Anda di halaman 1dari 73

SOSIALISASI

KURIKULUM
MERDEKA
Disampaikan pada Rapat Koordinasi Kepala UPT,
Pengawas dan Kepala SD se-Kabupaten Badung
Bertempat di Ruang Rapat Kerta Gosana, Puspem
Badung

Mangupura, 24 Maret 2022


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Penyaji :
I PUTU GEDE SUTHARYANA TUBUH WIBAWA, S.Pd., M.Pd.
I MADE EDY JUNIAWAN, S.Pd.SD., M.Pd.
YANTI MALIANI, S.Pd.
NI LUH PUTU SARI MURTHI, S.Pd.
Pengalaman :
 Asesor Program Sekolah Penggerak Kemdikbudristek
 Guru Penggerak Kemdikbudristek
 Nomine Lomba Jurnalistik Pendidikan Keluarga
Kemdikbud
 Penulis Artikel Tingkat Nasional
 Pemakalah Seminar Nasional Guru Dikdas Ditjen GTK
Kemdikbud Tahun 2019 di Banten
 Pemakalah Seminar Nasional PPPPTK Matematika
Kemdikbud Tahun 2019 dan 2021 di Yogyakarta
 Narasumber Workshop S2 Pendas Undiksha Tahun 2020
 Guru SD No. 3 Mengwi

I P. G. S. Tubuh Wibawa, S.Pd., M.Pd.

Merdeka Belajar, Merdeka Mengajar !!!


Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan pembelajaran dilakukan berdasarkan
kebijakan-kebijakan berikut ini:

Permendikbudristek Permendikbudristek Kepmendikbudristek Keputusan Kepala Keputusan


No. 4 Tahun 2022 No. 7 Tahun 2022 No. 56 Tahun 2022 BSKAP Kepala BSKAP
No.008/H/KR/2022 No.009/H/KR/2022
Tahun 2022 Tahun 2022

Standar Kompetensi Standar Isi pada Pedoman Capaian Pembelajaran Dimensi, Elemen dan
Lulusan pada Pendidikan Anak Penerapan pada Pendidikan Anak Sub Elemen Profil
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Kurikulum dalam Usia Dini, Jenjang Pelajar Pancasila Pada
Usia Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, Rangka Pemulihan Pendidikan Dasar, dan Kurikulum Merdeka
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Pembelajaran Pendidikan Menengah
dan Pendidikan Menengah Pada Kurikulum Merdeka
Menengah
Standar kompetensi Standar Isi dikembangkan Memuat 3 opsi kurikulum Memuat Capaian Memuat penjelasan dan
lulusan merupakan kriteria melalui perumusan ruang yang dapat digunakan di Pembelajaran untuk profil tahap-tahap
lingkup materi yang sesuai satuan pendidikan dalam semua jenjang dan mata perkembangan pelajar
minimal tentang kesatuan
dengan kompetensi rangka pemulihan
sikap, keterampilan, dan pelajaran dalam struktur Pancasila yang untuk
lulusan. Ruang lingkup
pengetahuan yang pembelajaran beserta Kurikulum Merdeka. dapat digunakan terutama
materi merupakan bahan
menunjukkan capaian kajian dalam muatan struktur Kurikulum projek penguatan profil
kemampuan peserta didik pembelajaran yang Merdeka, aturan terkait pelajar Pancasila.
dirumuskan berdasarkan: pembelajaran dan
dari hasil pembelajarannya
1) muatan wajib sesuai asesmen, serta beban
pada akhir jenjang dengan ketentuan
pendidikan. SKL menjadi kerja guru.
peraturan perundang-
acuan untuk Kurikulum undangan; 2) konsep
2013, Kurikulum darurat, keilmuan; dan 3) jalur,
dan Kurikulum Merdeka. jenjang, dan jenis
pendidikan. Standar Isi
menjadi acuan untuk
Kurikulum 2013,
Kurikulum darurat, dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 2
Kurikulum Merdeka.
Kurikulum Merdeka diberikan sebagai opsi tambahan bagi satuan pendidikan untuk
melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan kurikulum nasional
akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.

Pandemi Pandemi Pemuliha


Pra pembelajara
n 2024
2020 - 2021 2021 - 2022
pandemi n 2022 -
2024

Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dan Kurikulum 2013, Kurikulum 2013, Penentuan kebijakan


Kurikulum Darurat Kurikulum Darurat, dan Kurikulum Darurat, kurikulum nasional
(Kur-2013 yang Kurikulum Prototipe di dan Kurikulum berdasarkan evaluasi
disederhanakan) SP dan SMK PK Merdeka sebagai terhadap kurikulum
opsi bagi semua pada masa pemulihan
satuan pendidikan pembelajaran
Satuan pendidikan dapat mengimplementasikan Kurikulum Merdeka secara bertahap
sesuai kesiapan masing-masing

Sejak Tahun Ajaran Mulai Tahun Ajaran 2022/2023 Tiga pilihan yang dapat diputuskan
satuan pendidikan tentang implementasi
2021/2022 Kurikulum satuan pendidikan dapat Kurikulum Merdeka pada Tahun Ajaran
Merdeka telah memilih untuk 2022/2023:
diimplementasikan di mengimplementasikan
hampir kurikulum berdasarkan ● Menerapkan beberapa bagian
2.500 sekolah yang kesiapan masing-masing dan prinsip Kurikulum Merdeka,
mengikuti mulai TK B, kelas I, IV, VII, dan X. tanpa mengganti kurikulum satuan
Pemerintah menyiapkan angket pendidikan yang sedang
Program Sekolah diterapkan
Penggerak (PSP) dan 901 untuk membantu satuan
● Menerapkan Kurikulum Merdeka
SMK PusatiniKeunggulan pendidikan menilai tahap menggunakan perangkat ajar
Kurikulum diterapkan mulai
(SMKTK-B,
PK) sebagai kesiapan dirinya untuk
dari SD & SDLBbagian
kelas I yang sudah disediakan
dari pembelajaran dengan menggunakan Kurikulum ● Menerapkan Kurikulum Merdeka
dan IV, SMP & SMPLB kelas
paradigma
VII, SMA & baru. Merdeka. dengan mengembangkan sendiri
berbagai perangkat ajar.
SMALB dan SMK kelas X.
PELAKSANAAN KURIKULUM DILAKUKAN SECARA
BERTAHAP
TAHUN PERTAMA dilaksanakan bagi peserta didik dengan usia 5 (lima) sampai dengan 6 (enam)
tahun pada pendidikan anak usia dini, serta peserta didik kelas I, kelas IV, kelas VII, dan
kelas X pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah;

TAHUN KEDUA dilaksanakan bagi peserta didik dengan usia 4 (empat) sampai dengan 6 (enam)
tahun pada pendidikan anak usia dini, serta peserta didik kelas I, kelas II, kelas IV, kelas
V,kelas VII, kelas VIII, kelas X, dan kelas XI pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan
menengah;

TAHUN KETIGA dilaksanakan bagi peserta didik dengan usia 3 (tiga) sampai dengan 6 (enam)
tahun tahun pada pendidikan anak usia dini, serta peserta didik kelas I, kelas II, kelas III,
kelas IV, kelas V, kelas VI, kelas VII, kelas VIII, kelas IX, kelas X, kelas XI, dan kelas
XII pada jenjang pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Sumber : Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022


Keunggulan Kurikulum Merdeka

1 Lebih Sederhana dan Mendalam


Fokus pada materi yang esensial dan
pengembangan kompetensi peserta
didik pada fasenya. Belajar menjadi
lebih mendalam, bermakna, tidak
terburu-buru dan menyenangkan.
Keunggulan Kurikulum Merdeka

2 Lebih Merdeka
Peserta didik: Tidak ada program peminatan
di SMA, peserta didik memilih mata pelajaran
sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.

Guru: Guru mengajar sesuai tahap capaian


dan perkembangan peserta didik.

Sekolah: memiliki wewenang untuk


mengembangkan dan mengelola kurikulum
dan pembelajaran sesuai dengan karakteristik
satuan pendidikan dan peserta didik.
Keunggulan Kurikulum Merdeka

3 Lebih Relevan dan Interaktif


Pembelajaran melalui kegiatan projek
memberikan kesempatan lebih luas
kepada peserta didik untuk secara
aktif mengeksplorasi isu-isu aktual
misalnya isu lingkungan, kesehatan,
dan lainnya untuk mendukung
pengembangan karakter dan
kompetensi Profil Pelajar Pancasila.
Tiga Pilihan Implementasi Kurikulum Merdeka Jalur
Mandiri
Satuan pendidikan menentukan pilihan berdasarkan Angket Kesiapan Implementasi Kurikulum Merdeka yang
mengukur kesiapan guru dan tenaga kependidikan. Tidak ada pilihan yang paling benar, yang ada pilihan yang
paling sesuai kesiapan satuan pendidikan. Semakin sesuai maka semakin efektif implementasi Kurikulum Merdeka.

Pilihan 1: Mandiri Belajar


Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa mengganti kurikulum
satuan pendidikan yang sedang diterapkan. Misalnya menerapkan projek penguatan profil
pelajar Pancasila sebagai ko-kurikuler atau ekstrakurikuler dengan konsekuensi menambah jam
pelajaran, menerapkan pembelajaran sesuai tahap capaian peserta didik atau pembelajaran
terdiferensiasi berdasarkan asesmen formatif diagnostic.

Pilihan 2: Mandiri Berubah


Menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan perangkat ajar yang sudah disediakan
pada satuan pendidikan.
Pilihan 3: Mandiri Berbagi
Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan mengembangkan sendiri berbagai perangkat ajar
di satuan pendidikan.
Satuan pendidikan yang memilih opsi 2 dan 3 ditetapkan sebagai pelaksana Kurikulum Merdeka oleh Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kementerian Agama. Pemerintah melakukan penyesuaian Dapodik pada satuan pendidikan
yang sudah ditetapkan sebagai pelaksana Kurikulum Merdeka.
PERBEDAAN KURIKULUM K13 DAN KURIKULUM MERDEKA
KURIKULUM 2013 KURIKULUM MERDEKA
Kerangka Dasar
 Rancangan landasan utama Kurikulum 2013 adalah  Rancangan landasan utama Kurikulum Merdeka adalah
tujuan Sistem Pendidikan Nasional dan Standar tujuan Sistem Pendidikan Nasional dan Standar Nasional
Nasional Pendidikan Pendidikan.
 Mengembangkan profil pelajar Pancasila pada peserta
Didik
Kompetensi yang Dituju
 Kompetensi Dasar (KD) yang berupa lingkup dan  Capaian Pembelajaran yang disusun per fase
urutan (scope and sequence) yang  Capaian Pembelajaran dinyatakan dalam paragraf yang
dikelompokkan pada empat Kompetensi Inti (KI) merangkaikan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
yaitu: Sikap Spiritual, Sikap Sosial, Pengetahuan, untuk mencapai, menguatkan, dan meningkatkan
dan Keterampilan kompetensi
 KD dinyatakan dalam bentuk point-point dan  SKL difokuskan pada: (1) persiapan Peserta Didik menjadi
diurutkan anggota masyarakat yang beriman dan bertakwa kepada
untuk mencapai KI yang diorganisasikan pertahun Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlak mulia; (2)
 KD pada KI 1 dan KI 2 hanya terdapat pada mata penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dan Pancasila; dan (3) penumbuhan kompetensi literasi dan
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan numerasi Peserta Didik untuk mengikuti pendidikan lebih
lanjut. Sumber : https://kurikulum.kemdikbud.go.id/
PERBEDAAN KURIKULUM K13 DAN KURIKULUM MERDEKA

KURIKULUM 2013 KURIKULUM MERDEKA


Struktur Kurikulum
 Jam Pelajaran (JP) diatur per minggu. Satuan  Struktur kurikulum dibagi menjadi 2 (dua)
mengatur alokasi waktu pembelajaran secara rutin kegiatan pembelajaran utama, yaitu:
setiap minggu dalam setiap semester, sehingga pada  pembelajaran reguler atau rutin yang
setiap semester peserta didik akan mendapatkan merupakan kegiatan intrakurikuler; dan
nilai hasil belajar setiap mata pelajaran.  projek penguatan profil pelajar Pancasila
 Satuan pendidikan diarahkan menggunakan (kokurikuler)
pendekatan  Jam Pelajaran (JP) diatur per tahun. Satuan
pengorganisasian pembelajaran berbasis mata pendidikan dapat mengatur alokasi waktu
pelajaran. pembelajaran secara fleksibel untuk mencapai JP
yang ditetapkan
 Satuan pendidikan dapat menggunakan pendekatan
pengorganisasian pembelajaran berbasis mata
pelajaran atau berbasis tematik
 projek penguatan profil pelajar Pancasila yang
dialokasikan sekitar 20% (dua puluh persen) beban
belajar per tahun
 Satuan pendidikan menyediakan minimal 1 (satu)
Sumber : https://kurikulum.kemdikbud.go.id/
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
PERBEDAAN KURIKULUM K13 DAN KURIKULUM MERDEKA

KUIRKULUM 2013 KURIKULUM MERDEKA


Pembelajaran
 Pendekatan pembelajaran menggunakan satu  Menguatkan pembelajaran terdiferensiasi sesuai
pendekatan yaitu pendekatan saintifik untuk semua tahap capaian peserta didik
mata pelajaran  Paduan antara pembelajaran intrakurikuler (70-80%
 Pada umumnya, pembelajaran terfokus hanya dari jam pelajaran) dan kokurikuler melalui projek
pada intrakurikuler (tatap muka), untuk penguatan profil pelajar Pancasila (20-30% jam
kokurikuler dialokasikan beban belajar maksimum pelajaran)
50% diluar jam tatap muka, tetapi tidak diwajibkan  Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi
dalam bentuk kegiatan yang direncanakan secara pembelajaran yang harus dicapai peserta didik
khusus, sehingga pada umumnya diserahkan pada setiap fase (ditetapkan oleh Kemdikbud)
kepada kreativitas guru pengampu.

Sumber : https://kurikulum.kemdikbud.go.id/
PERBEDAAN KURIKULUM K13 DAN KURIKULUM MERDEKA

KUIRKULUM 2013 KUIRKULUM MERDEKA


Penilaian
 Penilaian formatif dan sumatif oleh pendidik  Penguatan pada asesmen formatif dan penggunaan
berfungsi untuk memantau kemajuan belajar, hasil asesmen untuk merancang pembelajaran sesuai
memantau hasil belajar, dan mendeteksi tahap capaian peserta didik
kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik  Menguatkan pelaksanaan penilaian autentik
secara berkesinambungan terutama dalam projek penguatan profil pelajar
 Menguatkan pelaksanaan penilaian autentik pada Pancasila
setiap mata pelajaran  Satuan pendidikan memiliki keleluasaan
 Penilaian dibagi menjadi penilaian sikap, pengetahuan, untuk menentukan strategi pengolahan
dan keterampilan hasil asesmen sesuai kebutuhan

Perangkat Ajar yang Disediakan Pemerintah


 Buku teks dan buku non-teks  Buku teks dan buku non-teks
 Contoh-contoh modul ajar, alur tujuan pembelajaran,
contoh projek penguatan profil pelajar Pancasila,
contoh kurikulum operasional satuan pendidikan

Sumber : https://kurikulum.kemdikbud.go.id/
PERBEDAAN KURIKULUM K13 DAN KURIKULUM MERDEKA

KUIRKULUM 2013 KUIRKULUM MERDEKA


Perangkat Kurikulum
 Pedoman implementasi kurikulum,  Panduan Pembelajaran dan Asesmen,
 Panduan Penilaian, dan  Panduan pengembangan kurikulum operasional
 Panduan Pembelajaran setiap jenjang. sekolah,
 Panduan pengembangan projek penguatan profil
pelajar Pancasila,
 Panduan pelaksanaan pendidikan inklusif,
 Panduan penyusunan Program Pembelajaran Individual,
 Modul layanan bimbingan konseling

Sumber : https://kurikulum.kemdikbud.go.id/
“STRUKTUR KURIKULUM MERDEKA”
Bersertifikat :
 Kepala SD No. 3 Legian
 Fasilitator Guru Penggerak Angkatan 5 Tahun 2022
 Pengajar Praktik Guru Penggerak Angkatan 1 Tahun 2021
 Pamong PPG Prajab 2020
 Google Master Triner Level 1
 Public Speaking BNSP
 Hypnoteaching/Motivator/Ice Breaking & Story Telling
 Duta Asia Education Foundation Bridge Australia-Indonesia 2017
 Narasumber Seminar dan Pelatihan

I Made Edy Juniawan,


S.Pd.SD, M.PD, C.Ps, C.Mt, C.HTc, C.IBSt
KAMIS, 24 MARET 2022
KURIKULUM MERDEKA, SUDAH SIAPKAH?

Memahami filosofi , paradigma dan menerjemahkan kurikulum merdeka menjadi


kurikulum opetasional sesuai karakteristik satuan pendidikan

Tiga hal yang perlu diketahui dalam menerjemahkan kurikulum merdeka menjadi
kurikulum operasional :
1. Menerjemahkan CP menjadi alur tujuan belajar
2. Merancang pembelajarn berbasis project
3. Menyusun kurikulum operasional
STRUKTUR KURIKULUM MERDEKA SEKOLAH DASAR
Struktur Utama :
1. Pembelajaran intrakurikuler
Setiap mata pelajaran mengacu pada capaian pembelajaran
2. Projek penguatan profil pelajar Pancasila
Memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada SKL ( 20% dari
Seluruh JP beban belajar pertahun, fleksible muatan dan waktu serta tidak harus terkait
mapel/tema)
Struktur kurikulum SD/MI dibagi menjadi 3 (tiga) Fase:
1. Fase A untuk kelas I dan kelas II;
2. Fase B untuk kelas III dan kelas IV; dan
3. Fase C untuk kelas V dan kelas VI.

Sumber : Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022


MUATAN KURIKULUM PP NO. 4 TH 2022
PASAL 40

https://drive.google.com/file/d/1QDk2s-
zAHYSrzZoLO9JcJhPbOV3BC0Si/view?usp=sharing
STANDAR ISI/STANDAR KELULUSAN

https://drive.google.com/file/d/1Q0PWEB9RW- https://drive.google.com/file/d/1QaVZD5_CAp4VDOSW3KaE
YXHFvL1sXC_7Dk8P_5nLpy/view?usp=sharing _tG_METaIeum/view?usp=sharing
KURIKULUM MERDEKA
KURIKULUM 2013

https://drive.google.com/file/d/1PdQjfGb0yEabji0_tLWsm
23LjeR-UBRJ/view?usp=sharing

Sumber : Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022


CONTOH KURIKULUM

https://drive.google.com/file/d/1SvRwJyg264zvqjTxzKYAb2uIt12fSwq7/ https://drive.google.com/file/d/1TXEiWmhA1LmGieRTC_trD175iNHPR
view?usp=sharing 7_P/view?usp=sharing
CAPAIAN PEMBELAJARAN

https://drive.google.com/file/d/1PrzE4OGaiTpoEhdSTcRD66dLDRqta6ei/view?usp=sharing
Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
B. Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
1. Asesmen di awal pembelajaran
2. Keleluasaan untuk menentukan kegiatan pembelajaran dan perangkat ajar sesuai dengan
tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan karakteristik peserta didik.
3. Keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk instrumen, dan waktu pelaksanaan
asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.
4. Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah dan/atau membuat
modul ajar merujuk pada modul ajar yang disediakan pemerintah, maka pendidik tersebut
dapat menggunakan modul ajar sebagai dokumen perencanaan pembelajaran, dengan
komponen sekurang-kurangnya terdiri dari tujuan pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran, dan asesmen yang digunakan untuk memantau ketercapaian tujuan
pembelajaran.

https://drive.google.com/file/d/1PdQjfGb0yEabji0_tLWsm23LjeR-UBRJ/view?usp=sharing
PELAPORAN KEMAJUAN BELAJAR
1. Satuan pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar (rapor) peserta didik.
2. Rapor peserta didik PAUD meliputi komponen identitas peserta didik, nama satuan
pendidikan, kelompok usia, semester, tinggi badan dan berat badan, deskripsi
perkembangan capaian pembelajaran, dan refleksi orang tua.
3. Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK atau sederajat meliputi
komponen identitas peserta didik, nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata
pelajaran, nilai, deskripsi, catatan guru, presensi, dan kegiatan ekstrakurikuler.
4. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan mekanisme dan format
pelaporan hasil belajar kepada orang tua/wali.
5. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau sederajat, satuan pendidikan dan
pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan deskripsi dalam menjelaskan makna
nilai yang diperoleh peserta didik.
6. Pelaporan hasil belajar disampaikan sekurang-kurangnya pada setiap akhir semester.

https://drive.google.com/file/d/1PdQjfGb0yEabji0_tLWsm23LjeR-UBRJ/view?usp=sharing Sumber : Kepmendikbudristek No. 56 Tahun 2022


CONTOH RAPOR

Panduan Pembelajaran dan Asesmen


https://drive.google.com/file/d/1VW0mM7weTk6n7JkP8ThY2OT
Dnvz3TEc3/view?usp=sharing

Panduan Pengembangan Project Penguatan Profil Pel.


Pancasila
https://drive.google.com/file/d/1VjKAm-
X8cpEn3fo2ouv3LVg_dfq3oCdk/view?usp=sharing
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN
RISET, DAN TEKNOLOGI

PROJEK PENGUATAN
PROFIL PELAJAR PANCASILA

Mangupura, 24 Maret 2022


YANTI MALIANI

Guru Penggerak Angkatan 1


Instruktur Nasional Guru Pembelajar
Guru Inti Program PKP
 Pembina Olimpiade Matematika Kabupaten
 Guru SD No. 4 Mengwi
VISI PENDIDIKAN INDONESIA Beriman,


bertakwa kepada Berkebinekaan
Tuhan Yang Global
Maha Esa, dan
berakhlak mulia
mewujudkan Indonesia maju yang
berdaulat, mandiri, dan Bergotong
Mandiri
berkepribadian melalui terciptanya PELAJAR Royong

Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, PANCASILA


kreatif, mandiri, beriman, bertakwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, bergotong royong,
dan berkebinekaan global
“ Bernalar
Kritis
Kreatif

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 31


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
TAHAPAN PROJEK
PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

A. Memahami projek penguatan profil pelajar Pancasila


B. Menyiapkan ekosistem satuan pendidikan
C. Mendesain projek
D. Mengelola projek
E. Mendokumentasikan dan melaporkan hasil projek
F. Evaluasi dan tidak lanjut projek

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


A. Memahami Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin


ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap permasalahan di
lingkungan sekitarnya.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila menggunakan pendekatan
pembelajaran berbasis projek (project-based learning), yang berbeda dengan
pembelajaran berbasis projek dalam program intrakurikuler di dalam kelas.
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan kesempatan bagi
peserta didik untuk belajar dalam situasi tidak formal, struktur belajar yang
fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan juga terlibat langsung
dengan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam
Profil Pelajar Pancasila.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
B. Menyiapkan ekosistem satuan pendidikan
Budaya Satuan Pendidikan

Berpikiran terbuka
Senang mempelajari hal baru
Kolaboratif
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
KOLABORASI PEMANGKU KEPENTINGAN
Kepala Satuan Pendidikan

Pendidik

Peserta Didik

Dinas Pendidikan Kabupaten

Pengawas

Komite Satuan Pendidikan

Masyarakat (Orang tua, Mitra)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


C.
Mendesain
Projek

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


MERANCANG
ALOKASI
WAKTU

1. Menentukan satu
hari dalam seminggu
untuk pelaksanaan
projek (misalnya hari
Jumat). Seluruh jam
belajar pada hari itu
digunakan untuk
projek.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


2. Mengalokasikan
1-2 jam pelajaran
di akhir hari khusus
mengerjakan
projek.
3. Mengumpulkan
dan memadatkan
pelaksanaan tema
dalam satu
periode waktu
(misalnya 2
minggu atau 1
bulan)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Identifikasi
Tahapan
Kesiapan
Satuan
Pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Pemilihan Tema Umum
Pemerintah menetapkan tema-tema utama untuk dirumuskan menjadi topik
oleh satuan pendidikan sesuai dengan konteks wilayah serta karakteristik
peserta didik. Tema-tema utama projek penguatan profil pelajar Pancasila
yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan sebagai berikut :

1. Gaya Hidup Berkelanjutan


2. Kearifan lokal
3. Bhineka Tunggal Ika
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya
5. Suara Demokrasi
6. Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI
7. Kewirausahaan

• Dalam 1 (satu) tahun ajaran, projek penguatan profil pelajar Pancasila


dilakukan sekurang-kurangnya 2 (dua) projek dengan 2 (dua) tema berbeda di SD.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Penentuan
Topik
Spesifik

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Merancang
Modul
Projek

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Alur
Assesmen
Projek

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Assesmen
Projek

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


D. Mengelola Projek
A. Mengawali kegiatan projek (pertanyaan pemantik, permasalahan
autentik)
B. Mengoptimalkan pelaksanaan projek (mendorong keterlibatan
peserta didik, menyediakan ruang dan kesempatan untuk
berkembang, membudayakan nilai kerja yang positif)
C. Menutup rangkaian kegiatan projek (merancang perayaan hasil
belayar projek, melakukan refleksi tindak lanjut)
D. Mengoptimalkan keterlibatan mitra

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


E. Mendokumentasikan & Melaporkan
Hasil Projek

A. Mendokumentasikan proses belajar peserta didik : JURNAL


(Pendidik)
B. Mendokumentasikan hasil projek : PORTOFOLIO (Peserta
Didik)
C. Rapor projek

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
F. Evaluasi dan Tindak Lanjut
Contoh alat dan metode evaluasi Contoh tindak lanjut untuk meningkatkan
implementasi projek : dampak projek :

1. Refleksi awal, tengah, dan akhir 1. Menjalin kerjasama dengan pihak


2. Refleksi dan diskusi dua arah mitra di luar satuan pendidikan
3. Refleksi melalui observasi dan 2. Mengajak warga satuan pendidikan
pengalaman untuk meneruskan aksi dan praktik
baik
4. Refleksi menggunakan rubrik 3. Mengintegrasikan berbagai projek
5. Laporan perkembangan peserta yang ada
didik 4. Mengajak warga satuan pendidikan
untuk memikirkan cara
mengoptimalkan dampak dan
manfaat projek
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Panduan Penggunaan
Platform Merdeka Mengajar

Versi: 0.2.0
Biodata
Biodata
Nama : Ni Luh Putu Sari Murthi, S.Pd.
Lahir : Badung, 25 Desember 1989
Alamat : Banjar Pengiasan, Mengwi
Telepon : 082236616671
Tempat Tugas : SD No. 1 Mengwi
Pengalaman :
- Penulis Artikel Sendimat VII P4TK Matematika (2019)
- Finalis ONIP Tingkat Nasional (PPPPTK Matematika, 2020)
- Guru Penggerak Kemdikbudristek
- Asesor Program Sekolah Penggerak Kemdikbudristek
I NYOMAN HARYANTARA, S.Pd.
sari_murthi Ni Luh Putu Sari Murthi
A
Instal dan Masuk
Fungsi dan Manfaat

A
Instal dan Masuk
A.1 Instal Aplikasi Merdeka Mengajar
A.2 Masuk atau Login Merdeka
Mengajar
A.1 Instal Aplikasi Merdeka Mengajar

1. Temukan aplikasi “Merdefia


Mengajar” di Google Play Store
1
2. Klik „Install‟ dan aplikasi
Merdeka Mengajar akan
terpasang di gawai Anda
2
3. Buka aplikasi Merdefia
3 Mengajar pada gawai Anda
A.2 Login atau Masuk Merdeka Mengajar

1. Berikut adalah tampilan laman


beranda aplikasi Merdeka
1 Mengajar

2. 2a. Geser layar ke bawah, lalu


filifi „Masufi‟
2b. Atau Anda dapat filifi
„Masufi‟ melalui menu
2b
„Pengaturan‟

2a
Untuk masuk ke aplikasi Merdeka
Mengajar, pastikan Anda sudah
memiliki Akun Pembelajaran dengan
domain @belajar.id
A.2 Login atau Masuk Merdeka Mengajar

3. Masuk menggunakan Afiun


Pembelajaran (belajar.id)
5
4. 4a. Pilih Akun Pembelajaran
Anda jika sudah pernah
login sebelumnya
4b. Atau filifi „Gunafian afiun
yang lain‟ jika belum pernah
4a login dan masukkan alamat
3
Akun Pembelajaran dan kata
sandi
4b
5. Jika sudah berhasil login, menu
Kelas afian muncul.
KO W
O
BO
R
SI K
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai