Anda di halaman 1dari 51

CAPAIAN

Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset dan
Teknologi
Republik Indonesia

PEMBELAJARAN
Struktur Paparan

1.Pendahuluan
2.Capaian pembelajaran
Tujuan Diskusi
Pada akhir sesi ini peserta dapat:
● Memahami cara menggunakan capaian pembelajaran
dalam Kurikulum Merdeka.
● Memahami peran Guru dalam menggunakan CP dan
proses penyusunan Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan
Pembelajaran serta modul ajar.
Agenda Diskusi
Pengertian Pengertian kompetensi
1 Capaian 3 dalam Capaian
Pembelajaran. Pembelajaran

Penggunaan capaian
2 pembelajaran untuk
menyusun alur tujuan
pembelajaran dan modul ajar
Kesepakatan Bersama 1

Konsekuensi?

Apa yang perlu


2
kita sepakati bersama
agar tujuan sesi ini
tercapai? 3

4
Pertanyaan Esensial

● Apakah yang dimaksud dengan capaian pembelajaran?


● Bagaimana menggunakan capaian pembelajaran untuk
menyusun alur tujuan pembelajaran dan modul ajar?
Pengertian
Capaian Pembelajaran
M
Jika dianalogikan dengan sebuah perjalanan berkendara, CP
memberikan tujuan umum dan ketersediaan waktu untuk mencapainya
(fase). T
Untuk mencapai tujuan tersebut, setiap pengemudi memiliki kebebasan
untuk memilih jalur, cara, dan alat untuk menempuh perjalanan
tersebut, yang disesuaikan dengan titik keberangkatan, kondisi, W

kemampuan, dan kecepatan masing-masing.


Dalam mencapai CP, kita perlu membangun kompetensi untuk
melakukan perjalanan tersebut agar tiba di tujuan pada waktu yangT
ditentukan. Setiap satuan pendidikan dipersilakan mengatur strategi
Sumber: OECD (2018)

efektif untuk mencapai CP, sesuai dengan kemampuan dan potensinya.F


Garis finish CP ada di akhir kelas 12. Untuk mencapai garis finish tersebut, M
pemerintah membuatnya ke dalam 6 etape yang disebut fase. Setiap fase
lamanya 1-3 tahun.
Penggunaan istilah “fase” dilakukan untuk membedakannya dengan kelas T
karena peserta didik di satu kelas yang sama bisa jadi belajar dalam fase
pembelajaran yang berbeda.
Fase memberikan keleluasaan dan keadilan bagi guru dan siswa untuk W
menyesuaikan rancangan pembelajaran dengan tahapan perkembangan,
kemampuan, minat, konteks, dan kecepatan belajar siswa (Teaching at The
Right Level).
T
Dengan penggunaan Fase, diharapkan siswa akan dapat memiliki waktu lebih
panjang untuk memahami dan mendalami konsep-konsep dan keterampilan
Sumber: OECD (2018)

untuk mencapai sebuah kompetensi yang dibangun CP. F


Untuk mencapai tujuan tersebut, Pemerintah
menetapkan Kerangka Dasar Kurikulum yang
terdiri dari Struktur Kurikulum, Capaian
Pembelajaran, dan Prinsip Pembelajaran dan
Asesmen.
Pengertian Capaian Pembelajaran

“Capaian Pembelajaran (CP) merupakan kompetensi pembelajaran yang harus


dicapai peserta didik pada setiap fase, dimulai dari Fase Fondasi pada PAUD.
Untuk Pendidikan dasar dan menengah, CP disusun untuk setiap mata pelajaran.”
(lihat: Keputusan Menteri Republik Indonesia Nomor 56/M/2022 tentang Pedoman Penerapan
Kurikulum dalam rangka Pemulihan Pembelajaran)

Pemerintah hanya menetapkan tujuan akhir per fase (CP) dan waktu
tempuhnya (fase). Satuan pendidikan memiliki keleluasaan untuk
menentukan strategi dan cara atau jalur untuk mencapainya. Agar bisa
menentukan strategi yang sesuai, kita perlu tau titik awal keberangkatan
para peserta didik.
Sistematika Capaian Pembelajaran

• Rasional
• Tujuan
• Karakteristik
• CP
Komponen CP 1

Rasional Mata Pelajaran Tujuan Mata Pelajaran Karakteristik Mata Pelajaran


● Alasan mempelajari mapel Kemampuan yang perlu ● Deskripsi umum tentang apa yang
tersebut dicapai pelajar setelah dipelajari dalam mata pelajaran
● keterkaitan antara Mapel mempelajari mata ● Elemen-elemen (strands) atau 2
dengan salah satu (atau lebih) pelajaran tersebut domain mata pelajaran serta
Profil Pelajar Pancasila deskripsinya

Capaian dalam setiap fase secara keseluruhan Capaian setiap fase menurut elemen 3
Kompetensi pembelajaran yang harus dicapai Dibuat dalam bentuk matriks. Setiap elemen
peserta didik pada setiap fase. Dibuat dalam dipetakan menurut perkembangan siswa
bentuk pernyataan yang disajikan dalam paragraf
yang utuh.
4
Klasifikasi Taksonomi Bloom
Apa yang dimaksud dengan
memahami?
Capaian Pembelajaran
Taksonomi Bloom dianjurkan untuk digunakan ketika guru
merancang pembelajaran harian dan asesmen kelas sesuai
dengan tujuan pengembangan taksonomi.

Taksonomi Bloom berguna untuk “menerjemahkan standar”


ke dalam istilah dan bahasa yang lebih konkrit dan
operasional untuk digunakan sehari-hari.  
M
Bentuk Pemahaman dalam CP
Prinsip penyusunan CP menggunakan pendekatan konstruktivisme yang
T
membangun pengetahuan dan berdasarkan pengalaman nyata dan
kontekstual. Menurut teori belajar konstruktivisme (constructivist learning
theory), pengetahuan bukanlah kumpulan atau seperangkat fakta-fakta,
W
konsep, atau kaidah untuk diingat.

Konsep “Memahami” dalam Capaian Pembelajaran (CP) dalam


konstruktivisme adalah proses membangun pengetahuan melalui T

pengalaman nyata. Pemahaman tidak bersifat statis, tetapi berevolusi dan


berubah secara konstan sepanjang siswa mengonstruksikan pengalaman-
Sumber: OECD (2018)

pengalaman baru yang memodifikasi pemahaman sebelumnya F


Identifikasi hasil yang diinginkan - CP, TP,
dan ATP
Bagaimana penggunaan CP pada satuan
pendidikan?
Capaian Pembelajaran
CP dirumuskan dalam bentuk Fase, bukan per tahun
CP selalu berpusat pada siswa, bukan pada ketuntasan materi

Jenjang PAUD Jenjang SD Jenjang SMP Jenjang SMA/SMK


Fase Fondasi (Usia 5- • Fase A (Kelas 1-2 SD) Fase D (Kelas 7-9 SMP) • Fase E (Kelas 10 SMA)
6 tahun) • Fase B (Kelas 3-4 SD) • Fase F (Kelas 11-12 SMA)
• Fase C (Kelas 5-6 SD)
Capaian Pembelajaran Pendidikan Khusus
(Diksus)

Bagi siswa berkebutuhan khusus yang mengalami hambatan intelektual dapat


menggunakan CP pendidikan khusus, namun jika tidak mengalami hambatan intelektual
dapat menggunakan CP reguler dengan menerapkan prinsip modifikasi kurikulum.
Untuk CP Diksus, penentuan fase CP untuk siswa berdasarkan pada hasil Asesmen
Diagnostik. Sangat mungkin sekali di sebuah kelas terdapat perbedaan CP yang
digunakan.
Dalam pendidikan khusus juga terdapat prinsip lintas fase mengingat kondisi siswa
berkebutuhan khusus sangat beragam sehingga sangat dimungkinkan untuk mata
pelajaran tertentu seorang ada berada di fase A namun di mata pelajaran lainnya
berada di fase B.
Untuk SLB Capaian Pembelajaran didasarkan pada usia mental
yang ditetapkan berdasarkan hasil asesmen
• Fase A : Pada umumnya usia mental (≤7 tahun)
• Fase B : Pada umumnya usia mental (±8 tahun)
• Fase C : Pada umumnya usia mental (±8 tahun)
• Fase D : Pada umumnya usia mental (±9 tahun)
• Fase E : Pada umumnya usia mental (±10 tahun)
• Fase F : Pada umumnya usia mental (±10 tahun)
KI/KD Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Capaian Pembelajaran Kelas 1 dan 2 Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Indonesia di Kurikulum 2013
Fase A
(Usia 6-8, umumnya kelas 1-2 SD)
Pelajar memiliki kemampuan berbahasa untuk berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan kepada
teman sebaya dan orang dewasa tentang diri dan lingkungan sekitarnya. Pelajar mampu memahami dan
menyampaikan pesan; mengekspresikan perasaan dan gagasan; berpartisipasi dalam percakapan dan
diskusi secara santun. pelajar mampu meningkatkan penguasaan kosakata baru melalui berbagai
kegiatan berbahasa dan bersastra dengan topik yang beragam.

Pelajar mampu bersikap menjadi penyimak yang baik. Pelajar mampu memahami pesan
Menyimak lisan dan informasi dari media audio, teks aural (teks yang dibacakan), dan instruksi lisan
yang berkaitan dengan tujuan berkomunikasi.

Pelajar mampu bersikap menjadi pembaca dan pemirsa yang baik. Pelajar mampu
memahami informasi dari bacaan dan tayangan yang dipirsa tentang diri dan lingkungan,
Membaca & Memirsa narasi imajinatif, dan puisi anak. Pelajar mampu menambah kosakata baru dari teks yang
dibaca atau tayangan yang dipirsa dengan bantuan ilustrasi.

