Anda di halaman 1dari 53

Kurikulum Merdeka

SMA, SMK, dan SLB

Sosialisasi Kurikulum untuk Pemulihan Pembelajaran 2022


Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan pembelajaran dilakukan berdasarkan
kebijakan-kebijakan berikut ini:

Permendikbudristek Permendikbudristek Kepmendikbudristek Keputusan Kepala Keputusan Kepala


No. 5 Tahun 2022 No. 7 Tahun 2022 No. 56 Tahun 2022 BSKAP BSKAP
No.008/H/KR/2022 No.009/H/KR/2022
Tahun 2022 Tahun 2022

Standar Kompetensi Standar Isi pada Pedoman Penerapan Capaian Pembelajaran pada Dimensi, Elemen dan Sub
Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Kurikulum dalam Pendidikan Anak Usia Dini, Elemen Profil Pelajar
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Rangka Pemulihan Jenjang Pendidikan Dasar, Pancasila Pada Kurikulum
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pembelajaran dan Pendidikan Menengah Merdeka
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka
Pendidikan Menengah

Standar kompetensi lulusan Standar Isi dikembangkan Memuat 3 opsi kurikulum Memuat Capaian Memuat penjelasan dan
merupakan kriteria minimal
melalui perumusan ruang yang dapat digunakan di Pembelajaran untuk semua tahap-tahap perkembangan
lingkup materi yang sesuai satuan pendidikan dalam jenjang dan mata pelajaran profil pelajar Pancasila yang
tentang kesatuan sikap, dengan kompetensi lulusan.
keterampilan, dan rangka pemulihan dalam struktur Kurikulum dapat digunakan terutama
Ruang lingkup materi
pengetahuan yang merupakan bahan kajian pembelajaran beserta Merdeka. untuk projek penguatan profil
menunjukkan capaian dalam muatan pembelajaran struktur Kurikulum Merdeka, pelajar Pancasila.
kemampuan peserta didik yang dirumuskan aturan terkait pembelajaran
dari hasil pembelajarannya
berdasarkan: 1) muatan wajib dan asesmen, serta beban
sesuai dengan ketentuan kerja guru.
pada akhir jenjang
peraturan perundang-
pendidikan. SKL menjadi undangan; 2) konsep
acuan untuk Kurikulum 2013, keilmuan; dan 3) jalur,
Kurikulum darurat, dan jenjang, dan jenis pendidikan.
Kurikulum Merdeka. Standar Isi menjadi acuan
untuk Kurikulum 2013,
Kurikulum darurat, dan
Kurikulum Merdeka.
Dalam pemulihan pembelajaran, sekarang sekolah diberikan kebebasan menentukan
kurikulum yang akan dipilih

Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan 3

Kurikulum 2013 Kurikulum Darurat Kurikulum


yaitu Kurikulum 2013
secara penuh yang disederhanakan Merdeka
Satuan pendidikan dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap sesuai
kesiapan masing-masing

Sejak Tahun Ajaran 2021/2022 Mulai Tahun Ajaran 2022/2023 Tiga pilihan yang dapat diputuskan
Kurikulum Merdeka telah satuan pendidikan dapat memilih satuan pendidikan tentang implementasi
diimplementasikan di hampir untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran
kurikulum berdasarkan kesiapan 2022/2023:
2.500 sekolah yang mengikuti
Program Sekolah Penggerak masing-masing mulai TK B, kelas I, ● Menerapkan beberapa bagian
(PSP) dan 901 SMK Pusat IV, VII, dan X. dan prinsip Kurikulum Merdeka,
Keunggulan (SMK PK) sebagai tanpa mengganti kurikulum satuan
bagian dari pembelajaran Pemerintah menyiapkan angket pendidikan yang sedang
dengan paradigma baru. untuk membantu satuan pendidikan diterapkan
menilai tahap kesiapan dirinya ● Menerapkan Kurikulum Merdeka
Kurikulum ini diterapkan mulai menggunakan perangkat ajar
untuk menggunakan Kurikulum
dari TK-B, SD & SDLB kelas I dan yang sudah disediakan
Merdeka. ● Menerapkan Kurikulum Merdeka
IV, SMP & SMPLB kelas VII, SMA &
SMALB dan SMK kelas X. dengan mengembangkan sendiri
berbagai perangkat ajar.
Seluruh jenjang satuan pendidikan dapat menggunakan
pendekatan berbasis mata pelajaran, tematik, unit inkuiri,
Penentuan pendekatan kolaborasi lintas mata pelajaran, ataupun paduannya
sesuai dengan peraturan menteri
untuk pengorganisasian
● Pendekatan tematik tidak terbatas pada SD
pembelajaran ● SD tidak harus menggunakan tematik. Namun tidak
ada larangan untuk satuan pendidikan yang mau
merupakan wewenang tetap menggunakan pendekatan ini
satuan pendidikan ● Tidak harus satu pendekatan untuk seluruh mata
pelajaran, dapat dikombinasikan
● Keleluasaan kolaborasi antar mata pelajaran untuk
melakukan asesmen lintas mata pelajaran

Mengintegrasikan pembelajaran dan/atau asesmen dapat:

❖ Mengurangi beban belajar siswa, karena asesmen


yang berorientasi pada kompetensi biasanya
membutuhkan lebih banyak usaha siswa (dan guru
yang menilainya :))
❖ Pembelajaran dan asesmen yang lebih bermakna
Siswa tidak harus mempelajari hal yang sama setiap
Jam pelajaran (jp) minggu sepanjang tahun.

diatur oleh pusat per Target jp untuk satu tahun bisa dicapai kurang dari satu
tahun, bukan per tahun.

minggu Contoh skenario di SD:

● Mapel seni rupa dipelajari secara intensif dalam


semester ganjil dan asesmen sumatifnya berupa
pameran karya
● Di semester ganjil tersebut ada mata pelajaran lain
yang dikurangi jp-nya, yaitu mapel IPAS
● Di semester genap mapel seni rupa tersebut tidak
diajarkan, dan mapel IPAS akan dipelajari siswa
secara intensif seperti halnya seni di semester
ganjil, dengan asesmen sumatif pameran hasil
penelitian siswa
Jumlah jp tidak berubah dari Kurikulum 2013, namun sekitar
Struktur kurikulum 20-30% dari jp/tahun dialokasikan untuk pembelajaran melalui

terbagi menjadi dua projek yang ditujukan untuk mencapai profil Pelajar Pancasila

kegiatan utama, yaitu Kegiatan projek penguatan profil Pelajar Pancasila tersebut
tidak berbasis mata pelajaran. Jam pelajaran untuk setiap

kegiatan rutin di kelas mapel dialihkan karena: 1) tidak ada penambahan jp untuk
siswa (jp yang ada saat ini sudah cukup panjang), dan 2)
(intrakurikuler) dan diasumsikan bahwa kompetensi esensial* dari seluruh mata
pelajaran akan dipelajari juga melalui projek.
kegiatan projek
*Kompetensi esensial dikenal juga dengan general capabilities, transversal
skills, atau transferable skills yang dipelajari melalui disiplin ilmu namun tidak
melekat pada suatu ilmu pengetahuan sehingga dapat digunakan di berbagai
konteks termasuk kehidupan sehari-hari dan dunia kerja
Fleksibel dan berpusat pada siswa

Projek penguatan profil ● Projek dilakukan 2-3 kali dalam satu tahun sesuai
jenjang, jangka waktu masing-masing projek tidak harus

Pelajar Pancasila adalah ●


sama
Tidak perlu ada jadwal kegiatan belajar, karena siswa

kegiatan yang fleksibel,


dapat melakukan penelitian, pengerjaan karya, dsb.
sesuai kebutuhan mereka. Hal ini mendorong self-
regulated learning
tidak rutin/terstruktur,
dan lebih berpusat pada Kontekstual

siswa ● Pemerintah Pusat hanya menentukan tema yang dapat


dipilih oleh satuan pendidikan
● Satuan pendidikan mengembangkan topik yang lebih
spesifik dari tema tersebut, sesuai dengan tahap capaian
pembelajaran siswa

Penjelasan tentang projek untuk menguatkan upaya pencapaian profil Pelajar


Pancasila akan disampaikan dalam sesi terpisah
Struktur Kurikulum
Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan Secara pengelolaan waktu pelaksanaan,


pembelajaran intrakurikuler untuk setiap projek dapat dilaksanakan dengan
mata pelajaran mengacu pada capaian menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari
pembelajaran. semua mata pelajaran dan jumlah total
2. Projek penguatan profil pelajar waktu pelaksanaan masing-masing projek
Pancasila. Kegiatan khusus yang tidak harus sama.
ditujukan untuk memperkuat upaya Alokasi waktu untuk setiap projek
pencapaian profil pelajar Pancasila yang penguatan profil pelajar Pancasila tidak
mengacu pada Standar Kompetensi harus sama. Satu projek dapat dilakukan
Lulusan. dengan durasi waktu yang lebih panjang
daripada projek yang lain.
Muatan Lokal

Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah


daerah sesuai dengan karakteristik daerah. Satuan pendidikan dapat menambahkan
muatan tambahan sesuai karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3
(tiga) pilihan sebagai berikut:

1. Mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;

2. Mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila;


dan/atau

3. Mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.


Struktur Kurikulum SMA
Struktur kurikulum SMA terdiri atas dua fase yaitu:
Satuan pendidikan wajib membuka kelompok
a. Fase E untuk Kelas X; dan mata pelajaran umum serta sekurang-
b. Fase F untuk Kelas XI dan Kelas XII. kurangnya 3 (tiga) kelompok mata pelajaran
pilihan. Setiap peserta didik wajib mengikuti:
Struktur kurikulum untuk SMA/MA terbagi menjadi dua, yaitu: a. seluruh mata pelajaran dalam
a. pembelajaran intrakurikuler; dan kelompok mata pelajaran umum; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar b. memilih 4 (empat) sampai dengan 5
30% (tiga puluh persen) total JP per-tahun. (lima) mata pelajaran dari minimal dua
kelompok mata pelajaran pilihan
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan (maksimal mata pelajaran pilihan yang
secara fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu diambil dari 1 (satu) kelompok mata
pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada pelajaran pilihan adalah 3 (tiga) mata
capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan pelajaran),disesuaikan dengan minat,
tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata bakat, dan aspirasi peserta didik.
pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat
dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari
semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-
masing projek tidak harus sama.
Fase F Untuk Kelas XI dan Kelas XII

Di fase F, struktur mata pelajaran dibagi menjadi 5 (lima) kelompok utama, yaitu:

a. kelompok mata pelajaran umum. Setiap SMA/MA wajib membuka atau mengajarkan
seluruh mata pelajaran dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua peserta didik
SMA/MA.
b. kelompok mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Setiap
SMA/MA wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini.
c. kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Setiap SMA/MA wajib
menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini.
d. kelompok mata pelajaran Bahasa dan Budaya. Kelompok mata pelajaran ini dibuka
sesuai dengan sumber daya yang tersedia di SMA/MA.
e. kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya. Kelompok mata pelajaran Vokasi
dan Prakarya dibuka sesuai dengan sumber daya yang tersedia di SMA/MA.

