Anda di halaman 1dari 5

NAMA : Hj. USNIYA ULFA, S.Pd.

SD
NIP : 19721230 200312 2 003
UNIT INSTANSI : MIN 1 KOTAWARINGIN BARAT

RESUME MATERI BIMTEK IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA PADA


MADRASAH Tahun 2023 Jenjang MI

HARI PERTAMA (Kamis, 02 Februari 2023)

A. Pengantar IKM (08.00 -09.00)

Kegiatan BIMTEK hari pertama jam pertama oleh Bapak Kasubdit Kurikulum
dan Evaluasi ini berkaitan dengan pengantar kurikulum merdeka. kurikulum merdeka
ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik
Indonesia. Implementasinya mengacu pada KMA Nomor 347 Tahun 2022 tentang
pedoman Implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah, disesuaikan dengan
pengembangan kekhasan nilai-nilai madrasah dan kebutuhan pembelajaran di madrasah.
Untuk pelaksanaannya, mata pelajaran umum mengikuti ketentuan dari
Kemendikbudristek, sedangkan mata pelajaran PAI dan Bahasa Arab, mengikuti
ketentuan dari Kementerian Agama.

Kemudian adanya Spirit Kurikulum Merdeka yaitu :

1. Adanya Kemerdekaan/Otonomi
2. Penyederhanaan (materi esensi)
3. Penguatan Karakter
4. Fleksibilitas

B. Kebijakan IKM Pada MI ( 09.00-11.00)

Di jam kedua ini materi pertama dilanjutkan oleh Ibu Hj. Chundasah, M.Pd
mengenai Kebijakan IKM pada MI. Menurut pemateri, kurikulum merdeka diberikan
sebagai opsi bagi satuan pendidikan untuk memberikan pemulihan pembelajaran selama
2022-2024. Kebijakan kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan
evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran

Konsep Kurikulum Merdeka antara lain penyederhanaan kurikulum, memberi


ruang kreasi dan fleksibilitas satuan pendidikan dalam pengelolaan pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran di madrasah merupakan satu kesatuan aktivitas yang saling
berkaitan meliputi perencaan, pelaksanaan dan penilaian/asesmen pembelajaran. Untuk
pelaksanaan pembelajaran memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran yaitu
pembelajaran religious dan pemahaman moderat, pembelajaran aktif, perbedaan
individual, dan kebutuhan peserta didik yang beragam. Penilaian hasil belajar peserta
didik dapat berupa tes tulis, praktik, penugasan, portofolio dan bentuk lain yang
ditetapkan oleh madrasah.

Pengembangan karakter peserta didik dengan Profil Pelajar Pancasila merupakan


pelajar sepanjang hayat yang kompeten dan memiliki karakter sesuai nilai-nilai
Pancasila. Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu: Beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, mandiri, bergotong-royong., berkebinekaan
global, bernalar kritis, kreatif.

C. Menyusun KOM (13.30-16.00)

Di jam ketiga ini materi kedua dilanjutkan oleh Bapak M. Zainuri, MA mengenai
menyusun kurikulum operasional madrasah pada MI. Kurikulum operasional madrasah
adalah rencana proses belajar yang diselenggarakan di madrasah, sebagai pedoman
seluruh penyelenggaraan pembelajaran dan dikembangkan dan dikelola dengan mengacu
kepada struktur kurikulum dan standar yang ditetapkan oleh Pemerintah dan
menyelaraskannya dengan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, Madrasah, dan
daerah.

Komponen Kurikulum Operasional Madrasah terdiri dari :

• Analisis Karakteristik Madrasah

Menggambarkan keunikan suatu madrasah dalam hal peserta didik, tenaga


pendidik, tenaga kependidikan, sarana prasarana, kemitraan, potensi sumber dana dan
lingkungan sosial budaya. Madrasah juga perlu mengidentifikasi diferensiasi
keunggulan masing-masing sesuai dengan karakteristik yang dimiliki.

• Visi, Misi, dan Tujuan

Visi adalah cita-cita bersama pada masa mendatang dari warga madrasah. Misi
adalah pernyataan bagaimana madrasah mencapai visi. Tujuan adalah gambaran hasil
yang akan dicapai dalam kurun waktu tertentu oleh setiap madrasah atau program
keahlian bagi MAK

• Pengorganisasian Pembelajaran

Madrasah menyusun pembelajaran yang meliputi Intrakurikuler, Kokurikuler


Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila dan Pelajar Rahmatan lil Alamin dan
Ekstrakurikuler

• Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran meliputi ruang lingkup madrasah yaitu


penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus dan ruang lingkup kelas yaitu
penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanan pembelajaran.
HARI KEDUA (Jum’at, 03 Februari 2023)

A. Pembelajaran CP, TP, ATP, Modul Ajar (08.00 -11.00)


Untuk pertemuan kedua jam pertama kegiatan BIMTEK, materi disampaikan oleh ibu
Dr. Amiroh Ambarwati, MA mengenai bagaimana menyusu CP, TP, ATP, dan modul
ajar. Masih disampaikan kembali oleh pemateri bahwa kurikulum merdeka masih
bersifat opsional karena harus disesuaikan dengan kondisi atau keadaan madrasah.
Beliau menjelaskan bahwa kurikulum merdeka adalah langkah kebijakan pemerintah
dengan adanya karakter peserta didik yang mengalami learning loss akibat covid-19. Dan
kurikulum merdeka bersifat fleksibel.
Bagi madrasah yang sudah siap menerapkan kurikulum merdeka maka harus
disesuaikan dengan karakteristik kurikulum merdeka. Isu startegis pada pembelajaran
kurikulum merdeka ada 3 yaitu pembelajaran dan asesmen merupakan satu kesatuan
yang tidak terpisahkan, tujuan pembelajaran disusun dari Capaian Pembelajaran dengan
mempertimbangkan kekhasan dan karakteristik satuan Pendidikan (madrasah), dan
pendidik diharapkan dapat memahami pola piker tentang pengembangan pembelajaran.

