Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN BACA IV

RAGAM BAHASA INDONESIA


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu Deni Suswanto, M.Pd.

Nama : Wafa Nurfauziah Gunawan

NIM : 1203040123

Jurusan/Semester/ Kelas : HPI/1/C

Sumber : RAGAM BAHASA INDONESIA

(Kelompok 2)

Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan pembicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Dengan kata lain ragam bahasa adalah variasi
berbeda-beda yang disebabkan karena berbagai faktor yang terdapat dalam masyarakat, seperti
usia, pendidikan, agama, bidang kegiatan dan profesi, latar belakang budaya daerah, dan
sebagainya.

Indonesia merupakan sebuah negara yang terdiri atas berbagai macam suku dan budaya.
Selain itu, bahasa-bahasa antar daerah juga dapat berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Akibat berbagai faktor tersebut, maka bahasa indonesia pun mempunyai ragam bahasa. membagi
ragam Bahasa indonesia menjadi tujuh ragam bahasa, diantaranya:

Ragam bahasa yang bersifat perseorangan.

Ragam bahasa ini disebut dengan istilah idialek. Idialek adalah variasi bahasa yang menjadi
ciri khas individu atau seseorang pada saat berbahasa tertentu. Ragam bahasa yang digunakan
oleh sekelompok anggota masyarakat dari wilayah tertentu, yang biasanya disebut dengan istilah
dialek. Misalnya, ragam Bahasa Indonesia dialek Bali berbeda dengan dialek Yogyakarta.Ragam
bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari golongan sosila tertentu,
misalnya disebut sosiolek. Misalnya ragam bahasa masyarakat umum atau pun golongan buruh
kasar tidak sama dengan ragam bahasa golongan terdidik.Ragam bahasa yang digunakan dalam
kegiatan suatu bidang tertentu, seperti kegiatan ilmiah, sastra, dan hukum. Ragam ini disebut
juga dengan istilah fungsiolek, contohnya ragam bahasa sastra dengan ragam bahasa ilmiah.
Ragam bahasa sastra biasanya penuh dengan ungkapan atau kiasan, sedangkan ragam bahasa
ilmiah biasanya bersifat logis dak eksak.

Ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi formal atau situasi resmi biasa disebut
dengan istilah baku atau bahasa standar.

Bahasa baku atau bahasa standar adalah bahasa yang dijadikan dasar ukuran atau yang
dijadikan standar. Bahasa baku biasanya dipakai dalam bahasa resmi, seperti dalam perundang-
undangan, surat menyurat dan rapat resmi, serta tidak dipakai untuk segala keperluan tetapi
hanya untuk komunikasi resmi, wawancara teknis, pembicaraan didepan umum, dan
pembicaraan dengan orang yang dihormati. Di luar itu dipakai ragam bahasa tidak baku.Ragam
bahasa yang biasa digunakan dalam situasi informal atau tidak resmi yang biasa disebut dengan
istilah ragam non baku atau non standar. Dalam ragam ini kaidah-kaidah tata bahasa seringkali
dilanggar.Ragam bahasa yang digunakan secara lisan yang biasa disebut bahasa lisan.

FUNGSI BAHASA

• Fungsi informasi, yaitu untuk menyampaikan informasi timbal-balik antar anggota keluarga
ataupun anggota-anggota masyarakat.

• Fungsi ekspresi diri, yaitu untuk menyalurkan perasaan, sikap, gagasan,emosi atau tekanan-
tekanan perasaan pembaca.

• Fungsi adaptasi dan integrasi, yaitu untuk menyesuaikan dan membaurkan diri dengan anggota
masyarakat, melalui bahasa seorang anggota masyarakat sedikit demi sedikit belajar adat istiadat,
kebudayaan, pola hidup, perilaku, dan etika masyarakatnya.

• Fungsi kontrol sosial. Bahasa berfungsi untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain.

Selain fungsi tersebut, Halliday (1973) menyebutkan tujuh fungsi bahasa sebagai fungsi
instrumental, fungsi regulasi, fungsi representasional, fungsi interaksional, fungsi personal,
fungsi heuristik, dan fungsi imaginatif.

1) Fungsi Instrumental

Yang dimaksud dengan bahasa sebagai fungsi instrumental adalah penggunaan bahasa dapat
dipergunakan untuk melayani lingkungan dimana bahasa tersebut dipergunakan, serta bahasa
dapat menyebabkan terjadinya peristiwa tertentu. Sebagai contoh bahasa Indonesia digunakan
sebagai bahasa utama dalam rapat anggota DPR serta sekolah- sekolah di Indonesia. Contoh riil
lainnya adalah penggunaan bahasa jawa yang memiliki level. Dimana telah menjadi unggah
ungguh bagi masyarakat jawa untuk menggunakan bahasa jawa krama inggil untuk orang yang
dianggap lebih tua atau dipandang lebih tinggi status sosialnya. Secara tidak langsung hal ini
menjadi instrumen tidak tertulis yang ada dalam kehiupan bermasyarakat.

2) Fungsi Regulasi
Fungsi regulasi ialah penggunaan bahasa yang digunakan untuk mengawasi serta
mengendalikan peristiwa- peristiwa yang terjadi dilingkungan manusia. Dengan kata lain, fungsi
bahasa sebagai regulasi yaitu untuk mengatur dan mengendalikan penggunaan bahasa yang
dipergunakan oleh masyarakat, misalnya dalam tanda jalan seperti belok kiri, belok kanan, jalan
terus, dan lain – lain.

3) Fungsi Representasional

Fungsi representasionaladalah bahasa yang bertujuan untuk mengambarkan maksud dan


tujuan tertentu. Maksud dan tujuan tersebut bisa berupa fakta dan pengetahuan, menjelaskan
suatu peristiwa, melaporkan sesuatu, serta lain- lainnnya. Sebagai contoh ketika terjadi
kecelakaan lalu lintas disuatu tempat, terdapat sejumlah wartawan yang meliput dan
menyampaikan peristiwa tersebut dalam stasiun televisi. Dengan demikian, bahasa tersebut
berfungsi sebagai representasional.

4) Fungsi Interaksional

Fungsi interaksional adalah bahasa yang dipergunakan sebagai media dalam menjamin terjadinya
interaksi serra memantapkan terjadinya komunikasi antara penutur dan pendengar dalam
berkomunikasi. Dengan demikian bahasa sebagai alat jaminan dan bukti dalam proses terjadinya
komunikasi.

5) Fungsi Personal

Fungsi personal ialah bahasa yang dipergunakan sebagai alat dalam mengekpresikan diri,
misalnya mengenai emosi, pendapat, perasaan, serta maksud- maksud yang bersifat individu.
Sebagai contoh ketika seseorang ingin menyatakan perasaaanya tentang keindahan di pulau Bali,
maka orang tersebut bisa menyampaikan perasaannya lewat tulisan, dan lainnya.

6) Fungsi Heuristik

Fungsi heuristik adalah bahasa yang dipergunakan dalam mempelajari dan mengkaji ilmu
pengetahuan, mengembangkan teknologi, serta menyampaikan rumusan- rumusan yang bersifat
ilmiah. Memonumenkan sebuah ilmu bermanfaat yang bisa diwariskan kepada generasi penerus.

7) Fungsi Imaginatif

Fungsi imaginatif ialah bahasa yang dipergunakan dalam proses penciptaan imajinasi.
Penciptaan imajinasi bisa berupa mendongeng, membuat cerita baik panjang maupun pendek,
menciptakan khayalan / mimpi, serta lain- lainnya. Contohnya adalah peulisan sebuah novel,
novel berisi cerita fiksi yang lahir akibat proses kreatif sang penulis.

Pada dasarnya, bahasa berfungsi sesuai dengan konteks, kegunaan, tempat, kondisi, dan
individu yang menggunakannya. Suatu bahasa sangat memungkinkan untuk tidak digunaakan
disaat tertentu. Akan tetapi, bahasa memegang peran penting dan sebagai sebuah media yang
untuk berinteraksi antara individu yang satu dengan yang lainnya. Fungsi bahasa dalam
kehidupan sehari-hari sangat erat kaitannya dengan kehidupan bermasyarakat. Sebagai makhluk
sosial, manusia memerlukan sebuah sarana untuk beradaptasi di lingkungan yang mereka
tinggali. Dan, bahasa merupakan jawaban untuk sarana tersebut. Dengan bahasa setiap individu
bisa mengutarakan ide atau gagasan yang dimilikinya. Di sinilah fungsi komunikasi dan sebgai
sarana mengekspresikan diri dari sebuah bahasa berperan. Di sisi lain, bahasa merupakan
pemersatu dalam suatu lingkungan yang pastinya memiliki perbedaan.

