Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN PENELITIAN PENGEMBANGAN KURIKULUM

DENGAN IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA DI MI SLAFIYAH SYAFIIYAH

DESA KLINTEREJO KECAMATAN SOOKO KABUPATEN MOJOKERTO

DI SUSUN OLEH

ZENI ROFI’AH

NIM :26.21.0055

UNTUK MEMENUHI TUGAS UJIAN TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH PENGEMBANGAN KURIKULUM ,DOSEN PENGAMPU :

SUMARTINI RAHAYU,S,Sn,M.Pd

0|Pengambangan kurikulum UTS genap 2023/PGMI4


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Akibat pandemi COVID-19, sistem pendidikan di Indonesia mengalami
perubahan yang sangat signifikan dalam proses pelaksanaanya, hal ini
berdampak pada aspek kehidupan berbagai bidang, khususnya Pendidikan.
Dengan itu, segala bentuk upaya pemerintah Menteri Pendidikan dalam
menyelesaikan permasalahan ini dengan menggunakan pembelajaran
berbasis proyek, kurikulum berbasis kompetensi untuk memungkinkan
pemulihan pembelajaran (Laila et al., 2022).
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan Pendidikan.
Program kurikulum merdeka belajar adalah kebijakan pengembangan
yangdikeluarkan Kemendikbudristek untuk pembelajaran peserta didik di
sekolah sebagai langkah mentransformasi Pendidikan demi terwujudnya
Sumber Daya Manusia (SDM) unggul Indonesia yang memiliki Profil Pelajaran
Pancasila. Kurikulum merdeka yang adatif dan inovatif itu dalam hal ini sangat
diperlukan, apalagi saat ini kita akan memasuki newnormal ditengah
industri 4.0, sehingga pembelajaran jarak jauh nantinya akan menjadi trend
masa depan, oleh karena itu kurikulum itu harus fleksibel (Susetyo, 2020).
Kurikulum pembelajaran merdeka belajar atau BSNP merupakan kebijakan yang
ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
(KEMENDIKBURISTEK) dan diberikan kepada satuan pendidikan sebagai
langkah tambahan yang digunakan dalam rangka pemulihan pembelajaran
pada tahun 2022–2024. Hal tersebut berdasarkan Badan Standar Nasional
Pendidikan. Kurikulum merdeka merupakan pembelajaran yang menentukan
bakat dan minat terhadap peserta didik dimana hal itu merupakan istilah
yang digunakan untuk menggambarkan kurikulum pembelajaran merdeka
belajar. Bapak Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, telah
menetapkan kurikulum untuk menilai bagaimana kurikulum 2013 dapat

1|Pengambangan kurikulum UTS genap 2023/PGMI4


ditingkatkan. Kurikulum 2013 digunakan di Indonesia sebelum pandemi di
sana, dan itu adalah satu-satunya kurikulum yang digunakan untuk belajar
mengajar (Madhakomala; Aisyah, 2022).
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler
yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik
memilikicukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga
pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat
peserta didik. Projek untuk menguatkan pencapaian Profil Pelajar Pancasila
dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah.
Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian
pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
(Nuraini, 2022)Kurikulummerdeka belajar ini ditawarkan hanya sebagai alternatif
bagi satuan Pendidikan yang siap melaksanakannya. Pada tataran
implementasinya secara bertahap, tidak sekaligus diterapkan pada semua
tingkatakan pada setiap lembaga Pendidikan. Hal ini guna mereviewulang
kekurangan dan kelebihannya. Kurikulum ini dijadikan inovasi baru guna
melengkapi dan meningkatkan mutu Pendidikan. Kualitas yang diharapkan
tidak sebatas output, tetapi menghasilkan outcame yang bisa menjadi nilai jual
bagi masyarakat dan dunia (Solehudin et al., 2022). Dalam penyusunannya,
kurikulum merdeka memuat penguatan Profil Pelajar Pancasila sudah
memetakan atau merujuk Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) sehingga
dalam implementasinya diselaraskan.
Dimensi Profil Pelajar Pancasilaadalah karakter dan kompetisi fondasi yang
perlu dikembangkan satuan Pendidikan untuk peserta didik. Dimensi-dimensi
Profil Pelajar Pancasila adalah 1) Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, dan berakhlak mulia, 2) Kebhinekaan global, 3) bergotong-royong, 4)
mandiri, 5) bernalar kritis, dan 6) kreatif (Purnawanto, 2022). Hal ini dilakukan
oleh penelitian terdahulu oleh (Gusti et al., 2022), dimana Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) pada kurikulum merdeka dapat
membimbing dan memotivasi bagi guru terhadap karya seni yang diciptakan
peserta didik melalui pengembangan Profil Pelajar Pancasila pada dimensi 1)
Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia,
2) Kebhinekaan global, 3) bergotong-royong, 4) mandiri, 5) bernalar kritis, dan
2|Pengambangan kurikulum UTS genap 2023/PGMI4
6) kreatif. Berdasarkan penelitian terdahulu oleh Restu Rahayu, Profil
pembelajaran pancasila yang berupaya menghasilkan lulusan yang
kompeten dan menjunjung tinggi nilai-nilai karakter menjadi acuan dalam
proses pembelajaran dalam penerapan kurikulum pembelajaran merdeka
belajar di sekolah penggerak. Saat penerapan implementasi kurikulm merdeka
belajar merupakan hal yang tak semudah dalam membalikkan telapak tangan,
karena begitu banyak hambatan yang harus diatasi, terutama saat
mendorongsiswa untuk merangkul perubahan. Terutama kepala sekolah
dan guru untuk mau melakukan perubahan menjadi salah satu kunci
keberhasilan penetapan kurikulum pembelajaran merdeka belajar di sekolah
penggerak (Rahayu et al., 2022). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Ineu
Sumarsih (Sumarsih et al., 2022), mengatakan bahwa adanya adanya
kurikulum pembelajaran merdeka belajar yang menjadi model bagi sekolah
yang menghasilkan anak-anak bermoral tinggi, kemandirian, kemampuan
berpikir kritis, kreativitas, kerjasama sama, dan rasa kebhinekaan. Kepala
sekolah penggerak harus mendukung program-program partisipatif dan
inovatif yang beragam dalam mendorong kerjasama dengan guru untuk
mengembangkan kurikulum merdeka belajar di sekolah mengemudi untuk siswa
sekolah dasar. Salah satu inisiatif yang diambil oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Bapak Nadiem Makarim, yang berupaya untuk menumbuhkan
lingkungan belajar yang menyenangkan dan suasana hati yang menyenangkan,
adalah penerapan kurikulum merdeka belajar.
Kurikulum merdeka belajar dimaksudkan untuk memberikan lingkungan
yang positif bagi orang tua, pengajar, dan siswa. Kebebasan untuk
menemukan bahwa lingkungan harus ceria agar pendidikan dapat
berlangsung. Siapa yang bahagia? bahagia untuk semua orang, termasuk orang
tua, guru, siswa, dan orang tua siswa (Saleh, 2020). Dalam hal implementasi
kurikulum merdeka ini mengacu para peserta didik untuk merdeka dalam berfikir,
merdeka bekarya dan mampu melakukan perubahan agar menjadi para
peserta didik yang aktif, baik itu berdiskusi dengan guru, belajar tidak hanya di
dalam kelas saja melainkan belajar dengan outhing classagar menimbulkan
suasana yang menyenangkan, serta dapat membentuk karakter peserta
didik yang berani, mandiri, cerdas dalam bergaul dengan suasana
lingkungan sekolah (Nasution, 2022).Penerapan kurikulum merdeka seorang
3|Pengambangan kurikulum UTS genap 2023/PGMI4
guru tentu harus memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman pada anak.
Karena itu, pemerntah pasti lebih memikirkan pergantian kurikulum 2013 dengan
kurikulum merdeka karena menyesuaikan dengan tantangan zaman. Melalui
kurikulum merdeka, pemerintah mengajak guru untuk menciptakan berbagai
kreativitas dan inovasi dalam pembelajaran sehingga mampu melaksanakan
konsep merdeka belajar untuk mencapai Profil Pelajar Pancasila. Kurikulum
merdeka ini juga memberikan keleluasaan satuan Pendidikan dalam
menentukan kurikulum sesuai dengan kondisi sekolahnya masing-masing
(Sapitri, 2022). Disamping itu, pelaksanaan kurikulum merdeka, Menteri
Pendidikan mengharapkan sekolah penggerak melakukan kontrak selama 3
tahun dapat menerapkan kurikulum merdeka 100% tanpa hambatan. Guru
harus lebih kreatif dan inovasi dalam pembelajaran dengan menerapkan
kurikulum yang bermakna dan menyenangkan.
Harapannya dari adanya kurikulum merdeka ini adalah melahirkan
masyarakat Indonesia yang unggul, berkarakter dan kimpetitif (Suryaman, 2020).
Dari latar belakang di atas, rumusan masalah penelitian tersebut adalah
bagaimana implementasi kurikulum merdeka belajar di MI Syalafiyah
Syafi’iyah Klinterejo Sooko Mojokerto. Dimana, berdasarkan wawancara dan
pengamatan yang dilakukan bahwa implementasi kurikulum merdeka di MI
Syalafiyah Syafi’iyah Klinterejo Sooko Mojokerto, Kuis merupakan salah satu
Madrasah Ibtidaiyah di kecamatan Sooko yang menerapkan kurikulum merdeka.
Dimana, MI Syalafiyah Syafi’iyah banyak melakukan perubahan dalam sistem
pengajaran yang diterapkan untuk tercapainya tujuan pembelajaran, salah
satunya perubahan kurikulum 2013 menuju pemulihan pembelajaran agar
menuju lebih baik. Oleh sebab itu, yang membuat peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian ini yaitu mengenai implementasi kurikulum merdeka di
MI Syalafiyah Syafi’iyah Klinterejo Sooko Mojokerto Dengan tujuan penelitian
ini adalah untuk mengidentifikasi dan memperoleh informasi tentang
implementasi kurikulum merdeka di di MI Syalafiyah Syafi’iyah Klinterejo Sooko
Mojokerto, sehingga peneliti dapat memaparkan dan memberikan gambaran
mengenai implementasi kurikulum yang dilakukan di MI Tersebut.

