Anda di halaman 1dari 1

1.

Walaupun penduduk Indonesia mayoritas beragama Islam, namun sudah menjadi


kesepakatan pendiri bangsa untuk membangun hukum nasional, untuk menyatukan
segenap wilayah dari Sabang sampai Merauke berdasarkan Pancasila. Namun,
keberadaan hukum nasional tidak lantas menghapuskan keberadaan sistem hukum
Islam, maupun sistem hukum adat. Indonesia menerapkan sistem hukum yang
majemuk yang kalau dilihat dari segi usianya yang tertua adalah hukum adat, lalu
hukum Islam dan hukum barat. Hukum barat memang tidak bisa dipisahkan dari
sistem hukum di Indonesia karena warisan kolonialisme yang berlangsung lama
di Indonesia, terutama terkait hukum pidana, hukum perdata dan hukum tata
negara. Di Indonesia, pada mulanya hukum Islam banyak diterapkan untuk
mengatur perihal perkawinan, kekeluargaan, dan warisan. Walaupun pada
perkembangannya, hukum Islam juga digunakan untuk mengatur permasalahan-
permasalahan kontemporer seperti perbankan Syariah.
Menurut pendapat Hazairin, Republik Indonesia dapat mengatur sesuatu
permasalahan sesuai dengan hukum Islam sepanjang pengaturan itu berlaku
hanya bagi orang Indonesia yang memeluk agama Islam. Kedudukan hukum
Islam juga sama dengan hukum adat dan hukum barat. Selain itu hukum Islam
menjadi sumber bagi pembentukan hukum nasional yang akan datang di
samping hukum-hukum lain yang ada di Indonesia.
2. A. Sumber hukum Islam berjumlah sebelas, empat sumber hukum yang
disepakati jumhur ulama yaitu Al Quran, Sunah, Ijma’, Qiyas, dan tujuh sumber
hukum yang diperselisihkan yaitu Istishan, Maslahah Mursalah, Istishab, Urf,
Madzhab as-Shahabi, Syar’u man qablana, dan Sadd al-dzariyah.
B. Lembaga hukum Islam yang ada di Indonesia adalah Pengadilan Agama
fungsi utamanya memberikan fatwa atau kepastian hukum berdasarkan
ketentuan Islam

Anda mungkin juga menyukai