Anda di halaman 1dari 4

BINATAMA BERHIAS

(Bersih, Hijau, Asri, dan Sehat)

Nama Kelompok   :
1.     Rini Wahyuni, S.Pd
2.     Diyah Puspito Rini, S.Pd
3.     Mahindra Wisnu Putra S.Pd
4.     Mahendrik Ajis Jatmiko, S.Pd
5.     Muhammad Hafid, S.Pd

Kelas :  VII

1. GAYA HIDUP BERKELANJUTAN

Dalam upaya untuk membuat bumi menjadi lebih baik serta upaya untuk mencegah
bencana iklim, saat ini banyak orang mulai menerapkan gaya hidup berkelanjutan. Gaya
hidup berkelanjutan sendiri bisa diartikan bahwa kita memprioritaskan penggunaan sumber
daya alam yang terbarukan daripada menggunakan sumber daya yang tidak bisa diperbarui
dan menghasilkan energi kotor.
Pada dasarnya, gaya hidup berkelanjutan tercermin pada produk, perilaku, dan
aktivitas untuk memenuhi kebutuhan kita tanpa mengurangi dan mengubah akses sumber
daya untuk generasi di masa depan. Gaya hidup berkelanjutan merupakan gaya hidup ramah
lingkungan. Gaya hidup berkelanjutan tercermin pada produk, perilaku, dan aktivitas untuk
memenuhi kebutuhan kita tanpa mengurangi dan mengubah akses sumber daya untuk
generasi di masa depan.
Ada beberapa langkah sederhana yang bisa mulai kita lakukan untuk memulai gaya hidup
berkelanjutan, antara lain:
 Belanja
Saat belanja, kita perlu merencanakannya dengan baik, karena semua aktivitas dan
produk yang kita pakai sebagian besar berasal dari belanjaan. Perencanaan belanja yang sadar
dengan konsep hidup berkelanjutan akan memiliki dampak yang besar dalam mengurangi
sampah, mengurangi barang-barang yang tidak dapat digunakan serta tidak dapat didaur
ulang sehingga dampaknya terhadap lingkungan juga akan besar.
 Makanan
Makanan merupakan salah satu penghasil sampah terbesar bagi masyarakat, sehingga
perlu mendapatkan perhatian khusus. Gaya hidup berkelanjutan bisa dimulai dengan
mengonsumsi makanan yang tidak banyak menghasilkan sampah. Membiasakan membawa
bekal berupa makanan buatan sendiri dari rumah, serta tidak menggunakan alat makan sekali
pakai. Jika kita harus membeli makan di luar, sebaiknya tidak menggunakan banyak plastik.
Bila memungkinkan, akan lebih baik bila kita membawa kantong sendiri yang lebih ramah
lingkungan.
 Listrik
Menghemat listrik merupakan hal mendasar yang harus kita lakukan. Matikan lampu
atau alat listrik lain saat tidak dibutuhkan. Lepaskan juga colokan listrik yang sedang tidak
dipakai, karena walaupun tidak digunakan, perangkat yang terhubung dengan listrik juga
masih menyerap energi listriknya.
Selain hal-hal di atas, masih banyak lagi langkah kecil yang bisa kita lakukan untuk
memulai gaya hidup berkelanjutan. Langkah-langkah kecil ini, jika dilakukan oleh banyak
orang di seluruh dunia, akan menghasilkan dampak yang besar dalam mencegah bencana
iklim serta menciptakan bumi yang berkelanjutan.
2. GLOBAL WARMING
Global warming merupakan suatu proses yang ditandai dengan naiknya suhu atmosfer
, laut, dan daratan. Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah melonjak 0.74 ± 0.18 °C
(1.33 ± 0.32 °F) dalam seratus tahun terakhir. Jadi,fix bumi kita sudah makin memanas.

I. Penyebab Pemanasan Global

a. Efek Rumah kaca


Karbon dioksida atau cO2 yang dihasilkan oleh kegiatan di bumi ini seperti
pernafasan dan hasil pembakaran bahan bakar menyelubungi bumi. Karena kadarnya sudah
berlebihan maka CO2 seolah seperti kaca yang menutup permukaan bumi.
Selain karbon dioksida juga sulfur dioksida dan metana pun sama seperti CO2
menyelubungi bumi. Layaknya sifat kaca, gas-gas yang melapisi tadi akan memantulkan
infrared dari matahari yang seharusnya dikembalikan lagi ke angkasa. Infrared terperangkap
di bumi, maka akibatnya terjadilah yang dinamakan pemanasan global.

b. Efek Umpan Balik


Selain efek rumah kaca, efek umpan balik juga memberi pengaruh pada pemanasan
global. Umpan balik disini contohnya adalah penguapan air. Proses pemanasan selain
menghasilkan karbondioksida juga menghasilkan uap air. Contoh ya reaksi pembakaran
hidrokarbon seperti berikut ini: CxHy + O2 → CO2 + H2O.
Semakin banyak pemanasan yang terjadi akibat efek rumah kaca karbon dioksida
semakin melimpah uap air yang membumbung ke atmosfer. Uap air sendiri ternyata memberi
efek rumah kaca, seperti gas CO2. Pemanasan yang terus terjadi itu menambah jumlah uap
air secara terus menerus hingga akhirnya tercapai kesetimbangan konsentrasi uap air. Efek
rumah kaca dari penguapan air disinyalir lebih besar dari efek rumah kaca gas CO2 yang
menghasilkannya.

c. Variasi Matahari
Variasi matahari adalah perubahan jumlah energi radiasi yang dilepaskan matahari.
Variasi matahari dipengaruhi siklus matahari 11-tahunan (siklus bintik merah) selain
fluktuasi-fluktuasi lainnya yang tidak periodik. Ada dugaan bahwa adanya variasi matahari
disebabkan oleh umpan balik dari awan telah memberi andil dalam pemanasan saat ini.
Penyebab pemanasan global karena variasi matahari dengan pemanasan akibat efek rumah
kaca adalah pada variasi matahari terjadi peningkatan aktivitas matahari.

