Oleh :
SUNJONO – 22701269010
Overview Kurikulum Merdeka
Agenda
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Struktur kurikulum yang kurang fleksibel, jam Struktur kurikulum yang lebih fleksibel, jam
pelajaran ditentukan per minggu pelajaran ditargetkan untuk dipenuhi dalam
satu tahun
Materi terlalu padat sehingga tidak cukup waktu
untuk melakukan pembelajaran yang mendalam dan Fokus pada materi yang esensial, Capaian
yang sesuai dengan tahap perkembangan peserta Pembelajaran diatur per fase, bukan per tahun
didik
Memberikan keleluasaan bagi guru
Materi pembelajaran yang tersedia kurang beragam menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai
sehingga guru kurang leluasa dalam kebutuhan dan karakteristik peserta didik
mengembangkan pembelajaran kontekstual
Aplikasi yang menyediakan berbagai referensi
Teknologi digital belum digunakan secara sistematis
bagi guru untuk dapat terus mengembangkan
untuk mendukung proses belajar guru melalui
berbagi praktik baik
praktik mengajar secara mandiri dan berbagi
praktik baik.
Keunggulan Kurikulum Merdeka
1. Lebih Sederhana
dan Mendalam
Pemerintah tidak
1 mewajibkan satuan
pendidikan untuk
mengimplementasika
n Kurikulum Merdeka
Implementasi
2 Kurikulum Merdeka
dapat disesuaikan
dengan kesiapan
masing-masing satuan
pendidikan
Sumber: Kepmendikbudristek Nomor 56 Tahun 2022
Kepmendikbudristek Nomor 262 Tahun 2022
Dalam pemulihan pembelajaran, sekarang sekolah diberikan
kebebasan menentukan kurikulum yang akan dipilih
Penyediaan ● Perangkat ajar (buku teks, contoh-contoh alur tujuan pembelajaran, kurikulum operasional
Perangkat ajar: sekolah, serta modul ajar dan projek penguatan profil Pelajar Pancasila disediakan melalui
01 buku teks dan platform digital bagi guru. Satuan pendidikan dapat melakukan pengadaan buku teks secara
mandiri dengan BOS reguler atas dukungan Pemda dan yayasan
bahan ajar
● Buku cetak dapat dibeli menggunakan dana BOS melalui SIPLah atau cetak mandiri
pendukung
● Pelatihan mandiri bagi guru dan kepala sekolah melalui micro learning di aplikasi
Pelatihan dan digital.
penyediaan ● Menyediakan berbagai narasumber dalam pelatihan Kurikulum Merdeka. Misalnya,
sumber belajar melalui pengimbasan dari Sekolah Penggerak.
02 guru, kepala ● Berbagai sumber belajar untuk guru dalam bentuk e-book, video, podcast dll., yang
dapat diakses daring dan didistribusikan melalui media penyimpanan (flashdisk).
sekolah, dan ● Guru membentuk komunitas belajar untuk saling berbagi praktik baik dalam adopsi
pemda Kurikulum Merdeka, baik di satuan pendidikan maupun di komunitasnya
Jaminan jam
mengajar ● Perubahan struktur mata pelajaran tidak merugikan guru
03 dan tunjangan ● Semua guru yang berhak mendapatkan tunjangan profesi ketika menggunakan
profesi Kurikulum 2013 akan tetap mendapatkan hak tersebut
guru
Kepmendikbudristek Nomor 56 Tahun 2022
Kepmendikbudristek Nomor 262 Tahun 2022
Pengembangan Karakter
Dalam struktur kurikulum
prototipe, 20 - 30 persen
jam pelajaran digunakan Pembelajaran berbasis projek penting
untuk pengembangan untuk pengembangan karakter
karakter Profil Pelajar karena:
Pancasila melalui a) memberi kesempatan untuk
pembelajaran berbasis belajar melalui pengalaman
projek. (experiential learning)
b) Mengintegrasikan kompetensi
esensial yang dipelajari peserta
didik dari berbagai disiplin ilmu
c) struktur belajar yang fleksibel
Contoh Perangkat Ajar: Buku Teks Pelajaran, BahanAjar, modul ajar mata pelajaran
dan projek profil pelajar Pancasila, contoh kurikulum satuan pendidikan
FLEKSIBEL/DINAMIS
Satuan pendidikan
● Visi & Misi satuan pendidikan ● Kurikulum operasional di
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkankerangka ● Konteks dan kebijakanlokal satuan pendidikan
dan struktur kurikulum, sesuai ● Perangkat ajar yang
karakteristik satuan pendidikan dikembangkan secaramandiri
Struktur Kurikulum Merdeka:
1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi, kebutuhan
perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi
rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan kurikulum operasional sekolah
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial
budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau
kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB)
3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan digunakan di satuan
pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah dipahami
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan melibatkan
komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi, berbagai
sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau
kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan
kewenangannya.