Khusus untuk sekolah yang ditetapkan pemerintah sebagai sekolah keolahragaan atau seni,
dapat dibuka kelompok mata pelajaran Olahraga atau Seni, sesuai dengan sumber daya yang
tersedia di SMA/MA.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMA/MA Kelas X
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER
(minggu) per tahun TAHUN * Diikuti oleh peserta didik
sesuai dengan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 agama/kepercayaan
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 masing-masing.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
** Maksimal 2 JP
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 perminggu atau 72 JP
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 pertahun.
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 *** Pembelajaran reguler
tidak penuh 36 minggu
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 114
untuk memenuhi alokasi
Matematika 108 (3) 36 114 projek (27 minggu untuk
IPA: Fisika, Kimia, Biologi 216 (6) 108 324 PPKn, Bahasa Inggris,
IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi 288 (8) 144 432 Informatika, serta Seni dan
Bahasa Inggris 54 (2) ** 18 72 Prakarya).
PJOK 72 (2) 36 108
**** Satu JP beban belajar
Informatika 72 (2) 36 108
di SMP adalah 45 menit.
Seni dan Prakarya***: 54 (2) ** 18 72
(Seni Musik; Seni Rupa; Seni Teater; Seni Tari;
Prakarya adn kewirausahaan)
Muatan Lokal 72 (2) **** - 72**
Total*****: 1098 (32) 486 1584
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMA/MA Kelas XI
Alokasi pertahun Alokasi Projek TOTAL JP PER * Diikuti oleh peserta didik
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit (minggu) per tahun TAHUN sesuai dengan
Kelompok Mata Pelajaran Umum: agama/kepercayaan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 masing-masing.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
** Pembelajaran reguler
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
kelas XI tidak penuh 36 (tiga
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
puluh enam) minggu untuk
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 memenuhi alokasi projek 27
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 (dua puluh tujuh) minggu
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 untuk Pendidikan Pancasila,
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 114 Bahasa Inggris, Seni, dan
Sejarah.
Matematika 108 (3) 36 114
Bahasa Inggris 54 (2) ** 18 72 *** Satuan pendidikan
PJOK 72 (2) 36 108 menyediakan minimal 1
Sejarah 54 (2) ** 18 72 (satu) jenis seni (Seni Musik,
Seni dan Budaya***: 54 (2) ** 18 72 Seni Rupa, Seni Teater,
(Seni Musik; Seni Rupa; Seni Teater; Seni Tari; dan/atau Seni Tari). Peserta
Prakarya) didik memilih 1 (satu) jenis
Jumlah JP mata pelajaran umum: 576 (18) 216 792 seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Kelompok Mata Pelajaran MIPA - 720-900 Seni Teater, atau Seni Tari).
Alokasi pertahun Alokasi Projek TOTAL JP PER TAHUN
(minggu) per tahun
Kelompok Mata Pelajaran MIPA:
● Biologi **** Alokasi masing-
● Kimia masing mata pelajaran
● Fisika pilihan (selain mata
● Informatika
pelajaran Prakarya dan
● Matematika tingkat lanjut
Kewirausahaan) yaitu 5
Kelompok Mata Pelajaran IPS: (lima) JP per minggu atau
● Sosiologi 180 (seratus delapan
● Ekonomi
puluh) JP per tahun.
● Geografi
● Antropologi
*****Paling banyak 2
Kelompok Mata Pelajaran Bahasa dan Budaya (dua) JP per minggu atau
● Bahasa Indonesia tingkat lanjut 720-900 (20-25) **** -
72 (tujuh puluh dua) JP
● Bahasa Inggris tingkat lanjut
● Bahasa Korea per tahun.
● Bahasa Arab
● Bahasa Mandarin ******Total JP tidak
● Bahasa Jepang termasuk mata pelajaran
● Bahasa Jerman Muatan Lokal dan/atau
● Bahasa Prancis
mata pelajaran
tambahan yang
Kelompok Vokasi dan Prakarya:
● Prakarya dan Kewirausahaan (budidaya, kerajinan, diselenggarakan oleh
rekayasa, atau pengolahan)***** satuan pendidikan.
● dsb. dikembangkan sesuai sumber daya yang tersedia

Muatan Lokal***** 72 (2) - 72


1296-1476 216 1.512-1692
Total*****:
(38-43)
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMA/MA Kelas XII
Alokasi pertahun Alokasi Projek TOTAL JP PER
* Diikuti oleh peserta didik sesuai
Asumsi 1 Tahun = 32 minggu; 1JP=45 menit (minggu) per tahun TAHUN
dengan agama/kepercayaan
Kelompok Mata Pelajaran Umum:
masing-masing.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 64(2) 32 96
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 64(2) 32 96 ** Pembelajaran reguler kelas XI
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 64(2) 32 96 tidak penuh 36 (tiga puluh enam)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 64(2) 32 96 minggu untuk memenuhi alokasi
projek 27 (dua puluh tujuh) minggu
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 64(2) 32 96
untuk Pendidikan Pancasila, Bahasa
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi 64(2) 32 96
Inggris, Seni, dan Sejarah.
Pekerti*
Pendidikan Pancasila 48(2) ** 16 64
*** Satuan pendidikan menyediakan
Bahasa Indonesia 96(3) 32 128 minimal 1 (satu) jenis seni (Seni
Matematika 96 (3) 32 128 Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
Bahasa Inggris 48 (2) ** 16 64 dan/atau Seni Tari). Peserta didik
PJOK 64 (2) 32 96 memilih 1 (satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau
Sejarah 48 (2) ** 32 64
Seni Tari).
Seni dan Budaya***: 48 (2) ** 16 64
(Seni Musik; Seni Rupa; Seni Teater; Seni Tari;
Prakarya)
Jumlah JP mata pelajaran umum: 512 (18) 192 704
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMA/MA Kelas XII

**** Alokasi masing-


masing mata pelajaran
Kelompok MIPA: Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika 640-800(200-
- 640-800 pilihan (selain mata
Lanjutan
25)** pelajaran Prakarya dan
Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi Kewirausahaan) yaitu 5
(lima) JP per minggu atau
Kelompok Bahasa dan Budaya: Bahasa Indonesia tingkat Lanjut, - - 180 (seratus delapan puluh)
Bahasa Inggris tingkat Lanjut, Bahasa Korea, Bahasa Arab, Bahasa
Mandarin, Bahasa Jepang, Bahasa Jerman, Bahasa Prancis 22 - JP per tahun.

Prakarya dan kewirausahaan (Budidaya, Kerajinan, Rekayasa atau *****Paling banyak 2 (dua)
- -
Pengolahan) *** JP per minggu atau 72
(tujuh puluh dua) JP per
Muatan Lokal 2 64(2)*** 64
tahun.
1.152-1.312(38-
Total per tahun**** 192 1.344-1.504
43) ******Total JP tidak
termasuk mata pelajaran
Muatan Lokal dan/atau
mata pelajaran tambahan
yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.
Struktur Kurikulum SMK
Perubahan kurikulum SMK/MAK diawali dengan penataan ulang Spektrum
Keahlian SMK/MAK.

● Spektrum Keahlian adalah daftar bidang dan program keahlian SMK yang
disusun berdasarkan kebutuhan dunia kerja yang meliputi: dunia usaha,
dunia industri, badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah,
instansi pemerintah atau lembaga lainnya serta perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.

● Spektrum Keahlian SMK/MAK merupakan acuan penyusunan struktur


kurikulum serta pembukaan dan penyelenggaraan bidang dan program
keahlian pada SMK. Setiap program keahlian terdiri atas minimum satu
konsentrasi keahlian.

● Konsentrasi keahlian diselenggarakan dalam program 3 tahun atau


program 4 tahun diatur lebih lanjut dalam keputusan pimpinan unit utama
yang membidangi standar, kurikulum, dan asesmen pendidikan.
Struktur Kurikulum SMK
Struktur kurikulum SMK/MAK terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:

a. pembelajaran intrakurikuler; dan

b. projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan sekitar


30% (tiga puluh persen) total JP per tahun.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara


fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan.
Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar
Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan
dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara
pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan
jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus
sama.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas X

Alokasi per Alokasi Projek TOTAL JP PER


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit tahun per tahun TAHUN
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Pancasila 54 18 72
Bahasa Indonesia 108 36 114
PJOK 90 18 108
Sejarah 54 18 72
Seni Budaya**: 54 18 72
(Seni Musik; Seni Rupa; Seni Teater; Seni Tari; Prakarya)
Muatan Lokal*** 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): 450 126 576
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas X

Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER TAHUN


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit per tahun

B. Kelompok Mata Pelajaran Umum

Matematika 108 36 144

Bahasa Inggris 108 36 144

Informatika 108 36 144

Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial**** 162 54 216

Dasar-dasar Program Keahlian 432 432

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 918 162 1080

Jumlah A+B 1368 288 1656

Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program
Keahlian.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XI

Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit per tahun TAHUN

A. Kelompok Mata Pelajaran Umum

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Pancasila 54 18 72

Bahasa Indonesia 90 18 108

PJOK 54 18 72

Sejarah 54 18 72

Muatan Lokal** 72 - 72

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): 342 90 432


Alokasi waktu mata pelajaran SMK Kelas XI

Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit per tahun TAHUN

B. Kelompok Mata Pelajaran Umum

Matematika 90 18 108

Bahasa Inggris 108 36 144

Mata Pelajaran [Konsentrasi Keahlian]*** 648 648

Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 180

Mata Pelajaran Pilihan**** 144 144

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 1170 54 1224

Jumlah A+B 1512 144 1656

Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 3 Tahun
Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER
Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, per tahun TAHUN
mata pelajaran lainnya = 18 minggu dan 1 JP = 45
menit)
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi 36 18 54


Pekerti*
Pendidikan Pancasila 36 - 36

Bahasa Indonesia 36 18 54

Muatan Lokal** 36 - 36

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): 108 36 144


Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 3 Tahun
Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER
Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, per tahun TAHUN
mata pelajaran lainnya = 18 minggu dan 1 JP =
45 menit)
B. Kelompok Mata Pelajaran Umum
Matematika 54 54
Bahasa Inggris 72 72
Mata Pelajaran [Konsentrasi Keahlian]*** 396 396
Projek Kreatif dan Kewirausahaan 90 90
Praktik Kerja Lapangan**** 792 792
Mata Pelajaran Pilihan***** 108 108
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 1512 1512
Jumlah A+B 1620 36 1656
Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
**** Praktik kerja lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnya selama 6 (enam) bulan di kelas XII.
***** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 4 Tahun

Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit per tahun TAHUN

A. Kelompok Mata Pelajaran Umum


Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Buddha dan Budi 90 18 108
Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi 90 18 108
Pekerti*
Pendidikan Pancasila 54 18 72
Bahasa Indonesia 90 18 108
PJOK 54 18 72
Sejarah 54 18 72
Muatan Lokal** 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum 342 90 432
(A):
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 4 Tahun

Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit per tahun TAHUN

B. Kelompok Mata Pelajaran Umum

Matematika 90 18 109

Bahasa Inggris 108 36 144

Mata Pelajaran [Konsentrasi Keahlian]*** 648 648

Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 180

Mata Pelajaran Pilihan**** 144 144

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 1170 54 1224

Jumlah A+B 1512 144 1656

Keterangan:
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing- masing.
** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 4 Tahun

Alokasi per Alokasi Projek TOTAL JP PER


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit tahun per tahun TAHUN

A. Kelompok Mata Pelajaran Umum - - -


Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): - - -
B. Kelompok Mata Pelajaran Umum

Matematika 72 - 72

Bahasa Inggris 216 - 216

Praktik Kerja Lapangan* 1368 - 1368

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 1656 - 1656

Jumlah A+B 1656 - 1656

Keterangan:
* Praktik Kerja Lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnya selama 10 (sepuluh) bulan 27 (dua puluh tujuh)
sampai dengan 28 (dua puluh delapan) minggu di kelas XIII.
Struktur Kurikulum Diksus (SDLB)

Struktur kurikulum SDLB dibagi menjadi 3 (tiga) Fase yang didasarkan atas usia mental:
a. Fase A untuk Kelas I dan Kelas II (≤7 tahun)
b. Fase B untuk Kelas III dan Kelas IV; dan (±8 tahun)
c. Fase C untuk Kelas V dan Kelas VI. (±8 tahun)
Satuan Pendidikan SDLB dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran atau tematik.
Proporsi beban belajar di SDLB terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a.pembelajaran intrakurikuler; dan
b.projek penguatan profil pelajar Pancasila, dialokasikan sekitar 20% (dua puluh persen) beban belajar per-tahun.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara
muatan, projek harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan
dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran projek penguatan profil pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu
pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SDLB KELAS I

Alokasi Alokasi projek


intrakurikuler penguatan profil Alokasi waktu mata pelajaran SDLB Kelas I
Mata Pelajaran Total JP Per Tahun
per tahun pelajar Pancasila per (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 30 menit)
(minggu) tahun
Keterangan:
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 masing-masing.
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 untuk memenuhi alokasi projek (27 minggu untuk
Pendidikan Pancasila, Matematika, dan Pendidikan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK).
Pendidikan Agama Hindu dan] Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu)
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau
seni tari). Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni tari).

Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144 **** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun
sebagai mata pelajaran pilihan.
Matematika 54 (2) ** 18 72
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72 Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau mata
pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh
Seni Budaya ***:
satuan pendidikan.
● Seni Musik
● Seni Rupa 252 (7) 108 360
● Seni Teater
● Seni Tari

Program Kebutuhan Khusus 216 (6) - 216 (6)

Bahasa Inggris 72 (2) **** - 72****

Muatan Lokal 72 (2) **** - 72

Total *****: 846 (25) 234 1080


Alokasi Waktu Mata Pelajaran SDLB KELAS II

Alokasi projek Alokasi waktu mata pelajaran SDLB Kelas II


Alokasi (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 30 menit)
penguatan profil
Mata Pelajaran intrakurikuler per Total JP Per Tahun
pelajar Pancasila per
tahun (minggu) Keterangan:
tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama
108 (3) 36 144 masing-masing.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* ** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu
108 (3) 36 144 untuk memenuhi alokasi projek (27 minggu untuk
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Pancasila, Matematika, dan
Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (PJOK).

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi ***Satuan pendidikan menyediakan minimal 1


108 (3) 36 144
Pekerti* (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater,
dan/atau seni tari). Peserta didik memilih 1 (satu)
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72
jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144 seni tari).
Matematika 108 (3) 36 144
**** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72 tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
Seni Budaya ***:
Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau mata
● Seni Musik pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh
● Seni Rupa 252 (7) 108 360 satuan pendidikan.
● Seni Teater
● Seni Tari
Program Kebutuhan Khusus 216 (6) - 216 (6)
Bahasa Inggris 72 (2) **** - 72****
Muatan Lokal 72 (2) **** - 72****
Total*****: 900 (26) 252 1152
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SDLB KELAS III-IV

Alokasi Alokasi projek


Total JP Per
Mata Pelajaran intrakurikuler per penguatan profil pelajar (Alokasi waktu mata pelajaran SDLB Kelas III-IV
Tahun (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 30 menit)
tahun (minggu) Pancasila per tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-
masing.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* memenuhi alokasi projek (27 minggu untuk Pendidikan
108 (3) 36 144
Pancasila, Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (PJOK), dan IPAS).

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi *** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis
108 (3) 36 144 seni (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari).
Pekerti*
Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa,
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 seni teater, atau seni tari).
Bahasa Indonesia 72 (2) 36 108
**** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai
Matematika 72 (2) 36 108
mata pelajaran pilihan.
Ilmu Pengetahuan Alam Sosial 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan ***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris,
54 (2) ** 18 72
Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
Seni Budaya ***: diselenggarakan oleh satuan pendidikan.l.

● Seni Musik
● Seni Rupa 360 (10) 144 504
● Seni Teater
● Seni Tari
Program Kebutuhan Khusus 216 (6) - 216
Bahasa Inggris 72 (2) **** - 72****
Muatan Lokal 72 (2) **** - 72****
Total*****: 990 (29) 306 1296
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SDLB KELAS VI
Alokasi Alokasi projek penguatan Alokasi waktu mata pelajaran SDLB Kelas VI
Mata Pelajaran intrakurikuler per profil pelajar Pancasila per Total JP Per Tahun (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 30 menit)
tahun (minggu) tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* Keterangan:
96 (3) 32 128
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 96 (3) 32 128
agama masing-masing.
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 96 (3) 32 128 ** Pembelajaran reguler tidak penuh 32
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 96 (3) 32 128 minggu untuk memenuhi alokasi projek (24
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 96 (3) 32 128 minggu untuk Pendidikan Pancasila,

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
96 (3) 32 128
(PJOK), dan IPAS).
Pendidikan Pancasila 48 (2) ** 16 64
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal
Bahasa Indonesia 96 (2) 32 128
1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni
Matematika 96 (2) 32 128
teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
Ilmu Pengetahuan Alam Sosial 48 (2) ** 16 64
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni
48 (2) ** 16 64
rupa, seni teater, atau seni tari).
Seni Budaya***:
**** Maksimal 2 JP per minggu atau 64 JP per
● Seni Musik
320 (10) 128 448 tahun sebagai mata pelajaran.
● Seni Rupa
● Seni Teater ***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran

● Seni Tari Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau


Program Kebutuhan Khusus 128 (4) - 128 mata pelajaran tambahan yang
Bahasa Inggris 64 (2) **** - 64**** diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Muatan Lokal 64 (2) **** - 64****
Total*****: 880 (29) 272 1152
Struktur Kurikulum Diksus (SMPLB)

Struktur kurikulum SMPLB terdiri atas 1 (satu) fase yaitu Fase D. Fase D yaitu untuk Kelas VII, Kelas VIII, dan
Kelas IX. (Usia Mental ±9 tahun)
Struktur kurikulum SMPLB terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:
a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua puluh lima persen) total JP per-tahun.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun
secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila
sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran.
Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran
projek dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama

Satuan Pendidikan memberikan kebebasan pada peserta didik untuk memilih minimal 1 jenis ketrampilan di kelas VIII dengan
mempertimbangkan minat, kebutuhan peserta didik dan ketersediaan SDM.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMPLB Kelas VII
Alokasi Alokasi projek penguatan Alokasi waktu mata pelajaran SMPLB Kelas VII
Mata Pelajaran intrakurikuler per profil pelajar Pancasila per Total JP Per Tahun (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 35 menit)
tahun (minggu) tahun
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 memenuhi alokasi projek (27 minggu tiap mata pelajaran,
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 kecuali Kelompok Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus,
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 dan Muatan Lokal)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
*** Bahasa Inggris bersifat pilihan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* **** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
54 (2) ** 18 72
(seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni
teater, atau seni tari).
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72
Matematika 54 (2) ** 18 72 ***** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72 mata pelajaran pilihan.
Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) ** 18 72
****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris,
Bahasa Inggris*** 54 (2) ** 18 72
Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72 diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Seni Budaya ****:
o Seni Musik Kelompok Keterampilan
o Seni Rupa 54 (2) ** 18 72 Tata Busana Pijat/Akupresur
o Seni Teater Tata Boga Teknik Penyiaran Radio
o Seni Tari Tata Kecantikan Seni Musik
Tata Graha Fotografi
Kelompok Keterampilan
Teknologi Informasi Komunikasi Desain Grafis
dapat memilih 2 (dua) atau lebih 468 (13) 144 612
Perbengkelan Sepeda Motor Seni Tari
Cetak Saring/Sablon Seni Lukis
Program Kebutuhan Khusus 108 (3) - 108 Seni Membatik Elektronika Alat Rumah Tangga
Muatan Lokal 72 (2) ***** - 72***** Suvenir Budidaya Perikanan
Total****** 1062 (34) 306 1368 Budidaya Tanaman Hortikultura Budidaya Peternakan
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMPLB Kelas VIII

Alokasi Alokasi projek penguatan Alokasi waktu mata pelajaran SMPLB Kelas VIII
Mata Pelajaran intrakurikuler per profil pelajar Pancasila per Total JP Per Tahun (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 35 menit)
tahun (minggu) tahun
Keterangan:
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 ** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 alokasi projek (27 minggu tiap mata pelajaran, kecuali Kelompok
Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus, dan Muatan Lokal)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
*** Bahasa Inggris bersifat pilihan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
****Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta didik memilih
54 (2) ** 18 72 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater, atau seni tari).
Pekerti*
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 *****Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai mata
pelajaran pilihan.
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72
****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Matematika 54 (2) ** 18 72 Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72
Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) ** 18 72 Kelompok Keterampilan:
Bahasa Inggris*** 54 (2) ** 18 72 Tata Busana Pijat/Akupresur
Tata Boga Teknik Penyiaran Radio
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72
Tata Kecantikan Seni Musik
Seni Budaya ****: Tata Graha Fotografi
o Seni Musik Teknologi Informasi Komunikasi Desain Grafis
Perbengkelan Sepeda Motor Seni Tari
o Seni Rupa 54 (2) **** 18 72
Cetak Saring/Sablon Seni Lukis
o Seni Teater Seni Membatik Elektronika Alat Rumah Tangga
o Seni Tari Suvenir Budidaya Perikanan
Budidaya Tanaman Hortikultura Budidaya Peternakan
Kelompok Keterampilan dapat memilih salah
468 (13) 144 612
satu
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMPLB Kelas IX

Alokasi projek Alokasi waktu mata pelajaran SMPLB Kelas IX


Alokasi
penguatan profil (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 35 menit)
Mata Pelajaran intrakurikuler per Total JP Per Tahun
pelajar Pancasila per Keterangan:
tahun (minggu)
tahun * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 48 (2) ** 16 64 ** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk memenuhi
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 48 (2) ** 16 64 alokasi projek (27 minggu tiap mata pelajaran, kecuali Kelompok
Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus, dan Muatan Lokal)
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 48 (2) ** 16 64
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 48 (2) ** 16 64 *** Bahasa Inggris bersifat pilihan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 48 (2) ** 16 64 **** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 48 (2) ** 16 64 (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta
didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni teater,
Pendidikan Pancasila 48 (2) ** 16 64
atau seni tari).
Bahasa Indonesia 48 (2) ** 16 64
Matematika 48 (2) ** 16 64 ***** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai
mata pelajaran pilihan.
Ilmu Pengetahuan Alam 48 (2) ** 16 64
Ilmu Pengetahuan Sosial 48 (2) ** 16 64 ****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris,
Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
Bahasa Inggris*** 48 (2) ** 16 64 diselenggarakan oleh satuan pendidikan
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 48 (2) ** 16 64
Seni Budaya ****: Kelompok Keterampilan:
o Seni Musik Tata Busana Pijat/Akupresur
o Seni Rupa 48 (2) **** 16 64 Tata Boga Teknik Penyiaran Radio
o Seni Teater Tata Kecantikan Seni Musik
o Seni Tari Tata Graha Fotografi
Kelompok Keterampilan dapat memilih salah Teknologi Informasi Komunikasi Desain Grafis
416 (13) 128 544
satu Perbengkelan Sepeda Motor Seni Tari
Program Kebutuhan Khusus 96 (3) - 96 Cetak Saring/Sablon Seni Lukis
Muatan Lokal 64 (2) ***** - 64***** Seni Membatik Elektronika Alat Rumah Tangga
Total****** 944 (34) 272 1216 Suvenir Budidaya Perikanan
Budidaya Tanaman Hortikultura Budidaya Peternakan
Struktur Kurikulum Diksus (SMALB)
Struktur kurikulum SMALB terdiri atas 2 (dua) fase yaitu Fase E dan Fase F. Fase E yaitu untuk Kelas IX, (usia mental ±10
tahun) dan Fase F untuk Kelas X dan Kelas XI. (Usia Mental ±10 tahun)

Struktur kurikulum SMALB terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:


a. pembelajaran intrakurikuler; dan
b. projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 25% (dua puluh lima persen) total JP per-tahun.
Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara muatan maupun
secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila sesuai
dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara
pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari
semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus sama Program
magang dilaksanakan di kelas XI
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SDLB KELAS V

Alokasi Alokasi projek penguatan Alokasi waktu mata pelajaran SDLB Kelas V
Mata Pelajaran intrakurikuler per profil pelajar Pancasila per Total JP Per Tahun (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 30 menit)
tahun (minggu) tahun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan
agama masing-masing.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 minggu untuk memenuhi alokasi projek (27
minggu untuk Pendidikan Pancasila,
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan (PJOK), dan IPAS).
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
*** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni
teater, dan/atau seni tari). Peserta didik
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144 rupa, seni teater, atau seni tari).
**** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per
Matematika 108 (3) 36 144 tahun sebagai mata pelajaran pilihan.
Ilmu Pengetahuan Alam Sosial 54 (2) ** 18 72
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72 Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau
Seni Budaya ***: mata pelajaran tambahan yang
● Seni Musik diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
● Seni Rupa 360 (10) 144 504
● Seni Teater
● Seni Tari
Program Kebutuhan Khusus 144 (4) - 144
Bahasa Inggris 72 (2) **** - 72****
Muatan Lokal 72 (2) **** - 72****
Total*****: 990 (29) 306 1296
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMALB Kelas X
Alokasi waktu mata pelajaran SMALB Kelas X
Alokasi projek penguatan (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 40 menit)
Alokasi intrakurikuler Total JP Per
Mata Pelajaran profil pelajar Pancasila per
per tahun (minggu) Tahun Keterangan:
tahun
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 memenuhi alokasi projek (27 minggu tiap mata pelajaran,
kecuali Kelompok Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus,
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 dan Muatan Lokal)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72 *** Bahasa Inggris bersifat pilihan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 54 (2) ** 18 72
**** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari). Peserta
54 (2) ** 18 72 didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa, seni
Pekerti* teater, atau seni tari).

Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 ***** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai
mata pelajaran pilihan.
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72
Matematika 54 (2) ** 18 72 ****** Total JP tidak termasuk mata pelajaran Bahasa Inggris,
Muatan Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72 diselenggarakan oleh satuan pendidikan.

Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) ** 18 72


Kelompok Keterampilan:
Bahasa Inggris*** 54 (2) ** 18 72 Tata Busana Pijat/Akupresur
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 54 (2) ** 18 72 Tata Boga Teknik Penyiaran Radio
Tata Kecantikan Seni Musik
Seni dan Budaya *****:
Tata Graha Fotografi
o Seni Musik Teknologi Informasi Komunikasi Desain Grafis
o Seni Rupa 54 (2) ** 18 72 Perbengkelan Sepeda Motor Seni Tari
Cetak Saring/Sablon Seni Lukis
o Seni Teater
Seni Membatik Elektronika Alat Rumah Tangga
o Seni Tari Budidaya Perikanan
Suvenir
Kelompok Keterampilan dapat memilih salah Budidaya Tanaman Hortikultura Budidaya Peternakan
648 (18) 216 864
satu
Program Kebutuhan Khusus 72 (2) - 72
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMALB Kelas XI
Alokasi projek penguatan Alokasi waktu mata pelajaran SMALB Kelas XI
Alokasi intrakurikuler per
Mata Pelajaran profil pelajar Pancasila per Total JP Per Tahun (Asumsi 1 Tahun = 36 minggu, 1 JP = 40 menit)
tahun (minggu)
tahun
Keterangan:
Pendidikan Agama Islam dan Budi * Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-
54 (2) ** 18 72
Pekerti* masing
Pendidikan Agama Kristen dan Budi
54 (2) ** 18 72 ** Pembelajaran reguler tidak penuh 36 minggu untuk
Pekerti* memenuhi alokasi projek (27 minggu tiap mata pelajaran,
Pendidikan Agama Katolik dan Budi kecuali Kelompok Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus,
54 (2) ** 18 72 dan Muatan Lokal)
Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan Budi *** Bahasa Inggris bersifat pilihan
54 (2) ** 18 72
Pekerti*
**** Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu) jenis
Pendidikan Agama Hindu dan Budi seni (seni musik, seni rupa, seni teater, dan/atau seni tari).
54 (2) ** 18 72
Pekerti* Peserta didik memilih 1 (satu) jenis seni (seni musik, seni rupa,
Pendidikan Agama Khonghucu dan seni teater, atau seni tari).
54 (2) ** 18 72
Budi Pekerti* ***** Maksimal 2 JP per minggu atau 72 JP per tahun sebagai
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72 mata pelajaran pilihan.
Bahasa Indonesia 54 (2) ** 18 72
****** Total JP tidak termasuk mata
Matematika 54 (2) ** 18 72 pelajaran Bahasa Inggris, Muatan Lokal dan/atau mata
Ilmu Pengetahuan Alam 54 (2) ** 18 72 pelajaran tambahan yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan.
Ilmu Pengetahuan Sosial 54 (2) ** 18 72
Bahasa Inggris*** 54 (2) ** 18 72 Kelompok Keterampilan:
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Tata Busana Pijat/Akupresur
54 (2) ** 18 72
Kesehatan Tata Boga Teknik Penyiaran Radio
Seni dan Budaya****: Tata Kecantikan Seni Musik
o Seni Musik
Tata Graha Fotografi
o Seni Rupa 54 (2) ** 18 72
Teknologi Informasi Komunikasi Desain Grafis
o Seni Teater
Perbengkelan Sepeda Motor Seni Tari
o Seni Tari
Cetak Saring/Sablon Seni Lukis
Kelompok Keterampilan dapat Elektronika Alat Rumah Tangga
720 (20) 216 936 Seni Membatik
memilih salah satu Budidaya Perikanan
Suvenir
Program Kebutuhan Khusus 72 (2) Budidaya Tanaman Hortikultura Budidaya Peternakan
Muatan Lokal 72 (2) ***** - 72*****
Total****** 1278 (40) 378 1656
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMALB KELAS XII
Alokasi projek
Alokasi per tahun penguatan profil Total JP Per
Mata Pelajaran Keterangan:
(minggu) pelajar Pancasila per Tahun
tahun *Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama/kepercayaan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 48 (2) *** 16 64 masing-masing
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 48 (2) *** 16 64 ** Maksimal 2 JP per minggu atau 64 JP per tahun sebagai mata
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 48 (2) *** 16 64 pelajaran pilihan.
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 48 (2) *** 16 64 *** Pembelajaran reguler tidak penuh 32 minggu untuk
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 48 (2) *** 16 64 memenuhi alokasi projek (24 minggu tiap mata pelajaran, kecuali
Kelompok Keterampilan, Program Kebutuhan Khusus, dan
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Muatan Lokal)
Pekerti* 48 (2) *** 16 64

Pendidikan Pancasila 48 (2) *** 16 64 **** Bahasa Inggris bersifat pilihan


Bahasa Indonesia 48 (2) *** 16 64
***** Total jam pelajaran tidak termasuk mata pelajaran pilihan.
Matematika 48 (2) *** 16 64 Satu JP beban belajar di SMALB adalah 45 menit.
Ilmu Pengetahuan Alam 48 (2) *** 16 64
Ilmu Pengetahuan Sosial 48 (2) *** 16 64
Bahasa Inggris**** 48 (2) *** 16 64
Kelompok Keterampilan:
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 48 (2) *** 16 64
Tata Busana Pijat/Akupresur
Memilih minimal 1 (satu) mata pelajaran seni
Tata Boga Teknik Penyiaran Radio
dan budaya:
o Seni Musik Tata Kecantikan Seni Musik
48 (2) *** 16 64 Tata Graha Fotografi
o Seni Rupa
o Seni Teater Teknologi Informasi Komunikasi Desain Grafis
o Seni Tari Perbengkelan Sepeda Motor Seni Tari
Kelompok Keterampilan dapat memilih Cetak Saring/Sablon Seni Lukis
salah satu 640 (20) 192 832
Seni Membatik Elektronika Alat Rumah Tangga
Program Kebutuhan Khusus 64 (2) - 64 Suvenir Budidaya Perikanan
Muatan Lokal 64(2) ** 64** Budidaya Tanaman Hortikultura Budidaya Peternakan
Total***** 1.136 (40) 336 1.472
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan

Kurikulum operasional yang dikembangkan menunjukkan


kesesuaian dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik,
satuan pendidikan, dan daerah. Dalam mengembangkan dan
mengelola kurikulum operasional, satuan pendidikan
sebaiknya melibatkan seluruh pemangku kepentingan,
termasuk siswa, komite sekolah, dan masyarakat.

Pemerintah menyediakan contoh-contoh kurikulum


operasional sekolah yang dapat dimodifikasi, dijadikan
contoh, atau rujukan untuk satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum operasionalnya.
Komponen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan
Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan
pendidikan terdiri atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan
pendidikan, pengorganisasian pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran.

Untuk dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran ruang lingkup kelas, satuan


pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar
yang disediakan Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang
mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran. Satuan pendidikan
memiliki keleluasaan untuk menentukan format dan sistematika penyusunan
kurikulum operasional satuan pendidikan.
Prinsip Pembelajaran
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Prinsip pembelajaran sebagai berikut:

a. pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta
didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan
peserta didik yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan;

b. pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar
sepanjang hayat;

c. proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik;

d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan, dan budaya
peserta didik, serta melibatkan orang tua dan komunitas sebagai mitra; dan

e. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.


Prinsip Asesmen
Asesmen atau penilaian merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur
pencapaian hasil belajar peserta didik. Prinsip asesmen sebagai berikut:

a. asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran, dan penyediaan
informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat
memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;

b. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk
menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran;

c. asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan
kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan sebagai dasar untuk menyusun program
pembelajaran yang sesuai selanjutnya;

d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan
informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut;
dan

e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua/wali sebagai
bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
1. Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta didik, dan
hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik. Pada pendidikan
khusus, asesmen diagnostik dilaksanakan sebelum perencanaan pembelajaran sebagai rujukan untuk menyusun Program
Pembelajaran Individual (PPI).

2. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kegiatan pembelajaran dan perangkat ajar
sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan karakteristik peserta didik.

3. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk instrumen, dan waktu
pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.

4. Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah dan/atau membuat modul ajar merujuk pada
modul ajar yang disediakan pemerintah, maka pendidik tersebut dapat menggunakan modul ajar sebagai dokumen
perencanaan pembelajaran, dengan komponen sekurang-kurangnya terdiri dari tujuan pembelajaran, langkah-
langkah pembelajaran, dan asesmen yang digunakan untuk memantau ketercapaian tujuan pembelajaran.

5. Untuk SMK, mitra dunia kerja dapat mendukung pembelajaran, asesmen, dan uji kompetensi yang selaras dengan
prinsip-prinsip asesmen.

6. Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK
dilaksanakan secara kolaboratif oleh satuan pendidikan dan mitra dunia kerja.
Perangkat Ajar
Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pendidik dalam
upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran.

Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan
profil pelajar Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional satuan pendidikan,
video pembelajaran, serta bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam
perangkat ajar dari berbagai sumber.

Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar ataupun


sebagai referensi atau inspirasi dalam merancang pembelajaran.
Modul Ajar

Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media
pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan alur
tujuan pembelajaran.

Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan memodifikasi


modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan peserta
didik.

Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar yang dapat dijadikan inspirasi


untuk satuan pendidikan. Pendidik yang menggunakan modul ajar yang disediakan
Pemerintah tidak perlu lagi menyusun perencanaan pembelajaran/RPP/modul ajar.
Penyediaan Perangkat ajar: buku teks dan bahan ajar pendukung

Perangkat ajar (buku teks, contoh-contoh alur tujuan pembelajaran, kurikulum


operasional sekolah, serta modul ajar dan projek penguatan profil Pelajar
Pancasila disediakan melalui platform digital bagi guru. Sekolah dapat
melakukan pengadaan buku teks secara mandiri dengan BOS reguler atas
dukungan Pemda dan yayasan

Buku cetak dapat dibeli menggunakan dana BOS melalui SIPLah atau cetak
mandiri
Pelaporan Kemajuan Belajar
1. Satuan pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar (rapor) 6. Pelaporan hasil belajar disampaikan sekurang-
peserta didik. kurangnya pada setiap akhir semester.

2. Rapor peserta didik PAUD meliputi komponen identitas 7. Satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta
peserta didik, nama satuan pendidikan, kelompok usia, didik secara berkala melalui e rapor/dapodik
semester, tinggi badan dan berat badan, deskripsi
8. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau
perkembangan capaian pembelajaran, dan refleksi orang tua.
sederajat, satuan pendidikan memiliki keleluasaan
3. Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK untuk menentukan kriteria kenaikan kelas dengan
atau sederajat meliputi komponen identitas peserta didik, mempertimbangkan:
nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, nilai, a. laporan kemajuan belajar;
deskripsi, catatan guru, presensi, dan kegiatan ekstrakurikuler. b. laporan pencapaian projek penguatan profil pelajar
Pancasila;
4. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan c. portofolio peserta didik;
mekanisme dan format pelaporan hasil belajar kepada orang d. paspor keterampilan (skill passport) dan rekognisi
tua/wali. pembelajaran lampau peserta didik untuk SMK
e. prestasi akademik dan non-akademik;
5. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau sederajat, f. ekstrakurikuler;
satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk g. penghargaan peserta didik; dan
menentukan deskripsi dalam menjelaskan makna nilai yang h. tingkat kehadiran.
diperoleh peserta didik.
Format Laporan
Hasil Belajar
Untuk dimasukkan ke
Dapodik
Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang
PAUD SD SMP SMA SMK SLB

Kegiatan bermain Penguatan kompetensi yang Penyesuaian Program peminatan/ Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
sebagai pendekatan mendasar dan pemahaman dengan penjurusan tidak pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat
belajar yang utama holistik: perkembangan diberlakukan hanya untuk yang memiliki
teknologi digital, Struktur lebih sederhana hambatan intelektual
Penguatan literasi • Untuk memahami mata pelajaran Di kelas 10 pelajar dengan dua kelompok mata
dini dan penanaman lingkungan sekitar, mata Informatika menyiapkan diri untuk pelajaran, yaitu Umum dan Untuk pelajar di SLB yang
karakter dapat pelajaran IPA dan IPS menjadi mata menentukan pilihan mata Kejuruan. Persentase kelompok tidak memiliki hambatan
melalui kegiatan digabungkan sebagai pelajaran wajib pelajaran di kelas 11. Mata kejuruan meningkat dari 60% intelektual, capaian
bermain-belajar mata pelajaran Ilmu pelajaran yang dipelajari ke 70% pembelajarannya sama
berbasis buku Pengetahuan Alam dan Panduan untuk serupa dengan di SMP dengan sekolah reguler yang
bacaan anak Sosial (IPAS) guru Informatika Penerapan pembelajaran sederajat, dengan
disiapkan untuk Di kelas 11 dan 12 pelajar berbasis projek dengan menerapkan prinsip
Fase Fondasi untuk • Integrasi computational membantu guru- mengikuti mata pelajaran mengintegrasikan mata modifikasi kurikulum
meningkatkan thinking dalam mata guru pemula, dari Kelompok Mapel pelajaran terkait.
kesiapan bersekolah pelajaran Bahasa sehingga guru Wajib, dan memilih mata Sama dengan pelajar di
Indonesia, Matematika, mata pelajaran pelajaran dari kelompok
Pembelajaran Praktek Kerja Lapangan (PKL) sekolah reguler, pelajar di SLB
dan IPAS tidak harus MIPA, IPS, Bahasa, dan
berbasis projek menjadi mata pelajaran wajib juga menerapkan
berlatar belakang Keterampilan Vokasi sesuai minimal 6 bulan (1 semester). pembelajaran berbasis
untuk penguatan • Bahasa Inggris sebagai
pendidikan minat, bakat, dan projek untuk menguatkan
profil Pelajar mata pelajaran pilihan
informatika aspirasinya Pelajar dapat memilih mata Pelajar Pancasila dengan
Pancasila dilakukan
melalui kegiatan Pembelajaran berbasis pelajaran di luar program mengusung tema yang sama
Pembelajaran Pembelajaran berbasis
perayaan hari besar projek untuk penguatan keahliannya dengan sekolah reguler,
berbasis projek projek untuk penguatan
dan perayaan tradisi profil Pelajar Pancasila dengan kedalaman materi
untuk penguatan profil Pelajar Pancasila
lokal dilakukan minimal 2 kali dan aktivitas sesuai dengan
profil Pelajar dilakukan minimal 3 kali
dalam satu tahun ajaran karakteristik dan kebutuhan
Pancasila dilakukan dalam satu tahun ajaran, dan
pelajar di SLB
minimal 3 kali pelajar menulis esai ilmiah
dalam satu tahun sebagai syarat kelulusan
ajaran

Anda mungkin juga menyukai