Anda di halaman 1dari 6

Hakikat, Fungsi, dan Ragam Bahasa Indonesia Tujuan mempelajari kajian bahasa indonesia : 1. 2. 3. 4. 5. 6.

menjelaskan hakikat bahasa Indonesia, menjelaskan fungsi bahasa Indonesia, menjelaskan ragam bahasa Indonesia. membedakan ragam baku dan tidak baku membedakan ragam tulis dan lisan membedakan bahasa Indonesia yang baik dan benar

Hakikat dan fungsi bahasa Indonesia Pengertian bahasa. Manusia adalah makhluk sosial, sehingga manusia perlu berinteraksi dengan manusia yang lainnya. Pada saat manusia membutuhkan eksistensinya diakui, maka interaksi itu terasa semakin penting. Kegiatan berinteraksi ini membutuhkan alat, sarana atau media, yaitu bahasa. Sejak saat itulah bahasa menjadi alat, sarana atau media. Bentuk dasar bahasa adalah ujaran. Ujaranlah yang membedakan manusia dengan makhluk lainnya. Bahasa = sarana komunikasi mencakup aspek bunyi dan makna Sifat sifat bahasa :

Sistematik karena bahasa memiliki pola dan kaidah yang harus ditaati agar dapat dipahami oleh pemakainya Mana suka karena unsur-unsur bahasa dipilih secara acak tanpa dasar Ujar , karena bentuk dasar bahasa Manusiawi, karena dimanfaatkan manusia.

Fungsi bahasa
1. Sebagai alat untuk mengungkapkan Ekspresi diri Bahasa, dalam hal ini yaitu Bahasa Indonesia dapat digunakan sebagai alat untuk mengungkapkan Ekspresi diri. Dengan bahasa, kita dapat mengungkapkan perasaan/ekspresi yang sedang kita rasakan atau hendak kita tunjukan kepada orang lain sehingga orang lain dapat mengerti apa yang kita maksudkan. 2. Sebagai alat Komunikasi Dalam berkomunikasi alat yang paling sering/lazim digunakan adalah Bahasa. Dengan adanya bahasa, setiap orang dapat saling berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang lain. Komunikasi adalah kelanjutan dari ekspresi diri yang kita sampaikan kepada orang lain dan mendapatkan respon balik dari ekspresi yang kita sampaikan tersebut.

3. Sebagai Adaptasi & Integrasi Dalam kehidupan kita sebagai makhluk sosial, selain berkomunikasi kita dituntut untuk dapat berbaur & menyesuaikan diri (beradaptasi) dengan lingkungan disekitar kita. Dengan adanya bahasa, kita akan dapat dengan mudah berbaur dan menyesuaikan diri dengan lingkungan disekitar kita atau lingkungan yang sedang kita datangi. Pada saat kita beradaptasi dengan lingkungan sosial tertentu, kita akan memilih dan menggunakan bahasa yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang sedang kita hadapi. 4. Sebagai Kontrol Sosial Bahasa sebagai Kontrol Sosial, dengan adanya bahasa dapat memberikan kontrol terhadap perilaku/tingkah laku/sikap yang dilakukan. Misalnya: Hati-hati jalan Licin!!. Pemberitahuan tersebut dimaksudkan untuk dapat berhati-hati dalam melewati jalan tersebut karena kondisi jalan yang licin. Fungsi bahasa sebagai alat komunikasi :

Fungsi instrumental, yakni bahasa digunakan untuk memperoleh sesuatu Fungsi regulatoris, yaitu bahasa digunakan untuk mengendalikan prilaku orang lain Fungsi intraksional, bahasa digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain Fungsi personal, yaitu bahasa dapat digunakan untuk berinteraksi dengan orang lain Fungsi heuristik, yakni bahasa dapat digunakan untuk belajar dan menemukan sesuatu Fungsi imajinatif, yakni bahasa dapat difungsikan untuk menciptakan dunia imajinasi Fungsi representasional, bahasa difungsikan untuk menyampaikan informasi

Fungsi bahasa Indonesia :


Bahasa resmi kenegaraan Bahasa pengantar dalam dunia pendidikan Bahasa resmi untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan nasional serta kepentingan pemerintah Alat pengembangan kebudayaan

Fungsi bahasa indonesia sebagai bahasa baku :


Fungsi Pemersatu, artinya bahasa Indonesia mempersatukan suku bangsa yang berlatar budaya dan bahasa yang berbeda-beda Fungsi pemberi kekhasan, artinya bahasa baku memperbedakan bahasa itu dengan bahasa yang lain Fungsi penambah kewibawaan, penggunaan bahasa baku akan menambah kewibawaan atau prestise. Fungsi sebagai kerangka acuan, mengandung maksud bahwa bahasa baku merupakan kerangka acuan pemakaian bahasa

Kedudukan Bahasa Indonesia


Kedudukan Bahasa Indonesia terdiri dari : 1. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Nasional

Fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional: 1). Bahasa Indonesia berfungsi sebagai Lambang kebanggaan kebangsaan Bahasa Indonesia mencerminkan nilai nilai sosial budaya yang mendasari rasa kebangsaan kita. Atas dasar kebanggaan ini , Bahasa Indonesia harus kita pelihara dan kita kembangkan. Serta harus senantiasa kita bina rasa bangga dalam menggunakan Bahasa Indonesia. 2). Bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang identitas nasional Bahasa Indonesia dapat memiliki identitasnya apabila masyarakat pemakainya/yang menggunakannya membina dan mengembangkannya sehingga bersih dari unsur unsur bahasa lain. 3). Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat perhubungan antar warga, antar daerah, dan antar budaya Dengan adanya Bahasa Indonesia kita dapat menggunakannya sebagai alat komunikasi dalam berinteraksi/berkomunikasi dengan masyarakat-masyarakat di daerah (sebagai bahasa penghubung antar warga, daerah, dan buadaya). 4). Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat yang memungkinkan penyatuan berbagai bagai suku bangsa dengan latar belakang sosial budaya dan bahasanya masing masing kedalam kesatuan kebangsaan Indonesia. Dengan bahasa Indonesia memungkinkan berbagai suku bangsa mencapai keserasian hidup sebagai bangsa yang bersatu dengan tidak perlu meninggalkan identitas kesukuan dan kesetiaan kepada nilai nilai sosial budaya serta latar belakang bahasa daerah yang bersangkutan.

2. Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara

Fungsi Bahasa Indonesia dalam kedudukannya sebagai bahasa Negara: 1). Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi kenegaraan Sebagai bahasa resmi kenegaraan , bahasa Indonesia dipakai didalam segala upacara, peristiwa dan kegiatan kenegaraan baik dalam bentuk lisan maupun tulisan. 2). Bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa pengantar didalam dunia pendidikan Bahasa Indonesia merupakan bahasa pengantar yang digunakan di lembaga lembaga pendidikan mulai dari taman kanak kanak sampai dengan perguruan tinggi diseluruh Indonesia. 3). Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat perhubungan pada tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan Bahasa Indonesia dipakai bukan saja sebagai alat komunikasi timbal balik antara pemerintah dan masyarakat luas, dan bukan saja sebagai alat perhubungan antar daerah dan antar suku , melainkan juga sebagai alat perhubungan didalam masyarakat yang sama latar belakang sosial budaya dan bahasanya.

4). Bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat pengembangan kebudayaan, ilmu pengetahuan dan teknologi. Bahasa Indonesia adalah satu satunya alat yang memungkinkan kita membina dan mengembangkan kebudayaan nasional sedemikian rupa sehingga ia memikili ciri ciri dan identitasnya sendiri ,yang membedakannya dari kebudayaan daerah.

Ragam Bahasa Indonesia


Manusia adalah makhluk social yang saling berinteraksi dalam masyarakat menggunakan bahasa, dan dalam masyarakat tersebut terdapat bermacam macam bahasa yang disebut Ragam Bahasa. Indonesia merupakan Negara yang terdiri atas beribu-ribu pulau, yang dihuni oleh ratusan suku bangsa dengan pola kebudayaan sendiri-sendiri, pasti melahirkan berbagai ragam bahasa yang bermacam-macam dan ini disebut Ragam Bahasa Indonesia. Ragam bahasa menurut sudut pandang penutur :

Ragam daerah ( logat / dialek) Ragam pendidikan : 1. Bahasa baku 2. Bahasa tidak baku

Ragam bahasa menurut sikap penutur , gaya atau langgam yang digunakan penutur terhadap orang yang diajak bicara.

Ragam bahasa menurut jenis pemakaiannya :


ragam dari sudut pandangan bidang atau pokok persoalan ragam menurut sarananya : 1. Lisan : dengan intonasi yaitu tekanan, nada, tempo suara, dan perhentian. 2. Tulisan : dipengaruhi oleh bentuk, pola kalimat, dan tanda baca.

ragam yang mengalami gangguan pencampuran

Ragam bahasa menurut bidang wacana :


Ragam ilmiah : bahasa yang digunakan dalam kegiatan ilmiah,ceramah, tulisan-tulisan ilmiah Ragam populer : bahasa yang digunakan dalam pergaulan seharihari dan dalam tulisan populer

Ragam bahasa baku dan tidak baku


Ciri ciri ragam bahasa baku :

kemantapan dinamis, memiliki kaidah dan aturan yang relatif tetap dan luwes. Kecendekiaan, sanggup mengungkap proses pemikiran yang rumit diberbagai ilmu dan tekhnologi Keseragaman kaidah adalah keseragaman aturan atau norma

Proses pembakuan bahasa terjadi karena keperluan komunikasi. Dalam proses pembakuan atau standardisasi variasi bahasa, bahasa itu disebut bahasa baku atau standard. Pembakuan tidak bermaksud untuk mematikan variasi-variasi bahasa tidak baku. Untuk mengatasi keanekaragaman pemakaian bahasa yang merupakan variasi dari bahasa tidak baku maka diperlukan bahasa bahasa baku atau bahasa standard. Bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa yang dipergunakan dalam:

komunikasi resmi, yakni surat-menyurat resmi, pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, penamaan dan peristilahan resmi, perundang-undangan, dan sebagainya. wacana teknis, yakni dalam laporan resmi dan karangan ilmiah. pembicaraan di depan umum yakni dalam ceramah, kuliah, khotbah pembicaraan dengan orang yang dihormati yakni orang yang lebih tua, lebih tinggi status sosialnya dan orang yang baru dikenal.

Ciri struktur (unsur-unsur) bahasa Indonesia baku adalah sebagai berikut. 1. Pemakaian awalan me- dan ber- (bila ada) secara eksplisit dan konsisten. 2. Pemakaian fungsi gramatikal (subyek, predikat, dan sebagainya secara eksplisit dan konsisten. 3. Pemakaian fungsi bahwa dan karena (bila ada) secara eksplisit dan konsisten (pemakaian kata penghubung secara tepat dan ajeg. 4. Pemakaian pola frase verbal aspek + agen + verba (bila ada) secara konsisten (penggunaan urutan kata yang tepat). 5. Pemakaian konstruksi sintesis (lawan analitis). 6. Pemakaian partikel kah, lah, dan pun secara konsisten. 7. Pemakaian preposisi yang tepat. 8. Pemakaian bentuk ulang yang tepat menurut fungsi dan tempatnya. 9. Pemakaian unsur-unsur leksikal berikut berbeda dari unsur-unsur yang menandai bahasa Indonesia baku. 10. Pemakaian ejaan resmi yang sedang berlaku (EYD). 11. Pemakaian peristilahan resmi. 12. Pemakaian kaidah yang baku

Ragam Bahasa Tulis dan Bahasa Lisan


Ada dua perbedaan yang mencolok mata yang dapat diamati antara ragam bahas tulis dengan ragam bahasa lisan, yaitu : a. Dari segi suasana peristiwa Jika menggunakan bahasa tulisan tentu saja orang yang diajak berbahasa tidak ada dihadapan kita. Olehnya itu, bahasa yang digunakan perlu lebih jelas. Fungsi gramatikal, seperti subjek, predikat, objek, dan hubungan antara setiap fungsi itu harus nyata dan erat. Sedangkan dalam bahasa lisan, karena pembicara berhadapan langsung dengan pendengar, unsur (subjekpredikat-objek) kadangkala dapat diabaikan. b. Dari segi intonasi Yang membedakan bahasa lisan dan tulisan adalah berkaitan dengan intonasi (panjang-pendek suara/tempo, tinggi-rendah suara/nada, keras-lembut suara/tekanan) yang sulit dilambangkan dalam ejaan dan tanda baca, serta tata tulis yang dimiliki. Goeller (1980) mengemukakan bahwa ada tiga krakteristik bahasa tulisan yaitu acuracy, brevety, claryty (ABC).

Acuracy (akurat) adalah segala informasi atau gagasan yang dituliskan dapat memberi keyakinan bagi pembaca bahwa hal tersebut masuk akal atau logis. Brevety (ringkas) yang berarti gagasan tertulis yang disampaikan bersifat singkat karena tidak menggunakan kata yang mubazir dan berulang, seluruh kata yang digunakan dalam kalimat ada fungsinya. Claryty (jelas) adalah tulisan itu mudah dipahami, alur pikirannya mudah diikuti oleh pembaca. Tidak menimbulkan salah tafsir bagi pembaca.

Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar


Berbahasa Indonesia yang baik adalah berbahasa Indonesia yang sesuai dengan tempat tempat terjadinya kontak berbahasa, sesuai dengan siapa lawan bicara, dan sesuai dengan topic pembicaraan. Bahasa Indonesia yang baik tidak selalu perlu beragam baku. Yang perlu diperhatikan dalam berbahasa Indonesia yang baik adalah pemanfaatan ragam yang tepat dan serasi menurut golongan penutur dan jenis pemakaian bahasa. Ada pun berbahasa Indonesia yang benar adalah berbahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai