Anda di halaman 1dari 34

Implementasi Kurikulum

Merdeka
Platform Merdeka Mengajar
pada Pendidikan Kesetaraan
Data SKB dan PKBM Pendaftar IKM

3.290
SKB 338 PKBM 2.952

Tahun Ajaran 1.743 1.396 151


2022/2023 1.664
Belajar Berubah Berbagi
2023/2024 1.626

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


Saat ini, sudah hampir 70% satuan pendidikan menerapkan
Kurikulum Merdeka melalui Program Sekolah Penggerak, SMK Pusat
Keunggulan dan Implementasi Kurikulum Merdeka Jalur Mandiri

Terdapat kendala pendaftaran IKM


pada satuan PAUD, SLB, dan PKBM
karena:
1. Perbedaan “perlakukan” disdik
dalam sosialisasi dan
pendampingan, sehingga satpen
tidak mendapat info memadai.
2. Satpen yang mengetahui
pendaftaran mengalami kendala
teknis (akun belajar.id atau
internet) atau merasa belum siap
(pemahaman, SDM, sarpras)

3
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
Karakteristik Kurikulum Merdeka

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


4
Implementasi Kurikulum Merdeka
Guru mengelola
pembelajaran dengan
MERDEKA BELAJAR menggunakan pilihan
pendekatan, sehingga
menjadikan proses belajar
FOKUS PADA menjadi menyenangkan.
Dengan demikian, sekolah
PESERTA DIDIK atau satuan Pendidikan
menjadi taman penyemai
generasi bangsa yang
MERDEKA MENGAJAR berkarakter, cerdas dan
berakhlak mulia.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 5


Dukungan Regulasi Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan pembelajaran
dilakukan berdasarkan kebijakan berikut:
Permendikbudristek Permendikbudristek Permendikbudristek Permendikbudristek Kepmendikbudristek
No. 5 Tahun 2022 No. 7 Tahun 2022 No. 16 Tahun 2022 No. 21 Tahun 2022 No. 262 Tahun 2022

Standar Kompetensi Standar Isi pada Standar Proses pada Standar Penilaian pada Pedoman Penerapan
Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Pendidikan Anak Usia Pendidikan Anak Usia Kurikulum dalam Rangka
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Dini, Jenjang Dini, Jenjang Pemulihan Pembelajaran
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Dasar, dan
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah Pendidikan Menengah
Pendidikan Menengah
Standar Isi dikembangkan Standar Proses merupakan Memuat 3 opsi kurikulum
Standar kompetensi lulusan Standar Penilaian
melalui perumusan ruang kriteria minimal proses yang dapat digunakan di
merupakan kriteria minimal Pendidikan adalah kriteria
lingkup materi yang sesuai pembelajaran berdasarkan satuan pendidikan dalam
tentang kesatuan sikap, dengan kompetensi lulusan. minimal mengenai
jalur, jenjang, dan jenis rangka pemulihan
keterampilan, dan Ruang lingkup materi mekanisme penilaian hasil
pendidikan untuk mencapai pembelajaran beserta
pengetahuan yang merupakan bahan kajian belajar peserta didik.
standar kompetensi lulusan. struktur Kurikulum Merdeka,
menunjukkan capaian dalam muatan pembelajaran
Standar Penilaian menjadi
yang dirumuskan Standar Proses menjadi aturan terkait pembelajaran
kemampuan peserta didik acuan untuk Kurikulum 2013,
berdasarkan: 1) muatan wajib acuan untuk Kurikulum 2013, dan asesmen, serta beban
dari hasil pembelajarannya Kurikulum darurat, dan
sesuai dengan ketentuan Kurikulum darurat, dan kerja guru.
pada akhir jenjang Kurikulum Merdeka.
peraturan perundang- Kurikulum Merdeka.
pendidikan. SKL menjadi undangan; 2) konsep
acuan untuk Kurikulum 2013, keilmuan; dan 3) jalur, Permendikburistek No 18 Tahun 2023 tentang Standar Pembiayaan
Kurikulum darurat, dan jenjang, dan jenis pendidikan.
Permendikburistek No 22 Tahun 2023 tentang Standar Sarana Prasarana
Kurikulum Merdeka. Standar Isi menjadi acuan
untuk Kurikulum 2013, Permendikburistek No 47 Tahun 2023 tentang Standar Pengelolaan
Kurikulum darurat, dan
Kurikulum Merdeka. Standar nasional pendidikan yang berlaku untuk semua
jenjang, termasuk pendidikan kesetaraan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 6


Implementasi
Kurikulum Merdeka

IKM Mandiri Belajar Kurikulum 2013

IKM Mandiri Berubah


Kurikulum Merdeka

IKM Mandiri Berbagi


Kurikulum 2013 IKM Mandiri Berubah

IKM Mandiri Belajar IKM Mandiri Berbagi

8
Kepmendikbudristek 262/M/2022
Struktur kurikulum pendidikan kesetaraan terdiri mata pelajaran kelompok umum serta
pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil pelajar Pancasila.

