Tujuan
Pembelajaran
Profil Pelajar
SIKLUS Pancasila &
Asesmen Profil Pelajar Pembelajaran
PEMBELAJAR Rahmatal lil
AN ‘Alamin
Proses Proses
Asesmen Pembelajaran
Raudhatul Athfal
Penting
diketahui Penyusunan Perencanaan Pembelajaran
MERUMUSKAN
TUJUAN
PEMBELAJARAN
PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA
PARADIGMA PESERTA DIDIK
BARU
MENDESAIN
PEMBELAJARAN DAN
ASESMEN
PEMBELAJARAN PDBK
BERDIFERENSIASI Raudhatul Athfal
Pusdiklat Tenaga Teknis pusdiklat_teknis Pusdiklat Tenaga Teknis
Dirancang sesuai Membangun
karakteristik peserta pembelajar
didik sepanjang hayat
Mendukung
pengembangan
kompetensi dan
Berorientasi pada karakter secara
nilai ibadah holistik
Raudhatul Athfal
Pada kelas yang terdapat PDBK, pendidik merancang pembelajaran yang akomodatif, baik dari sisi
materi, metode, media/alat, durasi waktu, dan pengelolaan lingkungan belajar
ANALISIS CP - PERUMUSAN TP dan
PENYUSUNAN ATP
Konsep Capaian
Pembelajaran
“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran
yang harus dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase
Fondasi pada PAUD. Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP
disusun untuk setiap mata pelajaran.”
Pembagian Fase
Fase Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F
Pondasi
1 Keterampilan Abad 21
3 Berdimensi Ukhrowi
Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
menurut urutan dari awal hingga akhir fase.
Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya
pada penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu
mengembangkan beberapa tujuan pembelajaran.
Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan
pembelajaran. Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:
Teknik 1
Merumuskan tujuan pembelajaran dengan Menganalisis
‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup Materi’ pada CP. Teknik 2
Merumuskan tujuan pembelajaran Lintas Elemen CP
Teknik 3
Cara menyusun alur tujuan pembelajaran
Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis.
yang Konkret ke Contoh : memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu
yang Abstrak sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak).
Pengurutan Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep
Deduktif database terlebih dahulu sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja
Mudah ke yang kata-kata pendek dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
lebih Sulit
Pengurutan Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih
Hierarki dahulu sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang
penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.
Pengurutan Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu
Prosedural siswa untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test
dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis
hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam
sebuah perangkat lunak statistik.
Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap.
Contoh : dalam mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa
mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara
bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
Alur Tujuan Pembelajaran
Tujuan
Pembelajaran
…
Gaya
Kesiapan Belajar
Belajar
Minat
Materi pembelajaran Proses Pembelajaran Penyesuaian hasil dari kegiatan Diferensiasi lingkungan belajar
disesuaikan dengan disesuaikan dengan pembelajaran berdasarkan disesuaikan dengan minat peserta didik.
kesiapan peserta didik kemampuan peminatan peserta didik
berdasarkan penerimaan/keterampilan Misal:
kompleksitasnya. peserta didik. Misal: Pada pelajaran Bahasa Inggris Pendidik
Menceritakan ulang nilai-nilai dapat melakukan diferensiasi lingkungan
Misal: Misal: luhur yang didapatkan dalam belajar peserta didik, seperti:
Kompetensi yang akan Kompetensi memahami gaya teks narasi (dongeng nusantara)
dicapai yaitu dan tekanan. Peserta didik yang menyukai teknologi
mengurutkan dan Pendidik dapat melakukan disediakan computer atau tablet untuk
membandingkan Pendidik dapat melakukan diferensiasi produk hasil belajar membuat infografis, atau mendengarkan
bilangan bulat terkait diferensiasi berupa: peserta didik berupa: rekaman audio
dalam keseharian ● pendampingan pada ● Bahan tayang visual
praktik yang dilakukan (poster, slide paparan, dan Peserta didik yang gemar membaca
Pendidik dapat peserta didik secara sejenisnya) disediakan perpustakaan mini dengan
melakukan diferensiasi langsung ● Podcast buku-buku yang sesuai materi
terhadap pemahaman ● Modeling-praktik-kerja ● Review berbasis media
konsep bilangan bulat mandiri-review Audio-visual Raudhatul Athfal
Peserta didik yang menyukai seni,
peserta didik di kelas ● Memberi pertanyaan ● Pagelaran drama disediakan berbagai media seni untuk
pemantik untuk belajar menginterpretasikan tulisan dalam
mandiri bentuk karya seni.
“Diantara kunci keberhasilan implementasi
Kurikulum Merdeka di madrasah adalah
kesungguhan guru memberikan layanan
pembelajaran berdiferensiasi pada peserta didik
yaitu memberikan hak belajar peserta didik sesuai
dengan level kemampuan mereka
(Teaching at the Right Level)”
Raudhatul Athfal
Terima Kasih
Selamat menjadi pengukir generasi masa depan bangsa yang luar biasa….