Pelajar
Kegiatan/pengalaman belajar.
Pancasila dibangun dalam
keseharian dan dihidupkan dalam diri
setiap individu peserta didik melalui
budaya sekolah, pembelajaran Beriman, Projek Penguatan Profil
intrakurikuler, projek penguatan profil bertakwa kepada
Pelajar Pancasila, maupun Tuhan Yang Pelajar Pancasila (SD -
Maha Esa,
ekstrakurikuler. berakhlak mulia
SMA)
Projek Penguatan Profil
Mandiri Berkebinekaan
global
Pelajar Pancasila dan
Budaya Kerja (SMK)
Pelajar
Indonesia Projek Lintas Disiplin Ilmu yang
kontekstual dan berbasis pada
kebutuhan
masyarakat/permasalahan di
Bergotong
Bernalar kritis lingkungan sekolah.
royong

Budaya Sekolah Kreatif

Ekstrakurikuler
Iklim sekolah, kebijakan, pola
interaksi dan komunikasi,
Kegiatan untuk
serta norma yang berlaku di
mengembangkan minat dan
sekolah.
bakat.

56
58
Tujuh tema tersebut adalah:
1. Gaya Hidup Berkelanjutan (SD‒SMA/SMK)
2. Kearifan lokal (SD‒SMA/SMK)
3. Bhinneka Tunggal Ika (SD‒SMA/SMK)
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya (SMP‒SMA/SMK)
5. Suara Demokrasi (SMP‒SMA/SMK)
6. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan NKRI
(SD‒SMA/SMK)
7. Kewirausahaan (SD‒SMA/SMK)
8. Kebekerjaan (SMK)
60
61
62
63
64
65
kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id
Kebijakan Pemerintah Daerah :
(Disdikbud Provinsi)

1. Pengimbasan Sekolah Penggerak ke sekolah lain


2. Pengimbasan SMK-PK ke sekolah lain
3. Pengimbasan Kegiatan guru penggerak ke guru lain
4. Peningkatan Hasil Akreditasi Sekolah
5. Peningkatan Hasil AN -> dalam Rapor Pendidikan
6. Peningkatan Mutu Guru -> Uji Kompetensi Guru
MATUR NUWUN
SEHAT …SUKSES SELALU

Anda mungkin juga menyukai