Anda di halaman 1dari 11

Analisa Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia di

Sosial Media
Karya Ilmiah untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Kelulusan Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Diajukan Oleh :
NOVIENDITA CHANDRA ( 43118010369 )

Fakultas Ekonomi & Bisnis


Jurusan Manajemen
JAKARTA
2019
DAFTAR PUSTAKA
ABSTRAK .............................................................................................................................................. ii
ABSTRACT............................................................................................................................................. iii
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
METODE ................................................................................................................................................ 2
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................................... 3
HASIL DAN SARAN............................................................................................................................. 6
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 7

i
ABSTRAK

Persatuan dari suatu bangsa tidak lepas dari semua aspek yang melekat dari bangsa itu
sendiri. Salah satu aspek penting dari sebuah bangsa adalah bahasa yang mereka pakai sehari
– hari. Bahasa dapat pula berperan sebagai alat integrasi sosial sekaligus alat adaptasi sosial,
hal ini mengingat bahwa Bangsa Indonesia memiliki bahasa yang majemuk.

Sebagai isyarat yang digunakan untuk sebuah komunikasi, bahasa memang sangat
beragam yang membedakan atara wilayah satu dengan yang lainnya. Di negara satu dengan
Negara yang lain juga pasti memiliki bahasa yang berbeda pula. Dan didalam negara itu
pastinya ada wilayah/ daerah-daerah yang berbeda pula bahasanya. Begitu juga di Indonesia.
Sebagai contoh Indonesia memiliki berbagai ragam bahasa, ada bahasa jawa, bahasa sunda,
bahasa Madura dan banyak lagi.

Semakin berkembangnya zaman dan munculnya pengaruh globalisasi, perkembangan


bahasa pun mengikuti perubahan dan mulai muncul istilah Bahasa “Gaul”. Bahasa ini
merupakan gabungan dari Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing. Bahasa ini sering digunakan
oleh kalangan para pemuda, karena dianggap lebih santai dan tidak terkesan formal.

Hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan Bahasa Indonesia.


Kurangnya kesadaran untuk mencintai dan menggunakan Bahasa Indonesia di negeri
sendiri akan berdampak lunturnya atau hilangnya Bahasa Indonesia dalam pemakaiannya
dalam masyarakat terutama di kalangan remaja.

Kata Kunci : Bahasa, Bahasa Indonesia, Bahasa Gaul, Globalisasi, Remaja.

ii
ABSTRACT

The unity of a nation cannot be separated from all aspects inherent in the nation itself. One
important aspect of a nation is the language they use everyday. Language can also play a
role as a tool for social integration as well as a tool for social adaptation, given that the
Indonesian nation has a plural language.
As a signal used for communication, language is indeed very diverse which distinguishes
between regions with each other. In one country with another country it also must have a
different language. And in that country, there must be different languages / regions. Likewise
in Indonesia. For example Indonesia has a variety of languages, there are Javanese,
Sundanese, Madurese and many more.
The development of the age and the emergence of the influence of globalization, language
development also followed the changes and began to appear the term "Gaul". This language
is a combination of Indonesian and Foreign Languages. This language is often used by the
youth, because it is considered more relaxed and not impressed formal.
This can hamper the growth and development of Indonesian. Lack of awareness to love and
use Indonesian in their own country will have an impact on the fading or loss of Indonesian
in its use in society, especially among teenagers.

Keywords: Language, Indonesian, Slang, Globalization, Youth.

iii
PENDAHULUAN

Persatuan dari suatu bangsa tidak lepas dari semua aspek yang melekat dari bangsa itu
sendiri. Salah satu aspek penting dari sebuah bangsa adalah bahasa yang mereka pakai sehari
– hari. Menurut Wibowo (2001), bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan
berartikulasi (dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang dipakai
sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan perasaan dan pikiran.
Menurut Pateda (1987), bahwa bahasa merupakan saluran untuk menyampaikan semua yang
dirasakan, dipikirkan, dan diketahui seseorang kepada orang lain. Bahasa juga
memungkinkan manusia dapat bekerja sama dengan orang lain dalam masyarakat. Hal
tersebut berkaitan erat bahwa hakikat manusia sebagai makhluk sosial memerlukan bahasa
untuk memenuhi hasratnya.

