Anda di halaman 1dari 66

PENGELOLAAN

PEMBELAJARAN
KUR I KUL UM MERDEKA DI
M A DR A SA H
TEMANBELA
J A R Ahli Madya / Pembina Utama Muda - IVc
Widyaiswara
TOT CaWI 2010
TOT WI Muda 2012
Diklat Metodologi Pembelajaran 2012
TOT Kurikulum 2013 Tahun 2014
TOT PKG dan PKB Tahun 2014
TOT Tim PAK Guru Tahun 2014
TOT Kepala Lab IPA Tahun 2015
TOT WI Madya Tahun 2016
TOT Pengelola Jurnal&Publikasi
Ilmiah 2018
TOT Pendalaman Materi Kimia
2019
TOT Diklat Tinggi 2021
TOT Pengawas 2021
TOT Desain Grafis Kominfo 2022
SHARING
EXPERIENCE
• Pengajar Materi Publikasi Ilmiah, Multimedia,
Kurikulum, Penguatan Kepala dan Pengawas tahun
2012 sd sekarang
• Instruktur Propinsi AKMI tahun 2021
• Narasumber Pelatihan Desain Grafis Kominfo tahun
2022
• Instruktur Visitasi AKMI tahun 2022
KONTAK PERSON

Jl.Cemara II no 131 Banyumanik Semarang


Email: ratna.prilianti@bdksemarang.net
HP/WA 081390405400

https://scholar.google.co.id/citations?user=TUQCMXcAAAAJ&hl=id
0 Perencanaa CP TP ATP Modul
n Ajar
1
• Ketercapaian TP
Pembelajaran
02 Pelaksanaan • Berpusat pd PD
Minat,kritis
Bakat
• Mengembangkan nalar
• Memperhatikan
PD
0 Asesmen
/
•Mengukur
Kolaboratif
Ketercapaian TP

3 Penilaian
Apakah perlu
perubahan
paradigma
baru dalam
pembelajaran?
PRINSIP PEMBELA JARAN
KURIKULUM
MERDEKA
Dirancang Membangun
sesuai pembelajar
karakteristik sepanjang hayat
peserta didik Mendukung
pengembangan
kompetensi
Berorientasi pada dan karakter
nilai ibadah secara holistik

Dirancang secara
PRINSIP
kontekstual
Berorienta PEMBELAJARAN dengan
si pada melibatkan orang
masa tua dan
depan komunitas
sebagai mitra
Pada kelas yang terdapat PDBK, pendidik merancang pembelajaran
yang akomodatif, baik dari sisi materi, metode, media/alat, durasi waktu,
dan pengelolaan lingkungan belajar
PERANCANGAN PEMBELA
JARAN KURIKULUM
MERDEKA
ANALISIS CAPAIAN
PEMBELA JARAN
(CP)

Acuan : Panduan Pembelajaran dan Asesmen dan Kep BSKAP No


033/H/KR/2022
Mari Mulai dari Diri Kita

1. Apa yang selama ini menjadi landasan


Bapak/Ibu dalam menentukan ketercapaian
kompetensi peserta didik dalam proses
pembelajaran?

2. Apa yang membedakan antara Kompetensi


Dasar
dengan Capaian Pembelajaran?

3. Bagaimana satuan pendidikan yang Bapak/Ibu


pimpin/bina mengembangkan kegiatan
pembelajaran? (mengikuti buku ataukah
mengembangkan pembelajaran secara
mandiri)
Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran
dan Penilaian (Asesmen)

1 Memahami Capaian Pembelajaran (CP)

Menganalisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk Menyusun


2 Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran

3 Merencanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)

4 Melaksanakan Pembelajaran dan Penilaian (Asesmen)


Sebelum melangkah pada strategi perencanaan dan pelaksanaan Pembelajaran dan Penilaian,
mari sejenak kita bahas Konsep Capaian Pembelajaran,

Konsep Capaian Pembelajaran

“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi


pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap
fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD. Untuk
Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk
Pemerintah hanya menetapkan tujuansetiap mata
akhir per fase (CP) dan pelajaran.”
waktu tempuhnya (fase). Satuan pendidikan memiliki
keleluasaan untuk menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa menentukan
strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal keberangkatan para peserta didik.

Fase Pondasi Fase A Fase B Fase C Fase D Fase E Fase F


Pembagian
Fase PAUD/RA SD/MI/Paket A SD/MI/Paket A SD/MI/Paket A SMP/Mts/Paket B SMA/MA/Paket C SMA/MA/Paket C
Kelas 1-2 Kelas 3-4 Kelas 5-6 Kelas 7-9 Kelas 10 Kelas 11-12
Perlu diketahui

Pemanfaatan fase Capaian Pembelajaran dalam


Perencanaan Pembelajaran
Pembelajaran yang fleksibel. Pembelajaran yang sesuai Pengembangan rencana
Ada kalanya proses belajar berjalan dengan pembelajaran yang
lebih lambat pada suatu periode kesiapan peserta didik. kolaboratif. Satu fase biasanya
(misalnya ketika pembelajaran di Fase belajar seorang peserta didik lintas kelas, misalnya CP Fase D yang
masa pandemi COVID-19), sehingga menunjukkan kompetensinya, berlaku untuk Kelas VII, VIII, dan IX.
dibutuhkan waktu lebih panjang untuk sementara kelas menunjukkan Saat merencanakan pembelajaran di
awal tahun ajaran, guru kelas VIII perlu
mempelajari suatu konsep. Ketika kelompok (cohort) berdasarkan
berkolaborasi dengan kelas VII untuk
harus “menggeser” waktu untuk usianya. Dengan demikian, ada mendapatkan informasi tentang sampai
mengajarkan materi-materi kemungkinan peserta didik berada mana proses belajar sudah ditempuh
pelajaran yang sudah dirancang, di Kelas III SD, namun belajar peserta didik di kelas VII. Selanjutnya ia
pendidik memiliki waktu lebih materi pelajaran untuk Fase A juga perlu berkolaborasi dengan guru kelas
panjang untuk mengaturnya. (yang umumnya untuk kelas I dan IX untuk menyampaikan bahwa rencana
pembelajaran kelas VIII akan berakhir
II) karena ia belum tuntas
di suatu topik atau materi tertentu,
mempelajarinya. Hal ini berkaitan
sehingga guru kelas IX dapat
dengan Mekanisme Kenaikan Kelas. merencanakan pembelajaran berdasarkan
informasi tersebut.
Komponen Capaian Pembelajaran

Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran


● Deskripsi umum tentang apa
● Alasan mempelajari mapel
yang dipelajari dalam mata
tersebut Kemampuan yang perlu dicapai
pelajaran
● Keterkaitan antara Mapel dengan peserta didik setelah mempelajari
● Elemen-elemen (strands) atau
salah satu (atau lebih) Profil mata pelajaran tersebut
domain mata pelajaran serta
Pelajar Pancasila
deskripsinya

Capaian dalam Setiap Fase Capaian dalam Setiap


Secara Keseluruhan Fase menurut Elemen
Kompetensi pembelajaran yang
harus dicapai peserta didik pada Dibuat dalam bentuk matriks. Setiap
setiap fase. Dibuat dalam bentuk elemen dipetakan menurut
pernyataan yang disajikan dalam perkembangan peserta didik
paragraf yang utuh.
Poin Penting Kekhasan Capaian Pembelajaran

Merujuk Teori Terdiri rasional, tujuan, karakteristik dan


CP ditulis dalam paragraf
Konstruktivisme Capaian Per fase

● Rasional : alasan penting mempelajari serta kaitan


● Paragraf memadukan pengetahuan, dengan profil pelajar pancasila.
keterampilan dan sikap ● Tujuan : kemampuan yang dituju setelah peserta
Kemampuan yang dibangun melalui
● Karakter dan kompetensi umum didik mempelajari.
proses dan pengalaman belajar ● Karakteristik : apa yang dipelajari, elemen-elemen
dikembangkan dalam P5
atau domain (strands) yang membentuk mata
pelajaran dan berkembang dari fase ke fase
Perlu diketahui

Bentuk “Pemahaman” dalam CP


Apabila merujuk pada
Taksonomi Bloom, pemahaman
Prinsip penyusunan CP Konsep “Memahami” dalam dianggap sebagai proses berpikir
menggunakan pendekatan CP dalam konstruktivisme adalah tahap yang rendah (C2). Namun
konstruktivisme yang proses membangun demikian, konteks Taksonomi
membangun pengetahuan dan pengetahuan melalui Bloom sebenarnya
berdasarkan pengalaman nyata pengalaman nyata. digunakan untuk
dan kontekstual. Menurut teori Pemahaman tidak bersifat perancangan pembelajaran
belajar konstruktivisme statis, dan asesmen kelas yang
(constructivist learning theory), tetapi berevolusi dan lebih operasional, bukan
pengetahuan bukanlah kumpulan berubah secara konstan untuk CP yang lebih abstrak
atau seperangkat fakta-fakta, konsep, sepanjang siswa dan umum.
atau kaidah untuk diingat. mengonstruksikan pengalaman- Taksonomi Bloom lebih
pengalaman baru yang sesuai
memodifikasi pemahaman digunakan untuk
sebelumnya. menurunkan/menerjemahkan
CP ke
tujuan pembelajaran yang
lebih
konkret.
Arti “Elemen” dalam CP

Elemen sebuah mata


Setiap CP suatu mata
pelajaran mungkin saja
pelajaran memiliki sama atau berbeda dengan
beberapa elemen atau mata pelajaran lainnya, hal
kelompok kompetensi tersebut disesuaikan dengan
esensial yang berlaku sama karakteristik pada masing-
untuk semua fase pada mata masing mata pelajaran.
pelajaran tersebut.
Contoh:
● Dalam CP Matematika terdapat Perlu diketahui
Masing-masing elemen elemen Bilangan, Aljabar,
Pengukuran, Geometri, dan
tersebut memiliki capaian Analisis Data dan Peluang
● Dalam CP IPA terdapat elemen
per fasenya sendiri yang Pemahaman IPA dan Keterampilan
Proses
saling menunjang untuk ● Dalam CP Bahasa Indonesia terdapat
mencapai pemahaman yang elemen Menyimak, Membaca dan
Memirsa, Berbicara dan
dituju. Mempresentasikan, Menulis
Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fase D SMP/MTs/Paket B

Karakteristik Mata Pelajaran

Ada dua elemen utama dalam pendidikan IPA yakni pemahaman IPA dan keterampilan proses (inkuiri) untuk menerapkan sains dalam kehidupan sehari-hari. Setiap
elemen berlaku untuk empat cakupan konten yaitu makhluk hidup, zat dan sifatnya, energi dan perubahannya, serta bumi dan antariksa.

