Anda di halaman 1dari 5

ZAKAT EMAS DAN PERAK DALAM BENTUK PERHIASAN

A. Menurut empat madzab


1.) Abu Hanifah
Bahwa perhiasaan dari emas dan perak wajib dizakati. Dalil
wajibnya zakat pada perhiasan yang berupa emas dan perak yang
dialokaskan untuk dipakai adalah keumuman hadits Rasulullah saw,
"Siapa saja yang memiliki emas dan perak yang tidak ditunaikan
haqnya (zakatnya) maka pada hari kiamat nanti akan dibentangkan
baginya lempengandari api lalu dipanaskan dalam neraka, lalu
disetrika dengannya lambung, dahi dan punggungnya."
Dan hadits Abdullah bin Amar bin Ash ra.:
“Sesungguhnya seorang wanita datang kepada Rasulullah
Muhammad shalallahu ‘alaihi wa salam ditemani putrinya yang di
tangannya ada dua gelang besar dari emas. Beliau bersabda
kepadanya: 'Apakah engkau memberikan zakat ini? Ia menjawab:
'Tidak.” Beliau bersabda: "Apakah engkau merasa senang bila Allah
SWT mengenakan gelang padamu karena kedua gelang tersebut pada
hari kiamat nanti dengan dua gelang yang terbuat dari api?' Maka
wanita itu pun langsung melepaskan kedua gelang tersebut lalu
memberikannya kepada Nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wa
salamseraya berkata: 'Kedua gelang itu untuk Allah SWT dan Rasul-
Nya."1
2.) Imam Malik, Ahmad, Syafi’I dan Ishak bin rahawaih
Bahwa zakat perhiasan dari emas dan perak tidak wajib
dikeluarkan zakatnya. Alasan mereka tidak mewajibkan zakat:
a. Zakat itu diwajibkan pada harta benda yang berkembang atau
disiapkan untuk dikembangkan. Sedangkan perhiasan bukanlah
harta yang berkembang.

1
HR. Abu Daud 1563, At-Tirmidzi 637, an-Nasa’I 2479, ad- Daraquthi 2/22, al-Baihaqi dalam al-
Kubra 7340 dengan isnad hasan
b. Bukti-bukti dari para sahabat. Mereka tidak mengeluarkan
zakat perhiasan seperti Aisyah r.a dan budak-budak
perempuannya.
c. Hadist dari jabir yang diriwayatkan oleh naihaqi, bahwa nabi
Muhammad saw bersabda:
“ Tidak ada zakat untuk perhiasan” ‫زكاة الحليّ في ليس‬
d. Perhiasan adalah sesuatu yang dibutuhkan oleh hampir setiap
perempuan. Bagi perempuan perhiasan kedudukannya seperti
baju, kosmetik dan alat rumah tangga sehingga tidak perlu ada
zakat atasnya.2
Dalam kitab yusuf qardhawi menyimpulkan zakat perhiasan
dan lainnya sebagai berikut:
a. Barang siapa yang memiliki kekayaaan dari emas atau perak
untuk simpanan atau diperdagangkan maka wajib
mengeluarkan zakatnya. Karena merupakan sumber untuk
pengembangan dan hal itu sama saja dengan kekayaan lainnya.
b. Jika kekayaan emas atau perak tersebut untuk dipakai
seseorang, maka hukumnya dilihat pada macam
penggunaannya. Jika penggunaannya bersifat haram seperti
untuk tempat-tempat emas, perak, museum,patung- patung.
Diantara pemakaian yang diharamkan adalah yang ada unsur
berlebih-lebihan yang menyolok, hal itu dapat diketahui
dengan penyimpanan seorang perempuan tersebut dari
kebiasaan lingkungan, zaman dan kekayaan umatnya.3

2
Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu, Jilid 3, Cetakan Pertama, (Jakarta: Gema Insani,
2011), H.194
3
Yusuf Qardhawi, Hukum Zakat, (Jakarta: Pustaka Litera Antarnusa, 1987). h.295
B. Cara Mengeluarkan Zakat Emas Dan Perak Murni
1. Ibu Tia Samadi memiliki emas sebanyak 120 gram dan sudah dimiliki
selama 1 tahun lebih, berapa besar zakat yang harus dibayar oleh Ibu
Tia? (misal emas harga/gram Rp. 573.000)
Jawab:
Nisab : 85 gram  Ibu Tia wajib melakukan zakat karena telah
mencapai nisab dan haul.
120 gr x Rp. 573.000 = Rp. 68.760.000
Rp. 68.760.000 x 2,5% = Rp. 1.350.000,
Jadi zakat yang harus dikeluarkan Ibu Tia adalah sebesar Rp.
1.350.000
2. Ibu Tutik memiliki perak sebanyak 700 gram dan telah dimilikinya
selama hampir 2 tahun, berapa persen dan berapa besar zakat yang
harus dibayarkan oleh Ibu Tutik? (misal perak harga/gram Rp.
200.000)
Jawab:
Nisab : 672 gram
Besarnya zakat yang harus dikeluarkan sama dengan zakat emas, yakni
2,5%
700 gram x Rp. 200.000 = Rp. 140.000.000
Rp. 140.000.000 x 2,5% = Rp. 3.500.000
Jadi zakat yang harus dikeluarkan Ibu Tutik sebanyak Rp. 3.500.0004
3. Seorang wanita mempunyai emas 120 gram, dipakai dalam aktivitas
sehari-hari sebanyak 15 gram. Maka berapa zakat emas yang wajib
dikeluarkan oleh wanita tersebut?
Jawab:
120 gr-15 gr = 105 gram
Bila harga emas Rp 70.000 maka zakatnya:
105 gr x Rp 70.000 = Rp 7.350.000
Rp 7.350.000 x 2,5% = Rp 183.7505

4
Kementrian Agama RI Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan
Zakat tahun, Buku Saku Menghitung Zakat, 2013, h. 37.
C. Cara Mengeluarkan Zakat Emas Dan Perak Bukan Murni
Penghitungan jumlah persentase zakat yang wajib dikeluarkan
pada emas dan perak campuran sama dengan zakat emas dan perak murni.
Karena beda jumlah kadar karatnya, perbedaannya terletak pada cara
mengetahui ukuran nishabnya.
Untuk mengetahui ukuran nishab emas atau perak yang tidak
murni, maka cara mengetahuinya adalah dengan rumus berikut:
A = (b : c) x 24
Keterangan:
A : nishab emas/ perak bukan murni
b : nishab emas/perak murni
c : karat emas/ perak bukan murni

D. Cara Mengeluarkan Zakat Perhiasan


Syaikh Abdul Aziz bin Baz Rahimahullah pernah ditanya tentang
cara mengeluarkan zakat perhiasan emas yang tercampur dengan benda-
benda lain, maka beliau menjawab: “Yang wajib dizakati adalah emasnya
jika untuk digunakan, sedangkan batu-batu mulia, seperti permata, berlian
dan lain-lainnya, semua ini tidak ada kewajiban untuk mengeluarkan
zakat. Jika perhiasan itu terdiri dari berbagai macam unsur seperti yang
ditanyakan, maka si pemilik hendaknya mencari tahu akan nilai emas yang
bercampur dengan unsur-unsur lainnya, dengan bantuan suaminya,
walinya atau dengan memperlihatkan kepada orang yang ahli dalam hal
itu, jika sulit untuk diketahui secara pasti maka cukup dengan
memperkirakannya, jika emas yang terkandung dalam perhiasan tersebut
telah mencapai nishab, maka wajib bagi pemiliknya untuk berzakat dari
emas itu.
Dan jika perhiasan itu diperdagangkan, maka perhiasan itu
dihitung secara keseluruhan, termasuk emas, intan, permata, dan lain-
lainnya sebagaimana barang-barang dagangan lainnya yang diwajibkan
untuk dikeluarkan zakatnya menurut pendapat mayoritas ulama.

5
Kementrian Agama RI Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Direktorat Pemberdayaan
Zakat tahun 2013, Panduan Zakat Praktis, h. 51.
Jika pada cincin, emas atau perak bercampur dengan perhiasan jenis lain
seperti mutiara, kalau bisa dipisah tanpa merusak cincin tersebut, maka yang kena
zakat adalah perhiasan emas. Namun jika tidak bisa dipisah kecuali dengan
merusak cincin tersebut, maka diperkirakan saja berapa kadarnya dan dikeluarkan
zakat dari emas tersebut.
Contoh perhitungan zakat perhiasan:
Kalung emas (murni) saat mencapai haul seberat 85 gram. Harga emas
(murni) yang bukan kalung = Rp.500.000,-/gram x 85 gram = Rp.42.500.000,-.
Namun harga emas setelah dibentuk menjadi kalung adalah Rp.60.000.000,-.
Zakat kalung emas dihitung = 1/40 x Rp.60.000.000,- = Rp.1.500.000,-.6

6
Syekh Ibrahim al-Bajuri, Hasyiyah al-Bajuri ‘ala Syarh Ibn al-Qasim, Jilid 1, cetakan ketiga,
(Semarang: Toha Putra, 2003), h.273

Anda mungkin juga menyukai