Anda di halaman 1dari 136

Kurikulum Merdeka dan

Strategi Penyiapan IKM Jenjang SMK


Nama: Lukman Hakim, S.Pd., M.Pd
TTL: Kediri, 10 Januari 1976
Pekerjaan: Pengawas Sekolah (SMK)
Instansi: Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri

Pengalaman Kegiatan 1 tahun terakhir:


1. Fasilitator PGP Angkatan IV
2. Pelatih Ahli PSP Angkatan I
3. Narasumber PSP Angkatan 2 (Pendampingan)
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Shalom, Damai Sejahtera, Om Swastyastu,
Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, Rahayu
untuk kita semua di ruang virtual ini"

SALAM &
BAHAGIA

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri


Tujuan Belajar 1
Peserta akan memahami tentang :
• Implementasi Kurikulum merdeka jenjang SMK

• karakteristik dan komponen dalam CP, TP, dan ATP


• bahwa ATP bukan hanya kumpulan TP, tapi juga tonggak

capaian pembelajaran siswa dalam mencapai CP


Peserta akan memiliki pengalaman tentang:
• Pengorganisasian Pembelajaran Kurikulum Merdeka

• membuat TP berdasarkan CP
• menganalisis TP dan merangkai ATP berdasarkan CP

dan karakteristik sekolah


Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
Tujuan Belajar 2
• Peserta akan memahami tentang :
• karakteristik dan komponen dalam pengorganisasian
pembelajaran dan modul ajar (MA)
• Bahwa pengorganisasian pembelajaran yang baik akan
memudahkan pengaturan MA yang disusun
• Peserta akan memiliki pengalaman tentang:
• Praktik pengorganisasian pembelajaran fase E
• Praktik menyelesaian kerangka MA dalam satu
pertemuan sesuai karakteristik peserta didik
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri

Ayo kita bersepakat tentang:

1. Pulang jam …….


2’’’’’’’’’’’’’’’’’’’
3.

Kesepakatan Kelas
Mari saling berkenalan, sambil
memfokuskan diri dengan yel yel.

SMK : BISA
IKM NEGERI 1 TUTUR
BISA BELAJAR
BISA BERUBAH
BISA BERBAGI
SMK NEGERI 1 TUTUR JAYA LUAR BIASA

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri


ICE BREAKING (Instruksi dibacakan oleh instruktur, slide tidak ditampilkan)
● Instruksi 1: buat 1 garis horisontal tepat di tengah kertas, tanpa menggunakan penggaris atau melipat kertas terlebih
dahulu ( beri waktu sekitar 20 detik utk peserta melakukannya)
● Instruksi 2: buat 1 lingkaran di tengah kertas, dengan diameter kurang lebih 7 sentimeter (beri waktu mengerjakan)
● Instruksi 3: di bagian atas sebelah luar lingkaran, tuliskan nama Anda
● Instruksi 4: sementara di dalam lingkaran, tuliskan asal sekolah Anda / posisi Anda di sekolah. Anda boleh memilih
bagian dalam lingkaran di sisi mana pun.
● Instruksi 5: di bagian bawah sebelah luar lingkaran, gambarkan bentuk bangun datar sebanyak 1 angka terakhir di
tahun kelahiran Anda
● Instruksi 6: di pojok kanan atas kertas, tuliskan nama panggilan Anda saat masih kecil dulu
● Instruksi 7: hubungkan tulisan nama panggilan Anda dengan salah satu bangun datar di dekat lingkaran, dengan 1 garis
lengkung.
● Instruksi 8: di pojok kiri bawah, tuliskan 1 tempat yang paling ingin Anda kunjungi
● Instruksi 9: hubungkan nama tempat tersebut dengan nama lengkap Anda menggunakan garis putus-putus

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri


Mulai Dari
Diri
Eksplorasi
Konsep
Sudah kita bahas pada sesi asinkron

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri


Mulai tahun ajaran 2022/2023
Kemdikbudristek mulai
mengimplementasikan kurikulum merdeka
di Sekolah Penggerak maupun disekolah
regular lainnya melalui jalur mandiri.

Mari kita pahami beberapa prinsip dan


pendekatan yang digunakan kurikulum ini.

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri


Dukungan Regulasi Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan pembelajaran
dilakukan berdasarkan kebijakan berikut:
Permendikbudíistek Permendikbudíistek Permendikbudíistek Peímendikbudíistek No. Kepmendikbudíistek
No. 5 ľahun 2022 No. 7 ľahun 2022 No. 16 ľahun 2022 21 ľahun 2022 No. 56 ľahun 2022

Standaí Kompetensi Standaí Isi pada Standaí Píoses pada Standaí Penilaian pada Pedoman Peneíapan
Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Pendidikan Anak Usia Pendidikan Anak Usia Kuíikulum dalam Rangka
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Dini, Jenjang Dini, Jenjang Pemulihan
Dini, Jenjang Pendidikan Dasaí, dan Pendidikan Dasaí, dan Pendidikan Dasaí, dan Pembelajaían
Pendidikan Dasaí, dan Pendidikan Pendidikan Pendidikan Menengah
Pendidikan Menengah Menengah
Menengah
Standar Isi dikembangkan Standaí Píoses meíupakan Memuat 3 opsi kuíikulum
Standaí kompetensi lulusan Standar Penilaian
melalui perumusan ruang kíiteíia minimal píoses yang dapat digunakan di
meíupakan kíiteíia minimal Pendidikan adalah kriteria
lingkup materi yang sesuai pembelajaían beídasaíkan satuan pendidikan dalam
tentang kesatuan sikap, dengan kompetensi lulusan. minimal mengenai
jaluí, jenjang, dan jenis íangka pemulihan
keteíampilan, dan Ruang lingkup materi mekanisme penilaian hasil
pendidikan untuk mencapai pembelajaían beseíta
pengetahuan yang merupakan bahan kajian dalam belajar peserta didik.
standaí kompetensi lulusan. stíuktuí Kuíikulum Meídeka,
menunjukkan capaian muatan pembelajaran yang
Standar Penilaian menjadi atuían teíkait pembelajaían
kemampuan peseíta didik dirumuskan berdasarkan: 1) Standar Proses menjadi acuan
muatan wajib sesuai dengan acuan untuk Kurikulum 2013, dan asesmen, seíta beban
daíi hasil pembelajaíannya untuk Kurikulum 2013,
ketentuan peraturan perundang- Kurikulum darurat, dan keíja guíu.
pada akhií jenjang Kurikulum darurat, dan
undangan; 2) konsep keilmuan; Kurikulum Merdeka.
pendidikan. SKL menjadi Kurikulum Merdeka.
dan 3) jalur, jenjang, dan jenis
acuan untuk Kuíikulum 2013, pendidikan. Standar Isi menjadi
Kuíikulum daíuíat, dan acuan untuk Kurikulum 2013,
Kuíikulum Meídeka. Kurikulum darurat, dan
Kurikulum Merdeka.
Kurikulum Merdeka menguatkan orientasi pada pengembangan karakter dan
kompetensi melalui penyederhanaan konten dan pemberian fleksibilitas

Tiga karakteristik utama Kurikulum Merdeka:

1 Penyederhanaan konten, fokus pada materi


esensial.

2 Pembelajaran berbasis projek yang kolaboratif,


aplikatif, dan lintas mata pelajaran.
Rumusan capaian pembelajaran dan pengaturan jam
3 pelajaran yang memberi fleksibilitas untuk
merancang kurikulum operasional dan pembelajaran
sesuai tingkat kemampuan peserta didik.

3
Struktur Kurikulum Merdeka:

Apa kekhasan dari


Kurikulum
Merdeka?
Struktur Kurikulum
Pendidikan Anak Usía Dini (PAUD), Pendidikan Dasar, dan Pendidikan
Menengah

1. Pembelajaran int rakurikuler. Kegiatan Secara pengelolaan waktu pelaksanaan,


pembelajaran intrakurikuler untuk projek dapat dilaksanakan dengan
setiap menjumlah alokasi jam pelajaran projek
mata pelajaran mengacu pada dari semua mata pelajaran dan jumlah
capaian pembelajaran. total waktu pelaksanaan masing-masing
2. Projek penguatan profil pelajar projek tidak harus sama.
Pancasila. Kegiatan khusus yang
Alokasi waktu untuk setiap projek
ditujukan untuk memperkuat upaya
penguatan profil pelajar Pancasila
pencapaian profil pelajar Pancasila
tidak harus sama. Satu projek dapat
yang mengacu pada Standar
dilakukan dengan durasi waktu yang
Kompetensi Lulusan.
lebih panjang daripada projek yang
lain.
Muat an Lokal

Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintah


daerah sesuai dengan karakteristik daerah. Satuan pendidikan dapat
menambahkan muatan tambahan sesuai karakteristik satuan pendidikan secara
fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan sebagai berikut:

1. Mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain;

2. Mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila;


dan/atau

3. Mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri.


Struktur Kurikulum SMK
Perubahan kurikulum SMK/MAK diawali dengan penataan ulang Spektrum
Keahlian SMK/MAK.

● Spektrum Keahlian adalah daftar bidang dan program keahlian SMK yang
disusun berdasarkan kebutuhan dunia kerja yang meliputi: dunia usaha,
dunia industri, badan usaha milik negara/badan usaha milik daerah,
instansi pemerintah atau lembaga lainnya serta perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, seni dan budaya.

● Spektrum Keahlian SMK/MAK merupakan acuan penyusunan struktur


kurikulum serta pembukaan dan penyelenggaraan bidang dan program
keahlian pada SMK. Setiap program keahlian terdiri atas minimum
satu konsentrasi keahlian.

● Konsentrasi keahlian diselenggarakan dalam program 3 tahun atau


program 4 tahun diatur lebih lanjut dalam keputusan pimpinan unit utama
yang membidangi standar, kurikulum, dan asesmen pendidikan.
Struktur Kurikulum SMK
Struktur kurikulum SMK/MAK terbagi menjadi 2 (dua), yaitu:

a. pembelajaran intrakurikuler; dan

b. projek penguatan profil pelajar Pancasila yang dialokasikan sekitar


30% (tiga puluh persen) total JP per tahun.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara


fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan.
Secara muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar
Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan
dengan capaian pembelajaran pada mata pelajaran. Secara
pengelolaan waktu pelaksanaan, projek dapat dilaksanakan dengan
menjumlah alokasi jam pelajaran projek dari semua mata pelajaran dan
jumlah total waktu pelaksanaan masing-masing projek tidak harus
sama.
Alokasi Wakt u Mata Pelajaran SMK Kelas
X
Alokasi intrakurikuler Alokasi projek TOTAL JP PER
per tahun (minggu) penguatan profil
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit pelajar Pancasila per TAHUN
tahun

A. Kelompok Mata Pelajaran Umum


Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 90 18 108
Pendidikan Pancasila 54 18 72
Bahasa Indonesia 108 36 114
PJOK 90 18 108
Sejarah 54 18 72
Seni Budaya**: 54 18 72
(Seni Musik; Seni Rupa; Seni Teater; Seni Tari; Prakarya)
Muatan Lokal*** 72 - 72
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): 450 126 576
Alokasi Wakt u Mata Pelajaran SMK Kelas X

Alokasi intrakurikuler per Alokasi projek penguatan TOTAL JP PER TAHUN


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit tahun (minggu) profil pelajar Pancasila per
tahun

B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan

Matematika 108 36 144

Bahasa Inggris 108 36 144

Informatika 108 36 144

Projek Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial**** 162 54 216

Dasar-dasar Program Keahlian 432 432

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 918 162 1080

Jumlah A+B 1368 288 1656

Keterangan
:* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-
** Satuan pendidikan
masing. menyediakan minimal 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, dan/atau Seni Tari). Peserta
didik memilih 1 (satu) jenis seni (Seni Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau Seni Tari).
*** Paling banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
**** Proporsi JP antara aspek Ilmu Pengetahuan Alam dan aspek Ilmu Pengetahuan Sosial disesuaikan dengan kebutuhan Program
Keahlian.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XI
Alokasi intrakurikuler Alokasi projek TOTAL JP PER
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit per tahun (minggu) penguatan profil TAHUN
pelajar Pancasila per
tahun

A. Kelompok Mata Pelajaran Umum

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 90 18 108

Pendidikan Pancasila 54 18 72

Bahasa Indonesia 90 18 108

PJOK 54 18 72

Sejarah 54 18 72

Muatan Lokal** 72 - 72

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): 342 90 432


Alokasi waktu mata pelajaran SMK Kelas XI

Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER


Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit per tahun TAHUN

B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan

Matematika 90 18 108

Bahasa Inggris 108 36 144

Mata Pelajaran [Konsentrasi Keahlian]*** 648 648

Projek Kreatif dan Kewirausahaan 180 180

Mata Pelajaran Pilihan**** 144 144

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 1170 54 1224

Jumlah A+B 1512 144 1656

Keterangan
:* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-
** Paling masing.
banyak 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
**** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 3
Tahun Alokasi intrakurikuler per Alokasi projek penguatan
profil pelajar Pancasila per
TOTAL JP PER
tahun (minggu)
Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, tahun TAHUN
mata pelajaran lainnya = 18 minggu dan 1 JP = 45
menit)

A. Kelompok Mata Pelajaran Umum

Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 36 18 54

Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi 36 18 54


Pekerti*
Pendidikan Pancasila 36 - 36

Bahasa Indonesia 36 18 54

Muatan Lokal** 36 - 36

Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Umum (A): 108 36 144


Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMK Kelas XII Program 3 Tahun
Alokasi per tahun Alokasi Projek TOTAL JP PER
Asumsi 1 tahun = 36 minggu: PKL = 18 minggu, per tahun TAHUN
mata pelajaran lainnya = 18 minggu dan 1 JP = 45
menit)

B. Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan


Matematika 54 54
Bahasa Inggris 72 72
Mata Pelajaran [Konsentrasi Keahlian]*** 396 396
Projek Kreatif dan Kewirausahaan 90 90
Praktik Kerja Lapangan**** 792 792
Mata Pelajaran Pilihan***** 108 108
Jumlah Kelompok Mata Pelajaran Kejuruan (B): 1512 1512
Jumlah A+B 1620 36 1656

Keterangan
:* Diikuti oleh peserta didik sesuai dengan agama masing-
** Paling banyak
masing. 2 (dua) JP per minggu atau 72 (tujuh puluh dua) JP per tahun.
*** Nama mata pelajaran merupakan nama Konsentrasi Keahlian.
**** Praktik kerja lapangan dilaksanakan sekurang-kurangnya selama 6 (enam) bulan di kelas
XII.
***** Nama mata pelajaran merupakan mata pelajaran yang dipilih oleh peserta didik.
PENYUSUNAN KURIKULUM OPERASIONAL

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi


1. Berpusat pada peserta didik, pembelajaran memenuhi keragaman
Prinsip haruskebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta potensi,
kepentingan peserta Profil
pengembanga didik.
Pelajar Pancasila selalu menjadi pada semua tahapan dalam
rujukan
kurikulum operasional penyusunan
n kurikulum
2. sekolah. menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan
operasional di konteks sosialpendidikan,
Kontekstual, budaya dan lingkungan, serta dunia kerja dan industri (khusus ,
satuan SMK)
menunjukkan karakteristik atau kekhususan peserta didik berkebutuhan khusus dan
(khusus SLB)
pendidikan 3. semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan oleh para
Esensial, pemegang
kepentingan tentang yang digunakan di satuan pendidikan dapat diperoleh
kurikulum di dan mudah dipahami, tidak mengulang
dokumen tersebut. Bahasanya lugas
naskah/kutipan yang sudah ada di naskah lain. Dokumen tidak perlu memuat
kembali misalnya lampiran Kepmendikbud seperti CP, struktur, dll., dalam
dokumen kurikulum operasional
4. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan
aktual
5. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum
pendidikan
satuan melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku
kepentingan
antara lain orang tua, organisasi, berbagai sentra, serta industri dan dunia kerja
untuk
SMK, di bawah koordinasi dan supervisi dinas Pendidikan atau kantor kementerian
yang
menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama sesuai
dengan kewenangannya.
Proses penyusunan kurikulum operasional
Proses ●
bersifat TETAP (mengacu kepada kerangka dasar kurikulum yang ditetapkan oleh pemerintah pusat), dan
Penyusunan ● FLEKSIBEL/DINAMIS (mengembangkan kurikulum operasional berdasarkan kerangka dan struktur kurikulum,
sesuai
Kurikulum karakteristik dan kebutuhan satuan pendidikan).
Operasional di LANGKAH-LANGKAH PENYUSUNAN KURIKULUM OPERASIONAL (bagi yang belum pernah menyusun
Satuan kurikulum
Pendidikan operasional di satuan pendidikan)
1 3 5
Merancang
Menganalisis konteks Menentukan PENDAMPING
KARAKTERISTIK
SATUAN
2 PENGORGANISASI 4 AN, EVALUASI,
AN PEMBELAJARAN DAN
PENDIDIKAN Merumuska PENGEMBANG
Menyusun
n VISI AN
RENCANA
MISI PROFESIONAL
PEMBELAJAR
TUJUAN
AN

evaluasi jangka
pendek
(semester/tahunan)

evaluasi jangka panjang


(4-5 tahun)
Catatan: untuk SMK, langkah nomor 2 adalah ‘Merumuskan Visi, Misi, Tujuan Program Keahlian’
Proses LANGKAH-LANGKAH PENINJAUAN DAN REVISI KURIKULUM OPERASIONAL (bagi yang telah memiliki
Peninjauan dan dokumen
Revisi kurikulum operasional di satuan pendidikan)
Kurikulum
Operasional di
Satuan 1 3 5
Merancang
Pendidikan Menganalisis Meninjau PENDAMPINGA
konteks
KARAKTERISTIK
2 PENGORGANISASI 4 N, EVALUASI,
AN PEMBELAJARAN DAN
SATUAN Meninjau PENGEMBANG
Menyusun
PENDIDIKAN VISI AN
RENCANA
MISI PROFESIONAL
PEMBELAJAR
TUJUAN
AN

evaluasi jangka
pendek
(semester/tahunan)

evaluasi jangka panjang


(4-5 tahun)

Catatan: untuk SMK, langkah nomor 2 adalah ‘Meninjau Visi, Misi, Tujuan Keahlian’
Komponen 1: Analisis Karakteristik Satuan Pendidikan
Prinsip-prinsip analisis:
● Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan
● Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan pendidikan
● Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian, analisis dan
dokumentasi
data
● Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan strategi atau solusi

Pilihan cara untuk mengumpulkan informasi:


● Kuesioner
● Wawancara
● Diskusi kelompok terpumpun/Focus Group Discussion (FGD)
● Observasi
● Rapor pendidikan
Tujuan Pendidikan Nasional

Komponen 2: VISI
Visi, Misi, dan Apakah visi menggambarkan harapan
seluruh warga satuan

Tujuan Satuan
pendidikan?
Apakah visi menyatakan tujuan besar yang ingin

Pendidikan dicapai satuan pendidikan?


Apakah visi sudah berpusat pada peserta didik?

MISI
Apakah misi jelas menyatakan hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi?
Apakah semua warga satuan pendidikan memahami hal-hal yang menjadi
prioritas untuk mencapai visi?

TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN


Apakah tujuan sudah secara jelas menyatakan hasil aksi yang perlu dilakukan untuk mencapai misi?
Apakah cara/strategi untuk mencapai misi realistis untuk dijalankan?

41
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Satuan pendidikan menyusun pembelajaran yang meliputi:

Intrakurikuler Kokurikuler Ekstrakurikuler


Projek penguatan profil
Pembelajaran berisi muatan mata pelajar Pancasila Kegiatan kurikuler yang
pelajaran dan muatan tambahan dilakukan di luar jam
lainnya jika ada (mulok), penetapan Kegiatan kokurikuler yang dirancang belajar di bawah
konsentrasi, penetapan mata pelajaran terpisah dari intrakurikuler untuk bimbingan dan
yang akan diujikan oleh LPA menguatkan upaya pencapaian pengawasan satuan
(minimum 3 mata pelajaran yang kompetensi dan karakter sesuai pendidikan.
ditetapkan oleh LPA sesuai dengan dengan profil pelajar Pancasila
penjenjangan dari negara LPA) dan melalui tema dan pengelolaan projek
Praktik Kerja Lapangan untuk SMK berdasarkan dimensi dan fase.
atau Magang untuk SLB.
Komponen 3: Pengorganisasian Pembelajaran
Pendekatan Pembelajaran

01 Pendekatan mata pelajaran 03 Pendekatan secara terintegrasi

● Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara ● Konsep-konsep dan keterampilan tertentu dari mata
satu mapel dengan mapel lainnya. pelajaran
diajarkan secara kolaboratif (team teaching).
● Tatap muka dilakukan secara reguler setiap
● Pendidik berkolaborasi sedemikian rupa untuk
minggu, dengan jumlah jam tatap muka sesuai merencanakan, melaksanakan dan melakukan asesmen
dengan yang ditetapkan oleh masing-masing untuk suatu pembelajaran yang terpadu.
satuan pendidikan berdasarkan ketentuan ● Sebagai contoh mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam
minimal dari pemerintah. atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara terintegrasi.

02 Pendekatan tematik 04 Pendekatan secara bergantian


dalam blok waktu terpisah

● Pembelajaran disusun berdasarkan tema yang ● Pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu
menaungi
kompetensi-kompetensi dari berbagai mata pelajaran. dengan
● Pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai macam pengelompokkan.
berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke ● Sebagai contoh, mata pelajaran IPS, Bahasa Indonesia dan
dalam berbagai tema. IPAS akan diajarkan dari jam 07.00- 12.00 dalam semester 1.
● SD/MI dapat mengorganisasikan muatan Contoh lain, mengajarkan
Pengetahuan muatan Ilmu
Sosial secara bergantian Pengetahuan
dalam blok waktuAlam
pembelajaran menggunakan pendekatan mata atau Ilmu
terpisah.
yang 43
Komponen 4: Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran meliputi:

1. ruang lingkup satuan pendidikan - penyusunan alur tujuan pembelajaran atau silabus. Dalam ruang lingkup satuan
pendidikan, perumusan dan penyusunan alur dan tujuan pembelajaran atau silabus mata pelajaran berfungsi
mengarahkan satuan pendidikan dalam merencanakan, mengimplementasi, dan mengevaluasi pembelajaran secara
keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten, dan terukur.

1. ruang lingkup kelas -penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanan pembelajaran. Untuk dokumen rencana
pelaksanaan pembelajaran pada ruang lingkup kelas, satuan pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau
mengadaptasi contoh modul ajar yang disediakan Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang mewakili inti dari rangkaian
pembelajaran pada bagian Lampiran.

Perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan asesmen pada mata pelajaran Praktik Kerja Lapangan (PKL) di SMK
dilaksanakan
secara kolaboratif oleh satuan pendidikan dan mitra dunia kerja.
Menyusun
Memahami Merumuskan
Alur Tujuan Merancang
Capaian Tujuan
Pembelajaran Pembelajara
Pembelajaran Pembelajaran
(ATP) dari n
(CP) (TP)
TP

44
PENDAMPINGAN, EVALUASI, DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL

PERENCANAAN
Pemetaan kurikulum
REÏL EKSI DAN
dan perencanaan
pembelajaraan UMPAN
BALIK

EVALUASI PELAKSANAAN
pembelajaran pembelajaran

PENDAMPINGAN
DAN
PENGEMBANGAN
PROÏESIONAL

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 45


Prinsip Evaluasi Pembelajaran dan Kurikulum Operasional

Prinsip-prinsip melakukan evaluasi:


1.Menetapkan tujuan evaluasi yang akan dilakukan
2.Menetapkan data/informasi yang ingin didapatkan dalam kegiatan peninjauan.
3.Menentukan bentuk asesmen yang akan dilakukan untuk
mendapatkan data/informasi yang diinginkan
4.Merancang aktivitas evaluasi yang bersifat reflektif dapat dijadikan
dan pengembangan bagi pendidik dan pelaksana program.
5.Menggunakan alat penilaian pencapaian yang jelas dan terukur.

46
PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBELA
JARAN
Sebelum melangkah pada strategi perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian,
mari sejenak kita bahas Konsep Capaian Pembelajaran,

Konsep Capaian Pembelajaran

“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran


yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari
Fase Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan
menengah, CP
disusun untuk setiap mata pelajaran.”
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan pendidikan memiliki
keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa menentukan
strategi yang
Fase Pondasi sesuai,
Fase A kita perlu tau titik
Fase B awal keberangkatan
Fase C para peserta didik.
Fase D Fase E Fase F

PAUD/RA SD/MI/Paket A SD/MI/Paket A SD/MI/Paket A SMP/Mts/Paket B SMA/MA/Paket C SMA/MA/Paket C


Kelas 1-2 Kelas 3-4 Kelas 5-6 Kelas 7-9 Kelas 10 Kelas 11-12
Pembagian
Fase
Sumber: Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA
PEMULIHAN PEMBELAJARAN
Komponen Capaian Pembelajaran

Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran

● Alasan mempelajari mapel ● Deskripsi umum tentang apa yang


tersebut Kemampuan yang perlu dicapai peserta dipelajari dalam mata pelajaran
● Keterkaitan antara Mapel dengan didik setelah mempelajari mata ● Elemen-elemen (strands) atau
salah satu (atau lebih) Profil pelajaran tersebut domain mata pelajaran serta
Pelajar Pancasila deskripsinya

Capaian dalam Setiap Fase Capaian dalam Setiap


Secara Keseluruhan Fase menurut Elemen
Kompetensi pembelajaran yang harus
Dibuat dalam bentuk matriks.
dicapai peserta didik pada setiap fase.
Setiap elemen dipetakan menurut
Dibuat dalam bentuk pernyataan
perkembangan peserta didik
yang disajikan dalam paragraf yang
utuh.

Sumber: Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) No.8 Tahun 2022
tentang Capaian Pembelajaran
Perlu diketahui

Bentuk “Pemahaman” dalam CP

Prinsip penyusunan CP Konsep “Memahami” dalam


menggunakan pendekatan CP dalam konstruktivisme
•Apabila merujuk pada Taksonomi Bloom,
konstruktivisme yang membangun adalah proses membangun
pengetahuan dan berdasarkan pengetahuan melalui pemahaman dianggap sebagai proses berpikir
pengalaman nyata dan kontekstual. pengalaman nyata. tahap yang rendah (C2). Namun demikian,
Menurut teori belajar Pemahaman tidak bersifat konteks Taksonomi Bloom sebenarnya
konstruktivisme (constructivist statis, tetapi berevolusi dan digunakan untuk perancangan
learning theory), pengetahuan berubah secara konstan pembelajaran dan asesmen kelas yang
bukanlah kumpulan atau sepanjang siswa lebih operasional, bukan untuk CP yang
seperangkat fakta-fakta, konsep, mengonstruksikan pengalaman-
lebih abstrak dan umum. Taksonomi Bloom lebih
atau kaidah untuk diingat. pengalaman baru yang
sesuai digunakan untuk
memodifikasi
pemahaman menurunkan/menerjemahkan CP ke tujuan
sebelumnya. pembelajaran yang lebih
• konkret.
Arti “Elemen” dalam CP

Elemen sebuah mata


Setiap CP suatu mata
pelajaran mungkin saja
pelajaran memiliki
sama atau berbeda dengan
beberapa elemen atau mata pelajaran lainnya, hal
kelompok kompetensi tersebut disesuaikan dengan
esensial yang berlaku sama karakteristik pada masing-
untuk semua fase pada mata masing mata pelajaran.
pelajaran tersebut. Contoh:
● Dalam CP Matematika terdapat
elemen Bilangan, Aljabar, Pengukuran, Perlu
Geometri, dan Analisis Data dan
Masing-masing elemen Peluang diketahui
● Dalam CP IPA terdapat elemen
tersebut memiliki capaian per Pemahaman IPA dan
Keterampilan Proses
fasenya sendiri yang saling ● Dalam CP Bahasa Indonesia terdapat
menunjang untuk mencapai elemen Menyimak, Membaca dan
Memirsa, Berbicara dan
pemahaman yang dituju. Mempresentasikan, Menulis
Secara strategis, Proses Perancangan Kegiatan
Pembelajaran dapat dipahami melalui skema berikut:

Memahami Merumuskan Menyusun


Merancang
Capaian Tujuan Alur Tujuan
Pembelajaran
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran

Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak cukup
konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari.

CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh peserta
didik hingga mereka mencapai akhir fase

(1) mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran dan/atau


perencanaan pembelajaran, Pendidik
Dalam menentukan pilihan
merancang (2) mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan/atau rencana tersebut
pembelajaran pembelajaran berdasarkan contoh-contoh yang disediakan Pemerintah berdasarkan
pendidik dapat kemampuan
masing-masing
(3) menggunakan contoh yang disediakan.
Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Pendidik diberikan keleluasaan dalam


menggunakan rujukan teori untuk Pendidik diharapkan untuk
merumuskan tujuan pembelajaran, tidak fokus pada satu teori
diantaranya: saja, melainkan dapat
Taksonomi Bloom versi Revisi
Anderson dan Krathwohl menggunakan teori atau
(2001) pendekatan lain dalam
merancang tujuan
6 Aspek Pemahaman pembelajaran, selama teori
yang dikembangkan oleh tersebut dinilai relevan Perlu
Tighe dan Wiggins
(2005)
dengan karakteristik mata diketahui
pelajaran serta konsep/topik
yang dipelajari, karakteristik
6 Level Taksonomi peserta didik, serta konteks
Marzano (2000) lingkungan pembelajaran.
Perlu
Taksonomi Bloom versi Revisi diketahui
Anderson dan Krathwohl
(2001)

Anderson dan Krathwohl mengelompokkan kemampuan


kognitif menjadi tahapan-tahapan berikut ini, dengan urutan
dari kemampuan yang paling dasar ke yang paling tinggi sebagai
berikut:
(C1) (C2) (C4) (C5) (C6)
(C3) Mengaplikasikan
Mengingat Memahami Menganalisis Mengevaluasi Menciptakan

mengingat kembali menjelaskan ide atau menggunakan konsep, memecah-mecah kemampuan untuk merangkaikan berbagai
informasi yang telah konsep seperti pengetahuan, atau informasi menjadi membuat keputusan, elemen menjadi satu hal
dipelajari, termasuk menjelaskan suatu informasi yang telah beberapa bagian, penilaian, mengajukan baru yang utuh, melalui
definisi, fakta-fakta, konsep menggunakan dipelajarinya pada kemampuan untuk kritik dan proses pencarian ide,
evaluasi
daftar urutan, atau kalimat sendiri, situasi berbeda dan mengeksplorasi rekomendasi yang
terhadap hal/ide/benda
menyebutkan kembali menginterpretasikan relevan hubungan/korelasi sistematis
yang ada sehingga
suatu materi yang suatu informasi, atau membandingkan kreasi yang diciptakan
pernah diajarkan menyimpulkan, atau antara dua hal atau menjadi salah satu solusi
kepadanya. membuat parafrasa lebih, menentukan terhadap masalah yang
dari suatu bacaan. keterkaitan antar ada. termasuk
konsep, atau memberikan nilai
mengorganisasikan tambah terhadap suatu
beberapa ide dan/atau produk yang sudah ada.
konsep.
6 Aspek/Facet Pema6haAmspanek Pemahaman merupakan cara untukTighe dan Wiggins mengkonfirmasi
pemahaman(2005)

peserta didik atas apa yang 6 Aspek/Facet


telah mereka pelajari dan Pemahaman ini merupakan
tidak hirarkis/bukan modal untuk menentukan
merupakan siklus. Tujuan Pembelajaran (TP),
menyusun Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP),
Jika peserta didik
menentukan asesmen, dan
melakukan salah satu instruksi yang tepat. Perlu
dari keenam Aspek/Facet
diketahui
Pemahaman (mampu
menjelaskan, menginterpretasi,
menerapkan/mengaplikasikan,
berempati, memiliki sebuah
sudut pandang, atau memiliki
pengenalan diri), berarti
mereka telah
mendemonstrasikan
sebuah tingkat
6 Aspek Pemahaman (6 facet of understanding) (Wiggins and Tighe, 2005) Perlu
Merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak diketahui
harus hirarkis.
Penjelasan Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan
Explanation alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan mempertahankan pendapatnya.

Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil karya dari satu
Interpretation media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.

Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah
Application simulasi (menyerupai kenyataan)

Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran besar, melihat
Perspective asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.

Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya.
Empathy Menemukan nilai (value) dari sesuatu

Pengenalan diri
Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.
Self-Knowledge
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP Bahasa Indonesia Fase D elemen Perlu
Menyimak diketahui

Interpretasi
Interpretation Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi yang ditangkap dari puisi tersebut
Peserta didik memahami
informasi berupa gagasan,
pikiran, pandangan, Aplikasi Membacakan/mendeklamasikan atau membuat karya untuk merespons puisi
arahan atau pesan dari Application
teks deskripsi, narasi,
puisi, eksplanasi dan
eksposisi dari teks visual Perspektif
dan audiovisual untuk Perspective Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut pandang yang berbeda.
menemukan makna yang
tersurat dan tersirat.
Empati Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba merasakan emosi yang dirasakan
Empathy penulis dan dituangkan dalam media yang berbeda.
Perlu
diketahui
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)

Marzano menggunakan tiga sistem dalam domain pengetahuan yaitu


sistem kognitif, sistem metakognitif, dan sistem diri (self- system).
Terdapat 6 level taksonomi yaitu:

Tingkat 1: mengenali Tingkat 4:


Tingkat 2: Tingkat 3: Tingkat 5: Tingkat 6:
dan mengingat pemanfaatan
pemahaman analisis metakognisi sistem diri
kembali (retrieval) pengetahuan

mengingat kembali Pemahaman yang Cakupan analisis disini Pemanfaatan pengetahuan Sistem metakognisi Menentukan apakah
(retrieval) informasi dimaksud melibatkan berupa kemampuan digunakan saat seseorang berfungsi untuk seseorang akan
menggenerasi informasi ingin memantau, mengevaluasi melakukan atau tidak
dalam batas dua proses menyelesaikan tugas dan mengatur fungsi dari melakukan sesuatu
mengidentifikasi yang saling berkaitan baru yang belum
tertentu. semua jenis tugas.
diproses oleh seseorang.
sebuah informasi yaitu integrasikan dan pemikiran lainnya.
Ada lima proses analisis: Ada empat kategori umum Ada empat jenis dari sistem
secara simbolisasi.
(1) mencocokan, pemanfaatan Ada empat fungsi dari diri:
umum. (2) mengklasifikasikan, pengetahuan: metakognisi: (1) memeriksa
(3) menganalisis (1) pengambilan (1) menetapkan kepentingan,
kesalahan, keputusan, tujuan, (2) (2) memeriksa kemanjuran,
(4)menyamaratakan (5) (2) penyelesaian masalah, memantau proses, (3)memeriksa respon
menspesifikasikan. (3) percobaan, (3) memantau emosional,
(4) penyelidikan. kejelasan, (4) memeriksa
(4) memantau motivasi
ketepatan. secara keseluruhan.
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?

Pendidik harus melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk kemudian disusun menjadi Tujuan
Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP). Merumuskan tujuan pembelajaran dari CP dapat
dilakukan melalui beberapa teknik:

Teknik 1

Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP

Teknik 2
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup Materi’ pada
CP.

Teknik
3
Merumuskan TP Lintas Elemen CP

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen


Bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran yang efektif?

Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya
akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini:

Pengurutan dari yang Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai pengajaran
Konkret ke yang Abstrak dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut
(abstrak).

Pengurutan Deduktif Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu sebelum
mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.

Pengurutan dari Mudah ke Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas
yang lebih Sulit bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.

Pengurutan Hierarki Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan
keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.

Pengurutan Prosedural Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan
tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap
prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes
dalam sebuah perangkat lunak statistik.

Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam mengajarkan
berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan
yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.

(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
Untuk memahami kaitan dan posisi
Capaian Pembelajaran (CP),
Tujuan Pembelajaran (TP), dan
Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)
dalam Kurikulum Operasional,
mari kita memahami terlebih
dahulu konsep Backward
Design.

Dengan demikian, harapannya


satuan pendidikan dapat
merumuskan TP dan ATP
secara mandiri, sesuai
karakteristik dan situasi masing-
masing.

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri


Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri

Forward Design vs Backward Design


Lebih fokus pada Forward Design Backward Design
pengajaran (aktivitas)
daripada pembelajaran
itu sendiri
(output/outcome) Tujuan Pendekatan yang lebih
Aktivitas Belajar disengaja dan
Pembelajaran
terencana untuk
Bisa menjadi mencapai hasil yang
miskonsepsi bahwa diinginkan lebih efektif
belajar adalah
Asesmen Asesmen
aktivitas

Padahal
pembelajaran adalah
pertimbangan yang Tujuan
Aktivitas Belajar
cermat terhadap Pembelajaran
makna aktivitasnya
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri

Analogi Perjalanan (Memahami Backward Design)


Mari memahami pendekatan
Backward Design melalui analogi
berikut:

Saya ingin melakukan sebuah


ekspedisi perjalanan. Dari
ekspedisi tersebut, targetnya
adalah membuat buku
kumpulan foto kuliner dari
seluruh Indonesia. Saya
punya waktu selama 6 bulan
untuk menyelesaikan dan
menerbitkan buku tersebut.
3 Tahapan Backward Design

Merencanaka
Identifikasi Menentukan
n tahapan
hasil yang bukti dan
kegiatan
asesmen
pembelajaran
diinginkan
2 3
1

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Tahap 1: Identifikasi Hasil yang Diinginkan


Pertanyaan untuk mengidentifikasi hasil yang diinginkan:

1. Apa yang perlu didengar, dibaca, dilihat, dijelajahi, atau


ditemukan? Apa yang perlu
ditemukan/dijelajahi?
2. Sejauh apa hal ini akan disampaikan/diceritakan?
3. Apa hal spesifik yang akan dapat membantu
mengidentifikasi tujuan? Sejauh mana
penceritaannya?
pertanyaan ini membantu
kita untuk :

Hal spesifik untuk


• Membuat tujuan yang konkret dan spesifik mengidentifikasi tujuan
• Menentukan konten terbaik
• Mengidentifikasi hasil yang diinginkan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Analogi Perjalanan (Memahami Backward Design)


Dari tujuan tersebut, ternyata masih ada yang
perlu diidentifikasi lebih jauh. Hal ini bisa
dilakukan lewat bantuan pertanyaan:
Hasil akhir yang diinginkan: 1. Buku → akan berapa halaman? Ada resep,
atau caption saja? Jenis buku foto seperti apa?
membuat buku kumpulan 2. Kuliner → mencakup apa saja? Makanan
foto kuliner dari seluruh berat, jajanan, atau termasuk minuman?
3. Dari seluruh Indonesia → berapa
Indonesia kota/tempat yang bisa dianggap mewakili
seluruh Indonesia ?

Tahap 1 Backward Design :


Identifikasi Hasil yang Diinginkan
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri

Analogi Perjalanan (Memahami Backward Design)


Saya sudah memutuskan
hal-hal berikut :

1. Buku → berisi max 70 Yang kemudian saya lakukan adalah :


halaman, tanpa resep, 1. Menentukan daftar kota-kota
hanya cerita definisi tujuan dan jenis kuliner yang akan
singkat. didokumentasikan
2. Kuliner → mencakup 2. Membuat lini masa dan alur
makanan berat, jajanan, perjalanan supaya kegiatan ini
dan minuman. efektif secara biaya dan waktu
3. Dari seluruh Indonesia →
sampel diambil dari 20 kota
di pulau-pulau besar.
Memahami Kurikulum
Menggunakan Backward Design

Dalam Kurikulum Merdeka tujuan akhirnya


adalah Profil Pelajar Pancasila.
Tujuan akhir ini kemudian diturunkan
menjadi kalimat CP (yang dibagi ke dalam
beberapa fase), lalu didetailkan menjadi TP
dan ATP sebelum masuk ke proses
perancangan RPP+/MA.

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri


Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri

Tahap 1 Backward Design dalam CP, TP, dan ATP


Keinginan pelaku membuat buku dalam analogi perjalanan tadi ibaratnya adalah rumusan
CP. Ternyata, ada banyak hal yang perlu dipahami dan diidentifikasi di dalam sebuah
kalimat CP. Setelah tujuan (membuat buku) diidentifikasi lebih detail, pelaku perjalanan
dapat membuat daftar kota tujuan dan kuliner yang akan didokumentasikan
(merumuskan TP), serta lini masa dan rencana perjalanannya (merangkai ATP).
Demikian pula dengan Bapak/Ibu Guru. Pemahaman dan identifikasi yang tepat atas
sebuah CP akan sangat membantu proses perumusan kalimat TP dan merangkai TP
menjadi ATP.
Bagaimana cara memahami sebuah CP?
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik pada setiap fase
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri

Bagian-Bagian CP (Capaian Pembelajaran)


Dikarenakan sangat penting memahami CP, maka setiap guru yang akan menggunakan
kurikulum merdeka harus memahami bagian-bagian CP sebagai berikut:
1. Rasional :penjelasan konkrit tentang maple tertentu
2. Tujuan: tujuan dari mapel
3. Karakteristik (elemen+deskripsi)
4. Capaian pembelajaran (Elemen +CP)

Masing-masing karakteristik CP ada yang mirip dan sangat berbeda dengan mapel
lainnya, untuk itu pemahaman akan hal itu penting adanya.
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri

3 Tahapan Backward Design

Merencanaka
Identifikasi Menentukan
n tahapan
hasil yang bukti dan
kegiatan
asesmen
pembelajaran
diinginkan

Merumuskan TP
dan ATP dengan
menggunakan CP
sebagai ajuan
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri

Tahap 1: Identifikasi Hasil yang Diinginkan


Pertanyaan untuk mengidentifikasi hasil yang diinginkan:

1. Apa yang perlu didengar, dibaca, dilihat, dijelajahi, atau


ditemukan oleh peserta? Yang perlu
ditemukan/dijelajahi/didengar
2. Pengetahuan dan keterampilan apa yang perlu dikuasai
peserta?
3. Apa ide-ide besar dan pemahaman penting yang harus
Apa yang perlu dikuasai?
dipertahankan peserta setelah mengikuti pembelajaran?

pertanyaan ini membantu


kita untuk :

Pemahaman penting,
• Membuat tujuan pembelajaran yang konkret ide-ide besar
dan spesifik
• Menentukan konten terbaik
• Mengidentifikasi hasil yang diinginkan
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri

Merumuskan Tujuan Pembelajaran


Maksud pendidikan itu adalah
menuntun segala kekuatan
kodrat yang a d a p a d a anak-
anak,
agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan
kebahagiaan yang setinggi-
tingginya baik sebagai
manusia, maupun anggota
Tujuan Pembelajaran harus memperhatikan
tahap perkembangan anak.
• Agar berpihak pada anak dan
menuntun mereka pada kekuatan
kodratnya,

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri


KODRAT: TAHAP TUMBUH-KEMBANG (WIRAGA-WIRAMA) KHD

0-8 TAHUN 9-16 TAHUN 17-24 TAHUN

WIRAGA
raga, indera, imajinasi,
bermain=belajar, eksplorasi
pengalaman (rasa-pikir)

WIRAMA
tanggung jawab, pembiasaan, irama
keseharian, jadwal rutin,
selaras dengan sesama dan
semesta

Taman indria,
SD, SMP SMP, SMA SMA+
TK/PAUD, SD
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan
berbagai strategi dan pendekatan untuk menyusun tujuan
pembelajaran (TP) dan alur tujuan pembelajaran (ATP).

Yang harus diperhatikan, TP dan ATP harus memenuhi


kriteria-kriteria ini.

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri


Tujuan Pembelajaran (TP), terdiri dari:

1. Kompetensi → kemampuan yang mencakup sikap,


pengetahuan, dan keterampilan yang dapat
didemonstrasikan peserta didik
2. Konten → ilmu pengetahuan inti / konsep utama

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri


Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran (ATP):
1. Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi
yang harus dikuasai
2. ATP dalam 1 fase menggambarkan cakupan dan tahapan

pembelajaran yang linear


3. ATP keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan
tahapan pembelajaran antarfase
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
Merumuskan TP dan ATP dari kalimat CP
1. Rumusan TP mengacu pada kompetensi dan konten pada CP
2. Rumusan kalimat TP dapat mengambil referensi dari berbagai
sumber → catatan penting: KepSek/Guru mampu memahami
kalimat tersebut.
3. Identifikasi dimensi Profil Pelajar Pancasila yang dapat terkait
dengan kompetensi yang ingin dicapai.
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
Berlatih
Bersama
(Jenjang ……)

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri


Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri

Bidang Studi: ………………..


Di akhir fase ……, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana
dengan menggunakan pancaindera, menyusun dan menjawab pertanyaan tentang hal-hal
yang ingin diketahui saat melakukan pengamatan. Peserta didik juga mampu membuat
prediksi mengenai objek dan peristiwa di lingkungan sekitar. Dengan panduan, peserta didik
berpartisipasi dalam penyelidikan untuk mengeksplorasi dan menjawab pertanyaan.
Melakukan pengukuran dengan alat sederhana yang ada di
sekitarnya untuk mendapatkan data. Selanjutnya peserta didik menggunakan berbagai metode
untuk mengorganisasikan informasi, termasuk gambar dan tabel. Peserta didik mendiskusikan
dan membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi.
Dengan panduan, peserta didik membandingkan hasil pengamatan yang berbeda dengan
mengacu pada teori serta mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan dan tertulis
dalam format sederhana.
Silahkan Bapak/Ibu menuliskan hal-hal berikut di kertas/word laptop masing-masing:

1. Daftar konten/topik materi yang terkandung dalam kalimat CP tadi.


2. Daftar kompetensi/keterampilan/kemampuan yang perlu dicapai siswa pada akhir fase,
merujuk kalimat CP tadi.
3. Kata/frasa yang perlu Guru perhatikan secara khusus (bila ada, di luar konten dan
kompetensi)

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri


Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri

Bidang Studi: IPAS


Di akhir fase A, peserta didik mengamati fenomena dan peristiwa secara sederhana
dengan menggunakan pancaindera , menyusun dan menjawab pertanyaan tentang
hal-hal yang ingin diketahui saat melakukan pengamatan. Peserta didik juga mampu
membuat prediksi mengenai objek dan peristiwa di lingkungan sekitar. Dengan
pandua n, peserta didik berpartisipasi dalam penyelidikan untuk mengeksplorasi dan
menjawab pertanyaan. Melakukan pengukuran dengan alat sederhana yang ada di sekitarnya
untuk mendapatkan data. Selanjutnya peserta didik menggunakan berbagai metode untuk
mengorganisasikan informasi, termasuk gambar dan tabel. Peserta didik mendiskusikan dan
membandingkan antara hasil pengamatan dengan prediksi.
Dengan panduan, peserta didik membandingkan hasil pengamatan yang berbeda
dengan mengacu pada teori serta mengomunikasikan hasil penyelidikan secara lisan
dan tertulis dalam format sederhana .
KOMPETENSI
1. mengamati
KONTEN 2. menyusun pertanyaan
1. fenomena dan peristiwa di 3. menjawab pertanyaan
lingkungan sekitar. 4. membuat prediksi
5. melakukan penyelidikan
Contohnya? 6. eksplorasi
2. pancaindera. Apa yang 7. melakukan pengukuran
spesifik dibahas? 8. mengorganisasi informasi
3. Alat sederhana (dalam 9. mendiskusikan hasil amatan
konteks pengukuran). 10. membandingkan hasil amatan dan
contohnya? prediksi
11. mengomunikasikan secara lisan dan
tertulis
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
KONTEN: Fenomena dan
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri

peristiwa di lingkungan
sekitar
→ konsep waktu: siang
dan malam

Rumusan Tujuan Pembelajaran (TP):


KOMPETENSI
Peserta didik memahami dan dapat 1. mengamati
mengidentifikasi perbedaan konsep 2. menyusun pertanyaan
waktu: siang dan malam. 3. melakukan penyelidikan
4. membuat prediksi
5. mengorganisasi informasi
6. mendiskusikan hasil amatan
7. mengomunikasikan secara lisan dan
tertulis
Ada contoh rumusan kalimat TP lainnya ?
Contoh Alur Pembelajaran dari rumusan kalimat TP dg pendekatan saintifik :

1. peserta didik mengamati berbagai kegiatan yang dilakukan di


daerahnya pada siang hari dan malam hari.
2. peserta didik mengorganisasi data dari hasil pengamatan.
3. peserta didik menyusun pertanyaan dan melakukan
penyelidikan, bisakah rangkaian kegiatan itu dilakukan di
waktu yang berbeda?
4. peserta didik mendiskusikan hasil amatan dan menyajikan hasil
diskusi lewat media gambar.
5. peserta didik mempresentasikan hasil diskusinya secara lisan

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

• Berlatih Bersama
(jenjang ………..)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Bidang Studi: Bahasa Indonesia


Fase D - elemen Membaca dan Memirsa

Peserta didik memahami informasi berupa gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau pesan dari
teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan audiovisual untuk
menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik menginterpretasikan informasi
untuk mengungkapkan simpati, kepedulian, empati atau pendapat pro dan kontra dari teks
visual dan audiovisual. Peserta didik menggunakan sumber informasi lain untuk menilai
akurasi dan kualitas data serta membandingkan informasi pada teks. Peserta didik mampu
mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai topik aktual yang dibaca dan dipirsa.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Sila Bapak/Ibu menuliskan hal-hal berikut di kertas/word laptop masing-masing:

1. Daftar konten/topik materi yang terkandung dalam kalimat CP tadi.


2. Daftar kompetensi/keterampilan/kemampuan yang perlu dicapai siswa pada akhir fase,
merujuk kalimat CP tadi.
3. Kata/frasa yang perlu Guru perhatikan secara khusus (bila ada, di luar konten dan
kompetensi)
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Bidang Studi: Bahasa Indonesia

Fase D - elemen Membaca dan Memirsa

Peserta didik memahami informasi berupa gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau pesan
dari teks deskripsi, narasi, puisi, eksplanasi dan eksposisi dari teks visual dan audiovisual
untuk menemukan makna yang tersurat dan tersirat. Peserta didik menginterpretasikan
informasi untuk mengungkapkan simpati, kepedulian, empati atau pendapat pro dan kontra
dari teks visual dan audiovisual. Peserta didik menggunakan sumber informasi lain untuk
menilai akurasi dan kualitas data serta membandingkan informasi pada teks. Peserta didik
mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi berbagai topik aktual yang dibaca dan dipirsa.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

KONTEN/kata kunci KOMPETENSI


1. jenis teks: narasi, deskripsi, 1. memahami informasi
puisi, eksplanasi, eksposisi, 2. menemukan makna tersurat dan tersirat
dan argumentasi 3. mengintepretasikan informasi
2. penyajian teks: visual, 4. mengungkapkan hasil intepretasi
audiovisual informasi
3. ekspresi simpati, kepedulian, 5. menggunakan sumber informasi lain
empati untuk menilai akurasi dan kualitas data
4. pendapat pro dan kontra 6. mengevaluasi dan mengeksplorasi topik
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri

Tujuan Pembelajaran:
KONTEN: Teks naratif
1. Peserta didik mampu menjelaskan arti Sumber bacaan: ….
kata-kata yang jarang muncul dengan
bantuan visual dan konteks kalimat yang
mendukung pada teks naratif
2. Peserta didik mampu mengungkapkan KOMPETENSI
makna tersurat dan tersirat dari teks
naratif yang dibaca dengan menunjukkan 1. mengamati
bukti-bukti yang mendukung 2. menyusun pertanyaan
3. Peserta didik mampu 3. melakukan penyelidikan
menginterpretasikan bagian dari teks 4. membuat prediksi
naratif berbentuk audiovisual yang
5. mengorganisasi informasi
menunjukkan simpati, kepedulian, atau
empati 6. mendiskusikan hasil amatan
7. mengomunikasikan secara
lisan dan tertulis
Alur pembelajaran dari rumusan kalimat TP :

1. Peserta didik mengidentifikasi 20 kosa kata baru dari teks


naratif yang dibaca.
2. Peserta didik mendiskusikan definisi dari kosa kata baru dan
mencari definisinya menggunakan KBBI.
3. Peserta didik membuat visualisasi dari teks naratif yang dibaca.
Visualisasi dapat berupa gambar, media presentasi, dsb.
4. Peserta didik merumuskan kerangka untuk melanjutkan dan
mengembangkan teks naratif, dengan bantuan beberapa topik
pilihan.

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri


Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri

Catatan untuk CP Bidang Studi Bahasa Indonesia:


Tidak ada batasan konten, meski sebagian jenis teks dituliskan di
dalam kalimat CP. Dalam merumuskan TP dan ATP, Guru dapat
menggunakan berbagai jenis teks untuk mencapai kompetensi
yang diharapkan. Yang perlu diperhatikan: tingkat kemampuan dan
kesiapan peserta didik.

Misalnya: menggunakan teks prosedur untuk mencapai kompetensi


‘memahami informasi’. Meski teks prosedur tidak disebutkan spesifik
dalam kalimat CP.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Berlatih Bersama
(jenjang
SMA/SMK)
Bidang Studi: Pendidikan Pancasila

Pada akhir fase E, peserta didik dapat mengidentifikasi pengaruh keanggotaan


kelompok lokal, regional, nasional, dan global terhadap pembentukan identitas;
serta memahami makna dan nilai dari keragaman; dan mengidentifikasi perlunya
melakukan pertukaran budaya dan kolaborasi dalam dunia yang saling terhubung;
serta mengkaji makna dan manfaat hidup dalam kebinekaan, kaya akan kearifan
lokal, dan memilih produk dalam negeri.

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri


Sila Bapak/Ibu menuliskan hal-hal berikut di kertas/word laptop masing-masing:

1. Daftar konten/topik materi yang terkandung dalam kalimat CP tadi.


2. Daftar kompetensi/keterampilan/kemampuan yang perlu dicapai siswa pada akhir fase,
merujuk kalimat CP tadi.
3. Kata/frasa yang perlu Guru perhatikan secara khusus (bila ada, di luar konten dan
kompetensi)

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri


Bidang Studi: Pendidikan Pancasila

Pada akhir fase E peserta didik dapat mengidentifikasi pengaruh keanggotaan


kelompok lokal, regional, nasional, dan global terhadap pembentukan identitas;
serta memahami makna dan nilai dari keragaman; dan mengidentifikasi perlunya
melakukan pertukaran budaya dan kolaborasi dalam dunia yang saling terhubung;
serta mengkaji makna dan manfaat hidup dalam kebinekaan, kaya akan kearifan
lokal, dan memilih produk dalam negeri.

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri


KONTEN (kata kunci)
1. keanggotaan kelompok lokal,
nasional, regional, dan global
2. pengaruh keanggotaan KOMPETENSI
terhadap pembentukan 1. mengidentifikasi
identitas 2. memahami dan mengkaji makna
3. memahami nilai dan manfaat
3. pertukaran budaya,
kolaborasi, kebhinekaan
4. kearifan lokal, identitas,
produk dalam negri
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
KONTEN: pengaruh
keanggotaan
terhadap
pembentukan
Tujuan Pembelajaran: identitas
1. Peserta didik mampu mengidentifikasi pengaruh
keanggotaan di berbagai level (lokal - global) terhadap
pembentukan identitas
2. Peserta didik mampu mengevaluasi pembentukan
identitas suatu negara KOMPETENSI
3. Peserta didik mampu menyampaikan hasil evaluasinya 1. mengidentifikasi
dalam bentuk presentasi dengan data yang relevan
2. memahami dan mengkaji
makna
3. memahami nilai dan
manfaat
Alur pembelajaran dari pengembangan TP :

1. peserta didik melakukan studi literatur pada keanggotaan di


berbagai level
2. peserta didik mengidentifikasi karakteristik keanggotaan di setiap level
3. peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang memengaruhi
pembentukan sebuah identitas
4. peserta didik menganalisis dan mengevaluasi kaitan antara
karakteristik keanggotaan dengan proses pembentukan sebuah
identitas
dst

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri


Bidang Studi: Dasar-Dasar Teknik Elektronika

Elemen Capaian Pembelajaran

Alat ukur listrik, elektronika, Pada akhir fase E, peserta didik mampu
dan instrumentasi memahami jenis-jenis alat ukur, cara
penggunaan, penginterpretasian hasil
pengukuran, dan perawatan alat ukur listrik,
elektronika, dan instrumentasi.

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri


KONTEN (kata kunci) KOMPETENSI
1. jenis-jenis alat ukur listrik 1. memahami
2. jenis-jenis alat ukur 2. menguasai cara penggunaan
elektronika 3. mengintepretasi hasil
3. jenis-jenis pengukuran
instrumentasi 4. memahami cara
4. perawatan alat ukur listrik perawatan
dan elektronika
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
Berlatih dengan LK
Bapak/Ibu akan diajak diskusi bebas. Di dalam diskusi dengan teman
terdekat, sila Bapak/Ibu melakukan proses seperti yang baru kita
lakukan/pahami/pelajari.

1. Unduh dokumen CP terbaru sesuai mata pelajaran anda


2. Buat daftar konten dan kompetensi dari kalimat CP Bidang
Studi yang Bapak/Ibu pilih.
3. Rumuskan kalimat tujuan pembelajaran dari hasil analisa
tersebut
4. Buatlah ATP untuk satu elemen/ 1 lingkup materi

Waktu diskusi kelompok: 15 menit.


Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
LK 1 Analisis CP, TP dan ATP
Nama :

Bidang studi / fase yang dianalisis :

Kalimat CP Materi Inti (konten) Kompetensi (keterampilan)

1. 1.
2. 2.
3. 3.
dst dst

Rumusan Kalimat TP dari hasil analisa CP :


Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri

Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Bidang studi/fase/kelas yang dianalisis : …………….

Nama Sekolah:
Mata Pelajaran:

ELEMEN KODE TP TUJUANPEMBELAJARAN

Indikator Ketercapaian
ELEMEN TUJUAN PEMBELAJARAN (TP) (IKTP) MATERI Dimensi P3 MODUL JP

1. Berpikir X.INF.1 peserta didik mampu menerapkan   Algoritmikstandar:  Mandiri M.BK.1 4 X 4 JP = 16 JP


Komputasio strategi algoritmik standar untuk Proposisi, negasi, konjungsi,  Kreatif
nal (BK) menghasilkan beberapa solusi disjungsi, implikasi, inferensi,  Bernalarkritis
persoalan dengan data diskrit deduktif, induktif, abduktif, logika  
bervolume tidak kecil pada kehidupan inferensi, biner, heksadesimal,
sehari-hari maupun implementasinya problem solving, pemecahan
dalam program komputer. masalah, algoritma.
Ruang
Kolaborasi

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri


Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri

Mengenali Karakteristik CP
Bapak/Ibu akan mendiskusikan dan mencoba menemukan karakteristik CP dari
suatu Bidang Studi (BS). Ada 5 BS yang akan dianalisis: Bahasa Indonesia, IPAS,
Matematika, PPKn, Seni / Informatika. Silahkan melakukan langkah-langkah
berikut:
1. Unduh dokumen CP.
2. Setiap kelompok membaca dan menganalisis kalimat CP dari 2 BS (pembagian
BS di slide berikutnya)
3. Identifikasi sebanyak mungkin kekhususan atau karakteristik dari CP setiap
BS yang kelompok Bapak/Ibu cermati
4. Unduh LK untuk menuangkan hasil diskusi kelompok.
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri

Mari Berbagi Hasil Diskusi

Perwakilan peserta akan mempresentasikan hasil telaahnya atas


masing-masing Bidang Studi selama 3 menit. Bapak/Ibu Guru sila
memanfaatkan chatbox/angkat tangan untuk merespon atau
melontar pertanyaan.
Simpulan Karakteristik CP berdasar Bidang Studi
Setiap bidang studi punya karakteristik masing-masing.
• Ada yang mencantumkan konten/topik bahasan secara eksplisit (misalnya: IPAS).
• Ada yang menyajikannya lewat kata/frasa kata kunci, dan satuan pendidikan dapat
menentukan konten secara mandiri (misalnya: Bahasa Indonesia).
• Ada bidang studi yang memadukan keterampilan berpikir dan penguasaan alat atau
teknik tertentu sebagai kompetensi CP (misalnya: Informatika).
• Ada bidang studi yang kompetensinya berciri pemahaman teori - pemaknaan
reflektif - penerapan (misalnya: PPKn).
• Ada pula bidang studi yang pencapaian kompetensinya harus berurutan
(misalnya: Matematika).
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri

Memahami karakteristik CP dapat membantu Guru dalam:


• memilih dan menemukan sumber belajar
• mengembangkan topik bahasan
• menentukan jenis asesmen

Tujuannya: membawa konten/topik bahasan sedekat mungkin


dengan konteks keseharian peserta didik.
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri

Tugas OJL, Untuk semakin memantapkan pemahaman akan identifikasi CP,


menurunkannya menjadi rumusan TP dan merangkainya ke dalam ATP,
Bapak/Ibu akan mengerjakan penugasan berikut secara berkelompok,
bersama rekan-rekan dari satu sekolah. Sila mengikuti panduan berikut:
1. Bagilah kelompok berdasarkan mata peelajaran kelas X Fase E.
2. Pastikan kelompok Bapak/Ibu telah mengunduh dokumen berisi CP seluruh Bidang Studi yang
tautannya ada di link yg diberikan. Kalimat CP mengacu pada dokumen tersebut.
3. Identifikasi seluruh konten dan kompetensi dari kalimat CP, tuangkan sedetail mungkin di LK.
4. Rumuskan kalimat TP yang sesuai dengan karakteristik / kontekstualitas / situasi sekolah
Bapak/Ibu. Ingat untuk memasukkan unsur hasil analisa CP pada rumusan kalimat TP.
5. Susunlah ATP tiap mata pelajaran pada satuan pendidikan anda
Jawaban dikirin ke Link:
https://drive.google.com/drive/folders/1oHfU9-oolcPNFQh3k37EKTAMZjc8b7cQ?usp=sharing LK 2 Buat
Folder Nama Sekolah didalamnya terdapat file TP dan ATP semua mapel
Mari berefleksi sejenak tentang apa yang telah kita pelajari bersama. Sila
lanjutkan kalimat berikut dan tuangkan refleksi Bapak/Ibu melalui media
padlet.

1. Sekarang saya paham, bahwa …


2. Materi merumuskan TP dan ATP ini menurut saya …
3. Namun saya masih bingung tentang …
4. Untuk mengatasi kebingungan itu, saya akan …
5. 3 kata kunci yang saya pahami dari sesi kali ini adalah …

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri


Pengorganisasian pembelajaran
Pengorganisasian pembelajaran adalah cara satuan pendidikan mengatur pembelajaran muatan kurikulum dalam
Pengorganisasian satu rentang waktu. Pengorganisasian ini termasuk pula mengatur beban belajar dalam struktur kurikulum, muatan
Pembelajaran di mata pelajaran dan area belajar, pengaturan waktu belajar, serta proses pembelajaran.
Satuan
Penyusunan struktur kurikulum merupakan hal penting di dalam mengorganisasikan pembelajaran. Struktur kurikulum
Pendidikan adalah pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam
● kegiatan pembelajaran dan merupakan aplikasi dari konsep pengorganisasian konten dan beban belajar.
Apakah itu pengorganisasian
pembelajaran?
● Apa pentingnya untuk Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu pembelajaran intrakurikuler dan
satuan projek penguatan profil pelajar Pancasila. Praktik Kerja Lapangan (PKL) untuk SMK atau magang untuk SMALB termasuk
pendidikan? ke dalam pembelajaran intrakurikuler sedangkan projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan
● Apa saja unsur yang kokurikuler. Selain itu, satuan pendidikan dapat menyusun kegiatan ekstrakurikuler.
terdapat di dalam
pengorganisasian
Dokumen
pembelajaran?
rujukan dalam Satuan pendidikan menyusun pembelajaran yang
menyusun pengorganisasian meliputi:
● Keputusan Menteri
pembelajaran: Intrakurikuler Kokurikuler Ekstrakurikuler
Pendidikan, Kebudayaan, Projek penguatan profil
Riset, dan Teknologi Pembelajaran berisi muatan Kegiatan kurikuler yang
pelajar Pancasila
Republik Indonesia Nomor mata pelajaran dan muatan dilakukan di luar jam belajar di
56/M//2022 tambahan lainnya jika ada bawah bimbingan dan
● Peraturan Menteri Kegiatan kokurikuler yang
(mulok), penetapan dirancang terpisah dari pengawasan satuan
Pendidikan dan konsentrasi, dan Praktik pendidikan.
intrakurikuler untuk
Kebudayaan Republik Kerja Lapangan untuk SMK menguatkan upaya
Indonesia Nomor 62 Tahun atau Magang untuk SLB. pencapaian kompetensi dan
2014
● Panduan Pengembangan karakter sesuai dengan profil
pelajar Pancasila melalui
Projek Penguatan Profil
tema dan pengelolaan projek
Pelajar Pancasila
berdasarkan dimensi dan 40
fase.
Menganalisis Mengidentifikasi kebutuhan merupakan proses awal dalam menyusun pengorganisasian pembelajaran. Ada
Kebutuhan beberapa prinsip yang perlu diperhatikan sebelum menentukan struktur kurikulum dan program
pembelajaran satuan pendidikan perlu memperhatikan prinsip-prinsip untuk menganalisis kebutuhan
untuk satuan pendidikan. Prinsip-prinsip tersebut adalah:
Mengorganisasi
● memprioritaskan kebutuhan peserta didik
Pembelajaran ● menyesuaikan sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan
● mempertimbangkan ketersediaan sarana dan prasarana satuan pendidikan
● mempertimbangkan keterlibatan satuan pendidikan dengan kemitraan dan instansi terkait (untuk SMK
dan SMALB)

Dengan melakukan analisis kebutuhan untuk mengorganisasi dan merancang pembelajaran, satuan
pendidikan memiliki arah yang lebih jelas dalam menyusun pengorganisian serta perencanaan
pembelajaran yang lebih aktual dan kontekstual.
Penjelasan Struktur Kurikulum di Satuan
Pendidikan
Pembelajaran Intrakurikuler
INTRAKURIKULER

Tujuan Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran dirancang agar anak dapat mencapai
kemampuan yang tertuang di dalam capaian pembelajaran. Berdasarkan Permendikbud No.50 tahun 2020, PKL
(SMK) atau magang (SMALB) bertujuan menumbuhkembangkan karakter dan budaya kerja yang profesional,
meningkatkan kompetensi peserta didik sesuai kurikulum dan kebutuhan kerja serta menyiapkan kemandirian
peserta didik untuk bekerja dan/atau berwirausaha.

Metode ● Menggunakan berbagai metode pengajaran/pendekatan belajar sebagai wujud ‘Merdeka Belajar, Merdeka
Bermain’
● Menggunakan berbagai instrumen asesmen yang bermakna dalam menilai progress dan capaian peserta didik.
● Melibatkan pendidik dalam proses desain asesmen dan moderasi hasil asesmen.
● Dalam konteks PAUD, satuan bebas memilih ragam pendekatan yang sesuai sepanjang mengusung pengalaman
yang menyenangkan dan mampu mencapai tujuan pembelajaran. Dalam program intrakurikuler, tema tidak
ditetapkan. Satuan PAUD bebas mengembangan tema yang kontektual sesuai dengan karakteristiknya.
● Untuk PKL/Magang, metode meliputi pemetaan kompetensi, penetapan lokasi, jangka waktu, pemetaan
penempatan, pembimbing, serta pembekalan. Selain itu, PKL/Magang dilaksanakan secara kolaboratif oleh
satuan pendidikan dan mitra dunia kerja yang melibatkan pendidik sebagai pembimbing dan instruktur pada
lokasi PKL.
Hasil ● Bukti pencapaian capaian pembelajaran berupa portfolio/kumpulan hasil pekerjaan peserta didik dari
berbagai instrumen asesmen
● Dilaporkan melalui rapor atau laporan kemajuan belajar untuk konteks PAUD.
● Untuk PKL, bukti berupa umpan balik yang komprehensif meliputi perkembangan peserta didik dalam ranah
Penjelasan Struktur Kurikulum di Satuan Pendidikan
Pembelajaran Kokurikuler - Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
KOKURIKULER

Tujuan Kegiatan kokurikuler yang dirancang terpisah dari intrakurikuler yang bertujuan untuk menguatkan upaya
pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar Pancasila yang disusun berdasarkan Standar
Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD). Tujuan pembelajaran projek
tidak harus dikaitkan dengan tujuan materi pelajaran intrakurikuler. Pada PAUD, ini bertujuan untuk pengayaan
wawasan dan penanaman karakter sejak dini.