1.2 Tujuan Penulisan

4|Pengambangan kurikulum UTS genap 2023/PGMI4


Ada beberapa rumusan masalah yang melandasi di lakukan nya penelitian ini di
MI Syalafiyah Syafiyah yaitu:
1. Pengembangan kurikulum dengan meng Implementasikan Kurikulum
Merdeka di MI Syalafiyah Syafiiyah
2. Kesiapan Dari Civitas Studika Meliputi SDM dan Sarana Prasarana Di MI
Syalafiyah Syafiiyah.
Dari Rumusan masalah tersebut maka Tujuan penelitian ini di lakukan adalah :
1. Untuk mengetahui Kesiapan Lembaga MI Syalafiyah Syafiiyah Dalam
Mngembangkan Kurikulum dengan Meng Implementasikan Kurikulum
Merdeka .
2. Mengetahui kelebihan dari Pengimplementasian Kurikulum Merdeka di MI
Syalafiyah Syafiiyah Klinterejo Sooko Mojokerto
3. Mengetahui kendala dari Pengimplementasian Kurikulum Merdeka di MI
Syalafiyah Syafiiyah Klinterejo Sooko Mojokerto
4. Sejauh mana Progres Implementasi Kurikulum Merdeka di Jalankan di MI
Syalafiyah Syafiiyah Klinterejo Sooko Mojokerto
1.3 Manfaat Penulisan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut.
1. Manfaat Teoretis. Secara teoretis laporan observasi implementasi kurikulum
Merdeka pada MI Syalafiyah Syafi’iyah Klinterejo sooko Mojokerto dapat
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan terkait implementasi pada aspek
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran.
2. Manfaat Praktis. Secara praktis, hasil laporan observasi implementasi
kurikulum Merdeka Pada MI Syalafiyah syafiiyah Klinterejo Sooko
Mojokerto,menjadi Tolak ukur untuk bisa dterapkan peng Implemetasian
Kurikulum Merdeka pada seluruh kelas di MI Syaafiyah Syafiiyah.
3. Sebagai bahan kajian tentang hasil , poin yang mempunyai kelebihan dan
poin poin yang masih ada kendaa untuk di perbaiki padaa tahap selanjutnya.

5|Pengambangan kurikulum UTS genap 2023/PGMI4


BAB II
Landasan Teori
2.1 Pengembangan Kurikulum
1. Pengembangan Kurikulum dengan Implementasi kurikulum
Salah hal penting dalam pengembangan kurikulum adalah
mengimplementasikannya dalam proses belajara di kelas. Dengan
demikian implementasi dapat diartikan sebagai tindakan praktis yang
dilakukan oleh guru baik berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap.
Implementasi kurikulum juga diartikan sebagai aktualisasi kurikulum tertulis
(written curriculum) dalam bentuk pembelajaran, seperti yang dikemukakan
oleh Miller dan Seller dalam Hamalik (2013) bahwa impelemtasi kurikulum
16 diartikan sebagai “In some case, implementation has been identified
with instruction”
Hamalik (2013) mengartikan implementasi sebagai penerapan kurikulum
yang telah dikembangkan, diujicobakan dan disesuaikan dengan
karakteristik peserta didik. Selanjutnya Fullan dalam Wahyudin (2014)
mendefinisikan implementasi kurikulum sebagai gagasan atau kumpulan
kegiatan yang baru bagi orang-orang yang berusaha atau diharapkan
untuk berubah.
2. Tahap-tahap implementasi kurikulum Implementasi kurikulum mencakup
tiga kegiatan pokok, yaitu:
a. Tahap perencanaan
Menurut Poster dalam Wahyudin (2014) proses implementasi kurikulum
terdiri atas: 1) identifikasi masalah yang dihadapi (tujuan yang ingin
dicapai); 2) pengembangan setiap alternatif metode, evaluasi,
personalia, anggaran dan waktu; 3) evaluasi setiap alternatif tersebut;
4) penentuan alternatif yang paling tepat.
b. Tahap pelaksanaan
Pada hakikatnya, pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta
didik dengan lingkungannya sehingga terjadi perubahan perilaku ke
arah yang lebih baik. Tahap ini bertujuan untuk melaksanakan blue print
yang telah disusun.
c. Tahap evaluasi

6|Pengambangan kurikulum UTS genap 2023/PGMI4


Tahap evaluasi meliputi dua hal, yaitu: 1) melihat proses pelaksanaan
yang sedang berjalan, dan 2) melihat hasil akhir yang dicapai.
3. Pihak yang terkait dalam implementasi kurikulum
Banyak pihak yang terkait dengan implementasi kurikulum. Menurut
Ornstein dan Hunkins (1998), terdapat delapan pihak yang sangat
berpengaruh dalam implementasi kurikulum, diantaranya:
a. Pakar ilmu pendidikan
Pakar ilmu pendidikan berperan sebagai konsultan kurikulum dengan
tugas sesuai dengan kepakarannya 17 b.
b. Ahli kurikulum
Ahli kurikulum berperan dalam membuat konsep, model ataupun
persiapan pengelolaan kurikulum yang dijadikan sebagai dokumen
terdiri dari ahli pendidikan,ahli kurikulum dan administrasi pendidikan
c. Supervisor
Supervisor bertugas mengawasi sebuah kegiatan untuk mendatang
dan membimbing yang disupervisi, yaitu guru ke arah pencapaian
tujuan pendidikan di sekolah
d. Sekolah
Sekolah mempunyai peran dan tanggung jawab yang terkait dengan
peran dan tanggung jawab pihak lainnya dalam pendidikan di daerah
yang bersangkutan.
e. Kepala sekolah
Tugas kepala sekolah adalah menjamin tersedianya dokumen
kurikulum, membantu dan memberikan nasihat kepada guru,
mengatur jadwal pertemuan guru dan menyusun laporan evaluasi
f. Guru
Guru sebagai ujung tombak keberhasilan implementasi kurikulum.
Mengingat pentingnya keterampilan yang dimiliki guru dalam
pembelajaran terhadap implementasi kurikulum, wajar apabila
pendidikan guru haruslah diperhatikan dengan pertimbangan
berbagai aspek yang dibutuhkan atau perlu dikuasai oleh guru.
g. Siswa

7|Pengambangan kurikulum UTS genap 2023/PGMI4


Siswa berperan dalam keberhasilan implementasi kurikulum karena
semua kegiatan pengembangan kurikulum sampai dengan
implementasi kurikulum ditujukan untuk keberhasilan siswa
h. Orang tua siswa dan masyarakat
Peran orang tua siswa melalui kerjasama dengan sekolah sangat
penting. Hal ini karena tidak semua kegiatan belajar yang dituntut
oleh kurikulum dapat dilaksanakan oleh sekolah sehingga sebagian
dilakukan di rumah.
2.2 . Profil MI Syalafiyah Syafiiyah
Yayasan Syalafiyah syafiiyah Merupakan Madrasah yang didirikan
Oleh Para Ulama’ Sejak Tahun 1949 M . Tujuan di dirikannya Madrasah ini
adalah untuk meletakkan Nilai Nilai dasar Ilmu Agama dan pengetahuan
Umum . di rasa perlu beberapa ulama lalu mendirikan Madrasah Ibtidaiyah
Syalafiyah Syafiiyah sebagai cikal bakal pendidikan bebasi formal pertama
di Desa Klinterejo , yang sampai sekarang merambah ke tingkat Madrasah
Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Alyah (MA) yang semuanya tergabung d
bawah naungan yayasan Al mabrrot Syalafiyah Syafiiyah Klinterejo,
Slah satu penggagas pendirian MI Syalafiyah Syafiiyah adalah Kh.Nur
Cholis Ahmad, ayah dari Dr.H.Muchsinin Cholis,M.Si, Alm.(Pendiri STITNU
AL Hikmah Mojokerto), MI Syalafiyah Syafiyah didirakn dengan swadaya
masyarakat. lalu berkembang dan menjadi sekolah yang mandiri di bawah
naungan yayasan . serta dengan pergantian strukturalnya dari tahun ke
tahun hingga sampai sekarang . MI Syalafiyah Syafiiyah terletak di Dsn.
Klinterejo Desa Klinterejo Kecamatan Sooko kabupaten Mojokerto Jawa
Timur . Dengan lokasi yang strategis MI Syalafiyah Syafiiyah menyerap
sisiwa di berbagai kalangan dan wilayah, sebaran siswa meliputi Ds,
Klinterejo , Dsn.Pakem, Dsn.Kali Tangi Dsn. Pandan Sili Dsn Karang
wungu dll. Di bawah kepemimpinan kepala Madrasah Ibu Hanifah,S.Pd
sebagai alumni STITNU AL Hikmah Program Studi Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) MI Syalafiyah Syafiiyah Mampu menjadi
lembaga yang memenuhi kebutuhan masyarakat dengan segala
kebutuhannya, dan menjadi lembaga yang kompeten dalam hal pendidikan
dan keagamaan.

8|Pengambangan kurikulum UTS genap 2023/PGMI4


BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Implementasi Kurikulum Merdeka di MI


1. Kurikulum Merdeka Madrasah Ibtidaiyah (MI)
a. Pengertian Kurikulum Merdeka Penggunaan kurikulum pertama kali
memakai bahasa Belanda yang berasal dari kata leer plan memiliki arti
rencana pembelajaran. Namun kata leer plan tidak semasyhur dengan
curriculum diambil dari bahasa Inggris. Keberadaan kurikulum
mengatur unsur-unsur dalam madrasah berupa rencana, tujuan dan
program program pendidikan. Pelakunya adalah guru, peserta didik
yang merupakan subjek dari pendidikan dan lembaga pendidikan
sendiri (madrasah) sebagai pelaku proses pendidikan. Negara
mengatur kurikulum pendidikan diantanya pada UndangUndang RI
nomor 20 tahun 2003 pada pasa 1 ayat 19 yang mengklarifikasikan
kurikulum merupakan perangkat rencana, pedoman, tujuan, isi dan
tatacara dalam menyelenggarakan pendidikan dalam satuan
pendidikan (madrasah) (Kristiawan, 2019). Sehingga keberadaan
kurikum merupan sentral dalam pendidikan dan juga legal secara
perundang-undangan negara. Sedangkan Kurikulum Merdeka
merupakan pengembangan dari kurikulum yang sebelumnya, namun
pada pembelajaran intrakurikuler yang berbeda-beda. Pada Kurikulum
Merdeka kompetensi peserta didik dikembangkan dengan optimal
yaitu dengan memperbanyak waktu intrakurikuler di madrasah.
Pembelajaran dilakukan dengan berbagai metode, sesuai dengan
kebutuhan dalam materi dan pembelajaran. Pendidik diberi
kewenangan dalam menggunakan perangkat pembelajaran dalam
proses belajar. Dalam upaya pencapaian profil belajar Pancasila
pemerintah, projek pembelajaran tidak diikatkan pada mata pelaran
tertentu. Sehingga target profil belajar Pancasila pemerintah dapat
tercapai (Kemendikbud RI., 2022).
Indonesia sudah cukup lama melakukan proses pembelajaran
yang kurang tepat dalam pendekatan kurikulumnya, sehingga nampak
krisis dalam sistem pembelajarannya (leaning crisis). Sebagaimana
9|Pengambangan kurikulum UTS genap 2023/PGMI4
telah dibuktikan dari beberapa penelitian, bahwa masih banyak
peserta didik yang belum bisa memahami kalimat secara sederhana
dan dalam penerapan konsep dasar pada matematika. Dari hasil
penelitian nasional serta penelitian internasional tersebut, Indonesia
mengalami learning crisis yang cukup akut, apalagi pendidikan setiap
wilayah mengalami perbedaan timpang dalam proses pembelajaran
yang dilakukan. Hal tersebut bertambah lebih buruk setelah keberadan
virus Corona berkibat pada pandemi Covid 19 yang berujung pada
pembelajaran di madrasah. Solusi yang diberikan pemerintah untuk
melalui krisis pada pendidikan atas probelamtika tersebut, maka
dilakukan pembaharuan pada kurikulum pada satuan pendidikan.
Tujuan perubahan pada kurikulum diantaranya akan merubak secara
sistem pembelajaran di madrasah yaitu dengan kurikulum baru
(Kurikulum Merdeka) materi ajar pada madrasah dapat ditentukan
sesuai tahapan, kebutuhan yang diharapkan peserta didik dapat
terpenuhi sesuai dengan kompetensi bidang. Sehingga pendidik
melakukan pembelajaran dengan menggunakan metode yang tepat di
dalam kelas (Kemendikbud RI., 2022). Keberadaan Kurikulum
Merdeka yang ditetapkan Kemendikbudristek tersebut, upaya
pemerintah dalam mengembangkan kurikulum menjadi lebih baik
selama mengalami krisis pembelajaran.
Kurikulum Merdeka dirancang juga untuk mengejar
ketertinggalan dalam literasi dan numerasi di Indonesia. Diharapkan
dengan penerapan Kurikulum Merdeka dapat memberikan solusi untuk
menyempurnakan kurikulum yang ada, yaitu dilaksankan secara
bertahap dengan disesuaikan berdasarkan kesiapan madrasah yang
melakukan Kurikulum Merdeka sebagai kurikulum baru dalam
pembelajaran.
b. Dasar-dasar Hukum Implementasi Kurikulum Merdeka
Hukum yang menjadi dasar dalam mengimplementasikan
Kurikulum Merdeka yaitu:
1. Permendikbudristek tahun 2022 pada nomor 5 yang merumuskan
standar kelulusan pendidikan pada anak usia dini, berupa tahap
pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
10 | P e n g a m b a n g a n k u r i k u l u m U T S g e n a p 2 0 2 3 / P G M I 4
2. Permendikbudristek tahun 2022 pada nomor 7 tentang pendidikan
anak usia dini, yaitu tahap pendidikan dasar dan pendidikan
menengah yang menyelaraskan standar isi.
3. Permendikbudristek di tahun 2022 pada nomor 56 tentang
pedoman dalam menerapkan kurikulum serta berkaitan
pembelajaran dan mengembangkannya.
4. Keputusan kepala BSKAP pada no. 008/H/KR/2022 pada tahun
2022 berkaitan ketercapaian target proses belajar mengajar
pendidikan anak usia dini dari tahap pendidikan dasar dan
pendidikan menengah sesuai pedoman Kurikulum Merdeka yang
telah ditentukan.
5. Keputusan kepala BSKAP pada no. 009/H/KR/2022 pada tahun
2022 berkaitan profil pelajar Pancasila sesuai dengan Kurikulum
Merdeka tentang dimensi, elemen dan sub elemen pada
pembahasannya (Nurani, dkk., 2022). Adapun dasar-dasar hukum
tersebut yang secara lengkap dapat diunduh melalui laman link:
https://bit.ly/dasar-hukum-kurikulum-merdeka.
c. Struktur Kurikulum Merdeka
Madrasah Ibtidaiyah (MI) Madrasah Ibtidaiyah dalam struktur
pelaksanaan Kurikulum Merdeka dibagi menjadi tiga (3) tahapan
(fase), yaitu:
1. Tahap I yaitu kelas I dan kelas II.
2. Tahap II pada kelas III dan kelas IV.
3. Tahap III pada kelas V dan kelas VI (Nurani, dkk., 2022).
Dalam proses pembelajarannya pihak Madrasah Ibtidaiyah
diberi kewenangan untuk menggunakan tematik atau pendekatan
pada mata pelajaran, sebagai satuan pendidikan yang diterapkan.
Satuan pendidikan Madrasah Ibtidaiyah dapat
mengorganisasikan muatan pembelajaran menggunakan
pendekatan mata pelajaran atau dikenal dengan tematik. Rasio
proses pembelajaran dibagi menjadi dua bagian, meliputi:
1. Kegiatan belajar mengajar madrasah ibtidaiyah (intrakurikuler).
2. Pengalokasian waktu dua puluh persen (20%) dalam satu tahun
pembelajaran untuk diproyeksikan pada penguatan profil belajar
11 | P e n g a m b a n g a n k u r i k u l u m U T S g e n a p 2 0 2 3 / P G M I 4
pancasila di madrasah ibtidaiyah (Nurani, dkk., 2022).
Pelaksanaan kurikulum Merdeka secara bertahap dan
penggunaan pendekatan mata pelajaran, serta adanya
penguatan profil belajar pancasila pada kegiatan intrakurikuler
memiliki tujuan dapat mengembangkan kompetensi peserta
didik dengan maksimal. Serta mampu menjadi generasi yang
mampu menjadi gerasi penerus pada Negara sesuai dengan
nilai-nilai sila Pancasila.
3.2 Kendala dan permasalahan dalam penerapan Kurikulum Merdeka di MI
Syalafiyah Syafiiyah
Dlam penerapan hal baru pasti terdapat kendala dan permasalahan
yang terjadi , diantaranya kendala dan permalsalahn yang terjadi di MI
syalafiyah Syafiiyah dalam Penerapan Kurikulum merdeka yaitu:
1. Proses adaptasi siswa terhadap metode dan cara yang baru dalam
pembelajaran khusunya dalam hal literasi dan numerasi, banyak siswa yang
belum terbiasa dengan model pembelajaran literasi yang menggunakan
lintas mata pelajaran dalam satu pembahasan mata pelajaran , apalagi
dalam kurun usia yang masih relatf muda sehingga pengambian literasi dan
refrensi masih sangat minim , butuh waktu dan penjelasan yang mendetail
tentang bagaimana belajar literasi.
2. Proses adapasi guru dan tenaga pengajar , banyak guru khususnya pada
usia tua yang belum terbiasa dengan pembelajaran literasi ,hal ini berbeda
dengan guru yang muda karena memang sudah terbiasa bergfikir terbuka
dan memanfaatkan teknologi seperti lebih mengoptimalkan gadget sebagaia
cara lintas literasi.
3. Sarana menjadi hal yang penting dalam menunjang segala kesuksesan
dengan adanya sarana yang mumpuni , maka proses akan ebih mudah ,
tetepai karena Kurikulum Merdeka adalah hal baru , maka sarana yang
mumuni masih tahap meengkapi jadi masih terkendala ketika hendak
melakukan sebuah project. Yang mana hal tesebut menjadi ciri khas dalam
Implementasi Kurikuum Merdeka.
4. Pembiasaan Waktu. Ada hal yang baru yang tidak terdapat pada kurikulum
sebelumnya , yaitu pemanfaatan JP (Jam Pertemuan) atau JTM (Jam Tatap

12 | P e n g a m b a n g a n k u r i k u l u m U T S g e n a p 2 0 2 3 / P G M I 4
Muka ) dimana di kurikulum merdeka Guru berhak Menentukan JTM untuk
menyelesaikan materi dan jam untuk Projek , hal ini belum optimal karena
perlu adaptasi untuk mnyelaraskan dengan ATM(Asesmen Tatap Muka)
setiap guru.
3.3. Kelemahan dan kelebihan Implementasi Kurikulum Merdeka
Penerapan kurikulum baru , ada kelemahan dan kelebihan ,
kelemahan penerapan kurikulum merdeka pada MI syalafiyah Syafaiyah
lebih mengarah kapada adaptasi di seluruh lembaga meliputi SDM ,
adaptasi terhadap pembelajaran sisiwa , dan adaptasi terhadap sarana dan
Prasaran Penunjang serta adaptasi terhadap waktu preoses yang di
deduaikan dengan Kurikulum Merdeka seperti yang di jelskan pada poin
kelemahan dan kendala di atas. Adapun Kelebihan dari penerapan
Kurikulum Merdeka di antaranya yaitu :
1. Siswa bebas memilih mata pelajaran yang diminati , sehingga merasa
didukung terhadap minat dan bakat , hal ini meberi kesempatan siswa
untuk mendapatkan pengetahuan yang lebih banyak, kuhususnya siswa
yang mempunyai keminatan dalam banyak hal .
2. Menjembatani siswa yang mempunyai banyak minat belajr untuk bisa
terrealisasikan dengan apa yang di inginkan sehingga mendorong siswa
lebih aktif dalam pembelajaran .
3. Memudahkan sisiwa dalam belajara secara terkoneksi dengan mata
pelajaran yang sedang di pelajari, semisal pada saat praktik wudhu siswa
tidak hanya praktik wudhu tapi juga belajar hukum dan dalil wudhu serta
bacaan nya .dan manfaat wudhu secara kesehatan . ini lebih
memudahkan siswa belajar secara literasi.
3.4. Upaya MI Syalafiyah Syafiyah terhadap Implementasi Kurikulum
Merdeka
Mengahdapi sebuah hal baru tentunya ada tantangan dan kendala ,
maka dari itu MI Slafiyah Syafiyah tetap mengupayakan menjalankan
Kurikulum Merdeka dengan sebaikbaiknya dengan cara :
1. Meningkatkan SDM baik guru tenaga pendidik dan guru Kelas
untuk lebih memahami tentang konsep Kurikulum Merdeka ,

13 | P e n g a m b a n g a n k u r i k u l u m U T S g e n a p 2 0 2 3 / P G M I 4
sehingga implemeteasi Kurikulum merdeka bisa berjalan dengan
baik.
2. Mengupayakan peningkatan proses adaptasi terhadap perpindahan
kurikulum dari kurikulum k13 ke Kurikulum Merdeka, khususnya
pada guru guru yang tidak muda , yang mana mereka terjebak
dalam metode metode pembelajaran kurikulum kurikulum
sebelumnya , seperti kurikulum KTSP,K13, dan K13 Pembaruan ,
sehingga para guru senir tersebut bisa mengimplemetasikan proses
pembelajaran Kurikulum Merdeka dengan sesuai ketentuannya.
3. Mendesain jam tatap muka yang sesuai dengan konsep Kurikulum
merdeka, sehingga merdeka belajar pada siswa benar benar
terlaksan dengan baik .
3.5. Upaya Dan harapan MI Syalafiyah syafiiyah terhadap Implementasi
Kurikulum Merdeka
Implementasi Kurikulum Merdeka merupakan suatu hal yang perlu di
lakukan hal ini di karenakanmemang manjadi sebuah tuntutan
pendidikan, dalam penyelenggaraan nya Mi syalafiyah syafiyah
Berupaya untuk menjalankan Kurikulum dengan se Optimal mungkin
dengan harapan :
1. Siswa lebih mandiri dengan proses belajar, yang berbasis literasi
dan numerisasi , sehingga dapa meningkatkan pengetahuan siswa
secara lebih.
2. Siswa dapat memanfaatkan segala sarana dan prasarana untuk
memenuhi kebutuhan belajar literasi dan Numerisasi
3. Sekolah mampu meng implementasikan Kurikulum Merdeka
dengan baik secara Optimal

14 | P e n g a m b a n g a n k u r i k u l u m U T S g e n a p 2 0 2 3 / P G M I 4
Bab IV
Penutup
4.1. Kesimpuan
Berdasarkan hasil temuan dan analisis data dalam penelitian ini, maka
peneliti akan membahas mengenai implementasi kurikulum merdeka di MI
Syalafiyah syafiyah Klinterejo Sooko Mojokerto,penerapan ini berjalan
dengan baik dan membawa perubahan terhadap pola pikir tentang
pendidikan , serta memberikan dapak positif terhadap pola belajarar siswa
menjadi lebih baik , terlepas dari kendala kedala yang harus di hadapi,
4.2. Saran
Maka selanjutnya tinggal bagaiman MI syalafiyah Syafiyah untuk lebih
mempersiapkan terhadap Proses proses dan komponen pendukung yang di
perlukan dalam Implemntasi Kurikulum Merdeka.dan lebih memahami
tentang implementasi . Menurut Faridahtul (Jannah et al., 2022),
implementasi adalah suatu pelaksanaan dari sebuah rencana yang
sudah disusun atau dirangkai secara matang dan terperinci.
Dalam mengimplementasikan kurikulum merdeka terdapat tahap-tahap
perencanaan, pelaksanaan dan pengevaluasian. Dimana,pada tahap
perencanaan sebagai kepala sekolah harus melakukan perencanaan
dengan membuat jadwal pembinaan kepada semua guru terkait materi-
materi penting di kurikulum merdeka.
Pada tahap pelaksanaan, para guru terpilih membuat suatu
rancangan pembelajaranyang akan diberikan pada peserta didiknya
yang terdiri dari pembelajaran paradigma baru yang memfokuskan
keaktifan pembelajaran siswa, pemantapan Capaian Pembelajaran (CP),
dan pemahaman materi pembelajaran melalui modul ajar
berdeferensiasi yang sesuai dengan materi
siswa, serta pemahaman dalam penguatan Proyek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila (P5). Dan pada tahap evaluasi, guru mampu menyiapkan dan
merumuskan pembelajaran yang akan dilaksanakan keesokan harinya
pada masing-masing bab pelajaran dalam pemantapan materi pada tiap
bab pelajaran Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila masih harus
lebih dulu dievaluasi oleh guru guna menyesuaikan kebutuhan dan
karakteristik pada masing-masing siswa.
15 | P e n g a m b a n g a n k u r i k u l u m U T S g e n a p 2 0 2 3 / P G M I 4
DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Zainal. (2011). Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung: Rosda.
Arikounto, S. (2008). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Fredericks et al. (1995). Thematic Units; An Integrated Approach to Teaching Science and Social
Studies. New York:
Harpen Collins Colege Publisher. Frazee dan Rudnitsky. (1995). Integrated Teaching Method; Theory,
Clasroom Application, Field-based Connections. Albany: Delmar Publisher.
Angga, A., Suryana, C., Nurwahidah, I., Hernawan, A. H., & Prihantini, P. (2022). Komparasi
Implementasi Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka di Sekolah Dasar Kabupaten Garut. Jurnal
Basicedu, 6(4), 5877–5889. https://doi.org/10.31004/basicedu.v6i4.3149
Aviva, L. M. H. D. H. R. H. (2022). Upaya Guru PAI dalam Mengatasi Dampak Negatif Kecanduan Gadget
Terhadap SiswaSMP Islam Hikmatul Hasanah Kecamatan Tegalsiwalan. Jurnal Pendidikan Dan
Konseling , 4, 478–489
.Efendi, R. D. A. D. E. A. (2022). Upaya Guru PAI Dalam Membina Akhlak Siswa SMP Di Era
Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Dan Konseling 2022, 4, 32–41.
Gusti, I., Sudibya, N., Arshiniwati, N. M., Ni, D., Sustiawati, L., Ni, ;, Arshiniwati, M., Luh, N., Program, S., & Tari,
S. S. (2022). Published by Jurusan Sendratasik FBS Unesa PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA (P5) MELALUI PENCIPTAAN KARYA SENI TARI GULMA PENIDA PADA
KURIKULUM MERDEKA. Jurnal Seni Drama Tari Dan Musik, 5(2), 2022.
https://journal.unesa.ac.id/index.php/geter/index
Inayati, U. (2022). Konsep dan Implementasi kurikulum Merdeka Pada Pembelajaran Abad-21 di SD/MI. ICIE:
Internasional Conference on Islamic Education,
Baharun, Hasan. (2017). Pengembangan Kurikulum Teori & Praktik. Yogyakarta: Pustaka Nurja.
Hakim, Lukman dan Mukhtar. (2018). Dasar-Dasar Manajemen Pendidikan. Jambi: Timur Laut
Aksara. Hidayati, Wiji. dkk., (2021). Manajemen Kurikulum Dan Program Pendidikan Konsep
Dan Strategi Pengembangan. Yogyakarta: Semesta Aksara.
Junaidi, Aris. dkk,. (2020). Panduan Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi di Era Industri 4.0
Untuk Mendukung Merdeka Belajar - Kampus Medeka. Jakarta: Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi dan Kebudayaan. Kristiawan,
Muhammad. (2019). Analisis Pengembangan Kurikulum Dan Pembelajaran. Bengkulu: Unit
Penerbitan dan Publikasi FKIP Univ. Bengkulu.

16 | P e n g a m b a n g a n k u r i k u l u m U T S g e n a p 2 0 2 3 / P G M I 4
Bagan 1 Nara sumber Guru MI Syalafiyah Syafiiyah

17 | P e n g a m b a n g a n k u r i k u l u m U T S g e n a p 2 0 2 3 / P G M I 4

Anda mungkin juga menyukai