Capaian Pembelajaran
Pada akhir fase D, peserta didik mampu melakukan klasifikasi makhluk hidup dan benda berdasarkan karakteristik yang diamati, mengidentifikasi sifat dan karakteristik zat, membedakan
perubahan fisik dan kimia serta memisahkan campuran sederhana.

Peserta didik dapat mendeskripsikan atom dan senyawa sebagai unit terkecil penyusun materi serta sel sebagai unit terkecil penyusun makhluk hidup, mengidentifikasi sistem organisasi kehidupan
serta melakukan analisis untuk menemukan keterkaitan sistem organ dengan fungsinya serta kelainan atau gangguan yang muncul pada sistem organ tertentu (sistem pencernaan, sistem peredaran
darah, sistem pernafasan dan sistem reproduksi). Peserta didik mengidentifikasi interaksi antar makhluk hidup dan lingkungannya, serta dapat merancang upaya-upaya mencegah dan mengatasi
pencemaran dan perubahan iklim. Peserta didik mengidentifikasi pewarisan sifat dan penerapan bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari.

Peserta didik mampu melakukan pengukuran terhadap aspek fisis yang mereka temui dan memanfaatkan ragam gerak dan gaya (force), memahami hubungan konsep usaha dan energi, mengukur
besaran suhu yang diakibatkan oleh energi kalor yang diberikan, sekaligus dapat membedakan isolator dan konduktor kalor.

Peserta didik memahami gerak, gaya dan tekanan, termasuk pesawat sederhana. Peserta didik memahami getaran dan gelombang, pemantulan dan pembiasan cahaya termasuk alat- alat optik
Pemahaman sederhana yang sering dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

IPA Peserta didik dapat membuat rangkaian listrik sederhana, memahami gejala kemagnetan dan kelistrikan untuk menyelesaikan tantangan atau masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari.

Peserta didik mengelaborasikan pemahamannya tentang posisi relatif bumi-bulan-matahari dalam sistem tata surya dan memahami struktur lapisan bumi untuk menjelaskan
fenomena alam yang terjadi dalam rangka mitigasi bencana.

Peserta didik mengenal pH sebagai ukuran sifat keasaman suatu zat serta menggunakannya untuk mengelompokkan materi (asam-basa berdasarkan pH nya). Dengan pemahaman ini peserta didik
mengenali sifat fisika dan kimia tanah serta hubungannya dengan organisme serta pelestarian lingkungan.
Elemen CP Peserta didik memiliki keteguhan dalam mengambil keputusan yang benar untuk menghindari zat aditif dan adiktif yang membahayakan dirinya dan lingkungan.

CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
Capaian Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) Fase D SMP/MTs/Paket B

Capaian Pembelajaran

1. Mengamati
Menggunakan berbagai alat bantu dalam melakukan pengukuran dan pengamatan. Memperhatikan detail yang relevan dari objek yang diamati.

2. Mempertanyakan dan memprediksi


Secara mandiri, peserta didik dapat mengajukan pertanyaan lebih lanjut untuk memperjelas hasil pengamatan dan membuat prediksi tentang penyelidikan ilmiah.

3. Merencanakan dan melakukan penyelidikan


Peserta didik merencanakan dan melakukan langkah-langkah operasional berdasarkan referensi yang benar untuk menjawab pertanyaan. Dalam penyelidikan, peserta didik
menggunakan berbagai jenis variabel untuk membuktikan prediksi.

Keterampilan 4. Memproses, menganalisis data dan informasi


Menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik, dan model serta menjelaskan hasil pengamatan dan pola atau hubungan pada data secara digital atau non digital. Mengumpulkan
Proses data dari penyelidikan yang dilakukannya, menggunakan data sekunder, serta menggunakan pemahaman sains untuk mengidentifikasi hubungan dan menarik kesimpulan
berdasarkan bukti ilmiah.

5. Mengevaluasi dan refleksi


Mengevaluasi kesimpulan melalui perbandingan dengan teori yang ada. Menunjukkan kelebihan dan kekurangan proses penyelidikan dan efeknya pada data.
Menunjukkan permasalahan pada metodologi.
Elemen CP
6. Mengomunikasikan hasil
Mengomunikasikan hasil penyelidikan secara utuh yang ditunjang dengan argumen, bahasa serta konvensi sains yang sesuai konteks penyelidikan.
Menunjukkan pola berpikir sistematis sesuai format yang ditentukan.

CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan mudah dipahami sebagai satu kesatuan.
PENYUSUNAN TUJUAN
PEMBELA JARAN (TP) DAN
ALUR TUJUAN PEMBELA
JARAN (ATP)
Secara strategis, Proses Perancangan Kegiatan
Pembelajaran dapat dipahami melalui skema berikut:

Memahami Menyusun Menyusun


Merancang
Capaian Tujuan Alur Tujuan
Pembelajaran
Pembelajaran Pembelajaran Pembelajaran

Pemerintah menetapkan Capaian Pembelajaran (CP) sebagai kompetensi yang ditargetkan. Namun demikian, CP tidak
cukup konkret untuk memandu kegiatan pembelajaran sehari-hari.

CP perlu diurai menjadi tujuan-tujuan pembelajaran yang lebih operasional dan konkret, yang dicapai satu persatu oleh
peserta didik hingga mereka mencapai akhir fase

(1) mengembangkan sepenuhnya alur tujuan pembelajaran


dan/atau perencanaan pembelajaran, Pendidik
Dalam menentukan
(2) mengembangkan alur tujuan pembelajaran dan/atau pilihan tersebut
merancang
rencana pembelajaran berdasarkan contoh-contoh yang
pembelajaran disediakan Pemerintah
berdasarkan
pendidik dapat kemampuan
(3) menggunakan contoh yang disediakan.
masing-masing
Tujuan Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

Merupakan rangkaian tujuan pembelajaran yang tersusun secara sistematis dan logis
menurut urutan dari awal hingga akhir fase.

Tujuan pembelajaran yang dikembangkan perlu dicapai peserta didik dalam satu atau lebih jam pelajaran, hingga akhirnya pada
penghujung Fase mereka dapat mencapai CP. Oleh karena itu, untuk CP dalam satu fase, pendidik perlu mengembangkan beberapa
tujuan pembelajaran.

Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran. Harus
dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:

Menggambarkan urutan pengembangan


Kompetensi kompetensi yang harus dikuasai secara utuh
dalam satu fase.
kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
Tujuan yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan
Kriteria
ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
Pembelajaran telah berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Alur Tujuan pembelajaran yang linear dari awal hingga
(TP) Pembelajaran akhir fase.
Lingkup materi
terdiri atas: (ATP)
ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir ATP menggambarkan cakupan dan tahapan
satu unit pembelajaran pembelajaran yang menggambarkan tahapan
perkembangan kompetensi dalam satu
fase
Merumuskan Tujuan Pembelajaran
Pendidik diberikan keleluasaan dalam
menggunakan rujukan teori untuk merumuskan
Pendidik diharapkan untuk tidak fokus
tujuan pembelajaran, diantaranya:
pada satu teori saja, melainkan dapat
menggunakan teori atau pendekatan
lain dalam merancang tujuan
Taksonomi Bloom versi Revisi
Anderson dan Krathwohl pembelajaran, selama teori tersebut
(2001) dinilai relevan dengan karakteristik
mata pelajaran serta konsep/topik
yang dipelajari, karakteristik peserta
didik, serta konteks lingkungan
6 Aspek Pemahaman
yang dikembangkan oleh pembelajaran. Perlu diketahui
Tighe dan Wiggins
(2005)

6 Level Taksonomi Marzano


(2000)
Perlu diketahui
Taksonomi Bloom versi Revisi
Anderson dan Krathwohl
(2001)

Anderson dan Krathwohl mengelompokkan kemampuan kognitif menjadi tahapan-


tahapan berikut ini, dengan urutan dari kemampuan yang paling dasar ke yang paling
tinggi sebagai berikut:

(C1) (C2) (C3) (C4) (C5) (C6)


Mengingat Memahami Mengaplikasikan Menganalisis Mengevaluasi Menciptakan
mengingat kembali menjelaskan ide atau menggunakan memecah-mecah kemampuan untuk merangkaikan berbagai
informasi yang telah konsep seperti konsep, pengetahuan, informasi menjadi membuat keputusan, elemen menjadi satu hal
dipelajari, termasuk menjelaskan suatu atau informasi yang beberapa bagian, penilaian, mengajukan baru yang utuh, melalui
definisi, fakta-fakta, konsep menggunakan telah dipelajarinya kemampuan untuk kritik dan rekomendasi proses pencarian ide,
evaluasi terhadap
daftar urutan, atau kalimat sendiri, pada situasi berbeda mengeksplorasi yang sistematis
hal/ide/benda yang ada
menyebutkan kembali menginterpretasikan dan relevan hubungan/korelasi atau
sehingga kreasi yang
suatu materi yang suatu informasi, membandingkan antara diciptakan menjadi salah
pernah diajarkan menyimpulkan, atau dua hal atau lebih, satu solusi terhadap
kepadanya. membuat parafrasa menentukan masalah yang ada.
dari suatu bacaan. keterkaitan antar termasuk memberikan
konsep, atau nilai tambah terhadap
mengorganisasikan suatu produk yang sudah
beberapa ide dan/atau ada.
konsep.
6 Aspek Pemahaman
Tighe dan Wiggins
(2005)

6 Aspek/Facet Pemahaman 6 Aspek/Facet


merupakan cara untuk Pemahaman ini merupakan
mengkonfirmasi pemahaman modal untuk menentukan
peserta didik atas apa yang telah mereka
Tujuan Pembelajaran (TP),
pelajari dan tidak hirarkis/bukan
menyusun Alur Tujuan
merupakan siklus.
Pembelajaran (ATP),
Jika peserta didik melakukan salah menentukan asesmen, dan
satu dari keenam Aspek/Facet instruksi yang tepat.
Pemahaman (mampu menjelaskan, Perlu diketahui
menginterpretasi,
menerapkan/mengaplikasikan, berempati,
memiliki sebuah sudut pandang, atau
memiliki pengenalan diri), berarti
mereka telah mendemonstrasikan
sebuah tingkat pemahaman.
6 Aspek Pemahaman (6 facet of understanding) (Wiggins and Tighe, 2005) Perlu
Merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis. diketahui

Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik, mendemonstrasikan hasil kerja,
Penjelasan
menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori menggunakan data, berargumen dan mempertahankan
Explanation pendapatnya.

Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide, perasaan atau sebuah hasil
Interpretasi
karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi, anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari
Interpretation dan relevansi dengan dirinya.

Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang nyata dalam
Application kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)

Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari sebuah situasi, melihat gambaran
Perspective besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan memberikan kritik.

Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau memahami pikiran yang berbeda
Empathy dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu

Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses berpikir dan emosi yang terjadi
Self-Knowledge secara internal.
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP Bahasa Indonesia Fase D Perlu
elemen Menyimak diketahui

Interpretasi Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi yang ditangkap dari
Peserta didik memahami Interpretation puisi tersebut
informasi berupa gagasan,
pikiran, pandangan, arahan
atau pesan dari teks Aplikasi Membacakan/mendeklamasikan atau membuat karya untuk merespons
deskripsi, narasi, puisi, Application puisi
eksplanasi dan eksposisi
dari teks visual dan
Perspektif Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut pandang
audiovisual untuk
Perspective yang
menemukan makna yang berbeda.
tersurat dan tersirat.
Empati Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba merasakan emosi
Empathy yang dirasakan penulis dan dituangkan dalam media yang berbeda.
Perlu diketahui
6 Level Taksonomi Marzano
(2000)

Marzano menggunakan tiga sistem dalam domain pengetahuan yaitu sistem kognitif,
sistem metakognitif, dan sistem diri (self-system). Terdapat 6 level
taksonomi yaitu:

Tingkat 1:
Tingkat 4:
mengenali dan Tingkat 2: Tingkat 3: Tingkat 5: Tingkat 6:
pemanfaatan
mengingat kembali pemahaman analisis metakognisi sistem diri
(retrieval)
pengetahuan
mengingat kembali Pemahaman yang Cakupan analisis disini Pemanfaatan Sistem metakognisi Menentukan apakah
(retrieval) informasi dimaksud melibatkan berupa kemampuan pengetahuan berfungsi untuk seseorang akan
menggenerasi informasi digunakan saat memantau, melakukan atau tidak
dalam batas dua proses seseorang ingin mengevaluasi melakukan sesuatu
mengidentifikasi yang saling berkaitan baru yang belum
menyelesaikan tugas dan mengatur fungsi dari tugas.
diproses oleh seseorang.
sebuah informasi yaitu integrasikan dan tertentu. semua jenis
Ada lima proses
secara simbolisasi. pemikiran lainnya. Ada empat jenis dari
analisis: Ada empat kategori sistem diri:
umum. (1) mencocokan, umum pemanfaatan Ada empat fungsi dari (1) memeriksa
(2) mengklasifikasikan, pengetahuan: metakognisi: kepentingan,
(3)menganalisis (1)pengambilan (1) menetapkan tujuan, (2)memeriksa
kesalahan, keputusan, (2) memantau proses, kemanjuran,
(4) menyamarata (2)penyelesaian (3) memantau kejelasan, (3)memeriksa respon
kan masalah, (4) memantau ketepatan. emosional,
(5) menspesifikas (3) percobaan, (4)memeriksa motivasi
(4) penyelidikan. secara keseluruhan.
ikan.
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan pembelajaran
yang efektif?

Pendidik harus melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP) untuk kemudian disusun menjadi Tujuan
Pembelajaran (TP) dan Alur Tujuan Pembelajaran (TP). Merumuskan tujuan pembelajaran dari CP dapat
dilakukan melalui beberapa alternatif:

Alternatif 1

Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP

Alternatif 2
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup
Materi’ pada CP.

Alternatif 3

Merumuskan TP Lintas Elemen CP

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen


Alternatif 1

Merumuskan tujuan pembelajaran secara langsung dari CP


Alternatif 2
Merumuskan TP dengan Menganalisis ‘Kompetensi’ dan ‘Lingkup
Materi’ pada CP.
Alternatif 3

Merumuskan TP Lintas Elemen CP


Bagaimana Menyusun Alur Tujuan
Pembelajaran ?
Prinsip Penyusun Alur Tujuan Pembelajaran

1. Tujuan pembelajaran adalah tujuan yang lebih umum bukan tujuan


pembelajaran harian (goals, bukan objectives);
2. Alur tujuan pembelajaran harus tuntas satu fase, tidak terpotong di tengah
jalan;
3. Alur tujuan pembelajaran perlu dikembangkan secara kolaboratif (dalam 1
fase)
4. Alur tujuan pembelajaran dikembangkan sesuai karakteristik dan kompetensi yang
dikembangkan setiap mata pelajaran, maka dipastikan guru menguasai substansi.
5. Penyusunan alur tujuan pembelajaran tidak perlu lintas fase
Prinsip Penyusun Alur Tujuan Pembelajaran

6. Metode penyusunan alur tujuan pembelajaran harus logis, misalnya dari


kemampuan yang sederhana ke yang lebih rumit
7. Tampilan tujuan pembelajaran diawali dengan alur tujuan pembelajarannya
terlebih dahulu, baru proses berpikirnya.
8. Alur tujuan pembelajaran dapat bernomor/huruf (untuk menunjukkan
urutan dan tuntas penyelesaiannya dalam satu fase)
9. Alur tujuan pembelajaran menjelaskan SATU alur tujuan pembelajaran,
tidak bercabang.
10. Alur tujuan pembelajaran fokus pada pencapaian CP, bukan profil pelajar
Pancasila dan tidak perlu dilengkapi dengan pendekatan/strategi pembelajaran
(pedagogi).
Bagaimana strategi menyusun tujuan pembelajaran dalam alur tujuan
pembelajaran yang efektif?
Alur strategi yang dapat dilakukan,guna menyusun alur tujuan pembelajaran sebagai berikut:

Perhatikan kompetensi serta materi yang hendak dicapai pada CP Perhatikan hal berikut:
1 tersebut.
● CP berlaku untuk 1 FASE.
● Lihat karakteristik masing-
masing mata pelajaran,
Rumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan karena terdapat CP berbasis
2 kompetensi dan lingkup materinya. Pastikan kompetensi utama yang termuat dalam konten (PP, Matematika),
sintaks (Seni), bahkan
CP tercapai. terdapat pula yang berbasis
kompetensi (Bahasa).
Pertimbangkan beban jam pelajaran yang digunakan untuk mencapai ● Kalimat dalam tujuan
pembelajaran dapat
3 tujuan pembelajaran, agar selaras dengan beban JP pada mata pelajaran. mengambil dari berbagai
referensi, poin utamanya
adalah “operasional”
(kompetensinya terukur).
Susun tujuan pembelajaran secara linear dari awal fase hingga akhir fase.
4 Dalam menyusun alur, perhatikan kesesuaian tujuan pembelajaran terhadap
kompleksitas dan perkembangan peserta didik.

Sumber: Panduan Pembelajaran dan Asesmen


Bagaimana cara menyusun alur tujuan pembelajaran yang efektif?

Pendidik yang merancang alur tujuan pembelajarannya sendiri, tujuan-tujuan pembelajaran yang telah dikembangkan dalam tahap sebelumnya
akan disusun sebagai satu alur (sequence) yang berurutan secara sistematis, dan logis awal hingga akhir fase.
Dalam menyusun alur tujuan pembelajaran, pendidik dapat mengacu pada berbagai cara yang diuraikan pada tabel di bawah ini:

Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis. Contoh : memulai pengajaran dengan
yang Konkret menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak).
ke yang
Abstrak
Pengurutan Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep database terlebih dahulu sebelum
Deduktif mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.

Pengurutan dari Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh: mengajarkan cara mengeja kata-kata pendek dalam kelas bahasa
Mudah ke yang sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
lebih Sulit

Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih dahulu sebelum mengajarkan
Pengurutan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : siswa perlu belajar tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep
Hierarki perkalian.

Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu siswa untuk menyelesaikan tahapan
Pengurutan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus
Prosedural dilalui, seperti menulis hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam sebuah perangkat
lunak statistik.

Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap. Contoh : dalam mengajarkan
Scaffolding berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika siswa mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang
diberikan akan berkurang secara bertahap. Pada akhirnya, siswa dapat berenang sendiri.
(Creating Learning Materials for Open and Distance Learning, 2005; Doolittle, 2001; Morrison, Ross, & Kemp, 2007; Reigeluth & Keller, 2009)
Ilustrasi Alur Tujuan Pembelajaran

Alur tujuan pembelajaran dikembangkan untuk setiap CP. Dengan demikian, alur
tujuan pembelajaran untuk Fase A, misalnya, harus disusun untuk 2 tahun (Kelas I dan
Kelas II).
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Keterangan:
● lingkup materi diperoleh
berdasarkan analisis yang terdapat
Lingku
dalam capaian pembelajaran masing-
p masing elemen, kemudian
Materi merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean


agar mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian


pembelajaran, tujuan pembelajaran,
dan kode tidak menggambarkan
urutan alur tujuan pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan


perencanaan jumlah jam pelajaran
berdasarkan masing-masing tujuan
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Lingku
p
Materi

Keterangan:
● lingkup materi diperoleh
berdasarkan analisis yang terdapat
dalam capaian pembelajaran masing-
masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean


agar mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian


pembelajaran, tujuan pembelajaran,
dan kode tidak menggambarkan
urutan alur tujuan pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan


perencanaan jumlah jam pelajaran
berdasarkan masing-masing tujuan
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Lingku
p
Materi

Keterangan:
● lingkup materi diperoleh
berdasarkan analisis yang terdapat
dalam capaian pembelajaran masing-
masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean


agar mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian


pembelajaran, tujuan pembelajaran,
dan kode tidak menggambarkan
urutan alur tujuan pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan


perencanaan jumlah jam pelajaran
berdasarkan masing-masing tujuan
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Lingku
p
Materi

Keterangan:
● lingkup materi diperoleh
berdasarkan analisis yang terdapat
dalam capaian pembelajaran masing-
masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean


agar mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian


pembelajaran, tujuan pembelajaran,
dan kode tidak menggambarkan
urutan alur tujuan pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan


perencanaan jumlah jam pelajaran
berdasarkan masing-masing tujuan
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Keterangan:
● lingkup materi diperoleh
berdasarkan analisis yang terdapat
dalam capaian pembelajaran masing-
masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean


agar mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian


pembelajaran, tujuan pembelajaran,
dan kode tidak menggambarkan
urutan alur tujuan pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan


perencanaan jumlah jam pelajaran
berdasarkan masing-masing tujuan
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh
berdasarkan analisis yang terdapat
dalam capaian pembelajaran masing-
masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean


agar mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian


pembelajaran, tujuan pembelajaran,
dan kode tidak menggambarkan
urutan alur tujuan pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan


perencanaan jumlah jam pelajaran
berdasarkan masing-masing tujuan
Inspirasi Penyusunan tujuan pembelajaran (TP) dan alur tujuan
pembelajaran (ATP)

Keterangan:
● Konten (materi) diperoleh
berdasarkan analisis yang terdapat
dalam capaian pembelajaran masing-
masing elemen, kemudian
merumuskan tujuan pembelajaran
berdasarkan analisis dari capaian
pembelajaran.

● Kode TP merupakan pengkodean


agar mudah dalam pemetaan alur tujuan
pembelajaran. Arti kode TP, misal: B.7.1,
dimana “B” merupakan elemen Bilangan,
“7” merupakan perencanaan di Kelas 7,
dan “1” merupakan tujuan pembelajaran.
“A” elemen Aljabar, “P” elemen
Pengukuran, “G” elemen Geometri, dan
“D” elemen Analisis Data dan Peluang.

● Urutan elemen, capaian


pembelajaran, tujuan pembelajaran,
dan kode tidak menggambarkan
urutan alur tujuan pembelajaran.

● Alokasi Waktu merupakan


perencanaan jumlah jam pelajaran
berdasarkan masing-masing tujuan
PENYUSUNAN MODUL A
JAR
Pilihan Dokumen Perencanaan Pembelajaran

Dokumen Perencanaan pembelajaran Komponen minimum


dapat berupa: Komponen minimum
dalam rencana
dalam
Rencana Pelaksanaan pelaksanaan
1 Pembelajaran
modul ajar
pembelajaran
● Tujuan pembelajaran (salah ● Tujuan pembelajaran (salah
satu dari tujuan dalam alur satu dari tujuan dalam alur
2 Modul Ajar tujuan pembelajaran)
tujuan pembelajaran)
● Langkah-langkah atau kegiatan ● Langkah-langkah atau kegiatan
pembelajaran. Biasanya untuk pembelajaran. Biasanya untuk
satu atau lebih pertemuan. satu tujuan pembelajaran yang
dic apai dalam satu atau lebih
Apabila pendidik menggunakan ● Asesmen pembelajaran:Renca
pertemuan.
modul ajar, maka ia tidak na ● Rencana asesmen untuk di
perlu membuat RPP karena asesmen untuk di awal awal pembelajaran beserta
komponen-komponen dalam pembelajaran dan rencana instrumen dan cara
modul ajar meliputi asesmen di akhir penilaiannya
pembelajaran untuk mengec ● Rencana asesmen di akhir
komponen-komponen dalam
ek keterc apaian tujuan pembelajaran untuk mengec ek
RPP. pembelajaran ketercapaian tujuan
● pembelajaran beserta
Media pembelajaran instrumen
yang
dan c ara penilaiannya
digunakan, termasuk misalnya
bahan bacaan yang
digunakan, lembar kegiatan,
video, atau tautan situs web
yang perlu dipelajari peserta
didik
Komponen Modul
Ajar
PELAKSANAAN PEMBELA
JARAN
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta
KEGIATAN didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu
lingkungan belajar. Memperhatikan prinsip- prinsip
PEMBELAJARA sbb:
N DI 1. Penguatan pola pembelajaran religius dengan
MADRASAH menjadikan nilai-nilai akhlak dan pemahaman
yang moderat sebagai inspirasi cara berfikir, cara
bersikap dan bertindak pada proses pembelajaran
di madrasah
2. Menerapkan pembelajaran aktif dan
pengalaman langsung peserta didik
3. Berbasis perbedaan individual dengan
memperhatikan 4 tipe belajar peserta didik yaitu
tipe auditori, visual, kinestetic dan campuran.
4. Sesuai kebutuhan peserta didik yang beragam,
sehingga pembelajaran menyenangkan bermakna
bagi peserta didik.
5. dll
Kompetensi

(C1) (C2) (C4) (C5) (C6)


(C3) Mengaplikasikan
Mengingat Memahami Menganalisis Mengevaluasi Menciptakan

mengingat kembali menjelaskan ide menggunaka memecah-mecah kemampuan merangkaika


informasi yang telah atau konsep seperti informasi menjadi n berbagai
n konsep, untuk
dipelajari, termasuk menjelaskan suatu beberapa bagian, elemen menjadi satu
pengetahuan, membuat hal baru yang utuh,
definisi, fakta- konsep kemampuan untuk
menggunakan
atau mengeksplorasi keputusan, melalui proses
fakta, daftar
informasi penilaian, pencarian ide,
urutan, atau kalimat sendiri, hubungan/korelasi
evaluasi terhadap
menyebutkan menginterpretasikan yang telah atau mengajukan hal/ide/benda yang
kembali suatu suatu informasi, dipelajarinya membandingkan kritik dan ada sehingga
materi yang pernah menyimpulkan, pada situasi antara dua hal rekomendasi kreasi yang
diajarkan atau membuat berbeda dan atau lebih, diciptakan menjadi
yang
kepadanya. parafrasa dari menentukan salah satu solusi
suatu bacaan.
relevan keterkaitan antar sistematis terhadap masalah
konsep, atau yang ada.
mengorganisasikan
beberapa ide
dan/atau konsep.
Materi :Setiap pagi berolah raga agar tubuh
sehat
Level Kemampuan Aktivitas Pertanyaan
1 Mengingat/menghafal Membaca berulang-ulang Setiap pagi berolah
raga agar tubuh….
2 Memahami Siswa mencari sendiri Olahraga adalah…
makna Sehat adalah….
perkalimat
3 menerapkan Siswa mencari jenis Jelaskan cara olahraga
olahraga yang yang dapat menyehatkan
sesuai untuk tubuh
kesehatan
4 Menganalisis/menalar Siswa dihadapkan Misal: Jika hujan , jika
pada kondisi tertentu sakit dsb
5 Menilai Siswa Apakah orang yang sholat
berpendapat termasuk sudah
terhadap kasus berolahraga
6 Mengkreasi Mencari ide/gagasan/design Buatlah alat olah raga
dengan
memanfaatkan
barang bekas
PEMBELAJARAN
BERDIFERENSIASI
Pembelajaran Berdiferensiasi:
Pelaksanaan pembelajaran yang disesuaikan
dengan keadaan peserta didik, dengan
tetap memberikan hak pendidikan yang
sama untuk semua peserta didik sesuai
dengan kebutuhan dan perbedaan setiap
individu.
DDirerei ktkotraoratKSKKt KSKKMMadaradrasasahh
Direktorat KSKK Madrasah Direktorat
DDirerei ktkotraortaJet Jendnedraear l Pel
Jenderal Pendidikan Islam
KementerianPendniAgama
ddiidkiaRepublik
knanIslslIamamIndonesia
2023
KeKemmenetnetrierainanAgAgamamaaRRepeupbulbikkilI
nIdnodnoensieisaa
Pembelajaran
Berdiferensiasi
Gaya
Kesiapan
Belaja
Belajar
r

Minat

Elemen
Keragaman Peserta pembelajaran
Didik berdiferensiasi
Diferensiasi
Pembelajaran
Pendidik dapat mendesainpembelajaran berdiferensiasi meliputi :

Diferensiasi Diferensiasi Proses


Diferensiasi Produk Diferensiasi Lingkungan Belajar
Konten (Metode/Strategi)
(Materi)
Materi Proses Pembelajaran Penyesuaian hasil dari Diferensiasi lingkungan belajar
pembelajaran disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran disesuaikan dengan minat
disesuaikan dengan kemampuan berdasarkan peserta didik.
kesiapan peserta penerimaan/keterampil peminatan peserta Misal:
didik berdasarkan a n peserta didik. didik Pada pelajaran Bahasa
kompleksitasnya. Misal: Misal: Inggris Pendidik dapat
Misal: Kompetensi memahami Menc eritakan ulang melakukan diferensiasi
Kompetensi yang gaya dan tekanan. nilai- nilai luhur yang lingkungan belajar peserta
akan dic apai yaitu didapatkan dalam teks didik, seperti:
mengurutkan dan Pendidik dapat narasi (dongeng • Peserta didik yang menyukai
membandingkan melakukan Pendidik dapat
nusantara) teknologi disediakan c
bilangan bulat diferensiasi berupa: melakukan diferensiasi omputer atau tablet untuk
terkait dalam ● pendampingan produk hasil belajar membuat infografis, atau
keseharian
Pendidik dapat pada praktik peserta didik berupa: mendengarkan rekaman
melakukan yang dilakukan ● Bahan tayang visual audio
diferensiasi peserta didik (poster, slide • Peserta didik yang
terhadap
pemahaman secara
langsung paparan,
dan sejenisnya) gemar membaca
perpustakaan mini dengan
konsep bilangan ● Modeling-praktik- ● Podcast disediakan yang sesuai
buku-buku
bulat peserta didik
di kelas
kerja mandiri-
review
● Review berbasis
media Audio-visual
Raudhatul Athfal
materi
• Peserta didik yang
● Memberi ● Pagelaran drama menyukai seni,
pertanyaan disediakan berbagai
pemantik media seni untuk
Merancang Pembelajaran
Kolaboratif Antar Mata
Pelajaran
PemetaanTP dari beberapa Mapel
yang memiliki kesamaan
karakteristik

Menentukan Jenis Kegiatan

Menyusun Lembar Kerja


berdasarkanTP masing-masing
mata pelajaran
Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat KSKK Madrasah Pusdiklat Tenaga Teknis pusdiklat_teknis Pusdiklat Tenaga
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia Teknis
MERANCANG PEMBELAJARAN
Langkah
KOLABORATI : 1. Menganalisis TP dari
F beberapa Mapel yang
memiliki kesamaan
karakteristik
2. Merancang desain
pembelajaran
3. Menentukan Jenis
Kegiatan
4. Menyusun Lembar
Kerja berdasarkan TP
masing- masing mata
pelajaran
5. Menyusun
Pusdiklat Tenaga Teknis pusdiklat_teknis Pusdiklat Tenaga
Merancang Pembelajaran
Kolaboratif Antar Mata
NO TP pelajaranKKTP BENTUK KET
KEGIATAN
1 FiKIH menyajikan analisis Membuat video Pendek Proyek Kelompok
7….Menganalisis Qurban Qurban melalui media
B. INDONESIA Video
7…. Mmpresentasikan teks naratif Menarasikan konten
video
2

Subdirektorat Kurikulum dan Evaluasi, Direktorat KSKK Madrasah Pusdiklat Tenaga Teknis pusdiklat_teknis Pusdiklat Tenaga
Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia Teknis

Anda mungkin juga menyukai