Anda di halaman 1dari 40

BIODATA PENDAMPING

Nama : Drs.Abdur Rozak


Jabatan : Plt Kepala Sekolah
Unit Kerja :SMAN 2 Pekalongan
No. WA :08156909969
Alamat Rumah :
• Jl Prisma Raya 5 Perum Limas Pekalongan
UU No. 20 tentang Sisdiknas Tahun 2003

PP No 57 tentang SNP Tahun 2021

3
Implementasi Kurikulum Merdeka untuk pemulihan pembelajaran dilakukan berdasarkan kebijakan-
kebijakan berikut ini:

Permendikbudristek Permendikbudristek Kepmendikbudristek Keputusan Kepala Keputusan Kepala


No. 5 Tahun 2022 No. 7 Tahun 2022 No. 56 Tahun 2022 BSKAP BSKAP
No.008/H/KR/2022 No.009/H/KR/2022
Tahun 2022 Tahun 2022

Standar Kompetensi Standar Isi pada Pedoman Penerapan Capaian Pembelajaran pada Dimensi, Elemen dan Sub
Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Kurikulum dalam Pendidikan Anak Usia Dini, Elemen Profil Pelajar
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Rangka Pemulihan Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pancasila Pada Kurikulum
Dini, Jenjang Pendidikan Dasar, dan Pembelajaran Pendidikan Menengah Pada Merdeka
Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kurikulum Merdeka
Pendidikan Menengah
Standar Isi dikembangkan Memuat 3 opsi kurikulum Memuat Capaian Memuat penjelasan dan
Standar kompetensi lulusan
melalui perumusan ruang yang dapat digunakan di Pembelajaran untuk semua tahap-tahap perkembangan
merupakan kriteria minimal lingkup materi yang sesuai
tentang kesatuan sikap, satuan pendidikan dalam jenjang dan mata pelajaran profil pelajar Pancasila yang
dengan kompetensi lulusan.
keterampilan, dan rangka pemulihan dalam struktur Kurikulum dapat digunakan terutama
Ruang lingkup materi
pengetahuan yang merupakan bahan kajian dalam pembelajaran beserta Merdeka. untuk projek penguatan profil
menunjukkan capaian muatan pembelajaran yang struktur Kurikulum Merdeka, pelajar Pancasila.
kemampuan peserta didik dirumuskan berdasarkan: 1) aturan terkait pembelajaran
muatan wajib sesuai dengan dan asesmen, serta beban
dari hasil pembelajarannya
ketentuan peraturan kerja guru.
pada akhir jenjang perundang-undangan; 2)
pendidikan. SKL menjadi konsep keilmuan; dan 3) jalur,
acuan untuk Kurikulum 2013, jenjang, dan jenis pendidikan.
Kurikulum darurat, dan Standar Isi menjadi acuan untuk
Kurikulum Merdeka. Kurikulum 2013, Kurikulum
darurat, dan Kurikulum
Merdeka.

4
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP)

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 16 TAHUN 2022 TENTANG STANDAR PROSES PADA PENDIDIKAN ANAK
USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 21 TAHUN 2022 TENTANG STANDAR PENILAIAN PADA PENDIDIKAN
ANAK USIA DINI, JENJANG PENDIDIKAN DASAR, DAN JENJANG PENDIDIKAN MENENGAH
• Struktur Kurikulum pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dibagi menjadi 2
(dua) kegiatan utama, yaitu: 1. pembelajaran intrakurikuler; dan 2. projek penguatan
KURI profil pelajar Pancasila.
KULU • Kegiatan pembelajaran intrakurikuler untuk setiap mata pelajaran mengacu pada capaian
pembelajaran.

M • Kegiatan projek penguatan profil pelajar Pancasila ditujukan untuk


memperkuat upaya pencapaian profil pelajar Pancasila yang mengacu pada
MER Standar Kompetensi Lulusan.
DEKA • Pemerintah mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata
KEP pelajaran dalam Jam Pelajaran (JP) per tahun. Satuan pendidikan mengatur
MEN alokasi waktu setiap minggunya secara fleksibel dalam 1 (satu) tahun ajaran.
DIKB • Satuan pendidikan menambahkan muatan lokal yang ditetapkan oleh
pemerintah daerah sesuai dengan karakteristik daerah.
UDRI
• Satuan pendidikan dapat menambahkan muatan tambahan sesuai
STEK karakteristik satuan pendidikan secara fleksibel, melalui 3 (tiga) pilihan
56/M sebagai berikut: 1) mengintegrasikan ke dalam mata pelajaran lain; 2)
/202 mengintegrasikan ke dalam tema projek penguatan profil pelajar Pancasila;
2 dan/atau 3) mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri
PEMERINTAH SEKOLAH
Kerangka Kurikulum
1 Profil Pelajar Pancasila Kompetensi dan karakter 1 Kurikulum Operasional,
yang tertuang dalam 6 dimensi, berfungsi Menjabarkan kebijakan, rencana
sebagai penuntun arah yang memandu segala program dan kegiatan yang akan
kebijakan dan pembaharuan dalam sistem dilakukan satuan pendidikan dalam
pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran, melaksanakan pembelajaran
dan asesmen.
paradigma baru.
2 Struktur Kurikulum Jabaran mata pelajaran
beserta alokasi jam pembelajaran. 2 Perangkat Ajar, Berbagai perangkat
yang digunakan untuk mendukung
3 Capaian Pembelajaran Kompetensi dan karakter pembelajaran paradigma baru
yang dicapai setelah menyelesaikan
pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.
4 Prinsip Pembelajaran dan Asesmen Berfungsi
sebagai nilai-nilai yang mendasari pelaksanaan
pembelajaran dan asesmen.
Kurikulum Merdeka menguatkan orientasi pada pengembangan karakter dan
kompetensi melalui penyederhanaan konten dan pemberian fleksibilitas

Tiga karakteristik utama Kurikulum Merdeka:

1 Penyederhanaan konten, fokus pada materi


esensial.
2 Pembelajaran berbasis projek yang kolaboratif,
aplikatif, dan lintas mata pelajaran.
3 Rumusan capaian pembelajaran dan pengaturan
jam pelajaran yang memberi fleksibilitas untuk
merancang kurikulum operasional dan
pembelajaran sesuai tingkat kemampuan peserta
didik.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 8


Struktur
Kurikulum Merdeka
di SMA
10
Kurikulum SMA
Kelompok mata pelajaran untuk SMA kelas 11-12

Kelompok mata pelajaran untuk SMA kelas Kelompok mata pelajaran umum Kelompok mata pelajaran pilihan
setiap siswa mengikuti 8 mapel Siswa dapat memilih mapel dari kelompok mapel
10
Mapel-mapel ini merupakan kelanjutan dari kelas 9 sesuai dengan minat dan kebutuhan:

● Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelompok MIPA: Biologi, Kimia, Fisika,
● Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti ● Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti Informatika, Matematika Lanjutan
● Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti ● Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti
● Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti ● Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Geografi,
● Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti ● Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti Antropologi*
● Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti ● Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Kelompok Bahasa dan Budaya: Bahasa dan Sastra
● Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti Pekerti Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa
● Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ● Pendidikan Pancasila Korea, Bahasa Arab, Bahasa Mandarin, Bahasa
● Bahasa Indonesia ● Bahasa Indonesia Jerman, Bahasa Prancis, dan Bahasa Jepang**
● Matematika ● Matematika
● IPA (Biologi, Fisika, Kimia) ● Sejarah Kelompok mata pelajaran vokasi dan prakarya:
● IPS (Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi) ● Bahasa Inggris Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa, Budidaya,
● Bahasa Inggris ● Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Pengolahan)/Vokasi (membatik, servis elektronik,
● Seni (Pilihan: Musik/Tari/ Rupa/ Teater/Prakarya) Kesehatan dsb.)**
● Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan ● Seni (Pilihan: Musik/Tari/ Rupa/ Teater)
● Informatika

11
11
Struktur Kurikulum SMA
Struktur kurikulum SMA terdiri atas dua fase yaitu:
Setiap peserta didik wajib mengikuti:
a. Fase E untuk Kelas X; dan a. seluruh mata pelajaran dalam kelompok
b. Fase F untuk Kelas XI dan Kelas XII. mata pelajaran umum; dan
b. memilih 4 (empat) sampai dengan 5 (lima)
Struktur kurikulum untuk SMA/MA terbagi menjadi dua, yaitu: mata pelajaran pilihan
c. pembelajaran intrakurikuler; dan
d. projek penguatan profil pelajar Pancasila dialokasikan sekitar 30% (tiga
puluh persen) total JP per-tahun.

Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara


fleksibel, baik secara muatan maupun secara waktu pelaksanaan. Secara
muatan, projek profil harus mengacu pada capaian profil pelajar Pancasila
sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan capaian
pembelajaran pada mata pelajaran. Secara pengelolaan waktu pelaksanaan,
projek dapat dilaksanakan dengan menjumlah alokasi jam pelajaran projek
dari semua mata pelajaran dan jumlah total waktu pelaksanaan masing-
masing projek tidak harus sama.
Fase F Untuk Kelas XI dan Kelas XII

Di fase F, struktur mata pelajaran dibagi menjadi 5 (lima) kelompok utama, yaitu:

a. kelompok mata pelajaran umum. Setiap SMA/MA wajib membuka atau mengajarkan seluruh
mata pelajaran dalam kelompok ini dan wajib diikuti oleh semua peserta didik SMA/MA.
b. kelompok mata pelajaran Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA). Setiap SMA/MA
wajib menyediakan paling sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini.
c. kelompok mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Setiap SMA/MA wajib menyediakan paling
sedikit 3 (tiga) mata pelajaran dalam kelompok ini.
d. kelompok mata pelajaran Bahasa dan Budaya. Kelompok mata pelajaran ini dibuka sesuai
dengan sumber daya yang tersedia di SMA/MA.
e. kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya. Kelompok mata pelajaran Vokasi dan Prakarya
dibuka sesuai dengan sumber daya yang tersedia di SMA/MA.

Khusus untuk sekolah yang ditetapkan pemerintah sebagai sekolah keolahragaan atau seni, dapat
dibuka kelompok mata pelajaran Olahraga atau Seni, sesuai dengan sumber daya yang tersedia di
SMA/MA.
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMA/MA Kelas X
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit Alokasi intrakurikuler Alokasi projek TOTAL JP PER
per tahun (minggu) penguatan profil TAHUN * Diikuti oleh peserta didik
pelajar Pancasila per
tahun sesuai dengan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 agama/kepercayaan
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 masing-masing.

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108


** Maksimal 2 JP
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 perminggu atau 72 JP
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 pertahun.
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
54 (2) ** 18 72 *** Pembelajaran reguler
Pendidikan Pancasila
tidak penuh 36 minggu
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144
untuk memenuhi alokasi
Matematika 108 (3) 36 144 projek (27 minggu untuk
IPA: Fisika, Kimia, Biologi 216 (6) 108 324 PPKn, Bahasa Inggris,
IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi 288 (8) 144 432 Informatika, serta Seni dan
Bahasa Inggris 54 (2) ** 18 72 Prakarya).
PJOK 72 (2) 36 108
**** Satu JP beban belajar
Informatika 72 (2) 36 108
di SMP adalah 45 menit.
Seni dan Prakarya***: 54 (2) ** 18 72
(Seni Musik; Seni Rupa; Seni Teater; Seni Tari;
Prakarya adn kewirausahaan)

Muatan Lokal 72 (2) **** - 72**


Total*****: 1098 (32) 486 1584
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMA/MA Kelas XI
Alokasi Alokasi projek TOTAL JP PER * Diikuti oleh peserta didik
Asumsi 1 Tahun = 36 minggu; 1JP=45 menit intrakurikuler per penguatan profil TAHUN
tahun (minggu)
pelajar Pancasila sesuai dengan
per tahun
agama/kepercayaan
masing-masing.
Kelompok Mata Pelajaran Umum:
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
** Pembelajaran reguler
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 kelas XI tidak penuh 36 (tiga
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 puluh enam) minggu untuk
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 memenuhi alokasi projek 27
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 (dua puluh tujuh) minggu
untuk Pendidikan Pancasila,
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Bahasa Inggris, Seni, dan
Pendidikan Pancasila 54 (2) ** 18 72
Sejarah.
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 114
Matematika 108 (3) 36 114 *** Satuan pendidikan
Bahasa Inggris 54 (2) ** 18 72 menyediakan minimal 1
PJOK 72 (2) 36 108 (satu) jenis seni (Seni Musik,
Seni Rupa, Seni Teater,
Sejarah 54 (2) ** 18 72
dan/atau Seni Tari). Peserta
Seni dan Budaya***: 54 (2) ** 18 72
(Seni Musik; Seni Rupa; Seni Teater; Seni Tari; didik memilih 1 (satu) jenis
Prakarya) seni (Seni Musik, Seni Rupa,
Seni Teater, atau Seni Tari).
Jumlah JP mata pelajaran umum: 576 (18) 216 792
Kelompok Mata Pelajaran MIPA - 720-900
Alokasi Alokasi projek penguatan profil TOTAL JP PER TAHUN
intrakurikuler per pelajar Pancasila per tahun
tahun (minggu)
Kelompok Mata Pelajaran MIPA: **** Alokasi masing-
● Biologi
● Kimia masing mata pelajaran
● Fisika pilihan (selain mata
● Informatika pelajaran Prakarya dan
● Matematika tingkat lanjut
Kewirausahaan) yaitu 5
(lima) JP per minggu atau
Kelompok Mata Pelajaran IPS: 180 (seratus delapan
● Sosiologi
● Ekonomi puluh) JP per tahun.
● Geografi
● Antropologi *****Paling banyak 2
(dua) JP per minggu atau
Kelompok Mata Pelajaran Bahasa dan Budaya 720-900 (20-25) 72 (tujuh puluh dua) JP
**** -
● Bahasa Indonesia tingkat lanjut per tahun.
● Bahasa Inggris tingkat lanjut
● Bahasa Korea
● Bahasa Arab ******Total JP tidak
● Bahasa Mandarin
● Bahasa Jepang termasuk mata pelajaran
● Bahasa Jerman Muatan Lokal dan/atau
● Bahasa Prancis mata pelajaran
tambahan yang
Kelompok Vokasi dan Prakarya: diselenggarakan oleh
● Prakarya dan Kewirausahaan (budidaya, kerajinan, satuan pendidikan.
rekayasa, atau pengolahan)*****
● dsb. dikembangkan sesuai sumber daya yang tersedia

Muatan Lokal***** 72 (2) - 72


1296-1476 216 1.512-1692
Total*****: (38-43)
Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMA/MA Kelas XII
Alokasi Alokasi projek TOTAL JP PER
Asumsi 1 Tahun = 32 minggu; 1JP=45 menit intrakurikuler per penguatan profil TAHUN * Diikuti oleh peserta didik sesuai
pelajar Pancasila
tahun (minggu)
per tahun
dengan agama/kepercayaan
masing-masing.
Kelompok Mata Pelajaran Umum:
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 64(2) 32 96 ** Pembelajaran reguler kelas XI
tidak penuh 36 (tiga puluh enam)
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 64(2) 32 96
minggu untuk memenuhi alokasi
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 64(2) 32 96
projek 27 (dua puluh tujuh) minggu
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 64(2) 32 96 untuk Pendidikan Pancasila, Bahasa
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 64(2) 32 96 Inggris, Seni, dan Sejarah.
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 64(2) 32 96
*** Satuan pendidikan menyediakan
Pendidikan Pancasila 48(2) ** 16 64 minimal 1 (satu) jenis seni (Seni
Bahasa Indonesia 96(3) 32 128 Musik, Seni Rupa, Seni Teater,
dan/atau Seni Tari). Peserta didik
Matematika 96 (3) 32 128
memilih 1 (satu) jenis seni (Seni
Bahasa Inggris 48 (2) ** 16 64 Musik, Seni Rupa, Seni Teater, atau
PJOK 64 (2) 32 96 Seni Tari).
Sejarah 48 (2) ** 32 64
Seni dan Budaya***: 48 (2) ** 16 64
(Seni Musik; Seni Rupa; Seni Teater; Seni Tari;
Prakarya)

