Anda di halaman 1dari 4

MELAKUKAN ASESMEN FORMATIF ALTERNATIF

YULIANA (TK NUSA INDAH)

Asesmen Formatif

Sesuai dengan tujuannya, asesmen dapat dibedakan menjadi asesmen formatif dan
asesmen sumatif.

Definisi Asesmen Formatif


Penilaian atau asesmen formatif bertujuan untuk memantau dan memperbaiki
proses pembelajaran, serta mengevaluasi pencapaian tujuan pembelajaran. Sesuai
dengan tujuannya, asesmen formatif dapat dilakukan di awal dan di sepanjang
proses pembelajaran.
Melalui asesmen ini, guru dapat mengidentifikasi kebutuhan belajar murid,
hambatan atau kesulitan yang mereka hadapi, serta untuk mendapatkan informasi
perkembangan murid. Informasi tersebut kemudian dijadikan umpan balik baik bagi
murid maupun guru.
Bagi murid, asesmen formatif berguna untuk berefleksi, dengan memonitor
kemajuan belajarnya, tantangan yang dialaminya, serta langkah-langkah yang perlu
ia lakukan untuk meningkatkan terus capaiannya. Hal ini merupakan proses belajar
yang penting untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Bagi guru, asesmen formatif berguna untuk merefleksikan strategi
pembelajaran yang digunakannya, serta untuk meningkatkan efektivitasnya dalam
merancang dan melaksanakan pembelajaran. Asesmen ini juga memberikan
informasi tentang kebutuhan belajar muridnya.
Agar asesmen dapat bermanfaat bagi murid dan guru, beberapa hal yang
perlu diperhatilan guru dalam merancang asesmen formatif di antaranya adalah
sebagai berikut:
Asesmen formatif tidak berisiko tinggi (high stake). Asesmen formatif
dirancang untuk tujuan pembelajaran dan tidak seharusnya digunakan untuk
menentukan nilai rapor, keputusan kenaikan kelas, kelulusan, atau keputusan-
keputusan penting lainnya.
Asesmen formatif dapat menggunakan berbagai teknik dan/atau instrumen.
Suatu asesmen dikategorikan sebagai asesmen formatif jika tujuannya adalah untuk
meningkatkan kualitas proses belajar.
Asesmen formatif dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran
yang sedang berlangsung sehingga asesmen formatif dan pembelajaran menjadi
suatu kesatuan. Asesmen formatif dapat menggunakan metode yang sederhana,
sehingga umpan balik hasil asesmen tersebut dapat diperoleh dengan cepat.
Asesmen formatif yang dilakukan di awal pembelajaran akan memberikan informasi
kepada guru tentang kesiapan belajar murid. Berdasarkan asesmen ini, guru perlu
menyesuaikan/memodifikasi rencana pelaksanaan pembelajarannya dan/atau
membuat diferensiasi pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan murid.
Instrumen asesmen yang digunakan dapat memberikan informasi tentang kekuatan,
hal-hal yang masih perlu ditingkatkan oleh murid, serta mengungkapkan cara untuk
meningkatkan kualitas tulisan, karya, atau performa yang diberi umpan balik.
Dengan demikian, hasil asesmen tidak sekadar sebuah angka.
Teknik Asesmen
Setelah tujuan dirumuskan, guru memilih dan/atau mengembangkan instrumen
asesmen yang sesuai. nstrumen asesmen dapat dikembangkan berdasarkan teknik
penilaian yang digunakan oleh guru. Berikut adalah beberapa contoh teknik
asesmen yang dapat diadaptasi untuk melakukan asesmen formatif maupun sumatif:
 Observasi

Penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan melalui pengamatan perilaku


secara berkala. Observasi dapat difokuskan untuk semua murid maupun per
individu. Observasi juga dapat dilakukan dalam tugas atau aktivitas rutin/harian.

 Kinerja

Penilaian yang menuntut murid untuk mendemonstrasikan dan mengaplikasikan


pengetahuannya ke dalam berbagai macam konteks sesuai dengan kriteria yang
diinginkan. Asesmen kinerja dapat berupa praktik, menghasilkan produk, melakukan
projek, atau membuat portofolio.

 Projek

Kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang meliputi kegiatan perancangan,


pelaksanaan, dan pelaporan, yang harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.

 Tes tertulis

Tes dengan soal dan jawaban yang disajikan secara tertulis, untuk mengukur atau
memperoleh informasi tentang kemampuan murid. Tes tertulis dapat berbentuk esai,
pilihan ganda, uraian, atau bentuk-bentuk tes tertulis lainnya.

 Tes lisan

Pemberian soal/pertanyaan yang menuntut murid untuk menjawabnya secara lisan,


dan dapat diberikan secara klasikal (dilakukan untuk seluruh kelas/kelompok besar)
ketika pembelajaran.

 Penugasan

Pemberian tugas kepada murid untuk mengukur pengetahuan, serta memfasilitasi


murid memperoleh atau meningkatkan pengetahuan.

 Portofolio

Kumpulan dokumen hasil penilaian, penghargaan, dan karya murid dalam bidang
tertentu, yang mencerminkan perkembangannya secara menyeluruh (holistis) dalam
kurun waktu tertentu.
TEHNIK ASESMEN OBSERVASI ELEKTRONIK

TUJUAN TEHNIK

Membuat catatan yang jelas tentang kegiatan Running Record, video


ana

Mencatat tingkah laku atau interaksi atau Catatan anekdot, foto dengan catatan
pencapaian tahap perkembangan

Memastikan berapa sering tingkah laku tertentu Time Sample


muncu

Mengerti mengapa & kapan tingkah laku Event Sample


tertentu muncul

Mendapatkan informasi ttg kecenderungan main Checklist


anak, kemajuan individual, bagaimana material
& peralatan (APE) digunaka

Mengevaluasi tingkatan tahapan perkembangan Rating scale


tertentu yg dicapai anak

Membandingkan seberapa banyak perbedaan yg Interview


dimiliki anak dlm mengerti konsep tertentu

Secara cepat & akurat mendokumentasikan Foto dengan catatan, video


sesuatu yg sulit digambarkan

Ceklis Evaluasi Anak

Ceklis PAUD adalah catatan yang berisi indikator dari tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Ceklis dapat diberi catatan anekdot singkat untuk menjelaskan kemunculan
indikator yang tercentang. Pengamatan sistematis dan strategis akan memungkinkan
guru untuk mengumpulkan informasi tentang anak-anak di seluruh domain
perkembangan yang dalam kurikulum merdeka ada empat aspek yaitu nilai agama dan
budi pekerti; jati diri; dan literasi dan STEAM
Penilaian ceklis memungkinkan guru untuk menunjukkan tingkat atau frekuensi perilaku,
keterampilan dan strategi yang ditampilkan oleh anak usia dini dimana penilaian menyatakan
kriteria dan memberikan jawaban naratif untuk menggambarkan kualitas anak usia dini.

Ceklis yang efektif menggunakan penulisan deskripsi yang mudah dipahami dengan jelas yaitu
mengandalkan deskripsi subjektif tentang kualitas, seperti adil, baik atau sangat baik, kurang
efektif karena kata sifat tunggal tidak mengandung informasi yang cukup tentang kriteria apa yang
ditunjukkan pada masing-masing capaian.

CONTOH PENILAIAN CKLIS

Anda mungkin juga menyukai