Dosen Pengampu:
FAKULTAS SYARIAH
2023/2024
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
limpahan Rahmat dan karunianya sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas makalah
dengan baik dan tepat waktu. Dalam makalah ini kami membahas mengenai “HUKUM
PIDANA”.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Pengantar Hukum Indonesia
dari ibu Diana Rani M.Kn dan diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
bagi para pembaca dan juga penulis.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jajuh dari kata sempurna
dikarenakan keterbatasan pengalaman dan pengetahuan kami. Maka dari itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran dan kritik yang membangun dari para pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah kedepannya. Akhirnya, penulis berharap semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam kehidupan sehari-hari manusia sering dihadapkan pada suatu kebutuhan yang
mendesak, kebutuhan yang mendesak. Bahkan, kadang-kadang kebutuhan itu timbul
karena keinginan atau desakan untuk mempertahankan status diri. Untuk memenuhi
kebutuhan yang mendesak, biasanya sering dilaksanakan tanpa pemikiran matang
dapat merugikan lingkungan atau manusia lain. Hal seperti itu akan menimbulkan
suatu akibat negatif yang yang tidak seimbang dengan suasana dan kehidupan yang
bernilai baik. Untuk mengembalikan keadaan suasana dan kehidupan yang bernilai
baik, diperlukan suatu pertanggung jawaban dari pelaku yang menciptakan
ketidakseimbangan. Pertanggungjawaban yang wajib dilaksanakan oleh pelakunya
berupa pelimpahan rasa ketidakenakan masyarakat. Hal itu supaya dapat dirasakan
juga penderitaan atau kerugian yang dialami. Dalam mempertanggungjawabkan
perbuatannya itu berupa hukuman yang disebut “dipidanakan “. Jadi seseorang yang
dipidanakan berarti dirinya menjalankan suatu hukuman untuk
mempertanggungjawabkan perbuatannya yang dinilai kurang baik dan membahayakan
kepentingan umum. Berat ringannya hukuman yang wajib dijalankan oleh seseorang
untuk mempertanggungjawabakan perbuatannya tergantung dari penilaian masyarakat
atas perbauatan orang itu. Dalam proses penyelidikan dan penyidikan perkara pidana,
seorang tersangka harus berkali-kali diajukan penetapan untuk perpanjangan masa
tahanan (bahkan melebihi atas yang ditentukan dalam KUHAP) hanya karena alasan
pemeriksaan belum tuntas. Jalur untuk mengetahui adanya suatu tindak pidana adalah
pengaduan, laporan, dan tertangkap tangan.
C. Tujuan
Agar kita semua bisa mengetahui hukum pidana yang ada di indonesia ini,
supaya lebih memahami hukum pidana, apa saja yang termasuk perbuatan
dan peristiwa pidana
BAB II
PEMBAHASAN
Menurut W.F.C van Hanttum, hukum pidana adalah suatu keseluruhan dari
asas - asas dan peraturan - peraturan yang diikuti oleh negara atau suatu
masyarakat hukum umum lainnya, dimana mereka itu sebagai pemelihara dari
ketertiban hukum umum telah melarang dilakukannya tindakan - tindakan yang
bersifat melanggar hukum dan telah mengaitkan pelanggaran terhadap
peraturan - peraturannya dengan suatu penderitaan yang bersifat khusus berupa
hukuman.
Menurut W.L.G. Lemaire, hukum pidana itu terdiri dari norma – norma
yang berisi keharusan – keharusan dan larangan - larangan yang (oleh
pembentuk undang - undang) telah dikaitkan dengan suatu sanksi berupa
hukuman, yakni suatu penderitaan yang bersifat khusus.
Adanya dibuat hukum pidana pasti terdapat tujuan dibuatnya hukum pidana
tersebut supaya manusia sadar akan apa yang dilakukannya pasti terdapat
konsekuensinya.
1. Pencegahan, untuk menakut-nakuti orang-orang jangan sampai melakukan
perbuatan yang buruk. Mungkin dibuatnya hukum pidana ini supaya orang
bisa berpikir panjang untuk melakukan tindak kejahatan.
Karena jika sudah melakukan tindak kejahatan kehidupan seseorang itu akan
berakhir dipenjara atau sanksi yang lainnya. seseorang yang melakukan tindak
kejahatan terkadang dengan keadaan.
2. terpaksa atau mendesak. Walau bagaimanapun permasalahan yang dialami
sebaiknya mencari jalan keluar yang baik dan tidak merugikan diri sendiri
dan orang lain.
3. Mendidik, untuk mendidik seseorang yang pernah melakukan perbuatan tidak
baik menjadi baik dan dapat diterima kembali dalam kehidupan masyarakat.
Dan seseorang bisa menjadi dampak yang baik dilingkungan masyarakat. Jadi,
hukum pidana sebenarnya mengatur dan membatasi tingkah laku manusia
dalam meniadakan pelanggaran kepentingan umum. Akan tetapi, kalau di
dalam kehidupan atau lingkungan ini masih ada manusia yang melakukan
perbuatan tidak baik yang kadang - kadang merusak lingkungan hidup
manusia lain, hal itu sebenarnya akibat dari moralitas individu.
a. Alasan pemaaf
Mendapatkan alasan pemaaf, apabila pelakunya tidak dapat
dipertanggungjawabkan, misalnya orang gila yang melakukan pembunuhan.
b. Alasan pembenar
Alasan pembenar, apabila perbuatannya tidak bersifat melawan hukum,
misalnya ahmad yang melakukan tugasnya mengeksekusikan pidana mati.
Ahmad ini mendapatkan alasan penghapus pidana yang berupa alasan
pembenar karena perbuatannya membunuh orang adalah menjalankan
tugasnya
Pidana Tambahan
Pidana tambahan adalah pidana yang bersifat menambah pidana
pokok yang dijatuhkan. Pada umumnya pidana tambahan hanya dapat
dijatuhkan disamping pidana pokok. Artinya, pidana tambahan tidak
boleh dijatuhkan sebagai pidana satu-satunya karena sifat dari pidana
tambahan tersebut hanyalah merupakan tambahan dari sesuatu hal yang
pokok. Hukuman tambahan gunanya untuk menambah hukuman pokok,
dapat dijatuhkan tetapi tidaklah menjadi suatu kewajiban.
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
Hukum pidana membicarakan tentang tindakan-tindakan dan peraturan
pidana yang ada, apapun perbuatan yang kita lakukan yang bersifat
melanggar aturan dan melakukan larangannya pasti akan terkena pidana
sesuai tindakan yang dilakukan. Untuk itu kita harus mematuhi
peraturan- peraturan yang ada atau dibuat agar hidup kita aman dan damai.
Tindakan-tindakan yang salah akan dikenakan pidana berdasarkan
rumusan undang-undang yang ada. Tujuan dibuatnya hukum pidana
untuk menakut-nakuti manusia supaya tidak melakukan tindak kejahatan
jadi jika manusia mengetahui tentang hukum pidana dia tidak akan
terjerumus ke dalam tindak kejahatan. Selain itu juga, tujuan hukum
pidana untuk mendidik manusia agar memperbaiki diri supaya menjadi
individu yang lebih baik lagi. Hukum pidana terdapat pembagiannya
yaitu hukum pidana obyektif dan subyektif , hukum pidana formil dan
materil, hukum pidana umum dan khusus. Peristiwa-peristiwa tindak
pidana akhir-akhir sering menjadi sorotan dikalangan masyarakat umum
yaitu kasus korupsi, kasus pembunuhan dan yang sering terjadi adalah
kasus pencurian. Karena peristiwa pidana inilah mengakibatkan
permasalahan yang merugikan masyarakat umum. Perbuatan atau
peristiwa-peristiwa para terpidana ini ada banyak sekali macam-
macamnya. Ada perbuatan pidana yang disengaja/ tidak sengaja, ada
perbuatan pidana yang melanggar larangan / tidak mematuhi peraturan.
Karena perbuatan terdapat berbagai macam pasti terdapat hukuman
pidana yang sesusai dengan tindak pidana yang dilakukan. Hukuman
pidana yang sangat mengerikan yaitu hukuman mati yang dimana
terpidana mendapat hukuman tembak, digantung dll sebelum ia dipenjara.
tetapi dilakukannya hukuman mati tersebut butuh waktu yang sangat
panjang karena terpidana masih bisa berkesempatan untuk memperbaiki
diri menjadi lebih baik selama 10 tahun. Jika terpidana melakukan
sesuatu yang baik hukuman yang didapatkannya bisa menjadi lebih
ringan.
Dari hukuman pidana mati menjadi hukuman pidana seumur hidup.
Selanjutnya hukuman yang sering terjadi dikalangan tindak kejahatan
yaitu hukuman penjara hukuman penjara ini terpidana dipenjara sesuai
dengan waktu yang ditentukan oleh pihak yang berwajib. Lama pidana
penjara, bisa seumur hidup dan dapat selama waktu tertentu. Pidana
selama waktu tertentu, minimum (paling pendek) adalah satu hari dan
maksimum (paling lama) lima belas tahun. Selain itu hukuman pidana
ada juga hukuman denda yang dimana terpidana membayar uang
dengan jumlah tertentu yang telah ditentukan oleh pihak pengadilan.
DAFTAR PUSTKA