FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
NPM : 10040020122
KELAS : Kelas F
1. 20%
Hukum pidana telah mengatur satu perbuatan yang dilakukan oleh Mahasiswa mampu
beberapa orang dengan cara berkerjasama yang dikenal dengan Menguasai dan
istilah Delneming. memahami bentuk-
bentuk penyertaan,
a. Jelaskan perbedaan antara Delneming dengan penyertaan dalam
Concursus? buku I KUHP. (P2,
Jawaban : KU1).
Deelneming atau penyertaan terlibat beberapa orang dalam
satu perbuatan yang dapat dihukum, sedangkan pada
gabungan beberapa perbuatan atau concursus terdapat
beberapa perbuatan yang dapat dihukum yang dilakukan
oleh satu orang.
1. Pelaku (pleger);
2. Yang menyuruh melakukan (doenpleger);
3. Yang turut serta (medepleger);
4. Penganjur (uitlokker).
- Pembantu atau Medeplichtige (Pasal 56) yang terdiri dari :
1. Pembantu pada saat kejahatan dilakukan;
2. Pembantu sebelum kejahatan dilakukan;
Mahasiswa mampu
2. 20%
Pengulangan tindak pidana (recidive) menjadi dasar hakim untuk Menguasai dan
memperberat sanksi pidana bagi pelaku. Sebut dan jelaskan 3 (tiga) memahami teori dan
teori recidive disertai contohnya ? bentuk recidive
dalam hukum pidana
sebagai dasar
Jawaban : pemberat hukuman.
Teori – teori recidive : (P2, KK1, KK2).
- Recidive Umum : teori umum seorang belum 5 th dari ia
selesai menjalani hukuman tetapi ia melakukan tindakan
pidana lagi (tindak pidana apa saja).
Contoh : Indra melakukan kejahatan penganiayaan
kemudian dijatuhi hukuman, setelah Indra menjalani
hukuman itu, ia kembali ke dalam masyarakat. Akan tetapi
Indra kemudian melakukan kejahatan pemerkosaan terhadap
A. Berdasarkan sifat recidive ini, maka perbuatan
penganiayaan itu dapat merupakan alasan untuk
memberatkan hukuman yang dijatuhi pada dirinya.
- Recidive Tengah : teori recidive tengah membagi 3
kelompok tindak pidana seperti yang diatur dalam pasal
486, 487, 488 KUHP. Yaitu sebagai berikut :
1. Tindak pidana yang mencari untung dengan tidak
halal/perbuatan-perbuatan negative yang dilakukan oleh
seseorang dengan menggunakan tipu daya muslihat. Contoh:
pencurian,penipuan, dan penggelapan (pasal 486 KUHP).
2. Perbuatan-perbuatan kekerasan yang dilakukan seseorang
UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG
FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
20%
Mahasiswa
Pada prinsipnya setiap tindak pidana harus dimintai memahami tentang
pertanggungjawaban pidana namun tidak semua orang dapat alasan penghapus
dimintakan pertanggungjawaban, jelaskan alasan-alasan yang dapat pidana dan syarat-
syarat gugurnya hak
menghapuskan pertanggungjawaban pidana ?
menuntut pidana dan
syarat-syarat
gugurnya hak untuk
melaksanakan
3. pidana serta mampu
membedakan antara
kedua hal tersbut
dan dapat
diaplikasikan dalam
suatu peristiwa
faktual (S9, P2,
KU1, KU2, KK1,
KK2).
Jawaban :
Perbedaan delik aduan absolut dengan delik aduan relatif
- Delik aduan relatif ini penuntutan dapat dipisah-pisahkan,
artinya bila ada beberapa orang yang melakukan kejahatan,
tetapi penuntutan dapat dilakukan terhadap orang yang
diingini oleh yang berhak mengajukan pengaduan.
Sedangkan Pada delik aduan absolut, bila yang satu dituntut,
maka semua pelaku dari kejahatan itu harus dituntut juga.
- Delik aduan absolut, cukup apabila pengadu hanya
menyebutkan peristiwanya saja, sedangkan pada delik aduan
relatif, pengadu juga harus menyebutkan orang yang ia duga
telah merugikan dirinya. Pengaduan pada delik aduan
absolut tidak dapat dipecahkan (onsplitbaar), sedangkan membedakannya
pengaduan pada delik aduan relatif dapat dipecahkan dengan tindak
(splitbaar). pidana biasa, serta
memahami
b. Sebutkan siapa saja pihak-pihak yang dapat mengajukan mekanisme dan
pengaduan ? ketentuan yang
berkenaan dengan
Jawaban : tindak pidana aduan
Pihak-pihak yang berhak mengajukan aduan dan jangka dan tata cara
waktunya, dapat dilihat dalam ketentuan Pasal 72 KUHP pengaduannya (S9,
KU2).
seperti :
1. Wakilnya yang sah dalam perkara sipil, atau wali, atau
pengaduan orang tertentu (khusus untuk orang yang
belum dewasa). Misalnya orang tua korban, pengacara,
pengampu (curator) dan wali.
2. Orang yang langsung dikenai kejahatan itu (korban).
Adapun tenggang waktu untuk mengajukan aduan
tersebut hanya boleh memasukan aduan paling lama
dalam jangka waktu enam bulan setelah kejadian itu
diketahuinya tetapi jika kebetulan ia berdiam di luar
negeri, maka tenggang waktu itu paling lama sembilan
bulan. Dasar hukum mengenai tenggang waktu
pengaduan diatur dalam Pasal 74 ayat (1) KUHP.
Total 100% -