Anda di halaman 1dari 6

INSTRUMEN PENGEMBANGAN LITERASI

Nama Sekolah : UPT SD Negeri 041 Padang


Jumlah Siswa : 191

Hasil
No Komponen dan Indikator Butir Pemantauan Verifikasi
Ya Tidak
Pengembangan Ruang kelas diberi label dengan kata dan
Lingkungan Kaya Teks gambar pada semua bahan, media, dan
pojok-pojok pembelajaran.

Ruang kelas dihiasi dengan gambar,


ilustrasi, tugas siswa, dan kata-kata yang
diambil dari tema pembelajaran.

Ruang kelas memiliki kalendar besar


yang mencatat kegiatan sehari-hari.
Nama-nama siswa ditempel di semua
meja dan bahan pembelajaran

Ada dinding kata yang dikembangkan


dari tema pembelajaran.

Tersedia papan untuk menempelkan


jadwal pelajaran.

Siswa memiliki akses terhadap berbagai


bahan teks (kamus, daftar menu, label,
tanda, tugas siswa, alfabet, dsb.) yang
digunakan dalam pembelajaran

Siswa memiliki akses terhadap teknologi


pembelajaran yang mendukung literasi
(software, teks audio, alat komunikasi,
computer, dsb.).

Tersedia berbagai media untuk menulis


(stempel huruf, tabel besar, grafik, kartu
resep, papan tulis, flip chart, dsb.).

Tersedia sudut baca yang berisi buku-buku


berjenjang untuk pembiasaan dan
pembelajaran.

Buku-buku dikelompokkan dan diatur


dengan rapi berdasarkan genre dan
jenjang).
Ada keseimbangan antara buku
informasional dan fiksi .

Sudut baca kelas memiliki buku yang


mencakup berbagai genre dan topik (buku
bergambar, novel, puisi, dongeng, fiksi ,
sejarah, fantasi, biografi, buku berrseri,
buku budaya, nonfiksi, dsb.).

Ruang kelas memiliki sudut belajar (literasi,


sains, matematika, seni).

Ruang kelas dapat diatur fleksibel untuk


pembelajaran dengan kelompok besar,
kelompok kecil, berpasangan, dan individu.

Ruang kelas memungkinkan


pembelajaran yang dibedakan
(differentiated instruction) dalam waktu
yang sama
2 Pengembangan
Lingkungan Sosial Pengakuan atas prestasi dan pencapaian
Emosional siswa selama tahun ajaran.

Kepala sekolah mengenal siswa ketika


masuk ke kelas.
Kepala sekolah aktif terlibat
mempromosikan literasi.
Ada perayaan literasi selama tahun ajaran
berlangsung.

Ada budaya kolaboratif yang membangun


kepakaran dan bakat staf dan guru.

Ada waktu tersedia bagi staf dan guru


untuk berkolaborasi dalam mengelola
masalahmasalah literasi.

Staf terlibat dalam pengambilan keputusan.

3 Penguatan Literasi di
Guru telah mendapatkan pelatihan
Lingkungan Akademik
dan pendampingan untuk
mengembangkan kapasitasnya
dalam seluruh aspek pembelajaran
Lingkungan Akademik

Kelas memiliki sarana untuk mendukung


pembelajaran dalam bentuk alat peraga,
buku pengayaan, dan media multimodal.

Tersedia waktu bagi siswa untuk


berkegiatan dengan buku pengayaan baik
secara terstruktur (dalam bimbingan guru
atau berkolaborasi dengan teman atau
secara mandiri) baik untuk tujuan
pembelajaran maupun untuk tujuan
kesenangan.

Tersedia kegiatan penguatan literasi baik


pada ranah intrakurikuler, kokurikuler,
maupun ekstrakurikuler.
4 Lingkungan Akademik Memahami muatan kurikulum sehingga
yang Literat bagi guru dapat merancang pembelajaran dengan
strategi literasi.

Mengembangkan sistem asesmen untuk


memetakan kecakapan literasi siswa
sehingga mendapatkan pendampingan dan
penanganan yang tepat.

Mengakses, mengkurasi, dan


memanfaatkan ragam media pembelajaran,
terutama buku pengayaan siswa.

Menganalisis dan merefleksi perancangan


dan pelaksanaan pembelajaran.

Mengembangkan riset sederhana untuk


meningkatkan mutu pembelajaran.

Meningkatkan profesionalisme baik secara


mandiri maupun berjejaring dengan
kelompok profesional dan komunitas guru.

Berkolaborasi dengan tim guru untuk


merancang proyek lintas mapel dan proyek
kokurikuler lintas kelas.

Mengelola kelas dengan baik dan efektif.


Membangun jejaring dengan orang tua dan
komunitas di luar sekolah untuk
meningkatkan mutu pembelajaran.

Mengkurasi dan memanfaatkan sarana


untuk mendukung pembelajaran dalam
bentuk alat peraga, buku pengayaan, dan
media multimodal.

Menyediakan waktu bagi siswa untuk


berkegiatan dengan buku pengayaan baik
secara terstruktur (dalam bimbingan guru
atau berkolaborasi dengan teman atau
secara mandiri) baik untuk tujuan
pembelajaran maupun untuk tujuan
kesenangan.

Berkolaborasi dengan guru lain


mengembangkan kegiatan penguatan
literasi pada ranah kokurikuler dan
ekstrakurikuler.
5 Asesmen di Lingkungan
Akademik Melakukan asesmen diagnosis nonkognitif
yang Literat bagi guru di awal tahun ajaran dengan metode yang
disesuaikan dengan kompetensi siswa
(wawancara, siswa menggambar, atau
menulis karangan).

Mengolah hasil asesmen diagnosis


nonkognitif dan mendiskusikan rencana
tindak lanjutnya dengan tim guru, kepala
sekolah, dan orang tua siswa.

Melakukan asesmen diagnosis kognitif di


awal tahun ajaran untuk mengukur
pencapaian kompetensi siswa.

Mengolah hasil asesmen diagnosis kognitif


dan mendiskusikan rencana penanganan
siswa remedial dengan tim guru, kepala
sekolah, dan orang tua siswa.

Mengembangkan riset sederhana untuk


meningkatkan mutu pembelajaran.
Mengelola pembelajaran (merencanakan
materi, media, penjadwalan, pengelolaan
kelas) berdasarkan pemetaan siswa yang
dihasilkan dari asesmen kognitif dan
nonkognitif.

Melakukan asesmen diagnosis nonkognitif


dan kognitif secara berkala untuk
mengetahui perkembangan belajar siswa.

Menganalisis Kompetensi Dasar dan


menentukan Indikator Pencapaian
Kompetensi sebagai rujukan asesmen
formatif dan sumatif.

Mengembangkan asesmen formatif dan


sumatif dalam bentuk kegiatan literasi
produktif, baik secara tertulis dan tak
tertulis.

Mengumpulkan portfolio siswa untuk


mendata kemajuan pencapaian kompetensi
siswa.

Memberikan umpan balik secara


komunikatif terhadap hasil belajar siswa
kepada siswa dan orang tua dengan
menitikberatkan kepada pencapaian yang
telah dilakukan oleh siswa.

Memfasilitasi kegiatan refleksi


pembelajaran untuk memberikan
kesempatan kepada siswa untuk
merenungkan proses belajarnya (kesulitan
yang dihadapi, solusi yang dilakukan, serta
seberapa puaskah ia terhadap upayanya
tersebut).

Memfasilitasi kegiatan penilaian antar


teman dengan rubrik yang jelas dan
terukur. 14. Meluangkan waktu untuk
melakukan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran

Jawaban "ya" diberi skor 1 dan jawaban "tidak" diberi skor 0 Jumlah Skor 0
Capaian = jumlah skor/52 x 100 0
Kategori tingkat efektifitas
Sangat efektif : 91% - 100%
Efektif : 76% - 90%
Cukup efektif : 51% - 75%
Kurang efektif : 0% - 50%

Anda mungkin juga menyukai