Anda di halaman 1dari 4

Nama : Ketut Ayunda Noviyanti

Nim : 2002612010165
Absen : 17
Kelas : E Manajemen Pagi

SOAL :

1. Jelaskanlah perkembangan singkat bahasa Indonesia, dari bernama bahasa Melayu hingga
menjadi bahasa Indonesia
2. Jelaskanlah bagaimana hubungan antara kedudukan dan fungsi dari suatu bahasa, dan
sebutkan fungsi bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional!
3. Jelaskan apa pendapat saudara tentang penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja dan apa
upaya saudara agar bahasa Indonesia yang baik dan benar tetap terjaga keberadaannya!
4. Perbaikilah paragraf di bawah ini dari segi pemakaian huruf, pemakaian kata dan tanda baca,
sehingga menjadi paragraf yang benar!
dewi merupakan mahasiswa diuniversitas sebelas maret ia sedang menempuh pendidikan
strata tiga selama 2 tahun semua tugastugas dikerjakannya dengan tekun dan rajin hingga
akhirnya ia dapat menyelesaikan kulihanya tepat waktu namanya kini menjadi dr dewi
praningrum spd mpd setelah berakhir masa studi dewi melakukan perjalanan keliling indonesia
diantaranya pergi kedanau batur pulau belitung candi prambanan dan gunung rinjani

JAWABAN :

1. Bahasa Melayu sebagai pendahulu bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa


pengantar (lingua franca) perdagangan, antara pedagang dari suku yang berbeda di
Nusantara. Penggunaan ini berlangsung sejak masa kerajan Sriwijaya, yang bebasis di
Sumatera bagian selatan, dan berjaya antara abad ke 7 hingga 11 Masehi.Pada masa
Sriwijaya ini, bahasa Melayu menyerab banyak kata serapan dari bahasa Sansekerta,
sebagai pengaruh dari kebudayaan India dan agama Hindu dan Buddha yang dominan
pada masa ini.Pada masa kesultanan Malaka, yang berdiri pada 1400 hingga 1511,
penggunaan bahasa Melayu meningkat, selain sebagai bahasa perdagangan juga
digunakan sebagai bahasa pengantar dalam penyebaran agama Islam. Pada masa ini, kata
serapan dari bahasa Arab masuk ke dalam bahasa Melayu.Setelah datangnya penjajah
Spanyol, Portugis, Belanda, dan Inggris, bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa
pengantar dalam administrasi penjajahan dan penyebaran agama Kristen. Dalam masa ini,
bahasa Melayu menyerap kata serapan dari bahasa Spanyol, Portugis, Belanda, dan
Inggris. Secara tidak langsung, bahasa Melayu juga banyak menyerap kata dari bahsa
Yunani dan Latin dari bahasa Eropa tadi.Bahasa Melayu dengan dibakukan menjadi Bahasa
Indonesia, yang diproklamirkan sebagai bahasa pemersatu selama Sumpah Pemuda pada
tanggal 28 Oktober 1928. Kemudian bahasa Indonesia diberikan pengakuan resmia dalam
UUD 1945 pasal 36, yang menyatakan bahwa “Bahasa Negara ialah Bahasa Indonesia.”
2. Di dalam hubungannya dengan fungsi bahasa Indonesia, bahasa daerah berfungsi sebagai
berikut

 pendukung bahasa nasional.


 bahasa pengantar di sekolah dasar di daerah tertentu pada tingkat permulaan untuk
memperlancar pengajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran lain.
 alat pengembangan serta pendukung.

fungsi bahasa indonesi sebagai bahasa nasional :

a) Pemersatu masyarakat Indonesia

Artinya adalah Bahasa Indonesia digunakan sebagai bahasa untuk berkomunikasi antar
masyarakat Indonesia yang berasal dari berbagai suku dan budaya.

b) Sebagai identitas nasional

Bahasa Indonesia merupakan bahasa sehari-hari yang digunakan serta menjadi ciri khas untuk
negara Indonesia.

c) Kebanggaan Bangsa Indonesia

Artinya adalah Bahasa Indonesia dibuat oleh orang Indonesia serta sebagai bahasa pemersatu.

d) Untuk berkomunikasi masyarakat Indonesia

Secara garis besar, fungsi ini tidak berbeda jauh dengan fungsi pemersatu atau bahasa
pemersatu

3. Bahasa Gaul dapat mengganggu siapapun yang membaca dan mendengar kata-kata yang
termaksud di dalamnya. Karena, tidak semua orang mengerti akan maksud dari kata-kata
Gaul tersebut. Terlebih lagi dalam bentuk tulisan, sangat memusingkan dan memerlukan
waktu lebih banyak untuk memahaminya.

a) Menjadikan Lembaga Pendidikan Sebagai Basis Pembinaan Bahasa


Bahasa baku sebagai simbol masyarakat akademis dapat dijadikan sarana pembinaan
bahasa yang dilakukan oleh para pendidik. Para pakar kebahasaan, misalnya Keraf,
Badudu, Kridalaksana, Sugono, Sabariyanto, Finoza, serta Arifin dan Amran
memberikan batasan bahwa bahasa Indonesia baku merupakan ragam bahasa yang
digunakan dalam dunia pendidikan berupa buku pelajaran, buku-buku ilmiah, dalam
pertemuan resmi, administrasi negara, perundang-undangan, dan wacana teknis yang
harus digunakan sesuai dengan kaidah bahasa yang meliputi kaidah fonologis,
morfologis, sintaktis, kewacanaan, dan semantis.
b) Perlunya Pemahaman Terhadap Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar

 Bahasa Indonesia yang baik


Bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan
norma kemasyarakatan yang berlaku. Misalnya, dalam situasi santai dan
akrab, seperti di warung kopi, pasar, di tempat arisan, dan di lapangan sepak
bola hendaklah digunakan bahasa Indonesia yang tidak terlalu terikat pada
patokan. Dalam situasi formal seperti kuliah, seminar, dan pidato kenegaraan
hendaklah digunakan bahasa Indonesia yang resmi dan formal yang selalu
memperhatikan norma bahasa.
 Bahasa Indonesia yang benar
Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang digunakan
sesuai dengan aturan atau kaidah bahasa Indonesia yang berlaku. Kaidah
bahasa itu meliputi kaidah ejaan, kaidah pembentukan kata, kaidah
penyusunan kalimat, kaidah penyusunan paragraf, dan kaidah penataan
penalaran. Jika kaidah ejaan digunakan dengan cermat, kaidah
pembentukan kata ditaati secara konsisten, pemakaian bahasa dikatakan
benar. Sebaliknya jika kaidah-kaidah bahasa kurang ditaati, pemakaian
bahasa tersebut dianggap tidak benar atau tidak baku.

c) Diperlukan Adanya Undang-Undang Kebahasaan


Dengan adanya undang-undang penggunaan bahasa diarapkan masyarakat
Indonesia mampu menaati kaidahnya agar tidak mencintai bahasa gaul di negeri
sendiri. Sebagai contoh nyata, banyak orang asing yang belajar bahasa Indonesia
merasa bingung saat mereka berbicara langsung dengan orang Indonesia asli,
karena Bahasa yang mereka pakai adalah formal, sedangkan kebanyakan orang
Indonesia berbicara dengan bahasa informal dan gaul.

d) Peran Variasi Bahasa dan Penggunaannya


Variasi bahasa terjadi akibat adanya keberagaman penutur dalam wilayah yang
sangat luas. Penggunaan variasi bahasa harus disesuaikan dengan tempatnya
(diglosia), yaitu antara bahasa resmi atau bahasa tidak resmi

 Variasi bahasa tinggi (resmi)


digunakan dalam situasi resmi seperti, pidato kenegaraan, bahasa pengantar
pendidikan, khotbah, suat menyurat resmi, dan buku pelajaran. Variasi
bahasa tinggi harus dipelajari melalui pendidikan formal di sekolah-sekolah.
 Variasi bahasa rendah
digunakan dalam situasi yang tidak formal, seperti di rumah, di warung, di
jalan, dalam surat-surat pribadi dan catatan untuk dirinya sendiri. Variasi
bahasa ini dipelajari secara langsung dalam masyarakat umum, dan tidak
pernah dalam pendidikan formal.

e) Menjunjung Tinggi Bahasa Indonesia di Negeri Sendiri


Sebenarnya apabila kita mendalami bahasa menurut fungsinya yaitu sebagai
bahasa nasional dan bahasa negara, maka bahasa Indonesia merupakan bahasa
pertama dan utama di negara Republik Indonesia. Bahasa daerah yang berada
dalam wilayah republik bertugas sebagai penunjang bahasa nasional, sumber
bahan pengembangan bahasa nasional, dan bahasa pengantar pembantu pada
tingkat permulaan di sekolah dasar di daerah tertentu untuk memperlancar
pengajaran bahasa Indonesia dan mata pelajaran lain. Jadi, bahasa-bahasa daerah
ini secara sosial politik merupakan bahasa kedua.

4. Dewi merupakan mahasiswa di Universitas Sebelas Maret, ia sedang menempuh


pendidikan Starta Tiga selama 2 tahun. Semua tugas-tugas di kerjakannya dengan tekun
dan rajin, hingga akhirnya ia dapat menyelesaikan kuliahnya tepat waktu. Namanya kini
menjadi Dr. Dewi Praningrum, S.pd., M.Pd. Setelah berakhir masa studinya, dewi
melakukan perjalanan keliling Indonesi, di antaranya pergi ke Danau Batur, Pulau Belitung,
Candi Prambanan dan Gunung Rinjani.

Anda mungkin juga menyukai