PROPOSAL SKRIPSI
diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Ilmu Pengetahuan Sosial
Oleh :
Triana Wijayanti
3601420062
1
2
salah satunya adalah penerapannya bagi pribadi tenaga pengajar yaitu guru.
Adanya variasi usia tenaga pengajar yang juga mempengaruhi kemampuan
untuk beradaptasi dengan pengimplementasian Kurikulum Merdeka Mandiri
Berbagi menjadi salah satu tantangan tersendiri. Hal ini juga menjadi salah
satu faktor yang menjadi perhatian bagi pihak sekolah untuk melaksanakan
Implementasi Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi di SMP N 3 Cepu.
Hal ini penulis tuangkan dalam sebuah langkah penelitian yang
bertujuan untuk mengetahui bagaimana Implementasi Kurikulum Merdeka
Mandiri Berbagi di SMP N 3 Cepu sebagai sekolah percontohan atau pilot
project Implementasi Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi pada satuan
pendidikan sekolah menengah pertama di Kecamatan Cepu serta hambatan
yang dihadapi dalam pelaksanaannya dengan judul “Implementasi
Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi pada Pembelajaran IPS di SMP N 3
Cepu”.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang yang dipaparkan, maka penulis
mengidentifikasi dan merumuskan beberapa masalah diantaranya yaitu
sebagai berikut.
1. Bagaimanakah implementasi Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi pada
pembelajaran IPS di SMP N 3 Cepu ?
2. Bagaimanakah proses adaptasi guru dalam pelaksanaan Implementasi
Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi pada pembelajaran IPS di SMP N 3
Cepu ?
3. Bagaimanakah evaluasi dalam Implementasi Kurikulum Merdeka Mandiri
Berbagi pada pembelajaran IPS di SMP N 3 Cepu ?
1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini, adalah :
1. Untuk mengetahui implementasi Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi
pada pembelajaran IPS di SMP N 3 Cepu
2. Untuk mengetahui proses adaptasi guru dalam pelaksanaan Implementasi
Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi pada pembelajaran IPS di SMP N 3
Cepu
7
secara umum, sedangkan pada penelitian ini bersifat spesifik yaitu pada
Implementasi Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi. Berdasarkan studi
pustaka yang dilakukan oleh peneliti, tidak banyak penelitian yang dilakukan
oleh peneliti terdahulu yang meneliti mengenai pelaksanaan Implementasi
Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi baik pada berbagai jenis mata pelajaran
ataupun juga yang diimplementasikan pada mata pelajaran IPS. Hal ini
menjadi bentuk kebaharuan yang didapatkan dari penelitian dengan judul
“Implementasi Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi di SMP N 3 Cepu
Kabupaten Blora”. Selain itu, penulis mengambil sampel di salah satu sekolah
di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora yaitu SMP N 3 Cepu sebagai satu-
satunya sekolah menengah pertama percontohan atau pilot project
pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi di
Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Deskripsi Teoritis
2.1.1. Teori Adaptasi William John Bennett
Adanya Implementasi Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi
di SMP N 3 Cepu ini tentu memerlukan proses adaptasi oleh setiap
warga sekolah termasuk guru sebagai pemeran utama dalam proses
belajar mengajar di sekolah. Proses adaptasi ini sesuai dengan teori
adaptasi yang disampaikan oleh Bennet.
Bennet menjelaskan bahwa individu akan selalu berusaha
untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik secara biologis
atau genetik maupun secara budaya. Bennet juga menyatakan bahwa
strategi adaptasi terdiri dari pola yang dibentuk oleh berbagai
penyesuaian yang direncanakan oleh manusia untuk dapat
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang dinamis (Andriani &
Jatiningsih, 2015). Manusia selalu berupaya untuk beradaptasi
dengan lingkungannya, baik melalui mekanisme biologis dan genetik
maupun melalui aspek budaya (Bennet dalam Salamah, 2012: 14).
Strategi adaptasi Bennet juga dijelaksan sebagai langkah-langkah
yang diambil oleh manusia untuk menghadapi rintangan. Strategi ini
adalah sebuah proses yang memenuhi persyaratan tertentu untuk
membantu mempermudah hidup dan memenuhi kebutuhan (Diana,
2017).
Adaptasi dibagi menjadi tiga bagian utama yaitu adaptasi
dalam hal perilaku (adaptive behavior), adaptasi strategi (adaptive
strategy), dan adaptasi proses (adaptive processes). Pertama, adaptasi
perilaku (adaptive behavior) didefinisikan sebagai perilaku yang
berubah seiring berjalannya waktu. Perilaku yang muncul biasanya
digunakan oleh individu maupun kelompok untuk mempertahankan
diri terhadap lingkungan dan situasi kelompok yang berubah dengan
mengikuti alur yang ada dalam lingkungan tersebut. Dengan
demikian, adaptasi perilaku didefinisikan sebagai tindakan yang
16
17
2) Isi Kurikulum
Isi kurikulum yang dimaksudkan merupakan materi pembelajaran
yang sudah disusun dan disesuaikan atas dasar tujuan pendidikan
yang sudah ditetapkan.
3) Media
Media dalam hal ini merupakan bentuk sarana dan prasarana yang
digunakan dalam kegiatan pembelajaran dengan tujuan untuk
menjelaskan atau menjabarkan kurikulum dengan lebih mudah
untuk dipahami oleh siswa.
4) Strategi
Strategi yang dimaksudkan yaitu merupakan metode yang
digunakan dalam pembelajaran. Strategi tersebut juga meliputi
teknik - teknik pengajaran yang digunakan dalam kegiatan
pembelajaran baik di dalam maupun di luar kelas.
5) Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran merupakan inti dari kurikulum dimana
kurikulum diterapkan atau diimplementasikan dalam komponen ini.
Hal ini karena melalui kegiatan pembelajaran terdapat harapan -
harapan atas terjadinya perubahan perilaku pada diri setiap peserta
didik sebagai indikator keberhasilan pelaksanaan kurikulum
(Hermawan, 2018:40).
6) Evaluasi
Evaluasi ini sebagaimana evaluasi pada umumnya dimana evaluasi
yang dimaksudkan adalah penilaian akhir pelaksanaan serangkaian
proses implementasi kurikulum di satuan pendidikan dalam
berbagai mata pelajaran yang ada.
2.2.2. Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi
Kurikulum Merdeka adalah kebijakan dari Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan Riset Teknologi yang bertujuan
menciptakan lingkungan belajar yang menarik dan menyenangkan
(Alimuddin, 2023). Konsep Merdeka Belajar ini juga diartikan
sebagai kurikulum yang dapat mengembangkan pola pikir guru agar
20
yang dialami oleh guru IPS dalam pelaksanaan IKM Mandiri Berbagi
pada pembelajaran IPS di SMP N 3 Cepu. Di bawah ini merupakan alur
kerangka penelitian :
26
27
Menurut (Sugiyono, 2016) sumber data primer adalah sebuah data langsung
yang didapatkan dari sumber dan diberi kepada pengumpul data atau peneliti,
yang berupa wawancara dengan subjek penelitian baik secara observasi
maupun pengamatan langsung. Peneliti memperoleh data dengan cara
melakukan wawancara kepada guru dan siswa. Selain itu, peneliti
menggunakan sumber tertulis sebagai cara untuk memperkuat data yang
sudah ada. Sehingga sumber data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
informan. Sedangkan informan itu sendiri merupakan orang yang
dimanfaatkan untuk memberikan informasi mengenai kondisi dan latar
belakang permasalahan yang ada. Adapun informan dalam penelitian ini
yaitu informan utama dan pendukung. Informan utama yaitu meliputi kepala
sekolah dan guru IPS, sedangkan informan pendukung yaitu meliputi wakil
kepala sekolah dan siswa.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Terdapat tiga teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian
ini, yaitu menggunakan observasi, wawancara, dan juga dokumentasi.
Dengan menggunakan ketiga teknik tersebut diharapkan dapat saling
melengkapi khususnya selama proses memperoleh data yang diperlukan. Hal
ini juga sejalan dengan pendapat (Soegiono, 2016), apabila dilihat dari segi,
teknik, atau cara pengumpulan data dapat dilakukan melalui empat cara yaitu,
observasi (pengamatan), interview (wawancara), dokumentasi, dan
triangulasi (gabungan). Selain itu, (Soegiono, 2016) juga berpendapat bahwa
“the fundamental methods relied on by qualitative researchers for gathering
information are, participation in the setting, direct observation, in-depth
interviewing, document review”. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh
(Soegiono, 2016) untuk memperoleh data yang tepat dan juga akurat.
Adapun ketiga teknik tersebut meliputi :
3.5.1. Observasi
Observasi menurut (Soegiono, 2016) merupakan proses di mana
peneliti atau pengamat melihat situasi penelitian. Sebelum melakukan
penelitian, peneliti terlebih dahulu harus melakukan observasi ke
tempat yang akan dilakukan penelitian. Hal ini bertujuan untuk
28
2. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk
itu perlu untuk dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti
merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal
yang penting, kemudian mencari tema dan polanya dan dengan itu data
yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan
mempermudahkan peneliti untuk mencari data bila diperlukan atau
mempermudahkan untuk pengumpulan. Kemudian peneliti akan
mengelompokkan data serta memilah-milah data yang telah di dapat
setelah melakukan penelitian di SMP Negeri 3 Cepu terkait dengan
kesiapan guru dalam penerapan Implementasi Kurikulum Merdeka
Mandiri Berbagi di SMP N 3 Cepu, Implementasi Kurikulum Merdeka
Mandiri berbagi itu sendiri serta evaluasi pelaksanaan Implementasi
Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi di SMP N 3 Cepu dengan menyusun
transkrip wawancara agar memudahkan proses berikutnya. Langkah
selanjutnya adalah peneliti menggolongkan data menjadi tiga, yang
bertujuan untuk memudahkan untuk menjawab rumusan masalah yang ada.
Data pertama yaitu berkaitan dengan gambaran umum sekolah
SMP Negeri 3 Cepu sebagai pilot project pelaksanaan Implementasi
Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi di Kecamatan Cepu Kabupaten
Blora yaitu tentang profil sekolah. Selanjutnya data kedua mengenai
bagaimana implementasi kesiapan guru dalam penerapan Implementasi
Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi di SMP N 3 Cepu. Kemudian data
yang ketiga yaitu Implementasi Kurikulum Merdeka Mandiri berbagi itu
sendiri, serta data yang keempat yang berkaitan dengan evaluasi
pelaksanaan Implementasi Kurikulum Merdeka Mandiri Berbagi di SMP
N 3 Cepu. Data juga digolongkan menjadi antara data utama yang
didapatkan dari informan utama dan data pendukung yang peneliti peroleh
dari proses wawancara dengan beberapa informan.
3. Penyajian Data
Setelah data direduksi maka langkah selanjutnya yaitu menyajikan
data. Dalam penelitian kualitatif, penyajian data biasa dilakukan dalam
33
34
35
1189-1202.
Hermawan, Y. C., Juliani, W. I., & Widodo, H. (2020). Konsep Kurikulum Dan
Kurikulum Pendidikan Islam. Jurnal Mudarrisuna: Media Kajian
Pendidikan Agama Islam, 10(1), 34-44.
Jannati, P., Ramadhan, F. A., & Rohimawan, M. A. (2023). Peran Guru
penggerak dalam implementasi kurikulum merdeka di sekolah dasar. Al-
Madrasah: Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah, 7(1), 330-345.
Mahmudah, A (2017). Liminalitas Masyarakat Paguyuban Resik Kubur Jero-
Tengah (Studi Kasus: Ritual Nyekar Di Desa Pekuncen Kecamatan
Kroya …., Digilib.Uin-Suka.Ac.Id, Https://Digilib.Uin-
Suka.Ac.Id/Id/Eprint/29220.
Moleong, L. J., & Edisi, P. R. R. B. (2004). Metodelogi penelitian. Bandung:
Penerbit Remaja Rosdakarya, 3(01).
Moleong, L. J. (2007). Metodologi penelitian kualitatif edisi revisi.
Mulyono, R., & Sulistyani, F. (2022). Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM)
Sebagai Sebuah Pilihan Bagi Satuan Pendidikan: Kajian Pustaka. Didaktik:
Jurnal Ilmiah PGSD STKIP Subang, 8(2), 1999-2019.
Nafisah, S., & Rasyid, H. (2023). Analisis Peralihan Kurikulum K 13 Ke Merdeka
Belajar Dalam Pembelajaran Ips Di Mts. Nur Ilahi. Jurnal Inovasi
Pendidikan dan Ilmu Sosial, 1(1), 8-14.
Oemar Hamalik. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Purnawanto, A. T. (2022). Perencanakan pembelajaran bermakna dan asesmen
Kurikulum Merdeka. Jurnal Pedagogy, 15(1), 75-94.
Rahmatika, D., Muriani, M., & Setiawati, M. (2022). Peran Guru Dalam
Memberikan Motivasi Dalam Penerapan Kurikulum Merdeka Pada Mata
Pelajaran IPS Di SMPN 9 Kubung. JUPEIS: Jurnal Pendidikan dan Ilmu
Sosial, 1(4), 115-121.
Reinita, R. (2020). Peningkatan Hasil Belajar Tematik Terpadu dengan Model
Problem Based Learning di Sekolah Dasar. Journal of Moral and Civic
Education, 88 - 96.
Sanra, R. A. (2022). Strategi Pembelajaran IPS dalam Konteks Kurikulum 2013
Edisi Revisi dengan Konsep Merdeka Belajar. JOEAI (Journal of Education
36