Anda di halaman 1dari 50

Capaian Pembelajaran,

Pedoman Penyusun ATP,


Pedoman Penyusunan
Modul Ajar
Dosen pengampu : Drs. Mintohari, M.Pd
Anggota Kelompok 6

067 DESTI AMALI 213 NESTY ARCHIDA


01 02
PUTRI SAWITRI
01

Capaian Pembelajaran
(CP)
Pengertian CP

Secara sederhana CP bisa didefinisikan sebagai kompetensi


pembelajaran yang harus dicapai peserta didik pada setiap
mata pelajaran pada PAUD, satuan pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Capaian pembelajaran memuat
sekumpulan kompetensi dan lingkup materi yang disusun
secara komprehensif dalam bentuk narasi.
Capaian Pembelajaran

1. Berbentuk paragraf, yang berisi : kompetensi


minimum yang diharapkan dapat dicapai oleh siswa
di akhir satu fase.
2. Disusun mengikuti 6 fase pembelajaran yang
masing- masing lamanya 1-3 tahun.
3. Bersifat global dan memberi ruang keluasan bagi
satuan pendidikan untuk mengembangankan sesuai
kemampuan, potensi dan konteksnya masing- masing.
Capaian Pembelajaran

CP juga menunjukkan dan mengarahkan


para guru jalan yang harus diikuti dan
menyadarkan siswa tentang apa yang
mereka capai diakhir pembelajaran.
Mahajan dan Singh (2017:65)
Tujuan CP

Capaian pembelajaran bertujuan menunjukkan kemajuan


belajar yang digambarkan secara vertikal dari satu
tingkat ke tingkat yang lain serta didokumentasikan
dalam suatu kerangka kualifikasi. Selain itu, capaian
pembelajaran juga harus disertai dengan kriteria
penilaian yang tepat yang dapat digunakan untuk menilai
bahwa hasil pembelajaran yang diharapkan telah dicapai.
Komponen Pembelajaran
Tujuan Mata Pelajaran
Rasional Mata Pelajaran
Kemampuan yang perlu
● Alasan mempelajari mapel
dicapai pelajar setelah
tersebut
mempelajari mata
● Keterkaitan antara mapel
pelajaran
dengan salah satu (atau
tersebut.
lebih) Profil Pelajar
Pancasila
Karakteristik Mata
Pelajaran
CP setiap fase ● Deskripsi umum tentang
Kompetensi pembelajaran apa yang dipelajari
yang harus dicapai peserta dalam mata pelajaran
didik pada setiap fase. ● Elemen- elemen
Dibuat dalam bentuk (strands) atau domain
paragraf. mata pelajaran serta
deskripsinya
Prinsip-prinsip CP

1. Spesifik dan terukur


CP harus dapat diukur dan
2. Fleksibel
spesifik,artinya dalam perumusan Prinsip fleksibel, artinya CP
cp harus berdasarkan tahapan disesuaikan dengan proses dan
konseptual proses pembelajaran tahap belajar siswa. CP disusun
berdasarkan taksonomi Bloom. sedemikian rupa sehingga siswa
Taksonomi bloom digunakan karena dapat benar-benar memahami dan
telah terbukti relevan untuk menguasai materi. Siswa
membantu mengembangkan hasil membutuhkan waktu dan tahapan
belajar. untuk mengeksplorasi konsep . oleh
Aspek yang perlu diperhatikan: karena itu, CP disusun secara
1. Pemahaman dan pengetahuan fleksibel menyesuaikan kemampuan
2. Praktis masing-masing siswa
3. Keterampilan Generik
CP Bahasa Indonesia
Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/MI/Program Paket A)
CP Bahasa Indonesia
Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A)
CP Bahasa Indonesia
Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD/MI/Program Paket A
CP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/MI/Program Paket A


CP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Fase B (Umumnya untuk kelas III dan VI SD/MI/Program Paket A