Alur Perancangan Kegiatan Pembelajaran

1. Memahami capaian pembelajaran


2. Merumuskan tujuan pembelajaran
3. Menyusun alur tujuan pembelajaran
4. Merancang pembelajaran

Teknik Perumusan Tujuan Pembelajaran

1. Merumuskan Tujuan Pembelajaran secara langsung melalui Capaian Pembelajaran


2. Merumuskan Tujuan Pembelajaran dengan menganalisis “kompetensi” dan “lingkup
materi”pada Capaian Pembelajaran
3. Merumuskan Tujuan Pembelajaran lintas elemen

B. Asesmen/Penilaian (13.30-16.00)
Untuk pertemuan kedua jam kedua kegiatan BIMTEK, materi disampaikan oleh
Bapak Shofar Sholahudin Bisri, M.Pd terkait asesmen/penilaian pada kurikulum
merdeka. Prinsip-prinsip asesmen yaitu :
• Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, fasilitasi pembelajaran,
dan penyediaan informasi yang holistik, sebagai umpan balik bagi pendidik, peserta
didik, dan orang tua/wali dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya
• Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsinya dengan keleluasaan untuk
menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan
pembelajaran
• Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable)
untuk menjelaskan kemajuan belajar, menentukan keputusan tentang langkah dan
sebagai dasar untuk menyusun program pembelajaran selanjutnya
• Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan
informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi
yang dicapai, serta strategi tindak lanjut
• Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan
orang tua/wali sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran

Teknik dan Instrumen Asesmen

Terdapat berbagai teknik dalam melakukan asesmen, pendidik diberikan


keleluasaan memilih teknik dan instrumen agar asesmen selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga hasil belajar peserta didik valid dan dapat ditindak lanjut.Untuk
mengetahui apakah peserta didik telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran, pendidik
perlu menetapkan kriteria atau indikator ketercapaian tujuan pembelajaran. Kriteria ini
dikembangkan saat pendidik merencanakan asesmen, yang dilakukan saat pendidik
menyusun perencanaan pembelajaran, baik dalam bentuk rencana pelaksanaan
pembelajaran ataupun modul ajar.
Dalam menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, ada beberapa hal
penting yang perlu diperhatikan yang paling disarankan adalah menggunakan deskripsi,
namun jika dibutuhkan, pendidik diperkenankan untuk menggunakan interval nilai
(misalnya 70 - 85, 85 - 100, dan sebagainya).
Kriteria yang digunakan untuk menentukan apakah peserta didik telah mencapai
tujuan pembelajaran dapat dikembangkan menggunakan beberapa pendekatan, tidak
disarankan untuk menggunakan angka mutlak (misalnya 75, 80, dan sebagainya) sebagai
kriteria.
1. Menggunakan deskripsi kriteria
2. Menggunakan rubrik
3. Menggunakan interval nilai
HARI KETIGA (Sabtu, 04 Februari 2023)

Untuk jam kedua kegiatan BIMTEK pada hari terakhir, materi disampaikan oleh Ibu
Jetty Maynur, M.Pd P5 PPRA.

Projek Penguatan Profil adalah

1. Pembelajaran lintas disiplin ilmu untuk mengamati dan memikirkan solusi terhadap
permasalahan di lingkungan sekitarnya.
2. Ia menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis projek (project based learning)
3. Projek ini memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi
yang fleksibel dan interaktif.
4. Bertujuan menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila (bukan
untuk mencapai CP Bidang Studi).
Projek Penguatan Profil Pelajar di Madrasah
1. Projek Penguatan profil pelajar di madrasah diproyeksikan pada 2 (dua) aspek yaitu;
1) Profil Pelajar Pancasila, dan 2) Profil Pelajar Rahmatan lil alamin
2. Keduanya dijalankan secara bersamaan dan terintegrasi dalam satu kegiatan dan
laporan.
3. Namun nantinya: Projek Profil Pelajar Pancasila dan Projek Profil Pelajar Rahmatan
lil Alamin memiliki asesmen masing-masing
Profil Pelajar Pancasila terdiri dari enam dimensi, yaitu:
1. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
2. Mandiri.
3. Bergotong-royong.
4. Berkebinekaan global.
5. Bernalar kritis.
6. Kreatif.
Keenam dimensi tersebut perlu dilihat secara utuh sebagai satu kesatuan agar setiap
individu dapat menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan
berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila.
Tahapan Pelaksanaan Projek Penguatan Profil
1. Membentuk tim fasilitator projek
2. Mengidentifikasi tingkat kesiapan madrasah
3. Merancang dimensi, tema, dan alokasi waktu
4. Menyusun modul projek
5. Merancang strategi pelaporan projek

Anda mungkin juga menyukai