Jawa Tengah
Nomor :
Tanggal :
Tentang Panduan Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan Elektronik (E-KOSP) pada Sekolah Menengah
Kejuruan di Provinsi Jawa Tengah
Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan memuat seluruh rencana proses belajar yang
diselenggarakan di Satuan Pendidikan, sebagai pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran.
Untuk menjadi lebih bermakna, Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan dikembangkan sesuai
dengan konteks dan kebutuhan peserta didik dan Satuan Pendidikan. Satuan Pendidikan memiliki
kebebasan untuk mengembangkan dengan cara lain selama selaras dengan tujuan utama dari
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan.
Untuk menghasilkan dokumen KOSP yang berkualitas maka dalam keseluruhan proses
penyusunan KOSP, Tim Pengembang Kurikulum harus memperhatikan : (1) Prinsip
Pengembangan, (2) Komponen, dan (3) Prosedur Operasional
A. Prinsip Pengembangan
Prinsip pengembangan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan:
1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar serta kepentingan peserta didik. Profil
Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan pada semua tahapan dalam penyusunan
Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan.
2. Kontekstual, menunjukkan kekhasan, dan sesuai dengan karakteristik Satuan Pendidikan,
konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri .
3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan
digunakan di Satuan Pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah
dipahami
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan.
Pengembangan kurikulum Satuan Pendidikan melibatkan komite Satuan Pendidikan dan
berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua, organisasi berbagai sentra, serta
industri dan DUDIKA, di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau Kantor
Kementerian Agama.
B. Komponen KOSP
1. Karakteristik Satuan Pendidikan dan Program Keahlian
Dari analisis konteks, dirumuskan karakteristik sekolah yang melingkupi Satuan
Pendidikan dan Program Keahliannya, menggambarkan keunikan sekolah dalam hal
peserta didik, sosial, budaya, guru, dan tenaga kependidikan.
2. Visi, Misi, dan Tujuan yang menjadi referensi arah pengembangan dan menunjukkan
prioritas Satuan Pendidikan.
Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga Satuan Pendidikan, yang
dirumuskan berdasarkan masukan dari seluruh warga Satuan Pendidikan.
Misi adalah pernyataan bagaimana Satuan Pendidikan mencapai visi, yang ditetapkan
untuk menjadi rujukan bagi penyusunan program jangka pendek, menengah, dan jangka
panjang, dengan berdasarkan masukan dari seluruh warga Satuan Pendidikan.
Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu oleh setiap
Satuan Pendidikan atau Program Keahlian dengan mengacu pada karakteristik dan/atau
keunikan setiap Satuan Pendidikan atau Program Keahlian sesuai dengan prinsip yang
sudah ditetapkan
3. Pengorganisasian pembelajaran
Cara Satuan Pendidikan mengatur pembelajaran muatan kurikulum dalam satu rentang
waktu. Pengorganisasian ini termasuk pula mengatur beban belajar dalam struktur
kurikulum, muatan mata pelajaran dan area belajar, pengaturan waktu belajar, serta proses
pembelajaran.
Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu
pembelajaran Intrakurikuler dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila. Praktik Kerja
Lapangan (PKL) termasuk ke dalam pembelajaran intrakurikuler sedangkan Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler. Selain itu, Satuan
Pendidikan dapat menyusun kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan di luar jam belajar intrakurikuler di bawah bimbingan dan pengawasan Satuan
Pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan,
kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka
mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Tujuan pembelajaran projek tidak
harus dikaitkan dengan tujuan materi pelajaran intrakurikuler
c. Ekstrakurikuler
Kegiatan kurikuler yang dilakukan di luar jam belajar di bawah bimbingan dan
pengawasan Satuan Pendidikan. Kegiatan ini bertujuan untuk mengembangkan potensi,
bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara
optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional
4. Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran meliputi:
a. Ruang lingkup Satuan Pendidikan - penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus.
Dalam ruang lingkup Satuan Pendidikan, perumusan dan penyusunan alur dan tujuan
pembelajaran atau silabus mata pelajaran berfungsi mengarahkan Satuan Pendidikan
dalam merencanakan, mengimplementasi, dan mengevaluasi pembelajaran secara
keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, dan
terukur.
b. Ruang lingkup kelas - penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanan pembelajaran.
Untuk dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran pada ruang lingkup kelas, Satuan
Pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar
yang disediakan Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang
mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian lampiran.
Kedua proses ini saling berkaitan, tetapi mempunyai sasaran evaluasi yang berbeda.
Sasaran langsung dari evaluasi pembelajaran adalah peserta didik dan pendidik, sedangkan
sasaran utama evaluasi kurikulum operasional Satuan Pendidikan adalah Kepala Satuan
Pendidikan dan pendidik, dimana peserta didik menjadi sasaran tidak langsung. Proses ini
dikelola oleh para Kepala Satuan Pendidikan. Pendampingan dan pengembangan
ditekankan pada prinsip reflektif dan pengembangan diri bagi pendidik, serta
menggunakan alat penilaian yang jelas dan terukur. Kepala Satuan Pendidikan merancang
dan melakukan proses pendampingan dan pengembangan sesuai kebutuhan sebagai tindak
lanjut dari hasil pengamatan dan evaluasi dengan melibatkan Pengawas. Kepala Satuan
Pendidikan dan Pengawas dapat memainkan peran dalam berbagai contoh pendampingan
dan pengembangan yang bisa dilakukan di Satuan Pendidikan seperti: Coaching: proses
pendampingan untuk mencapai tujuan dengan menggali pemikiran-pemikiran seseorang
terhadap suatu masalah. Mentoring: proses pendampingan dengan berbagi
pengalaman/pengetahuan untuk mengatasi suatu kendala. Pelatihan : proses pendampingan
dengan menguatkan pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan kinerja, dengan
narasumber internal atau eksternal (menyesuaikan dengan kemampuan Satuan
Pendidikan).
a. Pendampingan
Bentuk Pendampingan pengembangan professional guru oleh sekolah dan dunia kerja
1) Aspek Pedagogis. Pendampingan untuk pegembangan kompetensi pedagogis
guru dilakukan oleh pimpinan Satuan Pendidikan melalui kegiatan akademis dan
klinis.
2) Aspek Vokasional. Pendampingan untuk Pengembangan vokasional guru
dilakukan oleh Dunia kerja. Pendampingan ini dimaksudkan untuk meningkatkan
pemahaman tentang dinamika DUDIKA, standar-standar di DUDIKA, dan
bagaimana menurunkan pemahaman tersebut dalam kegiatan-kegiatan di dalam
kelas.
b. Evaluasi
Evaluasi pembelajaran bertujuan untuk mengukur keberhasilan guru dalam
memfasilitasi pembelajaran.
1) Evaluasi terhadap program pembelajaran di Satuan Pendidikan
2) Evaluasi terhadap program pembelajaran yang berlangsung di mitra dunia kerja.
Oleh karena itu keterlibatan dunia kerja menjadi penting dalam perencanaan dan
pelaksanaan evaluasi.
c. Pengembangan profesional
1) Program peningkatan profesional guru direncanakan oleh pimpinan Satuan
Pendidikan berdasarkan Rencana Pengembangan Satuan Pendidikan dan
masukan DUDIKA.
2) Program-program yang dapat disertakan dalam rencana ini antara lain: Sertifikasi
guru, Sertifikat kompetensi, Magang Industri, Pelatihan kompetensi pedagogis,
dan professional, Pelatihan upskilling dan reskilling, dll
Bagi Satuan Pendidikan yang sudah pernah Menyusun Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan
Penyusunan KOSP dengan memahami secara utuh kerangka dasar kurikulum yang
ditetapkan oleh Pemerintah, antara lain Tujuan Pendidikan Nasional, Profil Pelajar
Pancasila, SNP, Struktur Kurikulum, Prinsip Pembelajaran dan Asesmen, serta Capaian
Pembelajaran dan kompetensi yang dibutuhkan oleh DUDIKA terkait. Bagi yang sudah
memiliki dokumen Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan, dapat langsung
melakukan peninjauan dan revisi. Seluruh kegiatan tersebut di atas harus dilakukan
secara konsisten dan dibawah supervisi Pengawas Pembina.
D. Sistimatika Dokumen KOSP
Sistematika dokumen KOSP dibuat menjadi 3 yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.
