Tujuan
Di akhir sesi pertama, peserta menelaah/menganalisis komponen-komponen perangkat pembelajaran yang dimiliki selama ini
untuk dapat menemukan unsur penguatan kompetensi literasi.
B. Petunjuk Kerja
C. Tahapan Kerja
I
1. Cermati salah satu tujuan pembelajaran yang Anda miliki untuk mengisi Tabel 1 berikut ini.
c. Memuat strategi literasi dan alat bantu/ pengatur grafis (diagram venn, Tidak
tabel, atau yang lain)
3. Penyempurnaan Rumusan : Melalui kegiatan pengukuran dengan menggunakan mistar dan jengkal peserta didik
Tujuan Pembelajaran dapat mendeskripsikan satuan baku dan tidak baku dengan tepat.
2.
2. Cermati salah satu bahan ajar yang Anda miliki untuk mengisi Tabel 2 berikut ini.
Tabel 2. Analisis Bahan Ajar yang Mendukung Pembelajaran yang Menguatkan Kompetensi Literasi
2. Mendukung Pembelajaran : a. Memuat konten literasi (teks informasi/ sastra) yang bervariasi. Tidak
yang Menguatkan Kompetensi
b. Memuat konteks literasi (personal, sosial budaya, saintifik) yang bervariasi. Tidak
Literasi
c. Memuat strategi literasi yang bervariasi Tidak
**: tidak harus dituliskan dalam tabel/kolom, cukup ditunjukkan dalam lampiran tersendiri
Satuan Baku dan Satuan Tidak Baku
1. Satuan Baku
Satuan baku disebut juga satuan standar, yang diperoleh dari hasil pengukuran dengan alat pengukuran yang baku. Dalam dunia ilmiah,
satuan inilah yang disepakati oleh semua orang khususnya ilmuwan untuk menyatakan hasil pengukuran.
Siapa yang menetapkan satuan? Jadi, satuan baku ditetapkan oleh komunitas khusus ilmuwan dunia yang bernama Lembaga Berat dan
Ukuran Internasional (Inggris: The International Bureau of Weights and Measures) (Prancis: Bureau international des poids et
mesures, BIPM) yang didirikan pada tanggal 20 Mei 1875, di Sevres, Prancis.
Ada tiga syarat yang harus dipenuhi dalam Satuan Internasional untuk menjadi satuan baku. Syarat tersebut antara lain sebagai berikut:
1.2.1. Tetap
Syarat pertama dari satuan baku adalah tetap atau tidak mengalami perubahan oleh pengaruh apa pun. Hasil pengukurannya akan
selalu tetap atau sama meskipun dilakukan oleh orang yang berbeda, di tempat yang berbeda. Jadi, satuan baku adalah satuan yang
digunakan untuk melakukan pengukuran dengan hasil yang sama untuk semua orang.
1.2.2. Mudah Ditiru
Syarat kedua dari satuan baku adalah mudah ditiru bagi setiap orang yang akan menggunakannya. Tujuannya agar setiap orang dapat
dengan mudah membuat, memperoleh dan menggunakannya sebagai satuan yang serupa.
Sistem MKS (meter, kilogram, sekon), yaitu cara menyatakan besaran dengan memakai satuan meter, kilogram, dan sekon.
Sebagai contoh: satuan gaya dalam sistem MKS adalah kg.m/s 2.
Sistem CGS (centimeter, gram, sekon), yaitu cara menyatakan besaran dengan memakai satuan centimeter, gram dan sekon.
Sebagai contoh: satuan massa jenis dalam sistem CGS adalah g/cm3.
Satuan baku besaran panjang: sentimeter (cm), meter (m), dan kilometer (km)
Satuan baku besaran massa: gram (g) dan kilogram (kg)
Satuan baku besaran waktu: sekon (s), menit, dan jam.
Satuan baku besaran suhu: celcius, kelvin, reaumur, dan fahrenheit.
Satuan baku besaran kuat arus listrik: miliampere (mA) dan ampere (A)
Satuan baku besaran intensitas cahaya: candela (cd)
Satuan baku besaran jumlah zat: mol.
Satuan baku besaran luas: meter persegi (m2), sentimeter persegi (cm2), kilometer persegi (km2)
Satuan baku besaran volume: meter kubik (m3) dan sentimeter kubik (cm3).
Satuan tidak baku merupakan satuan yang apabila digunakan oleh orang yang berbeda dapat menghasilkan pengukuran yang berbeda.
Contoh: mengukur panjang buku menggunakan jengkal tangan.
Misalnya, kamu dan temanmu mengukur panjang buku dengan menggunakan penggaris dan jengkal tangan masing-masing. Kamu
mendapatkan bahwa panjang buku adalah 20 cm dan 1,5 jengkal. Sedangkan, teman kamu mendapatkan bahwa panjang buku tersebut
20 cm dan 1,25 jengkal tangan.
Terlihat bahwa jengkal tangan memberikan hasil yang berbeda jika pengukuran dilakukan oleh orang yang berbeda. Artinya, satuan
tidak baku memiliki sifat yang tidak tetap. Inilah sebabnya mengapa sehingga jengkal disebut sebagai satuan tidak baku.
Jengkal adalah jarak antara ujung ibu jari dan ujung jari telunjuk ketika direntangkan
Depa adalah jarak antara ujung jari tengah tangan kiri dengan ujung jari tengah tangan kanan jika kedua lengan direntangkan
Kilan adalah jarak antara ujung ibu jari dengan ujung kelingking ketika telapak tangan direntangkan
Hasta adalah jarak antara siku lengan dan ujung jari tengah ketika direntangkan
Satuan tidak baku memiliki sifat yang tidak tetap, hasil pengukurannya berbeda-beda.
Satuan tidak baku sulit ditiru. Misalnya, sulit untuk menemukan panjang jengkal orang yang sama persis.
Penggunaannya terbatas atau tidak bisa digunakan secara umum.
Tidak bisa diubah atau dikonversi ke satuan lain.
3. Cermati aktivitas belajar/ langkah-langkah pembelajaran yang Anda miliki untuk mengisi Tabel 3 berikut ini.
- Guru mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar (doa
bersama, menyapa, dan absensi)Pemusatan perhatian:
- Guru memperlihatkan video seorang penjahit yang sedang mengukur sebuah kain
- Guru mengajukan pertanyaan
- Mengapa penjahit tersebut perlu mengukur kain sebelum menjahit?
- Guru menyampaikan indikator pencapaian kompetensi
Inti
Penutup
**: tidak perlu dicantumkan dalam tabel/kolom, bisa dilihat pada RPP/lampiran tersendiri
4. Cermati teknik & instrumen penilaian yang Anda miliki untuk mengisi Tabel 4 berikut ini.
2. Penilaian Pengetahuan
2. Mendukung Pembelajaran : a. Mengukur proses kognitif yang bervariasi (L1, L2, L3) sesuai Ya
yang Menguatkan dengan KD yang dibelajarkan.
Kompetensi Literasi
b. Menggunakan bentuk instrumen yang bervariasi (PG, PG Ya
Kompleks, menjodohkan, isian, atau uraian guna menguatkan
AKM)
**: tidak perlu dicantumkan dalam tabel/kolom, bisa dilihat pada RPP/lampiran tersendiri