Anda di halaman 1dari 38

BIODATA PENDAMPING

Nama :Drs.Abdur Rozak


Jabatan :Plt.Kepala SMAN 2 Pkl
Unit Kerja :SMAN 3 Pekalongan
No. WA :08156909969
Alamat Rumah :Jl.Prisma Raya 5 Perum
Limas Pekalongan
PERMENDIKBUDRISTEK NO 16 TAHUN 2022 (STANDAR PROSES)

BAB II, BAGIAN I, Pasal 3


(1) Perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (2) huruf a merupakan aktivitas untuk merumuskan:
a. capaian pembelajaran yang menjadi tujuan belajar dari suatu
unit pembelajaran;
b. cara untuk mencapai tujuan belajar; dan
c. cara menilai ketercapaian tujuan belajar.
(2) Perencanaan pembelajaran sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilakukan oleh Pendidik.
Dengan memahami posisi dan
keterkaitan antara Capaian
Pembelajaran (CP) ; Tujuan
Pembelajaran (TP) ; dan Alur
Tujuan Pembelajaran (ATP),
harapannya setiap satuan
pendidikan dapat menentukan
dan merumuskan TP dan ATP
secara mandiri sesuai
karakteristik dan tahapan
masing-masing.
Perencanaan Pembelajaran
Perencanaan pembelajaran meliputi:
1. ruang lingkup satuan pendidikan - penyusunan alur tujuan pembelajaran atau
silabus.
Satuan pendidikan dan
pendidik memiliki
Dalam ruang lingkup satuan pendidikan, perumusan dan penyusunan alur dan tujuan
keleluasaan untuk
pembelajaran atau silabus mata pelajaran berfungsi mengarahkan satuan pendidikan
menentukan kegiatan
pembelajaran dan perangkat dalam merencanakan, mengimplementasi, dan mengevaluasi pembelajaran secara
ajar sesuai dengan tujuan keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara sistematis, konsisten,
pembelajaran, konteks dan terukur.
satuan pendidikan, dan
karakteristik peserta didik. 2. ruang lingkup kelas -penyusunan modul ajar atau rencana pelaksanaan
pembelajaran.

Untuk dokumen rencana pelaksanaan pembelajaran pada ruang lingkup kelas, satuan
pendidikan dapat menggunakan, memodifikasi, atau mengadaptasi contoh modul ajar
yang disediakan Pemerintah, dan cukup melampirkan beberapa contoh Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)/modul ajar atau bentuk rencana kegiatan yang
mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran.

65
Perencanaan Dalam menyusun rencana pembelajaran, satuan pendidikan perlu memperhatikan beberapa
hal
Pembelajaran sebagai berikut:

Capaian Pembelajaran Ditetapkan oleh Pemerintah dan disusun dalam fase-


fase

Alur pembelajaran adalah rangkaian tujuan pembelajaran yang


disusun secara logis menurut urutan pembelajaran sejak awal
hingga akhir suatu fase. Alur ini disusun secara linear
sebagaimana urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan
dari hari ke hari.
Penyusunan Alur Prinsip penyusunan ATP: esensial, berkesinambungan,
Tujuan kontekstual, dan sederhana.
Pembelajaran

Perangkat ajar adalah berbagai bahan ajar yang digunakan


oleh pendidik dalam upaya mencapai profil pelajar Pancasila
Pengembangan dan Capaian Pembelajaran. Perangkat ajar meliputi Rencana
Perangkat Ajar Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), Modul Ajar (MA), buku teks
pelajaran, modul projek penguatan profil pelajar Pancasila,
video pembelajaran, serta bentuk lainnya.

Catatan: pada beberapa satuan pendidikan, perencanaan pembelajaran untuk ruang lingkup satuan pendidikan
dapat disusun dalam bentuk silabus; berisi garis besar cakupan serta capaian kegiatan intrakurikuler dan 66
projek penguatan profil pelajar Pancasila.
Sebelum melangkah pada strategi perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian,
mari sejenak kita bahas Konsep Capaian Pembelajaran,

Konsep Capaian Pembelajaran

“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang


harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi
pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk
setiap mata pelajaran.”
Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu tempuhnya (fase). Satuan pendidikan
memiliki keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa
menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal keberangkatan para peserta didik.

Fase Pondasi Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F


Pembagian PAUD/RA SD/MI/Paket A SD/MI/Paket A SD/MI/Paket A SMP/Mts/Paket B SMA/MA/Paket C SMA/MA/Paket C
Fase Kelas 1-2 Kelas 3-4 Kelas 5-6 Kelas 7-9 Kelas 10 Kelas 11-12

Sumber:
Kepmendikbud No.56 Tahun 2022 tentang PEDOMAN PENERAPAN KURIKULUM DALAM RANGKA PEMULIHAN PE
MBELAJARAN
Perlu diketahui

Pemanfaatan fase Capaian Pembelajaran dalam Perencanaan


Pembelajaran
Pembelajaran yang fleksibel. Pembelajaran yang sesuai dengan Pengembangan rencana
Ada kalanya proses belajar berjalan kesiapan peserta didik. pembelajaran yang kolaboratif.
lebih lambat pada suatu periode Fase belajar seorang peserta didik Satu fase biasanya lintas kelas, misalnya CP
(misalnya ketika pembelajaran di menunjukkan kompetensinya, Fase D yang berlaku untuk Kelas VII, VIII,
masa pandemi COVID-19), sehingga dan IX. Saat merencanakan pembelajaran di
sementara kelas menunjukkan
awal tahun ajaran, guru kelas VIII perlu
dibutuhkan waktu lebih panjang untuk kelompok (cohort) berdasarkan berkolaborasi dengan kelas VII untuk
mempelajari suatu konsep. Ketika usianya. Dengan demikian, ada mendapatkan informasi tentang sampai
harus “menggeser” waktu untuk kemungkinan peserta didik berada di mana proses belajar sudah ditempuh
mengajarkan materi-materi pelajaran Kelas III SD, namun belajar materi peserta didik di kelas VII. Selanjutnya ia juga
yang sudah dirancang, pendidik pelajaran untuk Fase A (yang perlu berkolaborasi dengan guru kelas IX
memiliki waktu lebih panjang untuk umumnya untuk kelas I dan II) karena untuk menyampaikan bahwa rencana
mengaturnya. pembelajaran kelas VIII akan berakhir di
ia belum tuntas mempelajarinya. Hal
suatu topik atau materi tertentu, sehingga
ini berkaitan dengan Mekanisme guru kelas IX dapat merencanakan
Kenaikan Kelas. pembelajaran berdasarkan informasi
tersebut.
Komponen Capaian Pembelajaran

Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran

● Alasan mempelajari mapel ● Deskripsi umum tentang apa yang


tersebut Kemampuan yang perlu dicapai peserta dipelajari dalam mata pelajaran
● Keterkaitan antara Mapel dengan didik setelah mempelajari mata ● Elemen-elemen (strands) atau
salah satu (atau lebih) Profil pelajaran tersebut domain mata pelajaran serta
Pelajar Pancasila deskripsinya

Capaian dalam Setiap Fase Capaian dalam Setiap


Secara Keseluruhan Fase menurut Elemen
Kompetensi pembelajaran yang harus
Dibuat dalam bentuk matriks.
dicapai peserta didik pada setiap fase.
Setiap elemen dipetakan menurut
Dibuat dalam bentuk pernyataan yang
perkembangan peserta didik
disajikan dalam paragraf yang utuh.

Sumber:
Keputusan Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) No.8 Tahun 2022 tentang Capaia
n Pembelajaran
Perlu diketahui

Bentuk “Pemahaman” dalam CP

Apabila merujuk pada Taksonomi


Bloom, pemahaman dianggap
Prinsip penyusunan CP Konsep “Memahami” dalam CP
sebagai proses berpikir tahap yang
menggunakan pendekatan dalam konstruktivisme adalah
rendah (C2). Namun demikian,
konstruktivisme yang membangun proses membangun pengetahuan
konteks Taksonomi Bloom
pengetahuan dan berdasarkan melalui pengalaman nyata.
sebenarnya digunakan untuk
pengalaman nyata dan kontekstual. Pemahaman tidak bersifat statis,
perancangan pembelajaran dan
Menurut teori belajar tetapi berevolusi dan berubah
asesmen kelas yang lebih
konstruktivisme (constructivist secara konstan sepanjang siswa
operasional, bukan untuk CP yang
learning theory), pengetahuan mengonstruksikan pengalaman-
lebih abstrak dan umum. Taksonomi
bukanlah kumpulan atau pengalaman baru yang
Bloom lebih sesuai digunakan untuk
seperangkat fakta-fakta, konsep, memodifikasi pemahaman
menurunkan/menerjemahkan CP ke
atau kaidah untuk diingat. sebelumnya.
tujuan pembelajaran yang lebih
konkret.
Arti “Elemen” dalam CP

Elemen sebuah mata pelajaran


Setiap CP suatu mata pelajaran mungkin saja sama atau berbeda
memiliki beberapa elemen atau dengan mata pelajaran lainnya, hal
kelompok kompetensi esensial tersebut disesuaikan dengan
yang berlaku sama untuk semua karakteristik pada masing-masing
fase pada mata pelajaran mata pelajaran.
tersebut.
Contoh:
● Dalam CP Matematika terdapat
Masing-masing elemen tersebut elemen Bilangan, Aljabar, Pengukuran, Perlu diketahui
Geometri, dan Analisis Data dan
memiliki capaian per fasenya Peluang
● Dalam CP IPA terdapat elemen
sendiri yang saling menunjang Pemahaman IPA dan Keterampilan
Proses
untuk mencapai pemahaman ● Dalam CP Bahasa Indonesia terdapat
elemen Menyimak, Membaca dan
yang dituju. Memirsa, Berbicara dan
Mempresentasikan, Menulis
Secara strategis, Proses Perancangan Kegiatan
Pembelajaran dapat dipahami melalui skema berikut:

Memahami Merumuskan Menyusun


Merancang
Capaian Tujuan Alur Tujuan
Pembelajaran
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran

Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak cukup
konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari.

CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh peserta
didik hingga mereka mencapai akhir fase

(1) mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran dan/atau


perencanaan pembelajaran, Pendidik
Dalam menentukan pilihan
merancang (2) mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan/atau rencana tersebut
pembelajaran pembelajaran berdasarkan contoh-contoh yang disediakan Pemerintah berdasarkan
pendidik dapat kemampuan
(3) menggunakan contoh yang disediakan.
masing-masing
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
menurut urutan dari awal hingga akhir fase.

Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya
pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu
mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.

Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran.
Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:

Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi


Kompetensi yang harus dikuasai secara utuh dalam satu fase.

kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan


Tujuan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan Kriteria
Pembelajaran telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Alur Tujuan ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
(TP) Pembelajaran pembelajaran yang linear dari awal hingga akhir fase.
Lingkup materi
terdiri atas: (ATP)
ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
satu unit pembelajaran pembelajaran yang menggambarkan tahapan
perkembangan kompetensi dalam satu fase
Merumuskan Tujuan Pembelajaran

Pendidik diberikan keleluasaan dalam


menggunakan rujukan teori untuk Pendidik diharapkan untuk
merumuskan tujuan pembelajaran, tidak fokus pada satu teori
diantaranya: saja, melainkan dapat
Taksonomi Bloom versi Revisi
Anderson dan Krathwohl menggunakan teori atau
(2001) pendekatan lain dalam
merancang tujuan
6 Aspek Pemahaman pembelajaran, selama teori
yang dikembangkan oleh tersebut dinilai relevan Perlu diketahui
Tighe dan Wiggins
(2005)
dengan karakteristik mata
pelajaran serta konsep/topik
yang dipelajari, karakteristik
6 Level Taksonomi Marzano peserta didik, serta konteks
(2000) lingkungan pembelajaran.
Perlu diketahui
Taksonomi Bloom versi Revisi
Anderson dan Krathwohl
(2001)

Anderson dan Krathwohl mengelompokkan kemampuan kognitif


menjadi tahapan-tahapan berikut ini, dengan urutan dari
kemampuan yang paling dasar ke yang paling tinggi sebagai
berikut:
(C1) (C2) (C4) (C5) (C6)
(C3) Mengaplikasikan
Mengingat Memahami Menganalisis Mengevaluasi Menciptakan
mengingat kembali menjelaskan ide atau menggunakan konsep, memecah-mecah kemampuan untuk merangkaikan berbagai
informasi yang telah konsep seperti pengetahuan, atau informasi menjadi membuat keputusan, elemen menjadi satu hal
dipelajari, termasuk menjelaskan suatu informasi yang telah beberapa bagian, penilaian, mengajukan baru yang utuh, melalui
definisi, fakta-fakta, konsep menggunakan dipelajarinya pada kemampuan untuk kritik dan rekomendasi proses pencarian ide,
evaluasi
daftar urutan, atau kalimat sendiri, situasi berbeda dan mengeksplorasi yang sistematis
terhadap hal/ide/benda
menyebutkan kembali menginterpretasikan relevan hubungan/korelasi
yang ada sehingga
suatu materi yang suatu informasi, atau membandingkan kreasi yang diciptakan
pernah diajarkan menyimpulkan, atau antara dua hal atau menjadi salah satu solusi
kepadanya. membuat parafrasa lebih, menentukan terhadap masalah yang
dari suatu bacaan. keterkaitan antar ada. termasuk
konsep, atau memberikan nilai tambah
mengorganisasikan terhadap suatu produk
beberapa ide dan/atau yang sudah ada.
konsep.
6 Aspek/Facet Pemahaman
6 Aspek Pemahaman
merupakan cara untuk Tighe dan Wiggins
mengkonfirmasi pemahaman (2005)
peserta didik atas apa yang 6 Aspek/Facet Pemahaman ini
telah mereka pelajari dan tidak merupakan modal untuk
hirarkis/bukan merupakan menentukan Tujuan Pembelajaran
siklus. (TP), menyusun Alur Tujuan
Pembelajaran (ATP), menentukan
asesmen, dan instruksi yang tepat.
Jika peserta didik melakukan
salah satu dari keenam
Perlu diketahui
Aspek/Facet Pemahaman
(mampu menjelaskan,
menginterpretasi,
menerapkan/mengaplikasikan,
berempati, memiliki sebuah
sudut pandang, atau memiliki
pengenalan diri), berarti mereka
telah mendemonstrasikan
sebuah tingkat pemahaman.
6 Aspek Pemahaman (6 facet of understanding) (Wiggins and Tighe, 2005) Perlu
diketahui
Merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak
harus hirarkis.
Penjelasan Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan
Explanation alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan mempertahankan pendapatnya.

Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil karya dari satu media
Interpretation ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.

Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah
Application simulasi (menyerupai kenyataan)

Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran besar, melihat
Perspective asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.

Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya.
Empathy Menemukan nilai (value) dari sesuatu

Pengenalan diri
Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.
Self-Knowledge
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP Bahasa Indonesia Fase D elemen Perlu
Menyimak diketahui

Interpretasi
Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi yang ditangkap dari puisi tersebut
Interpretation
Peserta didik memahami
informasi berupa gagasan,
pikiran, pandangan, arahan
Aplikasi
atau pesan dari teks Application
Membacakan/mendeklamasikan atau membuat karya untuk merespons puisi
deskripsi, narasi, puisi,
eksplanasi dan eksposisi
dari teks visual dan Perspektif
Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut pandang yang berbeda.
audiovisual untuk Perspective
menemukan makna yang
tersurat dan tersirat.
Empati Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba merasakan emosi yang dirasakan
Empathy penulis dan dituangkan dalam media yang berbeda.
Perlu diketahui
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)

Marzano menggunakan tiga sistem dalam domain pengetahuan


yaitu sistem kognitif, sistem metakognitif, dan sistem diri (self-
system). Terdapat 6 level taksonomi yaitu:

Tingkat 1: mengenali Tingkat 4:


Tingkat 2: Tingkat 3: Tingkat 5: Tingkat 6:
dan mengingat pemanfaatan
pemahaman analisis metakognisi sistem diri
kembali (retrieval) pengetahuan

mengingat kembali Pemahaman yang Cakupan analisis disini Pemanfaatan pengetahuan Sistem metakognisi Menentukan apakah
(retrieval) informasi dimaksud melibatkan berupa kemampuan digunakan saat seseorang berfungsi untuk memantau, seseorang akan
menggenerasi informasi ingin mengevaluasi melakukan atau tidak
dalam batas dua proses menyelesaikan tugas dan mengatur fungsi dari melakukan sesuatu
mengidentifikasi yang saling berkaitan baru yang belum
tertentu. semua jenis tugas.
diproses oleh seseorang.
sebuah informasi yaitu integrasikan dan pemikiran lainnya.
Ada lima proses analisis: Ada empat kategori umum Ada empat jenis dari sistem
secara simbolisasi.
(1) mencocokan, pemanfaatan Ada empat fungsi dari diri:
umum. (2) mengklasifikasikan, pengetahuan: metakognisi: (1) memeriksa kepentingan,
(3) menganalisis (1) pengambilan keputusan, (1) menetapkan tujuan, (2) (2) memeriksa kemanjuran,
kesalahan, (2) penyelesaian masalah, memantau proses, (3) memeriksa respon
(4) menyamaratakan (5) (3) percobaan, (3) memantau kejelasan, (4) emosional,
menspesifikasikan. (4) penyelidikan. memantau ketepatan. (4) memeriksa motivasi
secara keseluruhan.
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?

Alur strategi yang dapat dilakukan,guna menyusun alur tujuan pembelajaran sebagai berikut:

Perhatikan kompetensi serta materi yang hendak dicapai Perhatikan hal berikut:
1 ● CP berlaku untuk 1 FASE.
pada CP tersebut. ● Lihat karakteristik masing-
Rumuskan tujuan pembelajaran dengan masing mata pelajaran,
karena terdapat CP
mempertimbangkan kompetensi dan lingkup materinya.
2 berbasis konten (PP,
Pastikan kompetensi utama yang termuat dalam CP Matematika), sintaks
(Seni), bahkan terdapat
tercapai. pula yang berbasis
Pertimbangkan beban jam pelajaran yang digunakan untuk kompetensi (Bahasa).
● Kalimat dalam tujuan
3 mencapai tujuan pembelajaran, agar selaras dengan beban pembelajaran dapat
JP pada mata pelajaran. mengambil dari berbagai
referensi, poin utamanya
Susun tujuan pembelajaran secara linear dari awal fase adalah “operasional”
hingga akhir fase. Dalam menyusun alur, perhatikan (kompetensinya terukur).
4
kesesuaian tujuan pembelajaran terhadap kompleksitas dan
perkembangan peserta didik.

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen


Bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran yang efektif?

Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap
sebelumnya akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini:

Pengurutan dari yang Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai pengajaran
Konkret ke yang Abstrak dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut
(abstrak).

Pengurutan Deduktif Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu sebelum
mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.

Pengurutan dari Mudah ke Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas
yang lebih Sulit bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.

Pengurutan Hierarki Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan
keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.

Pengurutan Prosedural Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan
tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap
prosedur yang harus dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes
dalam sebuah perangkat lunak statistik.

Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam mengajarkan
berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan
yang diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.

(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?

Pendidik harus melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk kemudian disusun menjadi
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP). Merumuskan tujuan pembelajaran dari
CP dapat dilakukan melalui beberapa teknik:

Teknik 1

Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP

Teknik 2
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup Materi’ pada
CP.

Teknik 3

Merumuskan TP Lintas Elemen CP

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen


Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

CP Bidang Studi:
PPKn
Pada akhir fase E peserta didik dapat mengidentifikasi pengaruh keanggotaan
kelompok lokal, regional, nasional, dan global terhadap pembentukan
identitas; serta memahami makna dan nilai dari keragaman; dan
mengidentifikasi perlunya melakukan pertukaran budaya dan kolaborasi
dalam dunia yang saling terhubung; serta mengkaji makna dan manfaat hidup
dalam kebinekaan, kaya akan kearifan lokal, dan memilih produk dalam
negeri.
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,

KONTEN: pengaruh
Riset, dan Teknologi

keanggotaan terhadap
pembentukan identitas

Tujuan Pembelajaran:

1. Peserta didik mampu mengidentifikasi pengaruh


keanggotaan di berbagai level (lokal - global) terhadap
pembentukan identitas
2. Peserta didik mampu mengevaluasi pembentukan
identitas suatu negara KOMPETENSI
3. Peserta didik mampu menyampaikan hasil evaluasinya 1. mengidentifikasi
dalam bentuk presentasi dengan data yang relevan
2. memahami dan mengkaji
makna
3. memahami nilai dan
manfaat
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi

Alur pembelajaran dari pengembangan TP :


1. Peserta didik melakukan studi literatur pada keanggotaan di
berbagai level
2. Peserta didik mengidentifikasi karakteristik keanggotaan di setiap level
3. Peserta didik mengidentifikasi hal-hal yang memengaruhi
pembentukan sebuah identitas
4. Peserta didik menganalisis dan mengevaluasi kaitan antara
karakteristik keanggotaan dengan proses pembentukan sebuah
identitas
5. Dst
Alur Penyusunan Modul Ajar
Review
CP

Lengkapi dengan Tentukan


perangkat ajar tujuan
lain pembelajaran

Susun modul Susun dalam


ajar + alur tujuan
asesmen pembelajaran
Komponen Modul
Ajar
Penulisan modul ajar bertujuan untuk memandu pendidik untuk melaksanakan proses pembelajaran.
Komponen dalam modul ajar ditentukan oleh pendidik berdasarkan kebutuhannya. Secara umum modul
ajar memiliki komponen sebagai berikut:
Tujuan Pembelajaran Langkah-Langkah atau Asesmen Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran

● Memuat kompetensi dan ● Kegiatan belajar sesuai


dengan kemampuan
● Proses pengumpulan dan
lingkup materi pengolahan informasi untuk
pembelajaran yang sesuai dan tahapan mengetahui kesiapan dan hasil
dengan kurikulum perkembangan Peserta belajar peserta didik
Didik
Satuan ● Menunjukan bagaimana Untuk pendidikan khusus memperhatikan kebutuhan

Pendidikan media pembelajaran peserta didik


Saran: Asesmen dapat diletakkan setelah tujuan
digunakan pembelajaran, untuk mengetahui kesiapan peserta didik
mempelajari materi dalam modul ajar tersebut

23
* Sesuai Permendikbud terkait Standar Isi dan Kepmendikbud 56 tahun 2022

Anda mungkin juga menyukai