Anda di halaman 1dari 44

KURIKULUM MERDEKA

Satuan Pendidikan dapat mengimplementasikan Kurikukulum Merdeka


secara bertahan sesuai kesiapan masing-masing.
 Sejak tahun ajaran 2021/2022 Kurikulum Merdeka telah
diimplementasikan di 2.500 sekolah yang mengikuti Program Sekolah
Penggerak (PSP) dan 901 SMK Pusat Keunggulan sebagai bagian dari
pembelajaran paradigma baru (PPB).
 Kurikulum diterapkan mulai dari TK-B, SD kelas I dan IV, SMP kelas
VII, SMA dan SMK kelas X.
Tiga pilihan yang dapat diputuskan satuan pendidikan dalam mengimplementasikan
Kurikulum Merdeka sesuai dengan kesiapan masing-masing

Pilihan 1 Pilihan 2 Pilihan 3


Madiri Belajar Madiri Berubah Madiri Berbagi
Menerapkan beberapa Menerapkan Kurikulum Menerapkan Kurikulum
bagian dan prinsip Merdeka menggunakan Merdeka dengan
Kurikulum Merdeka, Tanpa perangkat yang sudah mengembangkan sendiri
mengganti kurikulum disediakan. berbagai perangkat ajar
satuan pendidikan yang
sedang diterapkan.
KeKep BSKAP No. Permendikbud
009/H/KR/2022 ristek No. 16
Tahun 2022
Permendikbud
ristek No. 5
Tahun 2022
Permendikbud
Permendikbud
ristek No. 21
ristek No. 7
Tahun 2022
Tahun 2022

Permendikbud
ristek No. 56
Tahun 2022
diperbarui
Kepmendikbudris
tek 262/M/2022
(Terbaru)

KeKep BSKAP No.


033/H/KR/2022
(Terbaru)
Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan pembelajaran dilakukan
berdasarkan kebijakan-kebijakan berikut ini:
Permendikbudristek Permendikbudristek Kepmendikbudristek Keputusan Kepala BSKAP Keputusan Kepala BSKAP
No. 5 Tahun 2022 No. 7 Tahun 2022 No. 262 Tahun 2022 No.033/H/KR/2022 Tahun No.009/H/KR/2022 Tahun
2022 2022
Standar Kompetensi Standar Isi pada Pedoman Penerapan Capaian Pembelajaran pada Dimensi, Elemen dan Sub
Lulusan pada Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini, Kurikulum dalam Pendidikan Anak Usia Dini, Elemen Profil Pelajar
Anak Usia Dini, Jenjang Jenjang Pendidikan Dasar, Rangka Pemulihan Jenjang Pendidikan Dasar, Pancasila Pada
Pendidikan Dasar, dan dan Pendidikan Menengah Pembelajaran. dan Pendidikan Menengah Kurikulum Merdeka
Pendidikan Menengah Pengganti Pada Kurikulum Merdeka
Standar Isi dikembangkan Permendikbudristek
Standar kompetensi lulusan Memuat Capaian Memuat penjelasan dan
melalui perumusan ruang N0. 36 Tahun 2022
merupakan kriteria minimal Pembelajaran untuk tahap-tahap perkembangan
lingkup materi yang sesuai
tentang kesatuan sikap, Memuat 3 opsi kurikulum semua jenjang dan profil pelajar Pancasila
dengan kompetensi lulusan.
keterampilan, dan Ruang lingkup materi yang dapat digunakan di mata pelajaran dalam yang dapat digunakan
pengetahuan yang merupakan bahan kajian satuan pendidikan dalam struktur Kurikulum terutama untuk projek
menunjukkan capaian dalam muatan pembelajaran rangka pemulihan Merdeka. penguatan profil pelajar
kemampuan peserta didik yang dirumuskan pembelajaran beserta Pancasila.
dari hasil pembelajarannya berdasarkan: 1) muatan wajib struktur Kurikulum
pada akhir jenjang sesuai dengan ketentuan
Merdeka, aturan terkait
peraturan perundang-
pendidikan. SKL menjadi pembelajaran dan
undangan; 2) konsep
acuan untuk Kurikulum keilmuan; dan 3) jalur, asesmen, serta beban
2013, Kurikulum darurat, jenjang, dan jenis pendidikan. kerja guru.
dan Kurikulum Merdeka. Standar Isi menjadi acuan
untuk Kurikulum 2013,
Kurikulum darurat, dan
Kurikulum Merdeka.
STRUKTUR KURIKULUM SD
Struktur kurikulum SD/MI dibagi menjadi 3 (tiga) Fase:  Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila
a. Fase A untuk Kelas I dan Kelas II; dilakukan secara fleksibel, baik muatan maupun waktu
b. Fase B untuk Kelas III dan Kelas IV; dan pelaksanaan. Secara muatan, projek harus mengacu pada
c. Fase C untuk Kelas V dan Kelas VI. capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase
peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian
Satuan pendidikan SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan
pembelajaran menggunakan pendekatan mata pelajaran atau waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan
tematik. Proporsi beban belajar di SD/MI terbagi menjadi 2 menjumlah alokasi jam pelajaran projek penguatan
(dua), yaitu: profil pelajar Pancasila dari semua mata pelajaran dan
d. pembelajaran intrakurikuler; dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek
e. projek penguatan profil pelajar Pancasila, dialokasikan tidak harus sama.
sekitar 20% (dua puluh persen) beban belajar per-tahun.
Struktur Kurikulum
Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah

1. Pembelajaran intrakurikuler. Kegiatan  Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat


pembelajaran intrakurikuler untuk setiap dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam
mata pelajaran mengacu pada capaian pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan
pembelajaran. jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing
projek tidak harus sama.
2. Projek penguatan profil pelajar
Pancasila. Kegiatan khusus yang  Alokasi waktu untuk setiap projek penguatan profil
ditujukan untuk memperkuat upaya pelajar Pancasila tidak harus sama. Satu projek dapat
pencapaian profil pelajar Pancasila yang dilakukan dengan durasi waktu yang lebih panjang
mengacu pada Standar Kompetensi daripada projek yang lain.
Lulusan.
KARAKTERISTIK KURIKULUM DI SETIAP JENJANG
PAUD SD SMP SMA SMK SLB
Kegiatan bermain Penguatan kompetensi yang Penyesuaian dengan Program peminatan/ Dunia kerja dapat terlibat Capaian pembelajaran
sebagai pendekatan mendasar dan pemahaman perkembangan teknologi penjurusan tidak diberlakukan dalam pengembangan pendidikan khusus dibuat hanya
belajar yang utama holistik: digital, mata pelajaran pembelajaran untuk yang memiliki hambatan
Informatika menjadi Di kelas 10 pelajar menyiapkan intelektual
Penguatan literasi dini • Untuk memahami mata pelajaran wajib diri untuk menentukan pilihan Struktur lebih sederhana
dan penanaman lingkungan sekitar, mata mata pelajaran di kelas 11. dengan dua kelompok mata Untuk pelajar di SLB yang tidak
karakter dapat melalui pelajaran IPA dan IPS Panduan untuk guru Mata pelajaran yang dipelajari pelajaran, yaitu Umum dan memiliki hambatan intelektual,
kegiatan bermain- digabungkan sebagai mata Informatika disiapkan serupa dengan di SMP Kejuruan. Persentase capaian pembelajarannya sama
belajar berbasis buku pelajaran Ilmu Pengetahuan untuk membantu guru- kelompok kejuruan dengan sekolah reguler yang
bacaan anak Alam dan Sosial (IPAS) guru pemula, sehingga Di kelas 11 dan 12 pelajar meningkat dari 60% ke 70% sederajat, dengan menerapkan
guru mata pelajaran mengikuti mata pelajaran dari prinsip modifikasi kurikulum
Fase Fondasi untuk • Integrasi computational tidak harus berlatar Kelompok Mapel Wajib, dan
meningkatkan thinking dalam mata Penerapan pembelajaran
belakang pendidikan memilih mata pelajaran dari berbasis projek dengan Sama dengan pelajar di sekolah
kesiapan bersekolah pelajaran Bahasa Indonesia, informatika kelompok MIPA, IPS, Bahasa,
Matematika, dan IPAS mengintegrasikan mata reguler, pelajar di SLB juga
Pembelajaran berbasis dan Keterampilan Vokasi sesuai pelajaran terkait. menerapkan pembelajaran
Pembelajaran berbasis minat, bakat, dan aspirasinya
projek untuk • Bahasa Inggris sebagai mata projek untuk penguatan berbasis projek untuk
penguatan profil pelajaran pilihan profil Pelajar Pancasila Pembelajaran berbasis projek Praktek Kerja Lapangan (PKL) menguatkan Pelajar Pancasila
Pelajar Pancasila dilakukan minimal 3 kali untuk penguatan profil Pelajar menjadi mata pelajaran wajib dengan mengusung tema yang
dilakukan melalui Pembelajaran berbasis projek
dalam satu tahun ajaran Pancasila dilakukan minimal 3 minimal 6 bulan (1 semester). sama dengan sekolah reguler,
kegiatan perayaan hari untuk penguatan profil Pelajar
kali dalam satu tahun ajaran, dengan kedalaman materi dan
besar dan perayaan Pancasila dilakukan minimal 2
dan pelajar menulis esai ilmiah Pelajar dapat memilih mata aktivitas sesuai dengan
tradisi local kali dalam satu tahun ajaran
sebagai syarat kelulusan pelajaran di luar program karakteristik dan kebutuhan
keahliannya pelajar di SLB
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas I
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu * Diikuti oleh peserta didik sesuai
Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER
1 JP = 35 menit per tahun dengan agama/ kepercayaan
(minggu) TAHUN
masing-masing.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
** Satuan pendidikan menyediakan
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
minimal 1 (satu) jenis seni (Seni
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
dan/atau Seni Tari). Peserta didik
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 memilih 1 (satu) jenis seni (Seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau
Seni Tari).
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288 *** Maksimal 2 JP per minggu
Matematika 144 (4) 36 180 atau 72 JP per tahun.
PJOK 108 (3) 36 144
**** Total JP tidak termasuk mata
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144
o Seni Musik pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
o Seni Rupa Lokal, dan/atau mata pelajaran
o Seni Teater tambahan yang diselenggarakan
o Seni Tari
oleh satuan pendidikan.
Bahasa Inggris*** 72 (2) - 72
Muatan Lokal*** 72 (2) 72
Total****: 828 (23) 252 1080
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas II
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi Projek
Alokasi pertahun TOTAL JP PER * Diikuti oleh peserta didik sesuai
1 JP = 35 menit per tahun
(minggu) TAHUN dengan agama/kepercayaan
masing-masing.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 ** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 menyediakan minimal 1 (satu) jenis
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta
didik memilih 1 (satu) jenis seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
(Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, atau Seni Tari).
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 252 (7) 72 324
*** Maksimal 2 JP per minggu
Matematika 180 (5) *** 36 216 atau 72 JP per tahun.
PJOK 108 (3) 36 144
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144 **** Total JP tidak termasuk mata
o Seni Musik pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
o Seni Rupa
o Seni Teater Lokal, dan/atau mata pelajaran
o Seni Tari tambahan yang diselenggarakan
oleh satuan pendidikan.
Bahasa Inggris*** 72 (2) - 72
Muatan Lokal*** 72 (2) 72
Total****: 900 (25) 252 1152
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas III-V
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu
Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER
1 JP = 35 menit per tahun * Diikuti oleh peserta didik
(minggu) TAHUN
sesuai dengan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 agama/kepercayaan masing-
masing.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 ** Satuan pendidikan
menyediakan minimal 1 (satu)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
jenis seni (Seni Musik, Seni
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Rupa, Seni Teater, dan/atau
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Seni Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180 (Seni Musik, Seni Rupa, Seni
Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252 Teater, atau Seni Tari).
Matematika 180 (5) 36 216
*** Maksimal 2 JP per
IPAS 180 (5) 36 216 minggu atau 72 JP per tahun.
PJOK 108 (3) 36 144
**** Total JP tidak termasuk
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144
o Seni Musik mata pelajaran Bahasa
o Seni Rupa Inggris, Muatan Lokal,
o Seni Teater dan/atau mata pelajaran
o Seni Tari tambahan yang
Bahasa Inggris*** 72 (2) - 72 diselenggarakan oleh satuan
pendidikan.
Muatan Lokal*** 72 (2) - 72
Total****: 1044 (29) 252 1296
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas III - V
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu K13 Program Sekolah Penggerak
***Jam pelajaran
kelas 3 SD
Per Minggu Alokasi per tahun
(minggu)
Alokasi Projek per tahun Total JP Per Tahun mengalami
peningkatan,
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 4 108 (3) 36 144 mengikuti struktur
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 4 108 (3) 36 144 kelas 4 karena IPAS
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 4
dimulai di kelas 3
108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 4 108 (3) 36 144
***opsional. Satuan
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 4 108 (3) 36 144
Pendidikan dapat
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 4 108 (3) 36 144 mengintegrasikan
muatan lokal dalam
Pendidikan Pancasila 6 144 (4) 36 180
mapel lain atau
Bahasa Indonesia 10 216 (6) 36 252 diajarkan melalui
Matematika 6 180 (5) 36 216 kegiatan projek.
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial - 180 (5) 36 216
Pendidikan Jasmani Olahraga dan kesehatan - 108 (3) 36 144
Pilihan minimal 1: 4
a) Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater, d) Seni 108 (3) 36 144
Tari
Bahasa Inggris*** 2 72 (2)*** 72***
Muatan Lokal*** 2 72 (2)*** 72***
Total*** 1.044(29) 252 1.296
MUATAN LOKAL

 Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah


daerah sesuai dengan karakteristik daerah. Satuan pendidikan dapat menambahkan
muatan tambahan sesuai karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3
(tiga) pilihan sebagai berikut:
1. Mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;
2. Mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila;
dan/atau
3. Mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.
Bagaimana
pengelolaan
pembelajaran bisa
dilakukan di satuan
pendidikan?
PEMBELAJARAN TEMATIK
Contoh desain pembelajaran tematik fase C

● Bahasa Indonesia
Pembelajaran tematik diibaratkan gado-
gado, dimana bermacam bahan dicampur siswa membuat pertanyaan untuk
namun masih dapat dipilah diajukan kepada narasumber Seni Musik
mengenai jenis-jenis sumber daya
alam lokal Siswa mencatat informasi siswa belajar memainkan
● Jadwal disusun berdasarkan mata yang didapat secara terstruktur alat musik dari daerah lokal
pelajaran tetapi kegiatan pembelajaran (belajar membuat tabel atau diagram)
yang menggunakan bahan
dijalankan dengan merujuk pada tema dan berdiskusi untuk membuat cara Sumber daya alam
yang diambil dari alam
yang sudah ditentukan mengkomunikasikan informasi lokal untuk sekitarnya. Siswa juga
tersebut. menjaga berdiskusi mengenai peran
● Pembelajaran tematik disusun dengan kesehatan dalam bermusik dalam kesehatan
cara menyusun TP yang sesuai dengan IPAS keseharian emosi (memberikan
tema ketenangan/menghibur)
siswa bertanya kepada narasumber
● Saat perencanaan pembelajaran guru dan mengenai jenis-jenis sumber daya alam
lokal (sebisa mungkin yang masih mudah Bahasa Inggris
wakil kepala sekolah bidang kurikulum dijumpai oleh siswa) yang dimanfaatkan
melihat CP dan mengidentifikasi tema- untuk kesehatan. Dari informasi yang menulis teks deskripsi
tema yang bisa menjadi fokus didapat, siswa dapat mendiskusikan cara mengenai satu sumber daya
pembelajaran kerja sistem tubuh secara sederhana alam dari daerahnya yg bisa
(sistem pernapasan atau pencernaan dan
dimanfaatkan untuk
mendiskusikan cara-cara untuk menjaga
kesehatan sistem tersebut kesehatan masyarakat.
PEMBELAJARAN INTEGRATIF

 Pembelajaran integratif diibaratkan jus, di mana bermacam bahan dilebur


dan sudah tidak dapat dipilah
 Pembelajaran integratif berfokus membangun pemahaman terhadap satu
ide besar (konsep)
 Saat perencanaan pembelajaran guru dan wakil kepala sekolah bidang
kurikulum melihat TP dan merancang sebuah ide besar (konsep) yang
menjadi tujuan akhir proses pembelajaran
 Jadwal disusun dengan meleburkan beberapa mata pelajaran, sehingga
sudah menjadi satu unit pembelajaran integratif
Contoh Jadwal Pembelajaran Berbasis Mata Pelajaran
Untuk pembelajaran tematik, dapat menggunakan contoh jadwal yang sama namun setiap materi di mata pelajaran konteksnya dikaitkan dengan
tema
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
07.00 - 07.35 Matematika Bahasa Indonesia Matematika IPAS PJOK

07.35 - 08.05 Matematika Bahasa Indonesia Matematika IPAS Bahasa Inggris

08.05 - 08.40 Seni dan Budaya Muatan lokal Matematika Projek penguatan profil Bahasa Inggris
pelajar Pancasila

08.40 - 09.00 istirahat


09.00 - 09.35 Projek penguatan profil PJOK IPAS Projek penguatan profil Seni dan Budaya
pelajar Pancasila pelajar Pancasila

09.35 - 10.10 Projek penguatan profil PJOK IPAS Projek penguatan profil Seni dan Budaya
pelajar Pancasila pelajar Pancasila

10.10 - 10.45 Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila IPAS Bahasa Indonesia Agama dan Budi Pekerti

10.45 - 11.05 istirahat


11.05 - 11.40 Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila Projek penguatan profil Bahasa Indonesia
pelajar Pancasila

11.40 - 12.15 Agama dan Budi Pekerti Bahasa Indonesia Projek penguatan profil Muatan lokal
pelajar Pancasila

12.15 - 12.50 Agama dan Budi Pekerti Bahasa Indonesia


Contoh Desain Unit Integratif Fase B

IPAS

Elemen keterampilan proses:


Ide utama /konsep:
● Merencanakan dan melakukan penyelidikan. Dengan panduan,
Rancangan dan cara penyampaian sebuah pesan
peserta didik membuat rencana dan melakukan langkah-
menentukan efektivitas penyampaiannya
langkah operasional untuk menjawab pertanyaan yang
Asesmen (performance task) : diajukan. Menggunakan alat dan bahan yang sesuai dengan
mengutamakan keselamatan. Peserta didik menggunakan alat
Menyampaikan pesan untuk mempromosikan gaya bantu pengukuran untuk mendapatkan data yang akurat.
hidup sehat. Siswa merancang media dan pesan inti
yang perlu disampaikan dalam serangkaian kegiatan ● Memproses, menganalisis data dan informasi.
kampanye hidup sehat. Mengorganisasikan data dalam bentuk tabel dan grafik
sederhana untuk menyajikan data dan mengidentifikasi pola.
Mata pelajaran yang terintegrasi: Peserta didik membandingkan antara hasil pengamatan
dengan prediksi dan memberikan alasan yang bersifat ilmiah.
IPAS, Bahasa Indonesia, PPKN
PEMBELAJARAN BERBASIS
MATA PELAJARAN
Pembelajaran berbasis mata pelajaran diibaratkan makanan dengan lauk
yang terpisah

Pembelajaran berbasis mata pelajaran bertujuan mencapai Capaian


Pembelajaran di masing-masing mata pelajaran

Saat perencanaan pembelajaran guru dan wakil kepala sekolah bidang


kurikulum melihat TP dan merancang asesmen dan kegiatan untuk setiap
mata pelajaran

Jadwal disusun berdasarkan mata pelajaran tetapi kegiatan pembelajaran


dijalankan dengan merujuk pada tema yang sudah ditentukan
Bahasa Indonesia Pendidikan
Pancasila
Elemen Menyimak: Elemen Membaca & Memirsa: Elemen Berbicara & Mempresentasikan: Peserta didik dapat mengenal identitas
dirinya dan teman-temannya sesuai
Peserta didik mampu memahami Peserta didik mampu memahami
budaya, minat, dan perilakunya; cara
ide pokok (gagasan) suatu pesan pesan dan informasi tentang Peserta didik mampu berbicara dengan
berkomunikasi dengan mereka;
lisan, informasi dari media kehidupan sehari-hari, teks narasi, dan pilihan kata dan sikap tubuh/gestur yang
mengenali karakteristik fisik dan non-
audio, teks aural (teks yang puisi anak dalam bentuk cetak atau santun, menggunakan volume dan intonasi
fisik orang dan benda yang ada di
dibacakan dan/atau didengar), elektronik. Peserta didik mampu yang tepat sesuai konteks; mengajukan dan
lingkungan sekitarnya; serta
dan instruksi lisan yang memahami ide pokok dan ide menanggapi pertanyaan dalam suatu
memahami bahwa kebinekaan dapat
berkaitan dengan tujuan pendukung pada teks informasional percakapan dan diskusi dengan lebih aktif.
memberikan kesempatan untuk
berkomunikasi. Peserta didik dan mampu menjelaskan Peserta didik mampu mengungkapkan
mendapatkan pengalaman dan
mampu memahami dan permasalahan yang dihadapi oleh gagasan dalam suatu percakapan dan
pemahaman yang baru.
memaknai teks narasi yang tokoh cerita pada teks narasi. Peserta diskusi dengan menerapkan tata caranya.
dibacakan atau dari media didik mampu menambah kosakata Peserta didik mampu menceritakan kembali
audio. baru dari teks yang dibaca atau suatu informasi yang dibaca atau didengar
tayangan yang dipirsa sesuai dengan dari teks narasi dengan topik yang beragam.
topik.
CONTOH JADWAL PEMBELAJARAN BERBASIS MATA PELAJARAN
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

07.00 - 07.35 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Muatan lokal Agama dan Budi Pekerti

07.35 - 08.05 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris

08.05 - 08.40 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris

08.40 - 09.00 istirahat

09.00 - 09.35 Matematika Unit integratif Muatan lokal Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila

09.35 - 10.10 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila

10.10 - 10.45 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila

10.45 - 11.05 istirahat

11.05 - 11.40 Projek penguatan profil pelajar PJOK Projek penguatan profil Unit integratif
Pancasila pelajar Pancasila

11.40 - 12.15 Projek penguatan profil pelajar PJOK Projek penguatan profil Unit integratif
Pancasila pelajar Pancasila

12.15 - 12.50 PJOK Unit integratif


PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI

 Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses belajar mengajar


dimana peserta didik dapat mempelajari materi pelajaran sesuai
dengan kemampuan, apa yang disukai, dan kebutuhannya
masingmasing sehingga mereka tidak frustasi dan merasa gagal
dalam pengalaman belajarnya. 

(Breaux dan Magee, 2010; Fox & Hoffman, 2011; Tomlinson, 2017)
PRINSIP-PRINSIP KUNCI PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI

1. Lingkungan Belajar
2. Kurikulum yang berkualitas
3. Asesmen berkelanjutan
4. Pengajaran yang responsive
5. Kepemimpinan dan Rutinitas di kelas
PERANGKAT AJAR

 Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pendidik
dalam upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian Pembelajaran.
 Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan
profil pelajar Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional satuan
pendidikan, video pembelajaran, serta bentuk lainnya. Pendidik dapat
menggunakan beragam perangkat ajar dari berbagai sumber.
 Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar ataupun
sebagai referensi atau inspirasi dalam merancang pembelajaran.
Penyediaan Perangkat Ajar:
buku teks dan bahan ajar pendukung
 Perangkat ajar (buku teks, contoh-contoh alur tujuan pembelajaran,
kurikulum operasional sekolah, serta modul ajar dan projek penguatan
profil Pelajar Pancasila disediakan melalui platform digital bagi guru.
Sekolah dapat melakukan pengadaan buku teks secara mandiri dengan
BOS reguler atas dukungan Pemda dan yayasan
 Buku cetak dapat dibeli menggunakan dana BOS melalui SIPLah atau
cetak mandiri
MODUL AJAR

 Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media
pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan
alur tujuan pembelajaran.
 Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan
memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks, karakteristik,
serta kebutuhan peserta didik.
 Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar yang dapat dijadikan
inspirasi untuk satuan pendidikan. Pendidik yang menggunakan modul ajar
yang disediakan Pemerintah tidak perlu lagi menyusun perencanaan
pembelajaran/RPP/modul ajar.
Contoh Cuplikan Modul Ajar
MA
Profil Pelajar Pancasila: Asesmen Sumatif Aktivitas 1 (Kinerja) untuk Kelas 3
● Bernalar kritis - Menggambar Mengukur panjang dengan satuan baku (mm, cm, dan m) pada objek yang
Matematika
● ditemukan dalam kehidupan sehari-hari
Mandiri denah rumah 12 JP
dengan Aktivitas 2 (Tes)
Tujuan pembelajaran Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan panjang dengan satuan
menyertakan baku (mm, cm, dan m)
● Mengukur panjang dengan ukuran panjang
satuan baku (mm, cm, dan dengan satuan baku Aktivitas 3 (Kinerja)
m) serta mengukur keliling dan luas (dengan Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan keliling segiempat, segitiga,
bidang datar dengan dan segibanyak dengan menambahkan panjang rusuk-rusuk bidang
menghitung jumlah
menambahkan semua
bujur sangkar) pada
rusuknya.
● Mengukur luas dengan
kertas isometrik. Aktivitas 4 (Kinerja)
Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan luas suatu gambar benda
menghitung jumlah bujur dengan menghitung jumlah bujur sangkar berukuran 1 cm2 yang menutup
sangkar berukuran 1 cm2 bidang datar
yang menutup bidang datar
Aktivitas 5 (Sumatif 2 : Proyek)
Menggambar denah rumah dengan menyertakan ukuran panjang dengan
Asesmen Diagnostik:
satuan baku dan luas (dengan menghitung jumlah bujur sangkar) pada
Tes : kertas isometrik.
● Operasi hitung (Penjumlahan,
pengurangan, perkalian,
pembagian)
● Konversi satuan (meter ke Diskusi dan kegiatan berkelompok dibagi berdasarkan kelompok dengan kesiapan yang
Contoh penerapan
centimeter, cm ke milimeter) berbeda, sehingga pembelajaran sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik.
penyesuaian
Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan pemantik adalah pembelajaran
pembelajaran dan
Untuk mengidentifikasi kemampuan yang membangun elemen bernalar kritis dan juga mandiri dengan melibatkan peserta
pengembangan PPP
berhitung dan pemahaman hubungan didik dalam diskusi dan pemilihan bentuk untuk tugas asesmen sumatif.
antar satuan panjang.
Contoh Cuplikan Modul Ajar
MA untuk
Profil Pelajar Pancasila: Asesmen sumatif: Kelas 4
● Bernalar kritis Menunjukkan pemahaman mengenai
● Mandiri pengaruh siklus air dalam presentasi dan IPAS
pameran karya. 35 JP
Tujuan Pembelajaran: Indikator asesmen sumatif:
Peserta didik mengidentifikasi urutan siklus air.
Peserta didik mendeskripsikan pengaruh siklus air dalam kehidupan Memberikan gambaran informasi detail dan
sehari-hari. akurat, relevan, dan berhubungan dengan
topik.
Asesmen Diagnostik:
Menjawab tiga pertanyaan tentang siklus air. Presentasi berisi pesan yang jelas dipahami
audiens.
Tautan MA IPAS Kelas 4

Urutan Kegiatan Siklus Air

Apa yang terjadi apabila tidak Apa sajakah fungsi air bagi Bagaimana proses terjadinya Bagaimana cara memperoleh Apa masalah yang terjadi Bagaimana menunjukan pemahaman
ada air? makhluk hidup di muka bumi? daur air? air bersih? tentang air? tentang pengaruh siklus air?

Aktivitas 1: Diskusi Aktivitas 2: Curah Aktivitas 3: Eksperimen Aktivitas 4: Praktek Aktivitas 5: Riset Aktivitas 6: Pameran dan
fungsi air untuk manusia. pendapat tentang fungsi daur air. penyaringan air bersih. kelompok tentang air Presentasi pemahaman.
Formatif asesmen air. bersih.
Formatif asesmen Formatif asesmen

Contoh penerapan penyesuaian Asesmen sumatif memberikan pilihan dalam membuat produk presentasi, bisa dengan menulis laporan ilmiah, membuat rekaman
pembelajaran dan pengembangan sandiwara radio, rekaman siaran atau poster/ infografis.
PPP Dalam eksperimen daur air, guru memberikan pilihan menantang sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik, dengan tiga kegiatan
eksperimen yang berbeda.
PRINSIP PENGEMBANGAN MODUL AJAR
Pendekatan melalui tahap perkembangan ini memperhitungkan:
 Karakteristik, kompetensi dan minat peserta didik di setiap fase.
 Perbedaan tingkat pemahaman, dan variasi jarak (gap) antar tingkat kompetensi
yang bisa terjadi di setiap fase.
 Melihat dari sudut pandang pelajar, bahwa setiap peserta didik itu unik.
 Bahwa belajar harus berimbang antara intelektual, sosial, dan personal dan semua
hal tersebut adalah penting dan saling berhubungan.
 Tingkat kematangan setiap peserta didik tergantung dari tahap perkembangan yang
dilalui oleh seorang peserta didik, dan merupakan dampak dari pengalaman
sebelumnya.
EMPAT
KRITERIA
MODUL AJAR
1. ESENSIAL
2. MENARIK, BERMAKNA, MENANTANG
3. RELEVAN DAN KONTEKSTUAL
4. BERKESINAMBUNGAN
PRINSIP PENGEMBANGAN MODUL AJAR

ESENSIAL MENARIK, BERMAKNA


MENANTANG
Pemahaman konsep dari setiap mata
pelajaran melalui pengalaman belajar dan Menumbuhkan minat untuk belajar dan
lintas disiplin. melibatkan peserta didik secara aktif dalam
proses belajar.
Berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki sebelumnya,
sehingga tidak terlalu kompleks, namun juga
tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.
PRINSIP PENGEMBANGAN MODUL AJAR

RELEVAN DAN
KONTEKSTUAL BERKESINAMBUNGAN

Berhubungan dengan pengetahuan


dan pengalaman yang dimiliki Keterkaitan alur kegiatan
sebelumnya, dan sesuai dengan pembelajaran sesuai
konteks di waktu dan tempat dengan fase belajar peserta
peserta didik berada. didik.
Terimakas
ih

Anda mungkin juga menyukai