KURIKULUM MERDEKA
D I N A S P E N D I D I K A N D A N K E B U D AYA A N
P R O V I N S I KA L I M A N TAN T I M UR
Fenomena learning loss bukan hanya terjadi di Indonesia. Hampir seluruh negara di dunia
merasakan penderitaan akibat penutupan sekolah karena pandemi (Engzell, Frey, and
Verghan, 2021; Jonson et al., 2014).
Untuk mengejar ketertinggalan, tiap-tiap negara membuat kebijakan untuk merespon krisis
Covid-19. Tentu setiap negara dapat menyesuaikan kebijakan nya masingmasing. Namun
kebijakan yang diambil harus berdasarkan data dan kebutuhan, karena jika
pemerintah salah mengambil kebijakan maka malapetaka pendidikan akibat Covid-19
menjadi ancaman nyata (UNESCO, 2021) .
ARAH KURIKULUM..
MANAJEMEN
SEKOLAH
MURI
D
KOMPETENSI LINGKUNGAN
TENDIK SEKOLAH
Kurikulum Merdeka …
Pusat
Capean Pembelajaran
CP
Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan,Riset,
Kebudayaan, Riset dan Teknologi
Teknologi 11
Karakteristik Kurikulum di Setiap Jenjang
PAUD SD SMP SMA SMK SLB
Kegiatan bermain sebagai Penguatan kompetensi yang Penyesuaian dengan Program peminatan/ penjurusan Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
proses belajar yang utama mendasar dan pemahaman perkembangan teknologi tidak diberlakukan pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat
holistik: digital, mata pelajaran hanya untuk yang memiliki
Penguatan literasi dini Informatika menjadi mata Di kelas 10 pelajar Struktur lebih sederhana dengan hambatan intelektual
dan penanaman karakter • Untuk memahami pelajaran wajib menyiapkan diri untuk dua kelompok mata pelajaran, yaitu
melalui kegiatan lingkungan sekitar, mata menentukan pilihan mata Umum dan Kejuruan. Persentase Untuk pelajar di SLB yang
bermain-belajar berbasis pelajaran IPA dan IPS Panduan untuk guru pelajaran di kelas 11. Mata kelompok kejuruan meningkat tidak memiliki hambatan
buku bacaan anak digabungkan sebagai Informatika disiapkan untuk pelajaran yang dipelajari dari 60% ke 70% intelektual, capaian
mata pelajaran Ilmu membantu guru-guru pemula, serupa dengan di SMP pembelajarannya sama
Fase Fondasi untuk Pengetahuan Alam dan sehingga guru mata pelajaran Penerapan pembelajaran berbasis dengan sekolah reguler
meningkatkan kesiapan Sosial (IPAS) tidak harus berlatar belakang Di kelas 11 dan 12 pelajar projek dengan mengintegrasikan yang sederajat, dengan
bersekolah pendidikan informatika mengikuti mata pelajaran dari mata pelajaran terkait. menerapkan prinsip
• Integrasi computational
Kelompok Mapel Wajib, dan modifikasi kurikulum
Pembelajaran berbasis thinking dalam mata Pembelajaran berbasis memilih mata pelajaran dari Praktek Kerja Lapangan (PKL)
projek untuk penguatan pelajaran Bahasa projek untuk penguatan profil kelompok MIPA, IPS, Bahasa, menjadi mata pelajaran wajib Sama dengan pelajar di
profil Pelajar Pancasila Indonesia, Matematika, Pelajar Pancasila dilakukan dan Keterampilan Vokasi minimal 6 bulan (1 semester). sekolah reguler, pelajar di
dilakukan melalui kegiatan dan IPAS minimal 3 kali dalam satu sesuai minat, bakat, dan SLB juga menerapkan
perayaan hari besar dan tahun ajaran aspirasinya Pelajar dapat memilih mata pembelajaran berbasis
perayaan tradisi lokal • Bahasa Inggris sebagai
mata pelajaran pilihan pelajaran di luar program projek untuk menguatkan
Pembelajaran berbasis
keahliannya Pelajar Pancasila dengan
projek untuk penguatan profil
Pembelajaran berbasis mengusung tema yang sama
Pelajar Pancasila dilakukan
projek untuk penguatan profil Alokasi waktu khusus projek dengan sekolah reguler,
minimal 3 kali dalam satu
Pelajar Pancasila dilakukan penguatan profil pelajar dengan kedalaman materi
tahun ajaran, dan pelajar
minimal 2 kali dalam satu Pancasila dan Budaya Kerja untuk dan aktivitas sesuai
menulis esai ilmiah sebagai
tahun ajaran peningkatan soft skill (karakter dari dengan karakteristik dan
syarat kelulusan
dunia kerja) kebutuhan pelajar di SLB
Kementerian
Kementerian Pendidikan,
Pendidikan, Kebudayaan,
Kebudayaan, Riset,Riset, dan Teknologi
dan Teknologi 12
BISA DIUNDUH DI…….
Beragam informasi diberikan kepada satuan pendidikan yang berminat untuk mempelajari
lebih mendalam dan menerapkan Kurikulum Merdeka
Ayo unduh aplikasi dan pelajari lebih Serta mengambil peran untuk menyukseskan Kurikulum
Merdeka
Organisasi
Pendidikan
Informasi lebih lanjut mengenai penerapan Kurikulum Merdeka silakan menghubungi 081281435091
Keunggulan…!
!
Fokus pada Materi Esensial
21
03. Pembelajaran dengan paradigma baru
Pembelajaran dengan paradigma baru dirancang berdasarkan prinsip pembelajaran yang
terdiferensiasi sehingga setiap siswa belajar sesuai dengan kebutuhan dan tahap
perkembangannya
Program Intrakurikuler
● Pembelajaran terdiferensiasi
Berkebinekaan
● Capaian pembelajaran disederhanakan
Beriman kepada ● Siswa memiliki cukup waktu untuk mendalami
Global
Tuhan YME
dan berakhlak konsep dan menguatkan kompetensi
mulia ● Guru leluasa memilih perangkat ajar sesuai
kebutuhan
Bergotong Dipelajari
Mandiri PELAJAR Royong melalui
PANCASILA Program Kokurikuler
● Lintas mata pelajaran
Bernalar ● Berorientasi pada pengembangan karakter dan
Kritis Kreatif kompetensi umum
● Pembelajaran interdisipliner di luar kegiatan
kelas
● Melibatkan masyarakat
● Muatan lokal dikembangkan sesuai dengan
isu nasional dan global
TEMA PROJEK PENGUATAN PROFIL
PELAJAR PANCASILA DAN BUDAYA KERJA
1
• Gaya Hidup Berkelanjutan;
2 • Kearifan lokal;
● TEMA 1 SAMPAI DENGAN 7
MERUPAKAN TEMA PILIHAN 3 • Bhinneka Tunggal Ika
DAN MINIMAL DILAKSANAKAN
1 TEMA PADA SETIAP TAHUN 4 • Bangunlah Jiwa dan Raganya
AJARAN.
● TEMA 8. KEBEKERJAAN DAN 5
• Suara Demokrasi
9. BUDAYA KERJA MERUPAKAN
TEMA WAJIB YANG HARUS 6 • Berekayasa dan Berteknologi untuk Membanguan NKRI
DILAKSANAKAN PADA SETIAP
TAHUN AJARAN. 7 • Kewirausahaan
8
• Kebekerjaan
9
• Budaya Kerja
KURIKULUM MERDEKA
Implementasi Kurikulum
Merdeka di Sekolah
1 Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan
3 Perangkat
Ajar
4 Panduan Pembelajaran dan Asesmen
13
Ditetapkan oleh Pemerintah
Disusun dalam fase-fase ( Mapel Umum) sedangkan untuk Mapel Kelompok Kejuruan
Capaian disusun
(SMK) berdasarkan kebutuhan pencapaian kompetensi/pekerjaan/tuntutan jabatan pekerjaan
Pembelajaran (okupasi)
• Menemukan ide pokok dan ide perinci serta menjelaskan kembali isi/informasi
dengan kata-kata sendiri setelah menyimak diskusi dan paparan lisan orang lain
terkait dengan topik yang dikenali tentang……
• Catatan
• 1. kata kerja yang menunjukkan ketrampilan atau aksi
• 2. konten yang dipelajari
• 3. variasi (luaran yang dihasilakan)
Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang disusun secara logis
menurut urutan pembelajaran sejak awal hingga akhir suatu kegiatan
12
Langkah Perumusan dan Pemetaan Alur Tujuan
Pembelajaran
Capaian
Pembelajaran Tujuan Mapel
Mapel A
Lakukan pemetaan
Analiasi elemen Profil Identifikasi Unit berdasarkan urutan
Pelajar Pancasila Kompetensi/Elemen logis/ SOP
Lingkup Materi
Pembiakan Tanaman
perta
nian
•
Potensi
SDm
•
Kearifan
lokal
N Elemen Tujuan/Capaian Profil Materi Strategi Juml
o akhir fase per Pelajar a h
elemen Pancasi Jam
la
3 Agripreneur, Peserta didik dapat • Bernalar kritis • Peluang pasar • Diskusi 24
peluang usaha menjelaskan tentang • Gotong • peluang usaha • Observasi
dan profil agripreneur yang royong/kerj dan peluang • Penugasa
pekerjaan/prof mampu membaca asa ma bekerja di n
e si di bidang peluang pasar dan usaha, bidang agribisnis
agribisnis tanaman.
tanaman
ATP 1 T4
( Teknik dasar Produksi)
T5
(Faktor yang berpengaruh
terhadap produksi)
T3
( Agriprenuer)
T2
(Perkembangan Teknologi)
T1
(Proses Bisnis)
ATP 2 T6 T7
Pembiakan Tanaman Pengelolaan Produksi
T4
Teknik dasar Produksi
T5
Faktor yang berpengaruh terhadap
produksi
T2
(Perkembangan Teknologi
T1 T3
(Proses Bisnis) (Agriprenuer)
● Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang
harus dikuasai peserta didik
Kriteria alur tujuan ● ATP dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan
pembelajaran
pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.
● ATP pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan
dan tahapan pembelajaran yang menggambarkan
tahapan perkembangan kompetensi antar fase dan
jenjang
12
Komponen Modul Ajar
Komponen Diskripsi
1 Identitas Memuat identitas berikut:
1. Nama penyusun, institusi, dan tahun disusunnya
Perangkat Ajar
2. Jenjang sekolah (SD/SMP/SMA)
3. Kelas
4. Alokasi waktu (dalam menit)
5. Jumlah pertemuan (dalam jam pelajaran)
6. Kata kunci (materi pokok)
7. Kode perangkat
8. Jumlah peserta didik
9. Moda (PJJ, TM, Blended)
2 Profil Pelajar Memuat Satu atau lebih dimensi Profil Pelajar Pancasila
Pancasila yang berkaitan erat dengan konten dan konteks
yang pembelajaran (merujuk Alur dan Tujuan Pembelajaran
berkaitan dan dokumen Profil Pelajar Pancasila)
Komponen Diskripsi
3 Tujuan Dapat dijabarkan merujuk pada berbagai prinsip,, namun
Pembelajaran setidaknya memuat 3 poin penting yaitu:
1. Kompetensi. Apa kompetensi/kemampuan yang dapat
didemonstrasikan oleh peserta didik, atau ditunjukkan dalam
bentuk produk, Gunakan kata kerja operasional yang dapat
diamati (observable skills).
2. Pemahaman bermakna. Apa ilmu pengetahuan inti atau
konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu unit
pembelajaran? Pertanyaan apa yang perlu dapat dijawab siswa
setelah mempelajari unit tersebut?
3. Variasi. Keterampilan berpikir apa saja yg perlu dikuasai
siswa untuk dapat mencapai tujuan pembelajaran?
Gunakan keterampilan berpikir yang bervariasi terutama HOTS.
.
Komponen Diskripsi
4 Sarana Prasarana Sarana prasarana meliputi antara lain:
1. Media, alat, dan bahan belajar (mis. Komputer,
jaringan internet, dsb.)
2. Lingkungan belajar yang dimodifikasi (mis. dibutuhkan
ruang yang lapang untuk peserta didik beraktivitas,
ruang terbuka, dsb)
3. Sarana dan prasarana alternatif yang menunjang proses
belajar
berjalan efektif.
4. Perkiraan biaya. Perkiraan biaya yang dibutuhkan untuk
menerapkan unit pembelajaran ini di kelas, termasuk biaya
yang perlu dikeluarkan peserta didik
5 Karakteristik Modul ajar dikembangkan untuk karakteristik peserta didik
peserta didik tertentu dan atau berbagai karakteristik. Karakteristik dimaksud
secara umum diantaranya:
• Peserta didik reguler/tipikal (tanpa ketunaan dan kesulitan
belajar atau berpencapaian tinggi)
• kesulitan belajar (jelaskan hambatan belajar yang dimaksud)
• berpencapaian tinggi
• ketunaan (tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, tuna daksa,
tuna
laras, tuna ganda)
Komponen Diskripsi
6 Materi ajar Pemilihan materi ajar secara umum merujuk pada prinsip-prinsip di
bawah ini;
1. Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran dan alur
pembelajaran
2. Menyampaikan konsep yang sesuai
3. Tidak memuat unsur SARA.
4. Tidak memuat pornografi, pornoaksi, dan provokasi.
5. Memuat Informasi tentang referensi buku, video, dll yang
digunakan untuk kegiatan belajar, mencantumkan sumber
yang jelas dan dapat diakses.
6. Memuat Kearifan lokal daerah setempat dan kekinian.
7. Mempertimbangkan isu-isu terkini
8. Mempertimbangkan ketersediaan sumber daya pendukung
pembelajaran
7 Langkah- 1. Urutan pembelajaran sistematis dan logis memuat:
langkah • Kegiatan pendahuluan misal: melaksanakan kegiatan
apersepsi,
kegiatan menjelaskan tujuan pembelajaran dll.
pembelajaran • Kegiatan inti (menggunakan model, metode, media, alat,
dan sumber belajar yang sesuai dengan karakteristik
peserta didik, mengintegrasikan nilai-nilai Profil Pelajar
Pancasila).
• Kegiatan penutup (simpulan, refleksi, umpan balik, dan
Komponen Diskripsi
2. Langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang konkret,
disertakan opsi/alternatif metode dan langkah untuk
menyesuaikan dengan kebutuhan belajar peserta didik dan
dibuat bervariasi dan dapat dimodifikasi.
3. Berurutan sesuai dengan durasi waktu yang direncanakan,
disajikan rinci dalam 1 sesi pembelajaran (tatap muka, PJJ,
atau blended learning)
4. Berorientasi pada penguatan kompetensi dan
kemampuan berpikir aras tinggi (HOTS)
5. Berpusat pada peserta didik dan sesuai
dengan tahap kemampuan individu.
6. Disertai dengan diferensiasinya untuk peserta didik
dengan hambatan belajar, berpencapaian tinggi,
dan/atau dengan ketunaan.
Untuk peserta didik yang berminat belajar dan
mengeksplorasi topik
ini lebih jauh, kegiatan apa yang disarankan.
Untuk peserta didik yang kesulitan belajar topik ini, apa
langkah
yang disarankan.
Remedial :
Berisi informasi tentang kegiatan pembelajaran untuk peserta
didik yang ingin memperkuat pemahaman pada kompetensi
sebelum kompetensi yang sedang di pelajari atau untuk peserta
didik yang memperlihatkan penguasaan kompetensi yang lebih
rendah dibanding kompetensi yang sedang dipelajari.
Kegiatan remedial juga digunakan sebagai kegiatan untuk
membantu peserta didik yang mengatasi kesulitan atau kendala
dalam pembelajaran
Beberapa contoh kegiatan remedial:
• Modifikasi tugas sesuai penguasaan kompetensi siswa
• Tutor sebaya
• Melakukan projek sesuai penguasaan kompetensi siswa dll
SAMPAI JUMPA DI
MATERI SELANJUTNYA!
Trimakasih….