Anda di halaman 1dari 70

KURIKULUM MERDEKA

Konsep dan Implementasinya di Satuan Pendidikan

BALAI PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN SULAWESI


TENGAH
BIODATA
• Nama lengkap : Dr. Drs. Abdul Gani, M.Si
• Pendidikan : S3 Pendidikan Sains thn 2020
• Pangkat dan golongan: Pembina utama, IV/C
• Unit kerja : BPMP Sulawesi Tengah
• Alamat : Jln Ramba 1 Nmr 17/C Palu
• Nomor HP : 082190168632 (WA)
• TOT 2022 : IN Kurikulum sekolah penggerak
Asessor sekolah penggerak
Perencanaan berbasis Data
ROOTS
TUJUAN
Setelah mengikuti sesi ini, peserta dapat memahami:

KURIKULUM
OPERASIONAL
SATUAN
PENDIDIKAN,
PROYEK
RASIONAL PERANCANGAN PENGOLAHAN PENGUATAN
KURIKULUM PEMBELAJARAN DAN PELAPORAN PROFIL PELAJAR
MERDEKA ( CP, TP, ATP) ASESMEN PANCASILA

STRUKTUR ASESMEN AWAL REFLEKSI DAN RENCANA TINDAK


KURIKULUM, DAN TINDAKLANJUT LANJUT
CAPAIAN PEMBELAJARAN PEMBELAJARAN IMPLEMENTASI
PEMBELAJARAN, TERDIFERENSIASI DAN ASESMEN KURIKULUM
PRINSIP ASESMEN MERDEKA DI
DAN SATUAN
PEMBELAJARAN PENDIDIKAN
1
RASIONAL KURIKULUM MERDEKA
PENGERTIAN KURIKULUM MERDEKA

Kurikulum adalah seperangkat rencana


dan strategi yang digunakan sebagai
pedoman dalam pelayanan peserta didik Merdeka adalah bebas dari penjajahan,
sesuai kebutuhannya dari awal dampai tidak tertekan, kaya, sejahtera, dan kuat
akhir untuk mencapai tujuan pendidikan

Kurikulum Merdeka adalah seperangkat rencana dan


strategi yang digunakan sebagai pedoman dalam pelayanan
peserta didik sesuai kebutuhannya dari awal hingga akhir
untuk menjapai tujuan pembelajaran dengan format yang
fleksibel
Keunggulan Kurikulum Merdeka

1 Lebih Sederhana dan


Mendalam
Fokus pada materi yang esensial
dan pengembangan kompetensi
peserta didik pada fasenya.
Belajar menjadi lebih mendalam,
bermakna, tidak terburu-buru dan
menyenangkan.
6
Keunggulan Kurikulum Merdeka

2 Lebih Merdeka
Peserta didik: Tidak ada program peminatan
di SMA, peserta didik memilih mata
pelajaran sesuai minat, bakat, dan
aspirasinya.

Guru: G uru mengajar sesuai tahap


c apaian dan perkembangan peserta
didik.

Sekolah: memiliki wewenang untuk


mengembangkan dan mengelola kurikulum 7
Keunggulan Kurikulum Merdeka

3 Lebih Relevan dan Interaktif


Pembelajaran melalui kegiatan
projek memberikan kesempatan
lebih luas kepada peserta didik
untuk sec a ra aktif mengeksplorasi
isu-isu aktual misalnya isu
lingkungan, kesehatan, dan lainnya
untuk mendukung pengembangan
karakter dan kompetensi Profil
8
Dukungan Regulasi Implementasi Kurikulum Merdeka untuk
pemulihan pembelajaran dilakukan berdasarkan kebijakan berikut:
Peímendikbudíistek Peímendikbudíistek Peímendikbudíistek Peímendikbudíistek Kepmendikbudíistek
No. 5 ľahun 2022 No. 7 ľahun 2022 No. 16 ľahun 2022 No. 21 ľahun 2022 No. 262 ľahun 2022

Peíubahan Atas Keputusan


Standaí Kompetensi Standaí Isi pada Standaí Píoses pada Standaí Penilaian pada Menteíi Pendidikan,
Lulusan pada Pendidikan Anak Usia Pendidikan Anak Usia Pendidikan Anak Usia Kebudayaan, Riset, Dan
Pendidikan Anak Usia Dini, Jenjang Dini, Jenjang Dini, Jenjang ľeknologi Nomoí 56/M/2022
Dini, Jenjang Pendidikan Dasaí, dan Pendidikan Dasaí, dan Pendidikan Dasaí, dan tentang Pedoman Peneíapan
Pendidikan Dasaí, dan Pendidikan Pendidikan Pendidikan Menengah Kuíikulum dalam Rangka
Pendidikan Menengah Menengah Pemulihan Pembelajaían
Menengah
Standar Isi dikembangkan Standaí Píoses meíupakan Memuat 3 opsi kuíikulum
Standaí kompetensi lulusan Standar Penilaian
melalui perumusan ruang kíiteíia minimal píoses yang dapat digunakan di
meíupakan kíiteíia minimal Pendidikan adalah kriteria
lingkup materi yang sesuai pembelajaían beídasaíkan satuan pendidikan dalam
tentang kesatuan sikap, dengan kompetensi lulusan. minimal mengenai
jaluí, jenjang, dan jenis íangka pemulihan
keteíampilan, dan Ruang lingkup materi mekanisme penilaian hasil
pendidikan untuk mencapai pembelajaían beseíta
pengetahuan yang merupakan bahan kajian dalam belajar peserta didik.
standaí kompetensi lulusan. stíuktuí Kuíikulum Meídeka,
menunjukkan capaian muatan pembelajaran yang
Standar Penilaian menjadi atuían teíkait pembelajaían
kemampuan peseíta didik dirumuskan berdasarkan: 1) Standar Proses menjadi acuan
acuan untuk Kurikulum 2013, dan asesmen, seíta beban
daíi hasil pembelajaíannya muatan wajib sesuai dengan untuk Kurikulum 2013,
ketentuan peraturan perundang- Kurikulum darurat, dan keíja guíu.
pada akhií jenjang Kurikulum darurat, dan
undangan; 2) konsep keilmuan; Kurikulum Merdeka.
pendidikan. SKL menjadi Kurikulum Merdeka.
dan 3) jalur, jenjang, dan jenis
acuan untuk Kuíikulum 2013, pendidikan. Standar Isi menjadi
Kuíikulum daíuíat, dan acuan untuk Kurikulum 2013,
Kuíikulum Meídeka. Kurikulum darurat, dan
Kurikulum Merdeka.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi 2


2
CAPAIAN PEMBELAJARAN
DAN PRINSIP ASESMEN DAN PEMBELAJARAN
pembelajaran di Sekolah Penggerak
Alokasi waktu mata pelajaran Kegiatan Projek (minimal 25% TOTAL JP PER
SMA Kelas 10 reguler/minggu
(tahun)
dari total per
tahun)
TAHUN

Asumsi 1 Tahun = 36 minggu


Seperti halnya di SMP, di kelas 10
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 SMA:
Pendidikan Agama Kristen dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
● IPA terdiri dari Fisika, Kimia, dan
Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Biologi;
Pendidikan Agama Buddha dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 ● IPS terdiri dari Sosiologi,
Ekonomi, Sejarah, dan Geografi
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108
Pendidikan Agama Khonghucu dan Budi Pekerti* 72 (2) 36 108 Sejarah Indonesia dan Sejarah
Dunia
Pendidikan Kepercayaan Terhadap Tuhan Yang Maha Esa 72 (2) 36 108 digabung menjadi “Sejarah”
dan Budi Pekerti*
PPKn 54 (2)** 18 72 Minimal 25% jam pelajaran dari
setiap mata pelajaran wajib
Bahasa Indonesia 108 (3) 36 144 dialokasikan untuk projek kokurikuler
Matematika 108 (3) 36 144
IPA: Fisika, Kimia, Biologi (masing-masing 2 JP) 216 (6) 108 324 **Pembelajaran reguler tidak penuh
IPS: Sosiologi, Ekonomi, Sejarah, Geografi (masing-masing 2 288 (8) 123 411 36 minggu untuk memenuhi
JP) alokasi projek (hanya 27 minggu)
Bahasa Inggris 54 (2)** 18 72
PJOK 72 (2) 36 108 ***opsional. Satuan Pendidikan dapat
Informatika (KTSP: TIK) 72(2) 36 108 mengintegrasikan muatan lokal
dalam mapel lain atau diajarkan
Pilihan minimal 1: 54 (2)** 18 72 melalui kegiatan projek.
a)Seni Musik, b) Seni Rupa, c) Seni Teater,
d) Seni Tari, e) Prakarya (pilihan: Kerajinan, Rekayasa,
Budidaya, Pengolahan)
Muatan Lokal*** 72 (2)*** - 72
Total 1098 (33) 450 1548
KEPUTUSAN KEPALA BSKA NOMOR
033/H/KR/2022
TENTANG PERUBAHAN KEPUTUSAN KEPALA
BSKA NOMOR 008/H/KR/2022 TENTANG
CAPAIAN PEMBELAJARAN JENJANG
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN JENJANG
PENDIDIKAN DASAR
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Capaian Pembelajaran (CP) merupakan
kompetensi pembelajaran yang harus dicapai
peserta didik pada setiap fase, dimulai dari
Fase Fondasi pada PAUD.
Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP
disusun untuk setiap mata pelajaran.
Penggunaan istilah “fase” dilakukan untuk
membedakannya dengan kelas karena peserta
didik di satu kelas yang sama bisa jadi belajar
dalam fase pembelajaran yang berbeda.
Fase memberikan keleluasaan dan keadilan
bagi guru dan siswa untuk menyesuaikan
rancangan pembelajaran dengan tahapan
perkembangan, kemampuan, minat, konteks,
dan kecepatan belajar siswa (Teaching at The
Right Level).
Dengan penggunaan Fase, diharapkan siswa
akan dapat memiliki waktu lebih panjang
untuk memahami dan mendalami konsep-
konsep dan keterampilan untuk mencapai sumber gambar: https://momobil.id/news/penjelasan-arti-indikator-huruf-di-
speedometer-mobil/

sebuah kompetensi yang dibangun CP.


ANALISIS CAPAIAN PEMBELAJARAN
FASE E KIMIA KELAS X
ELEMEN CAPAIAN PEMBELAJARAN TUJUAN
PESERTA DIDIK MAMPU MENGAMATI, 1. PESERTA DIDIK DAPAT MENJELASKAN
MENYELIDIKI DAN MENJELASKAN KONSEP KIMIA DALAM KEHIDUPAN
FENOMENA SESUAI KAIDAH KERJA SEHARI-HARI
ILMIAH DALAM MENJELASKAN KONSEP 2. PESERTA DIDIK DAPAT MENERAPKAN
KIMIA DALAM KEHIDUPAN SEHARI- KONSEP KIMIA DALAM PENGELOLAAN
HARI,MENERAPKAN KONSEP KIMIA LINGKUNGAN
PEMAHAMAN DALAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN 3. PESERTA DIDIK DAPAT MENJELASKAN
TERMASUK MENJELASKAN FENOMENA FENOMENA PEMANASAN GLOBAL
PEMANASAN GLOBAL,MENULISKAN 4. PESERTA DIDIK DAPAT MENULISKAN
REAKSI KIMIA DAN MENERAPKAN REAKSI KIMIA
HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA, 5. PESERTA DIDIK DAPAT MENERAPKAN
MEMAHAMI STRUKTUR ATOM DAN HUKUM-HUKUM DASAR KIMIA
APLIKASINYA DALAM NANOTEKNOLOGI 6. PESERTA MEMAHAMI STRUKTUR
ATOM DAN APLIKASINYA DALAM
NANOTEKNOLOGI

Sumber: Keputusan kepala BSKA kemdikbudristek Nomor 033/H/KR/2022


TUJUAN PEMBELAJARAN: Peserta didik dapat menjelaskan konsep kimia
dalam kehidupan sehari-hari -> beberapa tujuan pembelajaran yg disusun
dalam satu fase-> ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN (ATP)
CP dirumuskan dalam bentuk Fase, bukan per tahun
CP selalu berpusat pada siswa, bukan pada ketuntasan materi

Jenjang PAUD Jenjang SMP


• Fase Fondasi (TK B) • Fase D (Kelas 7-9 SMP)

Jenjang SD Jenjang SMA/SMK


• Fase A (Kelas 1-2 SD) • Fase E (Kelas 10 SMA)
• Fase B (Kelas 3-4 SD) • Fase F (Kelas 11-12 SMA)
• Fase C (Kelas 5-6 SD)
3
PERANCANGAN PEMBELAJARAN
DAN ASESMEN
4. Merencanakan Pembelajaran dan
Asesmen

01 02
Komponen Komponen minimum
minimum dalam Modul Ajar
Rencana pembelajaran ini dapat berupa: (1) RPP
• Tujuan pembelajaran
rencana pelaksanaan pembelajaran atau yang • Tujuan pembelajaran
dikenal sebagai RPP atau (2) dalam bentuk • Langkah-langkah atau • Langkah-langkah atau
modul ajar. Apabila pendidik menggunakan kegiatan
pembelajaran.
kegiatan pembelajaran.

modul ajar, maka ia tidak perlu membuat RPP • Asesmen


• Rencana asesmen untuk di
awal pembelajaran beserta
karena komponen-komponen dalam modul pembelajaran: instrument dan cara
Rencana asesmen
ajar meliputi komponen-komponen dalam RPP untuk di awal
penilaiannya.

atau lebih lengkap daripada RPP. pembelajaran dan • Rencana asesmen di akhir
pembelajaran untuk
rencana asesmen di
akhir pembelajaran mengecek ketercapaian
untuk mengecek tujuan pembelajaran
ketercapaian tujuan beserta instrument dan cara
pembelajaran. penilaiannya

• Media pembelajaran yang


digunakan
Rencana Asesmen dalam RPP atau
Modul Ajar

Tujuan Asesmen
Formatif Sumatif
Asesmen yang bertujuan untuk memberikan informasi atau Asesmen yang dilakukan untuk memastikan ketercapaian
umpan balik bagi pendidik dan peserta didik untuk keseluruhan tujuan pembelajaran. Asesmen ini dilakukan
memperbaiki proses belajar. pada akhir proses pembelajaran atau dapat juga dilakukan
• Asesmen di awal pembelajaran yang dilakukan untuk sekaligus untuk dua atau lebih tujuan pembelajaran, sesuai
mengetahui kesiapan peserta didik untuk mempelajari dengan pertimbangan pendidik dan kebijakan satuan
materi ajar dan mencapai tujuan pembelajaran yang pendidikan.
direncanakan. Ditujukan untuk kebutuhan guru dalam
merancang pembelajaran.
• Asesmen yang dilakukan selama proses pembelajaran
untuk mengetahui perkembangan peserta didik dan
sekaligus pemberian umpan balik yang cepat. Biasanya
asesmen ini dilakukan sepanjang atau di tengah
kegiatan/langkah pembelajaran, dan dapat juga
dilakukan di akhir langkah pembelajaran.
Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen tidak tertulis
Diskusi kelas Drama
• Mengembangkan kemampuan berkomunikasi murid • Mengembangkan kemampuan seni peran dan
di depan publik dan mengemukakan pendapat. berkomunikasi murid.
• Melatih murid untuk belajar berdemokrasi, • Mendorong murid untuk melihat sebuah masalah
mendengarkan dan menerima pendapat orang lain dari perspektif yang berbeda sehingga dapat
yang mungkin berbeda dengannya, juga merespons menumbuhkan jiwa empati dan berpikiran kritis
pendapat tersebut dengan cara yang sopan dan murid.
simpatis.
Produk Presentasi Tes Lisan
• Membuat model miniatur 3 • Mengembangkan • Kuis tanya jawab secara
dimensi (diorama), produk digital, kemampuan berkomunikasi lisan
produk seni, dll. • Mendorong murid untuk • Mengonfirmasi pemahaman
• Mengembangkan kreativitas memahami topik presentasi murid
• Menanamkan pengertian dengan mendalam • Menerapkan umpan balik
mengenai sebuah peristiwa
Bentuk Asesmen Formatif dan Sumatif
Contoh bentuk asesmen tertulis
Refleksi Jurnal
• Melatih murid untuk berperan aktif dalam • Melatih kemampuan murid untuk
mengevaluasi pembelajaran mereka sendiri dan mengorganisasi dan mengekspresikan
memikirkan bagaimana cara mereka dapat ide/pemikiran mereka dalam bentuk tulisan.
memperbaiki diri. • Biasanya ditulis dengan bahasa yang kurang
• Hasil refleksi ini dapat digunakan guru untuk melihat formal sehingga memberikan murid kebebasan
sisi lain proses pembelajaran murid berpikir kreatif.
Esai • Menjadi alat untuk murid merefleksikan
• Mengasah keterampilan menulis perkembangan mereka secara
akademis murid, seperti berkesinambungan.
mengembangkan argumen, Poster Tes Tertulis
menyajikan bukti, mencari sumber • Mendorong kemampuan • Kuis pilihan ganda
terpercaya untuk mendukung murid untuk mengeksplorasi • Kuis pertanyaan
argumen, dan menggunakan topik dan • Menerapkan umpan balik
referensi dengan tepat. mengkomunikasikan
• Mengembangkan cara berpikir kritis pemahaman mereka dengan
dan daya analisis murid. cara semenarik mungkin
Kekhasan Asesmen
di setiap Jenjang
PAUD
Untuk jenjang PAUD, teknik penilaian tidak menggunakan tes SMK
tertulis, melainkan dengan berbagai cara yang disesuaikan • Asesmen Praktik Kerja Lapangan (PKL)
dengan kondisi satuan PAUD, dengan menekankan • Uji Kompetensi Kejuruan
pengamatan pada anak secara autentik sesuai preferensi • Ujian Unit Kompetensi
satuan pendidikan. Ragam bentuk asesmen yang dapat
dilakukan, antara lain: catatan anekdot, ceklis, hasil karya,
portofolio, dokumentasi, dll.

Pendidikan kesetaraan
Asesmen mata pelajaran keterampilan
Pendidikan khusus dapat berbentuk observasi,
Asesmen cenderung lebih beragam karena demonstrasi, tes lisan, tes tulis,
portofolio, dan/atau uji kompetensi
perlu pendekatan individual.
pada lembaga sertifikasi dan
kompetensi.
Menentukan Ketercapaian Tujuan Pembelajaran

Pendekatan 1 Pendekatan 2 Pendekatan 3


Menggunakan deskripsi kriteria Menggunakan rubrik Menggunakan interval nilai

Pendidik menetapkan kriteria yang Contoh: Dalam rubrik terdapat empat Pendidik dan/ atau satuan pendidikan
digunakan untuk melakukan tahap pencapaian, dari baru dapat menggunakan rubrik maupun
penilaian. berkembang, layak, cakap hingga nilai dari tes. Pendidik menentukan
mahir. Dalam setiap tahapan ada terlebih dahulu intervalnya dan tindak
deskripsi yang menjelaskan performa lanjut yang akan dilakukan untuk para
peserta didik. peserta didik.
4
ASESMEN AWAL DAN PERENCANAAN
PEMBELAJARAN TERDIFERENSIASI
ASESMEN AWAL

REFERENSI DESKRIPSI KESIMPULAN

Asesmen yang dilakukan secara ASESMEN AWAL


spesifik untuk mengidentifikasi
MERUPAKAN CARA UNTUK
kompetensi, kekuatan dan kelemahan MENEMUKAN KEKUATAN
Modul AD,2021 peserta didik sehingga pembelajaran DAN KELEMAHAN PESERTA
dapat dirancang sesuai dengan DIDIK SEBAGAI DASAR
kompetensi dan kondisi peserta didik DALAM MERENCANAKAN
PEMBELAJARAN AGAR
PESERTA DIDIK DAPAT
Upaya atau proses menenmukan TERLAYANI SESUAI DENGAN
kelemahan atau penyakit apa yang KEBUTUHANNYA
dialami seseorang melalui pengujian
Abin.S, 2002 dan studi mengenai gejala-gejalanya

Keputusan yang dicapai setelah


dilakukan suatu studi yang seksama
atas gejala-gejala atau fakta2 tentang
sesuatu hal
KOGNITIF NON KOGNITIF
Tujuannya mengidentifikasi tingkat Untuk mengetahui perkembangan
penguasaan atau ketercapaian psikologi dan social emosional PD
kompetensi yang mempengaruhi kesiapan belajar

Caranya memberikan pertanyaan Memberikan pertanyaan tentang


terkait kompetensi yang harus aktivitas-aktivitas di rumah, harapan
dikuasai PD peserta didik, memberikan
kesempatan kepada PD bercerita
tentang perasaannya

Tindak lanjut: melakukan Tindak lanjut: peserta didik yang


personalisasi pembelajaran, memiliki tantangan diajak diskusi,
memberikan martikulasi, remedial mencari ssolusi.PD yang memiliki
dan pengayaan kebutuhan tertentu diskusikan dengan
orang tua
Langkah-Langkah Asesmen Awal
Kognitif
1.Buat jadwal pelaksanaan asesmen
2.Identifikasi materi asesmen berdasarkan penyederhanaan tujuan pembelajaran
3.Susun pertanyaan sederhana yang meliputi:

2 pertanyaan sesuai kelasnya, dengan topik capaian pembelajaran baru


6 pertanyaan dengan topik satu kelas di bawah
2 pertanyaan dengan topik dua kelas di bawah

Asesmen dilakukan kepada semua siswa


Asesmen Awal Kognitif

1. Lakukan pengolahan hasil asesmen


• Buat penilaian dengan kategori “Paham utuh”, “Paham sebagian”, dan “Tidak
paham” Penting
Hitung rata-rata kelas !Guru
2. Bagi
• siswa menjadi tiga kelompok:
• Siswa dengan nilai rata-rata kelas akan mengikuti pembelajaran dengan ATP
menyesuaikan
aktivitas dan materi
sesuai fasenya
belajar di kelas
• Siswa dengan nilai di bawah rata-rata mengikuti pembelajaran dengan diberikan dengan peningkatan
• pendampingan pada kompetensi yang belum terpenuhi rata-rata semua
• Siswa dengan nilai di atas rata-rata mengikuti pembelajaran dengan pengayaan murid di kelas
3. Lakukan penilaian pembelajaran topik yang sudah diajarkan sebelum memulai topik
pembelajaran baru, untuk menyesuaikan pembelajaran sesuai dengan rata-rata
kemampuan siswa
4. Ulangi proses diagnosis ini dengan melakukan asesmen formatif (dengan bentuk dan
strategi yang variatif), sampai siswa mencapai tingkat kompetensi yang diharapkan
MODUL AJAR
KOMPONEN PERENCANAAN PEMBELAJARAN
TUJUAN PEMBELAJARAN TUJUAN PEMBELAJARAN
KEGIATAN PEMBELAJARAN KEGIATAN PEMBELAJARAN
ASESMEN RENCANA ASESMEN DI AWAL
RENCANA ASESMEN DI AKHIR
MEDIA PEMBELAJARAN

KOMPONEN MODUL AJAR


INFORMASI UMUM Identitas sekolah,kompetensi awal, profil pelajar pancasila,sarana dan prasarana,target
peserta didik,modul yang digunakan
INTI Tujuan pembelajaran, pemahaman bermagna,pertanyaan pemantik,kegiatan pembelajaran,
asesmen,pengayaan dan remedial,refleksi peserta didik dan guru
LAMPIRAN Lembar kerja peserta didik, bahan bacaan guru dan peserta didik, glosarium
Pelaksanaan Pembelajaran
Terdiferensiasi

01 02 03

Alternatif 1 Alternatif 2 Alternatif 3


Berdasarkan asesmen yang dilakukan di Berdasarkan asesmen yang Berdasarkan asesmen yang
awal pembelajaran, peserta didik di kelas dilakukan di awal dilakukan di awal pembelajaran,
yang sama dibagi menjadi dua atau lebih pembelajaran, peserta didik di pendidik mengajar seluruh
kelompok menurut capaian belajar mereka, kelas yang sama dibagi peserta didik di kelasnya sesuai
dan keduanya diajarkan oleh guru yang menjadi dua atau lebih dengan hasil asesmen tersebut.
sama atau disertai guru kelompok menurut capaian Untuk sebagian kecil peserta
pendamping/asisten. belajar mereka, dan keduanya didik yang belum siap, pendidik
diajarkan oleh guru yang sama memberikan pendampingan
Selain itu, satuan pendidikan juga atau disertai guru setelah jam pelajaran berakhir.
menyelenggarakan program pelajaran pendamping/asisten.
tambahan untuk peserta didik yang belum
siap untuk belajar sesuai dengan fase di
kelasnya.
Contoh
Diferensiasi Pembelajaran 1
Konten (materi yang akan diajarkan). Produk (luaran atau performa
Bagi peserta didik yang memerlukan bimbingan dapat yang akan dihasilkan).
mempelajari 3 (tiga) hal terpenting terkait materi, bagi Diferensiasi pembelajaran juga dapat
dilakukan melalui produk yang
siswa yang cukup mahir dapat mempelajari keseluruhan
dihasilkan. Contohnya, bagi peserta
materi dan bagi peserta didik yang sudah sangat mahir didik yang memerlukan bimbingan
dapat diberikan pengayaan. bisa menjawab pertanyaan-
pertanyaan mengenai konten inti
materi, sedangkan bagi peserta didik
Proses (cara mengajarkan). yang cukup mahir dapat membuat
Proses pembelajaran dan bentuk pendampingan dapat presentasi yang menjelaskan
didiferensiasi sesuai kesiapan peserta didik, bagi siswa yang penyelesaian masalah sederhana, dan
membutuhkan bimbingan pendidik perlu mengajarkan secara bagi peserta yang sangat mahir bisa
langsung, bagi peserta didik yang cukup mahir dapat diawali membuat sebuah inovasi atau
dengan Modeling yang dikombinasi dengan kerja mandiri, menelaah permasalahan yang lebih
praktik, dan peninjauan ulang (review), bagi peserta didik kompleks.
yang sangat mahir dapat diberikan beberapa pemantik untuk
tugas mandiri kepada peserta didik yang sangat mahir.
Contoh Diferensiasi
Pembelajaran 2
5
PENGOLAHAN DAN PELAPORAN ASESMEN
A. Pengolahan Hasil Asesmen
Penting untuk diperhatikan
Mengolah hasil asesmen dalam satu tujuan pembelajaran. bahwa pendidik tidak mencampur
Asesmen sumatif dilaksanakan secara periodik setiap selesai satu atau lebih penghitungan dari hasil asesmen
tujuan pembelajaran. Hasil asesmen perlu diolah menjadi capaian dari tujuan formatif dan sumatif karena
pembelajaran setiap peserta didik. Pendidik dapat menggunakan data kualitatif asesmen formatif dan sumatif
sebagai hasil asesmen tujuan pemeblajaran peserta didik. Namun, dapat juga memiliki fungsi yang berbeda.
menggunakan data kuantitaif dan mendsikripsikannya secara kualitatif. Pendidik
diberi keleluasaan untuk mengolah data kuantitatif, baik secara rerata maupun Asesmen formatif bertujuan untuk
proporsional. memberikan umpan balik pada
proses sehingga asesmen formatif
bukan menjadi penentu atau
pembagi untuk nilai akhir.
Mengolah capaian tujuan pembelajaran menjadi nilai akhir.
Capaian tujuan pembelajaran peserta didik menjadi bahan yang diolah menjadi
nilai akhir mata pelajaran dalam kurun waktu pelaporan (biasanya satu
semester). Untuk mendapatkan nilai akhir mata pelajaran tersebut, data
kuantitatif langsung diolah, sedangkan untuk deskripsi, pendidik dapat
memberikan penjelasan mengenai kompetensi yang sudah dikuasai peserta
didik, mana kompetensi yang belum dikuasai, dan dapat ditambahkan tindak
lanjut secara ringkas bila ada.
B. Pelaporan Hasil
Asesmen (Rapor)
Pada SD/MI, SMP/MTs,
Rapor peserta didik PAUD minimal meliputi komponen: SMA/MA dan SMK/MAK atau
1. Identitas peserta Didik, sederajat, satuan pendidikan
2. Nama satuan pendidikan, dan pendidik memiliki
3. Kelompok usia,
keleluasaan untuk menentukan
4. Semester,
5. perkembangan dan pertumbuhan anak, deskripsi dalam menjelaskan
6. Deskripsi perkembangan capaian pembelajaran, dan makna nilai yang diperoleh
7. Refleksi orang tua. peserta didik.

