Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PERTEMUAN 4

BAHASA INDONESIA

NAMA KELOMPOK : Kelompok 4


NAMA ANGGOTA KELOMPOK : Dinda Farah Abidah (21010644037)
Dimas Maulana Eka C. (21010644049)
Sely Selvia Melinda (21010644058)
Nesty Archida Sawitri (21010644213)
KELAS : PGSD 2021-B

Soal
Diskusikan dalam kelompok masing-masing tentang karakteristik Bahasa Indonesia Ilmiah
dan contohnya masing-masing dua!

Jawaban
1. Pengertian
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan untuk tujuan tertentu dan konteks
ini akan menentukan ragam bahasa Indonesia yang harus digunakan (Faisol, 2012:1).
Faisol (2012) juga menjelaskan bahwa bahasa Indonesia ilmiah adalah ragam bahasa
Indonesia yang digunakan untuk kegiatan ilmiah oleh kelompok masyarakat terpelajar.
Kegiatan ilmiah biasanya bersifat resmi. Sebagai kegiatan yang bersifat resmi, ragam
bahasa Indonesia yang digunakan dalam kegiatan ini adalah ragam bahasa Indonesia
baku. Jadi, bahasa Indonesia ilmiah adalah ragam bahasa Indonesia baku yang digunakan
untuk kegiatan ilmiah oleh kelompok masyarakat terpelajar.

2. Karakteristik
a. Lugas dan Jelas
Sifat lugas dan jelas dimaknai bahwa bahasa Indonesia mampu menyampaikan
gagasan ilmiah secara jelas dan tepat. Untuk itu, setiap gagasan diungkapkan secara
langsung sehingga makna yang ditimbulkan adalah makna lugas. Pemaparan bahasa
Indonesia yang lugas akan menghindari kesalahpahaman dan kesalahan menafsirkan
isi kalimat. Penulisan yang bernada sastra pun perlu dihindari. Gagasan akan mudah
dipahami apabila dituangkan dalam bahasa yang jelas dan hubungan antara gagasan
yang satu dengan yang lain juga jelas. Kalimat yang tidak jelas umumnya akan
muncul pada kalimat yang sangat panjang.
Contoh :
1. Para pendidik yang kadangkala atau bahkan sering kena getahnya oleh
sebagian anak-anak mempunyai tugas yang tidak ringan (salah)
2. Para pendidik yang kadang-kadang terkena akibat ulah sebagian anak-anak
mempunyai tugas yang berat. (benar)
b. Objektif
Kalimat bahasa Indonesia ilmiah dikatakan objektif bila mengungkapkan sesuatu
dalam keadaan sebenarnya, artinya tidak dipengaruhi oleh emosi pribadi
pemakainya. Ciri objektif bermakna bahwa bahasa Indonesia ilmiah tidak boleh
bersifat subjektif, yakni mengemukakan suatu pandangan dari sudut pribadi saja,
tanpa memperhatikan sudut pandang orang lain secara umum. Penggunaan frasa
saya rasa, kita duga, alangkah, sekiranya itu dipengaruhi oleh emosi pribadi dan
menjadikan kualitas keilmiahannya menjadi rendah.
Contoh:
1. Tingginya jumlah siswa yang tidak lulus ujian nasional merupakan bukti
bahwa kualitas pendidikan masih rendah.
2. Berdasarkan pertimbangan itu pemerintah berusaha sekuat tenaga mencari
bantuan dana pembinaan bagi generasi muda.

c. Cendekia
Bahasa Indonesia ilmiah bersifat cendekia, maksudnya bahasa itu mampu digunakan
untuk mengungkapkan hasil berpikir logis secara tepat. Moelino (1989:29)
menyatakan bahwa bahasa yang cendekia mampu membentuk pernyataan yang
tepat, seksama dan abstrak. Kalimatnya mencerminkan ketelitian yang objektif
sehingga suku-suku kalimatnya sejalan dengan proposisi logika. Jika sebuah kalimat
digunakan untuk mengungkapkan dua buah, dan tiap-tiap gagasan itu memiliki
hubungan kausalitas, dua proposisi serta hubungannya itu harus tampil secara jelas
dalam kalimat.
Contoh:
1. Pada era global ini dikhawatirkan akan terjadi pergeseran nilai-nilai moral
bangsa Indonesia yang disebabkan oleh pengaruh budaya Barat yang masuk ke
Indonesia.
2. Kemajuan informasi pada era global ini dikhawatirkan akan menyebabkan
pergeseran nilai-nilai moral bangsa Indonesia ke arah budaya barat yang tidak
selalu sesuai dengan nilai-nilai budaya dan moral bangsa Indonesia.

d. Ringkas dan Padat


Sifat ringkas dan padat direalisasikan dengan tidak adanya unsur-unsur bahasa yang
mubazir. Itu berarti menuntut adanya penggunaan bahasa yang hemat. Ciri padat
merujuk pada kandungan gagasan yang diungkapkan dengan unsur-unsur bahasa.
Karena itu, jika gagasan yang terungkap sudah memadai dengan unsur bahasa yang
terbatas tanpa pemborosan, ciri kepadatan sudah terpenuhi. Keringkasan dan
kepadatan penggunaan bahasa tulis ilmiah juga ditandai dengan tidak adanya
kalimat atau paragraf yang berlebihan dalam tulisan ilmiah.
Contoh :
1. Nilai etis tersebut di atas menjadi pedoman dan dasar pegangan hidup bagi
setiap warga negara Indonesia (salah)
2. Nilai etis tersebut menjadi pedoman hidup bagi setiap warga negara Indonesia
(benar)
e. Konsisten
Bahasa keilmuan berciri konsisten, artinya harus bersifat ajeg, taat asas, selaras dan
tidak berubah-ubah. Unsur-unsur bahasa berupa pembentukan kata dan tata tulis
(penggunaan ejaan dan tanda-tanda baca) digunakan sebagai kaidah yang berlaku
dan konsisten.
Contoh :
1. Untuk penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran, telah disiapkan
kendaraan yang cukup. Pengusaha akan diimbau mengoperasikan semua
kendaraan ekstra.
Dapat disempurnakan menjadi:
Untuk mengatasi penumpang yang melimpah menjelang dan usai lebaran,
pengusaha angkutan dihimbau mengoperasikan semua kendaraan ekstra.
2. Perlucutan senjata di Bosnia itu tidak penting untuk muslim Bosnia. Untuk
mereka, yang penting adalah pencabutan embargo persenjataan.
Dapat disempurnakan menjadi:
Perlucutan senjata di wilayah Bosnia itu tidak penting bagi muslim Bosnia.
Bagi mereka yang penting adalah pencabutan embargo senjata.

f. Gagasan sebagai Pangkal Tolak


Bahasa Indonesia ilmiah bersifat gagasan sebagai pangkal tolak bahasa Indonesia
keilmuan. Oleh sebab itu, kalimat-kalimat bahasa keilmuan berorientasi pada
kalimat pasif, bukan kalimat aktif.
Contoh :
1. Perlu diketahui bahwa pendidikan di lingkungan keluarga sangat penting dalam
penanaman Pancasila.
2. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana.

Anda mungkin juga menyukai