Komponen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan
pendidikan terdiri atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan
pendidikan, pengorganisasian pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran.
SNP
Struktur Kurikulum
Capaian Pembelajaran
TETAP Prinsip Pembelajaran danAsesmen
Ditetapkan oleh pemerintah pusat
Kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah
pusat
.
1 3
Menganalisis konteks Menentukan
KARAKTERISTIK PENGORGANISASIAN
SATUAN
PENDIDIKAN
2 PEMBELAJARAN 4
Merumuskan Menyusun
VISI RENCANA
FLEKSIBEL/DINAMIS MISI PEMBELAJARAN
Satuan pendidikan TUJUAN
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan
kerangka dan struktur
kurikulum, sesuaikarakteristik
dan kebutuhan satuan
pendidikan
DINAS
Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan UPT
MKKS
Sebelum mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, sekolah perlu melakukan
Berikut adalah pilihan cara untuk
analisis karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung aspirasi anggota
mengumpulkan informasi
komunitas, dan menjadikan visi dan misi sebagai arahan yang disepakati oleh seluruh
● Kuesioner, dengan pertanyaan
warga satuan pendidikan.
disesuaikan dengan tujuan dan
sasaran yang dibutuhkan.
Prinsip-prinsip analisis lingkungan belajar: ● Wawancara, untuk mendapatkan
● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan data secara langsung.
● Menggunakan data-data yang diperoleh darisituasi nyata/kondisi satuan
● Diskusi kelompok terpumpun
pendidikan
(FGD) dengan mengundang
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis perwakilan dari seluruh warga
dan dokumentasi data
satuan pendidikan dan tokoh
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan
masyarakat.
strategi atau solusi
● Observasi
● Rapor pendidikan, terkait mutu
Contoh informasi yang perlu didapatkan dalam analisis lingkungan belajar satuan dan hasil belajar, kompetensidan
pendidikan: kinerja guru dan tenaga
● Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan? kependidikan, mutu danrelevansi
● Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat setempat? pembelajaran
● Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh
warga masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)? Beberapa alat yang dapat digunakan
● Bagaimana peran satuan pendidikan dalam menyiapkan peserta didik mencapai untuk menganalisis informasi:
profil Pelajar Pancasila? ● Analisis SWOT
● [SMK] Apa potensi daerah dan kondisi dunia kerja yang relevan? ● Root Cause
● Fish Bone
[CONTOH] Proses Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Analisis lingkungan belajar Visi - Misi - Tujuan Analisis kebutuhan satuan pendidikan
DINAS
● Seperti apakah gambaran ideal tentang
UPT
Sumber daya alam, sosial, dan budaya
● Bagaimana mendokumentasikan masa depan dan ingin diwujudkan oleh MKKS
semua informasi sistem, sumber daya satuan pendidikan? Peserta didik
dan fasilitas dan mitra yang ada? ● Bagaimana satuan pendidikan bisa ● Siapa sajakah peserta didik yang ada di sekolah? Bagaimana
● Apakah ada sumber daya dari mencapai gambaran ideal tersebut? sekolah bisa mengklasifikasi peserta didik tersebut?
lingkungan sekitar yang dapat
dimanfaatkan oleh satuan Berdasarkan apakah klasifikasi tersebut?
Review Visi Misi ● Dari klasifikasi tersebut, apa saja kebutuhan masing-masing
pendidikan dalam proses belajar?
● Bagian mana yang perlu ditajamkan kelompok? Apakah ada kelompok tertentu yang memerlukan
dalam visi dan misi? perhatian dan pendampingan yang lebih banyak?
Sumber pendanaan
● Apakah perlu membuat visi dan misi baru
● Bagaimana proses pendanaan satuan
yang lebih sesuai dengan kondisi Guru dan tenaga kependidikan
pendidikan?
lingkungan dan karakteristik peserta ● Profil atau kompetensi guru yang diperlukan untuk
● Bagaimana penggunaan dana ini?
didik?? pembelajaran yang optimal menuju visi-misi sekolah
● Apa saja prioritasnya? ● Apa saja kelompok-kelompok guru dan tenaga kependidikan
Sistem dan kebijakan di daerah
● Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah? yang ada di satuan pendidikan? Apa saja kebutuhan setiap
● Apa saja kebijakan satuan pendidikan Review Tujuan kelompok tersebut?
terkait indikator? ● Apa yang menjadi prioritas bagi satuan ● Apakah ada kelompok guru dan tenaga kependidikan yang
● Apa saja perubahan sistem yang pendidikan (atau program keahlian untuk membutuhkan bantuan/dampingan lebihbanyak?
terjadi? SMK) dalam mendukung kompetensi ● Apakah guru siap memfasilitasi peserta didik dengan berbagai
● Apakah ada integrasi aktivitas untuk peserta didik? latar belakang dan kebutuhan?
mendukung pencapaian indikator? ● Apa yang mendasari tujuan ini?
● Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki Sarana dan prasarana
Kemitraan oleh peserta didik? ● Apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
● Siapa saja pihak-pihak yang dapat ● Mengapa kompetensi ini dianggap pembelajaran yang optimal?
dilibatkan untuk mendukung program penting? ● Apakah satuan pendidikan menjadi lingkungan yang aman dan
satuan pendidikan? (organisasi, ● Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai sehat (fisik dan mental) bagi warganya?
komunitas, tokoh, dll.) peserta didik? ● Apakah satuan pendidikan memiliki perangkat yang memadai
● Apa karakteristik individu yang ingin untuk menyelenggarakan pembelajaran yang optimal dan
dibangun? mengelola data?
● [SMK] Jabatan pekerjaan/okupasi apa saja
yang berpotensi untuk diisi oleh lulusan Strategi
Capaian
Pembelajaran,
Tujuan Pembelajaran
dan Alur Tujuan
Pembelajaran
3
Komponen CP 1
Capaian dalam setiap fase secara keseluruhan Capaian setiap fase menurut elemen 3
Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai Dibuat dalam bentuk matriks. Setiap elemen
peserta didik pada setiap fase. Dibuat dalam dipetakan menurut perkembangan siswa
bentuk pernyataan yang disajikan dalam paragraf
yang utuh.
4
KI/KD Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Capaian Pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Indonesia di Kurikulum 2013
Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai kegiatan
berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.
Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan
Menyimak lisan dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan
yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.
Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu
memahami informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan,
Membaca & Memirsa
narasi imajinatif, dan puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang
dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.
Capaian pembelajaran dalam bentuk Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan
KI KD sangat banyak dan terpisah- volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu,
menjawab, dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan
pisah. Berbicara &
baik dan santun dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan
Mempresentasikan
secara lisan dengan bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan
kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi
yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan.
Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital.
Pelajar mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang
Menulis pengalaman diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar,
menulis prosedur tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan
sehari-hari. Pelajar mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.
40
Tujuan kegiatan analisis capaian pembelajaran untuk:
Untuk menyusun rencana ● mendapatkan peta kompetensi yang akan menjadi rujukan
pembelajaran, jabaran kompetensi
pada Capaian Pembelajaran perlu untuk pelaksanaan pembelajaran; dan
dipetakan ke dalam tujuan ● menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan Pembelajaran.
pembelajaran dan alur tujuan
pembelajaran. Peta kompetensi
tersebut kemudian digunakan sebagai Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan
acuan untuk mengembangkan
perangkat ajar. berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan
alur tujuan. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur
tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria
berikut ini:
● Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari
beberapa komponen
● Kriteria alur tujuan Pembelajaran
Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari beberapa komponen
sebagai berikut:
● Kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan,
dan keterampilan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik
yang menunjukkan peserta didik telah berhasil mencapai tujuan
pembelajaran.
● Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu
dipahami di akhir satu unit pembelajaran.
● Variasi yaitu pendekatan yang berbeda sesuai karakteristik peserta
didik berkebutuhan khusus *)
Fase B
Matematika Fase B:Kelas 3 dan 4 Kelas 3 Kelas 4
Pada akhir fase B, peserta didik dapat menggeneralisasi pemahaman
3.1. Menyajikan bilangan dan 4.1. Memperumum pemahaman
dan melakukan operasi hitung bilangan cacah sampai dengan 1.000.000 menggeneralisasi pemahaman dan mengenai urutan dan nilai tempat
(atau maksimum enam angka), serta memahami hubungan antara membandingkan urutan dan nilai tempat sampai 999.999
sampai 999.999
operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) 4.2. Mengidentifikasi kelipatan, faktor,
3.2. Memperkirakan dan membulatkan
termasuk menggunakan sifat-sifat operasi dalam menentukan hasil bilangan ke nilai tempat terdekat sampai pola perkalian dan pembagian dengan
999.999 tabel kelipatan
perhitungan, menentukan faktor, kelipatan, KPK, dan FPB dari bilangan
3.3. Mengukur panjang dengan satuan 4.3. Menentukan hubungan antar satuan
cacah, memahami pecahan dan menentukan posisinya pada garis
baku (mm, cm, dan m) serta mengukur baku panjang (mm, cm, dan m)
bilangan, serta membandingkan dua pecahan. Peserta didik dapat keliling bidang datar dengan
menyelesaikan persamaan sederhana, memahami hubungan antara menambahkan semua rusuknya. 4.4. Menyelesaikan permasalahan
3.4. Mengukur luas dengan menghitung
operasi perkalian dan pembagian, menemukan pola gambar, objek berkaitan dengan keliling berbagai
jumlah bujur sangkar berukuran 1 cm2
sederhana, dan pola bilangan melibatkan operasi hitung (penjumlahan, yang menutup bidang datar bangun datar (segitiga, segiempat, segi
pengurangan, perkalian, dan pembagian). Peserta didik dapat dan 3.5. Menemukan hubungan antara banyak)
operasi penjumlahan dan pengurangan. 4.5. Menyelesaikan permasalahan
mengukur panjang benda menggunakan satuan baku, menggunakan
3.6. Menyelesaikan kalimat bilangan berkaitan dengan luas dan keliling
satuan baku luas dan volume, serta menyelesaikan masalah berkaitan dengan satu variabel berupa simbol berbagai bentuk bangun datar
dengan keliling bangun datar. Peserta didik dapat mengidentifikasi ciri- gambar yang belum diketahui nilainya
melibatkan penjumlahan dan
ciri berbagai bentuk bangun datar dan bangun ruang (prisma dan balok).
pengurangan bilangan dst ...
Peserta didik juga dapat menyajikan dan menganalisis data sederhana 3.7. Mengobservasi, menentukan dan
menggunakan turus dalam bentuk bentuk bentuk tabel, diagram menggambar sisi sejajar dan sisi
berpotongan pada sebuah bidang datar.
gambar, piktogram, diagram batang, dan diagram garis, serta
menentukan kejadian yang lebih mungkin di antara beberapa kejadian. dst ….
43
4 Pembelajaran dan
Asesmen
Komponen Modul Ajar
Penulisan modul ajar bertujuan untuk memandu pendidik untuk melaksanakan proses pembelajaran.
Komponen dalam modul ajar ditentukan oleh pendidik berdasarkan kebutuhannya. Secara umum modul ajar
memiliki komponen sebagai berikut:
Informasi umum Komponen inti Lampiran
Tidak semua komponen di atas wajib tercantum dalam modul ajar yang dikembangkan oleh pendidik.
Pendidik di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul ajar sesuai
47
dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.
Contoh Cuplikan Modul Ajar MA untuk Kelas 3 Matematika 12 JP
Bagaimana
ya?
5
PROJEK PENGUATAN
PROFIL PELAJAR
PANCASILA
Bagaimana profil pelajar dibangun di satuan
pendidikan Dasar dan Menengah ?
Intrakurikuler
Kompetensi dan karakter yang
Muatan Pelajaran
dijabarkan dalam Profil Pelajar
Kegiatan/pengalaman belajar.
Pancasila dibangun dalam
keseharian dan dihidupkan dalam diri
setiap individu peserta didik melalui
budaya sekolah, pembelajaran Beriman, Projek Penguatan Profil
intrakurikuler, projek penguatan profil bertakwa kepada
Pelajar Pancasila, maupun Tuhan Yang Pelajar Pancasila (SD -
Maha Esa,
ekstrakurikuler. berakhlak mulia
SMA)
Projek Penguatan Profil
Mandiri Berkebinekaan
global
Pelajar Pancasila dan
Budaya Kerja (SMK)
Pelajar
Indonesia Projek Lintas Disiplin Ilmu yang
kontekstual dan berbasis pada
kebutuhan
masyarakat/permasalahan di
Bergotong
Bernalar kritis lingkungan sekolah.
royong
Ekstrakurikuler
Iklim sekolah, kebijakan, pola
interaksi dan komunikasi,
Kegiatan untuk
serta norma yang berlaku di
mengembangkan minat dan
sekolah.
bakat.
56
58
Tujuh tema tersebut adalah:
1. Gaya Hidup Berkelanjutan (SD‒SMA/SMK)
2. Kearifan lokal (SD‒SMA/SMK)
3. Bhinneka Tunggal Ika (SD‒SMA/SMK)
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya (SMP‒SMA/SMK)
5. Suara Demokrasi (SMP‒SMA/SMK)
6. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan NKRI
(SD‒SMA/SMK)
7. Kewirausahaan (SD‒SMA/SMK)
8. Kebekerjaan (SMK)
60
61
62
63
64
65
kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id
Kebijakan Pemerintah Daerah :
(Disdikbud Provinsi)