Anda di halaman 1dari 4

BAHASA YANG BAIK DAN BERBUDI

Nama Kelompok :
1. Rini Wahyuni, S.Pd
2. Diyah Puspito Rini, S.Pd
3. Mahindra Wisnu Putra S.Pd
4. Mahendrik Ajis Jatmiko, S.Pd
5. Muhammad Hafid, S.Pd
Kelas : VII

1. Definisi Bahasa
Bahasa diartikan sebagai sistem lambang bunyi yang dipakai oleh manusia untuk
berkomunikasi dengan orang lain. Secara harafiah, bahasa diartikan sebagai sarana yang
dipakai oleh makhluk hidup untuk berkomunikasi da berinteraksi dengan makhluk lainnya.
Bahasa memang menjadi salah satu alat yang dipakai setiap orang dari berbagai belahan
dunia untuk bisa menyampaikan gagasannya kepada orang lain. Tak bisa dibayangkan
bagaimana kehidupan manusia jika tanpa bahasa. Dan bahasa berkembang secara berbeda-
beda di tiap negara.
Bahasa merupakan kemampuan yang dimiliki manusia untuk berkomunikasi dengan
manusia lainnya menggunakan tanda, misalnya kata dan gerakan. Kajian ilmiah bahasa
disebut ilmu linguistik. Bahasaa sebagai sistem komunikasi manusia yang dinyatakan melalui
susunan suara atau ungkapan tulis yang terstruktur untuk membentuk satuan yang lebih besar,
seperti morfem, kata, dan kalimat. Sedangkan dalam perspektif Linguistik Sistemik
Fungsional (LSF), bahasa adalah bentuk semiotika sosial yang sedang melakukan pekerjaan
di dalam suatu konteks situasi dan konteks kultural, yang digunakan baik secara lisan maupun
secara tulis.

2. Manfaat bahasa

Berikut ini adalah beberapa manfaat dari adanya bahasa dalam kehidupan sehari-hari yaitu :
a. Bahasa dijadikan sebagai alat komunikasi
Bahasa menjadi salah satu alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi dan
berinteraksi dengan manusia lainnya. Setiap bahasa yang disampaikan pasti akan memiliki
makna dan juga hubungan antara satu konsep dengan objek yang disebutkan. Dengan
bahasalah, individu satu dengan lainnya dapat saling memberi informasi, menerima informasi
dan juga menanggapi sebuah informasi atau pesan. Dengan bahasa pula manusia dapat
melakukan komunikasi dua arah.

b. Bahasa dijadikan sebagai identitas dari sebuah suku atau bangsa


Indonesia sendiri memiliki banyak bahasa. Setiap daerah atau suku memiliki bahasanya
sendiri, seperti bahasa Jawa, bahasa Minang, bahasa Aceh, bahasa Sunda, dan bahasa-bahasa
daerah lainnya. Terutama yang berada di daerah Kalimantan atau Sumatera, bahasa yang
digunakan pun berbeda-beda. Dengan begitu, bahasa dijadikan sebagai salah satu identitas
yang dibawa ke mana-mana oleh orang dari daerah tertentu ketika pergi daerah lainnya. Hal
ini juga sama saja dengan bahasa dari bangsa tertentu. Setiap bangsa juga memiliki bahasa
yang berbeda-beda, contohnya adalah bahasa Indonesia sebagai bahasa yang dipakai oleh
bangsa Indonesia setiap kali pergi dari daerah di Indonesia ke daerah yang dihuni oleh bangsa
asing.
c. Bahasa sebagai sebuah alat untuk bahas resmi negara
Penggunaan bahasa sebagai sebuah alat komunikasi tentu saja dapat digunakan oleh banyak
orang dari daerah manapun. Adanya bahasa yang digunakan sebagai bahasa resmi dari daerah
tertentu, contohnya Indonesia, maka setiap orang dari bangsa tersebut memiliki kemampuan
untuk berbicara dan menggunakan bahasa resmi tersebut. Jadi, meskipun seseorang memiliki
bahasa daerahnya sendiri, mereka tetap bisa berhubungan dengan orang dari daerah lain
menggunakan bahasa resmi yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, yaitu bahasa Indonesia.
Dengan bahasa inilah orang dari daerah satu dengan daerah lainnya dapat saling
berkomunikasi dan berinteraksi satu sama lain. Bahkan, mereka juga bisa saling bertukar
bahasa dan belajar mengenai bahasa daerah masing-masing.

d. Bahasa untuk mengembangkan kebudayaan dan ilmu pengetahuan


Dalam perkembangan sastra, tentu saja bahasa menjadi hal yang amat penting. Setiap
kebudayaan tentu saja akan memunculkan cerita, puisi, sajak, pantun, karangan, dan lain
sebagainya yang berhubungan dengan sastra. Maka dalam membuat karya sastra tersebut,
bahasa menjadi salah satu hal krusial yang musti dimiliki. Ilmu pengetahuan dan teknologi
juga membutuhkan bahasa untuk bisa terus berkembang. Bahasalah yang digunakan untuk
menulis jurnal, menulis hasil penelitian yang dilakukan, dan untuk menuliskan berbagai
macam jenis informasi. Para peneliti menggunakan bahasa untuk menjelaskan kepada
masyarakat bagaimana hasil penelitian yang telah dilakukannya.

e. Bahasa sebagai pengantar dalam dunia pendidikan


Bahasa juga menjadi salah satu pengantar di dunia pendidikan. Bahasa resmi Indonesia, yaitu
bahasa Indonesia menjadi pengantar bagi seluruh institusi pendidikan, Jadi, setiap
pembelajaran di kelas akan menggunakan bahasa Indonesia sebagai pengantarnya. Meski
guru atau dosen juga bisa menyisipkan penggunaan bahasa daerah. Bahasa sebagai pengantar
dunia pendidikan penting diterapkan supaya setiap anak belajar tentang bahasa yang
digunakan oleh setiap orang yang ada di Indonesia.

3. Jenis Bahasa
Bahasa memiliki beberapa jenis, di antaranya adalah sebagai berikut :
a. Bahasa Lisan. Bahasa lisan digunakan untuk berkomunikasi secara lisan antar
manusia.
b. Bahasa Tulisan. Pengertian bahasa menyatakan bahwa bahasa digunakan untuk
berkomunikasi satu dengan lainnya. Komunikasi ini dapat dilakukan dengan bahasa
tulisan, atau menggunakan kata-kata secara tertulis.
c. Bahasa Isyarat. Bahasa isyarat digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dengan
isyarat-isyarat tertentu. Seperti bahasa yang digunakan oleh orang dengan tunarungu
wicara antara satu dengan lainnya. Mereka akan menggunakan bahasa isyarat untuk
bisa saling berkomunikasi.
d. Bahasa Batin. Bahasa ini adalah bahasa uang menggunakan interaksi mental untuk
mengungkapkan isi hati, dan bahasa batin ini tidak memerlukan sarana apapun, baik
kata ataupun isyarat.
e. Bahasa Pemrograman. Bahasa ini adalah bahasa yang digunakan dalam dunia
teknologi. Bahasa pemrograman digunakan untuk memberikan perintah kepada
komputer dengan menggunakan syntax yang telah diatur oleh bahasa pemrograman
itu sendiri.
f. Bahasa Lokal (Bahasa Malangan). Bahasa Malangan yang memiliki dua ciri utama,
yaitu: Bahasa khas Malang/dialek Malang (Osob Ngalaman) dan Bahasa Walikan
(Osob Kiwalan). Keduanya menyatu/tidak terpisahkan dalam pemakaian bahasa, baik
dalam Bahasa lisan maupun bahasa tulisan. Bahasa Malangan ini pada umumnya
digunakan oleh masyarakat sebagai bahasa Slang, dalam berbagai komunitas yang ada
di kota Malang.
g. Bahasa Digital Dalam Media Sosial. Anak-anak milenial menggunakan berbagai
bahasa yang dikuasainya dalam era teknologi digital, terutama dalam menulis status di
facebook, what app, line, instagram sebagai media sosial anak milenial. Menggunakan
singkatan seperti “ ga, gw, tw, lhu, knal, y, sd, dg, cwe-cwo, otw, kuy. Menggunakan
berbagai jargon seperti kata cemungut yang maknanya memberi semangat, cayoo (jia
you) sebagai pemebri semangat dalam bahasa Mandarin, sotoy yang maknanya sok
tahu, bacot berarti banyak omong, ngemil yang artinya banyak makan kudapan,
santuy bermakna santai, engeh maknanya paham, gercep akronim yang maknya gerak
cepat, jargon capcus yang maknanya secepat kilat, otw maksudnya on the way atau
menuju ke tempat tujuan dan lain sebagainya.

4. Bahasa Sebagai Cermin Kepribadian


Bahasa biasa digunakan sebagai alat komunikasi sehari-hari. Tentu saja ketika
berbahasa ada beberapa aturan yang harus disesuaikan dengan situasi juga komunikan yang
menggunakannya. Bahasa sendiri dinilai sebagai tolak ukur dari kepribadian seseorang.
Dalam berbahasa sebaiknya kita menggunakan tutur kata yang baik, lemah lembut, sopan
santun sehingga setiap hal yang kita ucapkan tidak akan menyakiti orang lain. Banyak sekali
dijumpai orang-orang yang tidak memahami aturan berbahasa sehingga tutur kata yang
diucapkan tidak sesuai dan menggunakan bahasa sebagai alat untuk memfitnah, menyebarkan
berita yang tidak benar dan lain sebagainya.
Bahasa yang baik dan sopan tidak harus sesuai dengan SPOK atau kata baku, namun
bisa dengan pemilihan kata yang tepat sebagai kata ganti dari suatu hal yang dirasa kurang
pantas untuk didengar ketika sedang berkomunikasi. Contohnya seperti dalam kalimat "Aku
mau pipis" diganti dengan "Aku mau buang air kecil", kata pipis diganti dengan kata buang
air kecil akan lebih cocok digunakan untuk percakapan yang sopan tentunya dibarengi
dengan nada bicara yang tidak meyinggung.

Dalam berbahasa ada beberapa tingkatan yang digunakan dalam komunikasi. Tingkatan
tersebut meliputi :

a. Bahasa yang digunakan ketika berbicara dengan orang yang lebih tua.
Ketika berbicara dengan orang yang lebih tua sebaiknya dengan bahasa yang sopan
serta lemah lembut, tidak memaki apalagi menunjukkan sikap yang tidak pantas. Jika
dirasa ada hal yang kurang sesuai sebaiknya dibicarakan dengan bahasa juga
sikap/bahasa tubuh yang baik. nada bicara juga penting diperhatikan ketika
berkomunikasi dengan orang yang lebih tua.

b. Bahasa yang digunakan ketika berbicara dengan teman sebaya atau seusia
Saat berbicara dengan teman sebaya pun kita tidak diperkenankan untuk
menyepelekannya sehingga dapat berbahasa sesuka hati. Ketika berkomunikasi
sebaiknya kita tetap menghormati, menghargai dan tetap menjaga perasaannya dengan
tidak bercanda berlebihan.

c. Bahasa yang digunakan ketika berbicara dengan orang yang lebih muda
Dalam situasi ini biasanya orang yang lebih muda cenderung memperhatikan cara
berbahasa orang yang lebih tua darinya. Jadi sebaiknya ketika berkomunikasi dengan
orang yang lebih muda, kita tetap menggunakan bahasa yang sopan serta santun dan
tentunya bahasa yang mudah dipahami olehnya.

Ketiga tingkatan bahasa tersebut terkadang dilalaikan oleh masyarakat sehingga


aturan dalam berbahasa pun semakin memudar. Banyak sekali dijumpai kasus orang tua yang
berbicara kepada anaknya dengan bahasa yang kurang pantas untuk didengar atau bahkan
sebaliknya ada anak yang berbicara dengan orang yang lebih tua darinya dengan kata yang
tidak baik dan terkesan memaki.

5. Pentingnya Etika Berbahasa


Pentingnya pengetahuan etika berbahasa serta pembiasaan berbahasa dengan baik dan
benar sangat perlu ditanamkan sejak dini sehingga dapat memposisikan diri ketika berbahasa
sesuai dengan tingkatan berbahasa serta situasi dan kondisi saat berkomunikasi. Dan sebagai
bangsa yang beradab sudah seharusnya kita menggunakan bahasa yang baik dalam kehidupan
sehari-hari sehingga dapat mewujudkan kehidupan bangsa yang bermartabat

6. Berbudi Bahasa Dalam Kehidupan


Berbudi bahasa sangatlah besar nilainya dalam kehidupan. Kita dibimbing oleh kedua
Orang Tua dan guru dengan belajar berbudi bahasa sejak kecil hingga dewasa, hingga
menjadi manusia yang pandai menghormati orang lain. Sikap menghormati orang lain ini
adalah menunjukkan sikap yang baik dan menghasilkan akhlak yang baik.
Tidak rugi berbudi bahasa baik kerana ia menyumbang kepada ganjaran pahala.
Fenomena pada masa kini banyak kalangan kita yang sudah tidak menghormati orang lain
melalui kecaman, mengutuk dan memaki-hamun orang lain dalam media baharu. Setiap kata-
kata yang keluar dari mulut seseorang akan dinilai, dirasa dan difahami sama ada ia menjurus
kepada kebaikan atau keburukan.

Anda mungkin juga menyukai