Adapun, bahasa dapat difungsikan sebagai sarana untuk kontrol sosial yang mana dengan
bahasa masyarakat dapat diatur dan diawasi. Dalam hal ini, bahasa dapat dijadikan sebagai
sarana untuk memberikan informasi ataupun instruksi. Sehingga, suatu individu dalam
kehidupan masyarakat dapat terkondisikan dengan adanya bahasa. Menurut ahli bahasa lain,
bahasa juga difungsikan sebagai sarana memahami diri, seperti dimana seseorang menuliskan
profil dan data diri. Sarana untuk memahami orang lain, sarana untuk mengamati lingkungan
sekitar atau pengenalan dengan kebudayaan lain, sarana berpikir logis dalam memfilteri diri
mengenai informasi informasi yang masuk seperti bacaan dari koran atau majalah yang sebagian
besar adalah bacaan komersial, membangun kecerdasan karena akan ada proses belajar dalam
berkomunikasi, mengembangkan kecerdasan ganda, membangun karakter, mengembangkan
profesi, dan menciptakan kreatifitas baru.

Selanjutnya kedudukan bahasa, dalam hal ini Bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional
yaitu bahasa yang digunakan oleh seluruh masyarakat Indonesia pada umumnya, atau paling
tidak semua bangsa Indonesia mengenal bahasa mereka. Pada beberapa daerah pedalaman,
mungkin banyak yang masih sangat menutup diri dengan dunia luar, dalam hal ini bahasa
Indonesia. Mengenai hal ini penulis mengajak untuk menyikapi secara bijaksana untuk
menghormati pandangan mereka serta prinsip budaya mereka yang masih kental. Namun yang
sejauh ini terekspose media, setiap masyarakat di pedalaman selalu memiliki satu atau dua
pemuka masyarkat yang mampu berkomunikasi menggunkan bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia berfungsi sebagai lambang kenegaraan dan kebangsaan, hal ini menjadi
aset yang sekaligus menjadi identitas bangsa Indonesia di kancah internasional. Contoh
sederhaha, sebagai bangsa Indonesia kita bangga berkomunikasi menggunakan Bahasa Indonesia
baik di dalam maupun di luar negeri. Kecuali jika ada kepentingan yang mengharuskan bangsa
Indonesia menggunakan bahasa asing atau bahkan bahasa daerah mereka.

Masih tentang kedudukan bahasa, bahasa Indonesia berfungsi sebagai bahasa resmi
kenegaraan, dijadikan sebagai lingua franca sekaliguus bahasa pemersatu dari seluruh Nusantara.
Bahasa Indonesia juga dijadikan sebagai lambang identitas nasional, dan alat perhubungan,
sebagai alat pengantar dalam dunia pendidikan, sebagai penghubung pada tingkat nasional untuk
kepentingan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan sebagai
pengembangan kebudayaan nasional, ilmu, dan teknologi.
Keanekaragaman bahasa daerah di Indonesia juga berperan penting dan perkembangan bahasa
Indonesia, dimana ada beberapa kosa kata dari bahasa daerah yang di serap kedalam bahasa
Indonesis.

JENIS JENIS RAGAM BAHASA

1. Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media

• Ragam Lisan

Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi
pelesapan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya.

Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan bentuk kata serta kelengkapan unsur-
unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan
dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam
memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.

Ciri-ciri ragam lisan:

1. Memerlukan orang kedua/teman bicara;

2. Tergantung situasi, kondisi, ruang & waktu;

3. Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.

4. Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu;

5. Kesalahan dapat langsung dikoreksi;

6. Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi.

Contoh ragam lisan:

1. Rombongan tamu negara sebentar lagi tiba.

2. Sumur itu digali menggunakan alat modern.

3. Dia lagi sakit makanya tidak ikut bertanding.

• Ragam Tulis

Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkannya tidak
ditunjang oleh situasi pemakaian, sedangkan ragam bahasa baku lisan makna kalimat yang
diungkapkannya ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan
unsur kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan
kecermatan dan ketepatan di dalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata
dan struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa di dalam struktur kalimat.

Ciri-ciri ragam tulis :

1. Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara

2. Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu

3. Harus memperhatikan unsur gramatikal

4. Berlangsung lambat

5. Selalu memakai alat bantu

6. Kesalahan tidak dapat langsung dikoreksi

7. Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu dengan tanda baca.

Contoh ragam tulis:

1. Rombongan tamu Negara akan segera tiba.

2. sumur itu digali dengan alat-alat modern.

3. Dia sedang sakit karena itu dia tidak ikut bertanding.

2.Ragam Bahasa berdasarkan penutur

• Ragam Bahasa Berdasarkan Daerah (logat/dialek).

• Ragam Bahasa berdasarkan Pendidikan Penutur.

• Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur.

3.Ragam Bahasa berdasarkan standar

Pembedaan antara ragam standar, nonstandar, dan semi standar dilakukan berdasarkan:

 Topik yang sedang dibahas,

 Hubungan antarpembicara,

 Medium yang digunakan,

 Lingkungan, atau

 Situasi saat pembicaraan terjadi


Ciri yang membedakan antara ragam standar, semi standar dan nonstandard adalah
sebagai berikut:

 Penggunaan kata sapaan dan kata ganti.

 Imbuhan.

 Penggunaan kata sambung (konjungsi), dan

 Penggunaan fungsi yang lengkap.

4. Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan topik pembicaraan

Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah, ragam hukum,
ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam sastra.

Ciri-ciri ragam bahasa ilmiah:

1 Bahasa Indonesia ragam baku


2. Penggunaan kalimat efektif
3. Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda
4. Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari pemakaian kata dan
istilah yang bermakna kias
5. Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga objektivitas isi tulisan
6. Adanya keselarasan dan keruntutan antarproposisi dan antaralinea.

Contoh ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan:

o Dia dihukum karena melakukan tindak pidana (ragam hukum)


o Setiap pembelian di atas nilai tertentu akan diberikan diskon(ragam bisnis)
o Cerita itu menggunakan unsur flashback (ragam sastra)
o Anak itu menderita penyakit kuorsior (ragam kedokteran)
o Penderita autis perlu mendapatkan bimbingan yang intensif (ragam psikologi).

Ragam Bahasa Indonesia Baku dan Tidak Baku

Ragam baku adalah ragam yang dilembagakan dan diakui oleh sebagian besar warga
masyarakat pemakainya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan norma bahasa dalam
penggunaannya.

Kata baku sebenanya merupakan kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang telah ditentukan. Konteks penggunaannya adalah dalam kalimat resmi, baik lisan
maupun tertulis dengan pengungkapan gagasan secara tepat.

Ciri-ciri bahasa baku :


2 Komunikasi resmi, yakni dalam surat menyurat resmi, surat menyurat dinas,
pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, perundang-undangan,
penamaan dan peristilahan resmi, dan sebagainya.
3 Wacana teknis seperti dalam laporan resmi, karya ilmiah, buku pelajaran, dan
sebagainya.
4 Pembicaraan di depan umum, seperti dalam ceramah, kuliah, pidato dan sebagainya.
5 Pembicaraan dengan orang yang dihormati dan sebagainya.

Sedangkan kata tidak baku merupakan kebalikan dari kata baku. Suatu kata bisa
diklasifikasikan tidak baku bila kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa
Indonesia yang ditentukan. Biasanya hal ini muncul dalam bahasa percakapan sehari-hari, bahasa
tutur. Tidak ada cirri-ciri penggunaan kata ini karena digunakan sebagai bahasa sehari-hari
(seenaknya).

Tata Cara pemakaian ragam bahasa

Menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar mempunyai beberapa konsekuensi
logis terkait dengan pemakaiannya yang sesuai dengan situasi dan kondisi. Pada suatu kondisi
tertentu, yaitu pada situasi formal, penggunaan bahasa Indonesia yang benar menjadi pilihan atau
prioritas utama dalam berbahasa.

Kriteria yang digunakan untuk melihat penggunaan bahasa yang benar adalah kaidah
bahasa dan kaidah itu sendiri meliputi 6 aspek .

1 Tata Bunyi (Fonologi)


2 Tata bahasa (Kata dan Kalimat)
3 Kosakata
4 Ejaan
5 Makna
6 Kelogisan.

Ragam bahasa indonesia adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Namun hal tersebut tidak menjadi kendala dalam
berkomunikasi karena kita dapat menggunakan bahasa Indonesia agar mudah dipahami oleh
lawan bicara. Karena bahasa memiliki berbagai fungsi diantaranya adalah fungsi informasi, yaitu
untuk menyampaikan informasi timbal-balik antar anggota keluarga ataupun anggota-anggota
masyarakat.

Oleh karena itu kita harus menghargai dan melestarikan ragam bahasa yang ada di Indonesia
agar ragam bahasa tersebut tidak dilupakan, Selain itu sebaiknya kita dapat menggunakan bahasa
Indonesia yang sesuai dengan ejaan bahasa yang telah disempurnakan (EYD) dengan baik dan
benar.

Anda mungkin juga menyukai