Anda di halaman 1dari 65

Implementasi

Kurikulum Merdeka
LATAR BELAKANG KONTEN DALAM MEMAHAMI PENGIMPLEMENTASIAN KURIKULUM MERDEKA

Langkah 1 Langkah 2
Memahami garis besar Kurikulum Merdeka 04
Memahami pembelajaran dan asesmen
• Regulasi mengenai Kurikulum Merdeka yang berlaku Panduan Pembelajaran dan Asesmen
• Kajian Akademik Kurikulum untuk Pemulihan 02 • Prinsip pembelajaran dan asesmen
Pembelajaran
• Pembelajaran sesuai dengan tahapan peserta didik
• Perencanaan pembelajaran dan asesmen (termasuk
alur tujuan pembelajaran)
• Merencanakan pembelajaran
Langkah 3 • Langkah 4
Pengolahan dan pelaporan hasil asesmen
Memahami pengembangan kurikulum operasional Memahami pengembangan projek penguatan profil
satuan pendidikan dalam Kurikulum Merdeka pelajar Pancasila

Panduan Pengembangan Kurikulum Operasional Satuan Panduan Pengembangan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pendidikan Pancasila
• Analisis karakteristik satuan pendidikan • Menyiapkan ekosistem sekolah
• Penyusunan visi, misi, dan tujuan satuan • Mendesain projek penguatan profil pelajar Pancasila
pendidikan • Mengelola projek penguatan profil pelajar Pancasila
• Pengorganisasian pembelajaran • Mengolah asesmen dan melaporkan hasil projek
• Perencanaan pembelajaran penguatan profil pelajar Pancasila
v

• Pendampingan, evaluasi, dan pengembangan • Evaluasi dan tindak lanjut projek penguatan profil pelajar
Tujuan
Setelah sesi ini, diharapkan memahami;
a. Dasar Hukum Dan Struktur Kurikulum Merdeka Dan
Penerapannya
b. Penyusunan Kurikulum Operasional Satuan
Pendidikan yang sesuai dengan karakteristik dan
kebutuhan Satuan Pendidikan
c. Prinsip Pembelajaran, Asesmen dan Penerapannya
d. P5 Dan Penggunaan Perangkat Ajar
Materi Diskusi

Struktur Kurikulum Pengelolaan pembelajaran,


A C
Merdeka, termasuk mulai dari penggunaan
intrakurikuler dan contoh-contoh yang diberikan
kokurikuler (P5), Pemerintah, hingga penyusunan
termasuk pengelolaan perangkat ajar
sumber daya untuk
mendukung projek

Penyusunan kurikulum
B operasional satuan Prinsip pembelajaran dan D
pendidikan yang sesuai asesmen dan penerapannya,
dengan karakteristik dan termasuk pembelajaran sesuai
kebutuhan satuan tahap capaian peserta didik
pendidikan (teaching at the right level) dan
penyusunan rapor peserta
didik
SE Kemendikbudristek
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP)
No. 2774/H.H1/KR.00.01/2022 Tentang Implementasi
Kurikulum Merdeka (IKM) Secara Mandiri Tahun Pelajaran
2022/2023
Penjelasan Butir-butir IKM
Antara lain sbb.
1. Implementasi Kurikulum Merdeka secara mandiri merupakan pilihan bagi satuan
pendidikan
1.1. Sebagai upaya pemulihan pembelajaran, satuan pendidikan dapat memilih salah satu dari
3 opsi kurikulum yaitu: Kurikulum 2013, Kurikulum Darurat, atau Kurikulum Merdeka
1.2. Bagi satuan pendidikan yang memilih menggunakan Kurikulum Merdeka ada 3 pilihan
kategori Implemetasi Kurikulum Merdeka
Kategori Mandiri Belajar : Satuan pendidikan menerapkan beberapa bagian dan prinsip
Kurikulum Merdeka, dengan tetap menggunakan Kurikulum 2013 atau Kurikulum 2013
yang disederhanakan /Kurikulum Darurat.
Kategori Mandiri Berubah : satuan pendidikan mulai tahun ajaran 2022/2023 akan
menerapkan Kurikulum Merdeka, menggunakan perangkat ajar yang disediakan dalam
PMM sesuai dengan jenjang satuan pendidikan yaitu perangkat ajar untuk jenjang PAUD,
kelas I, kelas IV kelas VII, atau kelas X
Kategori Mandiri Berbagi : Satuan pendidikan menerapkan Kurikulum Merdeka dengan
melakukan pengembangan sendiri berbagai perangkat ajar pada satuan pendidikan.
DASAR HUKUM

KEPUTUSAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 262/M/2022 TENTANG PEDOMAN
PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
SKL :
PERMENDIKBUDRISTEK
NOMOR 5 TAHUN 2022
Standar Kompetensi Lulusan adalah
kriteria minimal tentang kesatuan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang
SKL menunjukkan capaian kemampuan
Peserta Didik dari hasil
STANDAR KOMPETENSI
LULUSAN pembelajarannya pada akhir Jenjang
Pendidikan.
PERMENDIKBUDRISTEK SI :
NOMOR 7 TAHUN 2022 Standar Isi adalah kriteria minimal yang
mencakup ruang lingkup materi untuk
SI mencapai kompetensi lulusan pada jalur,
jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
STANDAR ISI .
PERMENDIKBUDRISTEK SP :
NOMOR 16 TAHUN 2022 Standar Proses adalah kriteria minimal
proses pembelajaran berdasarkan jalur,
SP jenjang, dan jenis pendidikan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan.
STANDAR PROSES .
.
PERMENDIKBUDRISTEK
NOMOR 21 TAHUN 2022
SPn :
Standar Penilaian Pendidikan adalah
SPn kriteria minimal mengenai mekanisme
penilaian hasil belajar peserta didik
STANDAR PENILAIAN

.
.
KEPUTUSAN KEPALA CP :
BSKAP NOMOR Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai
033/H/KR/2022 peserta didik pada setiap tahap
TAHUN 2022 perkembangan (Fase) mulai fase pondasi
(Paud), untuk pendidikan dasar dan
menengah, CP disusun untuk setiap mata
CP pelajaran.
CP memuat sekumpulan kompetensi dan
CAPAIAN lingkup materi yang disusun secara
PEMBELAJARAN komprehensif dalam bentuk narasi.
KEPUTUSAN KEPALA
BSKAP NOMOR
009/H/KR/2022
TAHUN 2022 P3 :
Dimensi, elemen sub elemen profil
P3 pelajar pancasila
.
PROFIL PELAJAR .
PANCASILA
Apa kekhasan dari
Kurikulum Merdeka?
Karakteristik Kurikulum di Setiap
Jenjang
PAUD SD SMP SMA SMK SLB

Kegiatan bermain Penguatan kompetensi yang Penyesuaian Program peminatan/ Dunia kerja dapat terlibat dalam Capaian pembelajaran
sebagai pendekatan mendasar dan dengan penjurusan tidak pengembangan pembelajaran pendidikan khusus dibuat
belajar yang utama perkembangan diberlakukan hanya untuk yang memiliki
pemahaman holistik:
teknologi digital, Struktur lebih sederhana hambatan intelektual
Penguatan literasi mata pelajaran Di kelas 10 pelajar dengan dua kelompok mata
• Untuk memahami
dini dan penanaman Informatika menyiapkan diri untuk pelajaran, yaitu Umum dan Untuk pelajar di SLB yang
lingkungan sekitar, mata
karakter dapat menjadi mata menentukan pilihan mata Kejuruan. Persentase tidak memiliki hambatan
melalui kegiatan pelajaran IPA dan
IPS
pelajaran wajib pelajaran di kelas 11. kelompok kejuruan intelektual, capaian
bermain-belajar digabungkan sebagai Mata pelajaran yang meningkat dari 60% ke 70% pembelajarannya sama
berbasis buku mata pelajaran Ilmu Panduan untuk dipelajari serupa dengan dengan sekolah reguler yang
bacaan anak Pengetahuan Alam dan guru Informatika di SMP sederajat, dengan
Penerapan pembelajaran
Sosial (IPAS) disiapkan untuk Di kelas 11 dan 12 pelajar menerapkan prinsip
berbasis projek dengan
Fase Fondasi untuk membantu mengikuti mata pelajaran mengintegrasikan mata modifikasi kurikulum
meningkatkan • Integrasi guru-guru pemula, dari Kelompok Mapel pelajaran terkait.
kesiapan bersekolah computational sehingga guru mata Wajib, dan memilih mata Sama dengan pelajar di
thinking dalam mata pelajaran tidak pelajaran dari kelompok Praktek Kerja Lapangan (PKL) sekolah reguler, pelajar di SLB
Pembelajaran harus berlatar MIPA, IPS, Bahasa, dan
pelajaran Bahasa menjadi mata pelajaran wajib juga menerapkan
berbasis projek Indonesia, Matematika, belakang Keterampilan Vokasi minimal 6 bulan (1 pembelajaran berbasis
untuk penguatan dan IPAS pendidikan sesuai minat, bakat, dan semester). projek untuk menguatkan
profil Pelajar informatika aspirasinya
Pelajar dapat memilih mata Pelajar Pancasila dengan
Pancasila dilakukan • Bahasa Inggris sebagai
pelajaran di luar program mengusung tema yang sama
melalui kegiatan mata pelajaran pilihan Pembelajaran Pembelajaran berbasis
keahliannya dengan sekolah reguler,
perayaan hari berbasis projek projek untuk penguatan
dengan kedalaman materi dan
besar dan Pembelajaran untuk penguatan profil Pelajar Pancasila
aktivitas sesuai dengan
berbasis projek untuk profil Pelajar dilakukan minimal 3 kali
perayaan tradisi karakteristik dan kebutuhan
Pancasila dalam satu tahun ajaran, dan
penguatan profil Pelajar pelajar di SLB
lokal Pancasila dilakukan minimal
dilakukan minimal pelajar menulis esai ilmiah
3 kali dalam satu sebagai syarat kelulusan
2 kali dalam satu tahun
tahun ajaran
ajaran
A. Struktur Kurikulum Merdeka
Kegiatan Intrakurikuler

Untuk setiap mata pelajaran


mengacu pada capaian
pembelajaran.
Projek Penguatan Profil
Pelajar Pancasila (P5)
Mengacu pada standar
Kompetensi Lulusan
dialokasikan sekitar 20% beban
belajar per tahun
Struktur kurikulum SD/MI
dibagi menjadi 3 (tiga) Fase:

Fase B
Kelas III dan IV
A C
Fase A B Fase C
Kelas I dan II
Kelas V dan VI
Alokasi waktu

• Alokasi jam pelajaran pada struktur kurikulum


dituliskan secara total dalam satu tahun.
• Satuan Pendidikan mengatur alokasi waktu
setiap minggunya secara fleksibel dalam satu
tahun ajaran.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas I
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu
Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP
1 JP = 35 menit per tahun
(minggu) PER * Diikuti oleh peserta didik
TAHUN sesuai dengan agama masing-
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
masing.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 ** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 menyediakan minimal 1 (satu)
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Peserta didik memilih 1 (satu)
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180 jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Bahasa Indonesia 216 (6) 72 288 Seni Teater, atau Seni Tari).
Matematika 144 (4) 36 180
*** Paling banyak 2 (dua) JP per
PJOK 108 (3) 36 144
minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144 JP per tahun sebagai mata
1. Seni Musik
2. Seni Rupa pelajaran pilihan
3. Seni Teater
4. Seni Tari **** Total JP tidak termasuk mata
pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72*** Lokal, dan/atau mata pelajaran
Muatan Lokal 72 (2) *** 72*** tambahan yang diselenggarakan
Total****: 828 (23) 252 1080 oleh satuan pendidikan.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas II
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi Projek
Alokasi pertahun TOTAL JP
1 JP = 35 menit per tahun
(minggu) PER * Diikuti oleh peserta didik
TAHUN sesuai dengan agama masing-
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 masing.
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 ** Satuan pendidikan
menyediakan minimal 1 (satu)
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Seni Teater, dan/atau Seni Tari).
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Peserta didik memilih 1 (satu)
jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Seni Teater, atau Seni Tari).
Bahasa Indonesia 252 (7) 72 324
Matematika 180 (5) *** 36 216 *** Paling banyak 2 (dua) JP per
PJOK 108 (3) 36 144 minggu atau 72 (tujuh puluh dua)
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144 JP per tahun sebagai mata
1. Seni Musik pelajaran pilihan.
2. Seni Rupa
3. Seni Teater
4. Seni Tari **** Total JP tidak termasuk mata
pelajaran Bahasa Inggris, Muatan
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72*** Lokal, dan/atau mata pelajaran
Muatan Lokal 72 (2) *** 72*** tambahan yang diselenggarakan
Total****: 900 (25) 252 1152 oleh satuan pendidikan.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas III-V
*Diikuti oleh peserta
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu Alokasi Projek didik sesuai dengan
Alokasi per tahun TOTAL JP
1 JP = 35 menit per tahun agama masing-masing.
(minggu) PER
TAHUN
** Satuan pendidikan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
menyediakan minimal 1
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (satu) jenis seni (Seni
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, dan/atau Seni Tari).
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 Peserta didik memilih 1
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144 (satu) jenis seni (Seni
Musik, Seni Rupa, Seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 108 (3) 36 144
Teater, atau Seni Tari).
Pendidikan Pancasila 144 (4) 36 180
Bahasa Indonesia 216 (6) 36 252 *** Paling banyak 2 (dua)
JP per minggu atau 72
Matematika 180 (5) 36 216
(tujuh puluh dua) JP per
IPAS 180 (5) 36 216
tahun sebagai mata
PJOK 108 (3) 36 144 pelajaran pilihan.
Seni dan Budaya**: 108 (3) 36 144
1. Seni Musik **** Total JP tidak termasuk
2. Seni Rupa mata pelajaran Bahasa
3. Seni Teater
Inggris, Muatan Lokal
4. Seni Tari
dan/atau mata pelajaran
Bahasa Inggris 72 (2) *** - 72*** tambahan yang
Muatan Lokal 72 (2) *** - 72*** diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.
Total****: 1044 (29) 252 1296
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SD/MI Kelas VI
Alokasi per tahun Alokasi TOTAL JP PER
Asumsi 1 Tahun = 32 minggu (minggu) Projek per TAHUN
1 JP = 35 menit tahun ** Diikuti oleh peserta
didik sesuai dengan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* agama masing-masing.
96 (3) 32 128
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* ** Satuan pendidikan
96 (3) 32 128 menyediakan minimal 1
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* (satu) jenis seni (Seni
96 (3) 32 128 Musik, Seni Rupa, Seni
Teater, dan/atau Seni
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti*
96 (3) 32 128 Tari). Peserta didik
memilih 1 (satu) jenis seni
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* (Seni Musik, Seni Rupa,
96 (3) 32 128
Seni Teater, atau Seni
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* Tari).
96 (3) 32 128
*** Paling banyak 2 (dua)
Pendidikan Pancasila 128 (4) 32 160 JP per minggu atau 64
Bahasa Indonesia 192 (6) 32 224 (enam puluh empat) JP
Matematika 160 (5) 32 192 per tahun sebagai mata
Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial 160 (5) 32 192 pelajaran pilihan.
Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan 96 (3) 32 128
**** Total JP tidak
Seni dan Budaya**:
termasuk mata pelajaran
1. Seni Musik      
2. Seni Rupa Bahasa Inggris, Muatan
      Lokal dan/atau mata
3. Seni Teater 96 (3) 32 128
4. Seni Tari pelajaran tambahan yang
diselenggarakan oleh
Bahasa Inggris 64 (2) *** - 64*** satuan pendidikan.
Muatan Lokal 64 (2) *** - 64***
Total****: 928 (29) 224 1152
Muatan Lokal
Satuan pendidikan dan/atau Muatan lokal dapat dilakukan
pemerintah daerah dapat melalui tiga metode:
menambahkan muatan tambahan:

Sesuai dengan Metode mengintegrasikan


kebutuhan muatan lokal ke dalam mata
pelajaran lain

Sesuai dengan Muatan Mengintegrasikan muatan


karakteristik lokal ke tema proyek
Lokal
penguatan profil Pancasila
Mengelola
kurikulum muatan Mengembangkan mata
lokal secara pelajaran khusus muatan lokal
fleksibel yang berdiri sendiri sebagai
bagian dari program
intrakurikuler
Projek penguatan profil pelajar pancasila

Projek Penguatan Profil


Pelajar Pancasila (P5)
Mengacu pada standar
Kompetensi Lulusan
dialokasikan sekitar 20% beban
belajar per tahun
Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:

1. Dilakukan secara fleksibel, baik muatan


maupun waktu pelaksanaan.
2. Mengacu pada capaian Profil Pelajar
Pancasila sesuai dengan fase peserta didik,
dan tidak harus dikaitkan dengan capaian
pembelajaran pada mata pelajaran.
3. Projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dari
semua mata pelajaran dan jumlah total
waktu pelaksanaan masing-masing projek
tidak harus sama
Tingkat pendidikan Alokasi Jam Projek Profil Per Tahun

SD/MI I-V 252 JP

SD/MI VI 224 JP

SMP/MTs VII-VIII 360 JP

SMP/MTs IX 320 JP

SMA/MA X 486 JP

SMA/MA XI 216 JP

SMA/MA XII 192 JP

SMK X 288 JP

SMK XI 144 JP

SMK XII 36 JP

SMK XII* (Program 4 tahun) 144 JP

SMK XIII* (Program 4 tahun) 0


B. Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan:
• Bagaimana menyusun pedoman penyelenggaraan
pembelajaran sesuai dengan Karakteristik dan
kebutuhan Satuan Pendidikan?

• Pernahkah Bapak/Ibu menyusun pedoman


perangkat pembelajaran dengan memperhatikan
karakteristik dan kebutuhan satuan Pendidikan

• Apa yang harus dilakukan?


Kurikulum Operasional Satuan Pendidikan:

Kurikulum operasional yang dikembangkan:


❑ Sesuai karakteristik dan kebutuhan peserta didik, satuan
pendidikan, dan daerah.
❑ Melibatkan seluruh pemangku kepentingan, termasuk
siswa, komite sekolah, dan masyarakat.

Pemerintah menyediakan contoh-contoh kurikulum


operasional sekolah yang dapat dimodifikasi, dijadikan
contoh, atau rujukan untuk satuan pendidikan dalam
mengembangkan kurikulum operasionalnya.
Komponen KOSP
Komponen kurikulum operasional:
❑ karakteristik satuan pendidikan;
❑ visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan;
❑ pengorganisasian pembelajaran;
❑ perencanaan pembelajaran; dan
❑ lampiran-lampiran

• Satuan Pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi dan


mengadaptasi contoh model perangkat ajar yang diberikan oleh
pemerintah.
• Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan format
dan sistematika penyusunan kurikulum operasional satuan
pendidikan.
Prinsip Pengembangan KOSP
Berpusat Pada Keragaman potensi, kebutuhan perkembangan dan tahapan
Pesdik belajar, serta kepentingan peserta didik (Merujuk ke P4)

Kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan Pendidikan


Kontekstual
dan lingkungan sosial budaya

Memuat semua unsur informasi penting/utama yang


Esensial
dibutuhkan dan digunakan di satuan pendidikan

Akuntabel Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan


actual;

Melibatkan Melibatkan komite satuan Pendidikan dan berbagai pemangku


Pemangku
Kepentingan
kepentingan (Ortu, masyarakat, Dudi, dinas Pendidikan)
Proses Penyusunan Kurikulum Operasional di Satuan Pendidikan Secara Umum

TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL

SNP

Struktur Kurikulum
Capaian Pembelajaran
TETAP Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Ditetapkan oleh pemerintah pusat
Kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah pusat

.
.

1 3
Menganalisis Menentukan
konteks PENGORGANISASIAN
KARAKTERISTIK 2 PEMBELAJARAN
4
SATUAN
PENDIDIKAN Merumuskan
VISI Menyusun
FLEKSIBEL/DINAMIS MISI RENCANA
Satuan pendidikan TUJUAN PEMBELAJARAN
mengembangkan kurikulum
operasional berdasarkan
kerangka dan struktur
kurikulum, sesuai karakteristik
dan kebutuhan satuan
pendidikan
Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan Berikut adalah pilihan cara untuk
mengumpulkan informasi
Sebelum mengembangkan kurikulum satuan pendidikan, sekolah perlu melakukan ● Kuesioner, dengan pertanyaan
analisis karakteristik dan lingkungan belajar dengan menampung aspirasi anggota disesuaikan dengan tujuan dan
komunitas, dan menjadikan visi dan misi sebagai arahan yang disepakati oleh seluruh sasaran yang dibutuhkan.
warga satuan pendidikan. ● Wawancara, untuk mendapatkan
data secara langsung.
Prinsip-prinsip analisis lingkungan belajar: ● Diskusi kelompok
● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan terpumpun (FGD) dengan
● Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan mengundang perwakilan dari
pendidikan seluruh warga satuan
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis pendidikan dan tokoh
dan dokumentasi data masyarakat.
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi ● Observasi
atau solusi ● Rapor pendidikan, terkait mutu dan
hasil belajar, kompetensi dan kinerja
Contoh informasi yang perlu didapatkan dalam analisis lingkungan belajar satuan guru dan tenaga kependidikan, mutu
pendidikan: dan relevansi pembelajaran
● Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan? Beberapa alat yang dapat digunakan
● Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat setempat? untuk menganalisis informasi:
● Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh ● Analisis
warga masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)? SWOT
● Bagaimana peran satuan pendidikan dalam menyiapkan peserta didik mencapai ● Root Cause
profil Pelajar Pancasila? ● Fish Bone
● [SMK] Apa potensi daerah dan kondisi dunia kerja yang relevan?
[CONTOH] Proses Analisis Karakteristik Satuan
Pendidikan
Analisis lingkungan belajar Visi - Misi - Tujuan Analisis kebutuhan satuan pendidikan Satuan
Pendidikan
● Seperti apakah gambaran ideal tentang
Sumber daya alam, sosial, dan masa depan dan ingin diwujudkan oleh Peserta didik
budaya satuan pendidikan? ● Siapa sajakah peserta didik yang ada di sekolah?
● Bagaimana mendokumentasikan semua ● Bagaimana satuan pendidikan bisa Bagaimana sekolah bisa mengklasifikasi peserta didik
informasi sistem, sumber daya dan fasilitas tersebut? Berdasarkan apakah klasifikasi tersebut?
mencapai gambaran ideal tersebut?
dan mitra yang ada?
● Dari klasifikasi tersebut, apa saja kebutuhan masing-masing
● Apakah ada sumber daya dari Review Visi Misi kelompok? Apakah ada kelompok tertentu yang memerlukan
lingkungan sekitar yang dapat ● Bagian mana yang perlu ditajamkan dalam perhatian dan pendampingan yang lebih banyak?
dimanfaatkan oleh satuan pendidikan visi dan misi?
dalam proses belajar? ● Apakah perlu membuat visi dan misi baru Guru dan tenaga kependidikan
yang lebih sesuai dengan kondisi ● Profil atau kompetensi guru yang diperlukan untuk
Sumber pendanaan lingkungan dan karakteristik peserta pembelajaran yang optimal menuju visi-misi sekolah
● Bagaimana proses pendanaan satuan didik?? ● Apa saja kelompok-kelompok guru dan tenaga kependidikan
pendidikan? ● Apa saja prioritasnya? yang ada di satuan pendidikan? Apa saja kebutuhan setiap
● Bagaimana penggunaan dana ini? kelompok tersebut?
Sistem dan kebijakan di Review Tujuan ● Apakah ada kelompok guru dan tenaga kependidikan yang
● Apa yang menjadi prioritas bagi satuan membutuhkan bantuan/dampingan lebih banyak?
daerah pendidikan (atau program keahlian untuk ● Apakah guru siap memfasilitasi peserta didik dengan berbagai
● Apa saja visi, misi, dan tujuan daerah? SD) dalam mendukung kompetensi latar belakang dan kebutuhan?
● Apa saja kebijakan satuan pendidikan peserta didik?
terkait indikator? ● Apa yang mendasari tujuan ini? Sarana dan prasarana
● Apa saja perubahan sistem yang ● Kompetensi apa saja yang perlu dimiliki ● Apa saja sarana dan prasarana yang dibutuhkan
terjadi? oleh peserta didik? untuk pembelajaran yang optimal?
● Apakah ada integrasi aktivitas untuk ● Mengapa kompetensi ini dianggap ● Apakah satuan pendidikan menjadi lingkungan yang aman dan
mendukung pencapaian indikator? penting? sehat (fisik dan mental) bagi warganya?
● Apa saja keterampilan yang perlu dikuasai ● Apakah satuan pendidikan memiliki perangkat yang memadai
Kemitraan peserta didik? untuk menyelenggarakan pembelajaran yang optimal dan
● Siapa saja pihak-pihak yang dapat ● Apa karakteristik individu yang ingin mengelola data?
dilibatkan untuk mendukung program dibangun?
satuan pendidikan? (organisasi, ● [SD] Jabatan pekerjaan/okupasi apa saja
komunitas, tokoh, dll.) yang berpotensi untuk diisi oleh lulusan
C. Pengelolaan Pembelajaran

Bagaimana pengelolaan
pembelajaran bisa dilakukan di
satuan pendidikan?
Pembelajaran Tematik
Bahasa Indonesia
● Pembelajaran tematik diibaratkan siswa membuat pertanyaan untuk
gado-gado, dimana bermacam diajukan kepada narasumber
mengenai jenis-jenis sumber daya Seni Musik
bahan dicampur namun masih dapat alam lokal Siswa mencatat informasi
dipilah siswa belajar memainkan
yang didapat secara terstruktur
alat musik dari daerah lokal
(belajar membuat tabel atau diagram)
yang menggunakan bahan
● Jadwal disusun berdasarkan mata pelajaran dan berdiskusi untuk membuat cara
yang diambil dari alam
mengkomunikasikan informasi Sumber daya
tetapi kegiatan pembelajaran dijalankan sekitarnya. Siswa juga
tersebut. alam lokal untuk berdiskusi mengenai peran
dengan merujuk pada tema yang sudah
menjaga bermusik dalam kesehatan
ditentukan emosi (memberikan
kesehatan dalam ketenangan/menghibur)
● Pembelajaran tematik disusun dengan cara Pendidikan keseharian
menyusun TP yang sesuai dengan tema Pancasila
Siswa dapat mengamati symbol-symbol
Pancasila yang diperlihatkan guru . Dari hasil
pengamatan , siswa dapat menyembutkan Bahasa Inggris
● Saat perencanaan pembelajaran guru dan symbol sila – sila Pancasila
wakil kepala sekolah bidang kurikulum menulis teks deskripsi mengenai satu
sumber daya alam dari daerahnya yg
melihat CP dan mengidentifikasi tema- bisa dimanfaatkan untuk kesehatan
tema yang bisa menjadi fokus pembelajaran masyarakat.

Contoh desain pembelajaran tematik fase A


Pembelajaran Integratif
● Pembelajaran integratif diibaratkan jus, di mana bermacam
bahan dilebur dan sudah tidak dapat dipilah
● Pembelajaran integratif berfokus membangun pemahaman
terhadap satu ide besar (konsep)
● Saat perencanaan pembelajaran guru dan wakil kepala sekolah
bidang kurikulum melihat TP dan merancang sebuah ide besar
(konsep) yang menjadi tujuan akhir proses pembelajaran
● Jadwal disusun dengan meleburkan beberapa mata pelajaran,
sehingga sudah menjadi satu unit pembelajaran integratif
Contoh desain unit integratif fase A
Pendidikan Pancasila
Ide utama /konsep:
Elemen keterampilan proses:
Mengamati dan menyimak cerita
Bergambar mengidentifikasi nilai
pancasila Merencanakan dan melakukan penyelidikan. Dengan panduan,
peserta didik melihat tayangan atau rekaman pembacaaan teks
Asesmen (performance task): Pancasila, kemudian guru memberikan beberapa pertanyaan
terkait dengan teks Pancasila yang telah diliat dan didengar oleh
Memperhatikan cerita bergambar
peserta didik, Guru memberikan tanggapan atas respon dari
kemudian menceritakan aktivitas
peserta didik pembacaan teks Pancasila tersebut. Guru dapat
sesuai gambar yang mencerminkan
nilai Pancasila
memberikan penjelasan tentang makna setiap sila dan kaitannya
dalam kehidupan sehari-hari (penguatan elemen akhlak
Mata pelajaran yang kemanusiaan dan elemen kepedulian).
terintegrasi:
Bahasa Indonesia dan Peserta didik menceritakan aktivitas sesuai gambar yang
Pendidikan Pancasila
disajikan guru yang mencerminkan nilai Pancasila.
Contoh Jadwal Pembelajaran Berbasis Integratif
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
07.00 - 07.35 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Muatan lokal Agama dan Budi Pekerti

07.35 - 08.05 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris

08.05 - 08.40 Unit integratif Seni dan Budaya Unit integratif Matematika Bahasa Inggris

08.40 - 09.00 istirahat

09.00 - 09.35 Matematika Unit integratif Muatan lokal Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila

09.35 - 10.10 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila

10.10 - 10.45 Matematika Unit integratif Agama dan Budi Pekerti Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila

10.45 - 11.05 istirahat

11.05 - 11.40 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila pelajar Pancasila

11.40 - 12.15 Projek penguatan profil PJOK Projek penguatan profil Unit integratif
pelajar Pancasila pelajar Pancasila

12.15 - 12.50 PJOK Unit integratif


Pembelajaran berbasis mata pelajaran
Pembelajaran berbasis mata pelajaran diibaratkan
makanan dengan lauk yang terpisah

Pembelajaran berbasis mata pelajaran bertujuan mencapai


Capaian Pembelajaran di masing-masing mata pelajaran

Saat perencanaan pembelajaran guru dan wakil


kepala sekolah bidang kurikulum melihat TP dan
merancang asesmen dan kegiatan untuk setiap mata
pelajaran

Jadwal disusun berdasarkan mata pelajaran tetapi kegiatan


pembelajaran dijalankan dengan merujuk pada tema yang
sudah ditentukan
Contoh desain pembelajaran berbasis mata pelajaran

Pendidikan Pancasila Matematika Bahasa Indonesia Seni Rupa

Pada akhir fase A, peserta didik membaca, menuliskan, Pada akhir fase ini, disusun Di akhir fase A, siswa
dapat: membandingkan, mengurutkan dengan tujuan untuk memperkuat mampu menggunakan
Menyebutkan identitas dirinya
sesuai dengan jenis kelamin, bilangan cacah sampai dengan fondasi dasar keterampilan literasi bentuk-bentuk dasar
minat, dan perilakunya; 999 pelajar kelas awal. Sebelum dapat geometris sebagai ungkapan
membedakan identitas dirinya menguasai aneka keterampilan ekspresi kreatif dalam
dengan teman-temannya; dan berbahasa yang lebih kompleks, merespon berbagai obyek
menyebutkan karakteristik dan ciri- dari dunia sekitarnya dengan
ciri fisik orang dan benda yang ada
di rumah dan di sekolah, sebagai Tujuan Pembelajaran konsep bentuk yang jelas
bagian tak terpisahkan dari Pelajar mampu bersikap menjadi
wilayah NKRI pembaca dan pemirsa yang baik.
Tujuan Pembelajaran:
Pelajar mampu memahami
Tujuan Pembelajaran Tujuan Pembelajaran Mengenal dan mengidentifikasi
informasi dari bacaan dan
Pada akhir kelas 1, peserta didik tayangan yang dipirsa tentang diri jenis-jenis garis berdasarkan arah
Peserta didik dapat mengenali
dapat mengurutkan bilangan cacah dan lingkungan, narasi imajinatif, dan bentuk ● Garis lurus dan
dan menceritakan simbol-simbol
sampai angka 99, membandingkan lengkung ● Garis vertikal,
sila Pancasila Pada lambang dan puisi anak. Pelajar mampu
(lebih besar atau lebih kecil), serta horizontal, dan diagonal
negara “Garuda Pancasila” serta menghitung hasil penjumlahan dan menambah kosakata baru dari
menerima dan bersikap jujur, pengurangannya dengan cara teks yang dibaca atau tayangan
rukun, santun, percaya diri, dan membilang dalam menyelesaikan yang dipirsa dengan bantuan
mandiri yang sesuai dengan masalah ilustrasi.
silasila Pancasila
Contoh jadwal pembelajaran berbasis mata pelajaran
Untuk pembelajaran tematik, dapat menggunakan contoh jadwal yang sama namun setiap materi di mata
pelajaran konteksnya dikaitkan dengan tema
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat

07.00 - 07.35 Matematika Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila PJO


K
07.35 - 08.05 Matematika Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila Bahasa
Inggris
08.05 - 08.40 Seni dan Budaya Muatan lokal Matematika Projek penguatan profil Bahasa
pelajar Pancasila Inggris

08.40 - 09.00 istirahat

09.00 - 09.35 Projek penguatan profil PJO Projek penguatan profil Seni dan
pelajar Pancasila K B. Indonesia pelajar Pancasila Budaya

09.35 - 10.10 Projek penguatan profil PJO Projek penguatan profil Seni dan
B. Indonesia
pelajar Pancasila K pelajar Pancasila Budaya

10.10 - 10.45 Pendidikan Pancasila Pendidikan Pancasila B. Indonesia Bahasa Agama dan Budi Pekerti
Indonesia
10.45 - 11.05 istirahat

11.05 - 11.40 Pendidikan Pendidikan Projek penguatan profil Bahasa


Pancasila Pancasila pelajar Pancasila Indonesia

11.40 - 12.15 Agama dan Budi Pekerti Bahasa Projek penguatan profil Muatan lokal
Indonesia pelajar Pancasila

12.15 - 12.50 Agama dan Budi Pekerti Bahasa


Indonesia
Pendidikan
Bahasa Pancasila
Indonesia Elemen Membaca &
Memirsa: Elemen Berbicara & Peserta didik dapat mengenal
Elemen Menyimak: Mempresentasikan: identitas dirinya dan
Peserta didik mampu teman-temannya sesuai
Peserta didik mampu memahami pesan dan Peserta didik mampu berbicara budaya, minat, dan
memahami ide pokok informasi tentang kehidupan dengan pilihan kata dan sikap perilakunya; cara
(gagasan) suatu pesan lisan, sehari-hari, teks narasi, dan tubuh/gestur yang santun, berkomunikasi dengan mereka;
informasi dari media audio, puisi anak dalam bentuk cetak menggunakan volume dan mengenali karakteristik fisik
teks aural (teks yang dibacakan atau elektronik. Peserta didik intonasi yang tepat sesuai dan non-fisik orang dan benda
dan/atau didengar), dan mampu memahami ide pokok konteks; mengajukan dan yang ada di lingkungan
instruksi lisan yang berkaitan dan ide pendukung pada teks menanggapi pertanyaan dalam sekitarnya; serta memahami
dengan tujuan berkomunikasi. informasional dan mampu suatu percakapan dan diskusi bahwa kebinekaan dapat
Peserta didik mampu menjelaskan permasalahan dengan lebih aktif. Peserta memberikan kesempatan untuk
memahami dan memaknai teks yang dihadapi oleh tokoh cerita didik mampu mengungkapkan mendapatkan pengalaman dan
narasi yang dibacakan atau dari pada teks narasi. Peserta didik gagasan dalam suatu pemahaman yang baru.
media audio. mampu menambah kosakata percakapan dan diskusi dengan
baru dari teks yang dibaca menerapkan tata caranya.
atau tayangan yang dipirsa Peserta didik mampu
sesuai dengan topik. menceritakan kembali suatu
informasi yang dibaca atau
didengar dari teks narasi
dengan topik yang beragam.
Contoh Desain Pembelajaran Berbasis Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila
CP Elemen Menyimak: CP elemen Bilangan : CP elemen Pancasila

Peserta didik mampu bersikap menjadi ● Peserta didik menunjukkan pemahaman ▪ Peserta didik mampu mengenal dan
pendengar yang penuh perhatian. Peserta dan memiliki intuisi bilangan (number menceritakan simbol dan sila-sila
didik menunjukkan minat pada tuturan yang sense) pada bilangan cacah sampai Pancasila dalam lambang negara Garuda
didengar serta mampu memahami pesan 100, mereka dapat membaca, menulis, Pancasila
lisan dan informasi dari media audio, teks menentukan nilai tempat, ▪ Peserta didik mampu mengidentifikasi dan
aural (teks yang dibacakan dan/atau membandingkan, mengurutkan, serta menjelaskan hubungan antara simbol dan
didengar), instruksi lisan, dan percakapan melakukan komposisi (menyusun) dan sila dalam lambang negara Garuda
yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi. dekomposisi (mengurai) bilangan. . Pancasila
● Peserta didik dapat melakukan operasi ▪ Peserta didik mampu menerapkan nilainilai
penjumlahan dan pengurangan Pancasila di lingkungan keluarga dan seko
menggunakan benda-benda konkret
yang banyaknya sampai 20. .
Contoh desain pembelajaran berbasis mata pelajaran
Bahasa Indonesia Matematika Pendidikan Pancasila
Tujuan pembelajaran: Peserta didik menyimak Tujuan Pembelajaran: mendesain Tujuan Pembelajaran: Memahami
dengan saksama, memahami instruksi yang kuesioner sederhana, mengorganisasikan pengaruh budaya dengan cara
lebih kompleks, memahami dan memaknai ide data berkomunikasi
pokok dalam teks audiovisual dan teks aural
(teks yang dibacakan) yang sesuai jenjangnya. Asesmen: membuat kuesioner sederhana Asesmen: membuat salindia ttg pengaruh budaya
tertentu dengan cara berkomunikasi
Asesmen: Merancang media penyampaian pesan Kegiatan pembelajaran:

Kegiatan pembelajaran ● Penjelasan tentang bentuk dan fungsi kuesioner


Kegiatan pembelajaran:
● Mengamati berbagai media penyampaian ● Membuat pertanyaan untuk kuesioner
● Membaca jigsaw: bagaimana budaya dapat
pesan, contoh: video, poster, artikel pendek
● Merancang kuesioner secara berkelompok mempengaruhi gaya berkomunikasi
dan mengidentifikasi ide / pesan yang
disampaikan ● Diskusi: apa yang kamu ketahui tentang
karakteristik kelompok masyarakat di sekolah?
● Mendiskusikan media yang paling efektif dalam
menyampaikan pesan ● Brainstorm: bagaimana cara berkomunikasi
yang paling sesuai untuk masyarakat
● Mencari data di sekolah untuk mengetahui
sekolah?
media apa yang paling disukai teman-temannya

● Mendesain media penyampaian pesan


Perangkat Ajar

Perangkat ajar merupakan berbagai bahan ajar yang digunakan oleh


pendidik dalam upaya mencapai profil pelajar Pancasila dan Capaian
Pembelajaran.

Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek
penguatan profil pelajar Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional
satuan pendidikan, video pembelajaran, serta bentuk lainnya. Pendidik
dapat menggunakan beragam perangkat ajar dari berbagai sumber.

Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar


ataupun sebagai referensi atau inspirasi dalam merancang
pembelajaran.
Modul Ajar

Modul ajar merupakan dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan


media pembelajaran, serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu
unit/topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran.

Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih, dan


memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks,
karakteristik, serta kebutuhan peserta didik.

Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar yang dapat


dijadikan inspirasi untuk satuan pendidikan. Pendidik yang menggunakan
modul ajar yang disediakan Pemerintah tidak perlu lagi menyusun
perencanaan pembelajaran/RPP/modul ajar.
Contoh Cuplikan Modul Ajar Kelas 1
Matematika 8 JP
Aktivitas 1 (Kinerja)
Peserta didik secara berkelompok melakukan kegiatan
Profil Pelajar Pancasila: Lima dikurangi dua
● Bernalar kritis
● Gotong Royong Asesmen Sumatif Aktivitas 2 (Kinerja)
● Mandiri Menyelesaikan soal cerita mengenai Menjumlahkan dua bilangan cacah sampai 20 praktek simulasi
penjumlahan dan pengurangan dua
bilangan cacah sampai 20 Aktivitas 3 (Tes )
Tujuan pembelajaran
● Menyelesaikan soal cerita mengenai penjumlahan dan pengurangan
Peserta didik dapat
dua bilangan cacah sampai 20
menjumlahkan dan MODUL AJAR MATEMATIKA
mengurangkan dua bilangan
cacah sampai 20 Aktivitas 4 (Kinerja)
Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan penjumlahan dan pengurangan
dua bilangan cacah sampai 20
Asesmen Diagnostik:
Tes :
● Menyebutkan urutan bilangan Aktivitas 5 (Sumatif 2 : Proyek)
Melakukan bermain peran dengan kegiatan jual beli yang berkaitan dengan
cacah dengan tepat penjumlahan dan pengurangan
● Pemahaman tentang
Diskusi dan kegiatan berkelompok dibagi berdasarkan kelompok dengan kesiapan yang
Penjumlahan dan pengurangan Contoh penerapan
berbeda, sehingga pembelajaran sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik.
penyesuaian pembelajaran
dan pengembangan PPP Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan pemantik adalah pembelajaran
Untuk mengidentifikasi kemampuan yang membangun elemen bernalar kritis, mandiri dan gotong royong dengan melibatkan
berhitung pengurangan dan peserta didik dalam diskusi dan pemilihan bentuk untuk tugas asesmen sumatif.
penjumlahan
50
MA untuk Kelas 1 (Fase A)
Contoh Cuplikan Modul Ajar Pendidikan Pancasila
12 JP
Aktivitas 1 (Kinerja)
Profil Pelajar Pancasila: Asesmen Sumatif Menceritakan aktivitas pada cerita bergambar tentang implementasi sila
● Beriman, bertakwa kepada Tuhan Pancasila.
YME dan berakhlak mulia - Ceritakan contoh penerapan
● Mandiri sila Pancasila dalam Aktivitas 2 (Tes)
● Kreatif Menuliskan penerapan sila pancasila di rumah dan menyebutkan sila-sila
kehidupan sehari-hari! pancasila
Tujuan pembelajaran - Gambarkan lambang sila
● Aktivitas 3 (Kinerja)
Melalui kegiatan mengamati dan
menyimak cerita bergambar, peserta
pancasila Menyelesaikan permasalahan/memberikan pendapat dengan memberikan
didik menunjukkan sikap sesuai dengan pendapat yang sesuai gambar/artikel berita/saat bermain yang menunjukkan
nilai pancasila terhadap diri sendiri dan sikap sesuai nilai Pancasila
orang lain sebagai tanda syukur kepada
Tuhan YME.
● Melalui mengamati gambar dan video
simbol Pancasila, peserta didik dapat
menghubungkan cimbol-simbol Aktivitas 4 (Kinerja)
Pancasila dengan sila-sila Pancasila Menyelesaikan kegiatan mewarnai bersama dan mencocokan gambar
● Melalui kegiatan mewarnai secara simbol sesuai Garuda Pancasila
berkelompok peserta didik dapat
mengkaitkan/mencocokan gambar
simbol sesuai Garuda Pancasila Aktivitas 5 (Sumatif 2 : Proyek)
Membuat sebuah video/pertunjukan bermain peran dengan tema penerapan
pancasila dalam kehidupan sehari-hari

Asesmen Diagnostik:
Tes : Diskusi dan kegiatan berkelompok dibagi berdasarkan kelompok dengan kesiapan yang
● Apa lambang negara Indonesia?
● Bagaimana bentuk lambang negara Indonesia Contoh penerapan penyesuaian berbeda, sehingga pembelajaran sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik.
pembelajaran dan pengembangan Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan pemantik adalah pembelajaran
Untuk mengidentifikasi pemahaman lambang negara PPP yang membangun elemen bernalar kritis dan juga mandiri dengan melibatkan peserta
Indonesia dan implementasi dalam kehidupan sehari-
hari.
didik dalam diskusi dan pemilihan bentuk untuk tugas asesmen sumatif.
Contoh Cuplikan Modul Ajar MA untuk Kelas 4 (Fase B)

Asesmen sumatif:
Menunjukkan pemahaman mengenai
Profil Pelajar Pancasila: pengaruh siklus air dalam presentasi dan
● Bernalar kritis pameran karya.
● Mandiri
Indikator asesmen sumatif:
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mengidentifikasi urutan siklus air. Memberikan gambaran informasi detail dan
Peserta didik mendeskripsikan pengaruh siklus air dalam kehidupan akurat, relevan, dan berhubungan dengan Tautan MA IPAS Kelas 4
sehari-hari. topik. Siklus Air

Asesmen Diagnostik: Presentasi berisi pesan yang jelas dipahami


Menjawab tiga pertanyaan tentang siklus air. audiens.

Urutan Kegiatan

Apa yang terjadi apabila tidak Apa sajakah fungsi air bagi Bagaimana proses terjadinya Bagaimana cara Apa masalah yang terjadi Bagaimana menunjukan
ada air? makhluk hidup di muka daur air? memperoleh air bersih? tentang air? pemahaman tentang
bumi? pengaruh siklus air?

Aktivitas 1: Diskusi fungsi air Aktivitas 2: Curah pendapat Aktivitas 3: Aktivitas 4: Praktek Aktivitas 5: Riset kelompok Aktivitas 6: Pameran dan
untuk manusia. tentang fungsi air. Eksperimen daur air. penyaringan air bersih. tentang air bersih. Presentasi pemahaman.
Formatif asesmen Formatif asesmen Formatif asesmen
Asesmen sumatif memberikan pilihan dalam membuat produk presentasi, bisa dengan menulis laporan ilmiah, membuat rekaman sandiwara
Contoh penerapan penyesuaian radio, rekaman siaran atau poster/ infografis. Dalam eksperimen daur air, guru memberikan pilihan menantang sesuai dengan tingkat kesiapan
pembelajaran dan pengembangan PPP peserta didik, dengan tiga kegiatan eksperimen yang berbeda.

52
D. Prinsip Pembelajaran dan Asesmen
Prinsip Pembelajaran: Prinsip Asesmen:
1.mempertimbangkan tahap perkembangan 1. asesmen merupakan bagian terpadu dari
dan tingkat pencapaian peserta didik; proses pembelajaran;
2.pembelajaran dirancang dan dilaksanakan 2. asesmen dirancang dan dilakukan sesuai
untuk membangun kapasitas untuk menjadi dengan fungsi asesmen tersebut;
pembelajar sepanjang hayat;
3. asesmen dirancang secara adil,
3.proses pembelajaran mendukung proporsional, valid, dan dapat dipercaya
perkembangan kompetensi dan karakter (reliable);
peserta didik secara holistik;
4. laporan kemajuan belajar dan pencapaian
4.pembelajaran yang relevan, yaitu peserta didik bersifat sederhana dan
pembelajaran yang dirancang sesuai informatif;
konteks, lingkungan, dan budaya peserta
didik, serta melibatkan orang tua dan 5. hasil asesmen digunakan oleh peserta didik,
komunitas sebagai mitra; dan pendidik, tenaga kependidikan, dan orang
tua/wali sebagai bahan refleksi untuk
5.pembelajaran berorientasi pada masa depan meningkatkan mutu pembelajaran.
yang berkelanjutan 68
No. Prinsip Pembelajaran Hal-hal yang Perlu Dilakukan Hal-hal yang Perlu Ditinggalkan
1.. Pembelajaran dirancang dengan ● Melakukan analisis terhadap kondisi, latar ● Langsung menerapkan modul ajar tanpa
mempertimbangkan tahap belakang, tahap perkembangan dan melihat kebutuhan peserta didik
perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik sebelumnya dan ● Mengabaikan tahap perkembangan
pencapaian peserta didik saat ini, melakukan pemetaan maupun pengetahuan yang dimiliki
sesuai kebutuhan belajar, serta ● Melihat tahap perkembangan sebagai kontinum
mencerminkan karakteristik dan peserta didik sebelumnya
yang berkelanjutan sebagai dasar merancang ● Menyamaratakan metode pembelajaran.
perkembangan yang beragam pembelajaran dan asesmen
sehingga pembelajaran menjadi ● ● Melihat segala sesuatu dari kepentingan
Menganalisis lingkungan sekolah, sarana dan
bermakna dan menyenangkan. prasarana yang dimiliki peserta didik, pendidik pejabat sekolah atau pendidik
dan sekolah untuk mendukung kegiatan ● Pembelajaran terlalu sulit sehingga
pembelajaran. menurunkan motivasi peserta didik
● Menurunkan alur tujuan pembelajaran sesuai ● Pembelajaran terlalu mudah sehingga tidak
dengan tahap perkembangan peserta didik menantang dan membosankan
● Melihat segala sesuatu dari sudut pandang peserta
didik

2.. Pembelajaran dirancang dan ● Mempertimbangkan berbagai stimulus ● Pendidik hanya selalu memberikan
dilaksanakan untuk membangun yang bisa digunakan dalam pemaparan dalam bentuk ceramah
kapasitas peserta didik untuk pembelajaran dan instruksi tugas
menjadi pembelajar sepanjang ● Memberikan kesempatan kolaborasi, ● Memberikan pertanyaan selalu dalam
hayat. memberikan pertanyaan pemantik dan bentuk soal dan dinilai benar atau salah,
mengajarkan pemahaman bermakna tanpa umpan balik
● Pembelajaran yang sarat dengan umpan balik dari ● Memberikan porsi paling banyak pada
pendidik dan peserta didik ke peserta didik asesmen sumatif atau ujian/ tes akhir
● Pembelajaran yang melibatkan peserta didik
dengan menggunakan kekuatan bertanya,
dengan memberikan pertanyaan yang
membangun pemahaman bermakna
No. Prinsip Pembelajaran Hal-hal yang Perlu Dilakukan Hal-hal yang Perlu Ditinggalkan

3. Proses pembelajaran mendukung ● Menggunakan berbagai metode pembelajaran mutakhir ● Menggunakan satu metode yang itu-itu saja tanpa
perkembangan kompetensi dan yang mendukung terjadinya perkembangan kompetensi melakukan evaluasi terhadap metode yang
karakter peserta didik secara holistik. seperti belajar berbasis inkuiri, berbasis projek, berbasis digunakan
masalah, berbasis tantangan, dan metode pembelajaran ● Menggunakan hanya satu perspektif misalnya hanya
diferensiasi melihat kemampuan kognitif peserta didik, tanpa
● Melihat berbagai perspektif yang mendukung kognitif, sosial melihat faktor lain seperti sosial emosi atau spiritual
emosi, dan spiritual ● Melihat profil Pancasila sebagai sesuatu yang harus
● Melihat profil Pancasila sebagai target tercermin pada diajarkan dan dihafal
peserta didik

4. Pembelajaran yang relevan, yaitu ● Pembelajaran yang berhubungan dengan konteks dunia ● Pembelajaran dengan konteks yang tidak relevan
pembelajaran yang dirancang sesuai nyata dan menjadi daya tarik peserta didik untuk belajar dan tidak menarik untuk peserta didik
konteks, lingkungan dan budaya ● Melibatkan orang tua dalam proses belajar dengan ● Komunikasi dengan orang-tua murid satu arah, dan
peserta didik, serta melibatkan komunikasi dua arah dan saling memberikan umpan balik hanya menagih tugas
orang tua dan masyarakat sebagai
mitra. ● Memberdayakan masyarakat sekitar sebagai narasumber ● Interaksi dengan murid hanya memberikan
primer dan sekunder dalam proses pembelajaran dan menagih tugas
● peserta didik tidak punya akses langsung untuk
terlibat ataupun melibatkan masyarakat setempat

5. Pembelajaran berorientasi pada ● Umpan balik yang terus menerus dari pendidik untuk ● Proses belajar bertujuan tes atau ujian akhir
masa depan yang berkelanjutan. peserta didik maupun dari peserta didik untuk peserta didik ● Pembelajaran dengan kegiatan yang sama
● Pembelajaran yang membangun pemahaman bermakna dari tahun ke tahun dengan soal tes dan
dengan memberi dukungan lebih banyak di awal untuk ujian yang sama
kemudian perlahan melepas sedikit demi sedikit ● Hanya mengetes atau menilai keterampilan
dukungan tersebut untuk akhirnya menjadi pelajar abad 21 tanpa mengajarkan keterampilannya
yang mandiri dan merdeka
● pendidik melakukan berbagai inovasi terhadap metode dan
strategi pengajarannya
● Mengajarkan keterampilan abad 21
prinsip asesmen

No. Prinsip Asesmen Hal-hal yang Perlu Dilakukan Hal-hal yang Perlu Ditinggalkan

1. Asesmen merupakan bagian terpadu Asesmen merujuk pada kompetensi Asesmen pada ranah sikap, pengetahuan,
dari proses pembelajaran, yang di dalamnya tercakup ranah dan keterampilan dilakukan secara
fasilitasi pembelajaran, dan sikap, pengetahuan, dan keterampilan terpisah-pisah
penyediaan informasi yang holistik,
sebagai umpan balik untuk guru,
peserta didik, dan orang tua agar Asesmen dilakukan terpadu dengan Asesmen dilakukan terpisah dari pembelajaran
dapat memandu mereka dalam pembelajaran
menentukan strategi pembelajaran
selanjutnya Melibatkan peserta didik dalam Asesmen hanya dilakukan oleh pendidik.
melakukan asesmen, melalui
penilaian diri (self assessment),
penilaian antarteman (peer
assessment), refleksi diri, dan
pemberian umpan balik antarteman
(peer feedback).

Pemberian umpan balik dilakukan Umpan balik berupa kalimat pujian


dengan mendeskripsikan usaha terbaik yang pendek, misal bagus, keren,
untuk menstimulasi pola pikir pintar, pandai, cerdas, dan sebagainya.
bertumbuh dan memotivasi peserta Pemberian kritik tanpa penjelasan untuk
didik. perbaikan.
No. Prinsip Asesmen Hal-hal yang Perlu Dilakukan Hal-hal yang Perlu Ditinggalkan

2. Asesmen dirancang dan dilakukan Membangun komitmen dan menyusun Berfokus pada asesmen sumatif
sesuai dengan fungsi asesmen perencanaan asesmen yang berfokus
tersebut, dengan keleluasaan pada asesmen formatif
untuk menentukan teknik dan
waktu pelaksanaan asesmen agar
efektif mencapai tujuan
pembelajaran Menggunakan beragam jenis, teknik, dan Tidak menggunakan instrumen penilaian
instrumen penilaian formatif dan atau menggunakan instrumen asesmen,
sumatif sesuai dengan karakteristik mata namun tidak sejalan dengan karakteristik
pelajaran, Capaian Pembelajaran, tujuan mata pelajaran, Capaian Pembelajaran,
pembelajaran dan kebutuhan peserta tujuan pembelajaran, dan kebutuhan
didik peserta didik

Asesmen dilakukan dengan alokasi Asesmen dilakukan mendadak


waktu yang terencana

Mengomunikasikan kepada peserta didik Jenis, teknik, dan instrumen asesmen


tentang jenis, teknik, dan instrumen hanya dipahami oleh pendidik sehingga
penilaian yang akan digunakan. peserta didik tidak memiliki gambaran
Harapannya, peserta didik akan berusaha kriteria terbaik yang dapat dicapai.
mencapai kriteria yang terbaik sesuai
dengan kemampuannya
No. Prinsip Asesmen Hal-hal yang Perlu Dilakukan Hal-hal yang Perlu Ditinggalkan

3. Asesmen dirancang secara adil, Asesmen dilakukan dengan memenuhi Asesmen lebih menguntungkan peserta
proporsional, valid, dan dapat prinsip keadilan tanpa dipengaruhi oleh didik karena latar belakang tertentu
dipercaya (reliable) untuk latar belakang peserta didik
menjelaskan kemajuan belajar
dan menentukan keputusan
tentang langkah selanjutnya Menerapkan moderasi asesmen, yaitu Adanya unsur subjektivitas dalam asesmen
berkoordinasi antarpendidik untuk
menyamakan persepsi kriteria sehingga
tercapai prinsip keadilan

Menggunakan instrumen asesmen yang Menggunakan instrumen asesmen


mampu mengukur capaian kompetensi yang tidak sesuai dengan tujuan
dengan tepat dan aktivitas pembelajaran

4. Laporan kemajuan belajar dan Jelas dan mudah dipahami oleh semua pihak Bahasa yang kompleks dan terlalu
pencapaian peserta didik ilmiah, penggunaan kata atau kalimat
bersifat sederhana dan negatif
informatif, memberikan
informasi yang bermanfaat Ketercapaian kompetensi dituangkan dalam Ketercapaian kompetensi dituangkan
tentang karakter dan kompetensi bentuk angka dan deskripsi hanya dalam bentuk angka
yang dicapai, serta strategi
tindak lanjut
Laporan kemajuan belajar hendaknya Laporan kemajuan belajar tidak
didasarkan pada bukti dan pencatatan didasarkan pada bukti dan pencatatan
perkembangan kemajuan belajar peserta perkembangan kemajuan belajar atau
didik didasarkan hanya pada bukti yang tidak
mencukupi
No Prinsip Hal-hal yang Perlu Hal-hal yang Perlu Ditinggalkan
. Asesmen Dilakukan
Laporan kemajuan belajar Laporan kemajuan belajar
digunakan sebagai dasar hanya dijadikan
penerapan strategi tindak lanjut sekumpulan data atau
untuk pengembangan dokumen tanpa adanya
kompetensi peserta didik tindak lanjut

5. Hasil asesmen Satuan pendidikan memiliki - Hasil asesmen hanya


digunakan oleh peserta strategi agar hasil asesmen dijadikan data dan tidak
didik, pendidik, tenaga digunakan sebagai refleksi oleh ditindaklanjuti untuk
kependidikan, dan peserta didik, pendidik, tenaga meningkatkan mutu
orang tua/wali sebagai kependidikan, dan orang tua pembelajaran
bahan refleksi untuk untuk meningkatkan mutu - Hasil asesmen dijadikan
meningkatkan mutu pembelajaran perbandingan antar
pembelajaran. peserta didik
Perencanaan serta Pelaksanaan Pembelajaran dan Asesmen

1. Asesmen di awal pembelajaran dapat dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar


peserta didik, dan hasilnya digunakan untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan tahap
capaian peserta didik. Pada pendidikan khusus, asesmen diagnostik dilaksanakan sebelum
perencanaan pembelajaran sebagai rujukan untuk menyusun Program Pembelajaran Individual (PPI).

2. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan kegiatan


pembelajaran dan perangkat ajar sesuai dengan tujuan pembelajaran, konteks satuan pendidikan,
dan karakteristik peserta didik.
3. Satuan pendidikan dan pendidik memiliki keleluasaan untuk menentukan jenis, teknik, bentuk
instrumen, dan waktu pelaksanaan asesmen berdasarkan karakteristik tujuan pembelajaran.
4. Apabila pendidik menggunakan modul ajar yang disediakan pemerintah dan/atau membuat modul
ajar merujuk pada modul ajar yang disediakan pemerintah, maka pendidik tersebut dapat
menggunakan modul ajar sebagai dokumen perencanaan pembelajaran, dengan komponen
sekurang-kurangnya terdiri dari tujuan pembelajaran, langkah-langkah pembelajaran, dan
asesmen yang digunakan untuk memantau ketercapaian tujuan pembelajaran.
Pelaporan Kemajuan Belajar
1. Satuan pendidikan menyiapkan pelaporan hasil belajar (rapor) 6. Pelaporan hasil belajar disampaikan
peserta didik. sekurang-kurangnya pada setiap akhir semester.

2. Rapor peserta didik PAUD meliputi komponen identitas 7. Satuan pendidikan menyampaikan rapor peserta
peserta didik, nama satuan pendidikan, kelompok usia, didik secara berkala melalui e rapor/dapodik
semester, tinggi badan dan berat badan, deskripsi
8. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK, atau
perkembangan capaian pembelajaran, dan refleksi orang
sederajat, satuan pendidikan memiliki keleluasaan
tua.
untuk menentukan kriteria kenaikan kelas dengan
3. Rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan mempertimbangkan:
SMK/MAK atau sederajat meliputi komponen identitas peserta a. laporan kemajuan belajar;
didik, nama satuan pendidikan, kelas, semester, mata b. laporan pencapaian projek penguatan profil
pelajaran, nilai, deskripsi, catatan guru, presensi, dan pelajar Pancasila;
kegiatan ekstrakurikuler. c. portofolio peserta didik;
d. paspor keterampilan (skill passport) dan
4. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk menentukan rekognisi pembelajaran lampau peserta didik
mekanisme dan format pelaporan hasil belajar kepada untuk SMK
orang tua/wali. e. prestasi akademik dan non-akademik;
f. ekstrakurikuler;
5. Pada SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA dan SMK/MAK atau g. penghargaan peserta didik; dan
sederajat, satuan pendidikan dan pendidik memiliki h. tingkat kehadiran.
keleluasaan untuk menentukan deskripsi dalam
menjelaskan makna nilai yang diperoleh peserta didik.
Format Laporan
Hasil Belajar
Untuk dimasukkan ke
Dapodik ganti kelas
1
Kesimpulan
● Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan pendidikan terdiri
atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian
pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan format dan sistematika penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan.

● Perangkat ajar meliputi buku teks pelajaran, modul ajar, modul projek penguatan profil pelajar
Pancasila, contoh-contoh kurikulum operasional satuan pendidikan, video pembelajaran, serta
bentuk lainnya. Pendidik dapat menggunakan beragam perangkat ajar dari berbagai sumber.
Perangkat ajar dapat langsung digunakan pendidik untuk mengajar ataupun sebagai referensi atau
inspirasi dalam merancang pembelajaran point.

● Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara fleksibel, baik secara
muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek profil harus mengacu pada
capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan
capaian pembelajaran pada mata pelajaran.

● Komponen kurikulum operasional yang dikembangkan dan digunakan di satuan pendidikan terdiri
atas karakteristik satuan pendidikan, visi, misi, dan tujuan satuan pendidikan, pengorganisasian
pembelajaran, dan perencanaan pembelajaran. Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan format dan sistematika penyusunan kurikulum operasional satuan pendidikan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai