Anda di halaman 1dari 24

Keputusan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi

Jawa Tengah
Nomor :
Tanggal :
Tentang Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan Elektronik (E-KOSP) pada Sekolah Menengah
Kejuruan di Provinsi Jawa Tengah

PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS) PENYUSUNAN DOKUMEN KOSP


SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PROV JATENG

Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan memuat seluruh rencana proses belajar yang
diselenggarakan di Satuan Pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.
Untuk menjadi lebih bermakna, Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai
dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan Satuan Pendidikan. Satuan Pendidikan memiliki
kebebasan untuk mengembangkan dengan cara lain selama selaras dengan tujuan utama dari
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan.
Untuk menghasilkan dokumen KOSP yang berkualitas maka dalam keseluruhan proses
penyusunan KOSP, Tim Pengembang Kurikulum harus memperhatikan : (1) Prinsip
Pengembangan, (2) Komponen, dan (3) Prosedur Operasional
A. Prinsip Pengembangan
Prinsip pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan:
1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar serta kepentingan peserta didik. Profil
Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan.
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan, dan sesuai dengan karakteristik Satuan Pendidikan,
konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri .
3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan
digunakan di Satuan Pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah
dipahami
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Pengembangan kurikulum Satuan Pendidikan melibatkan komite Satuan Pendidikan dan
berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi berbagai sentra, serta
industri dan DUDIKA, di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau Kantor
Kementerian Agama.
B. Komponen KOSP
1. Karakteristik Satuan Pendidikan dan Program Keahlian
Dari analisis konteks, dirumuskan karakteristik sekolah yang melingkupi Satuan
Pendidikan dan Program Keahliannya, menggambarkan keunikan sekolah dalam hal
peserta didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan.
2. Visi, Misi, dan Tujuan yang menjadi referensi arah pengembangan dan menunjukkan
prioritas Satuan Pendidikan.

Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga Satuan Pendidikan, yang
dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga Satuan Pendidikan.

Misi adalah pernyataan bagaimana Satuan Pendidikan mencapai visi, yang ditetapkan
untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka
panjang, dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga Satuan Pendidikan.

Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu oleh setiap
Satuan Pendidikan atau Program Keahlian dengan mengacu pada karakteristik dan/atau
keunikan setiap Satuan Pendidikan atau Program Keahlian sesuai dengan prinsip yang
sudah ditetapkan
3. Pengorganisasian pembelajaran
Cara Satuan Pendidikan mengatur pembelajaran muatan kurikulum dalam satu rentang
waktu. Pengorganisasian ini termasuk pula mengatur beban belajar dalam struktur
kurikulum, muatan mata pelajaran dan area belajar, pengaturan waktu belajar, serta proses
pembelajaran.

Penyusunan struktur kurikulum merupakan hal penting di dalam mengorganisasikan


pembelajaran. Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik pada Satuan Pendidikan dalam kegiatan pembelajaran dan
merupakan aplikasi dari konsep pengorganisasian konten dan beban belajar.

Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu
pembelajaran Intrakurikuler dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Praktik Kerja
Lapangan (PKL) termasuk ke dalam pembelajaran intrakurikuler sedangkan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler. Selain itu, Satuan
Pendidikan dapat menyusun kegiatan ekstrakurikuler.

Pengorganisasian pembelajaran meliputi:


a. Intrakurikuler,
Pembelajaran berisi muatan mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada
(mulok), penetapan konsentrasi, dan Praktik Kerja Lapangan. Kegiatan pembelajaran
intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran dirancang agar anak dapat mencapai
kemampuan yang tertuang di dalam capaian pembelajaran. Berdasarkan Permendikbud
No.50 tahun 2020, PKL bertujuan menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja
yang profesional, meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai kurikulum dan
kebutuhan kerja serta menyiapkan kemandirian peserta didik untuk bekerja dan/atau
berwirausaha.
b. Kokurikuler Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila,

Kegiatan di luar jam belajar intrakurikuler di bawah bimbingan dan pengawasan Satuan
Pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka
mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Tujuan pembelajaran projek tidak
harus dikaitkan dengan tujuan materi pelajaran intrakurikuler

c. Ekstrakurikuler
Kegiatan kurikuler yang dilakukan di luar jam belajar di bawah bimbingan dan
pengawasan Satuan Pendidikan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi,
bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara
optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional

4. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran meliputi:
a. Ruang lingkup Satuan Pendidikan - penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus.
Dalam ruang lingkup Satuan Pendidikan, perumusan dan penyusunan alur dan tujuan
pembelajaran atau silabus mata pelajaran berfungsi mengarahkan Satuan Pendidikan
dalam merencanakan, mengimplementasi, dan mengevaluasi pembelajaran secara
keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, dan
terukur.
b. Ruang lingkup kelas - penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanan pembelajaran.
Untuk dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran pada ruang lingkup kelas, Satuan
Pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar
yang disediakan Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang
mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian lampiran.

Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada mata pelajaran


Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK dilaksanakan secara kolaboratif oleh Satuan
Pendidikan dan mitra dunia kerja. Satuan Pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan
untuk menentukan kegiatan pembelajaran dan perangkat ajar sesuai dengan tujuan
pembelajaran, konteks satuan pendidikan, dan karakteristik peserta didik. Dalam
merancang pembelajaran, Satuan Pendidikan perlu memperhatikan prinsip-prinsip
pembelajaran dan asesmen yang harus digunakan secara terintegrasi sebagai pertimbangan
utama dalam merancang struktur kurikulum Satuan Pendidikan. Satuan Pendidikan dapat
menggunakan Panduan Pembelajaran dan Asesmen sebagai acuan yang lebih mendetail.
Proses perancangan pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik Satuan Pendidikan,
kebutuhan peserta didik, serta kesiapan Satuan Pendidikan.

5. Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan profesional


Pendampingan dan pengembangan profesional pendidik dalam pembelajaran
merupakan salah satu tindak lanjut dari evaluasi. Evaluasi berdasarkan proses refleksi dan
pemberian umpan balik dilakukan secara terus menerus dalam keseharian belajar mengajar
penting dilakukan oleh pendidik. Pendidik dapat melakukan refleksi mandiri terhadap
kriteria kesuksesan yang telah ditetapkan (tujuan belajar, Capaian Pembelajaran, profil
pelajar Pancasila). Prinsip Evaluasi Pembelajaran dan Evaluasi Kurikulum Operasional
Satuan Pendidikan meliputi evaluasi pembelajaran dan evaluasi kurikulum operasional
Satuan Pendidikan dilakukan secara mandiri dan berkala oleh Satuan Pendidikan
a. Evaluasi pembelajaran secara menyeluruh bertujuan untuk mengukur keberhasilan
pendidik dalam memfasilitasi pembelajaran.
b. Evaluasi Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan bertujuan untuk mengukur
keberhasilan kepala Satuan Pendidikan dan pendidik dalam menjalankan seluruh
program pendidikan yang direncanakan dengan tujuan untuk memahami apakah visi,
misi dan tujuan Satuan Pendidikan telah tercapai. Evaluasi pembelajaran menjadi
salah satu bagian penting dari evaluasi Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan

Kedua proses ini saling berkaitan, tetapi mempunyai sasaran evaluasi yang berbeda.
Sasaran langsung dari evaluasi pembelajaran adalah peserta didik dan pendidik, sedangkan
sasaran utama evaluasi kurikulum operasional Satuan Pendidikan adalah Kepala Satuan
Pendidikan dan pendidik, dimana peserta didik menjadi sasaran tidak langsung. Proses ini
dikelola oleh para Kepala Satuan Pendidikan. Pendampingan dan pengembangan
ditekankan pada prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi pendidik, serta
menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur. Kepala Satuan Pendidikan merancang
dan melakukan proses pendampingan dan pengembangan sesuai kebutuhan sebagai tindak
lanjut dari hasil pengamatan dan evaluasi dengan melibatkan Pengawas. Kepala Satuan
Pendidikan dan Pengawas dapat memainkan peran dalam berbagai contoh pendampingan
dan pengembangan yang bisa dilakukan di Satuan Pendidikan seperti: Coaching: proses
pendampingan untuk mencapai tujuan dengan menggali pemikiran-pemikiran seseorang
terhadap suatu masalah. Mentoring: proses pendampingan dengan berbagi
pengalaman/pengetahuan untuk mengatasi suatu kendala. Pelatihan : proses pendampingan
dengan menguatkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan kinerja, dengan
narasumber internal atau eksternal (menyesuaikan dengan kemampuan Satuan
Pendidikan).
a. Pendampingan
Bentuk Pendampingan pengembangan professional guru oleh sekolah dan dunia kerja
1) Aspek Pedagogis. Pendampingan untuk pegembangan kompetensi pedagogis
guru dilakukan oleh pimpinan Satuan Pendidikan melalui kegiatan akademis dan
klinis.
2) Aspek Vokasional. Pendampingan untuk Pengembangan vokasional guru
dilakukan oleh Dunia kerja. Pendampingan ini dimaksudkan untuk meningkatkan
pemahaman tentang dinamika DUDIKA, standar-standar di DUDIKA, dan
bagaimana menurunkan pemahaman tersebut dalam kegiatan-kegiatan di dalam
kelas.
b. Evaluasi
Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk mengukur keberhasilan guru dalam
memfasilitasi pembelajaran.
1) Evaluasi terhadap program pembelajaran di Satuan Pendidikan
2) Evaluasi terhadap program pembelajaran yang berlangsung di mitra dunia kerja.
Oleh karena itu keterlibatan dunia kerja menjadi penting dalam perencanaan dan
pelaksanaan evaluasi.
c. Pengembangan profesional
1) Program peningkatan profesional guru direncanakan oleh pimpinan Satuan
Pendidikan berdasarkan Rencana Pengembangan Satuan Pendidikan dan
masukan DUDIKA.
2) Program-program yang dapat disertakan dalam rencana ini antara lain: Sertifikasi
guru, Sertifikat kompetensi, Magang Industri, Pelatihan kompetensi pedagogis,
dan professional, Pelatihan upskilling dan reskilling, dll

C. Prosedur Operasional Penyusunan KOSP


1. Unsur-unsur yang telibat
Proses penyusunan KOSP merupakan kegiatan kolaboratif yang melibatkan warga Satuan
Pendidikan. Pelibatan warga Satuan Pendidikan dalam menyusun dokumen KOSP
bertujuan untuk meningkatkan pemahaman warga Satuan Pendidikan terhadap kurikulum
yang akan digunakan oleh Satuan Pendidikan sehingga seluruh warga Satuan Pendidikan
akan merasa memiliki dan bertanggung jawab terhadap kurikulum yang digunakan. Pihak
atau unsur-unsur yang perlu dilibatkan dalam pengembangan KOSP antara lain :
a. Komite Satuan Pendidikan
b. Tim Pengembang Satuan Pendidikan
c. Dunia Usaha, Dunia Industri dan Dunia Kerja
d. Pengawas Satuan Pendidikan.
e. Cabang Dinas Pendidikan.
f. Unsur lain yang relevan
2. Prosedur Penyusunan KOSP
Bagi Satuan Pendidikan yang belum pernah Menyusun Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan

Bagi Satuan Pendidikan yang sudah pernah Menyusun Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan

Penyusunan KOSP dengan memahami secara utuh kerangka dasar kurikulum yang
ditetapkan oleh Pemerintah, antara lain Tujuan Pendidikan Nasional, Profil Pelajar
Pancasila, SNP, Struktur Kurikulum, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, serta Capaian
Pembelajaran dan kompetensi yang dibutuhkan oleh DUDIKA terkait. Bagi yang sudah
memiliki dokumen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, dapat langsung
melakukan peninjauan dan revisi. Seluruh kegiatan tersebut di atas harus dilakukan
secara konsisten dan dibawah supervisi Pengawas Pembina.
D. Sistimatika Dokumen KOSP
Sistematika dokumen KOSP dibuat menjadi 3 yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.
Bagian awal
1. Halaman Judul
2. Halaman Identitas Satuan Pendidikan
3. Halaman Penetapan
4. Halaman Pengesahan
5. Kata Pengantar
6. Halaman Daftar Isi
Bagian Isi
Satuan Pendidikan diberikan otonomi/kewenangan/kemerdekaan sepenuhnya untuk
mengembangkan bagian isi menjadi berapa bab dengan mengacu pada komponen yang harus
ada, yaitu:
1. Karakteristik Satuan Pendidikan dan Program Keahlian
2. Visi, Misi dan Tujuan
3. Pengorganisasian Pembelajaran
4. Rencana Pembelajaran
5. Pendampingan, Evaluasi dan Pengembangan Profesional
Bagian Akhir
Lampiran
1. Contoh Capaian Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar.
2. Contoh Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila penjabaran pilihan tema dan isu
spesifik yang menjadi projek pada tahun ajaran tersebut (deskripsi singkat tentang
projek yang sudah dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan
kebutuhan peserta didik, tidak perlu sampai rincian pembelajarannya).
3. Referensi landasan hukum atau landasan lain yang kontekstual dengan karakteristik
Satuan Pendidikan, dll.
4. SK Tim Pengembang Kurikulum.
5. Berita Acara pelaksanaan Sinkronisasi Kurikulum bersama DUDIKA.
6. Analisis konteks.
7. Dokumen-dokumen Workshop Pengembangan Kurikulum.
8. Dokumen Refleksi dan Tindak Lanjut bagi yang sudah melaksanakan KOSP tahun
ajaran sebelumnya.
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)
PENYUSUNAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PROV JATENG

Untuk menyusun rencana pembelajaran, jabaran kompetensi pada capaian pembelajaran


perlu dipetakan ke dalam tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran. Peta kompetensi
tersebut kemudian digunakan sebagai acuan untuk mengembangkan perangkat ajar.
Alur tujuan pembelajaran disusun untuk membantu peserta didik mencapai Capaian
Pembelajaran (CP) secara bertahap. Alur dibuat dengan mengurutkan tujuan-tujuan pembelajaran
sesuai kebutuhan, meskipun beberapa tujuan pembelajaran harus menggunakan tahapan tertentu.
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan
pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur
tujuan pembelajaran yang diperlukan memenuhi kriteria :
1. Kriteria tujuan pembelajaran, idealnya terdiri dari 2 komponen, yaitu:
a. Kompetensi, yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang
dapat didemonstrasikan oleh peserta didik
b. Konten, yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu
unit pembelajaran
2. Kriteria alur tujuan pembelajaran:
b. Menggambarkan urutan pegembangan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik,
c. ATP dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear
dari awal hingga akhir fase,
d. ATP pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang
menggambarkan tahapan perkembangan antar fase dan jenjang.

