Anda di halaman 1dari 52

Penyusunan Rencana Pembelajaran dan Penilaian

Pendidikan Inklusif
Oktober 2023

Pusat Kurikulum dan Pembelajaran


Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi
PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 70 TAHUN 2009
UU No. 20 Tahun 2003 (UU Sistem Pendidikan Nasional)

PASAL 12
Ayat 1 (b)
mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya

PASAL 32
Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki
tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik,
emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa.
Pendidikan Inklusif
Apa itu Inklusif? “those with special educational needs must have
access to regular schools which should
accommodate them within a child-centred pedagogy
Mengajak masuk dan capable of meeting these needs, regular schools with
this inclusive orientation are the most effective
mengikutsertakan means of combating
discriminatory attitudes, creating welcoming
semua orang dengan communities, building an inclusive society and
achieving education for all; more over, they provide
berbagai perbedaan an effective education to the majority of
children and improve the efficiency and ultimately
the cost-effectiveness of the entire education system.

The Salamanca Statement And Framework For Action On


Special Needs Education (UNESCO, 1994)

Education for All


Permendiknas No. 70 Tahun 2009

Pendidikan inklusif adalah sistem penyelenggaraan pendidikan yang


memberikan kesempatan kepada semua peserta didik yang memiliki kelainan
dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti
pendidikan atau pembelajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara
bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya.
AMANAT PP NO. 13 TAHUN 2020
AKOMODASI YANG LAYAK UNTUK
PESERTA DIDIK PENYANDANG DISABILITAS

Pasal 1 ayat 1
Akomodasi yang Layak adalah modifikasi dan penyesuaian
yang tepat dan diperlukan untuk menjamin penikmatan atau
pelaksanaan semua hak asasi manusia dan kebebasan
fundamental untuk Penyandang Disabilitas berdasarkan
kesetaraan
AMANAT PP NO. 13 TAHUN 2020
Pasal 4
Fasilitasi penyediaan Akomodasi yang Layak dilakukan paling sedikit melalui

a. penyediaan dukungan b. penyediaan sarana dan prasarana


anggaran dan/atau
bantuan pendanaan;

c. penyiapan dan penyediaan d. penyediaan kurikulum.


Pendidik dan Tenaga
Kependidikan;
PERMENDIKBUD NO. 48 Tahun 2023
Pasal 3 ayat 3
Satuan Pendidikan menyediakan Akomodasi yang Layak

Pasal 4
Penerima manfaat penyediaan Akomodasi yang Layak dan pembentukan Unit Layanan Disabilitas
ditujukan bagi Peserta Didik Penyandang Disabilitas pada

Taman Kanak-Kanak/ Sekolah Dasar/


01 Taman Kanak-Kanak Luar 02 Sekolah Dasar Luar Biasa/
Biasa Paket A

Sekolah Menengah Pertama/ Sekolah Menengah Atas/


03 Sekolah Menengah Pertama 04 Sekolah Menengah Atas Luar
Luar Biasa/ Paket B Biasa/Paket C

Sekolah Menengah Kejuruan/ Perguruan Tinggi


05 Sekolah Menengah Kejuruan
06
Luar Biasa
Dukungan Regulasi Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan
pembelajaran dilakukan berdasarkan kebijakan berikut:
Permendikbudristek Permendikbudristek Permendikbudristek Permendikbudristek Kepmendikbudristek
No. 5 Tahun 2022 No. 7 Tahun 2022 No. 16 Tahun 2022 No. 21 Tahun 2022 No. 262 Tahun 2022