Capaian pembelajaran dalam bentuk Pelajar mampu melafalkan teks dengan tepat, berbicara dengan santun, menggunakan
volume dan intonasi yang tepat sesuai konteks. Pelajar mampu bertanya tentang sesuatu,
KI KD sangat banyak dan terpisah- menjawab, dan menanggapi komentar orang lain (teman, guru, dan orang dewasa) dengan
pisah. Berbicara & baik dan santun dalam suatu percakapan. Pelajar mampu mengungkapkan gagasan
Mempresentasikan secara lisan dengan bantuan gambar dan/atau ilustrasi. Pelajar mampu menceritakan
kembali suatu informasi yang dibaca atau didengar; dan menceritakan kembali teks narasi
yang dibacakan atau dibaca dengan topik diri dan lingkungan.

Pelajar mampu bersikap dalam menulis di atas kertas dan/atau melalui media digital.
Pelajar mampu menulis deskripsi dengan beberapa kalimat tunggal, menulis rekon tentang
Menulis pengalaman diri, menulis kembali narasi berdasarkan fiksi yang dibaca atau didengar,
menulis prosedur tentang kehidupan sehari-hari, dan menulis eksposisi tentang kehidupan
sehari-hari. Pelajar mengembangkan tulisan tangan yang semakin baik.

CP ditulis dalam paragraf yang utuh dan


mudah dipahami sebagai satu kesatuan.

21
Arti Elemen dalam
Capaian Pembelajaran
Elemen Dalam CP M

Setiap CP suatu mata pelajaran memiliki beberapa elemen atau kelompok kompetensi esensial
yang berlaku sama untuk semua fase pada mata pelajaran tersebut.
Masing-masing elemen tersebut memiliki capaian per fasenya sendiri yang saling menunjang T
untuk mencapai pemahaman yang dituju.
Elemen sebuah mata pelajaran mungkin saja sama atau berbeda dengan mata pelajaran
lainnya.
W

Contoh:
• Dalam CP PAUD terdapat elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti, Jati Diri, dan Dasar-dasar
Literasi, Matematika, Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Seni. T
• Dalam CP Matematika terdapat elemen Bilangan, Aljabar, Pengukuran, Geometri, dan
Analisis Data dan Peluang.
Sumber: OECD (2018)

F
Contoh Capaian Pembelajaran: Seni Rupa

Di akhir fase C, peserta didik mampu menuangkan


pengalamannya melalui visual sebagai ekspresi kreatif
secara rinci, ditandai penguasaan ruang dengan
penggunaan garis horizon dalam karyanya. Diharapkan
pada akhir fase ini, proses kreatif dan kegiatan apresiasi
peserta didik telah mencerminkan penguasaan terhadap
bahan, alat, teknik, teknologi dan prosedur yang mewakili
perasaan dan empati peserta didik.
Contoh: Elemen CP mapel Seni Rupa
Elemen Fase A Fase B Fase C

Berpikir dan Siswa mampu mengenali dan membiasakan diri Siswa mulai terbiasa secara mandiri menggunakan Siswa secara mandiri menggunakan berbagai
Bekerja Artistik dengan berbagai prosedur dasar sederhana untuk berbagai prosedur dasar sederhana untuk berkarya prosedur dasar sederhana untuk berkarya dengan
berkarya dengan aneka pilihan media yang tersedia dengan aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. aneka pilihan media yang tersedia di sekitar. Siswa
di sekitar. Siswa mengetahui dan memahami Siswa mengetahui, memahami dan mulai konsisten
2
mengetahui, memahami dan konsisten mengutamakan
keutamaan faktor keselamatan dalam bekerja mengutamakan faktor keselamatan dalam bekerja faktor keselamatan dalam bekerja.

Mengalami Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan Siswa mampu mengamati, mengenal, merekam dan
menuangkan pengalaman kesehariannya secara menuangkan pengalaman kesehariannya secara menuangkan pengalaman kesehariannya secara visual
visual dengan menggunakan bentuk-bentuk dasar visual dengan menggunakan garis pijak dan proporsi dengan menggunakan konsep ruang, garis horison,
geometris. Siswa mengeksplorasi alat dan bahan walaupun masih berdasarkan penglihatan sendiri. pemahaman warna, keseimbangan (balance 3 ) dan
dasar dalam berkarya. Siswa juga mengenali Siswa dapat menggunakan alat, bahan dan prosedur irama/ritme (rhythm). Siswa dapat menggunakan dan
prosedur dasar dalam berkarya dasar dalam berkarya. menggabungkan alat, bahan dan prosedur dasar dalam
berkarya

Menciptakan Siswa mampu menciptakan karya dengan Siswa mampu menciptakan karya dengan Siswa mampu menciptakan karya dengan
mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni rupa mengeksplorasi dan menggunakan elemen seni rupa mengeksplorasi, menggunakan dan menggabungkan
berupa garis, bentuk dan warna berupa garis, bentuk, tekstur, ruang dan warna. 4 mulai
elemen seni rupa yang telah dipelajari. Siswa
menggunakan garis horizon. Selain itu, siswa mulai
menunjukkan pemahaman warna, keseimbangan dan
irama/ritme dalam karya
Contoh: Elemen CP mapel Seni Rupa
Elemen Fase A Fase B Fase C

Merefleksikan Siswa mampu mengenali dan menceritakan Siswa mampu mengenali dan menceritakan Siswa mampu mengenali dan menceritakan
fokus dari karya yang diciptakan atau fokus dari karya yang diciptakan atau fokus dari karya yang diciptakan atau
dilihatnya (dari teman sekelas karya seni dilihatnya (dari teman sekelas karya seni 2
dilihatnya (dari teman sekelas karya seni
dari orang lain) serta pengalaman dan dari orang lain atau era atau budaya dari orang lain atau era atau budaya
perasaannya mengenai karya tersebut. tertentu) serta pengalaman dan tertentu) serta pengalaman dan
perasaannya mengenai karya tersebut perasaannya mengenai karya tersebut

3
Berdampak Siswa mampu menciptakan karya sendiri Siswa mampu menciptakan karya sendiri Siswa mampu menciptakan karya sendiri
yang sesuai dengan perasaan atau yang sesuai dengan perasaan,minat atau yang sesuai dengan perasaan,minat atau
minatnya konteks lingkungannya konteks lingkungannya

4
Pengertian Kompetensi dalam
Capaian Pembelajaran
Halaman 264
M
6 Aspek/Facet Pemahaman merupakan cara untuk mengkonfirmasi
pemahaman siswa atas apa yang telah mereka pelajari dan tidak
hirarkis/bukan merupakan siklus. T

Jika siswa melakukan salah satu dari keenam Aspek/Facet Pemahaman ini
(mampu menjelaskan, menginterpretasi, menerapkan/ mengaplikasikan, W

berempati, memiliki sebuah sudut pandang, atau memiliki pengenalan diri),


berarti mereka telah mendemonstrasikan sebuah tingkat pemahaman.
T

6 Aspek/Facet Pemahaman ini merupakan modal untuk menentukan Tujuan


Sumber: OECD (2018)

Pembelajaran (TP), menyusun Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), menentukan F


asesmen, dan instruksi yang tepat.
6 aspek pemahaman (Wiggins and Tighe, 2005)
6 facet of understanding; merupakan bentuk-bentuk pemahaman yang digunakan dalam CP. Tidak harus hirarkis M

Penjelasan Mendeskripsikan suatu ide dengan kata-kata sendiri, membangun hubungan antar topik,
Explanation mendemonstrasikan hasil kerja, menjelaskan alasan/cara/prosedur , menjelaskan sebuah teori
menggunakan data, berargumen dan mempertahankan pendapatnya.
T
Interpretasi Menerjemahkan cerita, karya seni, atau situasi. Interpretasi juga berarti memaknai sebuah ide,
Interpretation perasaan atau sebuah hasil karya dari satu media ke media lain, dapat membuat analogi,
anekdot, dan model. Melihat makna dari apa yang telah dipelajari dan relevansi dengan dirinya.

Aplikasi Menggunakan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman mengenai suatu dalam situasi yang W
Application nyata dalam kehidupan sehari-hari atau sebuah simulasi (menyerupai kenyataan)

Perspektif Melihat suatu hal dari sudut pandang yang berbeda, siswa dapat menjelaskan sisi lain dari
Perspective sebuah situasi, melihat gambaran besar, melihat asumsi yang mendasari suatu hal dan
memberikan kritik. T

Empati Menaruh diri di posisi orang lain. Merasakan emosi yang dialami oleh pihak lain dan/atau
Empathy memahami pikiran yang berbeda dengan dirinya. Menemukan nilai (value) dari sesuatu
Sumber: OECD
(2018)
Pengenalan diri Memahami diri sendiri; yang menjadi kekuatan, area yang perlu dikembangkan serta proses F
Self-Knowledge berpikir dan emosi yang terjadi secara internal.
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP M

Matematika Fase B elemen Bilangan


Penjelasan Mendeskripsikan makna dari bilangan 10.000 dengan
T
Peserta didik menunjukkan pemahaman Explanation kata-kata sendiri, mengaitkan dengan nilai tempat,
mengurutkan dan membandingkan bilangan 10.000
dan intuisi bilangan (number sense)
dengan bilangan lain
untuk bilangan cacah sampai dengan
10.000. Mereka dapat membaca, Interpretasi Menerjemahkan makna 10.000 menggunakan gambar W
menulis, menentukan nilai tempat, Interpretation
membandingkan, mengurutkan,
Aplikasi Menggunakan pemahaman 10.000 untuk memecahkan
menggunakan nilai tempat, melakukan
Application masalah dalam dunia nyata (misalnya berbelanja di
komposisi dan dekomposisi bilangan. kantin dengan uang Rp.10.000,00 atau soal cerita/ T
Mereka juga dapat menyelesaikan simulasi jual-beli)
masalah berkaitan dengan uang
Sumber: OECD (2018) Perspektif Menemukan berbagai cara berbeda untuk mendapatkan
menggunakan ribuan sebagai satuan.
Perspective nilai 10.000
F
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
Bahasa Indonesia Fase D elemen Menyimak
Interpretasi Mendeskripsikan makna dari puisi serta emosi yang
Peserta didik memahami Interpretation ditangkap dari puisi tersebut
informasi berupa gagasan, Aplikasi Membacakan/mendeklamasikan atau membuat karya
pikiran, pandangan, arahan atau Application untuk merespons puisi

pesan dari teks deskripsi, narasi, Perspektif Melakukan bedah puisi melalui diskusi dari sudut
Perspective pandang yang berbeda.
puisi, eksplanasi dan eksposisi
dari teks visual dan audiovisual Empati Menaruh diri di posisi penulis puisi dan mencoba
Empathy merasakan emosi yang dirasakan penulis dan
untuk menemukan makna yang dituangkan dalam media yang berbeda.
tersurat dan tersirat.
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
Bahasa Indonesia untuk Pendidikan Khusus Fase D elemen
Menyimak Penjelasan Menjelaskan kembali isi sebuah teks cerita
Peserta didik mampu menyimak dengan Explanation pendek, puisi, drama, atau surat resmi dalam
saksama, memahami dan memaknai bentuk lisan atau isyarat
instruksi, mengidentifikasi informasi berupa Aplikasi Mampu mengikuti instruksi kerja tertulis
fakta atau proses kejadian dari teks Application sederhana. Mampu menceritakan kronologi
petunjuk/arahan sederhana, teks cerita sebuah peristiwa berdasarkan arahan
sederhana
pendek, surat pribadi, teks puisi, teks
Perspektif Berbagi pendapatnya mengenai sebuah teks
drama, dan surat resmi seperti surat Perspective cerita pendek, puisi, atau drama
undangan dan surat pemberitahuan yang
disajikan dalam bentuk lisan atau isyarat, Interpretasi Bermain peran berdasarkan sebuah teks
Interpretation cerita pendek, puisi, atau drama
teks aural (teks yang dibacakan) dan teks
audiovisual.
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP Seni Tari Fase F elemen
Menciptakan
Pengenalan Diri Mengenali kemampuan dan keterampilan gerak tubuhnya
Peserta didik mampu Self Knowledge dalam membawakan tarian tradisi. Memilih teknik, pola
gerak tertentu, makna atau simbol untuk menciptakan tari
menciptakan tari kreasi kreasi pribadi.
yang terinspirasi dari hasil
membandingkan berbagai Aplikasi Menerapkan pilihan teknik, pola gerak tertentu, makna atau
Application simbol untuk menciptakan tari kreasi pribadi.
pertunjukkan tari tradisi
Perspektif Menyaksikan/menarikan berbagai tari tradisi dan memahami
dan kreasi berdasarkan Perspective perbedaan dan persamaan budaya dari dua atau lebih
daerah melalui tari tradisinya.
makna, simbol, dan nilai
Empati Mencoba merasakan emosi yang dirasakan dalam sebuah
estetis dari perspektif Empathy karya tari tradisi yang menginspirasinya untuk kemudian
berbagai aspek seni. mengekspresikannya emosi tersebut dengan gayanya
sendiri ke dalam tari kreasinya
Contoh Bentuk Pemahaman Dalam CP
PAUD (Fase Fondasi) elemen Nilai Agama dan Budi Pekerti
Pengenalan Diri Mengenali identitas dirinya dan makhluk hidup lainnya sebagai
Peserta didik mengenali dan Self Knowledge ciptaan Tuhan. Mengenal anggota keluarga intinya
mempraktikkan nilai dan
kewajiban ajaran agamanya.
Aplikasi Mengetahui prosedur perawatan kebersihan diri (cara mandi,
Anak mengamalkan nilai-nilai Application menyikat gigi, menggunakan toilet dll), adab makan dan minum,
ajaran agamanya dalam interaksi menggunakan kata “Terima Kasih”, “Tolong” dan “Permisi”,
dengan sesama dan lingkungan terbiasa berdoa.
(tumbuhan, hewan, lingkungan
Perspektif Menceritakan harapannya atau apa yang disukai dari sikap
hidup). Anak mengenal
Perspective orang lain terhadap dirinya, berdoa menggunakan bahasanya
keberagaman dan menunjukkan sendiri
sikap menghargai agama dan
Empati Role Play, Mengenal aturan dasar dalam sebuah permainan,
kepercayaan orang lain. Empathy mengantri, bergantian menggunakan sesuatu, membantu orang
lain, menyiram tanaman atau memberi makan atau bermain
dengan hewan
Bagaimana menggunakan CP ke dalam pembelajaran di kelas?

• CP diturunkan ke alur dan tujuan pembelajaran,


selanjutnya dikembangkan menjadi modul ajar.
• Pendidik memiliki keleluasaan untuk membuat sendiri,
memilih, dan memodifikasi modul ajar yang tersedia
sesuai dengan konteks, karakteristik, serta kebutuhan
peserta didik.
• Pemerintah menyediakan contoh-contoh modul ajar yang
dapat dijadikan inspirasi untuk satuan pendidikan.
Bagaimana menggunakan CP ke dalam pembelajaran di kelas?