Jumlah JP mata pelajaran umum: 512 (18) 192 704


Alokasi Waktu Mata Pelajaran SMA/MA Kelas XII

**** Alokasi masing-


masing mata pelajaran
Kelompok MIPA: Biologi, Kimia, Fisika, Informatika, Matematika 640-800(200- pilihan (selain mata
Lanjutan - 640-800
25)**
pelajaran Prakarya dan
Kelompok IPS: Sosiologi, Ekonomi, Geografi, Antropologi Kewirausahaan) yaitu 5
(lima) JP per minggu atau
Kelompok Bahasa dan Budaya: Bahasa Indonesia tingkat Lanjut,
- - 180 (seratus delapan puluh)
Bahasa Inggris tingkat Lanjut, Bahasa Korea, Bahasa Arab,
Bahasa Mandarin, Bahasa Jepang, Bahasa Jerman, Bahasa 22 - JP per tahun.
Prancis

Prakarya dan kewirausahaan (Budidaya, Kerajinan, Rekayasa


- -
*****Paling banyak 2 (dua)
atau Pengolahan) *** JP per minggu atau 72
2 64(2)*** 64
(tujuh puluh dua) JP per
Muatan Lokal
tahun.
1.152-1.312(38-
Total per tahun**** 192 1.344-1.504
43) ******Total JP tidak
termasuk mata pelajaran
Muatan Lokal dan/atau
mata pelajaran tambahan
yang diselenggarakan oleh
satuan pendidikan.
LAMPIRAN II KEPMEN NOMOR 56/M/2022
PEMENUHAN BEBAN KERJA DAN PENATAAN LINIERITAS GURU BERSERTIFIKAT PENDIDIK
DALAM IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PADA KURIKULUM MERDEKA

• Beban kerja tugas tambahan sebagai koordinator projek penguatan profil pelajar Pancasila
dapat diekuivalensikan dengan 2 (dua) jam tatap muka per 1 (satu) rombongan belajar setiap
tahun untuk pemenuhan jam tatap muka paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap
muka per-minggu dan paling banyak mengampu 3 (tiga) rombongan belajar. Dalam hal
peserta didik untuk mata pelajaran pilihan lebih dari 36 (tiga puluh enam) peserta didik di
SMA/MA dan SMK/MAK, satuan pendidikan dapat membuka rombongan belajar baru.
Untuk mata pelajaran pilihan kelas XI dan XII, tidak ada syarat jumlah minimum peserta didik
untuk membuka/menawarkan mata pelajaran tersebut. Dalam hal masih terdapat guru:
1. mata pelajaran Seni dan Prakarya di SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK;
2. mata pelajaran dari kelompok pilihan di SMA/MA; atau
3. mata pelajaran pilihan di SMK/MAK,
• setelah diberikan tugas tambahan lain sebagai koordinator projek penguatan profil pelajar
Pancasila masih tidak dapat memenuhi ketentuan paling sedikit 24 (dua puluh empat) jam
tatap muka per-minggu karena perubahan struktur kurikulum, guru tersebut diakui 24 (dua
puluh empat) jam tatap muka per-minggu jika pada Kurikulum 2013 telah memenuhi paling
sedikit 24 (dua puluh empat) jam tatap muka per-minggu
Penyiapan guru atau pendidik
PAUD, kepala satuan
Penyiapan kebijakan satuan
Sosialisasi pendidikan, dan tenaga
pendidikan
administrasi sekolah yang
akan mengikuti pelatihan
ALUR KEGIATAN

Pemanfaatan platform
Melakukan perencanaan
teknologi untuk pembelajaran
Melaksanakan pelatihan berbasis data pada tingkat
dan manajemen satuan
satuan pendidikan.
pendidikan

Pembelajaran dengan
paradigma baru merupakan MONEV DAN
pembelajaran yang ASESMEN DAN
berorientasi pada penguatan TINDAK
kompetensi dan karakter yang PELAPORAN
sesuai dengan profil pelajar
Pancasila
LANJUT
PENGUATAN, PENINGKATAN DAN PENGEMBANGAN IKM
DI PROVINSI JAWA TENGAH
1. Disdikbud membentuk TIM PENGEMBANG DAN TIM Pendamping KS PSP I dan Nota dinas, penugasannya
DAN PEMBUATAN KONSEP DASAR MATERI Pendampingan
2. Di tingkat Cabdin.
Inisiasi Keg. Disdikbud terkait pendampingan oleh KS PSP I dan Korwas di tingkat cabdin segera dieksekusi,
dengan pendekatan luring, dengan prinsip merdeka dan gotong royong, melibatkan mkks dan pengawas
pembina, dengan materi pokok, sekurangnya (a )Pemanfaatan sumber belajar kurikulum merdeka (website
kemendikbud, regulasi, kajian, platform merdeka mengajar, buku tek P5, PA, PB dll)(b) Kerangka
kurikulum(c) PENGEMBANGAN KOSP, (d) Perangkat ajar (1.)Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran serta
Asesmen (2) CP, ATP, TP, MODUL AJAR (3.) P5, Desain, pelaksanaan, evaluasi, pelaporan dan tindak lanjut
Tindak lanjut.

3. DI TINGKAT SEKOLAH. SETELAH kegiatan Cabdin.IHT di sekolah masing-2 sesuai dana kebutuhan, untuk
penyusunan dan pengembangan KOSP dan perangkat ajar, serta lainnya sesuai kebutuhan ( Pard.baru
Pmblajaran, Penguatan SDM, perenc. Berbasis data, digitalisasi sekolah dll).DARI LUAR SEKOLAH DIDAMPINGI
PENGAWAS PEMBINA DAN KOMITE PEMBELAJARAN PSP I, dan dari internal sekolah didampingi KS dan
Wakakur, dan komite pembelajaran

4. TINDAK LANJUT DI TINGKAT KS DAN GURU Belajar mandiri wajib terpantau, merdeka IKM (JARI KUDA,
Belajar mandiri IKM, PEMANFAATAN Website kurikulum merdeka, platform merdeka mengajAR dan teknologi
Persiapan Implementasi MANDIRI
● Mengkondisikan guru untuk belajar mandiri
dengan memanfaatkan Platform Merdeka
Mengajar
https://guru.kemdikbud.go.id/
● Membiasakan guru untuk memanfaatkan
konten Merdeka Mengajar
● Memimpin Perencanaan, pelaksanaan dan
refleksi guru
● Memfasilitasi terbentuknya
komunitas praktisi
● Menyiapkan dukungan anggaran
implementasi Kurikulum dalam RKAS
(revisi)
PERMASALAHAN & SOLUSI
IMPLEMENTASI DI PSP I ?
PERMASALAHAN

• Kompetensi IT guru masih • 1


rendah

• Belum ada platform


belajar yang
• 2 digunakan/dikuasai guru
• Pemantauan
pembelajaran, kehadiran
guru dan peserta didik
belum optimal
• 3

25
• Storage Google Drive dan
• 4 memory HP terbatas

• Pembelajaran tidak inovatif • 5

• Kendala harus diatasi


• Kendala-kendala yang terjadi pada pembelajaran jarak jauh
harus diatasi agar tidak terjadi learning loss

26
TUJUAN

• 1
• Memberikan solusi

• Meningkatkan
kompetensi guru dalam
penguasaan platform
• 2 pembelajaran digital

• Meningkatkan kualitas
pembelajaran

• 3

27
S OL U SI Upaya yang Dilakukan:

01 Pelatihan Pemanfaatan Google


Classroom dan Google Meet
PEMBELAJARAN DARING
02 Pelatihan Pemanfaatan
Kinemaster untuk Edit Video

03 Pelatihan Office 365


04 Pengembangan LMS Mandiri milik Sekolah
05 Pelaksanaan Supervisi Pembelajaran
menggunakan Zoom Meeting
Kendala yang Dihadapi
• Penggunaan Zoom Meeting dikeluhkan peserta
• Pemanfaatan Google Classroom didik karena boros kuota
01 terkendala keterbatasan storage 04
email pribadi.

• Guru tidak dapat merekam video conference saat


• Belum semua guru memiliki akun Office 365
Google Meet
02 05
• LMS sekolah masih dalam taraf
pengembangan dan masih perlu
banyak penyempurnaan.

03 06

The Power of PowerPoint | thepopp.com 29


Pemanfaatan Akun Belajar.id

• Akun Belajar.id
memberikan ruang yang
begitu luas bagi Guru
untuk memanfaatkan
Google Workspace for • Beberapa keunggulan yang diperoleh pada penggunaan akun belajar.id Kemendikbud:

Education
1. Storage google drive tak terbatas

2. Google Classroom terintegrasi dengan Google meet sehingga menudahkan guru.

3. Guru dapat melakukan perekaman video conference saat google meet.

4. Dapat mengakses berbagai alat/aplikasi pada Google workspace for education.

30

•2
• Pemanfaatan Akun Belajar.id
Google Classroom
Guru membuat kelas Google Classroom yang baru
menggunakan akun belajar.id. Storage tak terbatas
sehingga guru tidak lagi mengalami kendala dalam
menerima tugas peserta didik akibat penuhnya
drive.

Google Classroom terhubung dengan google meet


sehingga lebih praktis bagi guru dan peserta didik
(tidak perlu memasang aplikasi baru di HP).

Google Classroom memudahkan guru dalam


mengorganisasikan kelas maya.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 32


Perekaman Google Meet
Penggunaan akun Belajar.id memfasilitasi guru
untuk dapat melakukan perekaman
pembelajaran melalui Google Meet. Keunggulan
ini sangat bermanfaat pada pelaksanaan proyek
Profil Pelajar Pancasila. Semua aktivitas dapat
diarsipkan, sehingga jika sewaktu-waktu ada
perubahan terkait penilaian proyek PPP, guru
sudah memiliki arsip kegiatan pendampingan
proyek (tidak ada momen yang terlewat).
Rekaman pun akan otomatis masuk ke Google
drive, sehingga tidak perlu khawatir memori
Laptop atau HP akan penuh.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 33


Kegiatan Kolaborasi Kelompok/Diskusi
Kelas
Adanya G-Docs, spreadsheets, G-slide
membantu guru dalam memfasilitasi
peserta didik dalam ruang kolaborasi
(diskusi kelompok). Peserta didik dan
guru dapat saling berbagi file (dokumen,
sheets, slide/tampilan presentasi) dan
diedit bersama sebagai bentuk
kolaborasi.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 34


Pembelajaran Interaktif menggunakan
Jamboard
Jamboard dapat digunakan untuk
brainstorming atau diskusi interaktif.
Peserta didik pun menjadi tertarik
untuk terlibat aktif dalam
pembelajaran. Peserta didik
memberikan testimoni bahwa
pembelajaran menjadi lebih hidup
dan menyenangkan.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 35


Pemanfaatan Canva for Education

Peserta didik dan guru dapat berkolaborasi membuat desain bersama. Hal ini sangat menarik dan mengasah
literasi digital peserta didik. Pada proyek PPP tema 1, peserta didik memanfaatkan Canva ini untuk membuat
logo produk Pupuk Organik Cair (POC).

The Power of PowerPoint | thepopp.com 36


Hybrid Learning pada PTMT
Pada PTMT bulan September, guru
memanfaatkan Google meet dan
Google Classroom akun belajar.id
untuk melakukan Hybrid Learning.

Pembelajaran dapat direkam,


sehingga peserta didik dapat
menyimak kembali untuk penguatan
materi.

The Power of PowerPoint | thepopp.com 37


PENGEMBANGAN LMS MANDIRI
SEKOLAH

• SIMESI (Sistem
Informasi dan Media
Edukasi) SMA
Negeri 2 Klaten

38
KEUNGGULAN SIMESI
• Memudahkan pemantauan atau supervisi
• Guru dan peserta didik disiplin waktu
pembelajaran
01 04

• Administrasi guru telah tersedia di dalamnya:


• Platform milik sekolah sehingga dapat
Jurnal, bahan ajar, LKPD, rekap nilai dan
dikembangkan sesuai kebutuhan sekolah
rekap kehadiran peserta didik
02 05

• Fasilitas lengkap, satu platform


untuk berbagai aplikasi
• Tersedia fasilitas CBT seperti UN
Pusmenjar
03 06

The Power of PowerPoint | thepopp.com 39

Anda mungkin juga menyukai