Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI

(PD)

WORKSHOP

IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA


BAGI KEPALA SEKOLAH DAN GURU
KORWIL PENDIDIKAN TK, SD KECAMATAN NGANJUK

KABUPATEN NGANJUK

Nganjuk, 13 – 16 MARET 2023

Disusun Oleh :
MEGAWATI, S.Pd.
NIP. 19870711 202221 2 004

PEMERINTAH KABUPATEN NGANJUK


DINAS PENDIDIKAN
KOORDINATOR WILAYAH PENDIDIKAN TK, SD KECAMATAN NGANJUK
SEKOLAH DASAR NEGERI 2 WERUNGOTOK
TAHUN 2023
LEMBAR IDENTITAS

Nama : Megawati,S.Pd.
NIP : 19870711 202221 2 004
Tempat Tanggal Lahir : Nganjuk, 11 Juli 1987
Jenis Kelamin : Perempuan
Pangkat/Gol. Ruang/TMT : Ahli Pertama Guru Kelas/IX/01-02-2022
Jenis Guru : Guru Kelas
Mengajar Kelas : IV ( Empat)
Nama Lembaga : SD Negeri 2 Werungotok
Alamat Sekolah : Jl. Ciliwung No.55 Kelurahan Werungotok Kecamatan
Nganjuk, Kabupaten Nganjuk.
.
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami munajatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa, karena atas izin-Nya
kami dapat menyelesaikan Laporan Kegiatan Pengembangan Diri yang berjudul WORKSHOP

IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BAGI KEPALA SEKOLAH


DAN GURU KORWIL PENDIDIKAN TK, SD KECAMATAN NGANJUK
KABUPATEN NGANJUK tanggal 13 – 16 Maret 2023.
Selanjutnya ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
membantu perencanaan, proses, dan penyelesaian Laporan Kegiatan Pengembangan Diri ini,
khususnya kepada :
1. Kepala SD Negeri 2 Werungotok Kabupaten Nganjuk atas bantuan yang berupa moril
maupun materi sehingga terselesainya Laporan Kegiatan Pengembangan Diri ini.
2. Rekan-rekan guru SD Negeri 2 Werungotok Kabupaten Nganjuk atas saran dan masukannya
dalam penyusunan Laporan Kegiatan Pengembangan Diri ini.
Kami sadar akan keterbatasan kemampuan, sehingga kritik dan saran yang bersifat
konstruktif sangat kami harapkan untuk perbaikan dan penyempurnaan Laporan Kegiatan
Pengembangan Diri ini selanjutnya.
Akhirnya kami berharap semoga Laporan Kegiatan Pengembangan Diri yang sederhana
ini ada manfaatnya bagi guru dan siswa dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.
Amin.

Nganjuk, 19 Maret 2023

Penulis,
DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL ....................................................................................................................... i
LEMBAR IDENTITAS .................................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ............................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................................... iv
DAFTAR ISI .................................................................................................................. v

A. PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
1. Latar Belakang .................................................................................................. 1
2. Tujuan Umum ................................................................................................... 2

B. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI .................................................................. 2


1. Waktu Pelaksanaan dan Penyelenggara Kegiatan .............................................. 2
2. Nama Kegiatan ................................................................................................. 2
3. Tujuan.................................................................... ............................................. 2
4. Ringkasan Materi .............................................................................................. 2
5. Tindak Lanjut.................................................................................................... 3
6. Dampak ............................................................................................................ 3

C. PENUTUP .............................................................................................................. . 4
Matrik Kegiatan Pengembangan Diri ....................................................................... 5
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek)
mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan Kurikulum Merdeka yang diberikan
kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan
pembelajaran selama 2022-2024. Kebijakan Kemendikburistek terkait kurikulum nasional
akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.
Merujuk pada kondisi dimana pandemi COVID-19 yang menyebabkan banyaknya
kendala dalam proses pembelajaran di satuan Pendidikan yang memberikan dampak yang
cukup signifikan. Kurikulum 2013 yang digunakan pada masa sebelum pandemi menjadi
satu satuanya kurikulum yang digunakan satuan pendidikan dalam pembelajaran. Masa
pandemi 2020 s.d. 2021 Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan penggunaan
Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat (Kur-2013 yang disederhanakan) menjadi
rujukan kurikulum bagi satuan pendidikan. Masa pandemi 2021 s.d. 2022
Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan penggunaan Kurikulum 2013, Kurikulum
Darurat, dan Kurikulum Merdeka di Sekolah SDN 2 Werungotok Kabupaten Nganjuk.
Pada masa sebelum dan pandemi, Kemendikburistek mengeluarkan kebijakan
penggunaan Kurikulum 2013 kemudian Kurikulum 2013 disederhanakan menjadi
kurikulum darurat yang memberikan kemudahan bagi satuan pendidikan dalam mengelola
pembelajaran jadi lebih mudah dengan substansi materi yang esensial. Kurikulum
Merdeka di SDN 2 Werungotok Kabupaten Nganjuk menjadi angin segar dalam upaya
perbaikan dan pemulihan pembelajaran yang diluncurkan pertama kali tahun 2021.
Pemulihan pembelajaran tahun 2022 s.d. 2024, Kemendikburistek mengeluarkan
kebijakan bahwa sekolah yang belum siap untuk menggunakan Kurikulum Merdeka masih
dapat menggunakan Kurikulum 2013 sebagai dasar pengelolaan pembelajaran, begitu juga
Kurikulum Darurat yang merupakan modifikasi dari Kurikulum 2013 masih dapat
digunakan oleh satuan pendidikan tersebut. Kurikulum Merdeka sebagai opsi bagi semua
satuan pendidikan yang di dalam proses pendataan merupakan satuan pendidikan yang
siap melaksanakan Kurikulum Merdeka.
Tahun 2024 menjadi penentuan kebijakan kurikulum nasional berdasarkan
evaluasi terhadap kurikulum pada masa pemulihan pembelajaran. Evaluasi ini menjadi
acuan Kemendikburistek dalam mengambil kebijakan lanjutan pasca pemulihan
pembelajaran.
Peluncuran Kurikulum Merdeka merupakan salah satu dari sekian banyak upaya
Kemendikbudristek untuk menyikapi terjadinya krisis pembelajaran di Indonesia yang
telah terjadi dan belum membaik dari tahun ke tahun. Studi PISA menunjukkan banyak
peserta didik yang tidak mampu untuk memahami bacaan sederhana atau menerapkan
konsep matematika dasar. Selama 10 sampai 15 tahun terakhir sekitar 70% peserta didik
usia 15 tahun berada di bawah kompetensi minimum dalam literasi dan numerasi.
Demikian pula, terlihat bahwa adanya kesenjangan kualitas belajar antar wilayah dan
antar kelompok sosial-ekonomi.
Program Implementasi Kurikulum Merdeka dirancang untuk mendukung
peluncuran kurikulum merdeka melalui kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis bagi
pemangku kepentingan yaitu Dinas Pendididikan termasuk Penilik dan Pengawas, UPT
Pusat, organisasi mitra serta Mitra Pembangunan yang bertugas mendampingi satuan
Pendidikan di daerah melaksanakan Kurikulum Merdeka,
Semakin pesat kemajuan zaman menuntut guru untuk berkembang secara dinamis
sesuai dengan perkembangan yang ada. Seorang guru yang merupakan tenaga profesional
hendaklah berusaha mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya sehingga
pelayanan yang diberikan kepada peserta didik adalah pelayanan yang semakin berkualitas.
Seorang guru yang profesional tidak hanya dituntut untuk memiliki kinerja yang baik
dalam melaksanakan tugas mengajar, mendidik, dan melatih peserta didik saja melainkan
juga harus melakukan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Salah satu kegiatan
pengembangan keprofesian berkelanjutan dapat dilakukan oleh guru dengan mengikuti
kegiatan workshop. Salah satu workshop yang dapat diikuti oleh guru yaitu Workshop
tentang Implementasi Kurikulum Merdeka.

2. Tujuan Umum
Kegiatan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka ini dimaksudkan agar guru
mampu mencapai dan/atau meningkatkan kompetensi profesi guru yang mencakup:
kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial, dan profesional sebagaimana yang diamanatkan
dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Adapun tujuan secara khusus dari kegiatan ini adalah :
1. Untuk pendidik agar mereka secara terus menerus dan berkelanjutan dapat terus
belajar dan memperoleh beragam pengetahuan serta keterampilan yang diperlukan
untuk mendukung keberhasilan peserta didik yang cerdas, tangguh, dan berkarakter
sesuai Profil Pelajar Pancasila.
2. Untuk memberikan pemahaman dan menyamakan persepsi dalam
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka.
3. Untuk meningkatkan kemampuan guru, kepala sekolah dalam berpikir logis,
sistematis dan di luar kebiasaan untuk memahami berbagai persoalan hidup,
memecahkan kendala dan tantangan yang dihadapi serta mengambangkan gagasan,
potensi, dan sumber daya yang dimiliki.
A. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
1. Waktu Pelaksanaan dan Penyelenggaraan Kegiatan
Waktu : 13 – 16 Maret 2023
Tempat : SD Negeri 1 Kartoharjo Kecamatan Nganjuk Kabupaten Nganjuk
Penyelenggara : Dinas Pendidikan Nganjuk.
2. Nama Kegiatan
WORKSHOP IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BAGI
KEPALA SEKOLAH DAN GURU KORWIL PENDIDIKAN TK, SD
KECAMATAN NGANJUK KABUPATEN NGANJUK
3. Tujuan
Tujuan dilaksanakannnya kegiatan ini adalah :
a) Untuk pendidik agar mereka secara terus menerus dan berkelanjutan dapat
terus belajar dan memperoleh beragam pengetahuan serta keterampilan yang
diperlukan untuk mendukung keberhasilan peserta didik yang cerdas, tangguh,
dan berkarakter sesuai Profil Pelajar Pancasila
b) Untuk memberikan pemahaman dan menyamakan persepsi dalam
mengimplementasikan Kurikulum Merdeka
c) Untuk meningkatkan kemampuan guru, kepala sekolah dalam berpikir logis,
sistematis dan di luar kebiasaan untuk memahami berbagai persoalan hidup,
memecahkan kendala dan tantangan yang dihadapi serta mengambangkan
gagasan, potensi, dan sumber daya yang dimiliki
4. Ringkasan Materi
Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka Bagi Kepala Sekolah dan Guru
Korwil Pendidikan TK, SD Kecamatan Nganjuk Kabupaten Nganjuk Tahun 2023 yang
berjumah 32 jam pelajaran mengacu pada materi :
1. Materi Umum
1.1 Kebijakan Pendidikan di Kabupaten Nganjuk (1 JP)
Kebijakan Pendidikan di Kabupaten Nganjuk mengacu pada kurikulum yang
berlaku
1.2 Dinamika dan Perkembangan Kurikulum Bidang Pendidikan Dasar (1 JP)
Dinamika dan Perkembangan Kurikulum Bidang Pendidikan Dasar harus
relevan dan kontekstual berpihak pada anak
2. Materi Pokok
2.1 Pengantar Implementasi Kurikulum Merdeka (1 JP)
2.2 Kerangka Kurikulum Merdeka (1 JP)
2.3 Penyusunan KOSP (2 JP)
2.4 Pemahaman CP (2 JP)
2.5 Perancangan Pembelajaran Bagian 1 (4 JP)
2.6 Perancangan Pembelajaran Bagian 2 (5 JP)
2.7 Perancangan P5 (2 JP)
2.8 Penyusunan Modul P5 (2 JP)
2.9 Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (2 JP)
2.10 Asesmen Kurikulum Merdeka (2 JP)
2.11 Pemanfaatan PMM (2 JP)
2.12 Pengalaman Praktik Baik (1 JP)
2.13 Pembelajaran Berdiferensiasi (2 JP)
3. Materi Pokok
3.1 Evaluasi (1 JP)
3.2 RTL dan Penutup (1 JP)

5. Tindak Lanjut
Setelah menyelesaikan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka Bagi Kepala
Sekolah dan Guru Korwil Pendidikan TK, SD Kecamatan Nganjuk Kabupaten
Nganjuk Tahun 2023 diharapkan peserta dapat mengimplementasikan Kurikulum
Merdeka dengan baik.
6. Dampak Pengembangan diri.
Dengan diadakannya kegiatan Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka Bagi
Kepala Sekolah dan Guru Korwil Pendidikan TK, SD Kecamatan Nganjuk Kabupaten
Nganjuk Tahun 2023 dampak yang diharapkan adalah
 Pengalaman belajar bersama guru yang lainnya.

 Meningkatnya pemahaman dan menyamakan persepsi dalam mengimplementasikan

Kurikulum Merdeka
 Meningkatnya prestasi belajar siswa melalui pembelajaran berdiferensiasi yang

dilakukan oleh guru dengan mengacu pada Profil Pelajar Pancasila.