CP Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD/MI/Program Paket A


CP Pendidikan Pancasila
Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/MI/Program Paket A)
CP Pendidikan Pancasila
Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A)
CP Pendidikan Pancasila
Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD/MI/Program Paket A)
CP Bahasa Inggris
Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/MI/Program Paket A)
CP Bahasa Inggris
Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A)
CP Bahasa Inggris
Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD/MI/Program Paket A)
CP Matematika
Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/MI/Program Paket A)
CP Matematika
Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A)
CP Matematika
Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD/MI/Program Paket A)
CP Informatika
Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/MI/Program Paket A)
CP Informatika
Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A)
CP Informatika
Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD/MI/Program Paket A)
CP Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
Fase A (Umumnya untuk kelas I dan II SD/MI/Program Paket A)
CP Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
Fase B (Umumnya untuk kelas III dan IV SD/MI/Program Paket A)
CP Ilmu Pengetahuan Alam dan Sosial
Fase C (Umumnya untuk kelas V dan VI SD/MI/Program Paket A)
02

Pedoman Penyusunan ATP


Pengertian ATP

Secara umum Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) merupakan rangkaian tujuan


pembelajaran yang sudah disusun secara sistematis dan logis dalam fase
capaian pembelajaran secara utuh dari fase awal hingga akhir. Alur tujuan
pembelajaran ini memang disusun secara linear sesuai urutan kegiatan
pembelajaran dengan tujuan mengukur capaian pembelajaran.

Sedangkan menurut menurut H. Daryanto (2005: 58) tujuan pembelajaran


adalah tujuan yang menggambarkan pengetahuan, kemampuan, keterampilan,
dan sikap yang harus dimiliki siswa sebagai akibat dari hasil pembelajaran
yang
dinyatakan dalam bentuk tingkah laku yang dapat diamati dan diukur.
Fungsi Penyusunan ATP
Secara umum, Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) mempunyai
fungsi sama seperti silabus, yaitu untuk acuan perencanaan
pembelajaran. Alur Tujuan Pembelajaran ini bukan hanya
dijadikan acuan atau panduan guru, tetapi juga siswa dalam
mencapai pencapaian pembelajaran di akhir fase.

Seperti yang diketahui, pemerintah menetapkan capaian


pembelajaran kurikulum merdeka dalam fase-fase, yaitu fase
A untuk tingkat kelas 1 dan kelas 2, fase B untuk tingkat
kelas 3 dan 4, fase C untuk kelas 5 dan 6, fase D untuk kelas
7 dan 8, fase E untuk kelas 9 dan 10, serta fase F untuk kelas
11 dan 12.
Karakteristik ATP
Dalam mengembangkan kurikulum operasional sekolah, setiap satuan pendidikan akan
membuat dokumen rencana pembelajaran berupa Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) dan
Modul Ajar yang dikembangkan dari Capaian Pembelajaran (CP) yang sudah ditetapkan
pemerintah. Adapun Capaian Pembelajaran yang ditetapkan oleh pemerintah
merupakan sebuah kompetensi pembelajaran yang harus dicapai oleh peserta didik
setiap perkembangan untuk setiap mata pelajaran di sekolah.

Kriteria Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yaitu :


1. Menggambarkan urutan pengembangan kompetensi yang harus dicapai oleh siswa.
2. Setiap fase dalam Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) menggambarkan cakupan serta
tahapan pembelajaran yang linear mulai dari awal fase hingga akhir fase.
3. Alur Tujuan Pembelajaran (ATP) yang dibuat untuk seluruh fase menggambarkan
cakupan serta tahapan pembelajaran yang di dalamnya terdapat tahapan
perkembangan kompetensi antar fase serta jenjang.
Aspek yang Terdapat dalam ATP
a. Kompetensi
Kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki dan bisa didemonstrasikan atau
diaktualisasikan oleh siswa dalam bentuk produk maupun kinerja, baik yang abstrak ataupun
konkret. Kompetensi ini menunjukkan bahwa siswa sudah berhasil mencapai tujuan
pembelajaran. Saat menentukan kompetensi dalam Alur Tujuan Pembelajaran, guru dapat
menggunakan kata kerja operasional yang bisa diamati sesuai dengan taksonomi bloom yang
direvisi. Sebagai contoh, peserta didik mampu memberikan solusi untuk mengatasi perubahan
lingkungan akibat faktor manusia.

b. Konten
Konten merupakan isi atau materi ilmu pengetahuan inti maupun konsep utama yang bisa
didapatkan oleh siswa melalui pemahaman selama mengikuti proses pembelajaran di akhir 1
unit pembelajaran. Guru dapat menentukan ilmu pengetahuan atau konsep utama apa yang
harus dipahami siswa di akhir satu unit pembelajaran. Kemudian, guru juga dapat merumuskan
pertanyaan yang harus dapat dijawab siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran unit
tersebut. Contoh konten adalah perubahan alam yang terjadi di permukaan bumi akibat faktor
manusia.
Aspek yang Terdapat dalam ATP

c. Variasi
Alur Tujuan Pembelajaran juga perlu memenuhi aspek variasi, yaitu
beberapa keterampilan berpikir siswa yang harus dikuasai untuk mencapai
tujuan pembelajaran. Variasi keterampilan berpikir ini seperti berpikir kritis,
kreatif, dan berpikir tingkat tinggi, prediksi, menciptakan, dan lain-lain. Salah
satu peranti yang dapat diterapkan adalah menggunakan soal-soal HOTS.
Sebagai contoh, peserta didik mampu menganalisis hubungan manusia
dengan perubahan alam di permukaan bumi lalu membuat kesimpulan
faktor utamanya. Dalam hal ini berarti siswa dituntut mempunyai variasi
berpikir untuk mengetahui, memahami, mengaplikasikan, menganalisis,
serta membuat kesimpulan materi tersebut.
Cara Penyusunan ATP
a. Melakukan analisis Capaian Pembelajaran (CP)
Dilakukan analisis CP yang memuat materi dan kompetensi
pengetahuan,keterampilan, dan sikap. Terdapat enam fase CP, yaitu :
Fase A untuk kelas I dan II Fase D untuk kelas VII, VIII, dan IX
Fase B untuk kelas III dan IV Fase E untuk kelas X
Fase C untuk kelas V dan VI Fase F untuk kelas XI dan XI.
b. Identifikasi kompetensi-kompetensi fase
Mengidentifikasi kompetensi-kompetensi di akhir fase dan
kompetensi-kompetensi sebelumnya yang perlu dikuasai peserta didik
sebelum mencapai kompetensi di akhir fase.
c. Melakukan analisis setiap elemen atau sub-elemen Profil Pelajar
Pancasila
Menganalisis setiap elemen dan atau sub-elemen Profil Pelajar Pancasila
yang sesuai dengan mata pelajaran dan Capaian Pembelajaran pada fase
tersebut. Terdapat enam dimensi, yaitu: 1) Beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia; 2) Mandiri; 3)
Bergotong-royong; 4) Berkebinekaan global; 5) Bernalar kritis; dan 6)
Kreatif.
Cara Penyusunan ATP
d. Merumuskan tujuan pembelajaran dengan mempertimbangkan kompetensi yang akan dicapai
Berdasarkan identifikasi kompetensi-kompetensi inti di akhir fase, dirumuskan tujuan pembelajaran
dengan mempertimbangkan kompetensi yang akan dicapai, pemahaman
bermakna yang akan dipahami, dan variasi keterampilan berpikir apa yang perlu dikuasai siswa untuk
mencapai tujuan pembelajaran.

e. Menyusun tujuan pembelajaran secara linear


Setelah tujuan pembelajaran dirumuskan, disusun tujuan pembelajaran secara linear sebagaimana
urutan kegiatan pembelajaran yang dilakukan dari hari ke hari.

f. Tentukan lingkup materi dan materi utama setiap tujuan pembelajaran


Menentukan lingkup materi dan materi utama setiap tujuan pembelajaran (setiap tujuan pembelajaran
dapat memiliki lebih dari satu ingkup materi dan materi utama).

g. Berdasarkan perumusan Tujuan Pembelajaran (TP) tentukan jumlah jam


pelajaran yang diperlukan Contoh: Tujuan Pembelajaran untuk mencapai suatu kompetensi
pengetahuan 120 menit, keterampilan 480, dan sikap 120 menit.
Prinsip Penyusunan ATP

Sederhana & Inovatif Esensial & Konseptual Berkesinambungan


Prinsip yang pertama dalam alur
Yang dimaksud dengan prinsip Prinsip selanjutnya yaitu prinsip
tujuan pembelajaran adalah prinsip
esensial dan konseptual dalam berkesinambungan dalam Alur
sederhana dan informatif dalam
Alur Tujuan Pembelajaran adalah Tujuan Pembelajaran adalah
Alur Tujuan Pembelajaran adalah
memuat aspek pembelajaran yang antarfase dan antar tujuan
perumusan ATP dipahami oleh
sangat mendasar atau penting pembelajaran saling terkait dan
penulis sendiri maupun
yakni kompetensi, Esensial dan merupakan capaian secara runtut,
pengguna/pembaca. Hal ini dapat
Kontekstual konten, dan hasil sistematis, dan berjenjang untuk
dilakukan dengan menggunakan
pembelajaran.Selain itu, juga memperoleh Capaian
istilah atau terminologi yang
mempertimbangkan penyediaan Pembelajaran yang telah
umum dan tidak bermakna ambigu
pengalaman belajar yang relevan ditetapkan dalam setiap mata
atau tafsir ganda. Untuk
dengan kehidupan atau dunia pelajaran. Penyusunan dilakukan
penggunaan istilah khusus, penulis
nyata berupa aktivitas yang secara kronologis berdasarkan
dapat menyertakan penjelasan
menantang, menyenangkan dan urutan pembelajaran dari waktu ke
secukupnya dalam bentuk
bermakna. waktu.
glosarium.
Mengoptimalkan tiga
Merdeka Belajar
aspek kompetensi
Prinsip mengoptimalkan tiga aspek Prinsip Merdeka Belajar dalam Alur
kompetensi dalam Alur Tujuan Tujuan Pembelajaran adalah prinsip
Pembelajaran memiliki pengertian bahwa utama penyusunan ATP adalah
Pengoptimalan tiga aspek kompetensi pemahaman istilah merdeka belajar
yaitu: pengetahuan, keterampilan, dan antara lain:
sikap yang berjenjang selaras dengan 1. Memerdekakan siswa dalam berpikir
tahapan kognitif (mengingat, memahami, dan bertindak pada ranah akademis dan
mengaplikasi, menganalisis,mengevaluasi, bertanggung jawab secara moral
dan mencipta) serta dimensi pengetahuan 2. Memfasilitasi dan menginspirasi
(faktual – konseptual – prosedural – kreativitas siswa dengan
metakognitif). Pengoptimalan juga mempertimbangkan keunikan
dilakukan pada penumbuhan kecakapan individualnya (kecepatan belajar, gaya dan
hidup (kritis, kreatif, komunikatif,dan minat).
kolaboratif) serta P3 (Beriman, 3. Mengoptimalkan peran dan kompetensi
berkebinekaan global, bergotongroyong, guru dalam merumuskan perencanaan
kreatif, bernalar kritis, dan mandiri). dan pelaksanaan pembelajaran.
Operasional & Aplikatif Adaptif & Fleksibel
Yang dimaksud dengan
Prinsip yang terakhir adalah prinsip
prinsip operasional dan
adaptif dan fleksibel dalam Alur
aplikatif dalam Alur Tujuan
Tujuan Pembelajaran adalah sesuai
Pembelajaran adalah
dengan karakteristik mata pelajaran,
rumusan ATP
karakteristik siswa, dan karakteristik
memvisualisasikan dan
satuan pendidikan serta
mendeskripsikan proses
mempertimbangkan alokasi waktu
pembelajaran dan penilaian
dan relevansi antarmata pelajaran
secara utuh yang dapat
serta ruang lingkup pembelajaran
menjadi acuan operasional
yakni intra kurikuler, kokurikuler, dan
yang aplikatif untuk
ekstra kurikuler.
merancang modul ajar.
03

Panduan Penyusunan
Modul Ajar
Pengertian Modul Ajar

Modul ajar adalah dokumen yang berisi


tujuan, langkah, dan media pembelajaran,
serta asesmen yang dibutuhkan dalam
satu unit/topik berdasarkan alur tujuan
pembelajaran.
Tujuan Pengembangan Modul Ajar

1) Mengembangkan perangkat ajar yang memandu pendidik


melaksanakan pembelajaran.
2) Mempermudah, memperlancar, dan meningkatkan kualitas
pembelajaran.
3) Menjadi rujukan bagi guru dalam melaksanakan kegiatan
pembelajaran.
4) Menjadi kerangka kerja yang menggambarkan prosedur
dan pengorganisasian pembelajaran sesuai capaian
pembelajaran.
Kriteria yang Harus Dimiliki Modul Ajar

1. Esensial
2. Menarik, bermakna, dan
menantang
3. Relevan dan Kontekstual
4. Berkesinambungan
Komponen Modul Ajar
Modul ajar dilengkapi dengan komponen yang menjadi dasar dalam
proses penyusunan. Komponen modul ajar adalah dasar yang digunakan
dalam penyusunan modul ajar dan digunakan untuk kelengkapan
persiapan pembelajaran. Komponen modul ajar bisa ditambahkan sesuai
dengan mata pelajaran dan kebutuhannya sehingga tidak semua
komponen wajib tercantum (sekurang-kurangnya berisi tujuan
pembelajaran, langkah pembelajaran yang mencakup media
pembelajaran yang akan digunakan, asesmen, serta informasi dan
referensi belajar) dalam modul ajar yang dikembangkan oleh pendidik.
Pendidik di satuan pendidikan diberi kebebasan untuk mengembangkan
komponen dalam modul ajar sesuai dengan konteks lingkungan dan
kebutuhan belajar peserta didik.
Komponen Modul Ajar

Informasi Umum Kompetensi Inti Lampiran


1. Identitas sekolah 1. Tujuan pembelajaran
2. Kompetensi awal 2. Pemahaman
3. Profil pelajar bermakna 1. Lembar kerja
pancasila 3. Pertanyaan pemantik peserta didik
4. Persiapan 2. Bahan bacaan guru
4. Sarana dan pembelajaran
prasarana dan peserta didik
5. Kegiatan
5. Target peserta pembelajaran 3. Glosarium
didik 6. Asesmen 4. Daftar pustaka
6. Model 7. Pengayaan dan
remidial
pembelajaran yang
8. Refleksi peserta
digunakan didik dan guru
Strategi Membuat & Memodifikasi Modul Ajar

1. Berkolaborasi dengan rekan guru


dengan mata pelajaran yang sama.
2. Pembagian peran dengan rekan guru
satu fase
3. Berbagi pengalaman dengan rekan
guru yang lainnya
Prinsip Penyusunan Modul Ajar

Prinsip-prinsip penyusunan perlu memperhatikan pendekatan melalui tahap


perkembangan dan perlu memperhitungkan beberapa hal diantaranya :
A. Karakteristik, kompetensi dan minat peserta didik di setiap fase.
B. Perbedaan tingkat pemahaman, dan variasi jarak (gap) antar tingkat
kompetensi yang bisa terjadi di setiap fase.
C. Melihat dari sudut pandang pelajar, bahwa setiap peserta didik itu unik.
D. Bahwa belajar harus berimbang antara intelektual, sosial, dan personal
dan semua hal tersebut adalah penting dan saling berhubungan.
E. Tingkat kematangan setiap peserta didik tergantung dari tahap
perkembangan yang dilalui oleh seorang peserta didik, dan merupakan
dampak dari pengalaman sebelumnya.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai