1
LAMPIRAN I
I. Struktur Kurikulum Merdeka
V. Perangkat Ajar
9
Satuan pendidikan dapat menambahkan muatan tambahan sesuai
karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3 (tiga)
pilihan sebagai berikut:
1. mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;
2. mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil
pelajar Pancasila; dan/atau
3. mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.
6
SPEKTRUM KEAHLIAN
1. 10 Bidang Keahlian
2. 50 Program Keahlian
28-29
29
31
31
32-33
33-34
34-35
36
37
JP (jam pelajaran) untuk setiap mata pelajaran dialokasikan untuk 2
kegiatan pembelajaran:
(1) pembelajaran intrakurikuler dan
(2) projek penguatan profil pelajar Pancasila.
38
Penjelasan dari struktur kurikulum merdeka SMK/MAK secara umum.
Penjelasan dari struktur kurikulum merdeka SMK/MAK secara umum.
Penjelasan dari struktur kurikulum merdeka SMK/MAK secara umum.
Penjelasan dari struktur kurikulum merdeka SMK/MAK secara umum.
Penjelasan dari struktur kurikulum merdeka SMK/MAK secara umum.
II. CAPAIAN PEMBELAJARAN
CAPAIAN PEMBELAJARAN
merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik
pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual
dapat menggunakan CP pendidikan khusus. Peserta didik
berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual menggunakan CP
reguler dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.
CP untuk PAUD, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, SDLB, SMPLB,
SMALB, Paket A, Paket B, dan Paket C ditetapkan oleh pemimpin unit
utama yang membidangi kurikulum, asesmen, dan perbukuan.
Keputusan Kepala BSKAP No. 033/H/KR/2022
66
Penyusunan Capaian Pembelajaran (CP) per fase merupakan upaya
penyederhanaan sehingga peserta didik dapat memiliki waktu yang
memadai dalam menguasai kompetensi.
Penyusunan CP per fase ini juga memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat pencapaian (Teaching
at the Right Level), kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajar mereka. Hal
ini karena CP disusun dengan memperhatikan fase-fase perkembangan
anak.
Guru dan satuan pendidikan dapat memperoleh keleluasaan dalam
menyesuaikan pembelajaran sehingga selaras dengan kondisi dan
karakteristik peserta didik.
III. PEMBELAJARAN dan ASESMEN
PRINSIP PEMBELAJARAN
a. dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat
pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar,
serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang
beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan
menyenangkan;
b. dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi
pembelajar sepanjang hayat;
c. proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan
karakter peserta didik secara holistic
Panduan PA hal 4 71
PRINSIP PEMBELAJARAN
d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang
tua dan komunitas sebagai mitra; dan
e. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
PRINSIP ASESMEN
Panduan PA hal 8
PRINSIP ASESMEN
71
Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen
72
RAPOR
Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK atau
sederajat meliputi komponen identitas peserta didik, nama satuan
pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, nilai, deskripsi, catatan
guru, presensi, dan kegiatan ekstrakurikuler.
Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan
mekanisme dan format pelaporan hasil belajar kepada orang
tua/wali.
Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau sederajat,
satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk
menentukan deskripsi dalam menjelaskan makna nilai yang diperoleh
peserta didik.
73
Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau sederajat, satuan
pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan
kelas dengan mempertimbangkan:
a. laporan kemajuan belajar;
b. laporan pencapaian projek penguatan profil pelajar Pancasila;
c. portofolio peserta didik;
d. paspor keterampilan (skill passport) dan rekognisi pembelajaran
lampau peserta didik untuk SMK
e. prestasi akademik dan non-akademik;
f. ekstrakurikuler;
g. penghargaan peserta didik; dan
h. tingkat kehadiran
IV. PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA
74
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang
untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter
sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan
Standar Kompetensi Lulusan.
Pelaksanaan dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan,
kegiatan, dan waktu pelaksanaan
Dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan
kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan
tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.
74
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK atau sederajat, projek
penguatan profil pelajar Pancasila mengambil alokasi waktu 20-30%
(dua puluh sampai dengan tiga puluh persen) dari total jam pelajaran
selama 1 (satu) tahun.
76
Pemilihan tema P5
Kelas X : 3 (tiga) projek 2 (dua) tema pilihan dan
1 (satu) tema Kebekerjaan
Kelas XI : 2 (dua) projek 1 (satu) tema pilihan dan
1 (satu) tema Kebekerjaan
Kelas XII : 1 (satu) projek tema Kebekerjaan
Kelas XIII pada SMK program 4 (empat) tahun tidak mengambil
projek penguatan profil pelajar Pancasila
79
V. PERANGKAT AJAR
PERANGKAT AJAR
Merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pendidik
dalam upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian
Pembelajaran.