II. Dampak Pemanasan global


Adapun dampak dari pemanasan Global antara lain :
a. Iklim Tidak Stabil
b. Meningkatnya permukaan air laut
c. Suhu global cenderung meningkat
d. Gangguan ekologis
e. Dampak sosial dan politik

III. Cara Mengantisipasi Pemanasan Global


Berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk turut serta dalam meminimalisir
dampak pemanasan global, diantaranya :
1. Konservasi lingkungan seperti melakukan reboisasi, penenaman pohon dan
penghijauan lahan kritis.
2. Menggunakan energi yang bersumber dari energi alternatif (Energi air, matahari,
angin, bioenergy) guna mengurangi penggunaan energi bahan bakar fosil
(minyak bumi dan batu bara).
3. Daur ulang dan efisiensi energi.
4. Upaya pendidikan kepada masyarakat luas dengan memberikan pemahaman dan
penerapan untuk mencegah terjadinya pemanasan global.

3. PENCEMARAN LINGKUNGAN

Pencemaran lingkungan (environmental pollution) adalah terkontaminasinya


komponen fisik dan biologis dari sistem bumi dan atmosfer sehingga mengganggu
keseimbangan ekosistem lingkungan. Kontaminasi tersebut bisa berasal dari kegiatan
manusia ataupun proses alam, yang menyebabkan kualitas lingkungan menjadi tidak dapat
berfungsi sesuai dengan seharusnya.

1. Jenis-Jenis Pencemaran Lingkungan


a. Pencemaran Air
Pencemaran air merupakan terjadinya perubahan penurunan kualitas air di suatu
tempat perairan seperti laut, sungai, danau, dan air tanah.
Penyebab terjadinya pencemaran air:
-Pembuangan hasil bekas limbah industri, rumah tangga, ke perairan.
-Adanya partikel-partikel tanah di perairan, akibat adanya erosi.
-Penggunaan bahan peledak dan racun dalam kegiatan menangkap ikan.
-Tumpahannya minyak karena kebocoran tanker / ledakan sumur minyak lepas pantai.

b. Pencemaran Udara
Pencemaran udara adalah masuk dan bercampurnya unsur-unsur berbahaya ke dalam
atmosfer, sehingga memunculkan polusi udara.
Penyebab terjadinya pencemaran udara:
 Bebasnya karbon monoksida (CO) dan karbon dioksida (CO2) ke udara, yang dapat
berasal dari asap kendaraan, asap pembakaran atau kebakaran, asap rokok, asap
cerobong pabrik.
 Adanya asap vulkanik dari aktivitas letusan gunung berapi, sehingga dapat
menebarkan partikel-partikel debu ke udara.
 Bebasnya partikel, nitrogen oksida, dan oksida sulfur ke udara, akibat asap dari
pembakaran batu bara pada pembangkit listrik atau pabrik.
 Adanya Chloro Fluoro Carbon (CFC), dari hasil kebocoran mesin pendingin seperti
kulkas dan AC mobil.
c. Pencemaran Tanah (Darat)
Pencemaran tanah atau darat merupakan penurunan kualitas tanah akibat masuknya ke
dalam polutan ke lingkungan tanah, berupa zat kimia, debu, panas, suara, radiasi, dan
mikroorganisme.
Penyebab terjadinya pencemaran tanah terbagi menjadi 3 golongan yaitu:
1) Limbah domestik, yaitu limbah yang berasal dari kegiatan manusia. Umumnya,
limbah domestik berupa sampah basah atau organik yang mudah diurai.
2) Limbah industri, yaitu limbah padat berupa lumpur, bubur yang berasal dari proses
pengolahan, seperti sisa pengolahan pabrik gula, pulp, kertas, rayon, plywood,
pengawetan buah, dan lain-lain.
3) Limbah pertanian, biasanya berasal dari pestisida atau DDT (Dikloro Difenil
Trikloroetana) yang digunakan oleh petani untuk memberantas hama tanaman.
Limbah pertanian ini juga merupakan jenis pencemaran lingkungan.
DAFTAR PUSTAKA

Abdoellah, Oekan. 2016. Pembangunan Berkelanjutan di Indonesia. Jakarta : Gramedia


Pustaka Utama

Widjajanti, dkk. (2014). Pemahaman Gaya Hidup Berkelanjutan, Yayasan Pembangunan


Berkelanjutan dan United Nations of Environment Programme.

Vivi Triana, 2008. Pemanasan Global, Jurnal Kesehatan Masyarakat, Universitas Andalas,
Padang. http://ditsmp.kemdikbud.go.id/ Pemanasan Global dan Dampak Buruknya Bagi
Kehidupan Bumi.

Detikedu, "Pencemaran Lingkungan” diakses pada tanggal 6 Juli 2022 dari


https://www.detik.com/edu/detikpedia/

Tresna Sastrawijaya, Pencemaran Lingkungan, Rineka Cipta : Jakarta, 2009

Anda mungkin juga menyukai