Absen 21 )
Salsabila 21052065 (19)
Sin Sya Isnarti ( 20 )
“Tujuan dari hukum acara pidana adalah untuk mencari dan mendapatkan atau setidak-
tidaknya mendekati kebenaran material, ialah kebenaran yang selengkap-lengkapnya dari
suatu perkara pidana dengan menerapkan ketentuan hukum acara pidana secara jujur dan
tepat, dengan tujuan untuk mencari siapa pelaku yang dapat didakwakan melakukan suatu
pelanggaran hukum, dan selanjutnya meminta pemeriksaan dan putusan dari Pengadilan
guna menemukan apakah terbukti bahwa suatu tindak pidana telah dilakukan dan apakah
orang yang didakwa itu dapat dipersalahkan”.
Karena esensi demikian dapat disebutkan bahwa sifat hukum acara pidana itu :
1. Pertama ketentuan-ketentuannya bersifat memaksa. Oleh karena itu sifat hukum acara
pidana akan melindungi kepentingan bersama guna menjaga keamanan, ketentraman
dan kedamaian hidup bermasyarakat.
2. Kedua sifat Hukum acara pidana mempunyai dimensi perlindungan terhadap hak
azasi manusia. Dengan demikian, konsekuensi logis dari Negara hokum (Rechstaat),
Hukum Acara Pidana yang bersifat melindungi kepentingan dari hak-hak orang yang
dituntut (Tersangka/Terdakwa).
G. Contoh fenomena
Lima Orang Pengusaha Asal Manado Ditahan Kejari Pasaman Barat, tersangka saat
ditahan oleh Kejaksaan Negeri Pasaman Barat. Lima orang pengusaha sub kontraktor
pengerjaan pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasaman Barat, Sumatera
Barat (Sumbar) resmi ditahan Kejaksaan Negeri (Kejari) Pasaman Barat, Kamis malam
12/01/23. Orang pertama yang diketahui berasal dari Kota Manado, Sulawesi Utara.
Mereka diduga melakukan korupsi pembangunan RSUD Pasaman Barat tahun anggaran
2018-2020. Penetapan prasangka lima orang itu berawal dari PT MAM Energindo
sebagai pemenang tender RSUD dengan nilai kontrak Rp 134.859.961.000. PT MAM
Energindo kemudian menjual proyek tersebuy kepada pelaku yang ditahan senilai Rp.102
Miliar. Dalam pelaksanaannya, mereka tidak melakukan pengerjaan proyek sesuai
dengan spesifikasi atau gambar. Akibatnya setelah dihitung oleh ahli, negara mengalami
kerugian sekitar Rp. 20 Miliar.
Daftar Pustaka
1. Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2005.
2. Hma Kuffal, S.H. Penerapan KUHAP dalam Praktik Hukum, Malang 2007:281.
3. Andi Hamzah, Hukum Acara Pidana Indonesia, Sapta Artha Jaya, Jakarta, 1996