Anda di halaman 1dari 14

SISTEM HUKUM

INDONESIA
HUKUM ACARA
PIDANA
KELOMPOK : 2
DANDI AMIR (21042014002)
ASRI (21042014011)
SITI HASDINI (21042014021)
NURUL FADILLAH (21042014031)
MUH KADAFI
01
SEJARAH SINGKAT
HUKUM ACARA
PIDANA
1848 : Diberlakukan hukum IR (Irlands Reglement sataasblad no 16) untuk orang orang
pribumidan asia asing seperti Cina, Arab, dan lain-lain dan Regelement of strafvordering (hukum
acara pidana) dan reglement of the burgelijke recht vordering (hukum acara perdata) untuk
bangsaEropa. Nama pengadilanya adalah Raad Van Justitie yang sekarang menjadi pengadilan
tinggi. 1941 : Di berlakukan HIR (Het Herzine Inlands Reglement) untuk orang-orang pribumi
dan asiaasing seperti Cina, Arab, dan lain-lain.Nama pengadilanya adalah Landrad yang
sekarangmenjadi pengadilan negri. 1965 : awal proses pembuatan KUHAP. Draft belum
sempurna. 1967 : dibentuk panitia intern dept. kehakiman. 1968 : seminar hukum II di
Semarang. Membahas hukum pidana dan HAM. 1973 : Panitia intern Dept. kehakiman
menyusun naskah Rancangan Undang-Undang HukumAcara Pidana (RUUHAP) namun
mengalami jalan buntu. 1974 : Menteri kehakiman yang sebelumnya adalah Prof. Oemar Seno
Aji, diganti oleh Prof.Mochtar Koesoemoatmaja. Beliau lebih mengintensifkan pembuatan
RUUHAP, menyimpandraft V (karena sebelumnya sudah terjadi perubahan draft sebanyak IV
kali), dan menyerahkanyake kabinet. 1979: RUUHAP diserahkan ke DPR-RI untuk
mendapatkan persetujuan. 9-9-1981: RUUHAP disetujui sidang gabungan (SIGAB) komisi I dan
III DPR RI. 23-9-1981: RUUHAP disetujui oleh DPR-RI untuk disahkan oleh Presiden. 31-9-
1981: RUUHAP disahkan oleh presiden menjadi UU no.8 tahun 1981.
02
PENGERTIAN HUKUM
ACARA PIDANA
MENURUT PARA AHLI
HUKUM
1. SIMON Hukum acara pidana bertugas mengatur cara-cara negara
dengan alat perlengkapannya mempergunakan wewenangnya untuk
memidana dan menjatuhkan pidana.

2. SUDARTO Hukum acara pidana adalah aturan-aturan yang


memberikan petunjuk apa yang harus dilakukan oleh pada penegak
hukum dan pihak-pihak lain yang terlibat didalamnya apabila ada
persangkaan bahwa hukum pidana dilanggar.
03
FUNGSI, TUGAS DAN TUJUAN
HUKUM ACARA PIDANA
a). Fungsi Hukum Acara Pidana Adalah menegakkan/menjalankan hukum pidana. Hukum
acara pidana beroprasi sejak adanya sangkaan tindak pidana walaupun tanpa adanya
permintaan dari korban kecuali tindakan pidana yang ditentukan lain oleh UU.

b). Tugas Hukum Acara Pidana Tugas pokok hukum acara pidana :
➢ Mencari kebenaran materil.(kebenaran selengkap-lengkapnya dari suatu perkara
pidanadengan menerapkan ketetapan-ketetapan hukum acara pidana secara jujur, tepat
dengan tujuanuntuk mencari siapa pelaku yang dapat didakwakan melanggar hukum pidana
dan selanjutnyaminta pemeriksaan dan putusan pengadilan guna menentukan adakah bukti
suatu tindak pidanatelah dilakukan dan apakah pelakunya bisa dipersalahkan.
➢ Memberikan putusan hakim
➢ Melaksanakan putusan hakim

c). Tujuan Hukum Acara Pidana Tujuan hukum pidana adalah mencari kebenaran materil
sekaligus perlindungan terhadap hak-hak asasi manusia.
04
ASAS-ASAS HUKUM ACARA
PIDANA
1).Semua orang diperlakukan sama didepan hukum
2).Penangkapan, penahanan, penggeledahan, dan penyitaan hanya dilakukan berdasarkan
perintah tertulis dari pejabat berwenang dan dengan cara diatur UU.
3).Asas praduga tak bersalah
4).kepada orang yang ditangkap, ditahan, dituntut ataupun diadili tanpa alasan yang
berdasarkan UU dan atau kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang ditetapkan wajib
diberi ganti rugi (hak seorang untuk mendapat pemenuhan atas tuntutannya yang berupa
imbalansejumlah uang karena ditangkap, ditahan, dituntut ataupun diadili tanpa alasan yang
berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang
diterapkan menurutcara yang diatur dalam undang-undang ini). dan rehabilitasi (hak seorang
untuk mendapat pemulihan hanya dalam kemampuan, kedudukan dan harkat serta
martabatnya yang diberikan pada tingkat penyidikan, penuntutan atau peradilan karena
ditangkap, ditahan, dituntut ataupun diadili tanpa alasan yang berdasarkan undang-undang
atau karena kekeliruan mengenai orangnyaatau hukum yang diterapkan menurut cara yang
diatur dalam undang-undang ini) singkat dan para pejabat penegak hukum yang dengan
sengaja atau karena kelalaiannya menyebabkan asashukum tersebut dilanggar, dituntut,
dipidana dan atau dikenakan hukuman administrasi.
5).Peradilan cepat, sederhana, biaya ringan, serta bebas, jujur, dan tidak memihak.
6).Setiap orng yang tersangkut pidana wajib menerima bantuan hukum
7).Terdakwa wajib diberi tahu dakwaanya, dasar hukumnya dan menghubungi dan meminta
bantuan penasihat hukum
8).Terdakwa harus hadir dalam persidangan
9).Terbuaka untuk umum kecuali yang ditentukan lain oleh UU. Page 9
10).Pengawasan putusan pengadilan dilakukan oleh ketua pengadilan yang bersangkutan.
05
Ilmu-Ilmu Pembantu Dalam Hukum
Acara Pidana
1).Ilmu Logika Berguna untuk membuat hipotesa yang dicocokan dengan fakta yang ada
sesudahnya sehingga akan membentuk konstruksi logis tentang ada atau tidak adanya TP.
2).Psikologi Ilmu yang mempelajari jiwa manusia yang sehat. Ilmu ini diperlukan karena
setiap orang akan mempunyai keadaan jiwa berbeda dengan manusia lain karena
perbedaan lingkungan maupun yang lainnya.
3).Psikiatri Ilmu yang mempelajari jiwa manusia yang sakit. jika seseorang melakukan tindak
pidana dalam keadaan sakit jiwa, maka dia tidak bisa dipidana.
4).Kriminalistik mempelajari kejahatan sebagai teknik yang bisa dipelajari misalnya dengan
menjelaskan pertanyaan ”Dengan apa, dan bagaimana tindak pidana dilakukan”.
5).Kriminologi ilmu yang mempelajari kejahatan sebagai sebagai masalah manusiawi.
Misalnya dengan mengajukan pertanyaan “Mengapa, dan apa tujuan seseorang melakukan
tindak pidana”.
6).Hukum pidana/hukum materil tentang pidana ilmu yang menjelaskan aturan-aturan
tentang pidana, dan tidak mungkin ada hukum acara pidanatanpa adanya hukum pidana .
06
Orang-Orang Yang Terlibat Dalam
Hukum Acara Pidana
Tersangka: orang yang diduga melakukan tp sebelum masuk sidang pengadila.
Jika sudah masuk pengadilan statusnya menjadi terdakwa, dan apabila sudah
diputus maka statusnya sebagai terpidana. Saksi: orang yang dapat memberikan
keterangan guna kepentigan penyidikan, penuntutan dan peradilan tentang suatu
perkara yang pidana yang ia dengar, lihat atau alami sendiri. Saksi ahli: seorang
yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuatterang
suatu perkara pidana guna kepentingan peradilan. Penyidik: pejabat polisi negara
republik Indonesia yang diberi wewenang menurut UU untuk melakukan
penyidikan Penyelidik: pejabat polisi negara republik Indonesia yang diberi
wewenang menurut UU untukmelakukan penyelidikan. Penyidik pembantu:
pejabat kepolisian negara RI yang karena diberi wewenang tertentu
dapatmelakukan tugas penyidikanJaksa: pejabat yang diberi wewenang oleh
undangundang ini untuk bertindak sebagai penuntu tumum serta melaksanakan
putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Hakim:
pejabat pengadilan yang diberi wewenang oleh UU untuk mengadili. Advokat/
kuasa hukum. Pejabat aparat eksekusi: bertugas melaksanakan UU pelaksanaan
pidana. Misalnya pejabat Lapas (lembaga pemasyarakatan)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai