• Fungsi hukum pidana materiil atau hukum pidana adalah
menentukan perbuatan-perbuatan apa yang dapat dipidana, siapa
yang dapat dipidana, dan pidana apa yang dapat dijatuhkan.
• Fungsi hukum pidana formal atau hukum acara pidana adalah
melaksanakan hukum pidana materiil, artinya memberikan peraturan
cara bagaimana Negara dengan menggunakan alat-alatnya dapat
mewujudkan wewenangnya untuk memidana atau membebaskan
pidana.
Tujuan Hukum Acara Pidana:
•Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945: ‘Segala lembaga Negara yang ada
masih tetap berfungsi sepanjang untuk melaksanakan UUD dan belum
diadakan yang baru menurut undang-undang dasar ini”.
Undang-Undang:
• Prinsip Legalitas
• Prinsip Keseimbangan antara perlindungan hak manusia dengan
perlindungan terhadap kepentingan dan ketertiban.
Ilmu-ilmu Pembantu Hukum Acara Pidana:
• Kompetensi Absolut:
kekuasaan berdasarkan pembagian kekuasaan mengadili (attributie van
rechtmacht) kepada satu pengadilan (PN), bukan kepada pengadilan lain.
Meliputi:
• Pasal 50 UU No. 2/1986 Jo UU No. 8/2004 Jo UU No. 49/2009:
Kompetensi pengadilan negeri bertugas dan memeriksa, memutus
dan menyelesaikan perkara pidana dan perkara perdata di tingkat
pertama.
• Pasal 77 KUHAP
• Pasal 27 ayat (1) UU No. 48/2009 tentang Kekuasaan Kehakiman:
pengadilan khusus meliputi pengadilan anak, pengadilan niaga,
pengadilan hak asasi manusia, pengadilan tindak pidana korupsi,
pengadilan hubungan industrial, pengadilan perikanan.
Kompetensi Relatif