Anda di halaman 1dari 17

HUKUM ACARA

PIDANA

Oleh :
BENNY SUMARDIANA, S.H., M.H.

Semarang, FAKULTAS HUKUM UNNES


Class Rules
1. Kuliah dimulai 07.30
2. Bulatkan tekad / niat untuk mengikuti perkuliahan
3. Kita adalah akademisi paling merugi dalam sejarah
dunia Pendidikan yang ada di negara ini
4. Berperan lah sebagai mahasiswa yang
membutuhkan ilmu
5. Kewajiban dosen : Mengajar/menyajikan ilmu,
Menguji, dan memberikan nilai
6. Hak Mahasiswa : Menangkap ilmu sebaik-baiknya
“Hukum Akan Selalu
Menuntut
Persamaan, Sedang
Keadilan Akan
Selalu Menuntut
Perbedaan”
PENDAHULUAN
Hukum Pidana dibagi menjadi 2 (dua), yaitu :
1) Hukum Pidana Materiil/ Hukum Pidana
❑ Mengatur perbuatan yang dapat dipidana
❑ Syarat-syarat menjatuhkan pidana
❑ Sanksi pidana
2) Hukum Pidana Formil/ HAP
DEFINISI HUKUM ACARA PIDANA
a. J de Bosch Kemper
Sejumlah asas dan peraturan perundangan yang mengatur
wewenang negara untuk menghukum bila UU pidana dilanggar
b. D Simons
mengatur cara-cara negara dengan alat perlengkapannya
menggunakan wewenang untuk memidana dan menjatuhkan
pidana
c. Wirjono Prodjodikoro
peraturan yang mengatur cara bagaimana badan Pemerintah
berhak menuntut, jika terjadi suatu tindak pidana, cara
bagaimana akan didapat putusan pengadilan
d. Sudarto
Aturan yang memberi petunjuk yang harus dilakukan aparat
penegak hukum dan pihak-pihak atau orang-orang lain yang
terlibat di dalamnya, apabila ada persangkaan bahwa hukum
pidana dilanggar.
PELAKU KEKUASAAN KEHAKIMAN
UU NO. 48 TH. 2009

MA MK
UU NO.03 TH. 2009 UU NO.24 TH. 2003

PU PA PM PTUN
UU NO.49/2009 UU NO.50/2009 UU NO.31/97 UU NO.51/2009

PENGADILAN-PENGADILAN KHUSUS
ASAS-ASAS HAP
1) Equality before the law
2) Principle of legality
3) Presumption of innocence / presumption of guilt
4) Peradilan yang cepat, sederhana, biaya ringan,
bebas, jujur, tidak memihak (Speedy trial/ fair trial/
constante justitie)
5) Peradilan terbuka untuk umum (openbaarheid van
het proces)
6) Hak mendapat bantuan hukum
7) Hak mendapat ganti rugi dan rehabilitasi
8) Pemeriksaan dengan hadirnya terdakwa
ILMU-ILMU PENGETAHUAN PEMBANTU HAP
1) Logika (berpikir dengan akal yang sehat berdasar
atas hubungan beberapa fakta atau berfikir secara
rasional), meliputi : orientasi, hipotesa dan
verifikasi.
2) Psikologi (ilmu pengetahuan yang berusaha
memahami jiwa manusia)
3) Kriminalistik (ilmu pengetahuan yang mempelajari
kejahatan sebagai masalah teknik), ex: ilmu
kedokteran forensik, toksikologi forensik, ilmu
kimia forensik, ilmu alam forensik : balistik
kehakiman, dactyloscopie/ finger prints, dsb)
4) Psikiatri (ilmu pengetahuan yang mempelajari jiwa
manusia tetapi jiwa manusia yang sakit), terkait
dengan Pasal 44 KUHP tentang ketidakmampuan
bertanggungjawab
Lanjutan . . .
5) Kriminologi (IP yang mempelajari kejahatan
sebagai suatu masalah manusiawi mengenai
mengapa, bagaimana dan apa tujuan orang
melakukan suatu kejahatan).objekny :
KRIMINALITAS : kejahatan dalam masy
ataupun yang melanggar UU.
6) Hukum Pidana
Subjek Hukum
Acara Pidana

Subjek HAP :
• Arti sempit : Polisi, Jaksa, Hakim, Pengacara
• Arti luas : Setiap Orang
OBJEK HAP
Dua kepentingan hukum yang harus dijamin
dalam HAP :
a. Kepentingan hukum yang terdiri dari
kepentingan masyarakat (ketertiban hukum/
ketertiban umum)
b. Kepentingan hukum yang terdiri dari
kepentingan individu
SUMBER
Hukum Acara Pidana
1. KUHAP
2. UU tentang Instansi terkait :
a. UU No 48/2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman
b. UU No 2/2002 tentang Kepolisian
c. UU tentang Kejaksaan, Peradilan Umum,
dll
3. UU Tindak Pidana Khusus
Fungsi HAP :

Melaksanakan/menegakkan
hukum pidana (mencari
kebenaran materiil/
substantial truth dan
perlindungan terhadap hak-hak
asasi manusia/ protection of
human rights)
Tugas Pokok
HUKUM ACARA
PIDANA
1. Mencari dan mendapatkan
kebenaran materiil
2. Memberikan suatu putusan hakim
3. Melaksanakan putusan
hakim
HAP mengatur tentang:
1. Cara bagaimana diambil tindakan jika terjadi persangkaan telah
terjadi suatu TP
2. Cara bagaimana menemukan kebenaran tentang terjadinya suatu
tindak pidana
3. Siapa dan cara bagaimana harus mencari, menyelidiki dan menyidik
orang-orang yang disangka bersalah terhadap suatu TP
4. Cara menangkap, menahan dan memeriksa orang yang disangka
bersalah
5. Usaha-usaha menyerahkan alat-alat bukti yang dikumpulkan dalam
hal mencari kebenaran tersebut dan mengajukan ke depan sidang
pengadilan;
6. Cara bagaimana hakim memeriksa terdakwa di sidang pengadilan
dan menjatuhkan putusan
7. Upaya-upaya hukum
8. Oleh siap dan dengan cara bagaimana putusan hakim dilaksanakan
dan pengawasan serta pengamatannya.
PENGERTIAN
a) Tersangka : seseorang yang diduga telah melakukan
suatu tindak pidana
b) Terdakwa : tersangka yang cukup bukti diajukan ke
sidang pengadilan sebagai pelaku dari suatu tindak
pidana
c) Terpidana/ terhukum : terdakwa yang terbukti
telah melakukan suatu tindak pidana yang
didakwakan kepadanya, serta dijatuhi hukuman
oleh pengadilan dan putusan itu telah mempunyai
kekuatan hk yg tetap
Terima Kasih…

Benny Sumardiana, S.H., M.H.

Anda mungkin juga menyukai