Bagian awal
1. Halaman Judul
2. Halaman Identitas Satuan Pendidikan
3. Halaman Penetapan
4. Halaman Pengesahan
5. Kata Pengantar
6. Halaman Daftar Isi
Bagian Isi
Satuan Pendidikan diberikan otonomi/kewenangan/kemerdekaan sepenuhnya untuk
mengembangkan bagian isi menjadi berapa bab dengan mengacu pada komponen yang harus
ada, yaitu:
1. Karakteristik Satuan Pendidikan dan Program Keahlian
2. Visi, Misi dan Tujuan
3. Pengorganisasian Pembelajaran
4. Rencana Pembelajaran
5. Pendampingan, Evaluasi dan Pengembangan Profesional
Bagian Akhir
Lampiran
1. Contoh Capaian Pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar.
2. Contoh Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila penjabaran pilihan tema dan isu
spesifik yang menjadi projek pada tahun ajaran tersebut (deskripsi singkat tentang
projek yang sudah dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan
kebutuhan peserta didik, tidak perlu sampai rincian pembelajarannya).
3. Referensi landasan hukum atau landasan lain yang kontekstual dengan karakteristik
Satuan Pendidikan, dll.
4. SK Tim Pengembang Kurikulum.
5. Berita Acara pelaksanaan Sinkronisasi Kurikulum bersama DUDIKA.
6. Analisis konteks.
7. Dokumen-dokumen Workshop Pengembangan Kurikulum.
8. Dokumen Refleksi dan Tindak Lanjut bagi yang sudah melaksanakan KOSP tahun
ajaran sebelumnya.
PROSEDUR OPERASIONAL STANDAR (POS)
PENYUSUNAN ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PROV JATENG
Komponen ATP
Komponen ATP dikembangkan oleh pendidik dan satuan pendidikan, minimal memuat
B.
elemen, capaian pembelajaran, unit kompetensi dan tujuan pembelajaran.
PENYUSUNAN MODUL AJAR (MA)
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) PROV JATENG
Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan media pembelajaran,
serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit/topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran. Modul
ajar merupakan implementasi dari ATP yang dikembangkan dari CP dengan Profil Pelajar
Pancasila sebagai sasaran. Modul ajar disusun sesuai fase dan perkembangan peserta didik,
mempertimbangkan apa yang akan dipelajari dengan tujuan pembelajaran dan berbasis
perkembangan jangka panjang.
A. Komponen Modul Ajar
1. Informasi Umum, yang meliputi:
a. Identitas satuan pendidikan
b. Kompetensi awal
c. Profil Pelajar Pancasila
d. Sarana prasarana
e. Target peserta didik
f. Model pembelajaran yang digunakan
2. Komponen Inti, terdiri dari:
a. Tujuan pembelajaran
b. Pemahaman bermakna
c. Pertanyaan pemantik
d. Persiapan pembelajaran
e. Kegiatan pembelajaran
1). Kegiatan Awal
2). Kegiatan Inti
3). Kegiatan Penutup
f. Asesmen
g. Pengayaan dan remidial
h. Refleksi peserta didik dan guru
3. Lampiran
a. Lembar kerja peserta didik
b. Bahan bacaan guru dan peserta didik
c. Glosarium
d. Daftar pustaka
Guru dalam satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan modul ajar sesuai
dengan konteks lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik. Modul ajar dilengkapi dengan
komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunan. Komponen modul ajar dalam panduan
dibutuhkan untuk kelengkapan persiapan pembelajaran. Komponen modul ajar minimal memuat
identitas, tujuan pembelajaran, kegiatan pembelajaran, asesmen/penilaian, dan lampiran.
PROSEDUR PENETAPAN DAN PENGESAHAN DOKUMEN KOSP
Pengesahan dokumen KOSP SMK dilakukan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan
Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah yang didelegasikan kepada Kepala Bidang Pembinaan
Sekolah Menengah Kejuruan.
D. Jadwal Kegiatan
1. Tanggal 02 s.d 31 Mei 2023
a) Pengembangan dokumen kurikulum di sekolah
2. Tanggal 01 s.d 30 Juni 2023
a) Verifikasi dokumen secara manual oleh Kepala Sekolah
b) Unggah dokumen kurikulum KOSP dan bukti proses pengembangan
c) Verifikasi kelengkapan dokumen yang diunggah oleh sekolah secara online divalidasi
oleh Pengawas Pembina
d) Unduh Blanko Surat Pernyataan yang selanjutnya dimintakan tanda tangan Pengawas
Pembina dan Kepala Cabang Dinas Pendidikan.