Bahasa berperan meliputi segala aspek kehidupan manusia. Termasuk salah satu peran
tersebut adalah untuk memperlancar proses sosial manusia. Hal ini sejalan dengan pendapat
Nababan (1984), bahwa bahasa adalah bagian dari kebudayaan dan bahasalah yang
memungkinkan pengembangan kebudayaan sebagaimana kita kenal sekarang. Bahasa
dapat pula berperan sebagai alat integrasi sosial sekaligus alat adaptasi sosial, hal ini
mengingat bahwa Bangsa Indonesia memiliki bahasa yang majemuk. Sebagai isyarat yang
digunakan untuk sebuah komunikasi, bahasa memang sangat beragam yang membedakan
atara wilayah satu dengan yang lainnya. Di negara satu dengan Negara yang lain juga pasti
memiliki bahasa yang berbeda pula. Dan didalam negara itu pastinya ada wilayah/ daerah-
daerah yang berbeda pula bahasanya. Begitu juga di Indonesia. Sebagai contoh Indonesia
memiliki berbagai ragam bahasa, ada bahasa jawa, bahasa sunda, bahasa Madura dan banyak
lagi.

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Republik Indonesia yang telah diakui oleh
pemerintah sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia memiliki aturan-aturan dalam
penggunaan dan pengucapannya sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).

Sebagai bangsa Indonesia yang menghargai budayanya, maka kita memang sudah
seharusnya menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dan menjadikan bahasa
Indonesia sebagai bahasa sehari-hari dalam kehidupan kita. Tentunya bahasa Indonesia yang
digunakan adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD.

1
Semakin berkembangnya zaman dan munculnya pengaruh globalisasi, perkembangan
bahasa pun mengikuti perubahan dan mulai muncul istilah Bahasa “Gaul”. Bahasa ini
merupakan gabungan dari Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing. Bahasa ini sering digunakan
oleh kalangan para pemuda, karena dianggap lebih santai dan tidak terkesan formal.

Namun, pemakaian bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari mulai bergeser


digantikan oleh pemakaian bahasa anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul. Interferensi
bahasa gaul kadang muncul dalam penggunaan bahasa Indonesia dalam situasi resmi yang
mengakibatkan penggunaan bahasa tidak baik dan tidak benar. Remaja saat ini lebih
cenderung menggunakan bahasa gaul yang tentunya mengikis kebakuan yang dimiliki bahasa
Indonesia. Dengan semakin berkembangnya bahasa gaul dikalangan remaja, bisa jadi
generasi selanjutnya tidak lagi bisa mengenal dan menggunakan bahasa Indonesia yang baku
sesuai dengan EYD. Bahasa gaul tersebut merupakan suatu pertanda bahwa perkembangan
bahasa Indonesia dikalangan remaja sangatlah buruk, karena bahasa gaul juga tidak bisa
dikatakan sebagai bahasa yang baku dan tidak sesuai dengan EYD.

Berdasarkan permasalahan diatas, penulis akan membahas tentang “Analisa Bahasa Gaul
Terhadap Bahasa Indonesia di Sosial Media”. Dengan karya ilmiah ini, diharapkan dapat
berguna dengan baik.

METODE

Penelitian ini dilakukan di Media Sosial. Waktu pelaksanaan dilakukan dari tanggal 12
Juli 2019 sampai dengan 15 Juli 2019. Data dan sumber penelitian di dapatkan dengan teknik
dokumentasi.

Teknik dokumentasi yang selanjutnya dikaji berupa huruf, tanda baca, singkatan dan
unsur ejaan bahasa lainnya. Kemudian data akan ditampilkan, untuk selanjutnya menjadi
pembahasan pada penelitian kali ini.

2
HASIL DAN PEMBAHASAN

Bahasa gaul merupakan salah satu cabang dari bahasa Indonesia sebagai bahasa untuk
pergaulan. Istilah ini mulai muncul pada akhir tahun 1980an.

Bahasa gaul pada umumnya digunakan sebagai sarana komunikasi di antara remaja
sekelompoknya selama kurun tertentu. Hal ini dikarenakan, remaja memiliki bahasa
tersendiri dalam mengungkapkan ekspresi diri. Sarana komunikasi diperlukan oleh kalangan
remaja untuk menyampaikan hal-hal yang dianggap tertutup bagi kelompok usia lain atau
agar pihak lain tidak dapat mengetahui apa yang sedang dibicarakannya.

Menurut Mulyana (2008), bahasa gaul adalah sejumlah kata atau istilah yang mempunyai
arti yang khusus, unik, menyimpang atau bahkan bertentangan dengan arti yang lazim ketika
digunakan oleh orang-orang dari subkultur tertentu. Selain pendapat tersebut Sarwono (2004)
mengatakan bahwa bahasa gaul adalah bahasa khas remaja (kata-katanya dibah-ubah
sedemikian rupa, sehingga hanya bisa dimengeri di antara mereka) bisa dipahami oleh hampir
seluruh remaja di tanah air yang terjangkau oleh media massa, padahal istilah istilah itu
berkembang, berubah dan bertambah hampir setiap hari. Kedua defenisi itu saling
melengkapi. Kedua defenisi itu saling melengkapi. Pada defenisi yang pertama hanya
menerangkan bahwa bahasa gaul adalah bahasa yang mempunyai istilah yang unik,
sedangkan defenisi yang kedua diperjelas lagi bahwa yang menggunakan bahasa tersebut
adalah para remaja dan bahasa tersebut akan terus berkembang.

Ragam bahasa gaul remaja memiliki ciri khusus, yaitu: singkat, lincah dan kreatif. Kata-
kata yang digunakan cenderung pendek, sementara kata yang agak panjang akan diperpendek
melalui proses morfologi atau menggantinya dengan kata yang lebih pendek.

Contoh 1

BAHASA INDONESIA BAHASA GAUL


AKU GUE
KAMU ELO
HABIS BAIS
TERIMA KASIH MAACI

3
Contoh diatas merupakan bentuk bahasa gaul yang diidentifikasi per kata. Dapat
dilihat dari tabel diatas bahwa bahasa gaul sangat jauh kebenaraan ejaannya dan bahasa nya
dengan bahasa indonesia. Beberapa bahasa gaul ini dibuat dengan mempersingkat kata yang
ada atau dengan cara membalikan kata yang sudah ada. Berikut akan ditampilkan contoh ke 2
berupa kalimat utuh.

Contoh 2

Hari ini lagi mager banget gue, soalnya bokap lagi pergi sedangkan uang juga sudah bais
mau minta ke nyokap juga tidak enak.

Berikut adalah contoh 2 yang diambil dari media sosial, setelah dilihat dari kalimatnya
yang menggunakan bahasa gaul. Terdapat beberapa kesalahan yang ada terkait Bahasa
Indonesia.

Yang pertama adalah kata “mager” , kata ini merupakan istilah dari seseorang yang
sedang malas untuk melakukan aktivitas. Istilah ini merupakan penggabungan dari 2 kata
yaitu “males” dan “gerak”. Penggunaan kata ini sangat jauh dari kata benar di dalam Bahasa
Indonesia. Seharusnya adalah “Hari ini lagi malas banget”, kalimat ini lebih baik menurut
penggunaan Bahasa Indonesia dibandingkan dengan kalimat diatas.

Yang kedua adalah kata “Gue”, kata gue ini merupakan kata ganti dari “Aku” atau
“Saya”. Kata ini merupakan salah satu kata dari bahasa gaul yang sangat sering digunakan
dalam kehidupan sehari – hari. Kalimat yang benar dari penggalan kalimat diatas adalah
“Hari ini saya lagi malas banget untuk melakukan aktivitas”. Kedua penjelasan ini setelah
digabung menghasilkan penggalan kalimat yang lebih baik.

Yang ketiga adalah penggunaan kata “Bokap” dan “Nyokap”. Kata ini merupakan kata
ganti dari “Bapak” dan “Ibu”. Kata ini sering digunakan oleh para pemuda untuk menyatakan
orang tua mereka, terkadang mereka menggabungkan kata tersebut dengan istilah “BoNyok”
yang berarti “Bokap Nyokap”.

Yang keempat adalah penggunaan kata “Bais”. Kata ini merupakan istilah atau kata ganti
dari kata “Habis”. Kata ini muncul atau berawal dari membalikan kata Habis tersebut.

Selanjutnya, pembenaran kalimat dari bahasa gaul kedalam Bahasa Indonesia yang baik
adalah sesuai dengan contoh 2 diatas yaitu “ Hari ini saya sedang malas untuk melakukan

4
aktivitas karena Bapak saya sedang pergi, sedangkan uang saya habis dan saya tidak enak
kalau harus meminta uang kepada Ibu saya”.

Contoh 3

Aduh, gw lagi bete banget sama temen gue. Karna semenjak dia punya temen baru, gw
udah jarang lagi nongkrong sama dia. Padahal dulu walaupun gw lagi gawe tetep aja sering
ngajak dia nongkrong.

Bahasa gaul yang terdapat dalam paragraf ini juga termasuk banyak, yang pertama
adalah kata “gw” yang merupakan istilah dari kata “aku”. Kata “gw” tidak ada dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia sehingga sudah dipastikan bahwa “gw” merupakan bahasa gaul.
Selanjutnya adalah kata “nongkrong” yang memiliki arti “berkumpul”. Kata ini sering
digunakan oleh para pemuda untuk mengajak temannya berkumpul atau berbincang.
Selanjutnya adalah kata “gawe”, kata ini berarti “bekerja”. Kalimat ini tidak adalah dalam
KBBI sehingga sudah dipastikan bahwa ini merupakan kata dari bahasa gaul.

5
HASIL DAN SARAN

Dari penulisan karya ilmiah diatas mengenai “Analisa Bahasa Gaul Terhadap Bahasa
Indonesia di Sosial Media” dapat diambil kesimpulan bahwa banyaknya masyarakat
Indonesia yang menggunakan bahasa gaul, singkatan-singkatan dalam komunikasinya
sehari-hari adalah penyimpangan dari penggunaan Bahasa Indonesia dengan baik dan
benar. Hal ini dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan Bahasa Indonesia.
Kurangnya kesadaran untuk mencintai dan menggunakan Bahasa Indonesia di negeri
sendiri akan berdampak lunturnya atau hilangnya Bahasa Indonesia dalam pemakaiannya
dalam masyarakat terutama di kalangan remaja. Apalagi dengan maraknya dunia
kalangan artis menggunakan bahasa gaul di media massa dan elektronik, membuat
remaja semakin sering menirukannya di kehidupan sehari-hari hal ini sudah wajar karena
remaja suka meniru hal-hal yang baru.

Saran yang dapat diberikan adalah sebagai Bangsa Indonesia sudah seharusnya mencintai
bahasa sendiri dan tidak melupakannya. Sebagai generasi muda Indonesia, harus mengurangi
penggunaan bahasa gaul yang memberikan dampak hilangnya Bahasa Indonesia yang baik
dan benar di generasi mendatang.

6
DAFTAR PUSTAKA

Mulyana. 2008. Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Rembang: Yayasan


Adhigama.

Nababan, P.W.J. 1984. Sosiolinguistik Suatu Pengantar. PT. Gramedia Pustaka Utama :
Jakarta.

Pateda, M. 1987. Sosiolinguistik. Angkasa : Bandung.

Sarwono. 2012. Psikologi Remaja. PT Raja Grafindo Persada : Jakarta.

Wibowo, W. 2001. Manajemen Bahasa. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai