Anda di halaman 1dari 16

KONSEP DASAR DAN PRINSIP PENDIDIKAN BERBASIS KURIKULUM MERDEKA

(Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Inovasi Manajemen Pendidikan Islam)

Dosen Pengampu : Dr. Indah Kusuma Dewi, M.Pd.I

Disusun Oleh Kelompok 8:

Ari Apriansah (2011109)

Auliya Quthubillah (2011128)

Mila Ratu (2011116)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYAIKH ABDURRAHMAN SIDDIK BANGKA


BELITUNG

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT pencipta alam semesta dan
isinya. Berkat rahmat, taufik, dan hidyah-Nya makalah ini dapat terwujud dengan baik. Shalawat
serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad saw, beserta keluarga, sahabat, dan
seluruh pengikutnya hingga akhir zaman.

Makalah yang berjudul Konsep Dasar dan Prinsip Pendidikan Berbasis Kurikulum
Merdeka ini diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Orientasi Baru Inovasi Pembelajaran
PAI yang di ampu oleh Ibu Dr. Indah Kusuma Dewi, M.Pd.I yang mana pada makalah ini akan
dibahas mengenai prinsip pendidikan berbasis kurikulum merdeka.

Dalam menyelesaikan tugas ini, tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang dihadapi dan
dialami penulis, baik dalam hal mengatur waktu, pengumpulan data dan lain sebagainya. Namun
dengan kerja keras dan kesungguhan hati serta motivasi, sehingga kesulitan dan hambatan dapat
diatasi dengan sebaik mungkin hingga tugas ini dapat diselesaikan walaupun masih jauh dari kata
sempurna.

Akhirnya dengan segala keterbatasan, penulis hanya bisa menyampaikan rasa terima kasih,
semoga Allah SWT selalu melimpahkan serta membalas semua kebaikan. Semoga makalah ini
bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumn
ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Merdeka Belajar merupakan kurikulum pendidikan yang saat ini sedang diterapkan dan
digagaskan oleh Mendikbud. Dengan menerapkan kurikulum merdeka belajar diharapkan dapat
mempercepat proses reformasi pendidikan di Indonesia yang selama ini dianggap perlahan layu.
Medikbud bahkan menggagas istilah deregulasi pendidikan karena regulasi pendidikan selama ini
dinilai menghambat proses pencapaian reformasi pendidikan bermuara pada kualitas dan mutu
pendidikan di Indonesia. Dalam situasi seperti saat ini yaitu adanya Pandemi COVID-19 yang
berimbas pada kegiatan pembelajaran di sekolah menjadi pembelajaran secara mandiri oleh siswa
yang dilakukan di rumah saja (Fahrina, dkk 2020). Situasi saat ini mengalami peningkatan dalam
perkembangan industri karena dengan kondisi siswa belajar di rumah maka tranformasi pendidikan
menjadi berkembang melalui peningkatan teknologi.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nadiem Makarim menetapkan


gagasan tentang “Merdeka Belajar” yang disampaikan pada Hari Guru Nasional bulan November
2019. Gagasan ini merupakan langkah strategis dan inovatif untuk kemajuan pendidikan di
Indonesia. Ki Hajar Dewantara mencetuskan semangat merdeka (Hartoyo, 2020), dalam buku
Peringatan Taman Siswa 30 tahun “…kemerdekaan hendaknya dikenakan terhadap caranya
anakanak berpikir, yaitu jangan selalu “dipelopori”, atau disuruh mengakui buah pikiran orang
lain”. Konsep merdeka belajar tersebut memberikan pandangan terbaru untuk Pendidikan di
Indonesia. Prinsip yang dirujuk dari konsep Ki Hajar Dewantara itu menunjukan adanya inovasi
dan kreatif dari program pemerintah untuk Pendidikan di Indonesia.

Merdeka belajar menurut Mendikbud adalah kebebasan 2 unit pendidikan (sekolah, guru dan
murid) dalam berinovasi maupun belajar dengan mandiri dan kreatif. Terdapat empat pokok
kebijakan merdeka belajar yang diluncurkan oleh Kemendikbud saat Rapat Koordinasi dengan
Kepala Dinas Pendidikan seluruh Indonesia (Kemendikbud, 2019). Pertama, penyelenggaraan

1
Ujian Sekolah Berbasis Nasional (USBN) digantikan ujian (asesmen) yang diselenggarakan oleh
sekolah masing-masing. Diharapkan guru dan sekolah lebih merdeka dalam menilai hasil belajar
siswa, tidak lagi bergantung pada standar nasional yang merangking siswa seluruh Indonesia.
Kedua, penggantian UN (Ujian Nasional) sebagai indicator kelulusan dan keberhasilan siswa
menjadi Asesmen Kompetensi Minimum dan Survei Karakter. UN yang dari tahun ke tahun selalu
menimbulkan masalah dan tekanan terhadap siswa dan juga guru akan dihilangkan dan diganti
metode baru. Metode asesmen ini diharapkan tidak lagi melihat aspek kognitif siswa tapi dapat
melihat karakter siswa. Ketiga, guru diberi kebebasan dalam mengembangkan format RPP
(Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) dan tidak lagi terpaku pada bentuk RPP lama yang
menghabiskan waktu dan tenaga untuk membuatnya. Dengan demikian diharapkan guru dapat
memiliki lebih banyak waktu unutk mempersiapkan dan mengevaluasi proses pemebelajaran.
Keempat, peraturan tentang penerimaan peserta didik baru (PPDB) yang sebelumnya zonasi
menjadi lebih fleksibel untuk mengakomodasi berbagai kondisi di daerah. Sehingga diperlukan
koordinasi yang matang dengan berbagai pihak di daerah untuk menentukan PPDB
(Kemendikbud, 2019). Keempat pokok dalam kebijakan 3 merdeka belajar tidaklah mudah untuk
diterima semua pihak terutama dari kalangan lembaga pendidikan yang sudah terbiasa dengan pola
konvensional.

B. Rumusan Masalah

1. Apa itu Kurikulum Merdeka?

2. Bagaimana konsep dasar dan prinsip pendidikan berbasis Kurikulum Merdeka?

C. Tujuan

1. Untuk menjelaskan pengertian Kurikulum Merdeka.

2. Untuk mengetahui konsep dasar dan prinsip pendidikan berbasis Kurikulum Merdeka.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Merdeka Belajar

Konsep merdeka belajar merupakan pembelajaran harus bermakna dan berkualitas.


Peserta didik dan guru diharapkan bersama-sama mencari solusi pembelajaran berjalan dengan
baik. Dengan belajar dari rumah mengajarkan kemandirian kepada peserta didik dan pendidik
dalam menyiapkan diri, bahan ajar, memberikan seluas-luasnya kepada pendidik dan peserta
didik untuk berinovasi dengan demikian literasi digital mahasiswa dan dosen semakin baik dan
berkembang. Merdeka belajar merupakan salah satu cara memacu memperbaiki etos kerja
dosen. Karena sebagai seorang dosen harus memiliki kemampuan eksplorasi literasi digital
yang baik, mentransfer ilmu kepada mahasiswa,menemukan kebaruan dalam teknik-teknik
pembelajaran secara virtual. Proses pembelajaran melalui konsep merdeka belajar menitik
beratkan pada konsep belajar lebih nyata yang sangat berkaitan erat dengan kinerja tenaga
pengajar, dosen atau instruktur. Pemahaman akan hakekat kerja tenaga pengajar sangat penting
sebagai landasan dalam program pembinaan dan mengembangkan tenaga pengajar. Usaha
meningkatkan kualitas pendidikan didasari satu kebenaran fundamental, yakni bahwa kunci
keberhasilan menciptakan dan mempersiapkan tenaga pengajar-guru yang professional yang
memiliki kekuatan dan tanggung jawab baru untuk merencanakan pendidikan masa depan.1

B. Konsep Dasar Kurikulum Merdeka

Covid-19 yang muncul di akhir tahun 2019 dan berlangsung kurang lebih tiga tahun
hingga 2022 menjadi alas an penting adanya perubahan kurikulum ini. Terjadinya learning loss
(kehilangan pembelajaran) pada pelajar di Indonesia maka dibutuhkan adanya kebijakan
perubahan kurikulum. Kurikulum yang didesain normal tentu tidak bisa diimplementasikan
dalam masa pandemic Covid-19 sehingga mulailah didesain kurikulum khusus masa pandemi
yang disebut “Kurikulum Darurat”. Kurikulum ini tentu saja memiliki perlakuan khusus yang

1
Sacstra Wijaya, Kampus Merdeka & Inovasi Pendidikan, (Jakarta: Desanta Muliavisitama, 2021), hlm.282

3
jika telah normal tidaklah baik jika terus dilanjutkan. Alasannya kurikulum ini memiliki banyak
pengurangan waktu dan materi sehingga jika normal maka sejatinya kurikulum harus
dikembalikan pada masa normal.

Didunia internasional, kurikulum yang telah memilki fondasi dan sistem yang kuat
adalah Kurikulum Internasional Baccalaureate atau biasa disebut IB. IB berasal dari sebuah
fondasi pendidikan internasional yang berlokasi di jenewa, swiss. IB merupakan kualifikasi
yang diakui secara internasional dan diterima berbagai universitas-universitas ternama didunia.
IB digunakan oleh banyak sekolah internasional di Indonesia. Salah satunya SD Cikal. SD ini
dianggap berhasil dalam mengembangkan IB School dan pemerintah di masa Menteri
Pendidikan Anies Baswedan tertarik untuk mengembangkan IB sebagai kurikulum nasional.

Ekosistem yang sudah matang dari IB diambil dan dimodifikasi melalui nilai-nilai
keindonesian. Salah satu nilai yang dimodifikasi adalah nilai universal yang dikaitkan dengan
nilai lokal Indonesia yakni Pancasila. Maka, lahirlah Profil Pendidikan Pancasila yang menjadi
ruh dari Kurikulum Merdeka yang akan diimplementasikan secara nasional. Jadi Kurikulum
Merdeka dengan IB curriculum memiliki kemiripan namun mengalami modifikasi.

Tahun 2022 diawal pelajaran 2022/2023, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian


Pendidikan dan Kebudayaan akan melaksanakan Kurikulum Merdeka itu. Kurikulum ini
sejatinya tidak mengubah total kurikulum 2013 (K-13) namun merupakan proses perbaikan atau
penyempurnaan K-13. Nama “Kurikulum Merdeka” pun sebelumnya sering disebut
“Kurikulum Prototipe”. Setiap produk sebelum dilaunching biasa disebut prototype atau
purwarupa. Kurikulum ini pun telah diujikan di 2.500 sekolah yang mengikuti Program Sekolah
Penggerak (PSP) dan 901 SMK Pusat Keunggulan (SMK PK). Prototipe ditujukan kepada
sebuah produk yang belum memiliki nama, sehingga nama ini telah disahkan oleh kurikulum
Kementerian Pendidikan dengan nama Kurikulum Merdeka.2

Kurikulum ini memiliki perubahan mendasar dengan istilah Kurikulum Paradigma


Baru. Karena Kurikulum Merdeka memiliki perubahan mendasar dan memiliki paradigm
memerdekakan (memberi kebebasan) kepada guru yang lebih luas, maka pemerintah tidak serta

2
Dr. H.A. Zaki Mubarak, Desain Kurikulum Merdeka Belajar, (Jakarta: zakimu.com, 2022), hlm.2-3

4
merta memaksa mengimplementasikan kurikulum baru ini. Pemerintah memberikan keluasan
kepada sekolah untuk memilih diantara tiga kurikulum yang existing yakni K-13, Kurikulum
Darurat atau Kurikulum Merdeka. Jika pun memilih Kurikulum Merdeka, maka boleh
mengimplementasikan dengan empat kompleksitas.

1. Kompleksitas sederhana. Pemerintah memberikan contoh 100% implementasi Kurikulum


Merdeka. Sekolah tinggal mereplikasi model yang disediakan.

2. Kompleksitas dasar. Sekolah mengadopsi Kurikulum Merdeka yang diberikan oleh


pemerintah dengan memodifikasi sesuai dengan kebutuhan sekolah dan siswanya.

3. Kompleksitas sedang. Saat sekolah mampu mengembangkan SDM untuk


mengembangkan Kurikulum Merdeka dan melibatkan masyarakat secara terbatas untuk
berinovasi, maka sekolah bisa menerapkan Kurikulum Merdeka dengan kompleksitas sedang.

4. Kompleksitas Tinggi. Tahap ini adalah tahap ideal dimana sekolah melibatkan warga
sekolah dan masyarakat untuk berinovasi untuk mengembangkan kekhasan sekolah masing-
masing.

Alasan lain adalah Kurikulum sebelumnya terlalu padat dan membuat guru harus
mengambil waktu yang efektif dalam menyampaikan materi sesuai kurikulum. Dampaknya
guru mengambil model pembelajaran yang tunggal yakni ceramah. Hal ini harus dirubah
dengan cara mengembangkan materi esensial, jam pelajaran perminggu menjadi pertahun dan
mengembangkan pembelajaran projek. Disamping itu capaian pembelajaran juga tidak pertahun
namun diganti menjadi perfase. 3

C. Prinsip Pendidikan Berbasis Kurikulum Merdeka

Prinsip pembelajaran kurikulum merdeka merupakan salah satu kerangka dasar yang
ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Sehingga Satuan pendidikan melaksanakan pembelajaran
sesuai kurikulum merdeka diharapkan mengacu pada prinsip tersebut. Kemendikbudristek
menetapkan prinsip pembelajaran yang ditulis di panduan pembelajaran dan asesmen

3
Ibid, hlm. 3-4

5
pendidikan. Panduan tersebut dikeluarkan oleh Pusat Asesmen dan Pembelajaran bagian dari
Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan (Balitbangbuk). Sasaran panduan tersebut
masih terbatas untuk sekolah penggerak.

Adapun kelima prinsip dan hal yang perlu diperhatikan dalam implementasinya sebagai
berikut:

a. Kondisi Peserta didik

Prinsip pembelajaran kurikulum merdeka yang pertama adalah pembelajaran sesuai


kondisi peserta didik. Redaksi nya adalah Pada tataran implementasi prinsip yang pertama
ini, satuan pendidikan dan guru perlu memperhatikan 2 hal berikut:

1. Hal yang Perlu Dilakukan

• Melakukan analisis terhadap kondisi, latar belakang, tahap perkembangan dan


pencapaian peserta didik sebelumnya dan melakukan pemetaan

• Melihat tahap perkembangan sebagai kontinum yang berkelanjutan sebagai dasar


merancang pembelajaran dan asesmen

• Menganalisis lingkungan sekolah, sarana dan prasarana yang dimiliki peserta didik,
pendidik dan sekolah untuk mendukung kegiatan pembelajaran.

• Menurunkan alur tujuan pembelajaran sesuai dengan tahap perkembangan peserta


didik

• Melihat segala sesuatu dari sudut pandang peserta didik

2. Hal-Hal yang Perlu Ditinggalkan

• Langsung menerapkan modul ajar tanpa melihat kebutuhan peserta didik

• Mengabaikan tahap perkembangan maupun pengetahuan yang dimiliki peserta didik


sebelumnya

• Menyamaratakan metode pembelajaran.

• Melihat segala sesuatu dari kepentingan pejabat sekolah atau pendidik

6
• Pembelajaran terlalu sulit sehingga menurunkan motivasi peserta didik

• Pembelajaran terlalu mudah sehingga tidak menantang dan membosankan


b. Pembelajar Sepanjang Hayat

Redaksi prinsip pembelajaran kurikulum merdeka yang kedua adalah sebagai


berikut:Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi prinsip pembelajar
sepanjang hayat sebagai berikut:

1. Hal yang Perlu Dilakukan

• Mempertimbangkan berbagai stimulus yang bisa digunakan dalam pembelajaran

• Memberikan kesempatan kolaborasi, memberikan pertanyaan pemantik dan


mengajarkan pemahaman bermakna

• Pembelajaran yang sarat dengan umpan balik dari pendidik dan peserta didik ke
peserta didik

• Pembelajaran yang melibatkan peserta didik dengan menggunakan kekuatan


bertanya, dengan memberikan pertanyaan yang membangun pemahaman bermakna.

2. Hal-Hal yang Perlu Ditinggalkan

• Pendidik hanya selalu memberikan pemaparan dalam bentuk ceramah dan instruksi
tugas

• Memberikan pertanyaan selalu dalam bentuk soal dan dinilai benar atau salah, tanpa
umpan balik

• Memberikan porsi paling banyak pada asesmen sumatif atau ujian/ tes akhir Holistik

c. Holistik

Prinsip pembelajaran kurikulum merdeka yang ketiga adalah Holistik. Adapun


redaksinya sebagai berikut:

7
Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi prinsip holistik sebagai
berikut:

1. Hal yang Perlu Dilakukan

• Menggunakan berbagai metode pembelajaran mutakhir yang mendukung terjadinya


perkembangan kompetensi seperti belajar berbasis inkuiri, berbasis projek, berbasis
masalah, berbasis tantangan, dan metode pembelajaran diferensiasi.

• Melihat berbagai perspektif yang mendukung kognitif, sosial emosi, dan spiritual.

• Melihat profil Pancasila sebagai target tercermin pada peserta didik.

2. Hal-Hal yang Perlu Ditinggalkan

• Menggunakan satu metode yang itu-itu saja tanpa melakukan evaluasi terhadap
metode yang digunakan.

• Menggunakan hanya satu perspektif misalnya hanya melihat kemampuan kognitif


peserta didik, tanpa melihat faktor lain seperti sosial emosi atau spiritual.

• Melihat profil Pancasila sebagai sesuatu yang harus diajarkan dan dihafal.

d. Relevan

Prinsip Relevan pada pembelajaran kurikulum merdeka ditulis sebagai berikut:

Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi prinsip relevan sebagai
berikut:

1. Hal yang Perlu Dilakukan

• Pembelajaran yang berhubungan dengan konteks dunia nyata dan menjadi daya tarik
peserta didik untuk belajar.

• Melibatkan orang-tua dalam proses belajar dengan komunikasi dua arah dan saling
memberikan umpan balik.

8
• Memberdayakan masyarakat sekitar sebagai narasumber primer maupun sekunder
dalam proses pembelajaran.

2. Hal-Hal yang Perlu Ditinggalkan

• Pembelajaran dengan konteks yang tidak relevan dan tidak menarik untuk peserta
didik.

• Komunikasi dengan orang-tua murid satu arah, dan hanya menagih tugas.

• Interaksi dengan murid hanya memberikan dan menagih tugas.

• Peserta didik tidak punya akses langsung untuk terlibat ataupun melibatkan
masyarakat setempat.

e. Berkelanjutan

Prinsip pembelajaran kurikulum merdeka yang terakhir adalah berkelanjutan


dengan redaksi sebagai berikut:.

Adapun hal yang perlu diperhatikan dalam implementasi prinsip berkelanjutan


dalam pembelajaran kurikulum merdeka sebagai berikut:

1. Hal yang Perlu Dilakukan

• Umpan balik yang terus menerus dari pendidik untuk peserta didik maupun dari
peserta didik untuk peserta didik.

• Pembelajaran yang membangun pemahaman bermakna dengan memberi dukungan


lebih banyak di awal untuk kemudian perlahan melepas sedikit demi sedikit
dukungan tersebut untuk akhirnya menjadi pelajar yang mandiri dan merdeka.

• pendidik melakukan berbagai inovasi terhadap metode dan strategi pengajarannya.

• Mengajarkan keterampilan abad 21.

9
2. Hal-Hal yang Perlu Ditinggalkan

• Proses belajar bertujuan tes atau ujian akhir.

• Pembelajaran dengan kegiatan yang sama dari tahun ke tahun dengan soal tes dan
ujian yang sama.

• Hanya mengetes atau menilai keterampilan abad 21 tanpa mengajarkan


keterampilannya.

10
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Konsep merdeka belajar merupakan pembelajaran harus bermakna dan berkualitas.
Peserta didik dan guru diharapkan bersama-sama mencari solusi pembelajaran berjalan
dengan baik. Merdeka belajar merupakan salah satu cara memacu memperbaiki etos kerja
dosen. Karena sebagai seorang dosen harus memiliki kemampuan eksplorasi literasi digital
yang baik, mentransfer ilmu kepada mahasiswa,menemukan kebaruan dalam teknik-teknik
pembelajaran secara virtual.

Adapun kelima prinsip dan hal yang perlu diperhatikan dalam implementasinya sebagai
berikut:

a. Kondisi Peserta didik


b. Pembelajar Sepanjang Hayat
c. Holistik
d. Relevan
e. Berkelanjutan
B. Saran
Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah di atas
masih banyak ada kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya penulis akan
segera melakukan perbaikan susunan makalah itu dengan menggunakan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca.

11
Daftar Pustaka

Wijaya, Sacstra, Kampus Merdeka & Inovasi Pendidikan, (Jakarta: Desanta


Muliavisitama, 2021).
Mubarak, Zaki, Desain Kurikulum Merdeka Belajar, (Jakarta: zakimu.com, 2022).
Kurka, Pusat Pengembangan Kurikulum Merdeka, 09 April 2022.
https://kurikulummerdeka.com/prinsip-pembelajaran-kurikulum-merdeka/. Diakses pada 17
september 2022

12

Anda mungkin juga menyukai