Anda di halaman 1dari 5

BAHASA INDONESIA BAKU, TANTANGANNYA, SERTA

PENGEMBANGANNYA

A.    EKSISTENSI BAHASA INDONESIA BAKU


Bahasa Indonesia baku merupakan istilah yang sering disebut dengan bahasa
Indonesia resmi atau formal. Hal itu didasari oleh adanya ragam formal atau
ragam resmi dan ragam-ragam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia baku
merupakan salah satu ragam bahasa Indonesia.
Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa Indonesia. Jadi,
pengakuan tentang adanya bahasa Indonesia pada hakikanya tidak hanya
mengakui adanya ragam bahasa Indonesia baku saja. Sebagai salah satu ragam,
bahasa Indonesia baku hidup berdampingan di antara berbagai ragam bahasa
Indonesia yang terdapat di Indonesia.
Sebagai salah satu ragam saja dalam bahasa Indonesia, bahasa Indonesia baku
hidup berdampingan diantara ragam ragam bahasa Indonesia. Pada hakikatnya
bahasa Indonesia baku sama dengan bahasa inggris standart, pada umumnya
digunakan dalam cetakan formal, dipelajari disekolah, dan juga diajarkan untuk
bukan penutur asli. Bahasa Indonesia baku juga digunakan oleh masyarakat
pendidikan dan digunakan dalam penyiaran berita di media massa, elektronik, dan
cetak.
Keberadaan bahasa Indonesia baku diantara ragam bahasa Indonesia lainnya
dapat dijelaskan bahwa diantara ragam bahasa Indonesia lainnya dapat dijelaskan
bahwa ragam bahasa Indonesia baku berada di puncak. Sedangkan yang lain
berada dibawah atau mendasari bahasa Indonesia baku.
Bahasa Indonesia baku adalah bahasa Indonesia yang umumnya digunakan
oleh masyarakat terdidik. Pengguna bahasa Indonesia baku adalah masyarakat
pendidikan yang dalam kehidupan sehari hari adalah lulusan sekolah menengah,
para sarjana yang bekerja diberbagai lembaga. Oleh karena itu, ragam bahasa
Indonesia baku yang harus dipelajari, diajarkan, dan digunakan harus dipakai di
lembaga lembaga pendidikan sekolah dasar sampai perguruan tinggi.
Bahasa Indonesia baku sangat penting dalam keberagaman bahasa Indonesia
dengan berbagaiblatar belakang social, budaya, dan pendidikannya. Bahasa
Indonesia baku berada pada tataran kelas social yang tinggi, golongan masyarakat
yang berwawasan dan berpendidikan.

B.     CIRI-CIRI BAHASA INDONESIA BAKU


Alwi menjelaskan bahwa bahasa Indonesia baku memiliki 2 ciri umum. Yaitu :
1.      Ciri kemantapan dinamis
Ciri kemantapan yang dinamis memiliki arti bahwa bahasa Indonesia memiliki
kemantapan aturan atau kaidah yang ttidak mudah digoyahkan.
2.      Ciri kecendiaan
ciri kecendikaan bahasa Indonesia baku berarti bahwa bahasa itu mampu
mengungkapkan penalaran atau pemikiran yamnng teratur, logis, dan masuk akal.

C.     FUNGSI BAHASA INDONESIA BAKU


Alwi menemukan 4 fungsi bahasa Indonesia baku. Yaitu:
1.      Fungsi pemersatu
Bahasa Indonesia baku diharapkan makmpu untuk menyatukan penutur yang
berbeda ragam bahasa Indonesia yang digunakannya apalagi berbeda bahasa
daerahnya.
2.      Fungsi pemberi kekhasan
Bahasa Indonesia baku akan mampu membedakannya dengan ragam bahasa
Indonesia lainnya. Maupun dengan bahasa dinegara tetangga.
3.      Funsi pembawa wibawa
Bahasa Indonesia baku yang digunakan penutur bahas Indonesia akan
memperlihatkan wibawa bagi penuturnya diantara penutur yang lain.
4.      Fungsi sebagai kerangka acuan
Bahasa Indonesia baku merupakan tolak ukur untuk menentukan betul
tidaknya pemakaian bahasa oleh penutur maupun golongan. Hal itu dapat
berterima karena bahasa Indonesia baku memiliki norma dan kaidah yang jelas.

D.    TANTANGAN BAHASA INDONESIA BAKU


Karena kedudukan bahasa Indonesia baku berada dipuncak, maka yang
mendapatkan tantangan tentulah bahasa Indonesia baku tersebut. Tantangan itu
disebabkan oleh kemajuan zaman yang dihadapi oleh penutur bahasa Indonesia.
Tantangan itu terutama dating dari bahasa internasional yakni bahasa inggris.
Kemajuan kehidupan dunia dan aktivitas kehidupan dunia yang dominan
menggunakan bahasa inggris, kadang-kadang memaksa penutur bahasa Indonesia
menggunakan kosa kata asing itu. Hal itu merupakan tantangan bagi bahasa
Indonesia.
Masuknya kosa kata asing, terutama kosa kata bahasa inggris kedalam bentuk
komunikasi bahasa Indonesia telah mengakibatkan bercampurnya kosa kata
bahasa Indonesia itu. Gejala demikian itu akan merusak perkembangan masa
depan bahasa Indonesia jika tidak dikendalikan secara baik. Sebab penutur bahasa
Indonesia tidak mungkin bertahan atau mengelak dari ancaman yangbdatang.
Masyarakat penutur bahasa Indonesia harus menghadapi dengan berbagai usaha
dan teknik atas ancaman yang datang. Jika tidak, hal yang akan terjadi adalah
obrak-abriknya bahasa Indonesia tersebut.

E.     PENGEMBANGAN BAHASA INDONESIA BAKU


Djojonegoro mengungkapkan bahwa masuknya kosakata asing kedalam
bahasa melayu masa lalu telah terjadi secara alamiah karena kontak budaya antar
bangsa sejak awal tarikh masehi. Kosa kata melayu pada dahulunya telah memuat
beberapa ribu kata yang berasal dari berbagai bahasa.
Perkembangan bahasa melayu pada masa lalu oleh masuknya kosakata bahasa
asing tidak terjadi secara tiba-tiba sehingga tidak ada daya kejut yang kuat.
Berbeda dengan masa kini, kosakata bahasa asing masuk secara cepat
mengakibatkan keberterimaannya.
Karena masuknya bahasa asing itu secara membabi buta, tentulah kondisi
bahasa Indonesia pada waktu yangsangat singkat akan hancur berantakan dan
tidak kenal lagi dengan jati dirinya. Untuk itu perlu dilakukannya pengembangan
bahasa.

Ada 2 gagasan pengembangan bahasa Indonesia, yaitu :


1.      Dalam pengembangan bahasa Indonesia baku, harus ada kesinambungan, artinya,
bahasa Indonesia baku sebagai bahasa nasional jangan kehilangan jati dirinya.
2.      Dalam pengembangan bahasa Indonesia baku, hasil penyerapan itu harus mampu
mempertajam daya ungkap pemakai bahasa Indonesia dan harus memudahkan
orang menyatakan isi akal budinya dengan cepat dan tepat. Artinya, penyerapan
itu harus bersifat selektif.
Dalam pengembangan bahasa Indonesia baku pada dasarnya perlu :
1.      Dipertahankan eksistensi kaidah bahasa Indonesia baku
2.      Perlu pula ketahanan kaidah bahasa Indonesia baku dalam kognisi para
penuturnya.
Hoed juga mengungkapkan 3 upaya pengembangan bahasa Indonesia baku yaitu :
1.      Kita perlu menjaga agar setiap kata asing yang masuk memperoleh padanan yang
berterima sesuai dengan situasi pemakaiannya.
2.      Kita perlu menjaga agar tata bahasa Indonesia tidak berubah dan agar tetap
dikuasai penuturnya.
3.      Kita perlu menggalakkan penulisan dalam berbagai bidang menggunakan bahasa
Indonesia sesuai dengan ragam dan larasnya.

Daftar Pustaka
http://gadonano.blogspot.com/2015/09/tugas-bahasa-indonesia-semester-
1.html

https://unserebloggie.wordpress.com/2013/05/09/kelompok-2-bahasa-
indonesia-baku/

Ennanto dan Emidar. 2011. Bahasa Indonesia : Pengembangan Kepribadian di


Perguruan Tinggi.

Anda mungkin juga menyukai