3. Tanggal 15 Juni s.d 14 Juli 2023
a) Unggah Surat Pernyataan asli yang telah ditanda tangani Pengawas Pembina dan
Kepala Cabang Dinas Pendidikan
b) Persetujuan Pengawas Pembina secara online
c) Unggah semua dokumen KOSP, sesuai aplikasi
d) Unduh rekomendasi Ka Cabdin, kemudian upload ke aplikasi
e) Sekolah mengunduh lembar pengesahan setelah ada notifikasi dari Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah.
4. Tanggal 14 Juli 2023
a) Penutupan Sistem online pengesahan dokumen kurikulum secara otomatis
E. Tutorial Penggunaan Aplikasi E-KOSP
Tutorial penggunaan aplikasi mencakup 3 macam tutorial yaitu (1) Tutorial untuk Sekolah,
(2) Tutorial untuk Guru dan (3) Tutorial untuk Pengawas. Adapun penjelasan lengkap
penggunaan aplikasi/ tutorial dalam petunjuk tersendiri.
Hal-hal terkait dengan kelengkapan dokumen dan proses pengesahan KOSP berbasis elektronik
ini dapat diunduh pada laman https://neraca.pdkjateng.go.id/ekosp
PANDUAN AWAL
Sistematika dokumen KOSP dibuat menjadi 3 yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian akhir.
Bagian awal
1.Halaman Judul
2.Halaman Identitas satuan pendidikan
3.Halaman Penetapan
4.Halaman Pengesahan
5.Kata Pengantar
6.Halaman Daftar Isi
Bagian Isi
Satuan pendidikan diberikan otonomi/kewenangan/kemerdekaan sepenuhnya untuk
mengembangkan bagian isi menjadi berapa bab dengan mengacu pada komponen yang harus
ada, yaitu:
1. Karakteristik satuan pendidikan dan program keahlian
2. Visi, misi dan tujuan
3. Pengorganisasian pembelajaran
4. Rencana pembelajaran
5. Pendampingan, evaluasi dan pengembangan profesional
Bagian Akhir
Lampiran
1. Capaian pembelajaran, Alur Tujuan Pembelajaran dan Modul Ajar
2. Contoh-contoh rencana pembelajaran ruang lingkup kelas: menggambarkan rencana
pembelajaran per tujuan pembelajaran dan/atau per tema (untuk sekolah-sekolah
yang sudah menjalankan pembelajaran secara integrasi)
3. Contoh penguatan Profil Pelajar Pancasila penjabaran pilihan tema dan isu spesifik
yang menjadi projek pada tahun ajaran tersebut (deskripsi singkat tentang projek yang
sudah dikontekstualisasikan dengan kondisi lingkungan sekolah dan kebutuhan peserta
didik, tidak perlu sampai rincian pembelajarannya)
4. Referensi landasan hukum atau landasan lain yang kontekstual dengan karakteristik
satuan pendidikan, dll
Lampiran 1
INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN (KOSP)
Skor
Tdk. Kurang Sudah
Ada/Tdk. Lengkap/ lengkap/
No Komponen/Indikator Sesuai Kurang Sudah Catatan
Sesuai Sesuai
0 1 2
A BAGIAN AWAL
1 COVER
Memuat Judul, Tahun Pelajaran, Logo
Sekolah, Bidang Keahlian, Program Keahlian,
Alamat Sekolah
2 IDENTITAS SATUAN PENDIDIKAN
Memuat identitas sekolah secara lengkap
meliputi nama sekolah, alamat, NPSN, Bidang
Keahlian, Program Keahlian, Kepala Sekolah,
dll
3 LEMBAR PENETAPAN
Memuat rumusan kalimat penetapan
kurikulum, ditandatangani Kepala Sekolah
dan Komite Sekolah, beserta cap/stempel.
4 PERNYATAAN SINKRONISASI DENGAN
DUNIA KERJA
Lembar pengesahan Memuat rumusan kalimat
pernyataan sinkronisasi/penyelarasan
kurikulum,
ditandatangani dunia kerja mitra, beserta
cap/stempel.
5 KATA PENGANTAR
Memuat ucapan rasa syukur kepada Allah
YME, dan ucapan terima kasih ke semua
pihak yang telah berkontribusi dan
harapan
6 DAFTAR ISI
Memuat daftar isi dari seluruh komponen
yang tersaji dalam dokumen
B BAGIAN ISI / KOMPONEN
1 KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN
Mampu menggambarkan kondisi keunikan
Skor
Tdk. Kurang Sudah
Ada/Tdk. Lengkap/ lengkap/
No Komponen/Indikator Sesuai Kurang Sudah Catatan
Sesuai Sesuai
0 1 2
sekolah dalam hal peserta didik, guru, tenaga
kependidikan, budaya, dan sosial
satuan pendidikan dan program keahliannya
berdasarkan Analisis Konteks/SWOT
2 VISI, MISI, DAN TUJUAN
a. Visi
Menggambarkan masa depan yang ingin
dicapai oleh satuan Pendidikan
Memberikan panduan/arahan serta motivasi
Realistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya
mudah dipahami, relatif singkat, ideal dan
berfokus pada mutu, serta memotivasi setiap
pemangku kepentingan
B. Misi
Menunjukkan secara jelas mengenai apa yang
hendak dicapai oleh satuan Pendidikan
Dalam bentuk kalimat yang menunjukkan
tindakan, bukan kalimat yang menunjukkan
keadaan sebagaimana pada rumusan visi
Antara indikator visi dengan rumusan misi
ada keterkaitan atau terdapat benang
merahnya secara jelas. Satu indikator visi
dapat dirumuskan lebih dari satu rumusan
misi.
Menggambarkan upaya bersama yang
berorientasi kepada peserta didik.
c. Tujuan
Serasi dan mendeskripsikan misi dan nilai-
nilai satuan pendidikan.
Fokus pada hasil yang diinginkan pada
peserta didik
Spesifik, terukur, dapat dicapai dalam jangka
waktu tertentu (SMART). Untuk mengetahui
pencapaian tujuan pendidikan, satuan
pendidikan dapat melakukan evaluasi.
3 PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
a. Intrakurikuler
1) Struktur Kurikulum
Memuat Struktur Kurikulum berdasar
Skor
Tdk. Kurang Sudah
Ada/Tdk. Lengkap/ lengkap/
No Komponen/Indikator Sesuai Kurang Sudah Catatan
Sesuai Sesuai
0 1 2
Kepmendikburistek No. 262/M/2022
Model struktur kurikulum sesuai dengan
kondisi dan tujuan masing-masing satuan
Pendidikan
2) Konsentrasi Keahlian
Memilih konsentrasi keahlian berdasar
Keputusan Kepala BSKAP No 24/H/2022
3) Pengaturan Waktu belajar
Menjelaskan pengaturan cara
penghantaran (per mata pelajaran, tematik
integratif, unit inkuiri, dll.)
4) Praktik Kerja Lapangan (PKL).
Memuat uraian tentang rencana Praktik
Kerja Lapangan yang akan dilaksanan oleh
Satuan Pendidikan
Memuat Pengaturan Model Kegiatan Praktik
Kerja Lapangan
Keterangan :
1. Nilai = (skor perolehan:skor maksimal)x100
2. Predikat :
Nilai 91 -100 = Amat Baik
Nilai 81 -90 = Baik
Nilai 71 -80 = Cukup
Nilai ≤ 70 = Kurang
Dokumen KOSP dapat ditetapkan/disahkan apabila mendapat nilai minimal Baik
KESIMPULAN/CATATAN/SARAN:
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
NIP.
Lampiran 2
INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP) SMK
Nama Sekolah :
Nama Guru :
Mata Pelajaran :
Fase :
Kelas :
Program Keahlian :
Konsentrasi Keahlian :
Tahun Ajaran :
Skor
Kurang Sudah
Tidak
Lengkap/ lengkap/
No Komponen/Indikator Ada Catatan
Kurang Sudah
Sesuai Sesuai
0 1 2
A BAGIAN AWAL
1 IDENTITAS
Memuat identitas meliputi nama sekolah,
nama guru, nama mata pelajaran, fase ,
kelas, program keahlian, konsentrasi
keahlian, tahun ajaran
2 Memuat rumusan elemen
kompetensi, capaian pembelajaran
elemen kompetensi di akhir fase.
B BAGIAN ISI / KOMPONEN
1 TUJUAN PEMBELAJARAN
Memuat kompetensi, yaitu kemampuan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan
ketrampilan yang dapat didemonstrasikan
oleh peserta didik.
Memuat konten, yaitu ilmu pengetahuan inti
atau konsep utama yang perlu dipahami di
akhir satu unit pembelajaran.
2 RUANG LINGKUP MATERI
Memuat unit kompetensi/ruang lingkup
materi yang dapat dituliskan secara deskriptif
atau berupa kode.
3 ALOKASI WAKTU SETIAP TUJUAN
PEMBELAJARAN
Alokasi waktu setiap tujuan pembelajaran
sesuai dengan analisis/pemetaan Capaian
Pembelajaran.
4 ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Skor
Kurang Sudah
Tidak
Lengkap/ lengkap/
No Komponen/Indikator Ada Catatan
Kurang Sudah
Sesuai Sesuai
0 1 2
Menggambarkan urutan pegembangan
kompetensi yang harus dikuasai peserta didik,
tersusun secara berkesinambungan dan urut
secara berjenjang dengan arah yang jelas.
( dilihat hasil diagram ATP )
5 TOTAL ALOKASI WAKTU
Memuat total jumlah waktu sesuai
6 ATP dalam satu fase menggambarkan
cakupan dan tahapan pembelajaran yang
linear dari awal hingga akhir fase.
7 MODUL AJAR YANG DIRENCANAKAN
Memuat kode Modul Ajar yang
direncanakan
JUMLAH SKOR 14
NILAI PREDIKAT:
Keterangan :
1. Nilai = (skor perolehan:skor maksimal)x100
2. Predikat :
Nilai 91 -100 = Amat Baik
Nilai 81 -90 = Baik
Nilai 71 -80 = Cukup
Nilai ≤ 70 = Kurang
Dokumen ATP dapat ditetapkan/disahkan apabila mendapat nilai minimal Baik
KESIMPULAN/CATATAN/SARAN:
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
Verifikator
NIP.
Lampiran 3
INSTRUMEN VERIFIKASI/VALIDASI
MODUL AJAR (MA) SMK
Skor
Tdk. Kurang Sudah
No Komponen/Indikator Ada/Tdk. Lengkap/ lengkap/ Catatan
Sesuai Kurang Sudah
Sesuai Sesuai
0 1 2
A INFORMASI UMUM
1 Memuat identitas satuan Pendidikan meliputi
nama sekolah, nama guru, nama mata
pelajaran, kelas/program keahlian, alokasi
Waktu, kompetensi awal, Profil Pelajar
Pancasila, Sarana dan prasarana, Target
peserta didik, Model pembelajaran yang
digunakan.
B KOMPONEN INTI
1 TUJUAN PEMBELAJARAN
Memuat tujuan pembelajaran sesuai dengan
alur tujuan pembelajaran (ATP).
2 KEGIATAN PEMBELAJARAN
Memuat kegiatan awal, meliputi: 1.
Pemahaman bermakna, 2. Pertanyaan
pemantik,3. Memuat kegiatan inti, yang
menggunakan: 1. Alur pembelajaran
MERDEKA atau langkah-langkah model
pembelajaran yang menunjukkan siswa
aktif, metode, media, sumber belajar yang
kontekstual sesuai kebutuhan siswa,
rancangan asesmen formatif
Memuat kegiatan akhir/penutup, yang
meliputi kegiatan refleksi, umpan balik dan
rancangan asesmen sumatif
3 ASESMEN
Memuat jenis asesmen yang dilaksanakan
meliputi asesmen diagnostiK, asesmen
formatif, dan asesmen sumatif.
Menerapkan prinsip asesmen, jenis dan
Teknik penilaian yang sesuai dan relevan
dengan tujuan pembelajaran yang
ditetapkan.
Skor
Tdk. Kurang Sudah
No Komponen/Indikator Ada/Tdk. Lengkap/ lengkap/ Catatan
Sesuai Kurang Sudah
Sesuai Sesuai
0 1 2
Menggunakan perangkat asesmen yang
sesuai dengan jenis dan teknik asesmen yang
dilakukan (ada rubrik asesmen)
C LAMPIRAN
1 Lembar kerja peserta didik
2 Bahan bacaan guru dan peserta didik
3 Glosarium
4 Daftar pustaka
JUMLAH SKOR
NILAI PREDIKAT:
Keterangan :
1. Nilai = (skor perolehan:skor maksimal)x100
2. Predikat :
Nilai 91 -100 = Amat Baik
Nilai 81 -90 = Baik
Nilai 71 -80 = Cukup
Nilai ≤ 70 = Kurang
Dokumen KOSP dapat ditetapkan/disahkan apabila mendapat nilai minimal Baik
Verifikator
NIP.