Prinsip Alur Tujuan Pemelajaran


1. Esensial, ada penjabaran konsep, ketrampilan dan konten inti yang diperlukan untuk
mencapai capaian pembelajaran
2. Berkesinambungan, tujuan-tujuan dalam alur pembelajaran tersusun secara
berkesinambungan dan urut secara berjenjang dengan arah yang jelas
3. Kontekstual, tahapan tujuan pembelajaran sesuai dengan tahapan perkembangan peserta
didik
4. Sederhana, tujuan pembelajaran disampaikan dengan bahasa/istilah yang mudah dipahami.
A. Prosedur Pengembangan ATP

Komponen ATP
Komponen ATP dikembangkan oleh pendidik dan satuan pendidikan, minimal memuat
B.
elemen, capaian pembelajaran, unit kompetensi dan tujuan pembelajaran.
PENYUSUNAN MODUL AJAR (MA)
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PROV JATENG

Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran,
serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran. Modul
ajar merupakan implementasi dari ATP yang dikembangkan dari CP dengan Profil Pelajar
Pancasila sebagai sasaran. Modul ajar disusun sesuai fase dan perkembangan peserta didik,
mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran dan berbasis
perkembangan jangka panjang.
A. Komponen Modul Ajar
1. Informasi Umum, yang meliputi:
a. Identitas satuan pendidikan
b. Kompetensi awal
c. Profil Pelajar Pancasila
d. Sarana prasarana
e. Target peserta didik
f. Model pembelajaran yang digunakan
2. Komponen Inti, terdiri dari:
a. Tujuan pembelajaran
b. Pemahaman bermakna
c. Pertanyaan pemantik
d. Persiapan pembelajaran
e. Kegiatan pembelajaran
1). Kegiatan Awal
2). Kegiatan Inti
3). Kegiatan Penutup
f. Asesmen
g. Pengayaan dan remidial
h. Refleksi peserta didik dan guru
3. Lampiran
a. Lembar kerja peserta didik
b. Bahan bacaan guru dan peserta didik
c. Glosarium
d. Daftar pustaka

Guru dalam satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan modul ajar sesuai
dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik. Modul ajar dilengkapi dengan
komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunan. Komponen modul ajar dalam panduan
dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran. Komponen modul ajar minimal memuat
identitas, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, asesmen/penilaian, dan lampiran.
PROSEDUR PENETAPAN DAN PENGESAHAN DOKUMEN KOSP

A. Penetapan Dokumen KOSP


Penetapan dokumen KOSP dilakukan oleh kepala sekolah dan komite sekolah dengan
menandatangani dokumen final setelah dokumen tersebut direview dan direvisi berdasarkan
masukan warga satuan pendidikan dan telah diverifikasi dan divalidasi oleh pengawas
pembina dengan nilai minimal baik. Format penetapan dokumen KOSP terlampir.

B. Pengesahan Dokumen KOSP

Pengesahan dokumen KOSP SMK dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang didelegasikan kepada Kepala Bidang Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan.

C. Pengesahan Dokumen KOSP Secara Elektronik


1. Diagram Alur

Kepala Sekolah melakukan Dokumen KOSP, ATP dan MA


Pengawas pembina
verifikasi dokumen KOSP, yang telah diverifikasi beserta
melakukan pembinaan
lampirannya diunggah ke
ATP, dan MA
dan pembimbingan aplikasi kemudian dinilai dan
menggunakan instrumen
pengembangan KOSP di review oleh kepala sekolah
verifikasi.
satuan pendidikan binaan. sesuai dengan hasil temuan.

Sekolah mengunggah Pengawas pembina


Cabang dinas memberikan dokumen-dokumen KOSP melakukan validasi secara
rekomendasi secara sesuai dengan yang elektronik dokumen KOSP
elektronik. tercantum pada aplikasi beserta lampirannya.

Dinas Pendidikan dan


Sekolah mendapat
Rekomendasi dari Kebudayaan Provinsi
notifikasi untuk mengunduh
Cabang Dinas diunggah Jawa Tengah memberikan
dan mencetak lembar
ke dalam aplikasi pengesahan secara
pengesahan
elektronik
2. Deskripsi
a. Pengawas pembina melakukan pembinaan dan pembimbingan pengembangan KOSP
di satuan pendidikan binaan.
b. Kepala Sekolah melakukan verifikasi dokumen KOSP, ATP, dan MA menggunakan
instrumen verifikasi.
c. Dokumen KOSP, ATP dan MA yang telah diverifikasi beserta lampirannya diunggah
ke dalam aplikasi, kemudian dilakukan pengisian nilai dan review sesuai dengan hasil
temuan.
d. Pengawas pembina melakukan validasi secara elektronik dokumen KOSP, ATP, dan
MA beserta lampirannya.
e. Sekolah melakukan upload dokumen KOSP berupa: SK tim pengembang kurikulum,
rekap nilai verifikasi KOSP, rekap nilai verifikasi ATP dan modul ajar, sinkronisasi
kurikulum, pernyataan pengembangan KOSP, penetapan pemberlakukan KOSP dan
berita acara validasi KOSP ke dalam aplikasi.
f. Cabang dinas memberikan rekomendasi secara elektronik.
g. Rekomendasi dari Cabang Dinas diunggah ke dalam aplikasi
h. Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah memberikan pengesahan
secara elektronik.
i. Sekolah mendapat notifikasi untuk mengunduh dan mencetak lembar pengesahan

D. Jadwal Kegiatan
1. Tanggal 02 s.d 31 Mei 2023
a) Pengembangan dokumen kurikulum di sekolah
2. Tanggal 01 s.d 30 Juni 2023
a) Verifikasi dokumen secara manual oleh Kepala Sekolah
b) Unggah dokumen kurikulum KOSP dan bukti proses pengembangan
c) Verifikasi kelengkapan dokumen yang diunggah oleh sekolah secara online divalidasi
oleh Pengawas Pembina
d) Unduh Blanko Surat Pernyataan yang selanjutnya dimintakan tanda tangan Pengawas
Pembina dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan.
3. Tanggal 15 Juni s.d 14 Juli 2023
a) Unggah Surat Pernyataan asli yang telah ditanda tangani Pengawas Pembina dan
Kepala Cabang Dinas Pendidikan
b) Persetujuan Pengawas Pembina secara online
c) Unggah semua dokumen KOSP, sesuai aplikasi
d) Unduh rekomendasi Ka Cabdin, kemudian upload ke aplikasi
e) Sekolah mengunduh lembar pengesahan setelah ada notifikasi dari Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
4. Tanggal 14 Juli 2023
a) Penutupan Sistem online pengesahan dokumen kurikulum secara otomatis
E. Tutorial Penggunaan Aplikasi E-KOSP
Tutorial penggunaan aplikasi mencakup 3 macam tutorial yaitu (1) Tutorial untuk Sekolah,
(2) Tutorial untuk Guru dan (3) Tutorial untuk Pengawas. Adapun penjelasan lengkap
penggunaan aplikasi/ tutorial dalam petunjuk tersendiri.

Hal-hal terkait dengan kelengkapan dokumen dan proses pengesahan KOSP berbasis elektronik
ini dapat diunduh pada laman https://neraca.pdkjateng.go.id/ekosp
PANDUAN AWAL

Sistematika dokumen KOSP dibuat menjadi 3 yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.
Bagian awal
1.Halaman Judul
2.Halaman Identitas satuan pendidikan
3.Halaman Penetapan
4.Halaman Pengesahan
5.Kata Pengantar
6.Halaman Daftar Isi
Bagian Isi
Satuan pendidikan diberikan otonomi/kewenangan/kemerdekaan sepenuhnya untuk
mengembangkan bagian isi menjadi berapa bab dengan mengacu pada komponen yang harus
ada, yaitu:
1. Karakteristik satuan pendidikan dan program keahlian
2. Visi, misi dan tujuan
3. Pengorganisasian pembelajaran
4. Rencana pembelajaran
5. Pendampingan, evaluasi dan pengembangan profesional
Bagian Akhir
Lampiran
1. Capaian pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar
2. Contoh-contoh rencana pembelajaran ruang lingkup kelas: menggambarkan rencana
pembelajaran per tujuan pembelajaran dan/atau per tema (untuk sekolah-sekolah
yang sudah menjalankan pembelajaran secara integrasi)
3. Contoh penguatan Profil Pelajar Pancasila penjabaran pilihan tema dan isu spesifik
yang menjadi projek pada tahun ajaran tersebut (deskripsi singkat tentang projek yang
sudah dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan kebutuhan peserta
didik, tidak perlu sampai rincian pembelajarannya)
4. Referensi landasan hukum atau landasan lain yang kontekstual dengan karakteristik
satuan pendidikan, dll
Lampiran 1

INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN (KOSP)

Nama Sekolah : ……………………………………………………..


Nama Kepala Sekolah : ……………………………………………………..
Alamat Sekolah : ……………………………………………………..

Skor
Tdk. Kurang Sudah
Ada/Tdk. Lengkap/ lengkap/
No Komponen/Indikator Sesuai Kurang Sudah Catatan
Sesuai Sesuai
0 1 2
A BAGIAN AWAL
1 COVER
Memuat Judul, Tahun Pelajaran, Logo
Sekolah, Bidang Keahlian, Program Keahlian,
Alamat Sekolah
2 IDENTITAS SATUAN PENDIDIKAN
Memuat identitas sekolah secara lengkap
meliputi nama sekolah, alamat, NPSN, Bidang
Keahlian, Program Keahlian, Kepala Sekolah,
dll
3 LEMBAR PENETAPAN
Memuat rumusan kalimat penetapan
kurikulum, ditandatangani Kepala Sekolah
dan Komite Sekolah, beserta cap/stempel.
4 PERNYATAAN SINKRONISASI DENGAN
DUNIA KERJA
Lembar pengesahan Memuat rumusan kalimat
pernyataan sinkronisasi/penyelarasan
kurikulum,
ditandatangani dunia kerja mitra, beserta
cap/stempel.
5 KATA PENGANTAR
Memuat ucapan rasa syukur kepada Allah
YME, dan ucapan terima kasih ke semua
pihak yang telah berkontribusi dan
harapan
6 DAFTAR ISI
Memuat daftar isi dari seluruh komponen
yang tersaji dalam dokumen
B BAGIAN ISI / KOMPONEN
1 KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN
Mampu menggambarkan kondisi keunikan
Skor
Tdk. Kurang Sudah
Ada/Tdk. Lengkap/ lengkap/
No Komponen/Indikator Sesuai Kurang Sudah Catatan
Sesuai Sesuai
0 1 2
sekolah dalam hal peserta didik, guru, tenaga
kependidikan, budaya, dan sosial
satuan pendidikan dan program keahliannya
berdasarkan Analisis Konteks/SWOT
2 VISI, MISI, DAN TUJUAN
a. Visi
Menggambarkan masa depan yang ingin
dicapai oleh satuan Pendidikan
Memberikan panduan/arahan serta motivasi
Realistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya
mudah dipahami, relatif singkat, ideal dan
berfokus pada mutu, serta memotivasi setiap
pemangku kepentingan
B. Misi
Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang
hendak dicapai oleh satuan Pendidikan
Dalam bentuk kalimat yang menunjukkan
tindakan, bukan kalimat yang menunjukkan
keadaan sebagaimana pada rumusan visi
Antara indikator visi dengan rumusan misi
ada keterkaitan atau terdapat benang
merahnya secara jelas. Satu indikator visi
dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan
misi.
Menggambarkan upaya bersama yang
berorientasi kepada peserta didik.
c. Tujuan
Serasi dan mendeskripsikan misi dan nilai-
nilai satuan pendidikan.
Fokus pada hasil yang diinginkan pada
peserta didik
Spesifik, terukur, dapat dicapai dalam jangka
waktu tertentu (SMART). Untuk mengetahui
pencapaian tujuan pendidikan, satuan
pendidikan dapat melakukan evaluasi.
3 PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
a. Intrakurikuler
1) Struktur Kurikulum
Memuat Struktur Kurikulum berdasar
Skor
Tdk. Kurang Sudah
Ada/Tdk. Lengkap/ lengkap/
No Komponen/Indikator Sesuai Kurang Sudah Catatan
Sesuai Sesuai
0 1 2
Kepmendikburistek No. 262/M/2022
Model struktur kurikulum sesuai dengan
kondisi dan tujuan masing-masing satuan
Pendidikan
2) Konsentrasi Keahlian
Memilih konsentrasi keahlian berdasar
Keputusan Kepala BSKAP No 24/H/2022
3) Pengaturan Waktu belajar
Menjelaskan pengaturan cara
penghantaran (per mata pelajaran, tematik
integratif, unit inkuiri, dll.)
4) Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Memuat uraian tentang rencana Praktik
Kerja Lapangan yang akan dilaksanan oleh
Satuan Pendidikan
Memuat Pengaturan Model Kegiatan Praktik
Kerja Lapangan

5) Mata Pelajaran Pilihan


Memuat nama mata pelajaran disesuaikan
dengan kondisi satuan pendidikan (SDM dan
letak geografis)
b. Kokurikuler (Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila)
Menjelaskan pengelolaan Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila pada tahun pelajaran yang
dirancang terpisah dari intrakurikuler
Di kelas X merancang minimal 3 (tiga) projek yang
meliputi 1 (satu) tema wajib (kebekerjaan) dan 2
(dua) tema pilihan.
Di kelas XI merancang minimal 2 (dua) projek yang
meliputi 1 (satu) tema wajib (kebekerjaan) dan 1
(satu) tema pilihan.
Di kelas XII merancang minimal 1 (satu) projek
yang meliputi 1 (satu) tema wajib (kebekerjaan)
Melaksanakan secara terpadu berkolaborasi
dengan mitra dunia kerja, atau dengan
komunitas/organisasi serta masyarakat.
Memuat Modul Pembelajaran Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila yang akan
dilaksanakan.
Skor
Tdk. Kurang Sudah
Ada/Tdk. Lengkap/ lengkap/
No Komponen/Indikator Sesuai Kurang Sudah Catatan
Sesuai Sesuai
0 1 2
d. Ekstrakurikuler.
Memuat Pengaturan Pelaksanaan
Ekstrakurikuler di sekolah (memuat uraian
tentang ekstrakurikuler wajib dan pilihan).
Memuat jenis, tujuan, maupun pelaksanaan
ekstra kurikuler.
5 RENCANA PEMBELAJARAN
Rencana pembelajaran meliputi ruang lingkup
satuan pendidikan (penyusunan silabus atau
ATP) dan ruang lingkup kelas (penyusunan
perencanaan pembelajaran/RPPatau MA)
a. Capaian Pembelajaran
Memuat deskripsi CP Mata Pelajaran
Kelompok Umum.
Memuat deskripsi CP Mata Pelajaran
Kelompok Kejuruan.
Memuat deskripsi Mata Pelajaran Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Memuat deskripsi CP Mata Pelajaran Muatan
Lokal.
b. Alur Tujuan Pembelajaran
Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran
yang disusun secara logis menurut urutan
pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu
fase
Disusun secara linear sebagaimana urutan
kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari
hari ke hari. Prinsip penyusunan ATP:
esensial, berkesinambungan, kontekstual,
sederhana.
c. Modul Ajar
Memuat sekurang-kurangnya tujuan
pembelajaran, langkah kegiatan, asesmen
untuk memeriksa apakah tujuan pembelajaran
dicapai siswa, dan lampiran pendukung
d. Peraturan Akademik
Memuat asesmen yang dilakukan,
Memuat pelaksanaan Layanan Konseling (BK),
Memuat kriteria kenaikan kelas/fase
Skor
Tdk. Kurang Sudah
Ada/Tdk. Lengkap/ lengkap/
No Komponen/Indikator Sesuai Kurang Sudah Catatan
Sesuai Sesuai
0 1 2
Memuat kriteria kelulusan, dll.
e. Kalender Akademik
Menjelaskan kegiatan pembelajaran kelas
X, XI dan XII selama 1 tahun pelajaran.
6 Pendampingan, Evaluasi, dan Pengembangan Profesional.
a. Pendampingan
Aspek Pedagogis. Pendampingan untuk
pegembangan kompetensi pedagogis guru
dilakukan oleh pimpinan satuan pendidikan
melalui kegiatan supervisi akademis dan
supervisi klinis.
Aspek Vokasional. Pendampingan untuk
Pengembangan vokasional guru dilakukan
oleh Dunia kerja.
b. Evaluasi
Evaluasi terhadap program
pembelajaran di satuan pendidikan.
Evaluasi terhadap program pembelajaran
yang berlangsung di mitra dunia kerja.
c. Pengembangan Profesional
Program peningkatan profesional
guru direncanakan oleh pimpinan
satuan pendidikan berdasarkan
Rencana Pengembangan satuan
pendidikan dan masukan dunia
kerja.
Program-program yang dapat disertakan
dalam rencana ini antara lain: Sertifikasi guru,
Sertifikat kompetensi, Magang industri,
Pelatihan kompetensi pedagogis, dan
professional, Pelatihan upskilling dan
reskilling, dll.
C BAGIAN AKHIR / LAMPIRAN
1 Capaian Pembelajaran
2 Contoh Pengaturan Waktu belajar yang
menggambarkan rencana pembelajaran per
mata pelajaran, tematik integratif, unit
Skor
Tdk. Kurang Sudah
Ada/Tdk. Lengkap/ lengkap/
No Komponen/Indikator Sesuai Kurang Sudah Catatan
Sesuai Sesuai
0 1 2
inkuiri, dll.) yang akan mempengaruhi sekolah
dalam mengelola waktu (penjadwalan)
3 Contoh Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
penjabaran pilihan tema dan isu spesifik yang
menjadi projek pada tahun ajaran tersebut.
(deskripsi singkat tentang projek yang sudah
dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan
sekolah dan kebutuhan peserta didik, tidak
perlu
sampai rincian pembelajarannya).
4 Referensi landasan hukum atau landasan lain
yang kontekstual dengan karakteristik
satuan
pendidikan, dll.
JUMLAH SKOR
NILAI PREDIKAT:

Keterangan :
1. Nilai = (skor perolehan:skor maksimal)x100
2. Predikat :
Nilai 91 -100 = Amat Baik
Nilai 81 -90 = Baik
Nilai 71 -80 = Cukup
Nilai ≤ 70 = Kurang
Dokumen KOSP dapat ditetapkan/disahkan apabila mendapat nilai minimal Baik

KESIMPULAN/CATATAN/SARAN:

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

............................................................................................................................................................

………………, …. Juni 2023


Verifikator

NIP.
Lampiran 2

INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) SMK

Nama Sekolah :
Nama Guru :
Mata Pelajaran :
Fase :
Kelas :
Program Keahlian :
Konsentrasi Keahlian :
Tahun Ajaran :