Metode ● Mengasah kepekaan dan mengeksplorasi isu riil dan kontekstual dalam bentuk projek dengan bobot 20%-30%
(SD-
SMA/SMK) dari kegiatan pembelajaran.
● Memberikan ruang lebih banyak bagi peserta didik untuk bekerja mandiri dan fleksibel.
● Dapat melibatkan masyarakat dan/atau dunia kerja untuk merancang dan menyelenggarakan projek
● Bekerja secara kolaboratif dan terencana.
● Khusus satuan PAUD kegiatan ini dilaksanakan minimal 2x setahun serta dilaksanakan dalam konteks perayaan
tradisi lokal, hari besar nasional, dan internasional dengan menggunakan 4 pilihan tema besar yang sudah
ditetapkan.
Hasil ● Bukti dapat berupa hasil produk/projek dan jurnal kerja yang fokus pada proses dan pencapaian tujuan projek.
● Satuan pendidikan menyediakan waktu khusus untuk peserta didik menunjukkan hasil projek melalui
pameran/pertunjukan.
● Dilaporkan melalui rapor atau laporan kemajuan belajar untuk konteks PAUD, pada bagian terpisah
dengan
intrakurikuler.
Penjelasan Struktur Kurikulum di Satuan
Pendidikan
Pembelajaran Ekstrakurikuler
EKSTRAKURIKULER

Tujuan Kegiatan di luar jam belajar intrakurikuler di bawah bimbingan dan pengawasan satuan pendidikan. Kegiatan ini
bertujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian
peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.

Metode ● Terdiri atas ekstrakurikuler wajib dan pilihan. Kegiatan wajib berbentuk pendidikan kepramukaan dan
kegiatan pilihan berupa kegiatan yang dikembangkan dan diselenggarakan oleh satuan pendidikan sesuai
bakat dan minat peserta didik.
● Mengacu pada prinsip partisipasi aktif dan menyenangkan
● Melibatkan pendidik dan narasumber profesional dalam melatih keterampilan tertentu
● Untuk Satuan PAUD, program ekstrakurikuler dilaksanakan sesuai dengan kondisi masing-masing sekolah.

Hasil ● Bukti berupa testimoni atau cerita dari peserta didik.


● Dilaporkan melalui rapor atau laporan kemajuan belajar untuk konteks PAUD, pada bagian terpisah
dengan intrakurikuler.
Pendekatan Pembelajaran: Mata Pelajaran, Tematik, Integrasi, Blok
Satuan pendidikan dapat mengorganisasikan muatan pembelajaran berdasarkan pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan kondisi dan
tujuan
masing-masing satuan pendidikan.
● Setiap pembelajaran dilakukan terpisah antara satu
● TIPS pembelajaran akan
Pendekatan
mapel dengan mapel lainnya. mempengaruhi satuan pendidikan

0 ● Tatap muka dilakukan secara reguler setiap minggu, dalam mengelola waktu
Pendekatan mata dengan jumlah jam tatap muka sesuai dengan yang (penjadwalan) dan sumber dayanya.
pelajaran ditetapkan oleh masing-masing satuan pendidikan Oleh karena itu, dalam memilih

1 berdasarkan ketentuan minimal dari pemerintah. pendekatan pembelajaran perlu


mempertimbangkan jumlah
pendidik dan peserta didik, beban
● Pembelajaran disusun berdasarkan tema yang mengajar, dan kesiapan satuan
menaungi kompetensi-kompetensi dari berbagai pendidikan.

02 Pendekatan
tematik
mata pelajaran.
● Pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan
berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke
● Satuan pendidikan dapat
memilih salah satu atau
dalam berbagai tema. mengkombinasi ketiga
● SD/MI dapat mengorganisasikan muatan pendekatan tersebut. Misalnya
● Konsep-konsep
pembelajaran danmenggunakan pendekatan
keterampilan tertentu mata
dari mata dengan menggunakan pendekatan
pelajaran atau tematik.
pelajaran diajarkan secara kolaboratif (team teaching). secara integrasi dan blocking secara
● Pendidik berkolaborasi sedemikian rupa untuk
03
bersamaan atau mengkombinasikan
Pendekatan secara merencanakan, melaksanakan dan melakukan asesmen ketiganya.
terintegrasi untuk suatu pembelajaran yang terpadu.
● Sebagai contoh mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Dalam konteks PAUD,
Alam atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara terintegrasi. pengorganisasian pembelajaran
● Pembelajaran dikelola dalam bentuk blok-blok waktu disarankan menggunakan pendekatan
dengan tematik (sudah familiar di PAUD) atau
berbagai macam pengelompokkan. pendekatan secara terintegrasi karena
04 Pendekatan secara
bergantian
dalam blok waktu
● Sebagai contoh, mata pelajaran IPS, Bahasa Indonesia dan
IPAS akan diajarkan dari jam 07.00- 12.00 dalam semester 1.
pendekatan tersebut paling sesuai
dengan karakteristik pembelajaran di
terpisah Contoh lain, mengajarkan muatan Ilmu Pengetahuan Alam PAUD. Contoh pengorganisasian 45
atau Ilmu Pengetahuan Sosial secara bergantian dalam blok .
menggunakan pendekatan terintegrasi
dapat dilihat dilampiran.
Pendekatan mata pelajaran Pendekatan tematik Pendekatan secara terintegrasi Pendekatan secara bergantian
dalam blok waktu terpisah

Kelebihan Memudahkan satuan pendidikan ● Adanya tema sebagai payung ● Peserta didik belajar suatu ● Memberikan waktu yang cukup
dalam pembuatan jadwal besar yang menaungi konsep secara komprehensif dan bagi peserta didik untuk
pembelajaran di satuan kompetensi-kompetensi dari kontekstual karena keterampilan, mempelajari materi secara
pendidikan. berbagai mata pelajaran. pengetahuan dan sikap mendalam.
● Mengembangkan kompetensi diintegrasikan untuk mencapai ● Waktu pembelajaran menjadi
pengetahuan, keterampilan, suatu penguasaan kompetensi lebih banyak dan hal tersebut
dan sikap peserta didik. tertentu. memungkinkan peserta didik
● Menyajikan kegiatan yang ● Para pendidik terkondisikan belajar hingga tuntas.
bersifat pragmatis. untuk berkolaborasi secara ● Dengan blok waktu yang lebih
● Berpusat pada peserta didik, intensif karena perlu memilih panjang, pendidik memiliki lebih
menghadirkan tema-tema kompetensi/konten yang selaras banyak waktu untuk
yang relevan serta kontekstual dengan pemahaman yang menyelesaikan rencana pelajaran
dan berkaitan dengan dituju. dan untuk memeriksa dan
kehidupan riil peserta didik, ● Lebih efisien karena pendidik bisa mengevaluasi pembelajaran.
memadukan konsep-konsep memilah konsep yang perlu ● Dengan blok waktu yang lebih
dari berbagai mata pelajaran, dieksplorasi secara lebih lama memungkinkan untuk studi
bersifat fleksibel, mendalam dan konten yang yang mendalam, seperti
menghasilkan pembelajaran memerlukan waktu lebih sedikit. mengerjakan proyek/penelitian
yang menyenangkan. individu/kelompok, kolaborasi
antar peserta didik dan pendidik.

Hal yang ● Beban yang harus dihadapi ● Penentuan tema tidak harus ● Memberikan waktu yang cukup ● Pengaturan jam mengajar
peserta didik setiap minggu diawali dari pemetaan untuk merencanakan dan pendidik harus diperhitungkan
perlu
harus diperhitungkan kompetensi-kompetensi dari menyelaraskan di antara pendidik sedemikian rupa, sehingga
dipertimb sedemikian rupa, sehingga berbagai mata pelajaran. mata pelajaran yang pendidik tetap memiliki beban
a ngkan peserta didik tidak terbebani ● Satuan pendidikan mengajarkan tujuan kerja proporsional.
dengan banyaknya beban mata memberikan keleluasaan pembelajaran yang berkaitan ● Ketersediaan sarana prasarana -
pelajaran. kepada pendidik untuk atau sama dengan unit atau mengingat pendekatan blok
● Daya serap peserta didik menentukan tema yang konsep yang dipelajari . membutuhkan pengaturan sarana
terhadap mata pelajaran akan relevan dan kontekstual. ● Satuan pendidikan harus dan prasarana yang ketat.
sangat berpengaruh jika macam ● Satuan pendidikan memberikan fleksibilitas bagi ● Perlu dirancang strategi tertent4u6
mata pelajaran yang diberikan memberikan fleksibilitas bagi pendidik untuk mengelola agar materi yang diajarkan pada
dalam satu waktu tertentu pendidik untuk menyatukan penjadwalan mengikuti
Pendekatan mata Matematika IPAS Pendidikan Pancasila Seni Musik
pelajaran
Peserta didik dapat Peserta didik dapat Peserta didik mampu Pada akhir fase ini, peserta
mengidentifikasi, meniru, mengidentifikasi sistem memahami dan didik mampu mengimitasi
Pengorganisasian muatan dan mengembangkan pola organisasi kehidupan serta menjelaskan makna sila-sila dan menata bunyi-musik
pembelajaran dengan gambar atau objek melakukan analisis untuk Pancasila serta sederhana dengan
sederhana dan pola menemukan keterkaitan menceritakan contoh menunjukkan kepekaan
pendekatan mata pelajaran
bilangan membesar dan sistem organ dengan penerapan sila Pancasila akan unsur-unsur bunyi-
diibaratkan makanan dengan
mengecil yang melibatkan fungsinya serta kelainan dalam kehidupan sehari- musik baik intrinsik maupun
lauk yang terpisah, bertujuan penjumlahan dan atau gangguan yang muncul hari sesuai dengan ekstrinsik (Fase B).
untuk mencapai capaian pengurangan pada bilangan pada sistem organ tertentu perkembangan dan konteks
pembelajaran di masing- cacah sampai 100 (Fase B). (sistem pencernaan, sistem peserta didik; menerapkan
masing mata pelajaran. peredaran darah, sistem nilai-nilai Pancasila di Tujuan Pembelajaran:
Tujuan Pembelajaran
pernafasan dan sistem lingkungan keluarga,
Saat perencanaan reproduksi). sekolah, dan masyarakat
Peserta didik menunjukkan
Melalui diskusi dengan
pembelajaran, pendidik dan kepekaan terhadap unsur
teman sebangku, peserta (Fase B).
wakil kepala satuan Tujuan Pembelajaran bunyi musik dan sajian
didik dapat
musik lokal yang terkait
pendidikan bidang kurikulum mengembangkan pola Peserta didik menganalisis
Tujuan Pembelajaran dengan kekayaan alam dan
melihat tujuan pembelajaran gambar atau objek hubungan sumberdaya alam
kesehatan masyarakat.
dan merancang asesmen dan sederhana dan pola lokal yang dapat Peserta didik
kegiatan untuk setiap mata bilangan membesar dan menunjang kesehatan mengembangkan contoh-
pelajaran. mengecil yang melibatkan masyarakat, dan contoh penerapan sila
berbagai operasi hitung. mengkampanyekan gaya dalam Pancasila melalui
Jadwal disusun berdasarkan hidup sehat. sebuah jurnal harian.
mata pelajaran dengan
masing- masing alokasi jam
pelajaran tiap tahunnya.
Pilihan ?
Pilihan
Pembelajaran Satuan pendidikan menyusun pengorganisasian pembelajaran secara mandiri.

Satuan ● Satuan pendidikan merancang pengorganisasian pembelajaran secara mandiri, telah memiliki struktur
Pendidikan kurikulum yang ajek, melaksana.kan projek penguatan profil pelajar Pancasila dengan idenya sendiri dan
relevan, menyediakan pilihan-pilihan ekstrakurikuler yang beragam. Satuan pendidikan dapat secara
dalam fleksibel dan dinamis mengembangkan sistem pengaturan waktu pembelajarannya, dapat
menggunakan pendekatan mata pelajaran, integratif, blok, tematik, dll..
Mengorganisasi ● Pertanyaan pemantik:

Pembelajaran ○ Di antara ketiga model pengaturan waktu belajar, manakah yang paling sesuai dengan kebutuhan
satuan pendidikan?
TIPS ○ Apakah ada kegiatan ekstrakurikuler yang kurang mengembangkan potensi peserta didik?
○ Apakah ada inovasi baru yang akan dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler untuk
Gunakan panduan meningkatkan kualitas satuan pendidikan?
pembelajaran dan ○ Apakah mitra dunia kerja merekomendasikan beberapa program PKL (SMK)?
asesmen serta panduan ○ Untuk mengembangkan relasi kemitraan, apakah ada projek bersama yang hendak dilakukan untuk
projek penguatan profil memecahkan masalah tertentu di lingkungan satuan pendidikan?
pelajar Pancasila dalam ○ Tema-tema dalam projek penguatan profil pelajar Pancasila manakah yang perlu digali lebih
mendalam?
mengorganisasi
○ Apakah projek-projek yang telah dibuat sebelumnya diketahui oleh lingkungan satuan pendidikan
pembelajaran sebagai
atau dinas setempat?
panduan yang terkait.

.
Distribusi Jam
Struktur SMK
Tugas LK 2
Susunlah Matrik Pengorganisasian Pembelajaran Pada satuan
pendidikan anda untuk Fase E
Tugas diselesaikan pada masa OJL 2
Tugas dikirimkan ke Link:
https://drive.google.com/drive/folders/1PqrlOznkChk0iCcUa
TTfOpecogyigTmE?usp=sharing
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
Rencana Pembelajaran
Menyusun Modul Ajar
Tujuan
• Peserta mampu memahami konsep, tujuan,
strategi dan prosedur pengembangan modul ajar.
• Peserta mampu memodifikasi modul ajar yang
telah tersedia disesuaikan dengan karakteristik
dan kebutuhan sekolah
masing-masing.
• Peserta mampu menentukan asesmen/penilaian
yang sesuai dari modul ajar yang dimodifikasi.
• Peserta mampu mengembangkan bahan ajar yang
relevan serta menyesuaikan tingkat capaian
siswa untuk mendukung pembelajaran pada
modul ajar yang dimodifikasi.
Icebreak
( Digunakan Untuk Membuka Kegiatan, Instruksi ini hanya dibacakan oleh instrukstur, tidak perlu ditampilkan
pada peserta)

Siapkan 1 kertas dan pena untuk menulis.


Ikui instruksi pelatih. Gambarlah apapun yang
diinstruksikan oleh pelatih pada kertas yang sudah di
sediakan. Gambar apakah yang Bapak/Ibu buat?
Instruksi 1.
- Gambarlah 4 buah persegi empat kecil. Lalu gambar apa yang pelatih maksud?
- Gambar 1 persegi panjang besar
- Kemudian gambar 1 segitiga sama kaki
- Terakhir gambarlah 2 buah tabung.
Yang dimaksud adalah gambar RUMAH

Berdasarkan 1 instruksi yang sama, namun mengapa ada banyak gambar


berbeda yang dibuat oleh peserta?

Hal tersebut karena adanya INSTRUKSI YA N G K U R A N G JELAS yang


menyebabkan persepsi beragam dari peserta didik.

Begitu pula saat kita mengajar di kelas, apabila instruksi tidak jelas, maka
persepsi dari siswa akan beragam dan seringkali keluar dari pemahaman yang
dimaksud. Hal ini membuat tujuan pembelajaran sulit dicapai.
Oleh sebab itu, penting sekali untuk membuat perencanan pembelajaran yeng
tepat, jelas dan relevan.

Membuat modul ajar / RPP yang tepat adalah salah satu hal wajib yang harus
dilakukan oleh guru.
Apa yang dimaksud dengan Modul Ajar?
Modul Ajar merupakan salah satu perangkat ajar yang digunakan untuk
merencanakan pembelajaran. Modul ajar sama seperti RPP, namun
modul ajar memiliki komponen yang lebih lengkap.

Modul ajar adalah sebuah dokumen yang berisi tujuan, langkah, dan
media pembelajaran serta asesmen yang dibutuhkan dalam satu unit
atau topik berdasarkan alur tujuan pembelajaran.

Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri, memilih dan


memodifikasi modul ajar yang tersedia sesuai dengan konteks,
kebutuhan dan karakteristik peserta didik.
Backward Desain
Modul ajar

Bagaimana cara
merencanakan pembelajaran
dan asesmen yang tepat?
ALUR PENULISAN MODUL AJAR CONTOH ALUR PENYUSUNAN MODUL AJAR

Mata Pelajaran : Bahasa INDONESIA


Struktur Modul Ajar
KOMPONEN DETAIL
Komponen Modul Ajar MODUL AJAR PER LAMPIRAN
PERTEMUAN
oFase capaian modul jar o Lembar aktivitas
oJumlah jam pelajaran o Rubrik penilaian
oBahan ajar oPemahaman
oModel belajar o Bahan ajar lain yang
oTujuan Pembelajaran Bermakna oPertanyaan
oDimensi Pancasila pemantik oIndikator relevan
oPengetahuan/Keterampilan keberhasilan oAsesmen
Prasayarat oSarana dan prasarana
oRencana kegiatan

Refleksi peserta didik dan pendidik

Struktur modul ajar tersebut bukan struktur wajib yang semuanya harus dilampirkan dalam modul ajar
yang dibuat/dimodifikasi. Guru diperbolehkan untuk memilih/menyederhanakan beberapa komponen
utama untuk dicantumakan dalam modul ajar sesuai dengan kebutuhan di kelas masing-masing.
o Apa yang Baru dari modul ajar?

Pertanyaan Pemantik
Pengetahuan Prasayarat Pemahaman Bermakna
Rangkaian pertanyaan mengenai hal
Pengetahuan prasayarat adalah Pemahaman bermakna
kemampuan/informasi awal yang paling penting dalam suatu topik
mencerminkan jawaban atas pertanyaan
dimiliki oleh siswa sebelum pembelajaran. Pertanyaan ini pemantik, merupakan pemahaman yang
memahami materi baru yang akan diturunkan dari pemahaman kita ingin murid-murid capai setelah
dipelajari. Dengan mengetahui bermakna dan didiskusikan bersama mempelajari topik tertentu.
pengetahuan prasyarat maka akan murid-murid sebelum memulai
terlihat kesiapan untuk menerima topik.
materi berikutnya.
. Pertanyaan pemantik ini digunakan
untuk membantu murid mencapai
pemahaman bermakna.
Komponen modul projek penguatan profil pelajar Pancasila
Modul projek dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam proses penyusunannya serta
dibutuhkan
untuk kelengkapan pelaksanaan pembelajaran. Modul projek setidaknya memiliki komponen sebagai berikut:
Profil Modul Tujuan Aktivitas Asesmen

● Tema dan topik atau judul ● Pemetaan dimensi, elemen, ● Alur aktivitas projek secara ● Instrumen pengolahan hasil
modul sub elemen Profil Pelajar umum asesmen untuk
● Fase atau jenjang sasaran Pancasila yang menjadi tujuan ● Penjelasan detail tahapan menyimpulkan pencapaian
● Durasi kegiatan projek kegiatan dan asesmennya projek
● Rubrik pencapaian berisi
rumusan kompetensi yang
sesuai dengan fase peserta
didik (Untuk Pendidikan Dasar
dan Menengah)

Tim fasilitator memiliki kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul projek, untuk
menyesuaikan dengan kondisi sekolah dan kebutuhan peserta didik. Modul dapat diperkaya dengan
menambahkan komponen berikut:
●Deskripsi singkat projek
●Pertanyaan pemantik untuk memancing diskusi atau proses inkuiri peserta didik
●Alat, bahan, serta media belajar yang perlu disiapkan
●Referensi pendukung
o Asesmen Diagnostik
Asesmen diagnostik dilakukan
di awal pembelajaran/di awal
sub materi. Bertujuan untuk
mengidentifikasi kompetensi,
kekuatan, kelemahan peserta
didik. Hasilnya digunakan
pendidik sebagai rujukan
dalam merencanakan
pembelajaran sesuai dengan
kebutuhan pembelajaran
peserta didik
Asesmen Pembelajaran
o Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran,
dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik,
dan orang tua, agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran
selanjutnya.
o Asesmen dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan
keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif
mencapai tujuan pembelajaran.
o Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk
menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya.
o Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif,
memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai serta
strategi tindak lanjutnya.
o Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua
sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Acuan yang digunakan
untuk melaksanakan
asesmen pembelajaran
:
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

o JENIS ASESMEN
Contoh Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif

DISKUSI KELAS
- Mengembangkan kemampuan PRODUK
berkomunikasi dan berinteraksi antar Bentuk - Mengembangkan kkreatifitas
siswa. - Meningkatkan ketelitian dan jiwa
- Belajar berdemokrasi, menghargai Asesmen
seni.
pendapat orang lain serta berani Formatif dan
berpendapat.
Sumatif
DRAMA
TES LISAN
- Melatih kepercayaan diri dan - Meningkatkan kemampuan
jiwa seni. berbicara
- Belajar bekerjasama, komunikasi - mengkonfirmasi pemahaman.
serta berfikiri kritis. PRESENTASI - Menerapkan umpan balik

- Mengembangkan kemampuan
berkomunikasi.
- Belajar memahami topik secara
mendalam, berfikir dan bernalar
kritis.
(Infografis)

o Pelaksanaan Asesmen Sumatif dan Formatif


Pelaksanaan asesmen sumatif dapat dilakukan
Pelaksanaan asesmen formatif dapat dilakukan dengan memperhatikan hal berikut:
dengan memperhatikan hal berikut: o Sumatif dilakukan pada akhir lingkup materi untuk
o Dilaksanakan dalam proses mengukur kompetensi yang dikehendaki dalam tujuan
bersamaan pembelajaran, kemudian ditindaklanjuti pembelajaran dan pada akhir semester.
untuk
yang, memberi o Pendidik dapat berbagai
kebutuhan peserta didikperlakuan
serta perbaikan
berdasarkan
proses menggunakan seperti teknik
pembelajaran. portofolio,
proyek, portofolio),
performamaupun tes. (kinerja, produk,
o Pendidik dapat berbagai o Hasil sumatif dapat ditindak
menggunakan seperti teknik memberikan umpan balik atau melakukan intervensi
lanjuti dengan
proyek,
observasi,
portofolio),
performa
maupun tes. (kinerja, produk, kepada peserta didik maupun proses pembelajaran
o Tindak lanjut yang dilakukan bisa dilakukan
langsung dengan memberikan umpan balik atau yang (tIenlfaohgrdailfaisk)ukan
melakukan intervensi.
o Pendidik dapat mempersiapkan berbagai
Penting bagi para guru untuk
instrumen seperti rubrik,
memegang rubrik penilaian sebagai
lembar ceklist
catatan
untuk mencatat informasianekdotal,
dasar penilaian pada siswa.
yang terjadi selama pembelajaran berlangsung
Hal penting lain yang harus
diperhatikan saat akan
membuat modul ajar adalah ;
“Menyesuaikan Lingkup
kesiapan belajar, minat, dan
tingkat penguasaan
kompetensi peserta didik.
Tugas guru pada satuan pendidikan LK 3:
Susunlah bersama dewan guru kelas X di satuan pendidikan anda
minimal 1 modul ajar terbaik tiap mapel yang dapat dijadikan
referensi untuk penyusunan modul selanjutnya dalam satu Fase
E/kelas X

Hasil tugas dikirim ke Link:


https://drive.google.com/drive/folders/1JtdA7-uTTzK62vqXEmhnn
WSdogY9vghi?usp=sharing
Tugas dibuatkan folder dengan nama folder: Nama Sekolah dan
didalamnya file nama mapel
Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri
Refleksi Akhir Sesi
Sila Bapak/Ibu melakukan refleksi dengan menuliskan:
1. Apa manfaat yang saya dapat bila menguasai materi pada sesi
kali ini? (terkait fungsi saya saat ini)
2. Hal baik yang saya dapat dari pembelajaran sesi ini

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri


Terima Kasih
Selamat berproses memajukan pendidikan Indonesia.

Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kediri

Anda mungkin juga menyukai