Silabus :
Penyelenggaraan Peradilan Pidana (PP)
Model Penyelenggaraan PP
Perkembangan Hukum Acara Pidana di Indonesia
Pemberlakuan Asas Konkordansi
Masa IR (Inlandsch Reglement) & HIR (Het Herriene
indonesisch Reglement)
Masa pendudukan Jepang dan pasca kemerdekaan
Pembentukan KUHAP menurut UU No.1 (DRT) tahun 1951
Pengertian Hukum Acara Pidana
Tujuan, fungsi, asas, pengetahuan pendukung & pihak
yang terlibat
Tahapan Pemeriksaan dalam Hukum Acara Pidana
Proses penyelidikan dan Penyidikan
Petugas dan Pelaksanaan penyelidikan dan penyidikan
Penangkapan & Penahanan
Penggeledahan badan & Rumah
Penyitaan
Pemeriksaan Surat, Tersangka, Saksi, ket.ahli
Penyelesaian dan penghentian Penyidikan dan perkara
koneksitas
Perihal Penuntutan
Lembaga penuntut umum, tugas dan wewenang PU
Surat dakwaan, perubahan surat dakwaan
Penggabungan perkara, penghentian, penyampingan,
penutupan perkara
Mekanisme pengajuan perkara oleh Penuntut Umum
Kewenangan Pengadilan Untuk mengadili
Ganti Kerugian, Rehabilitasi, penggabungan
gugatan ganti kerugian
Pemeriksaan di Sidang Pengadilan
Saksi, terdakwa, saksi ahli, barang bukti, tuntutan pidana
Perihal Pembuktian
Pengertian dan Teori Pembuktian
Putusan Pengadilan
Upaya Hukum
Pengertian, upaya hukum biasa dan luar biasa
Tujuan Pembelajaran
Memahami mekanisme bekerja nya aparat penegak
hukum dalam sistem peradilan pidana
Pertemuan ke-2
Penyelenggaran Peradilan Pidana
Tujuan Pembelajaran :
Memahami mekanisme umum bekerja nya aparat
penegak hukum (polisi,jaksa, hakim dan LP)
mulai dari proses penyelidikan & penyidikan ;
Penangkapan & penahanan ;
Penuntutan & pemeriksaan di sidang ;
serta pelaksanaan putusan hakim ;
hingga Pembinaan di Lembaga Pemasyarakatan
SISTEM PERADILAN PIDANA
Tujuan :
Note :
Sistem = Rangkaian bagian/unsur/komponen, yang saling berhubungan satu sama
lain secara fungsional, untuk mencapai satu tujuan
Model Penyelenggaraan Peradilan Pidana
INQUISITOIR (abad 13 s/d pertengahan abad 19) → Crime Control Model
a. Meneliti peristiwa tindak pidana
b. Identifikasi terhadap pelaku
c. Pelaku ditangkap
d. Pemeriksaan pelaku, saksi dilakukan secara terpisah
e. Pemeriksaan pelaku di tempat terasing, komunikasi dengan pihak lain & keluarga tidak
diizinkan
f. Perbuatan yang dituduhkan terhadap pelaku tidak diberitahukan
g. Tujuan pemeriksaan hanyalah pengakuan melalui cara penyiksaan (torture).
h. Hasil pemeriksaan diserahkan pada pengadilan, hakim hanya memeriksa berdasarkan
berkas hasil pemeriksaan penyidik tanpa pengembangan lebih lanjut
i. Terdakwa tidak dihadirkan di depan sidang dan sidang tertutup tanpa pembela
j. Berlaku asas Presumption of Guilt
Note :
Metode ini telah diaplikasikan di Belanda
Integrated Model (Model Terpadu)
dirintis oleh Jepang
Karakteristik nya :
Sistem Pendidikan dari Penegak Hukum
Seleksi hakim, jaksa & pengacara dilakukan oleh organisasi
pengacara yang ditunjuk pemerintah
Setelah dinyatakan lulus seleksi, jaksa, hakim, pengacara masuk
pada pendidikan yang sama dan dikoordinasikan oleh
mahkamah agung Jepang.
Disiplin yang tinggi dan terorganisir dengan baik
Tujuan Pembelajaran :
Mahasiswa mampu memahami dan menganalisa
berbagai perkembangan aspek hukum
Indonesia.
Mahasiswa memahami kaidah-kaidah serta
institusi hukum yang ada pada masa lalu dan
sekarang.
Garis Besar Perkembangan Hukum Acara
Pidana di Indonesia
Hoggerecht
RVJ
Landraad
Tujuan perubahan IR menjadi HIR :
Agar penyesuaian peraturan IR dengan peraturan yang
berlaku bagi orang eropa, dengan mempertahankan sifat
kesederhanaan dari acara yang berlaku bagii Landraad
Kenyataan nya IR dan HIR masih diterapkan bersamaan.
Bandung, Batavia, Semarang, Malang (HIR), IR di kota-kota
lain
Institusi Pengadilan terbagi dua
Pengadilan Perdata
Indonesia Eropa
Districtgerecht- Residentigerecht
-Regentschapgerecht Raad Van Justitie
Landraad Hooggerechtshof
Raad Van Justitie
Hooggerechtshof
Hukum Acara masa Penjajahan Jepang
Upaya-upaya Hukum
- Upaya hukum biasa (perlawanan (verzet), banding maupun kasasi)
- Upaya hukum luar biasa ( kasasi demi kepentingan hukum & Peninjauan
Kembali terhadap putusan hakim yang memperoleh kekuatan hukum tetap
(Herzeining))
Koneksitas
Perampasan adalah :
Tindakan pengambialihan barang dari
pemiliknya
Dengan tujuan mencabut hak milik atas
barang tersebut
Bersifat selama nya
Untuk dipergunakan bagi kepentingan
negara
Untuk dimusnahkan atau dirusak sampai tidak
dapat dipergunakan lagi
Merupakan pidana tambahan
Penyitaan berupa apa saja..?
(Pasal 39 KUHAP)
Benda atau tagihan tersangka/terdakwa sebagian
atau seluruh nya yang diduga diperoleh dari hasil
tindak pidana
Benda yang digunakan langsung untuk melakukan
tindak pidana dan/atau mempunyai hubungan
langsung
Benda yang khusus dibuat untuk melakukan tindak
pidana
Benda yang digunakan untuk menghalangi
penyidikan
Catatan :
Prosedur sama dengan proses penangkapan &
penahanan
Pemeriksaan Surat
Pemeriksaan terhadap surat yang tidak
langsung mempunyai hubungan dengan
tindak pidana yang diperiksa, akan tetapi
dicurigai dengan alasan kuat.
Untuk hal itu penyidik dengan izin tertulis dari
Ketua Pengadilan Negeri berhak membuka,
memeriksa, dan menyita surat yang dikirimkan
melalui kantor pos, pengangkutan dengan
tanda terima
Apabila setelah diperiksa tidak terdapat
hubungan dengan tindak pidana, maka surat
tersebut dikembalikan rapi dengan catatan”
telah dibuka penyidik” tanggal dan tanda
tangan penyidik, dicatat dalam berita acara.
Pemeriksaan Tersangka
Penyidik wajib memberitahukan kepada tersangka
tentang hak nya untuk mendapatkan bantuan hukum
atau wajib didampingi pensehat hukum (Pasal 144
KUHAP)
Wajib didamping penasehat hukum :
Perkara yang ancaman > 15 tahun
Perkara yang ancaman hukuman mati
Tersangka tidak mampu, perkara yang ancaman > 5 tahun, <
15 tahun
Penasehat hukum mengikuti jalan nya pemeriksaan
(melihat dan mendengar)
Kejahatan terhadap keamanan negara, pensehat hukum
hanya boleh hdir tetapi tidak dapat mendengarkan
pemeriksaan.(see.Pasal 115 KUHAP).
1 x 24 jam, tersangka yang ditahan harus segera
dilakukan pemeriksaan (Pasal 122 KUHAP)
Pemeriksaan Saksi
Saksi adalah orang yang dapat memberikan
keterangan guna kepentingan penyidikan,
penuntutan, dan peradilan tentang suatu perkara
pidana yang dia dengar sendiri, lihat sendiri, dan ia
alami sendiri (see Pasal 184 KUHAP tentang alat bukti
yang sah)
Dipanggil untuk datang sebagai saksi (dipanggil
penyidik (Pasal 216 KUHAP) dan/atau hadir di
pengadilan (Pasal 224 KUHAP)) adalah kewajiban, bila
ditolak dikenakan pidana.
Kemajuan teknologi menghadirkan silent witness yang
dpat lebih dipercaya kebenaran nya
Kelemahan saksi hidup :
Kecakapan pancaindera
Kemampuan mengingat suatu peristiwa
Kemampuan menceritakan kembali mind record
Sehingga penyidik dituntut bukan hanya cerdas, pandai dan ahli
melainkan juga kesabaran, kebijaksanaan & pengetahuan
tentang manusia
Keterangan saksi diperiksa tersendiri, namun dapat juga
dipertemukan (confrontatie)
Saksi tidak boleh dipaksa menandatangani berita acara,
penyidik cukup mencatatkan didalam berita acara dengan
menyebutkan alasan nya (Pasal 118 KUHAP).
Pemeriksaan & Permintaan
Keterangan Ahli
Pasal 120 KUHAP, bila dianggap perlu, penyidik dapat meminta
bantuan orang ahli (misal.dokter forensik untuk bedah mayat,
psikologi)
Untuk kepengtingan outopsi, penyidik wajib memperoleh izin dari
pihak keluarga
Lewat 2 hari atau pihak yang perlu diberitahu tidak diketemukan,
penyidik dapat mengirimkan mayat tersebut untuk dilakukan
outopsi ke Rumah sakit (Pasal 134 KUHAP)
Penyelesaian & Penghentian
Penyidikan
Penyidikan dikatakan selesai bila :
Dalam waktu 7 hari setelah penuntut umum menerima hasil penyelidikan
& penyidikan ada pemberitahuan dari penuntut umum (Pasal 138 KUHAP)
Penuntut Umum mempelajari hasil penyidikan & menelitinya apakah
sudah lengkap atau tidak
Meneliti adalah tindakan PU dalam mempersiapkan penuntutan, telah
memenuhi syarat pembuktian dan telah sesuai objek dan orang dalam
berkas perkara
Dalam waktu 14 hari penuntut umum tidak mengembalikan berkas
perkara kepada penyidik (Pasal 110 ayat 4 KUHAP)
Penyelidikan & penyidikan dihentikan bila :
menurut pendapat penyidik tidak terdapat cukup alat bukti, atau
peristiwa tersebut bukan merupakan peristiwa pidana, atau
penyidikan dihentikan demi hukum.
Dengan diterbitkan nya Surat Penetapan Penghentian Penyidikan (SP3)
dan memberitahukan kepada jaksa, tersangka dan keluarganya.
Pertemuan ke-7
Penuntutan
➢ Sebelum adanya suatu kekuasaan sentral untuk
melakukan tugas peradilan, cara penuntutan terbuka
(accusatoir murni) dilakukan langsung secara
perseorangan dari pihak yang dirugikan
➢ Proses pidana dan perdata menjadi satu
➢ Sehingga penuntutan kesalahan seseorang menjadi
sulit karena yang bersangkutan memperoleh
kesempatan menghilangkan barang bukti, Kerapkali
tuntutan pidana tidak dilakukan karena takut
terhadap pembalasan dendam atau tidak mampu
mengungkapkan kebenaran
➢ Oleh karena itu tuntutan pidana diserahkan kepada
badan negara khusus diadakan (Openbaar Ministrie)
sebagai Penuntut Umum
➢ Sejak saat itu tuntutan pidana tidak lagi merupakan
persoalan pribadi, tetapi persoalan kepentingan
umum
Lembaga Penuntutan
Berasal dari negara Prancis → Belanda →
Indonesia (Asas Konkordansi)
Belanda → Wetbook van Strafvoerdering (KUHAP
Hindia Belanda 1838)
Dakwaan Alternatif
Terdakwa didakwa lebih dari satu delik pidana, tetapi
hakekatnya terdakwa hanya didakwa satu tindak pidana saja
Biasanya penuntut umum masih meragukan jenis tindak pidana
nya (misal.pencurian-penggelapan, pembelian-penadahan)
Note :
Lepas = tidak terdapat cukup alat bukti untuk dimajukan ke
pengadilan
Bebas = putusan hakim menyatakan bahwa tuntutan jaksa tidak
daat dibuktikan.
Dakwaan Subsidair (berlapis)
Sama hal nya dengan dakwaan Alternatif
Penyusunan urutan dakwaan adalah ancaman hukuman
terberat dan seterus nya sampai pada dakwaan yang ringan
(primer-subsidair-lebih subsidair)
Hakim memeriksa dakwaan primer dahulu, bila tidak terbukti
melanjutkan pada dakwaan subsidair,.dst…
Dakwaan Komulatif
Terdakwa didakwa beberapa tindak pidana sekaligus
Tindak pidana tersebut harus dibuktikan keseluruhannya, sebab
tindak pidana tsb merupakan tindak pidana yang berdiri sendiri
Oleh karena itu hakim harus memutuskan terbukti atau tidaknya
setiap dakwaan satu demi satu
Sehingga jika terbukti dakwaan tsb, maka dakwaan lain nya
harus dibuktikan lagi, dan sebaliknya.
Dakwaan Campuran
Bentuk gabungan dakwaan komulatif dengan dakwaan
alternatif/dakwaan subsidair
Voeging & splitsing
Umum nya tiap-tiap perkara diajukan sendiri-sendiri di
persidangan.
Namun PU dapat melakukan penggabungan perkara dalam
satu surat dakwaan (voeging) atau pemisahan perkara
(splitsing)
Perkara Biasa
Pembuktiannya sulit
Diajukan PU dengan surat pelimpahan perkara (Pasal 143
KUHAP)
Surat Pelimpahan Perkara berisikan ;
Surat dakwaan, berkas perkara, permintaan agar
pengadilan segera mengadili
Salinan nya diberikan kepada terdakwa/penasehat
hukumnya,penasehat hukum penyidik
Kewenangan Pengadilan
untuk Mengadili
Praperadilan = suatu wewenang pengadilan untuk
memeriksa dan memutuskan tentang :
Sah atau tidak nya penangkapan, penahanan, penghentian
penyidikan, atau penghentian penuntutan (kecuali
penyampingan perkara untuk kep.umumoleh jaksa agung)
Ganti kerugian dan atau rehabilitasi bagi seseorang yang
perkara pidananya dihentikan pada tingkat penyidikan atau
penuntutan
Sah atau tidaknya benda yang disita sebagai alat bukti
Ganti kerugian oleh tersangka /ahli waris atas penangkapan
atau penahanan yang tidak disetai alasan berdasarkan UU atau
kekeliruan penerapan hukum
Putusan praperadilan sedapat mungkin diajukan sebelum
perkaranya diperiksa pengadilanan sidang praperadilan
harus dibuat seperti pemeriksaan singkat (sumir), bila
lewat,otomatis dinyatakan gugur. (Pasal 82 ayat 1 KUHAP)
Amar putusan hakim dalam sidang
praperadilan :
Segera harus dibebaskan nya tersangka
Wajib dilanjutkan penyidikan atau penuntuitan
terhadap tersangka
Besarnya ganti kerugian atau rehabilitas yang
diberikan
Segera dikembalikan benda yang disita tidak
termasuk alat pembuktian kepada tersangka atau
pihak yang tersita.
Terhadap putusan praperadilan tidak dapat
dimintakan banding, kecuali terhdap putusan
yang menetapkan “tidak sah nya
penghentian penyidikan atau penuntutan”
atas itu dapat dimintakan banding.
Kompetensi Pengadilan
2 macam kekuasaan mengadili, yaitu :
Kompetensi absolut, kewenangan mengadili hanya pada
pengadilan tertentu
Kompetensi relatif, kewenangan pembagian kekuasaan
pengadilan yang sama.
Pertimbangan Hakim
Perlawanan JPU
JPU memberikan
jawaban atas Pledoi
(Replik)
Tersangka menjawab
Replik (Duplik)
Salinan nya
Hakim ketua majelis diberikan kepada
para pihak
Apabila pemeriksaan dianggap selesai, hakim ketua sidang
menyatakan bahwa pemeriksaan selesi dan dinyatakan ditutup
Pemeriksaan yang telah ditutup dapat dibuka kembali atas
kewanangan hakim ataupun permintaan JPU/terdakwa dengan
menyebutkan alasan-alasannya
Dimaksudkan untuk menampung data-data tambahan sebagai
bahan musyawarah hakim.
Musyawarah Hakim. ?
Musyawarah Hakim
Dilakukan tanpa kehadiran JPU,terdakwa/penasehat
hukum serta hadirin
Musyawarah untuk mengambil keputusan (Pasal 183 KUHAP
ayat 2)
Musyawarah didasarkan pada :
surat dakwaan, dan
segala sesuatu yang terbukti dalam sidang
Syarat Materill
Ket.saksi sebagai alat bukti apabila keterangan tsb dinyatakan di sidang
pengadilan, mengenai suatu peristiwa pidana, yang ia alami sendiri
Kesaksian testimonium de audito tidak diakui sebagai alat bukti yang sah
Keterangan Ahli
ahli, yang ditanya mengenai sesuatu soal, hanye mengemukakan
pendapatnya tanpa melakukan suatu pemeriksaan.
Saksi ahli (getuige deskundige), yang ditanya mengenai suatu perkara,
melakukan pemeriksaan “saksi diam” atau barang bukti dan
mengemukakan pendapatnya berdasarkan hasil pemeriksaan.
Untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan
pemeriksaan
Surat (Pasal 184 ayat 1 huruf c KUHAP)
Surat dibuat atas sumpah jabatan atau dikuatkan dengan
sumpah, yaitu :
berita acara dan surat surat resmi dalam bentuk resmi yang di
buat oleh pejabat umum yang berwenang atau dibuat
dihadapan nya, mengenai keadaan yang didengar, dilihat,
dialaminya sendiri berikut alasan yang jelas mengenai
keterangan itu.
Surat yang di buat menurut ketentuan peraturan per-UU-an atau
surat yang di buat oleh pejabat mengenai hal yang termasuk
dalam tata laksana yang menjadi tanggung jawab nya bai
pembuktian sesuatu hal/keadaan.
Surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat
berdasarkan keahlian nya mengenai sesuatu hal/keadaan yang
diminta resmi kepadanya.
Surat lain yang hanya dapat berlaku jika ada hubungan nya
dengan isi dari alat pembuktian lain.
Petunjuk (Pasal 188 KUHAP)
Pada dasarnya adalah hal-hal yang disimpulkan dari alat-alat
pembuktian yang lain yang diperoleh dari Ket.Saksi, Surat
dan/atau Ket.Terdakwa.
Perbuatan/keadaan yang karena persesuaian nya menandakan
telah terjadi tindak pidana dan siapa pelakunya.
Keterangan Terdakwa (erkentenis)
Beda, Pengakuan Terdakwa (bekentenis-HIR)
Pernyataan pemungkiran pun dapat dijadikan alat bukti, sehingga
penertian nya lebih luas
Apa yang dinyatakan terdakwa di dalam sidang tentang perbuatan
yang dilakukan nya atau yang diketahui nya sendiri atau diklaimnya
sendiri.
Sedangkan ket.terdakwa diluar sidang dapat dipergunakan untuk
membantu menemukan bukti disidang asalkan didukung alat
pembuktian lain.
Diam nya terdakwa di dalam sidang tidak boleh diterima sebagai
bukti ia mengakui kesalahan nya.
Putusan-Putusan Pengadilan