Perubahan Atas Keputusan


Standar Kompetensi Standar Isi pada Standar Proses pada Standar Penilaian Menteri Pendidikan,
Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Pendidikan Anak Usia pada Pendidikan Anak Kebudayaan, Riset, Dan
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Dini, Jenjang Usia Dini, Jenjang Teknologi Nomor 56/M/2022
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Dasar, dan tentang Pedoman
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah Penerapan Kurikulum dalam
Pendidikan Menengah Rangka Pemulihan
Pembelajaran
Standar Isi dikembangkan Standar Proses merupakan Memuat 3 opsi kurikulum
Standar kompetensi lulusan Standar Penilaian
melalui perumusan ruang kriteria minimal proses yang dapat digunakan di
merupakan kriteria minimal Pendidikan adalah kriteria
lingkup materi yang sesuai pembelajaran berdasarkan satuan pendidikan dalam
tentang kesatuan sikap, dengan kompetensi lulusan. minimal mengenai
jalur, jenjang, dan jenis rangka pemulihan
keterampilan, dan Ruang lingkup materi mekanisme penilaian hasil
pendidikan untuk mencapai pembelajaran beserta
pengetahuan yang merupakan bahan kajian belajar peserta didik.
standar kompetensi lulusan. struktur Kurikulum Merdeka,
menunjukkan capaian dalam muatan pembelajaran
Standar Penilaian menjadi aturan terkait pembelajaran
kemampuan peserta didik yang dirumuskan Standar Proses menjadi
berdasarkan: 1) muatan wajib acuan untuk Kurikulum 2013, dan asesmen, serta beban
dari hasil pembelajarannya acuan untuk Kurikulum 2013,
sesuai dengan ketentuan Kurikulum darurat, dan kerja guru.
pada akhir jenjang Kurikulum darurat, dan
peraturan perundang- Kurikulum Merdeka.
pendidikan. SKL menjadi Kurikulum Merdeka.
undangan; 2) konsep
acuan untuk Kurikulum 2013, keilmuan; dan 3) jalur,
Kurikulum darurat, dan jenjang, dan jenis pendidikan.
Kurikulum Merdeka. Standar Isi menjadi acuan
untuk Kurikulum 2013,
Kurikulum darurat, dan
Kurikulum Merdeka.

10
Dukungan Regulasi Keputusan Kepala
Keputusan Kepala
Implementasi BSKAP No.033 BSKAP
No.009/H/KR/2022
/H/KR/2022 Tahun 2022
Kurikulum Merdeka Tahun 2022

untuk pemulihan Perubahan Atas


Keputusan Kepala
Dimensi, Elemen dan
Sub Elemen Profil
pembelajaran dilakukan BSKAP No.
008/H/KR/2022 tentang
Pelajar Pancasila
Pada Kurikulum
berdasarkan kebijakan Capaian Pembelajaran
pada Pendidikan Anak
Merdeka
Memuat penjelasan dan
berikut: Usia Dini, Jenjang
Pendidikan Dasar, dan
tahap-tahap perkembangan
profil pelajar Pancasila yang
Pendidikan Menengah dapat digunakan terutama
untuk projek penguatan profil
Pada Kurikulum
pelajar Pancasila.
Merdeka .

Memuat Capaian
Pembelajaran untuk semua
jenjang dan mata pelajaran
dalam struktur Kurikulum
Merdeka.

11
Standar Isi (Permendikbudristek No. 7 tahun 2022)

Lampiran II Bagian A.
Standar Isi sekolah dasar luar biasa/paket A/bentuk lain yang sederajat sama
dengan Standar Isi sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah dan Standar Isi sekolah
menengah pertama luar biasa/paket B/bentuk lain yang sederajat sama dengan
Standar Isi sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah

Standar Isi pada pendidikan khusus, selain berisi muatan wajib sesuai
jenjangnya, juga ditambah dengan ruang lingkup materi program
kebutuhan khusus dan keterampilan. Peserta Didik berkebutuhan khusus
dapat mengikuti Standar Isi, dengan memperhatikan profil Peserta Didik
berkebutuhan khusus
Standar Proses (Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022

Pasal 2
Standar Proses meliputi:
a. perencanaan pembelajaran;
b. pelaksanaan pembelajaran; dan
c. penilaian proses pembelajaran
Pasal 7 ayat (3)

Strategi pembelajaran yang dirancang untuk memberi pengalaman belajar yang berkualitas
dilaksanakan dengan memperhatikan karakteristik Peserta Didik, yang mencakup:
a. usia dan tingkat perkembangan;
b. tingkat kemampuan sebelumnya;
c. kondisi fisik dan psikologis; dan
d. latar belakang keluarga Peserta Didik.
Standar Proses (Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022

Pasal 13 ayat 2

Pelaksanaan pembelajaran dalam suasana belajar yang menantang paling


sedikit dilakukan dengan cara:
a. menggunakan materi dan kegiatan belajar sesuai dengan kemampuan dan
tahapan perkembangan Peserta Didik; dan
b. memfasilitasi Peserta Didik untuk percaya potensi yang dimilikinya dapat
ditingkatkan
Standar Penilaian (Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022)

Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk


mengetahui kebutuhan belajar dan capaian perkembangan atau hasil
belajar peserta didik

Pasal 3 ayat (2)


Prosedur Penilaian hasil belajar disesuaikan dengan karakteristik jalur,
jenjang, dan jenis Satuan Pendidikan
Standar Penilaian (Permendikbudristek No. 21 Tahun 2022)

● Pasal 4 ayat (1)


Perumusan tujuan Penilaian memperhatikan keselarasan dengan tujuan pembelajaran yang
merujuk pada kurikulum yang digunakan Satuan Pendidikan.

• Pasal 5
Pemilihan dan/atau pengembangan instrumen Penilaian dilaksanakan oleh Pendidik dengan:
a. mempertimbangkan karakteristik kebutuhan Peserta Didik; dan
b. berdasarkan rencana Penilaian yang termuat dalam perencanaan pembelajaran.

• Pasal 9 ayat (8)


Penilaian pencapaian hasil belajar Peserta Didik dilakukan dengan membandingkan
pencapaian hasil belajar Peserta Didik dengan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran.
Kepmendikbudristek No. 262 Tahun 2022

PERUBAHAN ATAS KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN


TEKNOLOGI NOMOR 56/M/2022 TENTANG PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM
RANGKA PEMULIHAN PEMBELAJARAN

• peserta didik berkebutuhan khusus yang tidak memiliki hambatan intelektual di SLB atau Satuan
Pendidikan Penyelenggara Pendidikan Inklusif dapat menggunakan struktur kurikulum dan capaian
pembelajaran pendidikan reguler sesuai jenjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip modifikasi
kurikulum; (hal. 61)
• Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual dapat menggunakan CP
pendidikan khusus. Peserta didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual menggunakan
CP reguler dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum (hal. 66)
• Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta
didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian
peserta didik. Pada pendidikan khusus, asesmen diagnostik dilaksanakan sebelum perencanaan
pembelajaran sebagai rujukan untuk menyusun Program Pembelajaran Individual (hal 68)
• Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif /bentuk lain yang sederajat menyediakan
layanan program kebutuhan khusus sesuai dengan kondisi peserta didik ( hal 10,14,24,26)
• peserta didik berkebutuhan khusus dari SLB dapat melanjutkan pendidikannya ke Satuan
Pendidikan Penyelenggara Pendidikan Inklusif dengan mengikuti kelas transisi; (hal. 61)
Kurikulum

Penilaian
Pembelajaran
(Asesmen)
KURIKULUM
● seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan
tertentu.

(UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1 butir


19)
Pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan
pendidik dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar
(UU No. 20 tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional)
PENILAIAN / ASESMEN
Proses pengumpulan dan
pengolahan informasi untuk
mengetahui kebutuhan
belajar dan capaian
perkembangan atau hasil
belajar peserta didik
(Pasal 1, ayat 2.
Permendikbudristek nomor
21 tahun 2021)
ALUR PELAKSANAAN PENDIDIKAN INKLUSIF
HASIL ASESMEN
Pemetaan Hambatan dan Potensi

Nama : ……………………………………………………
Jenis Kelamin : ……………………………………………………
Tanggal Lahir/Umur : ……………………………………………………
Alamat :…………………………………………………
Tanggal Asesmen :……………………………………………………

NO ASPEK SUDAH DIKUASAI BELUM DIKUASAI KEBUTUHAN


1 Komunikasi dan o Memahami perintah o Belum memiliki o Pembentukkan
Bahasa sederhana secara non keterarahwajahan keterarahwajahan
verbal o Ujaran belum jelas dan o Pembentukan fonem
kurang terbaca o Penguasaan kata/
o Belum memahami konsep kalimat
percakapan o Pembiasaan dalam
situasi Percakapan
Fungsi Program Pendidikan Individu

1. Menjadi sarana bagi peningkatan usaha untuk memberikan pelayanan


pendidikan yang lebih efektif
2. Meningkatkan komunikasi antar pihakpihak yang berkepentingan untuk
keberhasilan peserta didik berkebutuhan khusus dalam konteks
pendidikan.
Skema Implementasi Penyusunan PPI
Komponen PPI
Komponen PPI

1 Karakteristik PDBK
Gambaran mengenai kemampuan
2 Tujuan akademik, tingkat kemampuan
berkomunikasi, kemungkinan adanya
3 Deskripsi tentang pelayanan pembelajaran
pola perilaku khusus, gambaran
mengenai keterampilan untuk
4 Waktu dan lamanya Pemberian Layanan
menolong diri sendiri dalam
kehidupan sehari-hari, hingga bakat
5 Asesmen Formatif dan Sumatif
vokasional
6 Pelaksanaan PPI dalam Pembelajaran
Komponen PPI

1 Karakteristik PDBK
a. Tujuan jangka panjang
2 Tujuan Tujuan jangka panjang dalam
pedoman adalah Capaian
3 Deskripsi tentang pelayanan pembelajaran Pembelajaran (CP).

4 Waktu dan lamanya Pemberian Layanan b. Tujuan jangka pendek


Tujuan jangka pendek dalam
5 Asesmen Formatif dan Sumatif pedoman adalah Tujuan
Pembelajaran (TP).
6 Pelaksanaan PPI dalam Pembelajaran
Komponen PPI

1 Karakteristik PDBK
a. Materi yang diberikan.
2 Tujuan b. Metode yang digunakan untuk
menyampaikan materi
3 Deskripsi tentang pelayanan pembelajaran c. Media/alat bantu pembelajaran
apa yang digunakan untuk
4 Waktu dan lamanya Pemberian Layanan mempermudah pelaksanaan
pembelajaran.
5 Asesmen Formatif dan Sumatif d. Penanggung jawab PPI yang sudah
dirancang.
6 Pelaksanaan PPI dalam Pembelajaran
Komponen PPI

1 Karakteristik PDBK

2 Tujuan Waktu dimulainya kegiatan


pembelajaran, durasi/waktu yang
3 Deskripsi tentang pelayanan pembelajaran
dibutuhkan untuk memberikan
pelayanan, dan estimasi waktu
4 Waktu dan lamanya Pemberian Layanan
pencapaian tujuan yang telah
ditetapkan
5 Asesmen Formatif dan Sumatif

6 Pelaksanaan PPI dalam Pembelajaran


Komponen PPI

1 Karakteristik PDBK
Sifat penilaian (asesmen formatif dan
2 Tujuan
sumatif) adalah sebagai berikut:
3 Deskripsi tentang pelayanan pembelajaran
a. Menyeluruh,
b. Berkesinambungan,
4 Waktu dan lamanya Pemberian Layanan
c. Merupakan tahapan yang
berulang (cyclical),
5 Asesmen Formatif dan Sumatif
d. Kemajuan belajar diukur secara
teratur dan periodik
6 Pelaksanaan PPI dalam Pembelajaran
Komponen PPI

1 Karakteristik PDBK

2 Tujuan

3 Deskripsi tentang pelayanan pembelajaran Terbagi menjadi tiga kegiatan, yakni


kegiatan pendahuluan, kegiatan inti,
4 Waktu dan lamanya Pemberian Layanan dan kegiatan penutup.

5 Asesmen Formatif dan Sumatif

6 Pelaksanaan PPI dalam Pembelajaran


Sebelum melangkah pada strategi perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian,
mari sejenak kita bahas Konsep Capaian Pembelajaran,

Konsep Capaian Pembelajaran

“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran


yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase
Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP
disusun untuk setiap mata pelajaran.”
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan pendidikan
memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa
menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal keberangkatan para peserta didik.

Fase Pondasi Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F


Pembagian SMP/Mts/Paket B SMA/MA/Paket C SMA/MA/Paket C
PAUD/RA SD/MI/Paket A SD/MI/Paket A SD/MI/Paket A
Fase Kelas 1-2 Kelas 3-4 Kelas 5-6 Kelas 7-9 Kelas 10 Kelas 11-12

Sumber: Kepmendikbud No.262 Tahun 2022


Untuk peserta didik berkebutuhan khusus (PDBK) dengan hambatan
intelektual dan atau hambatan lainnya menggunakan CP yang didasarkan pada
usia mental yang ditetapkan berdasarkan hasil asesmen

• Fase A : Pada umumnya usia mental (≤7 tahun)


• Fase B : Pada umumnya usia mental (±8 tahun)
• Fase C : Pada umumnya usia mental (±8 tahun)
• Fase D : Pada umumnya usia mental (±9 tahun)
• Fase E : Pada umumnya usia mental (±10 tahun)
• Fase F : Pada umumnya usia mental (±10 tahun)

PDBK yang tidak memiliki hambatan intelektual dapat menggunakan CP yang sama dengan di
sekolah umum
Penyusunan Perencanaan Pembelajaran

Melakukan Asemen Awal Guna Pembelajaran terdiferensiasi


Mengidentifikasi Kebutuhan didasarkan pada hasil asesmen
Belajar Peserta Didik awal pembelajaran pada lingkup
materi tertentu.
Asesmen di awal pembelajaran dilakukan
hanya terkait kesiapan peserta didik
Hasil asesmen awal pembelajaran
pada kompetensi yang akan
dituju/dipelajari.
ini memberikan informasi
kesiapan belajar peserta didik
Hasilnya digunakan untuk (readiness), yaitu informasi
menyesuaikan rencana pembelajaran kesesuaian pengetahuan atau Perlu diketahui
yang dibuat agar sesuai dengan tahap keterampilan yang dimiliki peserta
pembelajaran peserta didik. didik saat ini, dengan pengetahuan
atau keterampilan baru yang akan
Asesmen pada awal pembelajaran
diharapkan dapat dilakukan secara
dipelajari.
natural, seperti diskusi ringan
pemantik di awal kegiatan, permainan, Melakukan Diferesiasi
kuis, atau sederhana. Pembelajaran
ASESMEN DALAM KURIKULUM MERDEKA

Formatif Sumatif Diagnostik


• Memberikan • Memastikan • Mengidentifikasi
ketercapaian kompetensi, kekuatan,
informasi / umpan kelemahan peserta didik
balik bagi pendidik keseluruhan sehingga pembelajaran
dan peserta didik tujuan dapat dirancang sesuai
untuk pembelajaran. dengan kompetensi dan
kondisi peserta didik
memperbaiki (hanya digunakan di
proses pendidikan khusus)
pembelajaran
PERENCANAAN PEMBELAJARAN

rencana pembelajaran untuk membantu mengarahkan proses


pembelajaran mencapai CP
Dapat berupa:

rencana pelaksanaan
pembelajaran /RPP
Modul Ajar
Perbandingan Antara Komponen Minimum Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dan Modul Ajar

Komponen minim rencana pelaksanaan Komponen minimum modul ajar


pembelajaran
● Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan ● Tujuan pembelajaran (salah satu dari tujuan
dalam alur tujuan pembelajaran). dalam alur tujuan pembelajaran).
● Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran. ● Langkah-langkah atau kegiatan pembelajaran.
Biasanya untuk satu atau lebih pertemuan. Biasanya untuk satu tujuan pembelajaran yang
● Asesmen pembelajaran: Rencana asesmen dicapai dalam satu atau lebih pertemuan.
untuk di awal pembelajaran dan rencana ● Rencana asesmen untuk di awal pembelajaran
asesmen di akhir pembelajaran untuk mengecek beserta instrumen dan cara penilaiannya.
ketercapaian tujuan pembelajaran. ● Rencana asesmen di akhir pembelajaran untuk
mengecek ketercapaian tujuan pembelajaran
beserta instrumen dan cara penilaiannya.
● Media pembelajaran yang digunakan, termasuk,
misalnya bahan bacaan yang digunakan, lembar
kegiatan, video, atau tautan situs web yang perlu
dipelajari peserta didik.

47
Tujuan pembelajaran tidak
harus dibuat berbeda tetapi
kemampuan anak bisa
dibedakan dari indikator/
KKTP (kriteria tujuan
pembelajaran/
evidencenya berdasarkan
hasil asesmen yang telah
dituangkan dalam profil
peserta didik
Observasi

Peserta didik diamati secara berkala, dengan fokus secara


keseluruhan maupun individu. Observasi bisa dilakukan dalam
tugas atau aktivitas rutin/harian.
Teknik dan Instrumen Asesmen

Penilaian Kinerja (Performance Test)

Asesmen performa dapat berupa praktik, menghasilkan produk,


melakukan projek, dan membuat portofolio.

Tes Tertulis

Teknik Asesmen Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis.
“Terdapat berbagai teknik
dalam melakukan
asesmen, pendidik Tes Lisan
diberikan keleluasaan
memilih teknik dan Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik
menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal
instrumen agar asesmen ketika pembelajaran
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga
hasil belajar peserta didik Portofolio
valid dan dapat ditindak
lanjuti” Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya
peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan
perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu.
Rubrik
Teknik dan Instrumen Asesmen Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam
bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat
secara bertingkat dari kurang sampai terbaik.

Ceklist

Daftar informasi, data, ciri-ciri, karakteristik atau elemen yang


dituju.
Instrumen Asesmen
“Terdapat berbagai teknik
dalam melakukan Catatan Anekdotal
asesmen, pendidik Catatan singkat hasil observasi pada peserta didik. Berisi
diberikan keleluasaan catatan performa dan perilaku peserta didik yang penting,
memilih teknik dan disertai latar belakang kejadian dan hasil analisa dari observasi
instrumen agar asesmen yang telah dilakukan.
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga
Grafik Perkembangan
hasil belajar peserta didik
valid dan dapat ditindak Grafik atau infografik yang menggambarkan tahap
lanjuti” perkembangan belajar peserta didik.
PENYESUAIAN KURIKULUM ABK
Eskalasi
Program percepatan dan perluasan dalam
hal waktu dan penguasaan materi Substitusi:
Beberapa bagian dari kurikulum
Duplikasi
umum diganti dengan sesuatu
Penggandaan materi dalam kurikulum yang yang kurang lebih setara
disusun sama dengan program reguler.

Simplikasi Omisi
Kurikulum umum disederhanakan, Beberapa bagian dari kurikulum
disesuaikan dengan kebutuhan dan umum ditiadakan sama sekali
kemampuan ABK . karena tidak memungkinkan bagi
PDBK. .
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Pengolahan hasil penilaian dapat dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan/atau kualitatif terhadap data hasil pelaksanaan
penilaian yang berupa angka dan/atau deskripsi. Pendidik perlu menentukan kriteria untuk memetakan ketercapaian tujuan pembelajaran.

Dalam menentukan kriteria ketercapaian tujuan pembelajaran, ada


beberapa hal penting yang perlu diperhatikan:

Tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak (misalnya 75, 80, dan
Untuk mengetahui apakah peserta didik sebagainya) sebagai kriteria. Yang paling disarankan adalah menggunakan
deskripsi, namun jika dibutuhkan, pendidik diperkenankan untuk
telah berhasil mencapai tujuan
menggunakan interval nilai (misalnya 70 - 85, 85 - 100, dan sebagainya).
pembelajaran, pendidik perlu menetapkan
kriteria atau indikator ketercapaian tujuan
Kriteria yang digunakan
pembelajaran.
untuk menentukan apakah
1. Menggunakan deskripsi kriteria
peserta didik telah
Kriteria ini dikembangkan saat pendidik
mencapai tujuan
merencanakan asesmen, yang dilakukan saat
pembelajaran dapat
pendidik menyusun perencanaan 2. Menggunakan rubrik
dikembangkan
pembelajaran, baik dalam bentuk rencana
menggunakan beberapa
pelaksanaan pembelajaran ataupun modul
pendekatan
ajar. 3. Menggunakan interval nilai
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai