Anda di halaman 1dari 6

FR-FH-03.Rev.

0
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
SATUAN ACARA PERKULIAHAN

MATA KULIAH : Hukum Pidana


KODE MATA KULIAH : HK 23021
BOBOT : 4 SKS
SEMESTER : Genap/Gasal
KOMPETENSI MATA KULIAH : Agar mahasiswa setelah mengikuti kuliah Hukum Pidana dapat memahami dengan benar materi
hukum pidana materiel baik asas – asas hukum pidana, teori maupun ketentuan hukum pidana
(KUHP), yang dapat digunakan sebagai dasar untuk menganalisis berbagai permasalahan hukum
pidana.

PERTEMUA POKOK BAHASAN SUB BAHASAN KOMPETENSI METODE MEDIA TUGAS PUSTAKA EVALUASI
N KE 2 POKOK PENGAJAR
1 3 4 AN 6 7 8 9
5
1-2 Pengantar 1. Pengertian dan ruang Agar mahasiswa Ceramah dan Notebook, C,G,I
Lingkup hukum dapat memahami diskusi infocus,
Pidana. hukum pidana dari white
2. Hakekat, sifat, tujuan aspek ruang lingkup, board.
dan fungsi hukum hakekat, sifat,
pidana. tujuan, fungsi serta
3. Hubungan hukum hubungan hukum
pidana dengan ilmu – pidana dengan ilmu
ilmu lainnya. – ilmu lainnya.

3-4 Sejarah Hukum 1. Sejarah kodifikasi Agar mahasiswa sda sda A,C
Pidana Indonesia hukum pidana dapat memahami
Indonesia. perjalanan sejarah
2. Sejarah unifikasi dan kodifikasi dan
dualisme hukum unifikasi serta
pidana Indonesia. dualisme hukum
pidana di Indonesia.

5-6 Berlakunya Hukum 1. Locus dan Tempus Agar mahasiswa sda sda A,C,F,G,I
Pidana delicti. dapat memahami
a. Manfaat berlakunya hukum
mengetahuinya. pidana baik menurut
b. Ajaran – ajarannya. waktu dan tempat.

2.Dari segi waktu


a. Asas legalitas.
7-8 b. Asas Transitoir
c. Asas retroaktif

3.Dari segi tempat


a. Asas teritorial
9-10 b. Asas nasional aktif
c. Asas nasional pasif
d. Asas universalitas
e. Asas ekstra
teritorialitas.

11-12 Masalah Delik 1. Delik dan unsur – Agar mahasiswa sda sda A,C,F,I,K
unsurnya dapat memahami
a. Penggunaan istilah delik dan unsur –
b. Rumusan delik unsurnya, jenis –
c. Cara merumuskan jenis delik, teori
delik hubungan kausalitas
d. Cara merumuskan serta sifat melawan
delik. hukum.

13-14 2. Jenis - jenis delik


a. Jenis delik menurut
KUHP
b. Jenis delik menurut
cara
merumuskannya
c. Jenis delik menurut
cara melakukannya
d. Jenis delik menurut
subjeknya
e. Jenis delik menurut
tujuannya

3. Teori hubungan
15-16 kausalitas.
a. Conditio sine qua
non theori
b. Teori
mengeneralisir
c. Teori
mengindividulaisir

17-18 4. Sifat melawan hukum


a. Pengertian
b. Melawan hukum
sebagai unsur delik
c. Ajaran – ajaran
melawan hukum

19-20 Subjek Hukum a. Siapa yang merupakan Agar mahasiswa sda sda B,F,G,K
Pidana ( pleger ; subjek hukum pidana dapat memahami
enkelvoudige b. Delik dengan tentang subjek
daderschap) perumusan formal dan hukum pidana dan
materiil rumusannya dalam
c. Delik yang memiliki delik formil maupun
unsur kedudukan atau materiil serta unsur
kualitas kedudukan atau
kualitasnya.

21 Delik percobaan a. Pengertian Agar mahasiswa sda Sda B,F,G,K


(Poeging) b. Dasar hukum dapat memahami
pemidanaannya tentang delik
c. Syarat – syarat percobaan (Poeging)
pidananya
d. Macam – macam
percobaan menurut
doktrin
e. Teori – teori
mengenai percobaan

22-23 Delik penyertaan a. Medepleger dan ciri – Agar mahasiswa sda Sda B,F,G,K
( Deelneming) cirinya dapat memahami
b. Doenpleger dan ciri – tentang delik
cirinya penyertaan dan
c. Uitlocker dan ciri – bentuk – bentuknya
cirinya

24 Delik Perbarengan a. Pengertian Agar mahasiswa sda Sda B,F,G,K


(Concusus) b. Jenis – jenisnya dapat memahami
c. Stelsel tentang delik
pemidanaannya perbarengan
(Concusus) jenis dan
stelsel
pemidanaanya.

25 Delik pengulangan a. Pengertian Agar mahasiswa sda Sda F,G,K


(Recidive) b. Syarat – syaratnya dapat memahami
c. Jenis – jenisnya tentang delik
menurut Ilmu Hukum pengulangan, jenis
Pidana menurut ilmu
hukum.

26-27 Pertanggungjawaban 1. Pengertian Agar mahasiswa sda sda A,C,I,K


Pidana 2. Kesalahan menurut dapat memahami
hukum pidana tentang aspek –
3. Bentuk – bentuk aspek
kesalahan pertanggungjawaban
4. Teori – teori tentang pidana, teori tentang
kesengajaan/dolus kesalahan dan
5. Teori – teori tentang kemampuan
kelapaan/culpa bertanggungjawab
6. Kemampuan dan serta
ketidakmampuan ketidakmampuan
bertanggungjawab bertanggungjawab.
28 Pidana dan 1. Doktrin – doktrin Agar mahasiswa sda sda A,B,C,F,G,
pemidanaan tentang pidana, dapat memahami K,J,M
tujuannya dan doktrin- doktrin
stelselnya. tentang pidana dan
pemidanaan, dasar –
2. Dasar – dasar dasar penghapus
29 penghapus penuntutan penuntutan dan
pidana. penghapus
a. Nebis in idem pemidanaan.
b. Matinya terdakwa
c. Daluarsa
d. Penyelesaian di
luar sidang

3. Dasar – dasar
penghapus
30 pemidananaan.
a. Daya paksa dan
keadaan darurat
(overmacht dan
noodtoestand)
b. Pembelaan
terpaksa
(noodweer)
c. Melakukan
ketentuan Undang
– Undang
d. Melaksanakan
perintah jabatan.

31 Masalah Politik 1. Penanggulangan Agar mahasiswa sda sda E,L


Kriminal kejahatan secara dapat memahami
penal dan non penal tentang masalah
2. Kriminalisasi dan politik kriminal
dekriminalisasi
3. Penalisasi dan
depenalisasi
32 Beberapa bentuk 1. Delik – delik Agar mahasiswa sda sda D,H
delik tertentu dalam kekerasan dapat memahami
KUHP 2. Delik terhadap nyawa tentang beberapa
3. Delik penganiayaan bentuk delik tertentu
4. Delik – delik dalam KUHP
kekayaan (vermogens
delicten)
5. Delik pemalsuan surat

DAFTAR PUSTAKA :
A. Andi Zainal Abidin Farid, Hukum Pidana I, Sinar Grafika, Jakarta, 2007
B. Andi Zainal Abidin Farid dan Andi Hamzah, Bentuk – Bentuk Khusus Perwujudan Delik ( Percobaan, Penyertaan, dan Gabungan Delik), Sumber Ilmu Jaya,
Jakarta, 2002.
C. Andi Hamzah, Asas – Asas Hukum Pidana, PT Yarsif Watapone, Jakarta, 2005
D. Andi Hamzah, Delik – Delik Tertentu (Speciale Delicten) Di dalam KUHP, Sinar Grafika, Jakarta,2009.
E. Barda Nawawi, Bunga Rampai Kebijakan Hukum Pidana (Perkembangan Konsep KUHP Baru), Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2008.
F. D. Schaffmeister, N. Kejzer, PH Sitorus, Hukum Pidana, PT Citra Aditya Bakti, 2007.
G. Lamintang, Dasar – Dasar Hukum Pidana Indonesia, Citra Aditya, Bandung, 1997.
H. Lamintang dan Djisman Samosir, Delik – Delik Khusus, Tarsito, Bandung,1983.
I. Moeljatno, Asas – asas Hukum Pidana, Rineka Cipta, Jakarta 2002
J. Muladi dan Barda Nawawi, Teori – teori dan Kebijakan Pidana, Alumni, Bandung,1989.
K. Jan Remmenlink, Hukum Pidana (Komentar atas pasal – pasal terpenting dari KUHP Belanda dan padanannya dalam KUHP Indonesia), PT Gramedia
Pustaka Utama, jakarta, 2003.
L. Sudarto, Hukum dan Hukum Pidana, Alumni, Bandung, 1986.
M.Scholehuddin, Sistem Sanksi Dalam Hukum Pidana, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2003

Dosen

KETERANGAN :
1. METODE PENGAJARAN : Cr, Dis, Sin, PBL, CS, Lat, Sem.
2. MEDIA : LCD, WHITE BOARD (WB), OHP, Komputer, Internet, dsb. _______________________________
3. PUSTAKA : A, B, C, D, E, F,dsb. DR. Dian Adriawan, SH., MH.

Anda mungkin juga menyukai