Anda di halaman 1dari 9

KARYA ILMIAH

PENGARUH BAHASA GAUL TERHADAP


BAHASA INDONESIA

DISUSUN OLEH:
Nama : Ari Musti Subakti
Kelas : XII IPS 1
Absen : 02

MA MA’HADUT THOLABAH BABAKAN


TAHUN AJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

                Segala puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa
karena atas bimbingan dan petunjuk serta kemudahan yang diberikan oleh-Nya,
penulis dapat menyelesaikan penyusunan Karya tulis Ilmiah Pengaruh Bahasa
Gaul Terhadap Bahasa Indonesia  tepat pada waktunya tanpa ada hambatan yang
berarti.
            Penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan motivasi dari berbagai
pihak, penulis tidak mungkin dapat menyelesaikan penulisan Karya Tulis Ilmiah
            Semoga karya tulis ilmiah ini dapat bermanfaat sebagai mana mestinya.
Terlebih karya tulis ini bermanfaat dikalangan anak muda sebagai media
pebelajaran untuk meningkatkan kesadaran berbahasa Indonesia yang baik dan
benar.
            Segala usaha telah dilakukan untuk selesainya karya tulis ilmiah ini.
Namun, dalam usaha yang maksimal itu penulis menyadari tentu masih banyak
kekurangan. Untuk itu penulis mohon maaf dan mengharapkan kritik dan saran
dari pembaca demi kesempurnaan karya tulis penulis berikutnya.       
            Akhirnya kiranya Tuhan menyertai kita semua dalam segala tugas dan
kerja kita. Tuhan memberkati.
BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang Masalah


Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Republik Indonesia yang
telah diakui oleh pemerintah sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia
memiliki aturan-aturan dalam penggunaan dan pengucapannya sesuai dengan
Ejaan yang disempurnakan (EYD).
Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam Sumpah
Pemuda yang berbunyi, ”Kami putera dan puteri Indonesia mengaku
bertanah air satu,Tanah Air Indonesia. Kami putera dan puteri Indonesia
mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia. Kami putera dan puteri
Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia”. Bahasa
Indonesia dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18
Agustus 1945, pada saat itu UUD 1945 disahkan sebagai UUD RI. Di dalam
UUD 1945 disebutkan bahwa ”Bahasa Negara Adalah Bahasa Indonesia.”
(pasal 36).
            Sebagai bangsa Indonesia yang menghargai budayanya, maka kita
memang sudah seharusnya menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
pemersatu dan menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari dalam
kehidupan kita. Tentunya bahasa Indonesia yang digunakan adalah bahasa
Indonesia yang sesuai dengan EYD.
            Namun seiring dengan berkembangnya zaman, banyak terjadi pergeseran
pengucapan serta penulisan terhadap bahasa Indonesia yang sesuai dengan
EYD. Hal itu terutama terjadi dikalangan anak remaja yang saat ini semakin
kesulitan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar seperti
misalnya adanya penyingkatan kata, penambahan huruf terhadap kata yang
sudah baku, pengurangan huruf, serta penggunaan angka dalam penulisan
kata.
            Pergesaran penulisan dan pengucapan bahasa Indonesia ini disebabkan
oleh munculnya bahasa baru dikalangan remaja yang membuat mereka lebih
percaya diri ketika mereka menggunakan bahasa baru yang mereka sebut
sebagai bahasa gaul.
            Remaja saat ini lebih cenderung menggunakan bahasa gaul yang tentunya
mengikis kebakuan yang dimiliki bahasa Indonesia. Dengan semakin
berkembangnya bahasa gaul dikalangan remaja, bisa jadi generasi selanjutnya
tidak lagi bisa mengenal dan menggunaakan bahasa Indonesia yang baku
sesuai dengan EYD.
            Bahasa gaul tersebut merupakan suatu pertanda bahwa perkembangan
bahasa Indonesia dikalangan remaja  sangatlah buruk, kerena bahasa gaul juga
tidak bisa dikatakan sebagai bahasa yang baku dan tidak sesuai dengan EYD.
            Jika hal ini terus berlanjut maka akan berdampak buruk bagi generasi
muda dimasa mendatang. Generasi muda nanti akan menjadi generasi yang
tidak bisa berbicara bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal inilah yang
melatarbelakangi saya untuk membuat karya tulis ilmiah tentang pengaruh
bahasa gaul terhadap bahasa Indonesia