Skor
Kurang Sudah
Tidak
Lengkap/ lengkap/
No Komponen/Indikator Ada Catatan
Kurang Sudah
Sesuai Sesuai
0 1 2
A BAGIAN AWAL
1 IDENTITAS
Memuat identitas meliputi nama sekolah,
nama guru, nama mata pelajaran, fase ,
kelas, program keahlian, konsentrasi
keahlian, tahun ajaran
2 Memuat rumusan elemen
kompetensi, capaian pembelajaran
elemen kompetensi di akhir fase.
B BAGIAN ISI / KOMPONEN
1 TUJUAN PEMBELAJARAN
Memuat kompetensi, yaitu kemampuan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan yang dapat didemonstrasikan
oleh peserta didik.
Memuat konten, yaitu ilmu pengetahuan inti
atau konsep utama yang perlu dipahami di
akhir satu unit pembelajaran.
2 RUANG LINGKUP MATERI
Memuat unit kompetensi/ruang lingkup
materi yang dapat dituliskan secara deskriptif
atau berupa kode.
3 ALOKASI WAKTU SETIAP TUJUAN
PEMBELAJARAN
Alokasi waktu setiap tujuan pembelajaran
sesuai dengan analisis/pemetaan Capaian
Pembelajaran.
4 ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Skor
Kurang Sudah
Tidak
Lengkap/ lengkap/
No Komponen/Indikator Ada Catatan
Kurang Sudah
Sesuai Sesuai
0 1 2
Menggambarkan urutan pegembangan
kompetensi yang harus dikuasai peserta didik,
tersusun secara berkesinambungan dan urut
secara berjenjang dengan arah yang jelas.
( dilihat hasil diagram ATP )
5 TOTAL ALOKASI WAKTU
Memuat total jumlah waktu sesuai
6 ATP dalam satu fase menggambarkan
cakupan dan tahapan pembelajaran yang
linear dari awal hingga akhir fase.
7 MODUL AJAR YANG DIRENCANAKAN
Memuat kode Modul Ajar yang
direncanakan
JUMLAH SKOR 14
NILAI PREDIKAT:
Keterangan :
1. Nilai = (skor perolehan:skor maksimal)x100
2. Predikat :
Nilai 91 -100 = Amat Baik
Nilai 81 -90 = Baik
Nilai 71 -80 = Cukup
Nilai ≤ 70 = Kurang
Dokumen ATP dapat ditetapkan/disahkan apabila mendapat nilai minimal Baik

KESIMPULAN/CATATAN/SARAN:

............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................

………………, …. Juni 2023

Verifikator

NIP.
Lampiran 3

INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI
MODUL AJAR (MA) SMK

Nama Sekolah : ……………………………………………………..


Nama Guru : ……………………………………………………..
Mata Pelajaran : ……………………………………………………..
Fase/Program Keahlian : ……………………………………………………..
Tahun Ajaran : ……………………………………………………..

Skor
Tdk. Kurang Sudah
No Komponen/Indikator Ada/Tdk. Lengkap/ lengkap/ Catatan
Sesuai Kurang Sudah
Sesuai Sesuai
0 1 2
A INFORMASI UMUM
1 Memuat identitas satuan Pendidikan meliputi
nama sekolah, nama guru, nama mata
pelajaran, kelas/program keahlian, alokasi
Waktu, kompetensi awal, Profil Pelajar
Pancasila, Sarana dan prasarana, Target
peserta didik, Model pembelajaran yang
digunakan.
B KOMPONEN INTI
1 TUJUAN PEMBELAJARAN
Memuat tujuan pembelajaran sesuai dengan
alur tujuan pembelajaran (ATP).
2 KEGIATAN PEMBELAJARAN
Memuat kegiatan awal, meliputi: 1.
Pemahaman bermakna, 2. Pertanyaan
pemantik,3. Memuat kegiatan inti, yang
menggunakan: 1. Alur pembelajaran
MERDEKA atau langkah-langkah model
pembelajaran yang menunjukkan siswa
aktif, metode, media, sumber belajar yang
kontekstual sesuai kebutuhan siswa,
rancangan asesmen formatif
Memuat kegiatan akhir/penutup, yang
meliputi kegiatan refleksi, umpan balik dan
rancangan asesmen sumatif
3 ASESMEN
Memuat jenis asesmen yang dilaksanakan
meliputi asesmen diagnostiK, asesmen
formatif, dan asesmen sumatif.
Menerapkan prinsip asesmen, jenis dan
Teknik penilaian yang sesuai dan relevan
dengan tujuan pembelajaran yang
ditetapkan.
Skor
Tdk. Kurang Sudah
No Komponen/Indikator Ada/Tdk. Lengkap/ lengkap/ Catatan
Sesuai Kurang Sudah
Sesuai Sesuai
0 1 2
Menggunakan perangkat asesmen yang
sesuai dengan jenis dan teknik asesmen yang
dilakukan (ada rubrik asesmen)
C LAMPIRAN
1 Lembar kerja peserta didik
2 Bahan bacaan guru dan peserta didik
3 Glosarium
4 Daftar pustaka
JUMLAH SKOR
NILAI PREDIKAT:

Keterangan :
1. Nilai = (skor perolehan:skor maksimal)x100
2. Predikat :
Nilai 91 -100 = Amat Baik
Nilai 81 -90 = Baik
Nilai 71 -80 = Cukup
Nilai ≤ 70 = Kurang
Dokumen KOSP dapat ditetapkan/disahkan apabila mendapat nilai minimal Baik

………………, …. Juni 2023

Verifikator

NIP.

Anda mungkin juga menyukai