Anda di halaman 1dari 3

GO GREEN SEBAGAI UPAYA PENYELAMATAN BUMI

Dan Esensi Green House Ramah Lingkungan

Tren Green Lifestyle telah memicu perubahan besar dalam dunia usaha saat ini,yaitu semakin dituntut untuk
mengembangkan praktik bisnis berwawasan ramah lingkungan.salah satu industri yang tengah disoroti adalah
perkembangan industri perhotelan dan property,dikarenakan banyak menghasilkan dampak lingkungan
secara langsung sekaligus menggunakan sumber daya alam terbesar secara berkelanjutan.Suhu global bumi
dari hari ke hari terus meningkat. Hal tersebut diperkirakan karena terjadinya pemanasan global (global
warming). Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar
peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh
meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia". Isu Pemanasan Global dan
Perubahan Iklim (Climate Change) bukan lagi sekedar kabar burung, tapi sudah menunjukan bentuk dan
wujud yang sebenarnya ke hadapan umat manusia di bumi, dengan semakin tidak nyamannya bumi sebagai
tempat tinggal ataupun hunian makhluk hidup. Berbagai fenomena alam yang cenderung mengalami
penyimpangan (anomali) akhir-akhir ini seperti iklim yang kacau, panas ekstrim yang berkepanjangan,
intensitas curah hujan yang kelewat tinggi diluar normal, banjir, angin ribut, puting beliung, banyak dikaitkan
dengan isu pemanasan global tersebut. Hal tersebut senada bila melihat fakta dan hasil-hasil penelitian para
ahli yang menunjukkan bahwa ada kecenderungan jumlah kadar gas rumah kaca seperti CO2 ( karbon
dioksida ) di atmosfer telah kelewat batas, yang terus menerus dimuntahkan dari bumi, dimana semakin hari
jumlahnya dan konsentrasinya terus membumbung tinggi, serta ternyata sangat berkorelasi positif dengan
semakin tingginya aktivitas manusia di bumi yang dihasilkan dari berbagai kegiatan rumah tangga, industri,
transportasi, dan lain-lain. Hal-hal tersebut tentu akan menyebabkan bertambah rusaknya bumi ini.

Oleh karena itu, setiap orang bertanggung jawab dalam mengurangi pemanasan global. Berbagai bentuk
antisipasi ataupun menyiasati berupa mitigasi serta adaptasi sebagai wujud kepedulian telah melahirkan
berbagai program maupun gerakan-gerakan lingkungan dalam upaya memerangi pemanasan global tersebut.
Dan langkah paling yang efektif untuk menangani global warming adalah dengan sebuah gerakan bernama
Go Green.

Go Green merupakan tindakan yang ditujukan untuk menyelamatkan bumi dari kerusakan akibat ulah
manusia, di mana dengan menitikberatkan penghijauan lingkungan. Go Green dapat diwujudkan dengan
langkah-langkah berikut ini:

1. Pengelolaan Sampah

Penerapan konsep 4R ( Reduce, Reuse, Recycle dan, Replace ) merupakan pilihan yang tepat dan bijak dalam
mengatasi masalah sampah di lingkungan, termasuk di lingkungan madrasah ( sekolah ).

a) Reduce

Reduce merupakan kegiatan yang mengupayakan pengurangan penggunaan dan material yang biasa kita
gunakan. Tujuan utamanya adalah meminimalisir bertambahnya sampah dari sisa-sisa sampah atau barang-
barang yang kita gunakan. Contoh yang bisa kita lakukan adalah melakukan refill ( isi ulang ) terhadap botol
sabun cuci piring dan bolpoin, sehingga botolnya tidak langsung dibuang.

b) Reuse
Reuse ( penggunaan ulang ) merupakan penggunaan suatu barang lebih dari satu kali. Hal ini mencakup
penggunaan kembali secara konvensional dimana barang dipakai lagi dengan fungsi yang sama dan
penggunaan kembali dimana barang dipergunakan dengan fungsi yang berbeda. Contohnya perakitan
kembali, program pengisian ulang, dan penukaran barang bekas. Dengan fungsi yang berbeda, misalnya:
menggunakan pakaian bekas sebagai lap.

c) Recycle

Recycle atau daur ulang merupakan proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru. Tujuan
daur ulang adalah mengolah sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi
penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan,
dan emisi gas rumah kaca. Proses daur ulang secara garis besar adalah proses pengumpulan sampah,
penyortiran, pembersihan, dan pemrosesan material baru untuk proses produksi. Material yang mungkin bisa
didaur ulang adalah material yang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang
elektronik.

d) Replace

Replace merupakan upaya mengganti barang-barang yang merusak lingkungan dengan barang-barang yang
berfungsi sama namun ramah lingkungan. Contohnya adalah memilih menggunakan kain sebagai tas
belanjaan daripada plastik dan penggunaan sapu tangan menggantikan tisu.

2. Pemanfaatan Lahan

Kita harus mengefisiensi penggunaan lahan dengan menyeimbangkan luas bangunan dengan ruang terbuka
hijau. Lahan yang ada dapat dimanfaatkan untuk menanam berbagai macam tanaman, termasuk tanaman
produktif misalnya buah-buahan yang akan memberikan berbagai macam manfaat, di antaranya dapat
mendaur ulang gas-gas CO2 di udara sekaligus menghasilkan oksigen yang memberikan kenyamanan bagi
lingkungan sekitarnya yang berarti juga akan mengurangi pemanasan global. Di sisi lain tanaman buah-
buahan dapat memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat dan memberikan nilai estetika/keindahan
tersendiri bagi lingkungan.

3. Efisien Menggunakan Energi

Kita tidak boleh sering berganti-ganti barang elektronik. Hal tersebut dimaksudkan agar dapat menghemat
energi dan sumber daya alam untuk membuat barang elektronik baru. Sebaiknya jika ingin mengganti, pilihlah
produk yang hemat. Selama ini sebagian besar sumber energi utama manusia di bumi lebih terfokus pada
penggunaan Bahan Bakar Fosil (BBF) seperti minyak bumi, gas, dan batubara yang jelas telah banyak
menghasilkan gas-gas rumah kaca seperti CO2, dan telah menyumbang bagi pemanasan global. Mengingat
BBF ini merupakan energi yang tidak dapat diperbaharui, perlu upaya-upaya efisiensi dalam penggunaannya
sambil terus menerus mengembangkan energi alternatif lain yang ramah lingkungan seperti energi matahari
(Solar Cell) yang terus menerus mengalir dan tidak akan habis selama matahari masih bersinar, energi air,
energi angin, bio-fuel, panas bumi, dan lain-lain.

4. Pemanfaatan dan Pelestarian Air


Langkah yang harus ditempuh adalah efisien dalam penggunaan air sehari-hari, untuk menghadapi ancaman
badai El Nino yang berkepanjangan di Indonesia. El Nino adalah fenomena alam dan bukan badai, secara
ilmiah diartikan dengan meningkatnya suhu muka laut di sekitar Pasifik Tengah dan Timur sepanjang ekuator
dari nilai rata-ratanya dan secara fisik El Nino tidak dapat dilihat. Fenomena El Nino menyebabkan curah hujan
di sebagian besar wilayah Indonesia berkurang, tingkat berkurangnya curah hujan ini sangat tergantung dari
intensitas El Nino tersebut. Langkah yang dapat ditempuh untuk menghemat air seperti mematikan kran air
yang tidak dipakai. Walaupun secara kuantitatif jumlah air di bumi relatif tidak berkurang, namun secara
kualitas banyak sumber-sumber air yang telah mengalami pencemaran. Oleh karena itu, kita juga harus
menggalakkan program sungai, laut, dan sumber-sumber air lainnya agar bersih dari sampah.

Mengolah sampah, mengefisienkan dan memanfaatkan lahan, efisien dalam menggunakan energi,
memanfaatkan dan melestarikan air adalah beberapa kegiatan sederhana bertajuk Go Green yang dapat kita
lakukan. Namun sebenarnya, masih banyak kegiatan Go Green lain yang dapat kita lakukan. Namun, hal yang
harus kita ketahui bahwa Go green dapat kita laksanakan apabila ada rasa keperdulian dari seluruh elemen
masyarakat. Karena sangat perlu dan pentingnya program ini dalam upaya penyelamatan bumi, maka dengan
segala kemampuan yang ada, dengan wujud gerakan sederhana, mari kita sukseskan Go Green. Satu langkah
pasti selamatkan bumi kita, dengan langkah nyata, jangan takut untuk berkata Go green!

Anda mungkin juga menyukai