1.2  Rumusan Masalah


       Dalam latar belakang dikemukakan bahwa suatu keadaan dianggap
sebagai suatu indikator dari persoalan. Persoalan pokok yang akan diteliti
yaitu mengenai Faktor apa saja yang membuat remaja menyukai bahasa gaul
dan apakah pengaruh bahsa gaul terhadap bahasa Indonesia dikemudian hari.
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai
berikut :
1.      Faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan bahasa gaul di
kalangan remaja?
2.      Bagaimana cara remaja mengekspresikan penggunaan bahasa gaul?
3.      Bagaimana pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa Indonesia
di kalangan remaja?

1.3  Tujuan Penelitian


Bertolak dari rumusan masalah di atas, penelitian ini dilakukan dengan tujuan
sebagai berikut:
1.      Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan
bahasa gaul di kalangan remaja.
2.      Untuk mengetahui cara remaja mengekspresikan penggunaan bahasa
gaul?
3.      Untuk mengetahui pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa
Indonesia di kalangan remaja.

1.4  Manfaat Penelitian


Dari hasil penelitian, diharapkan semua kalangan masyarakat dapat
mengetahui apa dan bagaimana bahasa gaul tersebut. Dari penelitian ini ada
beberapa tujuan yang hendak dicapai yaitu :
1.      Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan bahasa
gaul di kalangan    remaja.
2.      Dapat mengetahui cara remaja mengekspresikan penggunaan bahasa
gaul?
3.      Dapat mengetahui pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa
Indonesia di kalangan remaja.
BAB II
TELAAH PUSTAKA

2.1  Pengertian Bahasa


Secara sederhana, bahasa dapat diartikan sebagai alat untuk
menyampaikan sesuatu yang terlintas di dalam hati. Namun, lebih jauh bahasa
bahasa adalah alat untuk beriteraksi atau alat untuk berkomunikasi, dalam arti
alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan. Dalam
studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa
bunyi, bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi.
Bahasa adalah sebuah sistem, artinya, bahasa dibentuk oleh sejumlah
komponen yang berpola secara tetap dan dapat dikaidahkan. Sistem bahasa
berupa lambang-lambang bunyi, setiap lambang bahasa melambangkan
sesuatu yang disebut makna atau konsep. Karena setiap lambang bunyi itu
memiliki atau menyatakan suatu konsep atau makna, maka dapat disimpulkan
bahwa setiap suatu ujaran bahasa memiliki makna. Contoh lambang bahasa
yang berbunyi “nasi” melambangkan konsep atau makna ‘sesuatu yang biasa
dimakan orang sebagai makanan pokok’.

2.2  Pengertian Bahasa gaul


Dalam ilmu bahasa, bahasa gaul termasuk sejenis bahasa ‘diakronik’,
yaitu bahasa yang dipakai oleh suatu kelompok dalam kurun waktu tertentu.
Ia akan berkembang hanya dalam kurun tertentu. Perkembangan bahasa
diakronik ini, tidak hanya penting dipelajari oleh para ahli bahasa, tetapi juga
ahli sosial atau mungkin juga politik. Sebab bahasa merupakan sebuah
fenomena sosial. Ia hidup dan berkembang karena fenomenal sosial tertentu.
Bahasa Alay menurut Sahala Saragih, dosen Fakultas Jurnalistik
Universitas Padjajaran, merupakan bahasa sandi yang hanya berlaku dalam
komunitas mereka. Tentu saja itu tidak mungkin digunakan ke pihak di luar
komunitas mereka misalnya guru dan orangtua. Penggunaan bahasa sandi itu
menjadi masalah bila digunakan dalam komunikasi massa karena lambang
yang mereka pakai tidak dapat dipahami oleh segenap khayalak media massa
atau dipakai dalam komunikasi formal secara tertulis.
BAB III
METODE PENULISAN

3.1 Populasi
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Siswa
Ma’hadut Tholabah Babakan.

3.2 Sampel Penelitian


Sampel merupakan bagian dari keseluruhan objek penelitian.

3.3. Tehnik Pengumpulan Data


            Untuk memperoleh data yang diperlukan oleh penulis maka penulis
menggunakan beberapa tehnik pengumpulan data yang dianggap mampu
dalam memperoleh data yang teliti.
BAB VI
PENUTUP

4.1  Kesimpulan
Faktor penyebab penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja antara lain:
 Karena unik
 Karena takut dikatakan ketinggalan zaman
 Karena menyukai bahasa gaul

Cara remaja mengekspresikan penggunaan bahasa gaul antara lain:


  Berbicara langsung dengan orang lain
  Tulisan-tulisan, melalui sms, Facebook dan Twitter

Dampak penggunaan bahasa gaul antara lain:


   Dampak positif
o  Dengan digunakannya bahasa Alay adalah remaja menjadi lebih kreaif
    Dampak negative
o   Remaja Indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku.
o   Remaja Indonesia tidak memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan
(EYD).
o   Remaja Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak
mau mempelajarinya karena merasa dirinya telah menguasai bahasa
Indonesia yang baik dan benar.
o   Dulu anak – anak kecil bisa menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar, tapi sekarang anak kecil lebih menggunakan bahasa
gaul. Misalnya dulu kita memanggil orang tua dengan sebutan ayah
atau ibu, tapi sekarang anak kecil memanggil ayah atau ibu dengan
sebutan bokap atau nyokap.
o   Penulisan bahasa indonesia menjadi tidak benar. Yang mana pada
penulisan bahasa indonesia yang baik dan, hanya huruf awal saja
yang diberi huruf kapital, dan tidak ada penggantian huruf menjadi
angka dalam sebuah kata ataupun kalimat.

Tata bahasa Indonesia pada saat ini sudah banyak mengalami perubahan.
Masyarakat Indonesia khususnya para remaja, sudah banyak kesulitan dalam
berkomunikasi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Perubahan tersebut terjadi dikarenakan adanya penggunaan bahasa baru yang
mereka anggap sebagai kreativitas. Jika mereka tidak menggunakannya, mereka
takut dibilang ketinggalan zaman atau tidak gaul. Salah satu dari penyimpangan
bahasa tersebut diantaranya adalah digunakannya bahasa gaul.
Bahasa gaul secara langsung maupun tidak telah mengubah remaja Indonesia
untuk tidak mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Dan ini
merupakan pertanda kemampuan berbahasa generasi muda zaman sekarang buruk.
Memang dalam ilmu bahasa ada beragam bahasa baku dan tidak baku. Bahasa
baku biasanya digunakan dalam acara-acara yang formal. Tetapi bahasa gaul
merupakan bahasa gaul yang tidak mengindah. Keberadaan bahasa gaul memang
sangat mengganggu eksistensi bahasa Indonesia. Banyak remaja yang sudah tidak
mengindahkan bahasa Indonesia dan banyak dari mereka yang tidak lagi
mengenal bahasa Indonesia yang baik dan benar.

4.2  Saran
Adapun saran yang dapat penulis cantumkan dalam karya tulis ini adalah
sebaiknya remaja jangan berlebihan dalam menggunakan bahasa gaul karena
dapat mengganggu perkembangan bahasa Indonesia di kalangan remaja. Dan
hendaknya melakukan pemahaman yang mendalam terhadap pengaruh bahasa
gaul serta mulailah dari diri kita sendiri untuk membudidayakan bahasa
Indonesia dan meningkatkan kembali eksistensinya di kalangan remaja.
Kita boleh menggunakan bahasa gaul, akan tetapi jangan sampai
menghilangkan budaya berbahasa Indonesia. Karena bahasa Indonesia
merupakan bahasa resmi kenegaraan dan lambang dari identitas nasional,
yang kedudukannya tercantum dalam Sumpah Pemuda dan UUD 1945 Pasal
36.
Untuk peneliti selanjutnya,  penulis menyarankan untuk meneliti lebih
mendalam mengenai faktor-faktor penggunaan bahasa gaul dan pengaruh
bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Arikumto, suharsimi.2007. dasar-dasar evaluasi pendidikan edisi


revisi.jakarta.bumi aksara
Eko putro widoyono, 2011.evaluasi program
pembelajaran .yogyakarta.pustakabelajar
Anonim, 2016 ”penggunaan bahasa alay”.(online)
Anonim,2016. “bahasa gaul merusak bahasa indonesia .(online)
Anonim, 2106. Bahasa indonesia. (online)

Anda mungkin juga menyukai