Kelompok umum memuat mata pelajaran yang disusun mengacu pada standar nasional
pendidikan dan sesuai jenjang pendidikan formal
c dan merupakan mata pelajaran yang
wajib diberikan untuk semua peserta didik.

Kelompok pemberdayaan dan keterampilan berbasis profil Pelajar Pancasila mencakup


keterampilan okupasional, fungsional, vokasional, sikap dan kepribadian profesional,
c
dan jiwa wirausaha mandiri yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan
karakteristik pendidikan kesetaraan serta berbasis profil pelajar Pancasila.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Alokasi P5 di Struktur Kurikulum Merdeka
sekolah Paket B
Bobot Satuan Kredit
Mata Pelajaran/Program Pemberdayaan dan Kompetensi
Total SKK
Keterampilan
Fase D (Kelas VII-IX)

A. Kelompok Mata Pelajaran Umum


1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti*
2. Pendidikan Pancasila
88 (3.168) 88 (3.168)
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
Alokasi “P5” pada
6. Ilmu Pengetahuan Sosial pendidikan
7. Bahasa Inggris kesetaraan
8. PJOK
9. Seni
Muatan Lokal**
B. Kelompok Pemberdayaan dan Keterampilan Berbasis Profil Pelajar Pancasila
1. Pemberdayaan
30 (1.080) 30 (1.080)
2. Keterampilan
Total*** 118 (4.248) 118 (4.248)
Pemberdayaan memuat
kompetensi untuk
menumbuhkan keberdayaan,
harga diri, percaya diri, sehingga
peserta didik mampu mandiri
dan berkreasi dalam kehidupan
bermasyarakat.
Materi-materi untuk mencapai
kompetensi dapat meliputi
pengembangan diri,
pengembangan kapasitas untuk
mendukung keterampilan yang
dipilih peserta didik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Kemdikbudristek sudah
menyusun Capaian Pembelajaran
Pemberdayaan yang dijadikan
acuan bagi satuan Pendidikan
sebagai kompetensi yang
ditargetkan, dan dikembangkan
melalui kurikulum operasional
atau dokumen yang lebih
operasional untuk memandu
proses pembelajaran.

Program Pemberdayaan dapat diintegrasikan dengan keterampilan sehingga


peserta didik memiliki kapasitas diri dan keberdayaan yang menunjang
keterampilan yang dipilihnya.
Pemberdayaan Individu Pemberdayaan Kolektif

Pemberdayaan individu diartikan ● pemberdayaan kolektif diartikan sebagai


sebagai kemampuan peserta didik pribadi yang memiliki kapasitas untuk
untuk menjadi pribadi-pribadi bertindak dan relasi atau kerjasama
mandiri, sehingga mampu dengan orang lain untuk mencapai suatu
mengoptimalkan potensi diri yang tujuan.
dimilikinya dalam bertindak. ● Pemberdayaan kolektif juga memiliki arti
harga diri, kepercayaan diri, dan sebagai sarana untuk peningkatan dan
motivasi penguatan kualitas diri yang dibutuhkan
untuk membina kehidupan bersama
yang produktif di masyarakat dan dunia
kerja.
● kemampuan empati, kemampuan kerja
sama, dan kepercayaan kolektif.
Karakteristik Pembelajaran Program Pemberdayaan

1 Kesadaran Diri 2 Harga Diri 3 Kepercayaan Diri

Partisipasi Akses terhadap


4 5 6
Aktif Pengambilan Keputusan
Keterampilan diberikan dengan
memperhatikan variasi potensi sumber daya
daerah yang ada, kebutuhan peserta didik
dan peluang kesempatan kerja yang
tersedia, sehingga peserta didik mampu
melakukan aktualisasi kemandirian,
otonomi, kebebasan, dan kreativitas dalam
berkarya untuk mengisi ruang publik secara
produktif.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Capaian Pembelajaran Keterampilan yang sudah disusun (Keputusan Kepala
BSKAP nomor 33/H/KR/2022)
1. Tata Busana Satuan pendidikan dapat melaksanakan
program keterampilan di luar dari jenis
2. Tata Boga keterampilan yang sudah ditetapkan
capaian pembelajarannya.
3. Pertanian Terpadu Namun demikian, untuk sementara satuan
pendidikan menyusun sendiri capaian
4. Pengelolaan Sampah pembelajaran.
5. Perikanan Tangkap
6. Robotika
Catatan:
7. Konten Kreator Pada struktur kurikulum pendidikan
kesetaraan tidak harus ada P5, namun
8. Komputer Aplikasi program Pemberdayaan dan
9. Barista Keterampilan Berbasis Profil Pelajar
Pancasila

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Hal 24

Hal 37
Kesimpulan:
Pada struktur kurikulum pendidikan
kesetaraan tidak ada P5, namun
program Pemberdayaan dan
Keterampilan Berbasis Profil Pelajar
Pancasila.
Keterampilan di PKBM dilaksanakan
berkolaborasi dengan pihak swasta,
baik dunia usaha maupun lembaga
pendidikan keterampilan. Misalnya
dalam penyediaan tenaga pendidik
yang kompeten dan peralatan yang
memadai.
Muatan belajar program pendidikan kesetaraan dinyatakan dalam Satuan Kredit
Kompetensi (SKK) yang menunjukkan bobot kompetensi yang harus dicapai oleh
peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran, baik melalui tatap muka,
praktek keterampilan, dan/atau kegiatan mandiri.

Satu SKK adalah satu satuan kompetensi yang dicapai melalui pembelajaran 1 (satu)
jam tatap muka atau 2 (dua) jam tutorial atau 3 (tiga) jam mandiri, atau kombinasi
secara proporsional dari ketiganya. Satu jam tatap muka yang dimaksud adalah satu
jam pembelajaran yaitu sama dengan 35 menit untuk Program Paket A, 40 menit
untuk Program Paket B, dan 45 menit untuk Program Paket C.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI


Bobot Satuan Kredit Kompetensi
Mata Pelajaran/Program Pemberdayaan dan
Total SKK
Keterampilan Fase A Fase B Fase C Struktur Kurikulum
(Kelas I-II) (Kelas III-IV) (Kelas V-VI)
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum Paket A
1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* * masing-masing.
Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti*
57 (2.052) 60 (2.160) 64 (2.304) 181 (6.516) Paling banyak 2 (dua) JP tiap minggu atau 72
2. Pendidikan Pancasila
3. Bahasa Indonesia ** (tujuh puluh dua) JP tiap tahun.
4. Matematika
Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan
5. Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
*** Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
6. PJOK diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
7. Seni Budaya
8. Bahasa Inggris**
9. Muatan Lokal**
B. Kelompok Pemberdayaan dan Keterampilan Berbasis Profil Pelajar Pancasila
1. Pemberdayaan
8 (288) 12 (432) 18 (648) 38 (1368)
2. Keterampilan
Total*** 65 (2.340) 72 (2.592) 82 (2.952) 219 (7.884)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 21


57 (2.052) 60 (2.160) 64 (2.304)

Pembelajaran dilaksanakan dalam fase pada setiap tahun pelajaran.


Angka di luar kurung adalah SKK, angka dalam kurung adalah JP
Satu tahun dua semester, tiap semester 18 minggu = 36 minggu
36 X 1 X 57 = 2.052 JP
Jumlah minggu dalam setahun

Konversi SKK ke dalam pembelajaran tatap muka

Bobot SKK

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 22


Fase A Fase B Fase C
No Mata Pelajaran SKK SKK SKK
Jam SKK Kelas I Kelas II Jam SKK Kelas III Kelas IV Jam SKK Kelas V Kelas VI
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum
1 Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 3 4 4 4 4 4
2 Pendidikan Pancasila 4 4 4 4 4 4
3 Bahasa Indonesia 5 5 6 6 6 6
4 Matematika 2.052 57 5 5 2.160 60 5 5 2.304 64 6 6
5 IPAS 5 5 5 5 6 6
6 PJOK 3 3 3 3 3 3
7 Seni Budaya 3 3 3 3 3 3
8 Bahasa Inggris**)
9 Muatan Lokal**)
Jumlah SKK 57 2220 60 2368 64
B. Pemberdayaan dan Keterampilan Berbasis Profil Pelajar Pancasila
1 Pemberdayaan 2 2 3 3 4 4
288 8 432 12 648 18
2 Keterampilan 2 2 3 3 5 5
Jumlah SKK 8 444 12 666 18

23
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Bahasa Indonesia: 5 SKK

• Minggu pertama 2 SKK tatap muka (2 JPL terjadwal: langkah


pembelajaran tatap muka), 3 SKK Mandiri (9 JPL tidak
terjadwal: langkah pembelajaran mandiri)
• Minggu kedua 5 SKK mandiri (15 JPL tidak terjadwal: langkah
pembelajaran mandiri)
• Minggu ketiga 1 SKK tutorial (2 JPL terjadwal : langkah
pembelajaran tutorial), 4 SKK mandiri (12 JPL tidak terjadwal :
langkah pembelajaran mandiri)
• Dan seterusnya
Bobot Satuan Kredit
Mata Pelajaran/Program Pemberdayaan dan Kompetensi
Total SKK
Keterampilan
Fase D (Kelas VII-IX) Struktur Kurikulum
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum Paket B
1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti*
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* * masing-masing.
Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti*
Paling banyak 2 (dua) JP tiap minggu atau 72
2. Pendidikan Pancasila ** (tujuh puluh dua) JP tiap tahun.
88 (3.168) 88 (3.168)
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika Total JP tidak termasuk mata pelajaran Muatan
*** Lokal dan/atau mata pelajaran tambahan yang
5. Ilmu Pengetahuan Alam
diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Bahasa Inggris
8. PJOK
9. Seni
Muatan Lokal**
B. Kelompok Pemberdayaan dan Keterampilan Berbasis Profil Pelajar Pancasila
1. Pemberdayaan
30 (1.080) 30 (1.080)
2. Keterampilan
Total*** 118 (4.248) 118 (4.248) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 25
Contoh pengorganisasian muatan pembelajaran berdasarkan pendekatan mata pelajaran (Paket B)
Alokasi SKK Mata Pelajaran Paket B (Fase D)
No Mata Pelajaran Jumlah
Kelas VII Kelas VIII Kelas IX
SKK
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 2 2 2
2. Pendidikan Pancasila 2 2 2
3. Bahasa Indonesia 5 5 4
4. Matematika 5 5 4
5. IPA 4 4 4 88
6. IPS 4 4 4
7. Bahasa Inggris 4 4 4
8. PJOK 2 2 2
9. Seni 2 2 2
Muatan Lokal

B. Pemberdayaan dan Keterampilan Berbasis Profil Pelajar Pancasila


1. Pemberdayaan 4 4 4
30
2. Keterampilan 6 6 6
Jumlah SKK 40 40 38 118

• 1 (satu) SKK adalah satu satuan kompetensi yang dicapai melalui pembelajaran 1 (satu) jam tatap muka atau 2 (dua) jam tutorial atau
3 (tiga) jam mandiri, atau kombinasi secara proporsional dari ketiganya pada tiap minggu.
• Pengorganisasian SKK bersifat fleksibel sesuai dengan kebutuhan serta analisis dari satuan Pendidikan.
• Alokasi waktu Kelas VII dan VIII masing-masing 36 minggu efektif, dan pada kelas IX sejumlah 32 minggu efektif.
• Alokasi Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila berdasarkan SKK pada program Pemberdayaan dan Keterampilan.
61
STRUKTUR KURIKULUM PAKET C
B. Kelompok Mata Pelajaran Pilihan
Bobot Satuan Kredit
1. Biologi
Mata Pelajaran/Program Pemberdayaan dan Kompetensi
Total SKK 2. Kimia
Keterampilan Fase E (Kelas Fase F (Kelas
3. Fisika
X) XI-XII)
4. Informatika
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum
5. Matematika Tingkat Lanjut
1. Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti*
6. Sosiologi
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 7. Ekonomi
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 8. Geografi
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 9. Antropologi 39 (1.404) 39 (1.404)
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 10. Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut
Pendidikan Agama Konghucu dan Budi Pekerti* 11. Bahasa Inggris Tingkat Lanjut
12. Bahasa Korea
2. Pendidikan Pancasila
13. Bahasa Arab
3. Bahasa Indonesia
20 (720) 27 (972) 47 (1.692) 14. Bahasa Mandarin
4. Matematika
15. Bahasa Jepang
5. Bahasa Inggris 16. Bahasa Jerman
6. Ilmu Pengetahuan Alam (Fisika, Kimia, 17. Bahasa Perancis
Biologi)** Muatan Lokal****
Ilmu Pengetahuan Sosial (Sejarah, Ekonomi, Jumlah Mata Pelajaran Kelompok A+B 20 (720) 66 (2.376) 86 (3.096)
7. Geografi, Sosiologi)** C. Kelompok Pemberdayaan dan Keterampilan Berbasis Profil Pelajar Pancasila
8. Sejarah*** 1. Pemberdayaan
16 (576) 20 (720) 36 (1.296)
9. PJOK 2. Keterampilan
10. Seni Total***** 36 (1.296) 86 (3.096) 122 (4.392)
* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-masing.
** Diberikan kelas X (Fase E)
*** Diberikan kelas XI dan XII (Fase F)
**** Paling banyak 2 (dua) JP tiap minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP tiap tahun.
***** Total JP tidak termasuk mata pelajaran muatan lokal dan/atau mata pelajaran tambahan
yang diselenggarakan oleh satuan pendidikan.
Fase F kelas XI dan XII, struktur mata pelajaran dibagi menjadi dua kelompok
utama, yaitu:
a. Kelompok mata pelajaran umum
Setiap SMA/MA atau bentuk lain sederajat wajib membuka atau
mengajarkan seluruh mata pelajaran pada kelompok ini dan wajib diikuti
oleh seluruh peserta didik.
b. Kelompok mata pelajaran pilihan
Setiap SMA/MA atau bentuk lain sederajat wajib menyediakan minimal
tujuh mata pelajaran.
Setiap peserta memilih 4 (empat) sampai dengan 5 (lima) mata pelajaran
dari kelompok mata pelajaran pilihan yang diselenggarakan oleh satuan
pendidikan disesuaikan dengan minat, bakat, dan kemampuan peserta
didik kelas X.
Mata pelajaran IPA dan IPS Kelas X tidak dipisahkan menjadi mata pelajaran
yang spesifik.
Pengorganisasian mata pelajaran IPA dan IPS kelas X Mengajarkan muatan
IPA atau IPS secara:
a. terintegrasi,
b. bergantian dalam blok waktu terpisah,
c. paralel dengan JP terpisah seperti mata pelajaran berbeda-beda, diikuti
dengan unit pembelajaran inkuiri yang mengintegrasikan muatan-muatan
pelajaran IPA atau IPS.
Fase E Fase F
No Mata Pelajaran SKK SKK
Kelas X Kelas XI Kelas XII
A. Kelompok Mata Pelajaran Umum
1 Pendidikan Agama 2 2 1
2 Pendidikan Pancasila 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 2 2 2
4 Matematika 2 3 2
5 Bahasa Inggris 2 3 2
6 IPA (Fisika, Kimia, Biologi) 3
IPS (Sejarah, Ekonomi, Geografi,
7 3
Sosiologi)
8 PJOK 2 2 1
9 Seni 2 2 1
Jumlah SKK 20 27
Kelompok Mapel MIPA
1 Biologi 4 4
2 Kimia 4 4
3 Fisika 4 4
4 Informatika 4 3
5 Matematika Tingkat Lanjut 4 4
Kelompok Mapel IPS
1 Sosiologi 4 4
2 Ekonomi 4 4
-
3 Geografi 4 4
4 Antropologi 4 4
Kelompok Mapel Bahasa dan Budaya
1 Bahasa Indonesia tingkat lanjut 4 4
2 Bahasa Inggris tingkat lanjut 4 4
3 Bahasa Korea 4 4
4 Bahasa Arab 4 4
-
5 Bahasa Mandarin 4 4
6 Bahasa Jepang 4 4
7 Bahasa Jerman 4 4
8 Bahasa Perancis 4 4
Muatan Lokal
Jumlah SKK *) 39
Pemberdayaan 8 4 4
Keterampilan 8 6 6
Jumlah 16
*) dianalogikan seorang peserta didik memilih mata pelajaran Informatika,
sosiologi, ekonomi, geografi dan bahasa inggris
31
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
32
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
33
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai