Kurikulum Merdeka
18 Mei 2022
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan pembelajaran dilakukan berdasarkan
kebijakan-kebijakan berikut ini:
Standar Kompetensi Standar Isi pada Standar Proses pada Pedoman Penerapan Capaian Pembelajaran pada
Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Pendidikan Anak Usia Kurikulum dalam Rangka Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Dini, Jenjang Pemulihan Pembelajaran Jenjang Pendidikan Dasar,
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Dasar, dan dan Pendidikan Menengah
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka
Pendidikan Menengah
Standar kompetensi lulusan Standar Isi dikembangkan Standar Proses merupakan Memuat 3 opsi kurikulum Memuat Capaian
merupakan kriteria minimal
melalui perumusan ruang kriteria minimal proses yang dapat digunakan di Pembelajaran untuk semua
lingkup materi yang sesuai pembelajaran berdasarkan satuan pendidikan dalam jenjang dan mata pelajaran
tentang kesatuan sikap, dengan kompetensi lulusan.
keterampilan, dan jalur, jenjang, dan jenis rangka pemulihan dalam struktur Kurikulum
Ruang lingkup materi
pengetahuan yang merupakan bahan kajian pendidikan untuk mencapai pembelajaran beserta Merdeka.
menunjukkan capaian dalam muatan pembelajaran standar kompetensi lulusan. struktur Kurikulum Merdeka,
kemampuan peserta didik yang dirumuskan Standar Proses menjadi aturan terkait pembelajaran
dari hasil pembelajarannya berdasarkan: 1) muatan wajib acuan untuk Kurikulum 2013, dan asesmen, serta beban
sesuai dengan ketentuan Kurikulum darurat, dan kerja guru.
pada akhir jenjang
peraturan perundang- Kurikulum Merdeka.
pendidikan. SKL menjadi undangan; 2) konsep
acuan untuk Kurikulum 2013, keilmuan; dan 3) jalur,
Kurikulum darurat, dan jenjang, dan jenis pendidikan.
Kurikulum Merdeka. Standar Isi menjadi acuan
untuk Kurikulum 2013,
Kurikulum darurat, dan
Kurikulum Merdeka.
Sejak Tahun Ajaran 2021/2022 Mulai Tahun Ajaran 2022/2023 Tiga pilihan yang dapat diputuskan
Kurikulum Merdeka telah satuan pendidikan dapat memilih satuan pendidikan tentang implementasi
diimplementasikan di hampir untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran
2022/2023:
2.500 sekolah yang mengikuti kurikulum berdasarkan kesiapan
Program Sekolah Penggerak masing-masing mulai TK B, kelas I, ● Menerapkan beberapa bagian
(PSP) dan 901 SMK Pusat IV, VII, dan X. dan prinsip Kurikulum Merdeka,
Keunggulan (SMK PK) sebagai tanpa mengganti kurikulum satuan
bagian dari pembelajaran Pemerintah menyiapkan angket pendidikan yang sedang
dengan paradigma baru. untuk membantu satuan pendidikan diterapkan
menilai tahap kesiapan dirinya ● Menerapkan Kurikulum Merdeka
Kurikulum ini diterapkan mulai menggunakan perangkat ajar
untuk menggunakan Kurikulum
dari TK-B, SD & SDLB kelas I dan yang sudah disediakan
Merdeka. ● Menerapkan Kurikulum Merdeka
IV, SMP & SMPLB kelas VII, SMA &
SMALB dan SMK kelas X. dengan mengembangkan sendiri
berbagai perangkat ajar.
Struktur Kurikulum untuk pendidikan anak usia dini Projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk
terdiri dari memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang
● Kegiatan pembelajaran intrakurikuler; dan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar
● projek penguatan profil pelajar Pancasila. Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD).
Penguatan profil pelajar Pancasila di PAUD dilakukan dalam
Kegiatan pembelajaran intrakurikuler di PAUD dirancang konteks perayaan tradisi lokal, hari besar nasional, dan
agar anak dapat mencapai kemampuan yang tertuang di internasional. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar
dalam Capaian Pembelajaran (CP) fase fondasi. Intisari Pancasila menggunakan alokasi waktu kegiatan di PAUD.
kegiatan pembelajaran intrakurikuler adalah bermain
Alokasi waktu di PAUD usia 4 - 6 tahun sebaiknya tidak
bermakna sebagai perwujudan “Merdeka Belajar,
kurang dari 900 (sembilan ratus) menit per minggu. Alokasi
Merdeka Bermain”. Kegiatan yang dipilih harus
waktu di PAUD usia 3 - 4 tahun sebaiknya tidak kurang dari
memberikan pengalaman yang menyenangkan dan
360 (tiga ratus enam puluh) menit per minggu.
bermakna bagi anak. Kegiatan perlu didukung oleh
penggunaan sumber-sumber belajar yang nyata dan ada
di lingkungan sekitar anak. Sumber belajar yang tidak
tersedia secara nyata dapat dihadirkan dengan
dukungan teknologi dan buku bacaan anak.
Struktur Kurikulum PAUD
Persamaan: Perbedaan
Adanya Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila sebagai
Alokasi waktu di PAUD usia 4 - 6 tahun
kegiatan khusus di luar intrakurikuler untuk memperkuat upaya
sebaiknya tidak kurang dari sekitar 900
pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada SKL
(sembilan ratus) menit per minggu.
PAUD
Pendekatan pembelajaran yang disarankan
Kegiatan intrakurikuler di PAUD dirancang agar anak dapat
adalah pendekatan bermain
mencapai kemampuan yang tertuang di dalam Capaian
#bermainadalahbelajar
Pembelajaran (CP) fase fondasi pada akhir partisipasinya di
Mengutamakan penggunaan nilai-nilai lokal PAUD.
dalam pemilihan kegiatan. Agar bermakna,
Untuk dapat mencapai CP, satuan memiliki kemerdekaan untuk
menggunakan sumber belajar nyata dari
memilih metode yang dirasa paling sesuai untuk diterapkan.
lingkungan sekitar.
Kegiatan yang dipilih harus memberikan pengalaman yang
menyenangkan bagi anak dan bermakna.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 ** Satuan pendidikan menyediakan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 minimal 1 (satu) jenis seni (Seni
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
dan/atau Seni Tari). Peserta didik
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
memilih 1 (satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Seni Tari).
Bahasa Indonesia 252 (7) 72 324
Matematika 180 (5) *** 36 216
*** Maksimal 2 JP per minggu
PJOK 108 (3) 36 144 atau 72 JP per tahun.
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144
o Seni Musik **** Total JP tidak termasuk mata
o Seni Rupa
pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
o Seni Teater
o Seni Tari Lokal, dan/atau mata pelajaran
tambahan yang diselenggarakan
Bahasa Inggris*** 72 (2) - 72
oleh satuan pendidikan.
Muatan Lokal*** 72 (2) 72
Total****: 900 (25) 252 1152
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas III-V
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi intrakurikuler Alokasi projek TOTAL JP PER * Diikuti oleh peserta didik
1 JP = 35 menit per tahun (minggu) penguatan profil
TAHUN sesuai dengan
pelajar Pancasila per
tahun agama/kepercayaan masing-
masing.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 ** Satuan pendidikan
menyediakan minimal 1 (satu)
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
jenis seni (Seni Musik, Seni
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Rupa, Seni Teater, dan/atau
Seni Tari). Peserta didik
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 memilih 1 (satu) jenis seni (Seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
atau Seni Tari).
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252 *** Maksimal 2 JP per minggu
atau 72 JP per tahun.
Matematika 180 (5) 36 216
IPAS 180 (5) 36 216 **** Total JP tidak termasuk
PJOK 108 (3) 36 144 mata pelajaran Bahasa Inggris,
Muatan Lokal, dan/atau mata
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144 pelajaran tambahan yang
o Seni Musik diselenggarakan oleh satuan
o Seni Rupa pendidikan.
o Seni Teater
o Seni Tari
Bahasa Inggris*** 72 (2) - 72
Muatan Lokal*** 72 (2) - 72
Total****: 1044 (29) 252 1296
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas III - V
Matematika 144 (4) 36 180 **** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
IPA 144 (4) 36 180
Muatan Lokal, dan/atau mata pelajaran tambahan
yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
IPS 108 (3) 36 144
Di fase F, struktur mata pelajaran dibagi menjadi 5 (lima) kelompok utama, yaitu:
a. kelompok mata pelajaran umum. Setiap SMA/MA wajib membuka atau mengajarkan
seluruh mata pelajaran dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua peserta didik
SMA/MA.
b. kelompok mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Setiap
SMA/MA wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini.
c. kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Setiap SMA/MA wajib
menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini.
d. kelompok mata pelajaran Bahasa dan Budaya. Kelompok mata pelajaran ini dibuka
sesuai dengan sumber daya yang tersedia di SMA/MA.
e. kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya. Kelompok mata pelajaran Vokasi
dan Prakarya dibuka sesuai dengan sumber daya yang tersedia di SMA/MA.
Khusus untuk sekolah yang ditetapkan pemerintah sebagai sekolah keolahragaan atau seni,
dapat dibuka kelompok mata pelajaran Olahraga atau Seni, sesuai dengan sumber daya yang
tersedia di SMA/MA.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMA/MA Kelas X
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit Alokasi intrakurikuler Alokasi projek TOTAL JP PER
per tahun (minggu) penguatan profil TAHUN * Diikuti oleh peserta didik
pelajar Pancasila per
tahun
sesuai dengan
agama/kepercayaan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
masing-masing.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 ** Maksimal 2 JP
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 perminggu atau 72 JP
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 pertahun.
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
*** Pembelajaran reguler
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72
tidak penuh 36 minggu
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144 untuk memenuhi alokasi
Matematika 108 (3) 36 144 projek (27 minggu untuk
IPA: Fisika, Kimia, Biologi 216 (6) 108 324 PPKn, Bahasa Inggris,
IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi 288 (8) 144 432 Informatika, serta Seni dan
Prakarya).
Bahasa Inggris 54 (2) ** 18 72
PJOK 72 (2) 36 108
**** Satu JP beban belajar
Informatika 72 (2) 36 108 di SMP adalah 45 menit.
Seni dan Prakarya***: 54 (2) ** 18 72
(Seni Musik; Seni Rupa; Seni Teater; Seni Tari;
Prakarya adn kewirausahaan)
Muatan Lokal 72 (2) **** - 72**
Total*****: 1098 (32) 486 1584
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMA/MA Kelas XI
Alokasi Alokasi projek TOTAL JP PER * Diikuti oleh peserta didik
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit intrakurikuler per penguatan profil TAHUN
pelajar Pancasila sesuai dengan
tahun (minggu)
per tahun agama/kepercayaan
Kelompok Mata Pelajaran Umum: masing-masing.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 ** Pembelajaran reguler
kelas XI tidak penuh 36 (tiga
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
puluh enam) minggu untuk
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
memenuhi alokasi projek 27
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 (dua puluh tujuh) minggu
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 untuk Pendidikan Pancasila,
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 Bahasa Inggris, Seni, dan
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 114 Sejarah.
Prakarya dan kewirausahaan (Budidaya, Kerajinan, Rekayasa atau *****Paling banyak 2 (dua)
- -
Pengolahan) *** JP per minggu atau 72
Muatan Lokal 64(2)*** 64
(tujuh puluh dua) JP per
2
tahun.
1.152-1.312(38-
Total per tahun**** 192 1.344-1.504
43) ******Total JP tidak
termasuk mata pelajaran
Muatan Lokal dan/atau
mata pelajaran tambahan
yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.
Struktur Kurikulum SMK
Perubahan kurikulum SMK/MAK diawali dengan penataan ulang Spektrum
Keahlian SMK/MAK.
● Spektrum Keahlian adalah daftar bidang dan program keahlian SMK yang
disusun berdasarkan kebutuhan dunia kerja yang meliputi: dunia usaha,
dunia industri, badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah,
instansi pemerintah atau lembaga lainnya serta perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program
Keahlian.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XI
Pendidikan Pancasila 54 18 72
PJOK 54 18 72
Sejarah 54 18 72
Muatan Lokal** 72 - 72
Matematika 90 18 108
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 3 Tahun
Alokasi intrakurikuler per Alokasi projek penguatan TOTAL JP PER
tahun (minggu) profil pelajar Pancasila per
Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, tahun TAHUN
mata pelajaran lainnya = 18 minggu dan 1 JP = 45
menit)
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum
Bahasa Indonesia 36 18 54
Muatan Lokal** 36 - 36
Matematika 90 18 109
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 4 Tahun
Matematika 72 - 72
Keterangan:
* Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnya selama 10 (sepuluh) bulan 27 (dua puluh tujuh)
sampai dengan 28 (dua puluh delapan) minggu di kelas XIII.
Struktur Kurikulum Diksus (SDLB)
Struktur kurikulum SDLB dibagi menjadi 3 (tiga) Fase yang didasarkan atas usia mental:
a. Fase A untuk Kelas I dan Kelas II (≤7 tahun)
b. Fase B untuk Kelas III dan Kelas IV; dan (±8 tahun)
c. Fase C untuk Kelas V dan Kelas VI. (±8 tahun)
Satuan Pendidikan SDLB dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik.
Proporsi beban belajar di SDLB terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a.pembelajaran intrakurikuler; dan
b.projek penguatan profil pelajar Pancasila, dialokasikan sekitar 20% (dua puluh persen) beban belajar per-tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara
muatan, projek harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan
dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu
pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SDLB KELAS I
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
96 (3) 32 128
(PJOK), dan IPAS).
Pendidikan Pancasila 48 (2) ** 16 64
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal
Bahasa Indonesia 96 (2) 32 128
Matematika 96 (2) 32 128 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni
Ilmu Pengetahuan Alam Sosial 48 (2) ** 16 64 teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 48 (2) ** 16 64 memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni
rupa, seni teater, atau seni tari).
Seni Budaya***:
**** Maksimal 2 JP per minggu atau 64 JP per
● Seni Musik
● Seni Rupa 320 (10) 128 448 tahun sebagai mata pelajaran.
● Seni Teater ***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
● Seni Tari Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau
Program Kebutuhan Khusus 128 (4) - 128 mata pelajaran tambahan yang
Bahasa Inggris 64 (2) **** - 64****
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Muatan Lokal 64 (2) **** - 64****
Total*****: 880 (29) 272 1152
Struktur Kurikulum Diksus (SMPLB)
Struktur kurikulum SMPLB terdiri atas 1 (satu) fase yaitu Fase D. Fase D yaitu untuk Kelas VII, Kelas VIII, dan
Kelas IX. (Usia Mental ±9 tahun)
Struktur kurikulum SMPLB terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua puluh lima persen) total JP per-tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun
secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila
sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran.
Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran
projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama
Satuan Pendidikan memberikan kebebasan pada peserta didik untuk memilih minimal 1 jenis ketrampilan di kelas VIII dengan
mempertimbangkan minat, kebutuhan peserta didik dan ketersediaan SDM.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMPLB Kelas VII
Alokasi Alokasi projek penguatan Alokasi waktu mata pelajaran SMPLB Kelas VII
Mata Pelajaran intrakurikuler per profil pelajar Pancasila per Total JP Per Tahun (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 35 menit)
tahun (minggu) tahun
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 memenuhi alokasi projek (27 minggu tiap mata pelajaran,
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 kecuali Kelompok Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus,
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 dan Muatan Lokal)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
*** Bahasa Inggris bersifat pilihan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* **** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
54 (2) ** 18 72
(seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni
teater, atau seni tari).
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72
Matematika 54 (2) ** 18 72 ***** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72 mata pelajaran pilihan.
Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) ** 18 72
****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris,
Bahasa Inggris*** 54 (2) ** 18 72
Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72 diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Seni Budaya ****:
o Seni Musik Kelompok Keterampilan
o Seni Rupa 54 (2) ** 18 72 Tata Busana Pijat/Akupresur
o Seni Teater Tata Boga Teknik Penyiaran Radio
o Seni Tari Tata Kecantikan Seni Musik
Tata Graha Fotografi
Kelompok Keterampilan
Teknologi Informasi Komunikasi Desain Grafis
dapat memilih 2 (dua) atau lebih 468 (13) 144 612
Perbengkelan Sepeda Motor Seni Tari
Cetak Saring/Sablon Seni Lukis
Program Kebutuhan Khusus 108 (3) - 108 Seni Membatik Elektronika Alat Rumah Tangga
Muatan Lokal 72 (2) ***** - 72***** Suvenir Budidaya Perikanan
Total****** 1062 (34) 306 1368 Budidaya Tanaman Hortikultura Budidaya Peternakan
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMPLB Kelas VIII
Alokasi Alokasi projek penguatan Alokasi waktu mata pelajaran SMPLB Kelas VIII
Mata Pelajaran intrakurikuler per profil pelajar Pancasila per Total JP Per Tahun (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 35 menit)
tahun (minggu) tahun
Keterangan:
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 alokasi projek (27 minggu tiap mata pelajaran, kecuali Kelompok
Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus, dan Muatan Lokal)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 *** Bahasa Inggris bersifat pilihan
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi ****Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
54 (2) ** 18 72
Pekerti* musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik memilih
1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni tari).
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72 *****Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai mata
pelajaran pilihan.
Matematika 54 (2) ** 18 72
****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72
Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh
Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) ** 18 72 satuan pendidikan
Bahasa Inggris*** 54 (2) ** 18 72
Kelompok Keterampilan:
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72
Tata Busana Pijat/Akupresur
Seni Budaya ****: Tata Boga Teknik Penyiaran Radio
o Seni Musik Tata Kecantikan Seni Musik
o Seni Rupa 54 (2) **** 18 72 Tata Graha Fotografi
Teknologi Informasi Komunikasi Desain Grafis
o Seni Teater
Perbengkelan Sepeda Motor Seni Tari
o Seni Tari Cetak Saring/Sablon Seni Lukis
Kelompok Keterampilan dapat memilih salah Seni Membatik Elektronika Alat Rumah Tangga
468 (13) 144 612 Suvenir Budidaya Perikanan
satu
Budidaya Tanaman Hortikultura Budidaya Peternakan
Program Kebutuhan Khusus 108 (3) - 108
Muatan Lokal 72 (2) ***** - 72*****
Total****** 1062 (34) 306 1368
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMPLB Kelas IX
Alokasi Alokasi projek penguatan Alokasi waktu mata pelajaran SDLB Kelas V
Mata Pelajaran intrakurikuler per profil pelajar Pancasila per Total JP Per Tahun (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 30 menit)
tahun (minggu) tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
agama masing-masing.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti*
108 (3) 36 144
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* minggu untuk memenuhi alokasi projek (27
108 (3) 36 144
minggu untuk Pendidikan Pancasila,
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan (PJOK), dan IPAS).
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni
teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144 rupa, seni teater, atau seni tari).
Matematika 108 (3) 36 144 **** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per
tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
Ilmu Pengetahuan Alam Sosial 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72 ***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau
Seni Budaya ***: mata pelajaran tambahan yang
● Seni Musik diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
● Seni Rupa 360 (10) 144 504
● Seni Teater
● Seni Tari
Program Kebutuhan Khusus 144 (4) - 144
Bahasa Inggris 72 (2) **** - 72****
Muatan Lokal 72 (2) **** - 72****
Total*****: 990 (29) 306 1296
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMALB Kelas X
Alokasi waktu mata pelajaran SMALB Kelas X
Alokasi projek penguatan (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 40 menit)
Alokasi intrakurikuler Total JP Per
Mata Pelajaran profil pelajar Pancasila per
per tahun (minggu) Tahun Keterangan:
tahun
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 memenuhi alokasi projek (27 minggu tiap mata pelajaran,
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 kecuali Kelompok Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus,
dan Muatan Lokal)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
*** Bahasa Inggris bersifat pilihan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi **** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
54 (2) ** 18 72 (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta
Pekerti* didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 teater, atau seni tari).
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72 ***** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai
Matematika 54 (2) ** 18 72 mata pelajaran pilihan.
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72 ****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris,
Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) ** 18 72
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Bahasa Inggris*** 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72 Kelompok Keterampilan:
Seni dan Budaya *****: Tata Busana Pijat/Akupresur
Tata Boga Teknik Penyiaran Radio
o Seni Musik
Tata Kecantikan Seni Musik
o Seni Rupa 54 (2) ** 18 72 Tata Graha Fotografi
o Seni Teater Teknologi Informasi Komunikasi Desain Grafis
o Seni Tari Perbengkelan Sepeda Motor Seni Tari
Cetak Saring/Sablon Seni Lukis
Kelompok Keterampilan dapat memilih salah Seni Membatik Elektronika Alat Rumah Tangga
648 (18) 216 864
satu Suvenir Budidaya Perikanan
Program Kebutuhan Khusus 72 (2) - 72 Budidaya Tanaman Hortikultura Budidaya Peternakan
Muatan Lokal 72 (2) ***** - 72*****
Total****** 1206 (38) 378 1584
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMALB Kelas XI
Alokasi projek penguatan Alokasi waktu mata pelajaran SMALB Kelas XI
Alokasi intrakurikuler per
Mata Pelajaran profil pelajar Pancasila per Total JP Per Tahun (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 40 menit)
tahun (minggu)
tahun
Keterangan:
Pendidikan Agama Islam dan Budi * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-
54 (2) ** 18 72
Pekerti* masing
Pendidikan Agama Kristen dan Budi
54 (2) ** 18 72 ** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk
Pekerti* memenuhi alokasi projek (27 minggu tiap mata pelajaran,
Pendidikan Agama Katolik dan Budi kecuali Kelompok Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus,
54 (2) ** 18 72
Pekerti* dan Muatan Lokal)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi
54 (2) ** 18 72 *** Bahasa Inggris bersifat pilihan
Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan Budi **** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis
54 (2) ** 18 72 seni (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari).
Pekerti*
Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa,
Pendidikan Agama Khonghucu dan
54 (2) ** 18 72 seni teater, atau seni tari).
Budi Pekerti*
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 ***** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72 mata pelajaran pilihan.
Matematika 54 (2) ** 18 72
****** Total JP tidak termasuk mata
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72 pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau mata
Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) ** 18 72 pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan
Bahasa Inggris*** 54 (2) ** 18 72 pendidikan.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan
54 (2) ** 18 72 Kelompok Keterampilan:
Kesehatan
Seni dan Budaya****: Tata Busana Pijat/Akupresur
o Seni Musik Tata Boga Teknik Penyiaran Radio
o Seni Rupa 54 (2) ** 18 72 Tata Kecantikan Seni Musik
o Seni Teater Tata Graha Fotografi
o Seni Tari Teknologi Informasi Komunikasi Desain Grafis
Kelompok Keterampilan dapat Perbengkelan Sepeda Motor Seni Tari
720 (20) 216 936 Seni Lukis
memilih salah satu Cetak Saring/Sablon
Program Kebutuhan Khusus 72 (2) Seni Membatik Elektronika Alat Rumah Tangga
Muatan Lokal 72 (2) ***** - 72***** Suvenir Budidaya Perikanan
Total****** 1278 (40) 378 1656 Budidaya Tanaman Hortikultura Budidaya Peternakan
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMALB KELAS XII
Alokasi projek
Alokasi per tahun penguatan profil Total JP Per
Mata Pelajaran Keterangan:
(minggu) pelajar Pancasila per Tahun
tahun *Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama/kepercayaan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 48 (2) *** 16 64 masing-masing
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 48 (2) *** 16 64 ** Maksimal 2 JP per minggu atau 64 JP per tahun sebagai mata
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 48 (2) *** 16 64 pelajaran pilihan.
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 48 (2) *** 16 64 *** Pembelajaran reguler tidak penuh 32 minggu untuk
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 48 (2) *** 16 64 memenuhi alokasi projek (24 minggu tiap mata pelajaran, kecuali
Kelompok Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus, dan
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Muatan Lokal)
Pekerti* 48 (2) *** 16 64
FASE E FASE F
Mata Pelajaran TOTAL SKK
KELAS X KELAS XI - XII
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum:
Kelompok Mata Pelajaran MIPA:
1. Biologi
2. Kimia
3. Fisika
4. Informatika
5. Matematika tingkat lanjut
Kelompok Mata Pelajaran IPS:
1. Sosiologi
2. Ekonomi
3. Geografi
- 1404 (39) 1404 (39)
4. Antropologi
Kelompok Mata Pelajaran Bahasa dan Budaya:
1. Bahasa Indonesia tingkat lanjut
2. Bahasa Inggris tingkat lanjut
3. Bahasa Korea
4. Bahasa Arab
5. Bahasa Mandarin
6. Bahasa Jepang
7. Bahasa Jerman
8. Bahasa Prancis
Muatan Lokal**
Jumlah Mata Pelajaran Kelompok A 720 (20) 2376 (66) 3096 (86)
B. PROGRAM PEMBERDAYAAN DAN KETERAMPILAN BERBASIS PROFIL PELAJAR PANCASILA
1. Pemberdayaan
576(16) 720(20) 1296 (36)
1. Keterampilan
Jumlah Mata Pelajaran Kelompok A dan B*** 1296 (36) 3096 (86) 4392 (122)
PERENCANAKAN PEMBELA JARAN
Sebelum melangkah pada strategi perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian,
mari sejenak kita bahas Konsep Capaian Pembelajaran,
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Perlu diketahui
Sumber: Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) No.8 Tahun 2022
tentang Capaian Pembelajaran
Perlu diketahui
Karakteristik Mata
Pelajaran
Ada dua elemen utama dalam pendidikan IPA yakni pemahaman IPA dan keterampilan proses (inkuiri) untuk menerapkan sains dalam kehidupan sehari-hari.
Setiap elemen berlaku untuk empat cakupan konten yaitu makhluk hidup, zat dan sifatnya, energi dan perubahannya, serta bumi dan antariksa.
Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase D, peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati, mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, membedakan
perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran sederhana.
Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem organisasi
kehidupan serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu (sistem pencernaan,
sistem peredaran darah, sistem pernafasan dan sistem reproduksi). Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya, serta dapat merancang upaya-upaya
mencegah dan mengatasi pencemaran dan perubahan iklim. Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.
Peserta didik mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha dan energi,
mengukur besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor.
Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk pesawat sederhana. Peserta didik memahami getaran dan gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya termasuk alat- alat
Pemahaman optik sederhana yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.
IPA Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana, memahami gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk menyelesaikan tantangan atau masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-
hari.
Peserta didik mengelaborasikan pemahamannya tentang posisi relatif bumi-bulan-matahari dalam sistem tata surya dan memahami struktur lapisan bumi untuk menjelaskan fenomena alam
yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana.
Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu zat serta menggunakannya untuk mengelompokkan materi (asam-basa berdasarkan pH nya). Dengan pemahaman ini peserta
Elemen CP didik mengenali sifat fisika dan kimia tanah serta hubungannya dengan organisme serta pelestarian lingkungan.
Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan lingkungan.
CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fase D SMP/MTs/Paket B
Capaian Pembelajaran
1. Mengamati
Menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan pengukuran dan pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari objek yang diamati.
CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran dan
Penilaian (Asesmen)
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Secara strategis, Proses Perancangan Kegiatan
Pembelajaran dapat dipahami melalui skema berikut:
Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak cukup
konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari.
CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh peserta
didik hingga mereka mencapai akhir fase
Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
menurut urutan dari awal hingga akhir fase.
Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya
pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu
mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:
Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil karya dari satu
Interpretation media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.
Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari atau
Application sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)
Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran besar, melihat
Perspective asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.
Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya.
Empathy Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Pengenalan diri
Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.
Self-Knowledge
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP Bahasa Indonesia Fase D elemen Perlu
Menyimak diketahui
Interpretasi
Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi yang ditangkap dari puisi tersebut
Interpretation
Peserta didik memahami
informasi berupa gagasan,
pikiran, pandangan, arahan
Aplikasi
atau pesan dari teks Membacakan/mendeklamasikan atau membuat karya untuk merespons puisi
Application
deskripsi, narasi, puisi,
eksplanasi dan eksposisi
dari teks visual dan Perspektif
audiovisual untuk Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut pandang yang berbeda.
Perspective
menemukan makna yang
tersurat dan tersirat.
Empati Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba merasakan emosi yang dirasakan
Empathy penulis dan dituangkan dalam media yang berbeda.
Perlu
diketahui
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)
mengingat kembali Pemahaman yang Cakupan analisis disini Pemanfaatan pengetahuan Sistem metakognisi Menentukan apakah
(retrieval) informasi dimaksud melibatkan berupa kemampuan digunakan saat seseorang berfungsi untuk seseorang akan
menggenerasi informasi ingin memantau, mengevaluasi melakukan atau tidak
dalam batas dua proses menyelesaikan tugas dan mengatur fungsi dari melakukan sesuatu
mengidentifikasi yang saling berkaitan baru yang belum
tertentu. semua jenis tugas.
diproses oleh seseorang.
sebuah informasi yaitu integrasikan dan pemikiran lainnya.
Ada lima proses analisis: Ada empat kategori umum Ada empat jenis dari sistem
secara simbolisasi.
(1) mencocokan, pemanfaatan Ada empat fungsi dari diri:
umum. (2) mengklasifikasikan, pengetahuan: metakognisi: (1) memeriksa
(3) menganalisis (1) pengambilan (1) menetapkan tujuan, (2) kepentingan,
kesalahan, keputusan, memantau proses, (2) memeriksa kemanjuran,
(4) menyamaratakan (5) (2) penyelesaian masalah, (3) memantau kejelasan, (3) memeriksa respon
menspesifikasikan. (3) percobaan, (4) memantau ketepatan. emosional,
(4) penyelidikan. (4) memeriksa motivasi
secara keseluruhan.
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?
Pendidik harus melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk kemudian disusun menjadi
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP). Merumuskan tujuan pembelajaran dari
CP dapat dilakukan melalui beberapa teknik:
Teknik 1
Teknik 2
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup Materi’ pada
CP.
Teknik 3
Alur strategi yang dapat dilakukan,guna menyusun alur tujuan pembelajaran sebagai berikut:
Perhatikan kompetensi serta materi yang hendak dicapai Perhatikan hal berikut:
1 ● CP berlaku untuk 1 FASE.
pada CP tersebut. ● Lihat karakteristik masing-
Rumuskan tujuan pembelajaran dengan masing mata pelajaran,
karena terdapat CP
mempertimbangkan kompetensi dan lingkup materinya.
2 berbasis konten (PP,
Pastikan kompetensi utama yang termuat dalam CP Matematika), sintaks
(Seni), bahkan terdapat
tercapai. pula yang berbasis
Pertimbangkan beban jam pelajaran yang digunakan untuk kompetensi (Bahasa).
3 mencapai tujuan pembelajaran, agar selaras dengan beban ● Kalimat dalam tujuan
pembelajaran dapat
JP pada mata pelajaran. mengambil dari berbagai
referensi, poin utamanya
Susun tujuan pembelajaran secara linear dari awal fase adalah “operasional”
hingga akhir fase. Dalam menyusun alur, perhatikan (kompetensinya terukur).
4
kesesuaian tujuan pembelajaran terhadap kompleksitas dan
perkembangan peserta didik.
Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap
sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini:
Pengurutan dari yang Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai pengajaran
Konkret ke yang Abstrak dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut
(abstrak).
Pengurutan Deduktif Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu sebelum
mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
Pengurutan dari Mudah ke Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas
yang lebih Sulit bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
Pengurutan Hierarki Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan
keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.
Pengurutan Prosedural Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan
tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap
prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes
dalam sebuah perangkat lunak statistik.
Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam mengajarkan
berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan
yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan analisis
yang terdapat dalam capaian pembelajaran
Lingkup masing-masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
Materi
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.
Lingkup
Materi
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan analisis
yang terdapat dalam capaian pembelajaran
masing-masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.
Lingkup
Materi
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan analisis
yang terdapat dalam capaian pembelajaran
masing-masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.
Lingkup
Materi
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan analisis
yang terdapat dalam capaian pembelajaran
masing-masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.
Keterangan:
● lingkup materi diperoleh berdasarkan analisis
yang terdapat dalam capaian pembelajaran
masing-masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.
Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.
Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh berdasarkan
analisis yang terdapat dalam capaian
pembelajaran masing-masing elemen,
kemudian merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.
→ Rumusan kompetensi di
fase D adalah tujuan
pembelajaran projek untuk
jenjang SMP.
Pengertian projek penguatan profil pelajar Pancasila
Projek penguatan profil pelajar Pancasila dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan,
muatan, dan kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan tujuan dan
materi pelajaran intrakurikuler. Satuan pendidikan dapat melibatkan masyarakat
dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek penguatan profil
pelajar Pancasila.
BERPIKIRAN TERBUKA
Pembelajaran yang inovatif seringkali terhambat oleh adanya budaya kontraproduktif seperti tidak senang
menerima masukan atau menutup wawasan terhadap berbagai bentuk perbedaan. Budaya negatif tersebut tidak
akan mendukung terselenggaranya kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila yang efektif dan
Budaya Sekolah berdampak. Oleh karenanya, satuan pendidikan diharapkan dapat menghidupkan budaya senang menerima
yang Mendukung masukan, terbuka terhadap perbedaan, serta berkomitmen terhadap setiap upaya perbaikan untuk perubahan ke
Penerapan Projek arah yang lebih baik.
Penguatan Profil SENANG MEMPELAJARI HAL BARU
Pelajar Pancasila
Pada dasarnya perkembangan setiap individu sebagai seorang pembelajar akan terhenti jika ia tidak lagi senang
mempelajari hal baru. Oleh karenanya, kemampuan memelihara rasa ingin tahu dan menemukan kepuasan saat
menemukan hal baru adalah bagian dari budaya yang perlu dihidupkan di lingkungan satuan pendidikan. Kegiatan
projek penguatan profil pelajar Pancasila akan berjalan secara optimal jika setiap individu memiliki kesenangan
untuk mempelajari hal baru dan mengembangkan diri secara terus menerus. Harapannya, kegiatan projek ini
pada akhirnya dapat membantu tercapainya karakter pelajar sepanjang hayat pada setiap individu yang terlibat di
dalamnya.
KOLABORATIF
Kegiatan pembelajaran berbasis projek yang dinamis membutuhkan lingkar sosial yang mendukung dalam
pelaksanaannya. Dalam hal ini budaya kolaboratif menjadi hal yang penting untuk dibangun dibandingkan dengan
budaya kompetitif. Diharapkan budaya kolaboratif dapat mendorong semangat senang bekerja sama, saling
mengapresiasi, dan saling memberikan dukungan satu sama lain. Lebih jauh, upaya kolaboratif juga perlu
dilakukan antar berbagai elemen kunci dalam tri sentra pendidikan (keluarga, satuan pendidikan, dan masyarakat)
sehingga pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila akan berlangsung secara menyeluruh dan optimal.
90
Kepala satuan pendidikan
1.Membentuk tim projek dan turut merencanakan projek
2.Mendampingi jalannya projek dan melakukan pengelolaan sumber daya satuan pendidikan secara
transparan dan akuntabel
3.Membangun komunikasi untuk kolaborasi antara orang tua peserta didik, warga satuan pendidikan, dan
narasumber pengaya projek: masyarakat, komunitas, universitas, praktisi, dsb.
Peran pemangku 4.Mengembangkan komunitas praktisi di satuan pendidikan untuk peningkatan kompetensi pendidik yang
kepentingan berkelanjutan
dalam 5.Melakukan coaching secara berkala bagi pendidik
6.Merencanakan, melaksanakan, merefleksikan, dan mengevaluasi pengembangan aktivitas dan asesmen
pelaksanaan projek yang berpusat pada peserta didik.
projek Pendidik
penguatan profil (Peran ini khususnya perlu diampu oleh pendidik yang menjadi Tim Fasilitator Projek)
pelajar Pancasila 1.Perencana projek - Melakukan perancangan tujuan, alur kegiatan, strategi pelaksanaan, dan asesmen
projek secara berkelanjutan.
2.Fasilitator - Memfasilitasi peserta didik dalam menjalankan projek yang sesuai dengan minatnya, dengan
pilihan cara belajar dan produk belajar yang sesuai dengan preferensi peserta didik.
3.Pendamping - Membimbing peserta didik dalam menjalankan projek, menemukan isu yang relevan, dan
mengarahkan peserta didik dalam merencanakan aksi yang berkelanjutan.
4.Supervisor dan konsultan - Mengawasi dan mengarahkan peserta didik dalam pencapaian projek,
memberikan saran dan masukan secara berkelanjutan untuk peserta didik, dan melakukan asemen
performa peserta didik selama projek berlangsung.
Peran-peran ini dapat 5.Moderator - Memandu peserta didik dalam berbagai aktivitas diskusi.
dioptimalkan secara
Peserta Didik
bertahap sesuai 1.Mengasah komitmen untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah disepakati.
dengan kebutuhan dan 2.Mengembangkan kemandirian untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran sesuai minat dan
kesiapan satuan kemampuan yang dimiliki.
pendidikan. 3.Melakukan refleksi secara konsisten dan berkelanjutan untuk memahami potensi diri dan mengoptimalkan
kemampuan.
91
Dinas Pendidikan Provinsi, Kabupaten/Kota
1. Berkoordinasi dengan satuan pendidikan, memastikan tersedianya sumber daya, sarana dan prasarana yang
cukup memadai untuk pelaksanaan kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
2. Memberikan dukungan untuk peningkatan kapasitas pendidik dan tenaga kependidikan secara berkelanjutan.
Contoh pertanyaan untuk 3. Memastikan hasil asesmen dipergunakan sebagai umpan balik dalam pelaksanaan projek,
komunikasi yang 4. Memastikan keterlibatan dan sinergi antar pemangku kepentingan berjalan dengan baik untuk mendukung projek.
memberdayakan antara 5. Mengawasi apakah projek sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
pengawas dan kepala satuan
pendidikan/Tim Fasilitator
Projek: Pengawas
1. Apa harapan atau tujuan 1.Memberikan pendampingan dan pembinaan kepada satuan pendidikan dengan strategi coaching atau
yang ingin dicapai oleh satuan komunikasi yang memberdayakan untuk mengoptimalkan potensi yang dimiliki satuan pendidikan.
pendidikan dalam pelaksanaan 2.Memberikan informasi terbaru berkaitan dengan kebijakan pendidikan khususnya yang berhubungan dengan
projek penguatan profil pelajar kurikulum dan pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Pancasila? 3.Memberikan bantuan ketika satuan pendidikan mengalami kendala dalam menjalankan projek.
2. Bagaimana kondisi kesiapan 4. Menghubungkan sekolah dengan mitra di luar sekolah yang dapat mendukung pelaksanaan projek (Opsional).
sekolah saat ini? Apa sumber
daya yang dapat dioptimalkan Komite Sekolah
untuk melaksanakan projek
Memberikan dukungan terkait pelaksanaan projek di satuan pendidikan.
dan mencapai tujuan yang
diharapkan? Apa saja dimensi
profil pelajar Pancasila yang Masyarakat/Orang tua peserta didik/Mitra
perlu dikuatkan? Bagaimana 1. Menjadi sumber belajar yang bermakna bagi peserta didik dalam pelaksanaan kegiatan projek.
mengidentifikasi isu yang 2. Membantu menemukan atau mengidentifikasi isu atau masalah yang ada serta memberikan informasi sebagai
relevan untuk dikembangkan narasumber terkait dengan isu tersebut
menjadi tema projek? 3. Memberikan dukungan berupa pendampingan, khususnya dalam pelaksanaan projek penguatan profil pelajar
3. Apa langkah-langkah yang Pancasila di luar lingkungan satuan pendidikan.
perlu dilakukan? Apa
tantangan yang mungkin
dihadapi dan bagaimana cara
menanggulanginya?
Prinsip pengembangan projek penguatan profil pelajar Pancasila
Holistik Kontekstual
Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan
menyeluruh, tidak parsial atau terpisah-pisah. Dalam konteks kegiatan pembelajaran pada pengalaman nyata yang dihadapi
perancangan projek penguatan profil pelajar Pancasila, kerangka dalam keseharian. Prinsip ini mendorong pendidik dan peserta
berpikir holistik mendorong kita untuk menelaah sebuah tema didik untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan realitas
secara utuh dan melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk kehidupan sehari-hari sebagai bahan utama pembelajaran.
memahami sebuah isu secara mendalam.
Prinsip berpusat pada peserta didik berkaitan dengan skema Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk membuka
pembelajaran yang mendorong peserta didik untuk menjadi ruang yang lebar bagi proses pengembangan diri dan inkuiri.
subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses belajarnya Projek penguatan profil pelajar Pancasila tidak berada dalam
secara mandiri, termasuk memiliki kesempatan memilih dan struktur intrakurikuler yang terkait dengan berbagai skema
mengusulkan topik projek sesuai minatnya. formal pengaturan mata pelajaran. Oleh karenanya, projek ini
memiliki area eksplorasi yang luas dari segi jangkauan materi,
alokasi waktu, dan penyesuaian dengan tujuan pembelajaran.
Contoh tahapan perencanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila
di satuan pendidikan
ALUR PERENCANAAN PROJEK
Membentuk tim fasilitator projek penguatan profil 1
pelajar Pancasila
Kepala satuan pendidikan menyusun tim fasilitator projek. Tim
ini berperan merencanakan dan melaksanakan kegiatan projek Mengidentifikasi tingkat kesiapan satuan pendidikan
untuk seluruh kelas. 2
Kepala satuan pendidikan bersama tim fasilitator
merefleksikan dan menentukan tingkat kesiapan satuan
3 pendidikan.
Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu projek
penguatan profil pelajar Pancasila
Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar Pancasila
dan tema projek serta merancang jumlah projek beserta alokasi
4 Menyusun modul projek
waktunya. (Dimensi dan tema dipilih berdasarkan kondisi dan
kebutuhan satuan pendidikan). Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai tingkat
kesiapan satuan pendidikan dengan tahapan umum:
Menentukan sub-elemen (tujuan projek); Mengembangkan
Merancang strategi pelaporan hasil projek 5
topik, alur, dan durasi projek, serta; Mengembangkan
Tim fasilitator merencanakan strategi pengolahan dan aktivitas dan asesmen projek.
pelaporan hasil projek
Apakah satuan
Seberapa banyak
Apakah pembelajaran pendidikan memiliki
pendidik yang PERNAH Apakah projek sudah
berbasis projek sudah sistem*) yang Apakah sudah ada
melaksanakan terjadi lintas disiplin
menjadi kebiasaan mendukung pelaksanaan keterlibatan mitra?
pembelajaran berbasis ilmu?
satuan pendidikan? pembelajaran berbasis
projek?
projek?
Belum
<50% ⋝50% Belum Sudah Belum Sudah Punya Tidak Ya
punya
Pemilihan Dimensi
● Tim fasilitator dan kepala satuan pendidikan menentukan dimensi profil pelajar Pancasila yang akan menjadi fokus untuk
dikembangkan pada tahun ajaran berjalan.
● Pemilihan dimensi dapat merujuk pada visi misi satuan pendidikan atau program yang akan dijalankan di tahun ajaran tersebut.
● Disarankan untuk memilih 2-3 dimensi yang paling relevan untuk menjadi fokus yang sasaran projek pada satu tahun ajaran.
● Sebaiknya jumlah dimensi profil pelajar Pancasila yang dikembangkan dalam suatu projek tidak terlalu banyak agar tujuan
pencapaian projek jelas dan terarah.
● Penentuan dimensi sasaran ini akan dilanjutkan dengan penentuan elemen dan sub-elemen yang sesuai dengan kondisi dan
kebutuhan peserta didik di tahap pengembangan modul projek.
● Apabila pimpinan satuan pendidikan sudah berpengalaman menjalankan kegiatan berbasis projek, jumlah dimensi yang dipilih
dapat ditambah sesuai dengan kesiapan tingkat satuan pendidikan.
Tema-tema projek penguatan profil pelajar Pancasila di jenjang SMP
Kearifan Lokal Rekayasa dan Teknologi Kewirausahaan Bhinneka Tunggal Ika (SD-
(SD-SMA) (SD-SMA) (SD-SMA) SMA)
Membangun rasa ingin tahu dan Berkolaborasi dalam melatih daya Mengidentifikasi potensi ekonomi di Mengenal belajar membangun
kemampuan inkuiri melalui pikir kritis, kreatif, inovatif, tingkat lokal dan masalah yang ada dialog penuh hormat tentang
eksplorasi tentang budaya dan sekaligus kemampuan berempati dalam pengembangan potensi keberagaman kelompok agama dan
kearifan lokal masyarakat sekitar untuk berekayasa membangun tersebut, serta kaitannya dengan kepercayaan yang dianut oleh
atau daerah tersebut, serta produk berteknologi yang aspek lingkungan, sosial dan masyarakat sekitar dan di Indonesia
perkembangannya. memudahkan kegiatan dirinya dan kesejahteraan masyarakat. serta nilai-nilai ajaran yang
juga sekitarnya. dianutnya.
1 07.15-07.50 Upacara
Projek penguatan Projek penguatan Projek penguatan Projek penguatan Projek penguatan
profil pelajar profil pelajar profil pelajar profil pelajar - profil pelajar
6 10.25-11.00 Pancasila Pancasila Pancasila Pancasila Pancasila
MARET2021
Minggu Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu
1 2 3 4 5 6
UPACARA
7 8 9 10 11 12 13
UPACARA Isra Mi'raj CUTI BERSAMA
14 15 UPACARA 16 17 18 19 20
HARI RAYA NYEPI Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
projek penguatan projek penguatan projek penguatan projek penguatan projek penguatan projek penguatan
profil pelajar profil pelajar profil pelajar profil pelajar profil pelajar profil pelajar
Pancasila Pancasila Pancasila Pancasila Pancasila Pancasila
21 22 UPACARA 23 24 25 26 27
Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan Pelaksanaan
projek penguatan projek penguatan projek penguatan projek penguatan projek penguatan projek penguatan
profil pelajar profil pelajar profil pelajar profil pelajar profil pelajar profil pelajar
Pancasila Pancasila Pancasila Pancasila Pancasila Pancasila
28 29 30 31
UPACARA
Contoh pemetaan dimensi, tema, dan alokasi waktu projek.
Di sebuah SMP, kepala satuan pendidikan dan tim fasilitator memutuskan bahwa di tahun ajaran berjalan
dimensi profil pelajar Pancasila yang akan difokuskan adalah Berkebinekaan Global, Bergotong-Royong, dan
Bernalar Kritis. Sementara tema projek pilihannya adalah Bhinneka Tunggal Ika, Kearifan Lokal, dan
Kewirausahaan. Pemilihan dimensi dan tema tersebut berangkat dari kondisi dan kebutuhan sekolah.
Berangkat dari hal tersebut, tim fasilitator yang bertugas di kelas 7 kemudian memetakan kegiatan projek di
kelasnya sebagai berikut:
*Tingkat SMP/MTs dan sederajat wajib memilih minimal 3 tema dalam satu tahun ajaran.
**Total alokasi waktu projek di kelas 7 SMP dalam satu tahun ajaran adalah 360 JP.
4. Menyusun Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Pemerintah menyediakan
beragam contoh modul
projek. Pada tahap awal Mengadaptasi Modul yang Membuat Modul secara
guru diharapkan dapat Sudah Ada Mandiri
mengadaptasi modul
tersebut sesuai dengan Mengadaptasi modul yang sudah Membuat modul secara mandiri
kondisi dan kebutuhan tersedia adalah pilihan awal bagi adalah pilihan lanjutan bagi
sekolah, sementara pada sekolah yang belum terbiasa sekolah yang sudah terbiasa
tahap lanjutan guru melaksanakan pembelajaran melaksanakan pembelajaran
diharapkan dapat berbasis projek yang integratif berbasis projek yang integratif
merancangnya secara dan kolaboratif. dan kolaboratif.
mandiri.
Komponen modul projek penguatan profil pelajar Pancasila
Modul projek dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya serta dibutuhkan
untuk kelengkapan pelaksanaan pembelajaran. Modul projek setidaknya memiliki komponen sebagai berikut:
● Tema dan topik atau judul ● Pemetaan dimensi, elemen, ● Alur aktivitas projek secara ● Instrumen pengolahan hasil
modul sub elemen Profil Pelajar umum asesmen untuk
● Fase atau jenjang sasaran Pancasila yang menjadi tujuan ● Penjelasan detail tahapan menyimpulkan pencapaian
● Durasi kegiatan projek kegiatan dan asesmennya projek
● Rubrik pencapaian berisi
rumusan kompetensi yang
sesuai dengan fase peserta
didik (Untuk Pendidikan Dasar
dan Menengah)
Tim fasilitator memiliki kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul projek, untuk
menyesuaikan dengan kondisi sekolah dan kebutuhan peserta didik. Modul dapat diperkaya dengan
menambahkan komponen berikut:
● Deskripsi singkat projek
● Pertanyaan pemantik untuk memancing diskusi atau proses inkuiri peserta didik
● Alat, bahan, serta media belajar yang perlu disiapkan
● Referensi pendukung
Contoh Alur Aktivitas Modul Projek - SMP
Modul Projek Fase D Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran siswa terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap perubahan
Tema: Gaya Hidup iklim
Berkelanjutan
Topik: Sampahku, Tanggung 1. 2. 3. 4. 5.
Jawabku Perkenalan: Perubahan Eksplorasi Isu Refleksi awal Kunjungan ke TPA/ Diskusi Kritis Masalah
Iklim dan Masalah Komunitas Peduli Sampah
Total waktu: 57 JP Pengelolaan Sampah Sampah
Dimensi Profil Pelajar Pancasila: Tahap Kontekstualisasi. mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat
● Beriman dan bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha 6. 7. 8. 9.
Esa Pengumpulan, Trash Talk: Pengorganisasian Data Asesmen Formatif
● Gotong royong Pengorganisasian, dan Sampah di Sekolahku Secara Mandiri Presentasi: Sampah di
● Bernalar kritis Penyajian Data Sekolahku
Tahap aksi. bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
Sub-elemen yang disasar 10. 11. 12. 13. 14.
● Memahami Keterhubungan Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Asesmen Formatif
Ekosistem Bumi Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Sayangi Sekolahku: Simulasi Pameran
● Menjaga Lingkungan Alam Eksplorasi program Peranku dan Solusiku Menentukan Membuat Poster Poster Aksi Nyata
Sekitar pengelolaan sampah Karakteristik Poster Sayangi Sekolahku
yang ada yang Baik
● Kerja sama
● Koordinasi Sosial Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta menyusun langkah strategis
● Mengajukan pertanyaan
● Mengidentifikasi,
mengklarifikasi, dan 15. 16. 17.
mengolah informasi dan Asesmen Sumatif Asesmen Sumatif Mari Beraksi Sambil
Pameran Poster Aksi Evaluasi Solusi Yang Refleksi
gagasan
Nyata Sayangi Ditawarkan Mengelola Sampah di
Sekolahku Sekolah
Hal-hal yang perlu diketahui mengenai asesmen projek penguatan Profil Pelajar
Pancasila
❏ Memiliki variasi bentuk asesmen (formatif dan sumatif) serta instrumen asesmen (lembar
ceklis, rubrik, catatan pengamatan, tes, dan sebagainya).
❏ Penekanan pada asesmen performa/kinerja.
❏ Asesmen akhir berupa rubrik dengan 4 kriteria: Mulai Berkembang, Berkembang,
Berkembang sesuai Harapan, Sangat Berkembang
❏ Rumusan kompetensi yang menjadi tujuan (fase D) ditempatkan dalam kriteria
“Berkembang Sesuai Harapan”.
❏ Perlu diperhatikan keselarasan antara tujuan, aktivitas, dan asesmen projek.
❏ Pelaporan hasil belajar terpisah dengan rapor intrakurikuler, diberikan 1 kali dalam
setahun.
4. Merancang Strategi Pelaporan Hasil Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
Menentukan tujuan pembelajaran Mengembangkan topik dan alur aktivitas Mengolah hasil asesmen
Apa kompetensi yang akan dicapai oleh peserta pembelajaran Bagaimana hasil asesmen yang diperoleh? Apa
didik? Aktivitas belajar apa saja yang dapat dilakukan peserta bukti pencapaiannya?
didik untuk mencapai tujuan pembelajaran sesuai dengan
topik projek yang dikembangkan?
*dijadikan infografis
Menyusun Rapor Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Menunjukkan keterpaduan Tidak menjadi beban administrasi yang berat Kompetensi utuh
Rapor terdiri dari hasil penilaian Aspirasinya, penulisan rapor akan lebih sederhana, terlebih apabila Penilaian dalam rapor projek
terhadap performa peserta didik dalam dibantu teknologi. memadukan pengetahuan, sikap,
projek. dan keterampilan sebagai satu
Teknologi "Report generator" di mana pendidik memasukkan judul
komponen. Deskripsi juga
Meskipun ada beberapa disiplin ilmu projek, deskripsi singkat, dan seluruh elemen Profil Pelajar Pancasila,
disampaikan secara utuh tanpa
terintegrasi dalam projek, namun bagian dan hanya memberikan penilaian pilihan elemen profil yang berkaitan
projek fokus pada keterpaduan membedakan aspek tersebut.
dengan projek tanpa harus menuliskannya.
pembelajaran dan perkembangan Penulisan deskripsi proses peserta didik benar-benar fokus pada hal
karakter dan kompetensi sesuai profil unik dan istimewa yang layak direfleksikan, misalnya situasi di mana
pelajar Pancasila peserta didik mengambil keputusan yang bijak, perkembangan suatu
karakter yang sangat nyata dalam kurun waktu tertentu, dsb.
110
Format rapor projek
penguatan profil pelajar
Pancasila
111
Deskripsi singkat projek berisi
penjelasan mengenai konteks dan
tujuan projek serta gambaran umum
proses pelaksanaannya.
112
Rapor mencantumkan dimensi, sub-
elemen, dan rumusan kompetensi sesuai
fase peserta didik dari profil pelajar
Pancasila sesuai dengan tujuan projek
yang sudah ditentukan.
113
Penilaian individual anak. Berisi
capaian sub-elemen profil pelajar
Pancasila berdasarkan 4 kriteria:
Mulai Berkembang, Berkembang,
Berkembang Sesuai Harapan, dan
Sangat Berkembang. Sementara di
bagian akhir terdapat deskripsi
satu paragraf singkat mengenai
pencapaian peserta didik yang
menggambarkan proses yang
paling berkembang dan proses
yang masih perlu mendapat
perhatian.
Format Laporan
Hasil Belajar
Untuk dimasukkan ke
Dapodik
116
Terima Kasih
117