B. PENUTUP
Pada bagian akhir laporan ini saya menarik beberapa simpulan dan memberikan
beberapa saran baik bagi diri saya sendiri maupun untuk guru lain. Adapun simpulan dan
saran yang dapat saya berikan adalah sebagai berikut:
1. Guru hendaknya selalu melakukan pengembangan diri, salah satunya dengan mengikuti
kegiatan workshop untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya sebagai
guru.
2. Kolaborasi dengan guru lainnya dapat meningkatkan mutu guru dalam melaksanakan
pembelajaran.
.
MATRIK KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
WORKSHOP IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA BAGI KEPALA SEKOLAH DAN GURU
KORWIL PENDIDIKAN TK, SD KECAMATAN NGANJUK KABUPATEN NGANJUK
13 –16 Maret 2023
Jumlah
Nama
Tempat Jam Nama
Nama Diklat Mata Diklat/Kompetensi Penyelenggara Dampak*)
Kegiatan Kegiatan Fasilitator
Kegiatan
Diklat
WORKSHOP SD Negeri 1 32 Jam Panitia dari 1. Materi Umum Dinas Pendidikan  Pengalaman belajar
IMPLEMENTASI Kartoharjo Dinas Kab. Nganjuk bersama guru yang lainnya.
Kecamatan Pendidikan 1.1 Kebijakan Pendidikan di Kabupaten
KURIKULUM  Meningkatnya pemahaman
MERDEKA Nganjuk Kabupaten Nganjuk (1 JP) dan menyamakan persepsi
Kab. Nganjuk Nganjuk
BAGI KEPALA dalam
1.2 Dinamika dan Perkembangan Kurikulum
SEKOLAH DAN mengimplementasikan
Juari,
GURU KORWIL S.Pd.SD, Bidang Pendidikan Dasar (1 JP) Kurikulum Merdeka
PENDIDIKAN M.Pd 2. Materi Pokok  Meningkatnya prestasi
TK, SD belajar siswa melalui
KECAMATAN M. Ali 2.1 Pengantar Implementasi Kurikulum pembelajaran
NGANJUK Murtadlo., berdiferensiasi yang
Merdeka (1 JP)
KABUPATEN S.Pd., M.Pd. dilakukan oleh guru
NGANJUK 2.2 Kerangka Kurikulum Merdeka (1 JP) dengan mengacu pada
2.3 Penyusunan KOSP (2 JP) Profil Pelajar Pancasila

2.4 Pemahaman CP (2 JP)


2.5 Perancangan Pembelajaran Bagian 1 (4 JP)
2.6 Perancangan Pembelajaran Bagian 2 (5 JP)
2.7 Perancangan P5 (2 JP)
2.8 Penyusunan Modul P5 (2 JP)
2.9 Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
..
Resume
WORKSHOP IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA
BAGI KEPALA SEKOLAH DAN GURU KORWIL PENDIDIKAN TK, SD
KECAMATAN NGANJUK KABUPATEN NGANJUK
(13 – 16 Maret 2023)

Workshop Implementasi Kurikulum Merdeka Bagi Kepala Sekolah dan Guru Korwil Pendidikan
TK, SD Kecamatan Nganjuk Kabupaten Nganjuk Tahun 2023 mengacu pada materi :
1. Materi Umum
1.1 Kebijakan Pendidikan di Kabupaten Nganjuk (2 JP)
Kebijakan Pendidikan di Kabupaten Nganjuk masih mmberikan kesempatan pada
satuan pendidikan untuk menggunakan kurikulum 2013 dan mulai menyongsong
Kurikulum Merdeka.
Pembelajaran Kurikulum 2013 umumnya hanya terfokus pada intrakurikuler (tatap
muka), sementara pembelajaran Kurikulum Merdeka menggunakan paduan
pembelajaran intrakurikuler (70-80% dari JP) dan kokurikuler (20-30% JP) melalui
proyek penguatan Profil Pelajar Pancasila.
1.2 Dinamika dan Perkembangan Kurikulum Bidang Pendidikan Dasar (1 JP)
Dinamika dan Perkembangan Kurikulum Bidang Pendidikan Dasar harus relevan dan
kontekstual berpihak pada anak
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dengan kata lain, kurikulum
merupakan salah satu alat untuk menyiapkan peserta didik agar berkecakapan hidup
sesuai dengan kondisi kehidupannya saat ini dan masa depan. Masa depan merupakan
rentang waktu bagi peserta didik yang belajar pada masa kini dan untuk hidup
berkelanjutan (sustainable) dengan segala tantangan abad ke-21. Kurikulum sebagai
jantung pendidikan memiliki posisi strategis mulai dari ide, desain, dokumen, dan
implementasinya. Pendidikan itu sendiri merupakan investasi esensial jangka panjang.
Perumusan pendidikan yang bervisi masa depan menjadi suatu keniscayaan walaupun
tidak mudah untuk didskripsikan. Terdapat berbagai prediksi tentang kehidupan masa
depan. Visi masa depan berkaitan dengan prediksi cerdas tentang masa kini dan trend
yang mungkin akan terjadi dalam kehidupan abad ke-21. Salah satu esensi yang dapat
dijadikan pertimbangan dalam merencanakan kurikulum adalah pencapaian kompetensi
berpikir tingkat tinggi (high order thinking skills) untuk menyelsaikan masalah dengan
berpikir kritis, inovatif, kreatif, demi kehidupan kebersamaan manusia dengan damai
dan harmonis (to live together in peace and harmony). Dengan berpikir tingkat tinggi
maka penciptaan kesempatan kerja di masa depan akan lebih terbuka dan lebih terakses
dari segala keahlian masyarakat yang pada giliranya akan membangun peradaban
kemanusiaan yang sejahtera. Trend masa depan dari berbagai sumber dapat disimpulkan
bahwa: a) di masa depan akan lebih banyak memerlukan pekerja dengan penguasaan
pengetahuan dan kecakapan tingkat tinggi, b) semakin meningkatnya jasa layanan,
maka sikap sosial, kemampuan berinteraksi dengan orang lain lebih bermakna, c)
melimpahnya pengetahuan dan munculnya jenis pekerjaan baru, maka fleksibilitas dan
keinginan untuk selalu belajar menjadi lebih penting, d) kemandirian bekerja yang dapat
dilakukan dengan jarak jauh maka perlu mengembangkan sikap kemandirian,
membekali diri dengan berbagai sumber daya, serta adaptif perlu dikembangkan, dan e)
harus tahu hak dan kewajibannya, peran sertanya pada masyarakat, dan menjadi warga
negara yang bertanggungjawab (Pink, 2005; Wragg, 1997; OECD, 2010, Partnership
for 21st Century, 2010). Trend masa depan tersebut menjadi pertimbangan dalam
menetapkan desain kurikulum terutama komponen kurikulum dalam aspek tujuan,
isi/bahan, serta proses pembelajaran. Selain itu, pengembangan kurikulum juga harus
tetap mempertimbangkan dasar-dasar dan aspek akademik tentang kurikulum (ide,
desain, dokumen, dan implementasi). Dalam aspek akademik kurikulum, peserta didik
merupakan subjek pembelajar. Ini harus menjadi dasar rujukan utama dalam
pengembangan kurikulum. Peserta didik, selain sebagai individu yang memiliki potensi
dan bakat, ia juga merupakan bagian integral dari masyarakat Indonesia. Peserta didik
yang akan menjalani kehidupan masa depan sebagai insan berkarakter, berkembang
dalam masyarakat, dan akan membangun masyarakat dalam ekosistem pendidikan dan
kebudayaan yang berkarakter berlandasakan semangat gotong royong. Kurikulum
merupakan bagian penting dalam pembangunan sehingga perbaikan kurikulum
merupakan bagian dari pembangunan modal manusia Indonesia. Kurikulum
diharapankan dapat mengubah masyarakat seperti yang dicita-citakan suatu bangsa.

2. Materi Pokok
2.1 Pengantar Implementasi Kurikulum merdeka (1 JP)
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler
yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup
waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi. Guru memiliki
keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat
disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan
berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak
diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat
pada konten mata pelajaran.
2.2 Kerangka Kurikulum Merdeka (1 JP)
Kerangka dasar kurikulum merdeka yang tertinggi adalah Tujuan pendidikan
nasional yang sudah terintegrasi dengan Profil Pelajar Pancasila dari sini diturunkan
Standar kopetensi lulusan kemudian dijabarkan ke dalam standar isi, standar proses,
dan standar penilaian pendidikan. Dari ketiga standar ini diturunkan menjadi Capaian
Pembelajaran, struktur kurikulum, prinsip pembelajaran dan asasmen. Ketiga dokumen
dari pemerintah pusat ini digunakan sebagai acuan dalam menyusun Kurikulum
Operasional Satuan Pendidikan.
Sekolah harus memahami struktur kurikulum merdeka. Struktur kurikulum
merupakan pengorganisasian atas capaian pembelajaran, muatan pembelajaran dan
beban belajar. Pemerintah mengatur muatan pembelajaran wajib serta beban belajarnya.
Satuan pendidikan dan atau pemerintah daerah dapat menambah muatan tambahan
sesuai kebutuhan dan karakteristik satuan pendidikan dan pemerintah daerah.
Pembelajaran dibagi menjadi dua: (1) Intra kurikuler yaitu Pembelajaran utama yang
rutin dilakukan; (2) Ko kurikuler yaitu Projek penguatan Profil Pelajar Pancasila.
2.3 Penyusunan KOSP (2 JP)
Kurikulum operasional di satuan pendidikan (KOSP) memuat seluruh
rencana proses belajar yang diselenggarakan di satuan pendidikan, sebagai
pedoman seluruh penyelenggaraan pembelajaran. Untuk menjadikannya bermakna,
kurikulum operasional satuan pendidikan dikembangkan sesuai dengan konteks
dan kebutuhan peserta didik dan satuan pendidikan.
Prinsip pengembangan kurikulum operasional di satuan pendidikan adalah:
1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman
potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan
peserta didik. Profil Pelajar Pancasila selalu menjadi rujukan semua tahapan
dalam penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan.
2. Kontekstual, yaitu menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik
satuan pendidikan, konteks sosial budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan
industri (khusus SMK), dan menunjukkan karakteristik atau kekhususan
peserta didik berkebutuhan khusus (khusus SLB).
3. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan
dan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas,
dan mudah dipahami.
4. Akuntabel, yaitu dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan
aktual.
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan, yaitu melibatkan komite satuan
pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain orang tua,
organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja untuk SMK, di
bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan atau kantor kementerian
yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai dengan
kewenangannya.
2.4 Pemahaman CP (2 JP)
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik pada setiap fase perkembangan. Capaian Pembelajaran mencakup
sekumpulan kompetensi dan lingkup materi, yang disusun secara komprehensif dalam
bentuk narasi.
2.5 Perencanaan Pembelajaran Bagian 1 (4 JP)
Tujuh Tahapan Perencanaan Pembelajaran dalam Kurikulum Merdeka
1. Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk menyusun tujuan
pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran
Capaian Pembelajaran (CP) adalah kompetensi pembelajaran yang harus
dicapai peserta didik pada setiap tahap perkembangan untuk setiap mata pelajaran
pada satuan pendidikan usia dini, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.
Capaian pembelajaran memuat sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang
disusun secara komprehensif dalam bentuk narasi. Menyesuaikan tahap
perkembangan peserta didik pemetaan capaian pembelajaran dibagi dalam fase
usia.
2. Perencanaan dan pelaksanaan asesmen diagnostik
Asesmen diagnostik bertujuan untuk mengidentifikasi kompetensi,
kekuatan, kelemahan peserta didik. Hasilnya digunakan pendidik sebagai rujukan
dalam merencanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pembelajaran
peserta didik. Dalam kondisi tertentu, informasi terkait latar belakang keluarga,
kesiapan belajar, motivasi belajar, minat peserta didik, dan informasi lain dapat
dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan pembelajaran.
3. Mengembangkan modul ajar
Pengembangan modul ajar bertujuan untuk mengembangkan perangkat
ajar yang memandu pendidik melaksanakan pembelajaran. Modul ajar yang
dikembangkan harus bersifat esensial; menarik, bermakna, dan menantang;
relevan dan kontekstual; dan berkesinambungan.
2.6 Perencanaan pembelajaran Bagian 2 (5 JP)
4. Penyesuaian pembelajaran dengan tahap capaian dan karakteristik peserta
didik
Pembelajaran paradigma baru berpusat pada peserta didik. Karena itu,
pembelajaran ini disesuaikan dengan tahapan pencapaian dan karakteristik peserta
didik. Ruang lingkup materi pembelajaran adalah apa yang akan diajarkan oleh
pendidik di kelas atau apa yang akan dipelajari oleh peserta didik di kelas.
Selanjutnya pendidik menyesuaikan proses pembelajaran, menyesuaikan produk
hasil belajar, dan mengkondisikan lingkungan belajar.
5. Perencanaan, pelaksanaan, dan pengolahan asesmen formatif dan sumatif
Dalam merencanakan dan melaksanakan asesmen, terdapat lima prinsip
asesmen yang hendaknya diperhatikan. Prinsip pertama adalah asesmen sebagai
bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, dan
menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik. Yang kedua adalah
asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen. Ketiga,
asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable).
Keempat laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat
sederhana dan informatif. Terakhir, hasil asesmen digunakan oleh peserta didik,
pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua.
6. Pelaporan kemajuan belajar
Bentuk Pelaporan hasil belajar yang efektif adalah pelaporan yang
melibatkan orang tua peserta didik, peserta didik dan pendidik sebagai partner;
merefleksikan nilai-nilai yang dianut oleh sekolah; menyeluruh, jujur, adil dan
dapat dipertanggung jawabkan; jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak.
7. Evaluasi pembelajaran dan asesmen
Pembelajaran dan asesmen yang sudah dilaksanakan selanjutnya
dievaluasi. Pendidik melakukan refleksi pembelajaran dan asesmen pada masing-
masing modul ajar. Setelah itu pendidik mengidentifikasi apa saja yang sudah
berhasil dan apa saja yang perlu diperbaiki. Dengan mengidentifikasi hal tersebut
maka modul ajar dapat disempurnakan kembali.
2.7 Perencanaan P5 (2 JP)
Alur Perencanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Tahap 1: Membentuk Tim Fasilitator Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Pada tahap awal kepala sekolah menyusun tim fasilitator projek di tingkat
satuan pendidikan masing-masing. Harap diketahui bahwa tim fasilitator
inilah yang nantinya berperan merencanakan dan melaksanakan kegiatan
projek penguatan profil pelajar pancasilauntuk seluruh kelas.
Bagaimana keanggotaan Tim fasilitator projek profil tersebut? Jadi tim ini
terdiri dari sejumlah tenaga pendidik dengan peran untuk merencanakan,
menjalankan, dan mengevaluasi kegiatan projek ini.
Dalam pelaksanaan di lapangan tim fasilitator ini dibentuk dan dikelola oleh
kepala satuan pendidikan dan koordinator projek profil Pelajar Pancasila.
Tahap 2: Mengidentifikasi Tingkat Kesiapan Satuan Pendidikan
Setelah tahap pertama selesai dilakukan, selanjutnya kepala satuan
pendidikan bersama tim fasilitator melakukan analisa dan refleksi yang
bertujuan untuk mengetahui kesiapan sekolah dalam melakukan projek ini.
Identifikasi awal kesiapan satuan pendidikan dalam menjalankan projek
penguatan profil pelajar Pancasila didasarkan pada kemampuan satuan
pendidikan dalam menerapkan pembelajaran berbasis projek
(mengenai project based learning
Tahap 3: Merancang Dimensi, Tema, dan Alokasi Waktu
Tim Fasilitator menentukan fokus dimensi profil pelajar Pancasila dan tema
projek serta merancang jumlah projek beserta alokasi waktunya.
Tahap 4: Menyusun Modul
Tim fasilitator menyusun modul projek sesuai tingkat kesiapan satuan
pendidikan dengan tahapan umum: Menentukan subelemen (tujuan projek);
Mengembangkan topik, alur, dan durasi projek, serta; Mengembangkan
aktivitas dan asesmen projek.
Modul projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan dokumen yang
berisi:
 tujuan
 langkah
 media pembelajaran
 asesmen
Tahap 5: Merancang Strategi Laporan Pelaksanaan Projek
Tahapan terakhir dari alur perencaan projek Pelajar Pancasila adalah
perancangan strategi pelaporan, dimana pada tahap ini tim fasilitator
merencanakan strategi pengolahan dan pelaporan hasil projek.
Strategi pelaporan harus didiskusikan, disusun dan dikembangkan sedemikian
rupa sehingga bisa mewakili secara komprehensif bagaimana kegiatan ini
berjalan.
2.8 Penyusunan Modul P5 (2 JP)
Modul projek profil dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses
penyusunannya serta dibutuhkan untuk kelengkapan pelaksanaan pembelajaran. Modul
projek profil pada dasarnya memiliki komponen sebagai berikut:
1. Profil Modul
 Tema dan topik atau judul modul
 Fase atau jenjang sasaran
 Durasi kegiatan
2. Tujuan
 Pemetaan dimensi, elemen, sub elemen Profil Pelajar Pancasila yang menjadi
tujuan projek profil
 Rubrik pencapaian berisi rumusan kompetensi yang sesuai dengan fase peserta
didik (Untuk Pendidikan Dasar dan Menengah)
3. Aktivitas
 Alur aktivitas projek profil secara umum
 Penjelasan detail tahapan kegiatan dan asesmennya
4. Asesmen
Instrumen pengolahan hasil asesmen untuk menyimpulkan pencapaian projek profil
Tim fasilitator memiliki kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul
projek profil, untuk menyesuaikan dengan kondisi sekolah dan kebutuhan peserta didik.
Modul dapat diperkaya dengan menambahkan komponen berikut:
 Deskripsi singkat projek profil
 Pertanyaan pemantik untuk memancing diskusi atau proses inkuiri peserta didik
 Alat, bahan, serta media belajar yang perlu disiapkan
 Referensi pendukung
2.9 Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (2 JP)
Menurut Kemendikbudristek No.56/M/2022, proyek penguatan profil pelajar Pancasila
adalah kegiatan kokurikuler berbasis proyek yang dirancang untuk memperkuat upaya
pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang dibuat
berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
Pelaksanaan proyek penguatan profil pelajar Pancasila dapat dilakukan secara fleksibel
dalam hal muatan, kegiatan, dan waktu pelaksanaannya. Proyek penguatan profil pelajar
Pancasila dirancang secara terpisah dari intrakurikuler.
2.10 Asesmen Kompetensi Minimum (2 JP)
Asesmen Nasional adalah program evaluasi yang diselenggarakan oleh
Kemdikbudristek untuk meningkatkan mutu pendidikan dengan memotret input, proses
dan output pembelajaran di seluruh satuan pendidikan. Asesmen Nasional terdiri dari
tiga instrumen utama, yaitu Asesmen Kompetensi Minimum (AKM), Survei Karakter
(SK), dan Survei Lingkungan Belajar. Asesmen Nasional tidak menggantikan peran UN
dalam mengevaluasi prestasi atau hasil belajar murid secara individual. Asesmen
Nasional tidak digunakan untuk menentukan kelulusan menilai prestasi siswa sebagai
seorang individu. Evaluasi hasil belajar setiap individu siswa menjadi kewenangan
pendidik. Pemerintah melalui Asesmen Nasional melakukan evaluasi sistem. Asesmen
Nasional merupakan cara untuk memotret dan memetakan mutu sekolah dan sistem
pendidikan secara keseluruhan. Karena itu, tidak semua siswa perlu menjadi peserta
dalam Asesmen Nasional. Yang diperlukan adalah informasi dari sampel yang mewakili
populasi siswa di setiap sekolah pada jenjang kelas yang menjadi target dari Asesmen
Nasional. Asesmen Nasional perlu dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan.
Secara jangka panjang Asesmen Nasional memberi kesempatan sekaligus menuntut
guru dan sekolah untuk memperbaiki kualitas pengajarannya guna menciptakan siswa
yang lebih kompeten. Hal ini terlihat dari penekanan pembelajaran dan asesmen yang
lebih fokus pada daya nalar dalam bentuk literasi membaca dan numerasi. Hal ini juga
mendorong guru dan sekolah mengubah praktik-praktik pembelajaran lama yang tidak
lagi relevan dengan kondisi saat ini.
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) adalah kompetensi yang benar-benar minimum
yang dapat digunakan untuk memetakan sekolah-sekolah atau daerah-daerah
berdasarkna kompetensi minimum. Kata minimum mengacu kepada tidak semua
konten dalam kurikulum di dalam AKM. AKM akan mengukur keterampilan dasar
berupa literasi dan numerasi. Kemampuan bernalar tentang teks dan angka. Kompetensi
tersebut dibangun dari jenjang dasar sampai menengah dalam suatu learning
progression. AKM berbentuk survey dengan sample siswa kelas V, VIII, dan XI. Dalam
AKM ini tidak perlu melaporkan hasil individu siswa namun laporan agregat yang
berfokus pada peningkatan internal dari waktu ke waktu bukan komparasi antar
kelompok. AKM Nasional bertujuan untuk mengukur kinerja/mutu sekolah dan
administrasi terstandar.
2.11 Pemanfaatan PMM (2 JP)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
(Kemendikburistek) mengembangkan Platform Merdeka Mengajar (PMM) yang
merupakan platform edukasi yang menjadi teman penggerak untuk pendidik dalam
mewujudkan Pelajar Pancasila yang memiliki fitur Belajar, Mengajar, dan Berkarya.
Platform Merdeka Mengajar menyediakan referensi bagi guru untuk
mengembangkan praktik mengajar sesuai dengan Kurikulum Merdeka, dalam fitur
Mengajar, ada fitur Perangkat Ajar yang dapat digunakan oleh Guru dan Tenaga
Kependidikan dalam mengembangkan diri, saat ini tersedia lebih dari 2000 referensi
perangkat ajar berbasis Kurikulum Merdeka. Fitur asesmen murid yang dikembangkan
untuk membantu guru dan tenaga kependidikan melakukan analisis diagnostik terkait
kemampuan peserta didik dalam literasi dan numerasi dengan cepat sehingga dapat
menerapkan pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian dan perkembangan
peserta didik.
Platform Merdeka Mengajar memberikan kesempatan yang setara bagi guru
untuk terus belajar dan mengembangkan kompetensinya kapan pun dan di mana pun
guru berada. Fitur Belajar pada Platform Merdeka Mengajar memberikan fasilitas
Pelatihan Mandiri yang memberikan kesempatan kepada gurud an tenaga
kependidikan untuk dapat memperoleh materi pelatihan berkualitas dengan
mengaksesnya secara mandiri. Fitur lain dari Belajar adalah Video Inspirasi, fitur ini
memberikan kesempatan kepada Guru dan tenaga kependidikan bisa mendapatkan
beragam video inspiratif untuk mengembangkan diri dengan akses tidak terbatas yang
pada akhirnya adalah mengembangakn kualitas dari komptensinya dalam
impelementasi kurikulum merdeka.
2.12 Pengalaman Praktik Baik (1 JP)
Penyampaian Narasumber terkait pengalamannya mengimplementasikan Kurikulum
Merdeka
2.13 Pembelajaran Berdiferensiasi (2 JP)
Pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan
belajar murid. Guru memfasilitasi murid sesuai dengan kebutuhannya, karena setiap
murid mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga tidak bisa diberi perlakuan
yang sama. Dalam menerapkan pembelajaran berdiferensiasi guru perlu memikirkan
tindakan yang masuk akal yang nantinya akan diambil, karena pembelajaran
berdiferensiasi tidak berarti pembelajaran dengan memberikan perlakuan atau tindakan
yang berbeda untuk setiap murid, maupun pembelajaran yang membedakan antara
murid yang pintar dengan yang kurang pintar.
3. Materi Penunjang
3.1 Evaluasi (1 JP)
Peserta mengikuti kegiatan evaluasi untuk mengukur kemampuan yang diperoleh
selama mengikuti kegiatan workshop
3.2 RTL dan Penutup (1 JP)
Peserta melakukan praktik penyusunan instrumen Kurikulum Merdeka sesuai topik
yang telah disepakati bersama (Praktik) di lembaga masing-masing.
SERTIFIKAT

Anda mungkin juga menyukai