Anda di halaman 1dari 83

Peny Iswindarti, S.Kom., M.T.

Widyaiswara Ahli Madya


BBPPMPV BOE Malang
0821 3156 4877
Email : windadimana@gmail.com
Alasan perubahan kurikulum

 Kurikulum yang baik adalah kurikulum yang sesuai dengan zamannya


 Proyeksi Pendidikan 2030 yang dilakukan oleh OECD, kompetensi tidak
hanya fokus pada aspek kognitif, sikap, psikomotorik, tetapi juga ada
value/nilai yang melengkapi kompetensi murid.
 kualitas literasi dan numerasi, kesehatan mental dan sosial
emosional
 Murid menjadi acuan/’core’ dari kurikulum itu sendiri sangatlah jelas.
Dimana ‘kemerdekaan murid dalam belajar” lah sebagai ‘jantung’
desain/pengembangan kurikulumnya.
Mengapa kurikulum perlu diadaptasi?
o Perbedaan lingkungan dan ekosistem sekolah, ditambah pula dengan
perubahan yang terus terjadi di sekitar kita. Hal-hal ini merupakan sebagian
alasan mengapa kurikulum yang kita terima dari pemerintah pusat harus melalui
proses adaptasi terlebih dahulu.
o Bentuk adaptasi kurikulum sesuai dengan kebutuhan murid-murid kita di
sekolah dapat diterjemahkan dalam Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan.
o Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan adalah dokumen hidup, yang dapat
sewaktu-waktu disesuaikan dengan kebutuhan murid setelah proses refleksi
yang dilakukan oleh seluruh pemangku kepentingan
Mengutip pernyataan Ki Hajar Dewantara:

“Memberi ilmu demi kecakapan “Maksud pendidikan itu adalah

hidup anak dalam usaha menuntun segala kekuatan

mempersiapkannya untuk segala kodrat yang ada pada anak-

kepentingan hidup manusia, baik anak, agar mereka dapat

dalam hidup bermasyarakat mencapai keselamatan dan

maupun hidup berbudaya dalam kebahagiaan yang setinggi-

arti seluas-luasnya.” tingginya baik sebagai


manusia, maupun anggota
masyarakat.”
• Kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana
konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu
untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
• Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar
sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar
dan minat peserta didik.
DOKUMEN KURIKULUM PEMERINTAH
Kurikulum 2013 Kurikulum Merdeka
Spektrum Keahlian (Perdirjen • Spektrum Keahlian
Dikdasmen Nomor (Kepmendikbud Nomor 262/M/2022)
06/D.D5/KK/2018) • Daftar Konsentrasi Keahlian
(SK Kepala BSKAP Nomor 024/H/KR/2022)
Struktur Kurikulum (per Struktur Kurikulum (Generik untuk program 3 tahun
Kompetensi Keahlian) dan 4 tahun)
Kompetensi Inti dan Kompetensi Capaian Pembelajaran
Dasar (SK Kepala BSKAP Nomor 033/H/KR/2022)
Pedoman dan panduan
• Panduan Pembelajaran dan Asesmen
• Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila
• Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan (KOSP)
DOKUMEN KURIKULUM OPERASIONAL
SATUAN PENDIDIKAN
Kurikulum 2013 (KTSP) Kurikulum Merdeka (KOSP)
Dokumen 1 • Karakteristik satuan pendidikan
visi, misi, tujuan, struktur dan • Visi dan misi satuan pendidikan
muatan kurikulum, pengaturan • Tujuan program keahlian
beban belajar, dan kalender • Pengorganisasian pembelajaran
pendidikan
Dokumen 2 Alur Tujuan Pembelajaran
Silabus
Dokumen 3 • Perangkat/Modul Ajar
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran • Evaluasi pembelajaran
Peraturan tentang SMK PK
Kepmendikbud No. 17/M/2O21 PROGRAM SMK PK
(19 Februari 2021)
Kepmendikbudristek No. 165/M/2O21 PROGRAM SMK PK
(9 Juli 2021)
Kepmendikbudristek No. 464/M/2O21
(31 Desember 2021)

Kepmendikbudristek No. 56/M/2O22


PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN
PEMBELAJARAN - KURIKULUM MERDEKA

Kepmendikbudristek No. 262/M/2O22


PERUBAHAN Kepmendikbudristek No. 56/M/2O22- KURIKULUM MERDEKA
Kepmendikbudristek
262/M/2022
PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI NOMOR 56/M/2022

DITETAPKAN 22 JUNI 2022


bahwa Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran belum
sepenuhnya mengakomodasi minat, bakat, dan kemampuan
peserta didik, serta penyesuaian beban kerja dan penataan
linieritas guru bersertifikat pendidik sehingga perlu diubah;

1
LAMPIRAN I
I. Struktur Kurikulum Merdeka

II. Capaian Pembelajaran


Kepmendikbudristek

III. Pembelajaran dan Asesmen


262/M/2022

IV. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

V. Perangkat Ajar

VI. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan

VII. Mekanisme Implementasi Kurikulum Merdeka

VIII. Evaluasi Kurikulum pada Satuan Pendidikan Pelaksana


Kurikulum Merdeka
LAMPIRAN II

PEMENUHAN BEBAN KERJA DAN PENATAAN LINIERITAS GURU


BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM MERDEKA
I. STRUKTUR KURIKULUM MERDEKA
Struktur Kurikulum :
1. Pembelajaran Intrakurikuler  mengacu pada Capaian
Pembelajaran
2. Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila  ditujukan untuk
memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang
mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan, yang
dialokasikan sekitar 30% (tiga puluh persen) total JP per
tahun

9
Satuan pendidikan dapat menambahkan muatan tambahan sesuai
karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3 (tiga)
pilihan sebagai berikut:
1. mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;
2. mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil
pelajar Pancasila; dan/atau
3. mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.

6
SPEKTRUM KEAHLIAN
1. 10 Bidang Keahlian
2. 50 Program Keahlian

Setiap program keahlian terdiri atas minimum 1 (satu) konsentrasi


keahlian. ( Keputusan Kepala BSKAP NOMOR 024/H/KR/2022
tentang Konsentrasi Keahlian SMk/Mak Pada Kurikulum Merdeka :
128 Konsentrasi Keahlian )
Konsentrasi keahlian diselenggarakan dalam program 3 (tiga) tahun
atau program 4 (empat) tahun

28-29
29
31
31
32-33
33-34
34-35
36
37
JP (jam pelajaran) untuk setiap mata pelajaran dialokasikan untuk 2
kegiatan pembelajaran:
(1) pembelajaran intrakurikuler dan
(2) projek penguatan profil pelajar Pancasila.

Jika dihitung JP kegiatan belajar rutin di kelas (intrakurikuler) saja,


memang seolah-olah JP-nya berkurang dibandingkan dengan Kurikulum
2013. Namun, selisih jam pelajaran tersebut dialokasikan untuk projek
penguatan profil Pelajar Pancasila.

P5 tetap dihitung sebagai beban mengajar guru.


Penjelasan dari struktur kurikulum merdeka SMK/MAK secara umum.

38
Penjelasan dari struktur kurikulum merdeka SMK/MAK secara umum.
Penjelasan dari struktur kurikulum merdeka SMK/MAK secara umum.
Penjelasan dari struktur kurikulum merdeka SMK/MAK secara umum.
Penjelasan dari struktur kurikulum merdeka SMK/MAK secara umum.
Penjelasan dari struktur kurikulum merdeka SMK/MAK secara umum.
II. CAPAIAN PEMBELAJARAN
CAPAIAN PEMBELAJARAN
merupakan kompetensi pembelajaran yang harus dicapai peserta didik
pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD
Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual
dapat menggunakan CP pendidikan khusus. Peserta didik
berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual menggunakan CP
reguler dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.
CP untuk PAUD, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, SDLB, SMPLB,
SMALB, Paket A, Paket B, dan Paket C ditetapkan oleh pemimpin unit
utama yang membidangi kurikulum, asesmen, dan perbukuan.
 Keputusan Kepala BSKAP No. 033/H/KR/2022

66
 Penyusunan Capaian Pembelajaran (CP) per fase merupakan upaya
penyederhanaan sehingga peserta didik dapat memiliki waktu yang
memadai dalam menguasai kompetensi.
 Penyusunan CP per fase ini juga memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk belajar sesuai dengan tingkat pencapaian (Teaching
at the Right Level), kebutuhan, kecepatan, dan gaya belajar mereka. Hal
ini karena CP disusun dengan memperhatikan fase-fase perkembangan
anak.
 Guru dan satuan pendidikan dapat memperoleh keleluasaan dalam
menyesuaikan pembelajaran sehingga selaras dengan kondisi dan
karakteristik peserta didik.
III. PEMBELAJARAN dan ASESMEN
PRINSIP PEMBELAJARAN
a. dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat
pencapaian peserta didik saat ini, sesuai dengan kebutuhan belajar,
serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan peserta didik yang
beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan
menyenangkan;
b. dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi
pembelajar sepanjang hayat;
c. proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan
karakter peserta didik secara holistic

Panduan PA hal 4 71
PRINSIP PEMBELAJARAN
d. pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai
konteks, lingkungan, dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang
tua dan komunitas sebagai mitra; dan
e. pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan.
PRINSIP ASESMEN

a. merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran,


dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik untuk pendidik,
peserta didik, dan orang tua/wali agar dapat memandu mereka dalam
menentukan strategi pembelajaran selanjutnya;
b. dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar
efektif mencapai tujuan pembelajaran
c. dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan
sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran yang sesuai
selanjutnya;

Panduan PA hal 8
PRINSIP ASESMEN

d. laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana


dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan
kompetensi yang dicapai, serta strategi tindak lanjut; dan
e. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan,
dan orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu
pembelajaran

71
Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen

o Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi


kebutuhan belajar peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang
pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian peserta didik.
o Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk
menentukan jenis, teknik, bentuk instrumen, dan waktu pelaksanaan
asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.
o Untuk SMK/MAK, mitra dunia kerja dapat mendukung pembelajaran,
asesmen, dan uji kompetensi yang selaras dengan prinsip-prinsip asesmen.
o Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada mata
pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK/MAK dilaksanakan
secara kolaboratif oleh satuan pendidikan dan mitra dunia kerja.

72
RAPOR
 Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK atau
sederajat meliputi komponen identitas peserta didik, nama satuan
pendidikan, kelas, semester, mata pelajaran, nilai, deskripsi, catatan
guru, presensi, dan kegiatan ekstrakurikuler.
 Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan
mekanisme dan format pelaporan hasil belajar kepada orang
tua/wali.
 Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau sederajat,
satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk
menentukan deskripsi dalam menjelaskan makna nilai yang diperoleh
peserta didik.
73
Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau sederajat, satuan
pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan kriteria kenaikan
kelas dengan mempertimbangkan:
a. laporan kemajuan belajar;
b. laporan pencapaian projek penguatan profil pelajar Pancasila;
c. portofolio peserta didik;
d. paspor keterampilan (skill passport) dan rekognisi pembelajaran
lampau peserta didik untuk SMK
e. prestasi akademik dan non-akademik;
f. ekstrakurikuler;
g. penghargaan peserta didik; dan
h. tingkat kehadiran
IV. PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

74
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
 Merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang
untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter
sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan
Standar Kompetensi Lulusan.
 Pelaksanaan dilakukan secara fleksibel, dari segi muatan,
kegiatan, dan waktu pelaksanaan
 Dirancang terpisah dari intrakurikuler. Tujuan, muatan, dan
kegiatan pembelajaran projek tidak harus dikaitkan dengan
tujuan dan materi pelajaran intrakurikuler.
74
Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK atau sederajat, projek
penguatan profil pelajar Pancasila mengambil alokasi waktu 20-30%
(dua puluh sampai dengan tiga puluh persen) dari total jam pelajaran
selama 1 (satu) tahun.

Secara pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan


dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata
pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek
tidak harus sama.
TEMA P5
1. Gaya Hidup Berkelanjutan
2. Kearifan Lokal.
3. Bhinneka Tunggal Ika.
4. Bangunlah Jiwa dan Raganya.
5. Suara Demokrasi.
6. Rekayasa dan Teknologi.
7. Kewirausahaan. (Karena jenjang SMK/MAK sudah memiliki mata pelajaran
Projek Kreatif dan Kewirausahaan, maka tema ini tidak menjadi pilihan untuk
jenjang SMK)
8. Kebekerjaan. (Tema ini ditujukan sebagai tema wajib khusus jenjang SMK/MAK)

76
Pemilihan tema P5
 Kelas X : 3 (tiga) projek  2 (dua) tema pilihan dan
1 (satu) tema Kebekerjaan
 Kelas XI : 2 (dua) projek  1 (satu) tema pilihan dan
1 (satu) tema Kebekerjaan
 Kelas XII : 1 (satu) projek  tema Kebekerjaan
 Kelas XIII pada SMK program 4 (empat) tahun tidak mengambil
projek penguatan profil pelajar Pancasila

79
V. PERANGKAT AJAR
PERANGKAT AJAR
Merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh pendidik
dalam upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian
Pembelajaran.

Meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan


profil pelajar Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional
satuan pendidikan, video pembelajaran, serta bentuk lainnya.

Contoh2 bisa diakses di : kurikulum.ditpsmk.net/smkpk/kos

79
Modul Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

 Merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, media


pembelajaran, dan asesmen yang dibutuhkan untuk melaksanakan
suatu projek penguatan profil pelajar Pancasila.

 Satuan pendidikan dan pendidik dapat mengembangkan modul


projek sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik, memodifikasi,
dan/atau menggunakan modul projek yang disediakan Pemerintah
sesuai dengan karakteristik daerah, satuan pendidik, dan peserta
didik

80
MODUL AJAR

 Merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media


pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik
berdasarkan alur tujuan pembelajaran

 Satuan pendidikan dan pendidik dapat mengembangkan modul ajar sesuai


dengan kebutuhan belajar peserta didik, memodifikasi, dan/atau
menggunakan modul ajar yang disediakan Pemerintah sesuai dengan
karakteristik daerah, satuan pendidik, dan peserta didik.

80
BUKU TEKS

 Buku teks utama (Buku siswa & Buku panduan Guru) dan buku teks
pendamping.
 Berdasarkan kebutuhan dan karakteristik mata pelajaran, beberapa mata
pelajaran hanya terdapat buku panduan guru, antara lain Pendidikan
Pancasila pada SD/MI, Seni dan Prakarya, dan PJOK.
 Buku teks utama diimplementasikan secara terbatas di satuan pendidikan
pelaksana Kurikulum Merdeka, dalam rangka pemulihan pembelajaran 
judul buku yg digunakan ditetapkan Kepala BSKAP an Mendikbudristek

81
VI. KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN

77
Kurikulum operasional yang digunakan di satuan pendidikan untuk
pembelajaran dikembangkan dan dikelola oleh satuan pendidikan dengan
mengacu kepada struktur kurikulum yang ditetapkan oleh Pemerintah.

Kurikulum operasional yang dikembangkan menunjukkan kesesuaian


dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan pendidikan, dan
daerah.

Dalam mengembangkan dan mengelola kurikulum operasional, satuan


pendidikan sebaiknya melibatkan komite sekolah dan masyarakat.
82
 Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan
digunakan di satuan pendidikan :
 karakteristik satuan pendidikan,
 visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan,
 pengorganisasian pembelajaran, dan
 perencanaan pembelajaran
 Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan
format dan sistematika penyusunan kurikulum operasional
satuan pendidikan.

82
 Dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran ruang lingkup kelas,
satuan pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau
mengadaptasi contoh modul ajar yang disediakan Pemerintah, dan
cukup melampirkan beberapa contoh Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)/modul ajar.

82
VII. MEKANISME IMPLEMENTASI
KURIKULUM MERDEKA

82
Satuan pendidikan yang memilih Kurikulum Merdeka dapat
mengimplementasikannya melalui 3 (tiga) :
1. Menerapkan beberapa bagian dan prinsip Kurikulum Merdeka, tanpa
mengganti kurikulum satuan Pendidikan, misalnya menerapkan
projek penguatan profil pelajar Pancasila sebagai ko-kurikuler atau
ekstrakurikuler dengan konsekuensi menambah jam pelajaran
(Mandiri Belajar).
2. Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan menggunakan perangkat
ajar yang sudah disediakan oleh Pemerintah Pusat; (Mandiri
Berubah)
3. Menerapkan Kurikulum Merdeka dengan pengembangan berbagai
perangkat ajar oleh satuan pendidikan (Mandiri Berbagi).
82
SKEMA IMPLEMENTASI
JALUR NON
MANDIRI (1400) JALUR MANDIRI (6804)

SMK PK Reguler Mandiri Belajar Mandiri Berubah Mandiri Berbagi

• Kurikulum 2013 • Kurikulum Merdeka • Kurikulum Merdeka


(spektrum keahlian, (spektrum keahlian, (spektrum keahlian,
struktur kurikulum, KI- struktur kurikulum, struktur kurikulum,
SMK PK Lanjutan KD) Capaian Pembelajaran) Capaian Pembelajaran)
• Mulai menerapkan • Menerapkan Kurikulum • Menerapkan Kurikulum
beberapa konsep, Operasional Satuan Operasional Satuan
prinsip, kegiatan, dan Pendidikan Pendidikan
SMK PK dokumen Kurikulum • Menggunakan • Guru mengembangkan
Pemadanan Merdeka (contoh : perangkat ajar yang sendiri perangkat ajar
Dukungan penerapan PjBL, disediakan oleh (berinovasi,
periode PKL, wawasan pemerintah menginspirasi, dan
kejuruan, P5, dll) berbagi)
Satuan pendidikan yang memilih opsi 2 dan 3 ditetapkan sebagai
pelaksana Kurikulum Merdeka oleh Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Kementerian Agama.

Pemerintah melakukan penyesuaian Dapodik pada satuan


pendidikan yang sudah ditetapkan sebagai pelaksana Kurikulum
Merdeka.

83
VIII. EVALUASI KURIKULUM PADA SATUAN
PENDIDIKAN PELAKSANA KURIKULUM
MERDEKA

83
Tujuan dan Hasil Evaluasi Kurikulum di Sekolah Pelaksana KM

Untuk menguji efektivitas, efisiensi, relevansi, dan kelayakan


(feasibility) rancangan dan implementasi kurikulum dan
pembelajaran pada satuan pendidikan pelaksana Kurikulum
Merdeka.
 Hasil evaluasi dijadikan referensi dalam memperbaiki dan
menentukan tindak lanjut pengembangan kurikulum pada
pelaksanaan Kurikulum Merdeka

83
Komponen Kurikulum yg dievaluasi

1. struktur kurikulum; Melibatkan :


2. capaian pembelajaran; 1. Kementerian Agama;
3. pembelajaran dan asesmen; 2. dinas pendidikan;
4. penggunaan perangkat ajar; dan 3. komite satuan pendidikan;
5. kurikulum operasional satuan 4. dewan pendidikan; dan
pendidikan.
5. masyarakat.

83
Lampiran II.
PEMENUHAN BEBAN KERJA DAN PENATAAN LINIERITAS
GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK DALAM IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM MERDEKA

85
Beban kerja guru mencakup kegiatan pokok :
1. merencanakan pembelajaran atau pembimbingan;
2. melaksanakan pembelajaran atau pembimbingan;
3. menilai hasil pembelajaran atau pembimbingan;
4. membimbing dan melatih peserta didik; dan
5. melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada pelaksanaan
kegiatan pokok sesuai dengan beban kerja guru.

85
Pemenuhan beban kerja guru melaksanakan pembelajaran atau
pembimbingan dilakukan dalam kegiatan intrakurikuler,
kokurikuler, dan ekstrakurikuler.

Kepala satuan pendidikan menghitung kebutuhan guru


berdasarkan pemenuhan beban kerja dalam struktur Kurikulum
Merdeka.

86
Dalam hal guru tidak dapat memenuhi ketentuan dalam melaksanakan
pembelajaran dan pembimbingan paling sedikit 24 (dua puluh empat)
jam tatap muka per-minggu berdasarkan struktur Kurikulum Merdeka,
guru dapat diberikan:
1. tugas tambahan; dan/atau
2. tugas tambahan lain yang terkait dengan pendidikan di satuan
pendidikan, ditambah tugas sebagai koordinator projek
penguatan profil pelajar Pancasila.

86
Tugas koordinator projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah:
1. Mengembangkan kemampuan, kepemimpinan, dalam mengelola projek
penguatan profil pelajar Pancasila di satuan pendidikan;
2. Mengelola sistem yang dibutuhkan oleh pendidik sebagai fasilitator
projek penguatan profil pelajar Pancasila dan peserta didik untuk
menyelesaikan projek penguatan profil pelajar Pancasila dengan sukses,
dengan dukungan dan kolaborasi dari koordinator dan pimpinan satuan
pendidikan
3. Memastikan kolaborasi pembelajaran terjadi di antara para pendidik
dari berbagai mata pelajaran; dan
4. Memastikan tujuan dan asesmen pembelajaran yang diberikan sesuai
dengan capaian profil pelajar Pancasila dan kriteria kesuksesan yang
sudah ditetapkan.

85
Bukti :
1. Surat tugas sebagai koordinator projek penguatan profil pelajar
Pancasila dari kepala satuan pendidikan;
2. Program dan jadwal kegiatan koordinator projek penguatan profil
pelajar Pancasila yang ditandatangani oleh kepala satuan pendidikan;
dan
3. Laporan hasil kegiatan koordinator projek penguatan profil pelajar
Pancasila yang ditandatangani oleh kepala pendidikan

82
87
87
Pelaksanaan ketentuan Linieritas

107
Pelaksanaan ketentuan Linieritas
kurikulum.ditpsmk.net/smkpk/kos

Anda mungkin juga menyukai