Satuan pendidikan memiliki


Komponen rapor peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan MK/MAK keleluasaan untuk menentukan
atau sederajat minimal memuat informasi mengenai: mekanisme dan format
1. Identitas peserta didik, 6. Nilai, pelaporan hasil belajar kepada
2. Nama satuan pendidikan, 7. Deskripsi,
orang tua/wali.
3. Kelas, 8. Catatan guru,
4. Semester, 9. Presensi, dan
5. Mata pelajaran, 10. Kegiatan ekstrakurikuler.
6
REFLEKSI DAN TINDAK LANJUT PEMBELAJARAN
DAN ASESMEN
Refleksi dan Tindak Lanjut Kepala Sekolah bertujuan :
1. Membangun budaya reflektif, untuk
mendorong terjadinya refleksi atas proses
pembelajaran secara terus menerus dan
Refleksi Diri
menjadi bagian yang menjadi bagian yang
1. Apa tujuan saya mengajar semester/tahun ini?
tidak terpisahkan dari proses pembelajaran
2. Apa yang saya sukai dari proses belajar mengajar semester/tahun ini?
itu sendiri.
3. Aspek/hal apa dalam pengajaran dan asesmen yang berhasil?
2. Memberi umpan balik yang konstruktif,
4. Aspek/hal apa dalam pengajaran dan asesmen yang perlu peningkatan?
untuk memberi masukan, saran, dan
5. Apa yang perlu saya lakukan tahun ini untuk hal yang lebih baik tahun
keteladanan kepada pendidik untuk
depan?
peningkatan kualitas pembelajaran.
6. Apa saja tantangan terbesar yang saya hadapi dalam semester/tahun ini?
7. Bagaimana cara saya mengatasi tantangantantangantersebut?

Refleksi oleh Peserta Didik bertujuan:


Refleksi Sesama Pendidik 1. Membangun kemandirian dan tanggung jawab dalam proses
1. Berdiskusi mengenai proses perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran dan kehidupan sehari-hari.
pembelajaran (dapat menggunakan/menyesuaikan pertanyaan 2. Membangun budaya transparansi, objektivitas, saling menghargai, dan
untuk refleksi diri). mengapresiasi keragaman pendapat dalam menilai proses
2. Mengamati proses pelaksanaan pembelajaran. pembelajaran.
3. Melakukan refleksi terhadap perencanaan dan pelaksanaan 3. Membangun suasana pembelajaran yang partisipatif dan untuk
pembelajaran. memberi umpan balik kepada pendidik dan peserta didik.
4. Melatih peserta didik untuk mampu berpikir kritis.
7
KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN PENDIDIKAN
DAN PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR
PANCASILA
KOMPONEN KURIKULUM OPERASIONAL SATUAN
PENDIDIKAN

ANALISIS
VISI, MISI DAN PENGORGANISASIAN
KARAKTERSITIK
TUJUAN PEMBELAJARAN
SATUAN PENDIDIKAN

PENDAMPINGAN,
PERENCANAAN EVALUASI DAN
PEMBELAJARAN PENGEMBANGAN
PROFESIONAL
KURIKULUM SMAN 8 SIGI
TAHUN PELAJARAN 2023/2024

CABANG WILAYAH 1 SIGI, PALU


DINAS PENDIDIKAN SULAWESI TENGAH
JALAN…
• Lembar pengesahan
• Kata pengantar
• Daftar isi
A. ANALISIS KARAKTERISTIK SATUAN PENDIDIKAN
B. VISI, MISI DAN TUJUAN PEMBELAJARAN
C. PENGORGANISASIAN PEMBELAJARAN
D. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
E. PENDAMPINGAN, EVALUASI DAN PENGEMBANGAN PROFESIONAL
KOMPONEN KOSP
Karakteristik satuan pendidikan Dari analisis konteks, diperoleh gambaran mengenai karakteristik satuan pendidikan,
termasuk peserta didik, tenaga pendidik, tenaga kependidikan, dan sosial budaya.

Visi, misi, dan tujuan Visi


• Menggambarkan bagaimana peserta didik menjadi subjek dalam tujuan jangka
panjang satuan pendidikan dan nilai- nilai yang dituju berdasarkan hasil analisis
karakteristik satuan pendidikan
• Nilai-nilai yang mendasari penyelenggaraan pembelajaran agar peserta didik dapat
mencapai profil pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan
(Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak untuk PAUD)
Misi
• Misi menjawab bagaimana satuan pendidikan mencapai visi
• Nilai-nilai penting yang diprioritaskan selama menjalankan misi
Tujuan
• Tujuan akhir dari kurikulum satuan pendidikan yang berdampak kepada peserta
didik
• Tujuan menggambarkan tahapan-tahapan (milestone) penting dan selaras dengan misi
• Strategi satuan pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan
• Kompetensi/karakteristik yang menjadi kekhasan lulusan suatu satuan pendidikan dan
selaras dengan profil pelajar Pancasila
Pengorganisasian Cara satuan pendidikan mengatur muatan kurikulum dalam satu rentang waktu dan beban belajar,
serta cara mengelola pembelajaran untuk mendukung Capaian Pembelajaran (CP) dan profil
pembelajaran pelajar Pancasila yang mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (Standar Tingkat Pencapaian
Perkembangan Anak untuk PAUD)
• Intrakurikuler, berisi muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (seperti
mulok).
• Projek penguatan profil pelajar Pancasila, menjelaskan pengelolaan projek yang mengacu pada
profil pelajar Pancasila pada tahun ajaran tersebut. Projek penguatan profil pelajar Pancasila
dirancang terpisah dari intrakurikuler.
• Ekstrakurikuler, kegiatan ekstrakurikuler sebagai wadah untuk mengembangkan potensi,
bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerjasama, dan kemandirian peserta didik secara
optimal.

Perencanaan pembelajaran Perencanaan pembelajaran meliputi ruang lingkup satuan pendidikan dan ruang lingkup kelas.
• Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup satuan pendidikan
seperti penyusunan capaian pembelajaran (telah ditetapkan oleh pemerintah), alur tujuan
pembelajaran lengkap dengan gambaran besar asesmen dan sumber belajar yang mencakup
kegiatan intrakurikuler serta projek penguatan profil pelajar
Pancasila, dan perencanaan program prioritas satuan pendidikan.
• Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup kelas seperti rencana pelaksanaan pembelajaran
atau modul ajar, perangkat ajar. Untuk dokumentasi rencana pembelajaran ini, satuan
pendidikan cukup melampirkan beberapa contoh perangkat ajar atau bentuk rencana kegiatan
yang mewakili inti dari rangkaian pembelajaran pada bagian Lampiran.
Pendampingan dan pengembangan professional adalah tindaklanjut dari evaluasi.
Pendampingan, Evaluasi Evaluasi berdasarkan proses refleksi, baik refleksi murid, refleksi guru, refleksi rekan
dan Pengembangan sejawat maupun refleksi kepala sekolah Pemberian umpan balik pembelajaran
Profesional dilakukan secara terus menerus untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran
penting dilakukan oleh semua pendidik.
PROJEK PENGUATAN
PROFIL PELAJAR PANCASILA
Dimensi dan Elemen Profil Pelajar Pancasila
ALUR PERKEMBANGAN DIMENSI BERGOTONG ROYONG

Di akhir Fase Di akhir Fase A (I-II) Di akhir Fase Di akhir fase Di akhir fase Di akhir fase
Subelemen PAUD B(III-IV) C(V-VI) D(VII-IX) E( X-XII)

Terbiasa bekerja Menerima dan Menampilkan Menunjukkan Menyelaraskan Membangun tim dan
bersama dalam melaksanakan tugas serta tindakan yang sesuai ekspektasi (harapan) tindakan sendiri mengelola kerjasama
melakukah kegiatan peran yang diberikan dengan harapan dan positif kepada orang dengan tindakan untuk mencapai
Kerja sama dengan kelompok kelompok dalam sebuah tujuan kelompok. lain dalam rangka orang lain untuk tujuan bersama sesuai
(melibatkan dua kegiatan bersama. mencapai tujuan melaksanakan dengan target yang
atau lebih orang). kelompok di kegiatan dan sudah ditentukan.
lingkungan sekitar mencapai tujuan
(sekolah dan rumah). kelompok di
lingkungan sekitar,
serta memberi
semangat kepada
orang lain untuk
bekerja efektif dan
mencapai tujuan
bersama.
Mendesain Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Mengidentifikasi Tahapan
Menentukan Dimensi dan Tema
Membentuk Tim Fasilitator Projek Kesiapan Satuan Pendidikan dalam
Projek Penguatan Profil Pelajar
Penguatan Profil Pelajar Pancasila Menjalankan Projek Penguatan
Pancasila
Profil Pelajar Pancasila

Merancang Alokasi Waktu Projek Menyusun Modul Projek


Menentukan Tujuan Pembelajaran
Penguatan Profil Pelajar Pancasila Penguatan Profil Pelajar Pancasila

Mengembangkan Topik, Alur


Aktivitas, dan Asesmen Projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Gaya Hidup Berkelanjutan (SD-SMA/K) Kearifan Lokal (SD-SMA/K)
SD wajib Memahami dampak dari aktivitas manusia, baik jangka Membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri
pendek maupun panjang, terhadap kelangsungan melalui eksplorasi tentang budaya dan kearifan lokal
memilih min. 2 kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya. masyarakat sekitar atau daerah tersebut, serta
tema per tahun perkembangannya. Siswa mempelajari bagaimana dan
Melalui tema ini, murid mengembangkan kemampuan mengapa masyarakat lokal/ daerah berkembang seperti
berpikir sistem untuk memahami keterkaitan aktivitas yang ada, bagaimana perkembangan tersebut
manusia dengan dampak-dampak global yang menjadi dipengaruhi oleh situasi/konteks yang lebih besar
akibatnya, termasuk perubahan iklim. Murid juga dapat (nasional dan internasional), serta memahami apa yang
SMP, SMA, dan dan membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku berubah dari waktu ke waktu apa yang tetap sama.
SMK wajib ramah lingkungan serta mencari jalan keluar untuk Siswa juga mempelajari konsep dan nilai-nilai dibalik
memilih min. 3 masalah lingkungan serta mempromosikan gaya hidup
kesenian dan tradisi lokal, serta merefleksikan nilai-
tema per tahun serta perilaku yang lebih berkelanjutan dalam keseharian.
nilai apa yang dapat diambil dan diterapkan dalam
kehidupan mereka. Siswa juga belajar untuk
Selain itu, murid juga mempelajari potensi krisis
keberlanjutan yang terjadi di lingkungan sekitarnya
mempromosikan salah satu hal yang menarik tentang
(bencana alam akibat perubahan iklim, krisis pangan, budaya dan nilai-nilai luhur yang dipelajarinya.
Sekolah krisis air bersih dan lain sebagainya), serta
mengembangkan kesiapan untuk menghadapi dan Contoh muatan lokal:
menentukan tema memitigasinya. Jawa Barat : sistem masyarakat di Kampung Naga
dan Papua : sistem masyarakat di Lembah Baliem
mengembangkan Contoh muatan lokal:
Jakarta : situasi banjir
nya untuk setiap Kalimantan : hutan sebagai paru-paru dunia
kelas/angkatan
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Bhinneka Tunggal Ika (SD-SMA/K)
Mengenal belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman kelompok agama dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat sekitar dan di
Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya. Mereka juga mempelajari perspektif berbagai agama dan kepercayaan tentang fenomena global
misalnya masalah lingkungan, kemiskinan, dsb. Siswa secara kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif yang biasanya dilekatkan pada suatu
kelompok agama, dan dampaknya terhadap terjadinya konflik dan kekerasan. Melalui projek ini, siswa mengenal dan mempromosikan budaya
perdamaian dan anti kekerasan.

Contoh muatan lokal:


Menangkap isu-isu atau masalah keberagaman di lingkungan sekitar dan mengeksplorasi pemecahannya

Bangunlah Jiwa dan Raganya (SMP-SMA/K)


Membangun kesadaran dan keterampilan untuk memelihara kesehatan fisik dan mental, baik untuk dirinya maupun orang sekitarnya. Siswa melakukan
penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing) mereka serta mengkaji fenomena perundungan (bullying) yang
terjadi di sekitar mereka, baik dalam lingkungan fisik maupun dunia maya, serta berupaya mencari jalan keluarnya. Mereka juga menelaah masalah-
masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental, termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi. Siswa
merancang kegiatan dan komitmen untuk senantiasa menjaga kesejahteraan dirinya dan orang lain, serta berusaha untuk mengkampanyekan isu terkait.

Contoh muatan lokal:


Mencari solusi untuk masalah cyber bullying yang marak di kalangan remaja lokal
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Suara Demokrasi (SMP-SMA/K)
Dalam lingkungan sekolah, siswa mencoba mempraktikkan sistem demokrasi dan pemerintahan yang diterapkan di Indonesia, termasuk namun tidak
terbatas pada proses pemilihan umum dan perumusan kebijakan. Melalui pembelajaran ini siswa merefleksikan makna demokrasi dan memahami
implementasi demokrasi serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah dan/atau dalam dunia kerja. Menggunakan
kemampuan berpikir sistem, siswa menjelaskan keterkaitan antara peran individu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila.

Contoh muatan lokal:


Sistem musyawarah yang dilakukan masyarakat adat tertentu untuk memilih kepala desa

Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI (SD-SMA/K)


Siswa berkolaborasi dalam melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati untuk berekayasa membangun produk
berteknologi yang memudahkan kegiatan dirinya dan juga sekitarnya. Siswa mengasah berbagai keterampilan berpikir (berpikir sistem, berpikir
komputasional, atau design thinking) dalam mewujudkan produk berteknologi. Melalui projek ini, siswa dapat mempelajari dan mempraktikkan proses
rekayasa (engineering process) secara sederhana, mulai dari menentukan spesifikasi sampai dengan uji coba, untuk membangun model atau prototipe
produk bidang rekayasa (engineering). Mereka juga dapat mengasah keterampilan coding untuk menciptakan karya digital, dan berkreasi di bidang
robotika. Harapannya, para siswa dapat membangun budaya smart society dengan menyelesaikan persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui
inovasi dan penerapan teknologi, mensinergikan aspek sosial dan aspek teknologi.

Contoh muatan lokal:


Membuat desain inovatif sederhana yang menjawab permasalahan yang ada di sekitar sekolah
Delapan Tema untuk Dipilih Satuan Pendidikan
Kewirausahaan (SD-SMA)
Mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek
lingkungan, sosial dan kesejahteraan masyarakat. Siswa kemudian merancang strategi untuk meningkatkan potensi ekonomi lokal dalam kerangka
pembangunan berkelanjutan. Melalui kegiatan dalam projek ini seperti terlibat dalam kegiatan ekonomi rumah tangga, berkreasi untuk menghasilkan
karya bernilai jual, dan kegiatan lainnya, yang kemudian diikuti dengan proses analisis dan refleksi hasil kegiatan mereka. Melalui kegiatan ini,
kreatifitas dan budaya kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan. Siswa juga membuka wawasan tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan
masyarakat, menjadi problem solver yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh integritas
Contoh muatan lokal:
Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual

Kebekerjaan (SMK)
Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja. Peserta didik
membangun pemahaman terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan kapabilitas yang sesuai dengan keahliannya,
mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini. Dalam projeknya, peserta didik juga akan mengasah kesadaran sikap dan perilaku sesuai dengan standar
yang dibutuhkan di dunia kerja.

Contoh muatan lokal:


Membuat sistem yang efisien untuk pemanfaatan bahan/material dalam industri
Contoh Cuplikan Modul Projek
Modul Projek Fase D Asesmen Diagnostik. Dilakukan sebelum projek dimulai untuk mengukur kompetensi awal murid yang dipakai untuk menentukan
kebutuhan diferensiasi murid, pengembangan alur dan kegiatan projek, dan penentuan perkembangan sub-elemen antarfase
Tema: Gaya Hidup Berkelanjutan
Topik: Sampahku, Tahap Pengenalan. Mengenali dan membangun kesadaran siswa terhadap isu pengelolaan sampah dan implikasinya terhadap
Tanggungjawabku perubahan iklim
Total waktu: 57 JP
1. 2. 3. 4. 5.
Perkenalan: Perubahan Eksplorasi Isu Refleksi awal Kunjungan ke TPA/ Diskusi Kritis
Iklim dan Masalah Komunitas Peduli Masalah Sampah
Pengelolaan Sampah Sampah
Dimensi Profil Pelajar Pancasila:
● Beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa Tahap Kontekstualisasi. mengkontekstualisasi masalah di lingkungan terdekat
● Gotong royong
● Bernalar kritis 6. 7. 8. 9.
Pengumpulan, Trash Talk: Pengorganisasian Data Asesmen Formatif
Pengorganisasian, dan Sampah di satuan Secara Mandiri Presentasi: Sampah di
Penyajian Data pendidikanku satuan pendidikanku

Sub-elemen yang disasar


Tahap aksi. bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui aksi nyata
● Memahami Keterhubungan
Ekosistem Bumi 10. 11. 12. 13. 14.
● Menjaga Lingkungan Alam Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Poster Aksi Nyata Asesmen Formatif
Sayangi satuan Sayangi satuan Sayangi satuan Sayangi satuan Simulasi Pameran
Sekitar pendidikanku: pendidikanku: pendidikanku: pendidikanku:

Poster Aksi Nyata
Kerja sama Eksplorasi program Peranku dan Solusiku Menentukan Membuat Poster
pengelolaan sampah Karakteristik Poster
Sayangi satuan
● Koordinasi Sosial pendidikanku
yang ada yang Baik
● Mengajukan pertanyaan
● Mengidentifikasi,
mengklarifikasi, dan mengolah Tahap Refleksi dan Tindak Lanjut. Menggenapi proses dengan berbagi karya, evaluasi dan refleksi, serta menyusun langkah
informasi dan gagasan strategis

15. 16. 17.


Asesmen Sumatif Asesmen Sumatif Mari Beraksi Sambil
Pameran Poster Aksi Evaluasi Solusi Yang Refleksi
Nyata Sayangi Ditawarkan Mengelola Sampah di
Sekolahku satuan pendidikan
Contoh Rapor Projek
Skenario
Didi adalah peserta didik kelas 10 di SMA Bintang Kejora, Palangkaraya. Dalam setahun, satuan pendidikan
tersebut menyelenggarakan 3 projek pengembangan Profil Pancasila dan setiap peserta didik wajib
Rapor Projek mengikutinya.

Projek 1 | Mengenal dan merawat keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia


Projek ini adalah projek yang mengambil tema Bhinneka Tunggal Ika. Ada 2 dimensi Profil yang dibangun dalam projek ini:
● Kebinekaan global
● Bernalar kritis

Projek 2 | 3R
Projek ini adalah projek yang mengambil tema Gaya Hidup Berkelanjutan. Projek ini membangun 3 dimensi Profil Pelajar Pancasila, namun berbeda dengan
projek pertama
● Beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia
● Mandiri
● Bernalar kritis

Projek 3 | Merancang Simulasi Digital


Projek ini adalah projek yang mengambil tema Berekayasa dan Berteknologi untuk Membangun NKRI. Ada 2 dimensi Profil yang dibangun dalam projek ini:
● Kreatif
● Bernalar kritis
● Bergotong royong

Dalam setiap projek, pendidik mengambil beberapa sub elemen yang menjadi fokus pengembangan peserta didik, dan dilaporkan dalam rapor projek.
Sekolah

RAPOR PROJEK PROFIL


Bintang
Kejora

Nama sekolah SMA Bintang Kejora Kelas 10


Alamat Jl. Bijaksana no. 1, Palangkaraya Fase E
Nama Siswa Didi Felicia Herutami Tahun ajaran 2021/2022
NISN 201912345

Projek 1 | Mengenal dan merawat keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia


Projek ini adalah projek pertama di kelas 10. Projek ini diharapkan membangun dua dimensi
Profil Pelajar Pancasila, yakni berkebinekaan global dan bernalar kritis. Pada projek ini, siswa
belajar untuk membuka diri mengenal stigma dan stereotip yang ia punya terhadap orang
yang baru dikenal mengeksplorasi pengetahuan (dari segi hukum, kebijakan, juga norma sosial)
dan mengenal lebih dekat keberagaman agama dan keyakinan di Indonesia, mereduksi
prasangka, refleksi diri, dan bersama-sama mewujudkan pelajaran yang mereka dapat melalui
aksi nyata.
BB. Belum Berkembang MB. Mulai Berkembang BSH. Berkembang Sesuai SB. Sangat berkembang
Harapan

Siswa masih Siswa mulai Siswa telah Siswa mengembangkan


membutuhkan bimbingan mengembangkan mengembangkan kemampuannya
dalam mengembangkan kemampuan namun masih kemampuan hingga melampaui harapan
kemampuan belum ajek berada dalam tahap ajek

la YM a
kh n kw
M E,
ra ha rta

ia

an
ul
Be Tu e
n da , B

ka

g
ng n
s

al ine
da pa an

iti

yo to
ke rim

kr

ro rgo
ob b

tif
gl rke
ri
ar
Be

Be
di

ea
al
Projek Kelas 10

Be
an

Kr
rn

M
Be
1. Mengenal dan
merawat keberagaman
agama dan keyakinan di
Indonesia BSH SB
1. Mengenal dan merawat keberagaman agama dan keyakinan di BB MB BSH SB

Indonesia

Berkebinekaan global

●Mengeksplorasi dan membandingkan pengetahuan budaya, kepercayaan, serta praktiknya. ✔


Menganalisis dinamika budaya yang mencakup pemahaman, kepercayaan, dan praktik keseharian
dalam rentang waktu yang panjang dan konteks yang luas.

●Menumbuhkan rasa menghormati terhadap keanekaragaman budaya. Memahami pentingnya ✔


saling menghormati dalam mempromosikan pertukaran budaya dan kolaborasi dalam dunia yang
saling terhubung serta menunjukkannya dalam perilaku.

●Refleksi terhadap pengalaman kebinekaan. Merefleksikan secara kritis dampak dari pengalaman ✔
hidup di lingkungan yang beragam terkait dengan perilaku, kepercayaan serta tindakannya
terhadap orang lain

●Menghilangkan stereotip dan prasangka. Mengkritik penggunaan stereotip dan prasangka yang ✔
ada dalam sejumlah teks dan permasalahan yang berkaitan dengan kelompok budaya tertentu
dalam lingkup nasional, regional, dan global.

●Menyelaraskan perbedaan budaya. Mengetahui tantangan dan keuntungan hidup dalam ✔


lingkungan dengan budaya yang beragam, serta memahami pentingnya kerukunan antar budaya
dalam kehidupan bersama yang harmonis.
1. Mengenal dan merawat keberagaman agama dan keyakinan di BB MB BSH SB

Indonesia

Bernalar kritis

●Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan. Secara kritis ✔


mengklarifikasi serta menganalisis gagasan dan informasi yang kompleks dan abstrak dari berbagai
sumber. Memprioritaskan suatu gagasan yang paling relevan dari hasil klarifikasi dan analisis.

●Mengidentifikasi, mengklarifikasi, dan mengolah informasi dan gagasan. Menganalisis dan ✔


mengevaluasi penalaran yang digunakannya dalam menemukan dan mencari solusi serta mengambil
keputusan.

●Merefleksi dan mengevaluasi pemikirannya sendiri. Menjelaskan alasan untuk mendukung ✔


pemikirannya dan memikirkan pandangan yang mungkin berlawanan dengan pemikirannya dan
mengubah pemikirannya jika diperlukan.

Catatan proses:
Dalam mengerjakan projek ini, Didi aktif melibatkan diri dengan memberikan usulan tentang cara-cara untuk mengajak remaja lainnya membuka diri terhadap
stereotip tentang agama dan keyakinan. Wawasan yang luas dan pengalamannya berada di tengah lingkungan yang beragam sangat membantu Didi dalam
memberikan ide dan gagasan serta berkontribusi aktif dalam diskusi kelompok. Ia aktif memberikan pertanyaan-pertanyaan yang memancing diskusi di
kelompoknya, sehingga ia dan teman kelompoknya dapat merancang kampanye yang efektif. Dalam pengerjaan projeknya pun, Didi tampak terbiasa untuk
membantu teman yang kesulitan.
•Informasi terkait: https://kurikulum.k
emdikbud.go.id/

• Playstore: Platform Merdeka Mengajar Atau


• https://guru.kemdikbud.go.id/
8
RENCANA TINDAK LANJUT IMPELEMENTASI KM
DI SATUAN PENDIDIKAN
RENCANA TINDAK LANJUT
Nama Peserta :
Nomor HP :
Guru Mapel :

No Kegiatan Hasil yang diharapkan Waktu Penanggung jawab

1 Menganalisis CP

2 Menyusun Program Tahunan dan


Program Semester

3 Menyusun ATP

4 Menyusun asesmen awal

5 Menyusun RPP dan bahan ajar

6 Menyusun instrument penilaian

7 Merancang P5

Anda mungkin juga menyukai