79
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
80
MODUL AJAR
80
BUKU TEKS
Buku teks utama (Buku siswa & Buku panduan Guru) dan buku teks
pendamping.
Berdasarkan kebutuhan dan karakteristik mata pelajaran, beberapa mata
pelajaran hanya terdapat buku panduan guru, antara lain Pendidikan
Pancasila pada SD/MI, Seni dan Prakarya, dan PJOK.
Buku teks utama diimplementasikan secara terbatas di satuan pendidikan
pelaksana Kurikulum Merdeka, dalam rangka pemulihan pembelajaran
judul buku yg digunakan ditetapkan Kepala BSKAP an Mendikbudristek
81
VI. KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN
77
Kurikulum operasional yang digunakan di satuan pendidikan untuk
pembelajaran dikembangkan dan dikelola oleh satuan pendidikan dengan
mengacu kepada struktur kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah.
82
Dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran ruang lingkup kelas,
satuan pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau
mengadaptasi contoh modul ajar yang disediakan Pemerintah, dan
cukup melampirkan beberapa contoh Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)/modul ajar.
82
VII. MEKANISME IMPLEMENTASI
KURIKULUM MERDEKA
82
Satuan pendidikan yang memilih Kurikulum Merdeka dapat
mengimplementasikannya melalui 3 (tiga) :
1. Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa
mengganti kurikulum satuan Pendidikan, misalnya menerapkan
projek penguatan profil pelajar Pancasila sebagai ko-kurikuler atau
ekstrakurikuler dengan konsekuensi menambah jam pelajaran
(Mandiri Belajar).
2. Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan perangkat
ajar yang sudah disediakan oleh Pemerintah Pusat; (Mandiri
Berubah)
3. Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan pengembangan berbagai
perangkat ajar oleh satuan pendidikan (Mandiri Berbagi).
82
SKEMA IMPLEMENTASI
JALUR NON
MANDIRI (1400) JALUR MANDIRI (6804)
83
VIII. EVALUASI KURIKULUM PADA SATUAN
PENDIDIKAN PELAKSANA KURIKULUM
MERDEKA
83
Tujuan dan Hasil Evaluasi Kurikulum di Sekolah Pelaksana KM
83
Komponen Kurikulum yg dievaluasi
83
Lampiran II.
PEMENUHAN BEBAN KERJA DAN PENATAAN LINIERITAS
GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM MERDEKA
85
Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok :
1. merencanakan pembelajaran atau pembimbingan;
2. melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan;
3. menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan;
4. membimbing dan melatih peserta didik; dan
5. melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan
kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru.
85
Pemenuhan beban kerja guru melaksanakan pembelajaran atau
pembimbingan dilakukan dalam kegiatan intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.
86
Dalam hal guru tidak dapat memenuhi ketentuan dalam melaksanakan
pembelajaran dan pembimbingan paling sedikit 24 (dua puluh empat)
jam tatap muka per-minggu berdasarkan struktur Kurikulum Merdeka,
guru dapat diberikan:
1. tugas tambahan; dan/atau
2. tugas tambahan lain yang terkait dengan pendidikan di satuan
pendidikan, ditambah tugas sebagai koordinator projek
penguatan profil pelajar Pancasila.
86
Tugas koordinator projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah:
1. Mengembangkan kemampuan, kepemimpinan, dalam mengelola projek
penguatan profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan;
2. Mengelola sistem yang dibutuhkan oleh pendidik sebagai fasilitator
projek penguatan profil pelajar Pancasila dan peserta didik untuk
menyelesaikan projek penguatan profil pelajar Pancasila dengan sukses,
dengan dukungan dan kolaborasi dari koordinator dan pimpinan satuan
pendidikan
3. Memastikan kolaborasi pembelajaran terjadi di antara para pendidik
dari berbagai mata pelajaran; dan
4. Memastikan tujuan dan asesmen pembelajaran yang diberikan sesuai
dengan capaian profil pelajar Pancasila dan kriteria kesuksesan yang
sudah ditetapkan.
85
Bukti :
1. Surat tugas sebagai koordinator projek penguatan profil pelajar
Pancasila dari kepala satuan pendidikan;
2. Program dan jadwal kegiatan koordinator projek penguatan profil
pelajar Pancasila yang ditandatangani oleh kepala satuan pendidikan;
dan
3. Laporan hasil kegiatan koordinator projek penguatan profil pelajar
Pancasila yang ditandatangani oleh kepala pendidikan
82
87
87
Pelaksanaan ketentuan Linieritas
107
Pelaksanaan ketentuan Linieritas
kurikulum.ditpsmk.net/smkpk/kos