Pendidikan Inklusif
Oktober 2023
PASAL 12
Ayat 1 (b)
mendapatkan pelayanan pendidikan sesuai dengan bakat, minat, dan
kemampuannya
PASAL 32
Pendidikan khusus merupakan pendidikan bagi peserta didik yang memiliki
tingkat kesulitan dalam mengikuti proses pembelajaran karena kelainan fisik,
emosional, mental, sosial, dan/atau memiliki potensi kecerdasan dan bakat
istimewa.
Pendidikan Inklusif
Apa itu Inklusif? “those with special educational needs must have
access to regular schools which should
accommodate them within a child-centred pedagogy
Mengajak masuk dan capable of meeting these needs, regular schools with
this inclusive orientation are the most effective
mengikutsertakan means of combating
discriminatory attitudes, creating welcoming
semua orang dengan communities, building an inclusive society and
achieving education for all; more over, they provide
berbagai perbedaan an effective education to the majority of
children and improve the efficiency and ultimately
the cost-effectiveness of the entire education system.
Pasal 1 ayat 1
Akomodasi yang Layak adalah modifikasi dan penyesuaian
yang tepat dan diperlukan untuk menjamin penikmatan atau
pelaksanaan semua hak asasi manusia dan kebebasan
fundamental untuk Penyandang Disabilitas berdasarkan
kesetaraan
AMANAT PP NO. 13 TAHUN 2020
Pasal 4
Fasilitasi penyediaan Akomodasi yang Layak dilakukan paling sedikit melalui
Pasal 4
Penerima manfaat penyediaan Akomodasi yang Layak dan pembentukan Unit Layanan Disabilitas
ditujukan bagi Peserta Didik Penyandang Disabilitas pada
10
Dukungan Regulasi Keputusan Kepala
Keputusan Kepala
Implementasi BSKAP No.033 BSKAP
No.009/H/KR/2022
/H/KR/2022 Tahun 2022
Kurikulum Merdeka Tahun 2022
Memuat Capaian
Pembelajaran untuk semua
jenjang dan mata pelajaran
dalam struktur Kurikulum
Merdeka.
11
Standar Isi (Permendikbudristek No. 7 tahun 2022)
Lampiran II Bagian A.
Standar Isi sekolah dasar luar biasa/paket A/bentuk lain yang sederajat sama
dengan Standar Isi sekolah dasar/madrasah ibtidaiyah dan Standar Isi sekolah
menengah pertama luar biasa/paket B/bentuk lain yang sederajat sama dengan
Standar Isi sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah
Standar Isi pada pendidikan khusus, selain berisi muatan wajib sesuai
jenjangnya, juga ditambah dengan ruang lingkup materi program
kebutuhan khusus dan keterampilan. Peserta Didik berkebutuhan khusus
dapat mengikuti Standar Isi, dengan memperhatikan profil Peserta Didik
berkebutuhan khusus
Standar Proses (Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022
Pasal 2
Standar Proses meliputi:
a. perencanaan pembelajaran;
b. pelaksanaan pembelajaran; dan
c. penilaian proses pembelajaran
Pasal 7 ayat (3)
Strategi pembelajaran yang dirancang untuk memberi pengalaman belajar yang berkualitas
dilaksanakan dengan memperhatikan karakteristik Peserta Didik, yang mencakup:
a. usia dan tingkat perkembangan;
b. tingkat kemampuan sebelumnya;
c. kondisi fisik dan psikologis; dan
d. latar belakang keluarga Peserta Didik.
Standar Proses (Permendikbudristek No. 16 Tahun 2022
Pasal 13 ayat 2
• Pasal 5
Pemilihan dan/atau pengembangan instrumen Penilaian dilaksanakan oleh Pendidik dengan:
a. mempertimbangkan karakteristik kebutuhan Peserta Didik; dan
b. berdasarkan rencana Penilaian yang termuat dalam perencanaan pembelajaran.
• peserta didik berkebutuhan khusus yang tidak memiliki hambatan intelektual di SLB atau Satuan
Pendidikan Penyelenggara Pendidikan Inklusif dapat menggunakan struktur kurikulum dan capaian
pembelajaran pendidikan reguler sesuai jenjangnya dengan menerapkan prinsip-prinsip modifikasi
kurikulum; (hal. 61)
• Bagi peserta didik berkebutuhan khusus dengan hambatan intelektual dapat menggunakan CP
pendidikan khusus. Peserta didik berkebutuhan khusus tanpa hambatan intelektual menggunakan
CP reguler dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum (hal. 66)
• Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar peserta
didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap capaian
peserta didik. Pada pendidikan khusus, asesmen diagnostik dilaksanakan sebelum perencanaan
pembelajaran sebagai rujukan untuk menyusun Program Pembelajaran Individual (hal 68)
• Satuan pendidikan penyelenggara pendidikan inklusif /bentuk lain yang sederajat menyediakan
layanan program kebutuhan khusus sesuai dengan kondisi peserta didik ( hal 10,14,24,26)
• peserta didik berkebutuhan khusus dari SLB dapat melanjutkan pendidikannya ke Satuan
Pendidikan Penyelenggara Pendidikan Inklusif dengan mengikuti kelas transisi; (hal. 61)
Kurikulum
Penilaian
Pembelajaran
(Asesmen)
KURIKULUM
● seperangkat rencana dan
pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan
tertentu.
Nama : ……………………………………………………
Jenis Kelamin : ……………………………………………………
Tanggal Lahir/Umur : ……………………………………………………
Alamat :…………………………………………………
Tanggal Asesmen :……………………………………………………
1 Karakteristik PDBK
Gambaran mengenai kemampuan
2 Tujuan akademik, tingkat kemampuan
berkomunikasi, kemungkinan adanya
3 Deskripsi tentang pelayanan pembelajaran
pola perilaku khusus, gambaran
mengenai keterampilan untuk
4 Waktu dan lamanya Pemberian Layanan
menolong diri sendiri dalam
kehidupan sehari-hari, hingga bakat
5 Asesmen Formatif dan Sumatif
vokasional
6 Pelaksanaan PPI dalam Pembelajaran
Komponen PPI
1 Karakteristik PDBK
a. Tujuan jangka panjang
2 Tujuan Tujuan jangka panjang dalam
pedoman adalah Capaian
3 Deskripsi tentang pelayanan pembelajaran Pembelajaran (CP).
1 Karakteristik PDBK
a. Materi yang diberikan.
2 Tujuan b. Metode yang digunakan untuk
menyampaikan materi
3 Deskripsi tentang pelayanan pembelajaran c. Media/alat bantu pembelajaran
apa yang digunakan untuk
4 Waktu dan lamanya Pemberian Layanan mempermudah pelaksanaan
pembelajaran.
5 Asesmen Formatif dan Sumatif d. Penanggung jawab PPI yang sudah
dirancang.
6 Pelaksanaan PPI dalam Pembelajaran
Komponen PPI
1 Karakteristik PDBK
1 Karakteristik PDBK
Sifat penilaian (asesmen formatif dan
2 Tujuan
sumatif) adalah sebagai berikut:
3 Deskripsi tentang pelayanan pembelajaran
a. Menyeluruh,
b. Berkesinambungan,
4 Waktu dan lamanya Pemberian Layanan
c. Merupakan tahapan yang
berulang (cyclical),
5 Asesmen Formatif dan Sumatif
d. Kemajuan belajar diukur secara
teratur dan periodik
6 Pelaksanaan PPI dalam Pembelajaran
Komponen PPI
1 Karakteristik PDBK
2 Tujuan
PDBK yang tidak memiliki hambatan intelektual dapat menggunakan CP yang sama dengan di
sekolah umum
Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
rencana pelaksanaan
pembelajaran /RPP
Modul Ajar
Perbandingan Antara Komponen Minimum Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran dan Modul Ajar
47
Tujuan pembelajaran tidak
harus dibuat berbeda tetapi
kemampuan anak bisa
dibedakan dari indikator/
KKTP (kriteria tujuan
pembelajaran/
evidencenya berdasarkan
hasil asesmen yang telah
dituangkan dalam profil
peserta didik
Observasi
Tes Tertulis
Teknik Asesmen Tes dengan soal dan jawaban disajikan secara tertulis.
“Terdapat berbagai teknik
dalam melakukan
asesmen, pendidik Tes Lisan
diberikan keleluasaan
memilih teknik dan Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut peserta didik
menjawab secara lisan, dan dapat diberikan secara klasikal
instrumen agar asesmen ketika pembelajaran
selaras dengan kegiatan
pembelajaran. Sehingga
hasil belajar peserta didik Portofolio
valid dan dapat ditindak
lanjuti” Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya
peserta didik dalam bidang tertentu yang mencerminkan
perkembangan (reflektif-integratif) dalam kurun waktu tertentu.
Rubrik
Teknik dan Instrumen Asesmen Pedoman yang dibuat untuk menilai dan mengevaluasi kualitas
capaian kinerja peserta didik. Capaian kinerja dituangkan dalam
bentuk kriteria atau dimensi yang akan dinilai yang dibuat
secara bertingkat dari kurang sampai terbaik.
Ceklist
Simplikasi Omisi
Kurikulum umum disederhanakan, Beberapa bagian dari kurikulum
disesuaikan dengan kebutuhan dan umum ditiadakan sama sekali
kemampuan ABK . karena tidak memungkinkan bagi
PDBK. .
Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Pengolahan hasil penilaian dapat dilakukan dengan menganalisis secara kuantitatif dan/atau kualitatif terhadap data hasil pelaksanaan
penilaian yang berupa angka dan/atau deskripsi. Pendidik perlu menentukan kriteria untuk memetakan ketercapaian tujuan pembelajaran.
Tidak disarankan untuk menggunakan angka mutlak (misalnya 75, 80, dan
Untuk mengetahui apakah peserta didik sebagainya) sebagai kriteria. Yang paling disarankan adalah menggunakan
deskripsi, namun jika dibutuhkan, pendidik diperkenankan untuk
telah berhasil mencapai tujuan
menggunakan interval nilai (misalnya 70 - 85, 85 - 100, dan sebagainya).
pembelajaran, pendidik perlu menetapkan
kriteria atau indikator ketercapaian tujuan
Kriteria yang digunakan
pembelajaran.
untuk menentukan apakah
1. Menggunakan deskripsi kriteria
peserta didik telah
Kriteria ini dikembangkan saat pendidik
mencapai tujuan
merencanakan asesmen, yang dilakukan saat
pembelajaran dapat
pendidik menyusun perencanaan 2. Menggunakan rubrik
dikembangkan
pembelajaran, baik dalam bentuk rencana
menggunakan beberapa
pelaksanaan pembelajaran ataupun modul
pendekatan
ajar. 3. Menggunakan interval nilai
Terima Kasih