• Satuan pendidikan dan pendidik dapat mengembangkan modul


ajar sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik,
memodifikasi, dan/atau menggunakan modul ajar yang
disediakan Pemerintah sesuai dengan karakteristik daerah,
satuan pendidik, dan peserta didik.
• Oleh karena itu, pendidik yang menggunakan modul ajar yang
disediakan Pemerintah tidak perlu lagi menyusun perencanaan
pembelajaran/RPP/modul ajar.
Cara menggunakan capaian pembelajaran
untuk menyusun alur tujuan pembelajaran dan
modul ajar
Tujuan kegiatan analisis capaian pembelajaran untuk:
Untuk menyusun rencana pembelajaran, ● mendapatkan peta kompetensi yang akan menjadi rujukan
jabaran kompetensi pada Capaian
Pembelajaran perlu dipetakan ke dalam
untuk pelaksanaan pembelajaran; dan
tujuan pembelajaran dan alur tujuan ● menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan Pembelajaran.
pembelajaran. Peta kompetensi tersebut
kemudian digunakan sebagai acuan
untuk mengembangkan perangkat ajar. Pendidik dan satuan pendidikan dapat menggunakan berbagai
strategi untuk menyusun tujuan pembelajaran dan alur tujuan.
Harus dipastikan tujuan pembelajaran dan alur tujuan
pembelajaran yang dipetakan memenuhi kriteria berikut ini:
● Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari beberapa
komponen
● Kriteria alur tujuan Pembelajaran
Kriteria tujuan pembelajaran idealnya terdiri dari beberapa komponen sebagai berikut:
● Kompetensi yaitu kemampuan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan
yang dapat didemonstrasikan oleh peserta didik yang menunjukkan peserta didik telah
berhasil mencapai tujuan pembelajaran.
● Konten yaitu ilmu pengetahuan inti atau konsep utama yang perlu dipahami di akhir satu
unit pembelajaran.
● Variasi yaitu pendekatan yang berbeda sesuai karakteristik peserta didik berkebutuhan
khusus *)

Kriteria alur tujuan Pembelajaran:


● Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dikuasai peserta didik
● ATP dalam satu fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang linear
dari awal hingga akhir fase.
● ATP pada keseluruhan fase menggambarkan cakupan dan tahapan pembelajaran yang
menggambarkan tahapan perkembangan kompetensi antar fase dan jenjang
Contoh Hasil Pemetaan CP ke dalam Alur Tujuan Pembelajaran
Menganalisis Capaian Merumuskan Tujuan Pembelajaran dan Memetakan bagian ATP per kelas
Pembelajaran Alur Tujuan Pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu

Matematika Fase B:Kelas 3 dan 4 Fase B

Pada akhir fase B, peserta didik dapat menggeneralisasi Kelas 3 Kelas 4


pemahaman dan melakukan operasi hitung bilangan cacah 3.1. Menyajikan bilangan dan 4.1. Memperumum pemahaman mengenai
menggeneralisasi pemahaman dan urutan dan nilai tempat sampai 999.999
sampai dengan 1.000.000 (atau maksimum enam angka), serta membandingkan urutan dan nilai tempat
4.2. Mengidentifikasi kelipatan, faktor, pola
memahami hubungan antara operasi hitung (penjumlahan, sampai 999.999
3.2. Memperkirakan dan membulatkan perkalian dan pembagian dengan tabel
pengurangan, perkalian, dan pembagian) termasuk bilangan ke nilai tempat terdekat sampai kelipatan
999.999 4.3. Menentukan hubungan antar satuan
menggunakan sifat-sifat operasi dalam menentukan hasil
3.3. Mengukur panjang dengan satuan baku baku panjang (mm, cm, dan m)
perhitungan, menentukan faktor, kelipatan, KPK, dan FPB dari (mm, cm, dan m) serta mengukur keliling 4.4. Menyelesaikan permasalahan berkaitan
bidang datar dengan menambahkan semua dengan keliling berbagai bangun datar
bilangan cacah, memahami pecahan dan menentukan posisinya
rusuknya.
(segitiga, segiempat, segi banyak)
pada garis bilangan, serta membandingkan dua pecahan. 3.4. Mengukur luas dengan menghitung
jumlah bujur sangkar berukuran 1 cm2 yang 4.5. Menyelesaikan permasalahan berkaitan
Peserta didik dapat menyelesaikan persamaan sederhana, menutup bidang datar dengan luas dan keliling berbagai bentuk
memahami hubungan antara operasi perkalian dan pembagian, 3.5. Menemukan hubungan antara operasi bangun datar
penjumlahan dan pengurangan.
menemukan pola gambar, objek sederhana, dan pola bilangan 3.6. Menyelesaikan kalimat bilangan dengan dst ...
melibatkan operasi hitung (penjumlahan, pengurangan, satu variabel berupa simbol gambar yang
belum diketahui nilainya melibatkan
perkalian, dan pembagian). Peserta didik dapat dan mengukur penjumlahan dan pengurangan bilangan
3.7. Mengobservasi, menentukan dan
panjang benda menggunakan satuan baku, menggunakan
menggambar sisi sejajar dan sisi
satuan baku luas dan volume, serta menyelesaikan masalah berpotongan pada sebuah bidang datar.
berkaitan dengan keliling bangun datar. Peserta didik dapat dst ….
mengidentifikasi ciri-ciri berbagai bentuk bangun datar dan
bangun ruang (prisma dan balok). Peserta didik juga dapat
menyajikan dan menganalisis data sederhana menggunakan
turus dalam bentuk bentuk bentuk tabel, diagram gambar,
piktogram, diagram batang, dan diagram garis, serta
menentukan kejadian yang lebih mungkin di antara beberapa 42
kejadian.
Matematika Fase B:Kelas 3 dan 4
Pada akhir fase B, peserta didik dapat menggeneralisasi pemahaman dan melakukan operasi hitung bilangan cacah sampai
dengan 1.000.000 (atau maksimum enam angka), serta memahami hubungan antara operasi hitung (penjumlahan, pengurangan,
perkalian, dan pembagian) termasuk menggunakan sifat-sifat operasi dalam menentukan hasil perhitungan, menentukan faktor,
kelipatan, KPK, dan FPB dari bilangan cacah, memahami pecahan dan menentukan posisinya pada garis bilangan, serta
membandingkan dua pecahan. Peserta didik dapat menyelesaikan persamaan sederhana, memahami hubungan antara operasi
perkalian dan pembagian, menemukan pola gambar, objek sederhana, dan pola bilangan melibatkan operasi hitung (penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian). Peserta didik dapat dan mengukur panjang benda menggunakan satuan baku,
menggunakan satuan baku luas dan volume, serta menyelesaikan masalah berkaitan dengan keliling bangun datar. Peserta didik
dapat mengidentifikasi ciri-ciri berbagai bentuk bangun datar dan bangun ruang (prisma dan balok). Peserta didik juga dapat
menyajikan dan menganalisis data sederhana menggunakan turus dalam bentuk bentuk bentuk tabel, diagram gambar, piktogram,
diagram batang, dan diagram garis, serta menentukan kejadian yang lebih mungkin di antara beberapa kejadian.
Fase B
Kelas 3 Kelas 4
3.1. Menyajikan bilangan dan menggeneralisasi pemahaman dan 4.1. Memperumum pemahaman mengenai urutan dan nilai
membandingkan urutan dan nilai tempat sampai 999.999 tempat sampai 999.999
3.2. Memperkirakan dan membulatkan bilangan ke nilai tempat
4.2. Mengidentifikasi kelipatan, faktor, pola perkalian dan
terdekat sampai 999.999
3.3. Mengukur panjang dengan satuan baku (mm, cm, dan m) pembagian dengan tabel kelipatan
serta mengukur keliling bidang datar dengan menambahkan 4.3. Menentukan hubungan antar satuan baku panjang (mm, cm,
semua rusuknya. dan m)
3.4. Mengukur luas dengan menghitung jumlah bujur sangkar 4.4. Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan keliling
berukuran 1 cm2 yang menutup bidang datar berbagai bangun datar (segitiga, segiempat, segi banyak)
3.5. Menemukan hubungan antara operasi penjumlahan dan 4.5. Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan luas dan
pengurangan.
keliling berbagai bentuk bangun datar
3.6. Menyelesaikan kalimat bilangan dengan satu variabel
berupa simbol gambar yang belum diketahui nilainya
melibatkan penjumlahan dan pengurangan bilangan dst ...
3.7. Mengobservasi, menentukan dan menggambar sisi sejajar
dan sisi berpotongan pada sebuah bidang datar.

dst ….
Tujuan pengembangan modul ajar:
Mengembangkan perangkat ajar yang memandu pendidik
melaksanakan pembelajaran

Pendidik memiliki kemerdekaan untuk:


● memilih atau memodifikasi modul ajar yang sudah
disediakan pemerintah untuk menyesuaikan modul ajar
dengan karakteristik peserta didik, atau
● menyusun sendiri modul ajar sesuai dengan karakteristik
peserta didik 46
Kriteria yang harus dimiliki oleh modul ajar adalah:
1. Esensial: Pemahaman konsep dari setiap mata pelajaran melalui pengalaman
belajar dan lintas disiplin.
2. Menarik, bermakna, dan menantang: Menumbuhkan minat untuk belajar dan
melibatkan peserta didik secara aktif dalam proses belajar. Berhubungan
dengan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki sebelumnya, sehingga
tidak terlalu kompleks, namun juga tidak terlalu mudah untuk tahap usianya.
3. Relevan dan kontekstual: Berhubungan dengan pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki sebelumnya, dan sesuai dengan konteks di waktu
dan tempat peserta didik berada.
4. Berkesinambungan: Keterkaitan alur kegiatan pembelajaran sesuai dengan
fase belajar peserta didik.
47
Komponen Modul Ajar

Penulisan modul ajar bertujuan untuk memandu pendidik untuk melaksanakan proses
pembelajaran. Komponen dalam modul ajar ditentukan oleh pendidik berdasarkan
kebutuhannya. Secara umum modul ajar memiliki komponen sebagai berikut:
Informasi umum Komponen inti Lampiran

● Identitas penulis modul ● Tujuan pembelajaran ● Lembar kerja peserta didik


● Kompetensi awal ● Asesmen ● Pengayaan dan remedial
● Profil Pelajar Pancasila ● Pemahaman bermakna ● Bahan bacaan pendidik dan
● Sarana dan prasarana ● Pertanyaan pemantik peserta didik
● Target peserta didik ● Kegiatan pembelajaran ● Glossarium
● Model pembelajaran yang ● Refleksi peserta didik ● Daftar pustaka
digunakan dan pendidik

Tidak semua komponen di atas wajib tercantum dalam modul ajar yang dikembangkan oleh pendidik. Pendidik di
satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan komponen dalam modul ajar sesuai dengan konteks
48
lingkungan dan kebutuhan belajar peserta didik.
Contoh Cuplikan Modul Ajar MA untuk Kelas 3 Matematika 12 JP
Profil Pelajar Pancasila: Aktivitas 1 (Kinerja)
● Bernalar kritis Mengukur panjang dengan satuan baku (mm, cm, dan m) pada objek yang
● Mandiri ditemukan dalam kehidupan sehari-hari

Aktivitas 2 (Tes)
Tujuan pembelajaran
Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan panjang dengan satuan baku
● Mengukur panjang dengan satuan
(mm, cm, dan m)
baku (mm, cm, dan m) serta Asesmen Sumatif
mengukur keliling bidang datar Menggambar denah rumah dengan
Aktivitas 3 (Kinerja)
dengan menambahkan semua menyertakan ukuran panjang dengan
Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan keliling segiempat, segitiga,
rusuknya. satuan baku dan luas (dengan
dan segibanyak dengan menambahkan panjang rusuk-rusuk bidang
● Mengukur luas dengan menghitung jumlah bujur sangkar) pada
menghitung jumlah bujur sangkar kertas isometrik.
berukuran 1 cm2 yang menutup Aktivitas 4 (Kinerja)
bidang datar Menyelesaikan permasalahan berkaitan dengan luas suatu gambar benda
dengan menghitung jumlah bujur sangkar berukuran 1 cm2 yang menutup
bidang datar

Aktivitas 5 (Sumatif 2 : Proyek)


Menggambar denah rumah dengan menyertakan ukuran panjang dengan
satuan baku dan luas (dengan menghitung jumlah bujur sangkar) pada kertas
Asesmen Diagnostik: isometrik.
Tes :
● Operasi hitung (Penjumlahan,
pengurangan, perkalian, pembagian) Diskusi dan kegiatan berkelompok dibagi berdasarkan kelompok dengan kesiapan yang berbeda,
● Konversi satuan (meter ke centimeter, Contoh penerapan penyesuaian sehingga pembelajaran sesuai dengan tingkat kesiapan peserta didik.
cm ke milimeter) pembelajaran dan pengembangan Kegiatan observasi sekitar, diskusi dengan pertanyaan pemantik adalah pembelajaran yang
PPP membangun elemen bernalar kritis dan juga mandiri dengan melibatkan peserta didik dalam
Untuk mengidentifikasi kemampuan berhitung diskusi dan pemilihan bentuk untuk tugas asesmen sumatif.
dan pemahaman hubungan antar satuan
panjang.
49
Contoh Cuplikan Modul Ajar MA untuk Kelas 4
IPAS
35 JP
Profil Pelajar Pancasila:
● Bernalar kritis Asesmen sumatif:
● Mandiri Menunjukkan pemahaman mengenai pengaruh
siklus air dalam presentasi dan pameran karya.
Tujuan Pembelajaran:
Peserta didik mengidentifikasi urutan siklus air. Indikator asesmen sumatif:
Peserta didik mendeskripsikan pengaruh siklus air dalam kehidupan sehari-hari.
Memberikan gambaran informasi detail dan
akurat, relevan, dan berhubungan dengan topik. Tautan MA IPAS Kelas 4
Asesmen Diagnostik: Siklus Air
Presentasi berisi pesan yang jelas dipahami
Menjawab tiga pertanyaan tentang siklus air.
audiens.

Urutan Kegiatan

Apa yang terjadi apabila Apa sajakah fungsi air bagi Bagaimana proses terjadinya Bagaimana cara Apa masalah yang terjadi Bagaimana menunjukan
tidak ada air? makhluk hidup di muka daur air? memperoleh air bersih? tentang air? pemahaman tentang
bumi? pengaruh siklus air?

Aktivitas 1: Diskusi fungsi air Aktivitas 2: Curah pendapat Aktivitas 3: Aktivitas 4: Praktek Aktivitas 5: Riset kelompok Aktivitas 6: Pameran dan
untuk manusia. tentang fungsi air. Eksperimen daur air. penyaringan air bersih. tentang air bersih. Presentasi pemahaman.
Formatif asesmen Formatif asesmen Formatif asesmen

Asesmen sumatif memberikan pilihan dalam membuat produk presentasi, bisa dengan menulis laporan ilmiah, membuat rekaman sandiwara
Contoh penerapan penyesuaian
radio, rekaman siaran atau poster/ infografis. Dalam eksperimen daur air, guru memberikan pilihan menantang sesuai dengan tingkat kesiapan
pembelajaran dan pengembangan PPP
peserta didik, dengan tiga kegiatan eksperimen yang berbeda.
50
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai