Akar Bahasa
Sebagaimana ditulis dalam sejarah, bahasa Indonesia berakar
dari bahasa Melayu. Sebelum kedatangan bangsa Belanda ke
Indonesia, bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa
komunikasi dan bahasa perdagangan antar daerah. Setelah
kedatangannya ke Indonesia, bangsa Belanda menjadikan
bahasa Melayu sebagai bahasa resmi ke 2 dalam korespondensi
dengan orang lokal.
B. Tentunya sebagai bahasa nasional, Bahasa Indonesia memiliki beberapa fungsi. Apa
sajakah fungsi tersebut? Pemersatu masyarakat Indonesia Artinya adalah Bahasa
Indonesia digunakan sebagai bahasa untuk berkomunikasi antar masyarakat Indonesia
yang berasal dari berbagai suku dan budaya. Sebagai identitas nasional Bahasa
Indonesia merupakan bahasa sehari-hari yang digunakan serta menjadi ciri khas untuk
negara Indonesia. Kebanggaan Bangsa Indonesia Artinya adalah Bahasa Indonesia
dibuat oleh orang Indonesia serta sebagai bahasa pemersatu. Untuk berkomunikasi
masyarakat Indonesia Secara garis besar, fungsi ini tidak berbeda jauh dengan fungsi
pemersatu atau bahasa pemersatu.
Jadi jika kita berbahasa benar belum tentu baik untuk mencapai
sasarannya, begitu juga sebaliknya, jika kita berbahasa baik
belum tentu harus benar, kata benar dalam hal ini mengacu
kepada bahasa baku. Contohnya jika kita melarang seorang
anak kecil naik ke atas meja, “Hayo adek, nggak boleh naik
meja, nanti jatuh!” Akan terdengar lucu jika kita menggunakan
bahasa baku, “Adik tidak boleh naik ke atas meja, karena nanti
engkau bisa jatuh!”
3. A. deduktif
Paragraf Deduktif
yaitu paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragraf
B. deskriptif
Pada jjenis ini biasanya terkait dengan suatu gambaran keadaan atau
suatu peristiwa dengan memakai kata-kata sehingga pembacanya
seolah-olah dapat merasakan, melihat, serta mengalami langsung
kejadian tersebut.
C. naratif
Elsa pergi mencari kayu bakar di hutan, Pada suatu pagi yang sangat
cerah ia tak sendirian karena ia pergi bersama sang Kakek. Dia
berjalan pada suatu hutan yang lebat, ia mendengar suara-suara
hewan yang nyaring. Namun ia takut karena itu pengalaman
pertamanya untuk mencari kayu bakar di hutan.
D. induktif
1) Pendahuluan
2) Pembahasan
3) Penutup
Penutup menjadi bab terakhir makalah berisi tentang penegasan isi
dari makalah. Dirumuskan dengan jelas, singkat, dan tegas didalamnya
meliputi:
• Kesimpulan, merupakan bagian yang berisi jawaban dan
permasalahan dalam bentuk ikhtisar permasalahan
• Saran, merupakan bagian yang berupa usul atau pendapat dari
penulis yang mengacu pada materi pembahasan
Selain ketiga struktur utama dalam makalah di atas, terdapat pula
bagian penunjang dalam pembuatan makalah, yang meliputi:
• Lembar Judul
• Lembar Pengesahan
• Kata Pengantar
• Daftar Isi
• Daftar Gambar (jika ada)
• Daftar tabel (jika ada)
• Daftar Pustaka
• Lampiran-lampiran
5. 4 PRINSIP UTAMA ETIKA PENELITIAN
Menghormati & menghargai harkat martabat manusia sebagai
subjek penelitian.
Menghormati privasi dan kerahasiaan subjek penelitian.
Memegang prinsip keadilan & kesetaraan.
Memperhitungkan dampak positif maupun negatif dari penelitian.
7.
1. Silogisme kategorik,
adalah silogisme yang semua posisinya merupakan proposisi
kategorik.
Contoh:
2. Silogisme Hipotetik,
adalah argument yang premis mayornya berupa proposisi
hipotetik sedangkan premis minornya adalah proposisi
katagorik. Macam tipe silogisme hipotetik:
3. Silogisme disjungtif ,
adalah silogisme dimana premis mayor maupun minornya, baik
salah satu maupun keduanya, merupakan keputusan
disjunctive.
Contoh :
Premis Mayor : Kamu atau saya yang pergi
Premis Minor : Kamu tidak pergi
Konklusi : Maka sayalah yang pergi
Silogisme disjungtive mempunyai dua buah corak diantaranya :
4. Silogisme Konjungtif,
adalah silogisme yang premis mayornya berbentuk suatu
proporsi konjungtif. Silogisme konjungtif hanya mempunyai
sebuah corak, yakni akuilah satu bagian di premis minor, dan
tolaklah yang lain di kesimpulan.
Contoh:
Jenis-jenis Silogisme
Dalam penerapannya, ada tiga jenis silogisme, yaitu silogisme
kategoris, silogisme hipotesis, dan silogisme alternatif.
1. Silogisme kategoris
Silogisme kategoris adalah silogisme yang terdiri dari tiga
proposisi (premis) kategoris.
Contoh:
2. Silogisme hipotesis
Silogisme hipotesis adalah silogisme yang premis mayornya
berupa keputusan hipotesis dan premis minornya merupakan
pernyataan kategoris.
Contoh:
3. Silogisme alternatif
Silogisme alternatif adalah silogisme yang premis mayornya
premis alternatif, premis minornya membenarkan salah satu
alternatifnya, dan kesimpulannya menolak alternatif yang lain.
Contoh:
5. Silogisme Disjungtif
Silogisme Disjungtif merupakan silogisme yang premis
mayornya merupakan disjungtif, sedangkan premis minornya
bersifat kategorik yang mengakui atau mengingkari salah satu
alternatif yang disebut oleh premis mayor.
Contoh :